Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Siapa bilang pendengar bosan berita? radio Suara Surabaya (SS) bisa menduduki radio papan atas di Indonesia hanya bermodal jurnalistik...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roberts, R.S.
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1981
R 384.5 Rob k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Nur Robbani
"Bagian 1. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah menentukan karier ekonomi. Namun, informasi mengenai karier dan profesi untuk remaja masih sedikit. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah program radio yang menyediakan informasi tentang karier dan profesi bagi remaja.
Bagian 2. Program radio tentang karier dan profesi memiliki beberapa manfaat dan tujuan. Salah satu manfaatnya adalah memberi informasi tentang pilihan karier dan profesi. Salah satu tujuan program tersebut adalah mengajak remaja peduli pada masa depannya.
Bagian 3. Program radio tentang karier dan profesi akan diberi nama "All Career at Oz" dan disiarkan seminggu sekali di Radio Oz Jakarta. Khalayak sasaran pada program ini adalah remaja berusia 15 sampai 17 tahun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Format program adalah chat show dengan durasi satu jam.
Bagian 4. Metode evaluasi dari program radio "All Career at Oz" adalah kuesioner yang akan dibagikan kepada 100 orang pendengar program, diadakan setelah empat episode program disiarkan.
Bagian 5. Anggaran yang dibutuhkan pada produksi program "All Career at Oz" adalah Rp 660.000 per satu kali produksi. Prakiraan pendapatan dari program "All Career at Oz" adalah Rp 10.010.000

First Section. One task of adolescence is to determine the economic career. However, information regarding careers and professions for teens still a little. Therefore, it needs a radio program that provides information about careers and professions for adolescents.
Second Section. Radio program about career and professions has several benefits and purposes. One benefit is to provide information about career choices and professions. The purpose of the program is to encourage teenagers to bother about their future.
Third Section. Radio program about career and professions will be named "All Career at Oz". The program will be broadcast once a week on Oz Radio Jakarta. Target audience at this program is adolescents aged 14 to 21 years old, and living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) area. Radio program is chat show format with one hour duration.
Fourth Section. Evaluation method of "All Career at Oz" program is questionnaire that will be distributed to 100 listeners. The evaluation was conducted after the program aired four episodes.
Fifth Section. Budget required to produce "All Career at Oz" program is Rp 660.000 per one-time production. Estimated revenue from the program is Rp 10.010.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58768
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endraswati Susyana
"Penelitian ini ingin melihat karakteristik yang muncul pada iklan-iklan yang disiarkan oleh radio swasta yang bersegtqen wanita di wilayah Jabotabek. Mengingat radio siaran tersebut memiliki selektifitas khal~ pendengar yang cukup tinggi, sehingga membawa dampak khusus bagi para pengiklan dalam merencanakan pengembangan strategi kreatif periklanan. Seperti yang diungkap oleh Sandra E. Moriarty, bahwa radio
bermain dalam imajinasi di alam pikiran pendengar yang aktif membentuk pesan membayangkan bagaimana karakter pembawa dan di mana hal tersebut terjadi, yang dibentuk berdasarkan pengalaman pribadinya dan yang dipilih dalam penelitian ini adalah semua iklan niaga yang disiarkan .
selama bulan Juni sampai Oktober 1994 oleh keempat radio swasta bersegmen wariita, yaitu Radio Monalisa, Radio FeMale, Radio Pesona dan Radio ROS. Sedangkan untuk melihat karakteristik iklan-iklan tersebut, digunakan metode penelitian analisis isi (content analysis) yang dilihat berdasarkan ide dasar, pendekatan, teknik isi dan format pesan, serta elemen audio lainnya (pembawa pesan penggunaan musik dan smmd effect). Sehingga nantinya penelitian ini akan memberikan prediksi-prediksi mengenai hubungant antara pengiklan dengan khalayak sasaran pendengamya melalui iklan-iklan yang muncul.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut : iklan-iklan untuk kategori produk sebagai ternyata lebih sering muncul dari 184 iklan yang disiarkan oleh radio swasta yang bersegmen wanita, akan tetapi tidak diikuti oleh strategi kreatif periklanan yang sesuai dengan segmen sasaran pendeng3fi!Ya, yaitu wanita keuntungan penggunaan produk sebagai ide dasar pengembangan strategi kreatif iklan, merupakan hal yang paling banyak dipilih oleh para pengiklan tmtuk mendekati segmen wanita, di mana golongan segmen ini cenderung memperhatikan keWltungan dari produk yang ditawarkan Selanjutny ketmtungan produk sebagai iae dasar, lebih lagi dikembangkan dengan melihat kegunaan
atau fungsi produk tersebut. Kecenderungan semacam ini lebih spesiflk di ergunakan untuk produk-produk yang relatif tidak mengandtmg resiko ekonomi maupun psikososial
Berkaitan dengan tingkat pendidikan khalay sasaran pendengar. yang relatif tinggi (mininal sekolah menengah tingkat atas), temyata: iklan-iklan yang muncul lebih banyak disampaikan secara langsung oleh seorang penyiar atan lebih. Mereka tidak perlu lagi disajikan pesan-pesan iklan yang didramatisasi, tetapi lebih kepada pengtmgkapan fakta-fakta Penggunaan format straightfo ara & factual message lebih banyak digunakan
oleh produk high involvement dan produk bisnis, mengingat khalayak sasaran pendengar yang dijangkan adalah mereka yang memiliki status sosial ekonomi menengah ke atas. Sedangkan penyampaian pesan melalui dialog sering dipakai kreatif iklan dalam pengembangan kreatif iklannya Begitu pula musik Pop yang mewarnai hampir selUruh iklai1
baik berupa ilustrasi auptm jirigle, serta. sotmd effect perlengkapan ah. tangga un menariksegmen wanita melalui media radio"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keith, Michael C.
Jakarta: Internews Indonesia, 2000
384.545 3 KEI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Gelombang radio dapat sampai ke penerima dengan cara langsung, merambat dekat permukaan bumi, dan melalui pemantulan ionosfer. Cara perambatan yang terakhir inilah yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, menggunakan frekuensi tinggi (HF: 3 – 30 MHz), dengan memanfaatkan pemantulan lapisan ionosfer. Antena yang umum digunakan dalam komunikasi radio HF adalah antena dipole setengah panjang gelombang (½ λ). Tiga komponen yang menentukan keberhasilan komunikasi dengan gelombang antariksa adalah frekuensi, sudut elevasi, dan daya pancar. Frekuensi berkaitan dengan kerapatan elektron di lapisan ionosfer, sudut elevasi ditentukan oleh jarak komunikasi dan ketinggian lapisan ionosfer, dan menentukan ke arah mana gelombang radio harus dipancarkan, sedangkan daya pancar menunjukkan besarnya energi gelombang radio yang dipancarkan. Ketinggian antena menentukan pola radiasinya, yaitu distribusi energi gelombang radio yang dipancarkan, oleh karena itu berperan dalam menentukan sampainya gelombang radio di tujuan komunikasi."
621 DIRGA 9 (1-4)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bangsawan
"Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia, pada pita frekuensi radio 5 GHz digunakan oleh beberapa jenis service, diantaranya adalah Dinas Tetap dan Dinas Radiolokasi. Untuk pita 5600 - 5650 MHz diperuntukkan bagi Dinas Radionavigasi Maritim, Dinas Bergerak dan Dinas Radiolokasi. Sedangkan untuk Dinas Radiolokasi yang sharing dengan Dinas Tetap di pita 5 GHz dialokasikan di pita 5250 - 5255 MHz, 5255 - 5350 MHz, 5650 - 5725 MHz dan 5830 ? 5850 MHz. Dikarenakan prinsipnya adalah sharing, maka potensi interferensi antara kedua service tersebut sangat mungkin terjadi.
Penggunaan frekuensi radio di pita 5 GHz untuk kepentingan Dinas Radiolokasi adalah sangat vital yaitu penggunaan radar cuaca untuk kepentingan penerbangan dan pemantauan cuaca sehingga potensi interferensi tersebut harus diantisipasi dengan membuat strategi mitigasi, diharapkan dengan adanya solusi strategi mitigasi ini potensi interferensi dapat diminimalkan atau dikurangi. Metode pembuatan strategi mitigasi antara Dinas Tetap (RLAN-Radio Local Area Network)) dan Dinas Radiolokasi (Radar) di pita frekuensi radio 5 GHz dilakukan dengan menggunakan framework untuk problem solving.

Based on the Regulation of the Minister of Communications and Information No. 29 of 2009 on Radio Frequency Allocation Table Indonesia, the 5 GHz radio frequency band used by some types of service, including Fixed Service and Radiolocation Service. For band 5600 - 5650 MHz is for Maritime Radionavigasi Service, Mobile Service and Radiolocation Service. As for the sharing with Fixed Service and Radiolocation Service at 5 GHz band allocated in the band 5250-5255 MHz, 5255-5350 MHz, 5650-5725 MHz and 5830-5850 MHz. Because of the principle is sharing, then the potential for interference between the two services is very likely to occur.
The use of radio frequencies in the 5 GHz band for Radiolocation Service is very vital that the use of weather radar in the interests of flight and weather monitoring, so that the interference potential to be anticipated to create mitigation strategies, is expected with this mitigation strategies potential interference can be minimized or reduced . Mitigation strategies method between Fixed Service (RLAN - Radio Local Area Network) and Radiolocation Service (Radar) in the 5 GHz radio frequency band is done by using a framework for problem solving.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T45273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Suryaningsih
"ABSTRAK
Menurunnya jumlah pendengar radio dari tahun ke tahun menggeser tren
kebiasaan mendengarkan radio melalui saluran analog ke digital. Perkembangan
teknologi ini, membawa dampak bahwa persoalan saluran radio menjadi semakin tak
terbatas lagi daya jangkauannya. Potensi ini perlu diimbangi dengan kualitas konten
yang dapat memenuhi harapan pendengar. Melalui pendekatan model expectancy
values, penelitian ini dilakukan untuk memahami nilai–nilai harapan pendengar
melalui analisis hubungan variabel–variabel yang terdapat dalam model tersebut.
Studi ini dilakukan dengan metode survei kepada 105 pendengar aktif Suara
Edukasi yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Melalui teknik quota sampling,
sampel terbagi dalam 3 kategori yaitu Remaja, Muda, dan Dewasa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendapat bahwa keyakinan dan
penilaiannya terhadap radio pendidikan adalah baik dan bermanfaat. Responden
memiliki seperangkat harapan yang terbagi dalam 5 dimensi kebutuhan yaitu
kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan pelarian/pengalihan masalah.
Penggunaan media radio pendidikan mengikuti pola kebiasaan yang beragam dilihat
dari frekuensi, waktu, jenis program acara dan saluran yang digunakan dalam
mendengarkan radio. Kepuasan khalayak pendengar terhadap penggunaan media
radio pendidikan secara umum dikategorikan puas. Variabel–variabel dalam model
expectancy values memiliki pengaruh hubungan langsung maupun tak langsung
terhadap variabel satu dengan lainnya. Melalui analisis path, penelitian ini juga
menghasilkan 4 model yaitu: model expectancy values remaja, model expectancy
values muda, model expectancy values dewasa, dan model expectancy values
gabungan.

ABSTRAK
The reduced number of radio listeners shift listening trends from analog to
digital channels. Because of technology evolution, radio channel has more power
range to be infinite. It should be balanced with quality content of radio broadcasting
that meet the expectations of the listeners. By using expectancy values model, this
study aimed to understand the value of listeners expectation, and analyze the
correlation of the variables in this models.
The study was applied by survey to 105 active listeners of Suara Edukasi in
the Greater Jakarta area. Quota sampling technique was chosen to set the research
sample. Then, respondents were divided into 3 categories: Adolescent, Young, and
Adult. The result of the research showed that most respondents have beliefs and
evaluations that the educational radio is nice and helpful. Respondents have a set of
expectations that are cognitive, affective, personal integration, social integration, and
tension release needs. They have a habit patterns of media consumption, such as
frequency, time, type of programs and radio channels that used. Generally, the
gratifications obtained of educational radio listeners are satisfied. The variables in the
model expectancy values have an direct and indirect correlations influence with each
other. Through path analysis, this study also resulted in 4 models: expectancy values
model of adolescent, expectancy values model of young, expectancy values model of
adult, and the combined expectancy values model."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuanita
"Salah satu produk yang dikonsumsi oleh remaja adalah media, termasuk radio. Kebanyakan remaja menganggap radio sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari (www.kassof.com/insight/ri-fa950.htm). Bagi remaja, radio bukan hanya sebuah benda mati berbentuk media elektronik, melainkan bisa berubah fungsi menjadi teman akrab sehingga membuat radio berfungsi seperti manusia. (Prambors 102.30 Tahun, 2001). Radio juga bisa berfungsi sebagai trendsetter di kalangan remaja. Melalui radio, remaja bisa mendapatkan petunjuk tentang bagaimana gaya bicara, gaya hidup dan cara berperilaku.
Melihat potensi pasar remaja yang cukup besar maka pemasar berlomba-lomba untuk merebutnya. Namun beberapa stasiun radio di Jakarta yang pernah mencoba membidik segmen remaja, harus mengalami kegagalan atau bahkan mengubah haluan, seperti Elshinta, Queen dan DMC (Cakram, Oktober 2000). Kegagalan tersebut disebabkan ketidakmampuan mereka meraih pangsa pasar dan iklan yang memadai. Karena itu, diperlukan strategi jitu untuk bisa merebut iklan dan sekaligus bertahan. Konsep mengenai segmentasi merupakan salah satu cara yang layak dipertimbangkan. Oleh karena sifatnya yang lokal, dalam radius jangkauannya radio harus memiliki segmen yang tajam dan jelas siapa yang ingin dijangkau (Kasali, 1998).
Selain harus melakukan segmentasi dengan baik, perlu juga diperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap radio yang didengarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini menjadi penting karena berdasarkan evaluasi tersebut, audiens dapat menentukan stasiun radio mana yang akan tetap didengarkan dan mana yang akan ditinggalkan. Pendengar yang merasa puas akan cenderung lebih loyal pada stasiun radio yang biasa didengarnya.
Dari teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap media, antara lain gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh, faktor demografi, kepribadian, peadapat teman sebaya, kepemilikan media, intensitas penggunaan media dan tingkat interaktivitas (Finn 1997; Lin, 1993; Mc Quail, 1987; Myers, 1988; Rayburn, 1985; Rosengren 1974; Turner & Helms, 1991; Windahl et al., 1995).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana profil segmen pendengar radio untuk remaja di Jakarta?
2. Apakah evaluasi remaja terhadap radio dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh?
3. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio oleh remaja di Jakarta?
4. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi terhadap radio pada masing-masing segmen pendengar remaja di Jakarta?
Penelitian yang bersifat eksplanatif ini dilakukan pada populasi remaja di Jakarta yang berusia 15-18 tahun dan sampelnya dipilih secara multistage random sampling. Sedangkan yang menjadi sampel adalah para siswa dan siswi dari 10 SMU di Jakarta dengan total responden 341 orang.
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi pendengar radio remaja berdasarkan pola konsumsi media dan gratification deficiency dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: pendengar kebanyakan (54,3%), pendengar pasif (34%) dan pendengar interaktif (11,7%).
Evaluasi pendengar remaja terhadap radio, baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh.
Pengujian pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio memperkuat juga dugaan adanya hubungan yang signifikan antara gratification obtain dan evaluasi (gratification deficiency) pada radio (r= -0,574; sig.0,000). Selanjutnya gratification obtained dipengaruhi secara bersama-sama oleh gratification sought dan intensitas mendengarkan radio (r2 = 0,465, sig. 0,000). Pada model pola hubungan tersebut juga ditemukan pengaruh yang timbal balik antara tingkat interaktivitas dan intensitas mendengarkan radio (r=210, sig.000; r= 0,279, sig.0,000). Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolaan radio perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas dalam menyusun program maupun format radio.
Model pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada media radio cenderung berbeda pada masing-masing segmen pendengar radio, dimana kelompok "pendengar kebanyakan" memiliki model path yang paling sesuai dengan model umum. Sedangkan model path pada kelompok "pendengar interaktif" memperlihatkan perbedaan yang paling menonjol.
Ada beberapa rekomendasai akademis yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Disamping memasukkan faktor interaktivitas sebagai salah satu intervening variable, pertimbangan strukural berupa pengaruh berbagai jenis media yang terdapat di lingkungan audiens juga harus diperhatikan dalam setiap penelitian tentang proses konsumsi media. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian teoritis yang lebih luas dan mendalam agar didapatkan model path yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>