Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5317 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma, 2001
INKOM 8(1-3) 2003
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Tri Nugroho
"Penelitian ini membahas penggunaan internet oleh para Dosen Departemen Fisika FMIPA-UI dalam kegiatan ilmiah, khususnya jenis sumber informasi yang digunakan, tujuan pemanfaatan sumber informasi dalam, kriteria yang digunakan dalam memilih sumber informasi berbasis internet, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan intemet dalam kegiatan ilmiah.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian ini wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data. Sedangkan wawancara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan wawancara tak berstruktur, dimana didalamnya terdiri dari wawancara mendalam. Informan yang akan diwawancara dipilih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh penulis. Data berupa hasil wawancara kemudian diterjemahkan, dan dibuatkan tabel rekapitulasi hasil wawancara. Tabel tersebut digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis. Pada penyajian laporan hasil penelitian dilampirkan hasil wawancara dengan informan tanpa dikurangi atau ditambah kata-katanya, sehingga dapat menjaga keilmiahan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan jenis sumber informasi yang biasa digunakan oleh para dosen dalam kegiatan ilmiah adalah situs yang memuat jurnal online, lebih disukai yang bersifat gratis, sumber informasi lainnya adalah e-mail yang lebih difungsikan sebagai komunikasi dengan rekan sejawat. Tujuan para dosen memanfaatkan sumber inforrnasi berbasis internet adalah sebagai bahan rujukan dan mengetahui perkembangan kegiatan ilmiah. Strategi yang digunakan dalam mendapatkan sumber informasi adalah dengan memanfaatkan google sebagai search engine. Kriteria yang diterapkan para dosen dalam memilih sumber informasi berbasis intenet adalah sumber informasi yang berasal dari disiplin ilmu science dan sudah dikenal oleh para dosen. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet dalam kegiatan ilrniah oleh para dosen adalah faktor external yaitu aksesibiltas yang baik, dan faktor internal yaitu pengalaman dan ketrampilan, kepuasan terhadap kinerja internet, dan persepsi terhadap mutu dan keakuratan sumber informasi berbasis internet dari para dosen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Dameria Christina
"Selama kurun waktu 2014 sampai pertengahan tahun 2017, PT ABC, yang merupakan perusahaan pengembang perangkat lunak, memiliki rasio persentase kegagalan proyek dari sisi waktu proyek sebanyak 64% dari total proyek yang sudah dijalankan. Di antara proyek-proyek yang dijalankan dalam rentang waktu tersebut ada 7% yang memiliki status terminate atau diberhentikan. Keterlambatan waktu proyek ini tentu saja dipengaruhi oleh ruang lingkup dan biaya yang tidak sesuai dengan perencanaan awal berdasarkan triple constraints menurut Leach tahun 2005. Dampak dari keterlambatan delivery proyek ini adalah PT ABC tidak bisa memenuhi target gross profit sales tahun 2017 sebesar 48 milyar rupiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan proyek di PT ABC. Identifikasi faktor-faktor kesuksesan proyek dilakukan menggunakan tinjauan pustaka terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan kata kunci penelitian ini. Model penelitian ini mengadopsi penelitian Ahimbisibwe di tahun 2017. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh melalui survei kepada pegawai PT ABC yang terlibat dalam pengerjaan proyek di PT ABC. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan proyek di PT ABC, penulis menggunakan teknik analisis olah data Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS SEM). Dari hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan proyek di PT ABC adalah top management support dan vission and mission.

During the period 2014 to middle year of 2017, PT ABC, which is a software development company, has a percentage of project failure ratio as much as 64% of the total projects run is delayed from the planned schedule. Among the projects that had been executed within the time range, there are 7% who have terminated or dismissed status. The schedule delay is certainly influenced by the scope and costs that are not in accordance with the initial planning based on triple constraints according to Leach in 2005. The impact of the delay in delivering this project is PT ABC can not meet the target of gross profit sales in 2017 of 48 billion rupiah.
This study aims to determine and analyze the factors that affect the success of the project at PT ABC. The identification of the success factors of the project was carried out using a literature review of previous studies which is relevant to the research keyword. Research model is adopted from research of Ahimbisibwe in 2017. This research was conducted using quantitative approach. The data were obtained through a survey to employees of PT ABC who is working on a project at PT ABC. To find out the factors that influence the success of the project at PT ABC, the researchers used data processing analysis technique of Partial Least Square Structural Equation Modeling (SEM). From the research results is obtained the factors that influence the success of the project at PT ABC is top management support and vission and mission in client organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bhimo Bhaskoro
"Penerapan teknologi informasi sudah menjadi hal yang jamak dilakukan oleh berbagai perusahaan. Begitu juga dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Dalam penelitian ini dijelaskan lebih detil proses bisnis yang berhubungan dengan nasabah asuransi, yaitu proses bisnis pembuatan polis dan pengajuan klaim asuransi. Penerapan teknologi informasi diharapkan mampu meningkatkan daya saing perusahaan terhadap kompetitor. Untuk memaksimalkan penerapan teknologi informasi yang dilakukan, perusahaan membutuhkan rencana penerapan teknologi informasi yang salah satunya melalui rancangan arsitektur enterprise. Penelitian ini menitikberatkan pada masalah penumpukkan pertanyaan yang tidak teratasi dengan baik di Biro Humas. Masalah tersebut timbul karena proses pemonitoran polis dan klaim asuransi belum berjalan dengan baik. Hal tersebut diakibatkan belum adanya arsitektur enterprise yang mampu mendukung pemonitoran polis dan klaim asuransi. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang rancangan arsitektur enterprise untuk layanan pemonitoran polis dan klaim asuransi yang ada di Jasindo. Perancangan infrastruktur tersebut dilakukan secara bertahap mengacu pada kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti TOGAF Architecture Development Method (ADM) sampai dengan fase opportunities and solutions. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi perancangan infrastruktur untuk layanan monitoring klaim dan polis asuransi yang ada di Jasindo.

The implementation of information technology has conducted by various companies in this era. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) as a company engaged in the field of insurance is also use information technology. In this study described in detail the business processes related to insurance customers, namely the business process of making policy and filing insurance claims. The application of information technology is expected to enhance the company's competitiveness against competitors. To maximize the implementation of information technology, the company requires the application of information technology plan is one of them through the design of Enterprise Architecture. This study focuses on the problem of accumulation of questions that are not well resolved in the Bureau of Public Relations. The problem arises because the process of policy monitoring and insurance claims have not been going well. This is due to the lack of Enterprise Architecture that can support policy monitoring and insurance claims. Therefore, this research will be discussed about the design of infrastructure for information technology services and insurance claims monitoring policy that is in Jasindo. The design is done in stages infrastructure refers to the framework of The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Steps being taken in this study follows the TOGAF Architecture Development Method (ADM) to the opportunities and solutions phase. This study is expected to provide a solution for the design of infrastructure monitoring services and insurance claims is in Jasindo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jenny Irna Eva Sari
"ABSTRAK
Seiring dengan semakin tingginya serangan siber yang masuk ke Indonesia, Pemerintah memberikan perhatian besar mengenai keamanan siber yaitu dengan menerbitkan Perpres 53 Tahun 2017 tentang Pembentukkan Badan Siber dan Sandi Negara BSSN . Perwujudan hal tersebut dilakukan dengan menata Lembaga Sandi Negara menjadi BSSN guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan keamanan nasional. Salah satu kegiatan yang mendukung keamanan siber adalah penyelenggaraan Security Operation Center SOC . Kegiatan SOC telah menjadi program prioritas nasional yang dicanangkan Lemsaneg dalam Rencana Kerja Pemerintah RKP Tahun 2017. Urgensi untuk mencapai stabilitas keamanan dan ketertiban dalam kegiatan prioritas keamanan siber, menjadi alasan utama perlunya pengamanan informasi dan komunikasi di lingkungan pemerintahan serta lingkup nasional. Dari hasil penilaian kapabilitas minimum SOC, didapat bahwa hasil penilaian kapabilitas SOC pada BSSN belum optimal dan dibutuhkan perangkat tata kelola khusus untuk mengoptimalisasi kapabilitas SOC. Identifikasi masalah memperlihatkan belum adanya rancangan pengembangan SOC secara menyeluruh berdasarkan kapabilitas SOC dalam pengelolaan insiden siber. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja NIST Framework for Improving Critical Infrastructure Cybersecurity sebagai kerangka kerja utama. Metodologi penelitian yang digunakan ialah studi kasus dengan pendekatan Soft System Methodology SSM . Pengumpulan data berupa wawancara, studi dokumen, dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan pengembangan dan aktivitas untuk meningkatkan kapabilitas dalam menyelenggarakan SOC secara optimal serta memenuhi tujuan dalam terjaminnya keamanan informasi. Rancangan tersebut akan divalidasi oleh kepala Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional, Badan Siber dan Sandi Negara.

ABSTRACT
Due to the increasing number of cyber-attacks coming into Indonesia, the Government gives great attention towards cyber security by issuing Presidential Decree 53 of 2017 on the Establishment of Badan Siber dan Sandi Negara BSSN . The Agency is established by arranging Lembaga Sandi Negara into BSSN in order to increase national economic growth and to achieve national security. One of the activities that support cybersecurity is the establishment of Security Operation Center SOC . SOC 39;s activities have become national priority program launched by Lemsaneg in the Government Work Plan of 2017. The urgency to achieve security and order stability in cybersecurity priority activities becomes the main reason for the need of information and communication security within the government and the national scope. Based on the result of SOC minimum capability assessment, it is found that the SOC capability at BSSN is not optimal yet. To optimize the capability, it needs particular governance tool. The problem identification shows that there is no comprehensive SOC development plan based on SOC capability in managing cyber incidents. This research uses the NIST Framework for Improving Critical Infrastructure Cybersecurity as the main framework. The methodology used in this research is case study with Soft System Methodology SSM approach. Data collection are in the form of interviews, document studies, and observation. The result of this research is the development and activity design to increase the capability in organizing the SOC optimally and to fulfill the purpose in ensuring the information security aspect. The draft will be validated by the head of the National Cyber Security Operations Center in BSSN."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Suhar
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat memiliki potensi pemanfaatan secara luas dan dapat membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Seiring dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan maka masalah keamanan informasi merupakan aspek yang perlu diperhatikan. Beberapa insiden keamanan informasi terkait penggunaan teknologi informasi terjadi di Pemerintah DKI Jakarta. Saat ini keamanan informasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum sesuai harapan dan masih perlu ditingkatkan dari segi teknologi, proses dan manusia. Aspek manusia merupakan salah satu aspek penting dalam keamanan informasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan beberapa sosialisasi terkait dengan keamanan informasi namun sampai saat belum pernah dilakukan evaluasi untuk mengukur kesadaran pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi keamanan informasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari aspek manusia dengan menggunakan model Knowledge, Attitude, Behavior (KAB). Bobot dimensi dan fokus area keamanan informasi yang diukur menggunakan Analytic Hirarchy Process (AHP). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dengan quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan terhadap keamanan informasi memiliki pengaruh positif terhadap sikap dan pengetahuan dan sikap terkait keamanan informasi memiliki pengaruh positif terhadap perubahan perilaku pegawai. Level pengukuran kesadaran pegawai terhadap keamanan informasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sedang.

ABSTRACT
The rapid progress of communication and information technology has the potential for widespread use and can open opportunities for access, management and utilization of information in large volumes quickly and accurately. Along with the use of information and communication technology in the administration of government functions, information security issues are aspects that need attention. Several information security incidents related to the use of information technology occurred in the DKI Jakarta Government. At present, information security in The Provincial Government of DKI Jakarta has not been as expected and still needs to be improved in terms of technology, process and people. Human aspects are an important aspect of information security. The Provincial Government of DKI Jakarta has carried out several socialization related to information security but until now there has never been an evaluation to measure the awareness of The Provincial Government of DKI Jakarta employees. This study aims to evaluate the condition of information security in The Provincial Government of DKI Jakarta from the human aspect by using the Knowledge, Attitude, Behavior (KAB) model. The dimensions and focus of the information security area were measured using the Analytic Hierarchy Process (AHP). Data collection techniques were conducted by questionnaire method with quota sampling. The results showed that knowledge of information security had a positive influence on attitudes and knowledge and attitude related to information security had a positive influence on changes in employee behavior. The level of measurement of information security awareness of employee in The Provincial Government of DKI Jakarta is average."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Tanzil Nurhuda
"Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan perilaku manusia bahkan proses bisnis organisasi. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan dengan sistem e-learning. Beberapa perguruan tinggi baik di Indonesia dan juga di luar negeri telah banyak menerapkan sistem e-learning ini.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berusaha menerapkan konsep-konsep terkini dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terkini, salah satunya dengan menerapkan sistem e-learning. E-learning FKIP Universitas Sebelas Maret dikelola oleh Information and Communication Technology Center (ICT) FKIP Universitas Sebelas Maret dan ditujukan sebagai aplikasi learning management system (LMS) mulai dari penjelasan tentang mata kuliah, upload materi, upload tugas, forum, chat, quiz online, dan virtual class. Harapan dari ICT FKIP Universitas Sebelas Maret adalah dengan adanya e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret 10% dari mahasiswa dan dosen berperan aktif dalam menggunakan e-learning sebagai media dalam membantu proses belajar mengajar di lingkungan FKIP Universitas Sebelas Maret.
Berdasarkan data log acivity e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret, hanya 4,42% mahasiswa dan 3,39% dosen yang menggunakan e-learning. Hal ini memicu rasa ingin tahu mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam menggunakan e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret. Kerangka pemikiran yang dirancang pada penelitian ini mengadopsi model Academic Discipline base Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (ADUTAUT) dengan mengurangi variabel moderator age, dan gender. Metode pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model skala itemized rating scale. Dalam pengolahan data, peneliti akan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Diharapkan hasil dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam penggunaan e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret.

The development of information technology and communication changing human behavior and also business process of organization. In education world, the development information technology and communiation used e-learning to support education activity. Some Institution in Indonesia and also worldwide has been implementing e-learning system. Faculty of education in Sebelas Maret University as an education instituted trying to implement the newest concept of usage information technology and communication with e-learning system. E-learning faculty of education is managed by Information and Communication Technology Center (ICT) FKIP Sebelas Maret University. Expectation of ICT FKIP Sebelas Maret University is 10% of lecturer and students could utilize e-learning.
Based on data acivity log in last 3 months, only 4,42% students and 3,39 lecturer had used e-learning. Theoritical framework designed on this research adopted from a model of Academic Discipline base Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (ADUTAUT) by reducing moderating variable (Age, and Gender). Itemized rating scale is used to compile the data method and then the data processed by using Structural Equation Modeling. Expectition from this research is to know the factors that affected user acceptance toward the use of e-learning FKIP Sebelas Maret University.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Cognitive system modeling first introduced by psychology researchers. Unfortunately, the model has not been sufficient in supporting computer based problem solving. For that reason, artificial intelligence tries to propose a computational model of cognitive system."
Surabaya: Penelitian Pengabdian Masyarakat,
001 GJMI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Arief Priswanto
"ABSTRAK
HAI DJPb merupakan layanan IT helpdesk terintegrasi yang diluncurkan pada tahun 2016 oleh Ditjen Perbendaharaan melalui Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-428/PB/2016 untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam memberikan pelayanan kepada seluruh mitra kerjanya. Sebagai organisasi sektor publik, kepuasan pelanggan menjadi salah satu elemen kunci dalam kesuksesan penerapan model bisnis berbasis software-as-a-service. Saat ini layanan HAI DJPb membuka empat kanal layanan yaitu portal, call center, web chat, dan email. Dalam kegiatan operasional sehari-hari kinerja HAI DJPb masih kurang optimal, hal ini ditunjukkan dengan berbagai permasalahan yang timbul dalam pengelolaan layanan HAI DJPb. Salah satu akar masalah yang ditarik peneliti menunjukkan bahwa belum pernah dilakukan evaluasi berdasarkan praktik terbaik dalam layanan HAI DJPb. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap layanan HAI DJPb dan memberikan rekomendasi perbaikan layanan. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap HAI DJPb dengan menggunakan ITIL Service Support Self Assessment Service Desk, pertanyaan yang terdapat di dalamnya diajukan kepada pengelola HAI DJPb, dari hasil jawaban dilakukan observasi untuk mencari bukti pendukung. Hasil dari analisis penelitian ini adalah dari sembilan level yang terdapat pada ITIL Service Support Self Assessment Service Desk, empat level dapat dilewati, sedangkan lima level belum dapat dilewati. Dari hasil penilaian tersebut penulis memberikan rekomendasi untuk untuk digunakan sebagai peningkatan kualitas layanan HAI DJPb.

ABSTRACT
HAI DJPb is an integrated IT helpdesk service launched in 2016 by the Directorate General of Treasury through Director General of Treasury Decree Number KEP-428/PB/2016 to support the implementation of duties in providing services to all its partners. As a public sector organization, customer satisfaction is one of the key elements in the successful implementation of a software-as-a-service based business model. Currently HAI DJPb services open four service channels, namely portals, call centers, web chat and e-mail. In the day-to-day operational activities of HAI DJPb's performance is still not optimum, this is indicated by various problems that arise in the management of the HAI DJPb service. One of the root causes of the researcher showed that evaluations had not been carried out based on best practices in the HAI DJPb service. This study aims to evaluate the HAI DJPb service and provide recommendations for service improvements. This study assessed HAI DJPb by using ITIL Service Support Self Assessment Service Desk, the questions contained therein were submitted to the manager of the HAI DJPb, and the results of the questions were observed to look for supporting evidence. The results of the analysis of this study are from nine levels found in the ITIL Service Support Self Assessment Service Desk, four levels is pass, while five levels are fail. From the results of the assessment, the authors provide recommendations to be used as an increase in the quality of HAI DJPb services."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Wahyudin
"Efektifitas sistem dan teknologi informasi dalam suatu organisasi tidak lagi hanya sebagai isu, tetapi sudah terbukti memiliki korelasi yang tinggi dengan performa organisasi bisnis. Disisi lain, proses perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) tidaklah mudah untuk dilakukan karena merupakan kerja dengan latar belakang multidisiplin dalam keilmuan, teknis dan praktis. Tiga kategori dihasilkan dari penelitian awal terkait dengan klasifikasi proses PSSI. Kategori pertama adalah penyelarasan strategi dan dampak bisnis dengan fokus pada implementasi strategi bisnis untuk mencapai faktor kompetitif. Kategori kedua yaitu, pengembangan metode dan framework dengan fokus pada pengembangan metode dan teknik yang berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat kekinian atas perkembangan organisasi bisnis dan teknologi. Kategori ketiga, evaluasi atas tingkat kematangan, kesiapan dan tingkat keberhasilan, dengan fokus perhatian pada usaha untuk meningkatkan performa organisasi dengan melakukan identifikasi atas faktor-faktor kesiapan dan keberhasilan implementasi. Analisis dari ketiga kategori ini menyimpulkan bahwa  proses perencanaan strategis sangat akan dipengaruhi oleh sumber daya manusia dengan pengetahuan dan partisipasinya, sementara metode yang tersedia belum cukup untuk menjelaskan secara holistik dan berkesinambungan tentang partisipasi aktif dari setiap stakeholder dalam proses PSSI. Pendekatan kolaboratif berkelanjutan yang mengintegrasikan strategi bisnis, strategi TI dan strategi inovasi layanan berbasis TI, diusulkan sebaga alternatif metodologi dalam PSSI. Pendekatan kolaboratif ini akan menekankan serta menguatkan penyelarasan strategi bisnis dan strategi sistem informasi secara berkelanjutan. Pendekatan mixed method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment dan focus group discussion merupakan bagian dari pembangunan dan validasi terhadap framework. Melengkapi hasil evaluasi, dilakukan pengujian statistik untuk hasil kuesioner yang disebar kepada responden secara acak. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik confirmatory factor analysis dan juga melalui analisis penilaian pakar, menghasilkan muatan faktor yang sebagian besar memiliki tingkat yang tinggi. Operasional framework dan implementation toolkit disusun untuk memudahkan pemanfaatannya. Sebagai implikasi penelitian,  penelitian ini juga menghasilkan definisi IS competency  yang merujuk pada sifat dan kemampuan, atau kompetensi unik yang dibutuhkan dalam PSSI berdasarkan proses kolaboratif berkelanjutan, klasifikasi penelitian bidang PSSI dan model asesmen untuk menentukan tingkat kematangan keselarasan bisnis-SI (strategic alignment maturity level model)  berdasarkan technology driver, business driver, dan management & customer driver sebagai faktor dinamis lingkungan organisasi.

The effectiveness of systems and information technology in an organization is no longer just an issue but has been proven to have a high correlation with the performance of business organizations. On the other hand, the Strategic Information Systems Planning (SISP) process not easy to do because it is a work with a multidisciplinary background in scientific, technical and practical. Three categories resulted from initial research related to the classification of the SISP process. The first category is the alignment of strategy and business impact with a focus on implementing business strategies to achieve competitive factors. The second category, namely, the development of methods and frameworks with a focus on developing methods and techniques related to the needs of the present nature of the development of business organizations and technology. The third category, evaluating the level of maturity, readiness, and level of success, with a focus of attention on efforts to improve organizational performance by identifying factors of readiness and successful implementation. Analysis of these three categories concludes that the strategic planning process will be strongly influenced by human resources with their knowledge and participation, while the available methods are not sufficient to explain holistically and continuously about the active participation of each stakeholder in the SISP process. A collaborative continuity approach that integrates business strategy, IT strategy, and IT-based service innovation strategy, is proposed as an alternative methodology in SISP. This collaborative continuity approach will emphasize and strengthen the sustainable alignment of business strategy and information systems strategy. Mixed-method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment and focus group discussion approaches are part of the development and validation of the framework. Complementing the results of the evaluation, a statistical test was carried out for the results of the questionnaire distributed to respondents. Furthermore, the data is analyzed with confirmatory factor analysis and also through expert judgment analysis, resulting in a factor load that mostly has a high level. The operational framework and the implementation tools kit are compiled to facilitate their use. As a research implication, this study also yields a definition of IS competency that refers to the nature and abilities, or unique competencies needed in SISP based on continuity collaborative processes, classification of research in SISP and the strategic alignment maturity level model based on technology drivers, business drivers, and management & customer drivers as a dynamic factor in the organizational environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>