Ditemukan 161635 dokumen yang sesuai dengan query
POL 3(1-2)2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
POL 3(1-2) 2012 (1)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
POL 3 (1-2) 2012 (1)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
POL 2(1-2) 2011
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
POL 2(1-2)2011
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
POL 2 (1-2) 2011
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta : Habibie Center, 2014
303.6 SEG (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Andi Muh Tommy Nganroputra
"DKI Jakarta memiliki bonus demografi angkatan kerja yang tercermin dari peningkatan angka pencari kerja perkotaan. Pencari kerja memiliki kecenderungan tertentu pada sektor pekerjaan yang bersifat formal maupun informal. Namun, belum banyak penelitian yang membahas preferensi tersebut berdasarkan faktor demografi dan aksesibilitas. Faktor demografis dapat memberikan gambaran karakteristik pencari kerja dan preferensinya sedangkan faktor aksesibilitas memiliki kaitan erat dengan kemudahan dalam mencapai lokasi pekerjaan yang juga dapat menentukan preferensi pencari kerja. Pengetahuan tentang pengaruh faktor-faktor tersebut dapat memberikan masukan dalam perencanaan kebijakan berbasis wilayah serta pengembangan perkotaan yang mengakomodasi kebutuhan layanan akses pada pusat-pusat ekonomi kota. Dalam penelitian ini diterapkan autokorelasi spasial pada data pencari Kerja di Jakarta dengan menggunakan variabel bebas jumlah penduduk, usia produktif, luas wilayah dan lokasi pelatihan (sebagai representasi aspek pendidikan) sebagai faktor demografis. Sementara itu, untuk mengetahui faktor aksesibilitas pencari kerja digunakan variabel jarak tempuh, waktu perjalanan, dan biaya perjalanan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan spasial untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing wilayah (kecamatan) di DKI Jakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan responden untuk memilih sektor pekerjaan formal dibandingkan informal. Secara kewilayahan juga ditemukan bahwa kecamatan dengan jumlah pencari kerja tertinggi berada di kecamatan Tanjung Priok (Jakarta Utara), Kalideres (Jakarta Barat), dan Duren Sawit di Jakarta Timur. Hasil analisis spasial juga menemukan variabel jumlah penduduk, penduduk usia produktif dan jumlah lokasi pelatihan berpengaruh terhadap preferensi pencari kerja. Sementara itu, variabel aksesibilitas juga signifikan dan berpengaruh terhadap preferensi pencari kerja (jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya perjalanan) untuk memilih pekerjaan di sektor formal.
DKI Jakarta has a demographic bonus of the labor force which is reflected in the increase in the number of urban job seekers. Job seekers have certain tendencies in the formal and informal job sectors. However, there have not been many studies that discuss these preferences based on demographic and accessibility factors. Demographic factors can provide an overview of the characteristics of job seekers and their preferences, while accessibility factors have a close relationship with the ease of reaching job locations which can also determine the preferences of job seekers. Knowledge of the influence of these factors can provide input in area-based policy planning as well as urban development that accommodates the needs of access services in urban economic centers. In this research, autocorrelation is applied to the data on job search in Jakarta by using independent variables of population, productive age, area, and location of training (as a representation of educational aspects) as demographic factors. Meanwhile, to find out the accessibility of job seekers, variables distance, travel time, and travel costs are used. Data analysis was carried out using a spatial approach to determine the influence of each region (observation) in DKI Jakarta This study used a quantitative approach by collecting data using questionnaires that were disseminated online. The result shows respondents’ tendency to choose formal rather than informal work sectors. Regionally, it was also found that the districts with the highest number of job seekers in Tanjung Priok (North Jakarta), Kalideres (West Jakarta), and Duren Sawit sub-districts in East Jakarta. The results of spatial analysis also found that the variables number of population, population age and, number of occupation exercise affect the preferences of job seekers. Meanwhile, accessibility is also significant and influences the preferences of job seekers (mileage, travel time, and travel costs) to choose jobs in the formal sector."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"National security and economic development could be in conflict. The dynamics of migration of people that touches upon one country's border like that of Malaysia and Indonesia for the interest of economy could lead to tension of the two countries along the borders. As long history of Indonesian migrant workers coming to Malaysia through West Kalimantan and East Kalimantan , the issue of mutual interest in terms of economy as well as the security are crucial to maintaining bilateral cooperation between Indonesia and Malaysia. The paper is an attempt to make an account of the issue. Using prosperity approach to building security, it is recommended that the economic poverty prevailing in the communities among the Indonesians in the surroundings borders be lifted by way of proper socio-economic development for those communities. "
BUMA 1:1 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Latar Belakang: Statistik penyebab kematian merupakan salah satu indikator kunci untuk menggambarkan status kesehatan suatu populasi dan penting bagi perencana kesehatan atau pengambil kebijakan suatu negara. Formulir keterangan Penyebab Kematian (FKPK) merupakan instrument pencatatan penyebab kematian yang memenuhi kriteria International Classification of Diseases-10 (ICD-10) yang dapat digunakan langsung oleh dokter yang memeriksa atau yang merawat almarhum/ah sebelum meninggal dan direkomendasikan WHO. Tujuan penulisan artikel ini untuk melihat gambaran pola penyebab kematian secara umum di Kota Ambon selama tahun 2010-2012 dan melihat tren pola penyebab kematian tiap tahun. Metode: penelitian diskriptif dengan menggunakan data penyebab kematian yang dikumpulkan pada tahun 2010-2012 di Kota Ambon dengan menggunakan FKPK yang dikumpulkan dari 22 puskesmas dan 9 rumah sakit. Populasi penelitian ini adalah penduduk Kota Ambon tahun 2010-2012. Hasil: pola penyebab kematian di Kota Ambon didominasi oleh penyakit tidak menular (62,5%) selain penyakit menular. Tingginya Penyakit Tidak Menular (PTM) banyak terjadi pada usia pralansia dan lansia, sehingga perlu dibentuk posbindu lansia atau posbindu PTM di Kota Ambon, serta perlu peningkatan promosi kesehatan yang ditekankan pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)."
BULHSR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library