Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiwiek SA
Yogyakarta: Elmatera, 2014
899.222 TIW n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Uraian tentang aneka macam permainan anak (34 buah) yang biasa dimainkan di halaman rumah R. Nganten Burba, seorang janda di Madyataman (?) pada waktu bulan purnama. Macam permainan anak yang dimainkan sesuai dengan tanggal bulan purnama, adalah: dolanan ing tanggal kaping 10 (kendhigerit, sut, jelungan, cublak-cublak suweng, widara kayun, genta lela); dolanan ing tanggal kaping 11 (dhing, gobag sodhor, ja-muran, soyang); dolanan ing tanggal kaping 12 (lumpat linumpat, jor, tes-tes gung, gula ganti, sluku bathok); dolanan ing tanggal kaping 13 (gakukan, lalatik, kuwukan, prawane pinten-pinten sigar, emprit peking); dolanan ing tanggal kaping 14 (soro gompo, deder, cengkah, re, kauman, ja-ratu, angkling); dolanan ing tanggal kaping 15 (Ni Endhok); dolanan ing tanggal kaping 16 (angklekjonjang, serupan, cu, keplok setan, ula-ula cabe, ijo-ijo). Naskah disusun oleh A.S. Dirjasusastra, mantri guru, dan rekannya M. Rangga Citrahanggira, juru tulis, keduanya dari Matesih. Keterangan para penulis tentang latar belakang pembuatan buku ini sebagai berikut: Ing nalika taun Jawa 1830, utawa taun Walanda 1900, ing kampung Madyataman ana sawijining randha sugih asmane Raden Nganten Burba, daleme tembok gedhe sarta becik, platarane jembar angilak-ilak, kuciwa ora kagungan putra, mungguh kang dadi panglipuring ati, saben mangsa terangan pinuju padhang rembulan, nglumpukake bocah-bocah lanang wadon supaya padha dolanan ana ing platarane sarta Raden Nganten mau iya karsa ngumpuli andadekake senenge para bocah-bocah kang padha dolanan. Wiwite ing tanggal10 tumeka tanggal 16. Manawa tanggal 14 utawa 15, sok gawe dolanan Ni Edhok. Bahan etnografis tentang mainan ini dikumpulkan dan ditulis oleh pengarang dengan harapan akan diterbitkan oleh Bale Poestaka. Naskahnya dikirim kepada kantor Volkslectuur awal bulan Juni 1931 (FSUI/UR.12, h.l), namun tidak jadi diterbitkan. Kemudian pada awal Desember 1931, penulis menawarkan naskahnya kepada Pigeaud. Tentang harganya disebutkan sebagai berikut: Djika sekiranja Toean Dr. Pigeaud soeka membeli hamba empoenja karangan ini, harga ini kitab hamba tersilah (UR.11, h.iii). Pigeaud membelinya untuk dipakai dalam penelitiannya; pada tahun 1935-1936 naskah juga dipakai oleh H. Overbeck dalam menyusun bukunya tentang mainan anak-anak (1938). Naskah asli dilengkapi dengan 40 buah gambar; gambar tersebut sekarang tidak tersimpan di koleksi FSUI. Oleh Pigeaud naskah dialihaksarakan rangkap empat; untuk alih aksara tersebut, lihat FSUI/UR.12."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.11-K 9.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan salinan ketik dari FSUI/UR.11. Alih aksara ini dibuat oleh staf Panti Boedaja pada tahun 1931, di Yogyakarta. Untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah asli."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.12-A 23.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
A.S. Tanumihardja
Bandung: Pelajar, [date of publication not identified]
899.223 2 TAN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Turita Indah Setyani
"Tantu Pangelaran (TP) sebagai obyek penelitian visi yang penulis garap, merupakan salah satu upaya untuk meleng_kapi khasanah sastra Jawa. Dan teks TP yang dipergunkan ini adalah teks edisi Pigeaud, sebab teks tersebut telah menja_di teks edisi kritis dan telah pula diterbitkan dangan dicetak dalam huruf latin. Selain itu Pigeaud te1ah berhasil mengangkat TP sebagai buku Jawa tertua yang berisi mitologi Jawa asli, sehingga TP dapat dikatakan sebagai karya sastra Jawa asli. TP sebagai karya sastra Jawa asli tentunya mengandung sebagian warisan rohani dari bangsa Indonesia pada masa si_lam. Dan salah satu kandungan warisan tersebut dapat berupa visi. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan visi yang terkandung dalam TP. Dari tujuan ini kita dapat memperoleh visi yang diinginkan oleh TP itu sendiri, baik secara bagian-bagian maupun secara keseluruhan. Dan mem_peroleh visi/pandangan TP, berarti juga memperoleh visi/pan-dangan pengarangnya, sehingga kita dapat mengetahui betapa sesungguhnya visi pengarang TP itu sendiri.Masalahnya, bagaimana mencari dan menemukan visi TP? Untuk itu diperlukan konsep tentang visi dan metode untuk menganalisa visi tersebut. Visi adalah tanggapan keseluruhan pengarang tentang pengalamannya atas hubungan yang menyeluruh dengan dunia nyata, yang bertitik tolak dari pandangannya sendiri. Dan untuk mencari dan menemukan visi, berdasarkan tema ceritanya, sebab visi itu diungkapkan dalam cerita melalui pelayanan tema. Sedangkan untuk menganalisis visi tersebut, penulis menggunakan metode struktural. Berdasarkan metode ini, karya sastra TP akan dipandang sebagai struktur visi yang terdiri dari unsur-unsur visi yang secara keseluruhan membangun karya sastra TP yang utuh danmenyeluruh. Jadi cara kerja penulis aalam menggarap visi TP, yaitu TP dibagi menurut bagian-bagian ceritanya, dari masing-masing cerita dicari dan ditemukan tema serta ceritanya. Setelah visi ditemukan, dianalisis satu per satu, kemudian barulah disimpulkan secara keseluruhan. Dari keseluruhan penbahasan yang berupaya mengungkapkan visi yang terkandung dalam TP, dapatlah disimpulkan bahwa TP mempunyai dua macam orientasi visi, yaitu 1) visi yang berorientasi Jawa, sangat dominan dan meliputi visi tatanan hidup, visi asal mula, dan visi ajaran; 2) visi yang berorientasi India, tidak dominan dan meliputi visi asal mula serta visi tatanan hidup. Dengan adanya visi yang berorientasi India dalam TP, memberikan pandangan bahwa budaya Jawa tidak menutup kemung_kinan mengadakan penyerapan terhadap budaya luar (asing), dalam hal budaya India, sepanjang diperlukan dan tidak mengubah pola kepribadian budayanya sendiri."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin
"Tunggak-Tunggak Jati (Pustaka Jaya, 1977) karangan Sasmito, adalah sebuah karya sastra Jawa modern yang disajikan dalam bentuk novel. Novel ini mengetengahkan kisah seorang pejabat muda, pemuda pribumi (Jawa) masa kini, dalam kisah cintanya dengan seorang gadis keturunan Cina,maupun dalam kisah konfliknya dengan sebuah komplotan yang dipimpin dan dibiayai oleh seorang pengusaha keturunan Cina, yang kebetulan adalah ayah kandung si gadis tersebut. Di dalam skripsi ini dibicarakan mengenai tema dan amanat yang terkandung dalam novel Tunggak-Tunggak Jati, dalam suatu pengungkapan tema dan amanat melalui analisis latar dan penokohan. Dalam hal ini, tema dan amanat dipahami dan dirumuskan berdasarkan penjabarannya dalam penampilan latar dan penokohannya. Sudah tentu tema dan amanat hanya dipahami serta dirumuskan dalam kerangka struktur novel tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Damarwulan djumeneng nata. Ringkasanipun serat danarwulan mawi sekar saha tanpa sekar ingkang sami kalijan Langendrija V lampahan Damarwulan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S11386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>