Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
London: Routledge, 1996
305.3 BLE (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Oktaviani
"ABSTRAK
Bahasa dan gender memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Penggunaan bahasa yang
dipengaruhi oleh gender penuturnya merupakan bahasan dari variasi bahasa di dalam ilmu sosiolinguistik. Penelitian
ini menganalisis ciri bahasa pada pria dan wanita transgender di dalam Talk show Van Gils & Gasten dengan cara
melacak konjungsi bertingkat penghubung gramatikal, konjungsi bertingkat penghubung logis, dan pronomina relatif
untuk mengetahui struktur kalimat majemuk bertingkat yang diungkapkan oleh kedua orang transgeder. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita transgender tetap
mempertahankan ciri struktur kalimat pria karena ia cenderung lebih banyak menggunakan tiga jenis kata
penghubung tersebut. Sementara, pria transgender cenderung lebih sedikit menggunakan tiga jenis kata penghubung
tersebut meskipun ia telah berusaha memperlihatkan ciri struktur kalimat prianya. Percakapan langsung yang
dilakukan oleh wanita transgender bernama Bo Van Spilbeeck dengan pria transgender bernama Emile Jacobs di
acara Talk Show Van Gils & Gasten menunjukkan bahwa secara alami mereka masih tetap mempertahankan ciri
bahasa berdasarkan gender asli mereka.

ABSTRACT
Language and gender have a close relation and they influence each other. The use of language that influenced by
speakers gender is a discussion of language variations in sociolinguistics. This research analyzes the language
characteristics of transgender man and woman in Van Gils & Gasten Talk Show by tracing grammatical
subordinating conjunctions, logical subordinating conjunctions, and relative pronouns to find the complex sentence
structure expressed by both transgenders. The method used is descriptive quantitative method. The results of this
research indicate that transgender woman retains her man sentence structure because she tends to use these three
types of conjunctions more. Meanwhile, transgender man tends to use fewer of these three types of conjunctions
even though he has tried to show the characteristic of his man sentence structure. Direct conversations conducted by
transgender woman named Bo Van Spilbeeck with transgender man named Emile Jacobs on Van Gils & Gasten Talk
Show show that naturally they still retain their language characteristics based on their original gender."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nursyafira Salmah
"ABSTRAK
Terdapat dua istilah representasi identitas transgender perempuan ke laki-laki di Indonesia yang mulai visible, yaitu transman dan priawan. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana identitas sebagai transgender laki-laki tumbuh dalam diri priawan dan transman secara individu dalam pengaruh sosialisasi nilai dan peran gender dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial mereka. Selain itu penelitian ini juga melihat bagaimana konsep the three world’s orders memberikan pengaruh terhadap representasi identitas individu transgender laki-laki sebagai “priawan” atau “transman”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data didapatkan melalui wawancara mendalam dengan informan diidentifikasi sebagai priawan dan transman. Penelitian ini menemukan bahwa penerimaan keluarga dan lingkungan sosial terhadap identitas transgender menentukan apakah informan secara individu bersedia untuk coming out atau hidden tentang identitasnya. Selain itu, organisasi atau komunitas yang diikuti oleh masing-masing informan ternyata mempengaruhi konstruksi identitas kelompok transgender laki-laki menjadi priawan atau transman.

ABSTRACT
There are two terms of visible individual representation of identity in case of transgender female to male in Indonesia, they are “priawan” and “transman”. This research will analyze how identity as male transgender developing in oneself as “priawan” and “transman” individually with influence of values and roles about gender from family and others social environment. In addition, this research also point the influence of “the three world’s orders” concept in representation of male transgender individual identity as “priawan” or “transman”. This research using qualitative approach. Data collected by depth interview with participants who is identified as “priawan” and “transman”. This research found that family and social environment’s acceptance about transgender identity determine whether participants as an individual ready to coming out or hidden about their identity. The fact was organization or community which is followed by every participant have influence in constructing group identity of male transgender become “priawan” or “transman"."
2015
S59577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Fa`izah Mashadi
"Kategori feminin dan maskulin sangat melekat dalam masyarakat. Hal ini berpengaruh terhadap penunjukan identitas waria remaja di Jakarta. Untuk mencari nafkah, waria remaja tersebut berusaha menampilkan diri sebagai sosok yang feminin melalui riasan wajah dan modifikasi tubuh. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penunjukan identitas waria remaja melalui pemakaian riasan wajah dan modifikasi tubuh. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion) terhadap 10 orang waria Sanggar SWARA dan 5 orang informan tetap. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penunjukan identitas melalui pemakaian riasan wajah didasari oleh profesi yang digeluti. Waria pekerja seks menonjolkan riasan wajah yang natural dan tidak berlebihan guna menunjukkan diri yang feminin, layaknya perempuan sedangkan, waria pengamen menonjolkan riasan wajah yang norak dan berlebihan sebagai daya jual. Dalam hal modifikasi tubuh, waria mengonsumsi produk hormonal dan non hormonal. Beberapa produk hormonal yang digunakan adalah pil dan suntik untuk keluarga berencana serta hormon suntik. Produk non hormonal yang digunakan, yaitu silikon, suntik vitamin C, dan suntikan pemutih kulit. Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk memperoleh tubuh yang feminin, seperti memiliki payudara layaknya perempuan, urat tidak menonjol, pinggul lebar, kulit halus dan putih, pengurangan rambut pada tubuh (ketiak dan kaki), serta penghilangan kumis dan jenggot.

Categories of feminine and masculine are inherent in society. This affects the young transgenders to show their identity in Jakarta. To earn a living, the young transgenders try to present themselves as feminine through face cosmetics and body modification. In this regard, this study aims at knowing how young transgenders show their identity through the use of face cosmetics and body modification. To achieve these objectives, the method employed a qualitative method. The primary data was collected through in-depth interviews and FGD (Focus Group Discussion) with 10 young transgenders at Sanggar SWARA and five informants. The secondary data was obtained through the study of literature. The results indicate that the young transgenders show their identity by using face cosmetics based on their profession. Transgender sex workers show natural makeup, but not exaggerated in order to show their feminity, like a real woman. Meanwhile, transgenders singers show garish and exaggerated makeup as a selling power. In terms of body modification, young transgenders take hormonal and non-hormonal product. The hormonal products they use are family planning pills and injections as well as hormonal injection. The non-hormonal product they use include silicone, injections of vitamin C, and skin whitening injection. Various attempts are made to obtain feminine body, such as having breasts like woman‟s, veins that do not stand out, wide hips, smooth and fair skin, hair reduction on the body (underarms and legs), as well as removing of mustache and beard."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Aulia
"Penguasaan Atas Tanah Bekas Eigendom Verponding Nomor 1493 oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan Hak Pengelolaan Nomor 1/Tamansari dan Pengelolaannya sebagai Barang Milik Daerah (BMD) (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3551 K/Pdt/2016) Permasalahan dari penelitian ini bermula dengan adanya sengketa penguasaan atas tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 1493 antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan NV. Sadang Sari. Walaupun kemenangan ada pada pihak Pemerintah Daerah, namun permasalahan tidak kunjung usai oleh karena tanah tersebut dikuasai secara illegal oleh pihak ketiga, yaitu Organisasi Masyarakat setempat. Adapun penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) pokok pembahasan yakni analisis dan kritik penulis terhadap pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung dalam putusan Nomor 3551 K/Pdt/2016 mengenai permasalahan penguasaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat atas tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 1493 dengan Hak Pengelolaan Nomor 1/Tamansari, pengelolaan Barang Milik Daerah berupa Hak Pengelolaan Nomor 1/Tamansari, dan pengeloalan yang seharusnya terhadap tanah tersebut. Untuk menganalisa permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan analisis kualitatif. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah bahwa penguasaan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat atas tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 1493 adalah sah  oleh karena tanah tersebut telah jatuh sebagai tanah negara. Kemudian, pengelolaan terhadap tanah Hak Pengelolaan Nomor 1/Tamansari tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga pengelolaan yang seharusnya adalah tanah tersebut harus dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya sebagai wujud dari adanya rasa memiliki, menjaga, dan melestarikan terhadap Barang Milik Daerahnya.

Land Used of Eigendom Verponding Number 1493 by the Regional Government of West Java Province with Management Rights Number 1/Tamansari and its Management as Regional Property (BMD)  (Case Study of Supreme Court  Decision Number 3551 K/Pdt/2016) The problem of this research began with the dispute over the land of former Eigendom Verponding Number 1493 between the Regional Government of West Java Province and NV. Sadang Sari. Although the victory is with the Regional Government, the problem is not over because the land is controlled illegally by the third party, namely the local community organization. The research consists of 3 (three) main topics, namely the analysis and criticism of the author on the consideration of the Supreme Court Judges in the decision Number 3551 K/Pdt/2016 concerning the issue of control of the Regional Government of West Java Province on land used of Eigendom Verponding Number 1493 with the Management Rights Number 1/Tamansari, management of Regional Property in the form of Management Right Number 1/Tamansari, and management that should be done on the land. To analyze these problems, the author uses a normative juridical research method with qualitative analysis. The conclusion of this research is that the control by the Regional Government of West Java Province on former Eigendom Verponding land Number 1493 is legal because the land has fallen as state land. Then, management of Land Management Right Number 1/Tamansari is not carried out in accordance with the provisions of legislation so that the management that should be the land must be utilized in accordance with its designation as a manifestation of a sense of ownership, safeguarding and preserving the Regional Property."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: LBH APIK, 1999
323.4 STA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Mappetahang Fatwa, 1939-
Jakarta: Dharmapena, 2005
323 FAT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Suryo Gemilang
"Penelitian ini betujuan untuk melihat bagaimana faktor-faktor penentu seseorang melakukan Coming Out sebagai transgender dari laki-laki menjadi ‘perempuan' melalui tokoh Eriko di dalam novel Kitchen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Coming out dari Deana F. Morrow (2006) sebagai konsep dasar penelitian. Dalam menganalisis, penulis menyertakan kutipan dari novel Kitchen, juga menyertakan artikel surat kabar dan artikel wawancara sebagai data. Dari hasil analisis ditemukan bahwa tokoh Eriko menentukan identitas gender barunya dengan alasan tekanan internal, tekanan eksternal, terbangunnya kepercayaan dan keterbukaan, untuk menjalani kehidupan yang autentik, dan kesediaan diri dalam menerima konsekuensi sebagai transgender. Selain itu, juga ditemukan kritik terhadap masyarakat Jepang terhadap transgender yang sering kali mendapat perlakuan diskriminatif.

This research aims to see how the determinants of a person's coming out as a transgender from male to "female" through Eriko's character in the novel Kitchen. The theory used in this research is Deana F. Morrow's Coming out Theory (2006) as the basic concept of the research. In the analysis, the author included quotations from the novel Kitchen, also newspaper articles and interview articles as data. The analysis, shows that Eriko's character determines her new gender identity due to internal pressure, external pressure, the establishment of trust and openness, and to live an authentic life, and the self-will to accept the consequences of being transgender. In addition, there is also criticism of Japanese society towards transgender people, who are often discriminated against.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>