Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bustanul Arifin
"Developing agricultural economics in Indonesia"
Jakarta: Erlangga, 2001
338.130 959 8 BUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Bimantoro
"Agropolitan selain merupakan konsep berpikir, cara pandang, atau strategi untuk melakukan pembangunan di daerah, baik di perkotaan (urban) maupun sub perkotaan (sub urban) dengan pertanian berkelanjutan, juga merupakan pendorong proses restrukturisasi pedesaan oleh masyarakat dan berkemampuan membangun interdepensi antara pembangunan pedesaan dan perkotaan secara serasi dan saling mendukung. Dengan melihat potensi pertanian di Kabupaten Kulon Progo maka pengembangan agribisnis di daerah seharusnya tidak hanya puas pada pemanfaatan kelimpahan sumber daya yang ada (factor driven) atau mengandalkan keunggulan komparatif (comparative advantage) seperti sekarang tetapi secara bertahap harus dikembangkan ke arah agribisnis yang didorong oleh capital driven dan kemudian kepada agribisnis yang didorong oleh inovasi (innovation driven,). perkataan lain, ke unggulan komparatif agribisnis pada setiap daerah ditransformasi menjadi keunggulan bersaing (competitive advantage) melalui pengembangan mutu sumber daya manusia, teknologi, kelembagaan dan organisasi ekonomi lokal yang telah ada pada masyarakat daerah Kabupaten Kulon Progo.
Dengan menelusuri kondisi dan struktur perekonomian yang memenuhi asumsi bagi penetapan kebijakan agropolitan sebagai pilihan kebijakan dalam pembangunan pertanian dan menganalisis apakah penetapan kebijakan agropolitan secara empiris dimungkinkan serta menganalisis apakah kebijakan perencanaannya memberikan daya dukung yang memadai bagi efektivitas kebijakan agropolitan. Studi ini dimulai dengan melakukan penghitungan terhadap sektor- sektor dan sub sektor yang membentuk PDRB baik Kabupaten propinsi maupun Nasional, dengan menggunakan metode dan analisa Pertumbuhan, Kontribusi Sektoral, Penghitungan Nilai LQ, ShiftShare dan Multiplier serta melakukan pembobotan untuk menentukan prioritas sektor unggulan dan Keunggulan Komparatif yang terdapat dalam perekonomian Kabupaten Kulon Progo. Dari situ telah dapat diambil kesimpulan apakah struktur perekonomian kab KP memenuhi asumsi bagi penetapan kebijakan Agropolitan dan dimungkinkan untuk tumbuh secara kondusif. Sedangkan untuk mengetahui apakah kebijakan perencanaan kabupaten ikut mendorong bagi efektivitas penetapan kebijakan agropolitan. Digunakan kerangka analisis manajemen strategis. Pendekatan ini ternyata dapat memberikan alternatif kebijakan yang terpilih sebagai kebijakan strategis atas dasar bobot yang dimiliki.
Dari hasil analisis dan identifkasi kebijakan strategis dapat disimpulkan bahwa perekonomian Kabupaten Kulon Progo memliki potensi yang memenuhi asumsi bagi penetapan kebijakan agropolitan karena sektor yang memiliki prioritas tinggi sebagai sektor andalan adalah subsektor perkebunan, peternakan dan perikanan. Oleh karenanya kebijakan agropolitan secara empiris dimungkinkan sebagai kebijakan yang memiliki potensi untuk mengembangkan perekonomian kabupaten dari sektor pertanian. Disamping itu hasil identifikasi strategi kebijakan perencanaan pengembangan potensi agropolitan memberikan pilihan kebijakan yang dapat dipergunakan untuk menilai apakah perencanaan kebijakan yang selama ini berlangsung di Kabupaten Kulon progo memberikan dukungan bagi terciptanya domain agropolitan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T1133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tantra Tanjaya
"Studi ini meneliti dinamika kompleks dalam lelang spektrum, dengan fokus pada upaya menyeimbangkan antara memaksimalkan pendapatan pemerintah dan perluasan Universal Broadband Access (UBA). Melalui analisis regresi Two Stage Least Squares (2SLS) pada level lelang dari 44 negara, penelitian ini mengkaji bagaimana reserve price dalam lelang mempengaruhi konsentrasi industri telekomunikasi, yang diukur dengan Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI), serta dampaknya terhadap jumlah pengguna internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun reserve price secara signifikan mempengaruhi HHI pada confidence level 99% (p-value 0.007), dampaknya sangat kecil; peningkatan reserve price sebesar $1 hanya menyebabkan penurunan HHI sebesar 5.92 x 10-7. Hal ini mengindikasikan bahwa reserve price lebih dipandang sebagai sunk cost. Sebaliknya, konsentrasi industri telekomunikasi yang lebih tinggi secara signifikan menghambat adopsi internet, dengan peningkatan 1% pada HHI mengakibatkan penurunan 1.6% pada jumlah pengguna internet. Temuan ini menekankan pentingnya keberadaan industri telekomunikasi yang kompetitif untuk meningkatkan penggunaan internet. Studi ini juga menyoroti pentingnya pengaturan reserve price yang tepat dalam mempromosikan persaingan dan memperluas akses internet, serta menyarankan agar pembuat kebijakan merancang lelang spektrum yang tidak hanya mengoptimalkan pendapatan tetapi juga mendorong kondisi industri telekomunikasi yang kompetitif dan meningkatkan konektivitas digital. Studi ini juga memberikan rekomendasi praktis untuk strategi lelang guna mencapai masa depan digital yang inklusif, khususnya di Indonesia.

This study explores the complex dynamics of spectrum auctions, focusing on balancing government revenue maximization with the expansion of universal broadband access. Utilizing Two-Stage Least Squares (2SLS) regression analysis on auction level data from 44 countries, it examines how auction reserve prices influence market concentration, measured by the Herfindahl-Hirschman Index (HHI), and the subsequent impact on internet user numbers. Findings reveal that while reserve prices significantly affect HHI at a 99% confidence level (p-value of 0.007), the actual impact is minimal; a $1 increase in reserve price results in a negligible 5.92 x 10-7 decrease in HHI. This suggests reserve prices act more as sunk costs. Conversely, higher market concentration significantly hampers internet adoption, with a 1% increase in HHI leading to a 1.6% decrease in internet users. These results highlight the need for competitive markets to enhance internet usage. The study underscores the importance of carefully calibrated reserve prices in promoting competition and broadening internet access, advising policymakers to design spectrum auctions that optimize revenue while fostering competitive market conditions and digital connectivity. The study offers practical recommendations for auction strategies to achieve a balanced and inclusive digital future, particularly for Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S26096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Wahidi
"Dalam upaya mempertahankan posisinya sebagai market leader pada pasar telepon selular nasional, maka TELKOMSEL telah mencanangkan strategi pengembangan jaringan yang disebut invest ahead of growth. Dalam tesis ini akan dianalisis apakah strategi tersebut cukup tepat diterapkan dengan memperhatikan potensi pasar dan kondisi persaingan. Dari aspek struktur keuangan juga akan dikaji apakah kondisi keuangan perusahaan (likuiditas, profitabilitas, dan prospek perusahaan) cukup mendukung implementasi strategi tersebut. Juga akan dianalisis apakah pertumbuhan perusahaan yang diharapkan terus berkesinambungan (sustainable growth) melalui implementasi strategi tersebut akan cukup didukung oleh sumber pendanaan yang eiisien.
Metodologi yang digunakan dalam analisis tesis ini adalah explanatory study dan predictive study dengan menggunakan teknik-teknik analisis rasio keuangan dan penilaian perusahaan. Secara umum dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi invest ahead of growth yang diterapkan TELKOMSEL adalah cukup tepat. Hal ini didasarkan pada potensi pasar yang masih cukup besar dan posisinya sebagai market leader yang akan terus dipertahankan. Dari hasil proyeksi sampai lima tahun ke depan (2004-2008) diprakirakan kebutuhan dana investasi dapat dipenuhi dari sumber dana internal perusahaan sehingga akan memperkuat struktur keuangan perusahaan yang sehat.

In order to maintain its position as a market leader in national cellular industry, TELKOMSEL have implemented a strategic imperative called invest ahead of growth. In this thesis, the strategy will be analyzed whether it is appropriate well or not considering market potential and competition. And the company financial structure will be analyzed too whether its financial condition (liquidity, protitability, and prospectiveness) support the strategy or not. Besides, the company sustainable growth will be analyzed to know that it is financed efficiently or not.
The research methodology which applied in this thesis is explanatory and predictive study. The financial ratio analysis tools and business valuation techniques are implemented to make an in depth analysis. In general, the analysis results that the decision of invest ahead of growth strategy was well chosen and appropriate for TELKOMSEL. The decision is based on a high market potential and high growth and also managing its position as a market leader. Referring to financing, particularly in next 5 years (2004-2008), is estimated that the source of fund is adequately covered by internal financing (e.g. retained earnings). In those periods the company need not yet external financing any more. This condition will deliver a sound and health financial structure in the future."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Steiner, George Albert, 1912-
Jakarta: Erlangga, 1997
658.4 STE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Tulisan ini merupakan hasil pertanian yang bertujuan menganalisis konversi lahan pertanian dan perubahan struktur agraria di Kelurahan Mulyaharja. Strategi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dampak konversi lahan pertanian di Kelurahan Mulyaharja adalah ketimpangan struktur agraria lahan terhadap kehidupan masyarakat menyangkut perubahan pola penguasaan lahan, pola nafkah dan hubungan pola produksi. Ketimpangan struktur agraria berimplikasi terhadap kehidupan/ kesejahteraan masyarakat. Tesis yang "dibangun" adalah "keadilan agraria". Inti/gagasan tesis ini adalah perubahan struktur agraria yang menyebabkan tekanan sosial yang tidak merata, dimana kaum berpendapatan rendah/miskin adalah penderita utama atas hadirnya perubahan tersebut (fakta-fakta ketidak-adilan agraria). Harapan ke depan adalah proses pembangunan yang memperhatikan "keadilan agraria" (pembangunan agraria yang memihak pada kaum miskin)."
SJTSKEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>