Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67851 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Paresh Kumar Narayan
"Using the Consumer Price Index (CPI) data of 82 Indonesian cities, we propose the hypothesis of heterogeneity in the cities’ contribution to the aggregate Indonesian CPI. Using a price discovery model fitted to monthly data, we discover that (1) of the 23 cities in the province of Sumatera, five contribute 44% and nine contribute 66.7% to price changes, and (2) of the 26 cities in Java, four alone contribute 41.6% to price changes. Even in smaller provinces, such as Bali and Nusa Tenggara, one city alone dominates the change in aggregate CPI. From these results, we draw implications for maintaining price stability."
Jakarta: Bank Indonesia Institute, 2019
332 BEMP 22:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dihan Rizky Setiawan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perkembangan pasar modal, dan sistem pembiayaan perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari periode kuartal pertama tahun 1990 sampai dengan kuartal kedua tahun 2013. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk domestik bruto, rasio kapitalisasi pasar modal, rasio kredit domestik perbankan dan variabel kontrol yaitu rasio investasi dan indeks harga konsumen. Penelitian ini menggunakan model Vector Autoregression, Granger Causality, Variance Decomposition, dan Impulse Response Function untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Berdasarkan analisa kausalitas granger, sistem perbankan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan begitu juga sebaliknya. Sementara itu pada sistem keuangan lainnya yaitu pasar modal tidak membuktikan adanya pengaruh bahwa perkembangannya menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Namun, pengujian ini membuktikan terdapat hubungan kausalitas antara pasar modal dengan sistem perbankan.
Dalam analisa Impulse Response, secara umum respon perilaku yang terjadi pada pasar modal tidak memiliki kesamaan dengan perilaku yang terjadi dalam keuangan perbankan tetapi kedua variabel tersebut memiliki kemiripan pola siklikal menuju kestabilan. Sedangkan pada Variance Decomposition masingmasing variabel menjelaskan respon terhadap guncangan dari variabel lain. Dimana guncangan yang terjadi dalam variabel produk domestik bruto berkurang setiap periode dalam peramalan varians error.

This study aims to determine how the relationship between stock market development and bank financing system toward economic growth in Indonesia during first quarter of 1990 until second quarter of 2013. The variables used are real gross domestic product, market capitalization ratio, total domestic credit ratio and as control variables are investment ratio and consumer price index. This study uses Vector Autoregression model, Granger Causality, Variance Decomposition, and Impulse Response Function.
Regarding Granger Causality analysis, banking system proves that variable causes economic growth and bidirectional. Meanwhile, on the other hand there is no evidence of causality from stock market development to economic growth. However, this paper proves causality relationship between stock market and banking system.
In general, the Impulse Response Function reveals the response of stock market behaviour is dissimilar to the response in bank financing. In fact, both of variables have similar cyclical pattern into stability. According Variance Decomposition analysis, allows to asses how a variable respond to shocks in specific variables. When considering Real Gross Domestic Product, the impact from this variable has reduced in every single period of the forecast error variance."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herjuno Bagus Wicaksonoputro
"Studi ini menguji pergerakan dari indeks harga saham syariah di Indonesia terhadap perubahan pada sentimen investor dan faktor-faktor makroekonomi. Dalam studi ini, sentimen investor proksi yang digunakan adalah Consumer Confidence Index CCI, sementara variabel faktor-faktor makroekonomi variabel yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Indeks Produksi Industri IPI, Consumer Price Index CPI, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, tingkat penawaran uang, dan tingkat suku bunga BI Rate. Penelitian ini menggunakan metode pengujian Ordinary Least Square dengan frekuensi data bulanan dari bulan Januari 2006-Juni 2016. Studi ini melaporkan bahwa CCI, IHSG, dan tingat penawaran uang, memiliki pengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham syari'ah JII.

This study examines the level of exposure Islamic stock price indices in Indonesia to the relative change in investor sentiment index and macroeconomic factors. For investor sentiment, the proxy is the Consumer Confidence Index CCI. For macroeconomic variables, the proxies are Indonesia Composite Index, industrial production index, consumer price index, the exchange rate of rupiah against the US dollar, money supply, and interest rates the data used for this variable is the BI Rate. The author conducts the ordinary least square OLS test with the monthly data from January 2006 to June 2016. The study reports that CCI, Indonesia Composite Index, and money supply have the significant influence in Islamic Price Index in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Setiabudi
"Pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Listrik mengakibatkan kenaikan harga- kedua komoditas tersebut dan berdampak pada meningkatnya biaya produksi di banyak proses produksi sehingga memicu kenaikan harga jual barang-barang lain yang mengarah terjadinya inflasi. Naiknya harga'. barang secara umum tersebut juga disebabkan oleh naiknya biaya produksi yang dipicu oleh kenaikan upah pekerja yang tercermin dari naiknya Upah Minimum Regional (UMR).
KULA (1998) mengajukan metode untuk mengetahui perubahan tingkat harga yang rasional sesuai dengan kenaikan biaya input, yang disebut Input Output Costing Model. Penelitiannya di Turki berdasarkan data Statistical National Account (SNA) 1992 menunjukkan prediksi tingkat inflasi yang lebih rendah dibanding kondisi nil untuk tahun 1996 serta mengidentifikasi sektor-sektor yang memperoleh keuntungan ekstra atau sebaliknya.
Penelitian ini juga menggunakan metode 1-0 Costing Model untuk diterapkan pada perekonomian Jawa Tengah berdasar data tabel input-output tahun 2000. Untuk mengetahui sektor-sektor yang memperoleh keuntungan ekstra atau sebaliknya pada tahun 2001, dilakukan dengan membandingan indeks harga antara hasil analisis dengan IHPB dan IHK rill yang terjadi. Dengan mengasumsikan dan mensimulasikan tingkat harga yang terjadi tahun 2003, maka inflasi 2003 akan dapat diprediksikan. Prediksi infliasi tersebut dibandingkan dengan target inflasi sesuai dokumen perencanaan (Repetada), sehingga diperoleh kesimpulan berupa asumsi perubahan harga yang membatasi pencapaian target inflasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa selama periode tahun 2000-2001 terjadi perubahan harga BBM (32,09%), TDL (18,71%), UMR (32,43%), dan harga Impor (2,0%). Perubahan harga tersebut mengakibatkan perubahan harga sektor lainnya. Sebanyak 29 sektor memperoleh keuntungan ekstra, dimana keuntungan terbesar diperoleh sektor Industri Gula (25,20%), Padi (17,86%), Industri ' Penggilingan - Padi (16,50%), Industri Rokok dan Pengolahan Tembakau (12,66%), dan Industri Alat Angkutan dan Perbaikannya sebesar 10,99%.
Sebanyak 4 sektor yang memperoleh keuntungan ekstra merupakan sektor pertanian 'dengan harga output yang masih dikendalikan Pemerintah melalui kebijakan tata niaga. Sehingga sampai pada batas ini, pemerintah dianggap terlalu tinggi menetapkan harga tersebut. Namun disisi lain, keuntungan ekstra yang diperoleh sektor pertanian clan industri pertanian tersebut, tidak mencerminkan tingkat kesejahteraan petani penghasil. Sehingga diduga masih ada mata rantai distribusi yang menikmati laba ekstra antara Pedagang Besar Pertama dengan petani penghasil. Sedang sektor lainnya, harga yang tinggi tersebut disebabkan tingginya mark up yang diraih pengusaha.
Sebanyak 7 sektor menerima harga output dibawah harga yang wajar, dengan sektor Industri Mesin dan Perlengkapan Listrik menerima harga terendah sebesar 3,66% dibawah harga wajar. Namun dengan struktur produksi yang didominasi input produksi berasal clad out-put sektor perdagangan serta sepertiga total input berasal dari impor, maka selisih harga yang relatif tidak besar tersebut (dibanding rata-rata 36 sektor) dapat mengindikasikan perlunya pembenahan sektor perdagangan, khususnya pasar input industri tersebut.
Semakin banyak sektor yang memiliki selisih dengan rata-rata perbedaan harga tersebut, akan memicu pergerakan perusahaan dari sektor yang menerima harga dibawah harga yang wajar ke arah sektor yang memperoleh laba ekstra, sehingga dapat mengancam stabilitas perekonomian.
Akibat kenaikan harga tahun 2000 berupa BBM, TDL, Nilai Tukar, dan UMR, diperkirakan mengakibatkan inflasi 8,24% (berdasar Indeks Harga Perdagangan Besar/IHPB) yang lebih rendah 4,49% dari inflasi riil sebesar 12,73%. Sumbangan inflasi tahun 2001 yang terbesar adalah perubahan harga Upah Minimum Provinsi (UMP) yaitu sebesar 7,18%. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), prediksi inflasi sebesar 7,89%, yang Iebih' rendah 4,74% dari inflasi Kota Semarang sebesar 12,63%.
Hasil simulasi model untuk tahun 2003 menunjukkan bahwa target inflasi sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada) ]awa Tengah 2003 sebesar 9,90% akan tercapai dengan asumsi : harga BBM sama dengan harga tahun 2002, nilai tukar US $ 1 sebesar Rp 8.500, TEL Iayak ekonomi sebesar US$ 7 sen/KWh (dengan asumsi nilai tukar US$ 1 = Rp 8.500, dan tercapai pada tahun 2003), UMR sebesar Rp. 400.000/bulan/pekerja, dan peningkatan perolehan pajak tidak Iangsung rata-rata 10%/tahun. Namun apabila mempertimbangkan hasil analisis tahun 2001 yang menunjukkan hasil prediksi lebih rendah dari inflasi riil dan selisihnya digunakan sebagai angka koreksi, maka tingkat inflasi yang terjadi berdasar harga konsumen akan melampaui target inflasi sebesar 0,32% (tingkat inflasi mencapai 10,42%), walaupun dengan pendekatan HPB masih tetap dibawah 2 digit. Berdasarkan pertimbangan data yang digunakan dalam analisis, maka perhitungan dengan menggunakan HPB lebih kecil biasnya. HPB hanya menggunakan sebagian data HPB Nasionai, sementara Harga Konsumen menggunakan pola pengeluaran RT sesuai SNSE Indonesia 1999."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ian Lord Perdana
"Meningkatnya jumlah investor dari tahun ke tahun di pasar modal berbagai negara mengakibatkan proses pengambilan keputusan dalam membeli saham menjadi salah satu hal yang penting. Tahapan ini merupakan tahapan yang penting karena akan memengaruhi tingkat kekayaan atau pendapatan yang akan diterima oleh seorang investor. Dalam membantu proses pemilihan saham tersebut, seorang investor dapat menggunakan analisa teknikal atau analisa fundamental dalam prosesnya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan juga kemudahan dalam mengakses data harga indeks saham, maka proses prediksi selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis big data dalam prosesnya. Penelitian ini akan dilakukan proses prediksi indeks harga saham dengan menggunakan ARIMA dan juga algoritma Long Short-Term Memory untuk pengolahan datanya dan metode web scraping untuk metode pengumpulan data harga indeks saham. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai MAPE 1.243% untuk indeks JKSE, 1.005% untuk indeks KLSE, 1.923% untuk indeks PSEI, 1.523% untuk indeks SET.BK dan 3.7944% untuk indeks STI.

The increasing number of investors from year to year in the capital markets of various countries has made the decision-making process in buying shares become one of the essential things. This stage is crucial because it will affect the level of wealth or income that an investor will receive. In helping the stock selection process, an investor can use technical analysis or fundamental analysis. However, along with technological developments and the ease of accessing stock index price data, the next prediction process can be carried out using big data analysis. This research will carry out the stock price index prediction process using ARIMA and the Long Short-Term Memory algorithm for data processing and web scraping methods for stock index price data collection methods. The study results showed that the MAPE value was 1.243% for the JKSE index, 1.005% for the KLSE index, 1.923% for the PSEI index, 1.523% for the SET.BK index and 3.7944% for the STI index."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahreza
"Skripsi ini membahas hubungan kointegrasi dan kausalitas antara harga emas, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG tahun 2007-2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data dari tahun 2007 hingga 2016. Data harga emas diperoleh dari World Gold Council, harga minyak dunia menggunakan West Texas Intermediate dari US Energy Information Administration, nilai tukar dari Bank Indonesia, serta IHSG dari laporan statistik Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga emas, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan IHSG tidak memiliki hubungan kointegrasi dan variabel IHSG dan harga minyak dunia memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai tukar rupiah.

This thesis discusses the cointegration and causality relationship between gold price, crude oil price, rupiah exchange rate, and Indonesia Stock Exchange Composite Index IHSG period 2007 2016. This research is quantitative research with data from 2007 until 2016. Gold price data obtained from World Gold Council, crude oil price using West Texas Intermediate from US Energy Information Administration, exchange rate from Bank Indonesia, and IHSG from Indonesia Stock Exchange statistics report.
The results of this study indicate that the variable gold price, crude oil prices, exchange rate of rupiah, and IHSG has no cointegration relationship and variable IHSG and crude oil price has causality relationship to rupiah exchange rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Wisnoe Bayuaji
"ABSTRAK
Dalam dunia investasi, pasar modal khususnya pasar saham, dari hari ke hari kian menjadi primadona wahana investasi bagi para investor terutama karena menjanjikan kemungkinan return yang relatif lebih besar hila dibandingkan wahana investasi lainnya. Akan tetapi di dalam kemungkinan return yang menjanjikan tersebut terkandung pula risiko kemungkinan kerugian yang besar pula. Sifat dasar manusia yang ingin selalu meraih keuntungan dan juga pada saat yang bersamaan ingin pula menghindari risiko (risk averse), mendorong manusia untuk mencari suatu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Lahirlah teori portofolio, suatu cara yang awalnya dikembangkan para akademisi yang berhubungan dengan pemilihan portofolio yang dapat memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dengan tingkat risiko yang masih dapat ditolerir. Dari sekian banyak teori portofolio yang ada, sal.ah satunya adalah Single Index Model.
Awalnya dikembangkan oleh Wiliiam Sharpe pada tahun 1963. Model ini menguraikan pedoman pemilihan yang rasional dalam kondisi ketidakpastian dengan asumsi investor yang risk averse dan bertindak atas dasar utility yang diharapkannya dan akan melakukan diversikasi pilihan portofolio berdasarkan mean dan variance. Kelebihan teori ini dibandingkan model portofolio lainnya adalah penyederhanaan dalam hal jumlah input yang dibutuhkan untuk menaksir variance tingkat keuntungan portofolio. Sebagai bahan perbandingan, misalkan kita akan melakukan analisis suatu portofolio yang terdiri dari 10 saham. Dengan Markowitz Model, untuk menaksir E(Rp) (expected return portofolio) kita perlu menaksir 10 tingkat keuntungan saham. Selanjutnya untuk menaksir crp kita perlu menaksir 10 variance tingkat keuntungan dan 45 covariance. Dengan Single Index Model, untuk menaksir variance tingkat keuntungan portofolio hanya mernbutuhkan jumlah parameter sebanyak 21 saja.
Single Index Model inilah yang penulis ingin jabarkan dalam penulisan karya akhir ini, terutama tentang bagaimana penerapannya dalarn pemilihan saham di Bursa Efek Jakarta. Penulis menggunakan data yang bersifat sekunder yang diarnbil dari Bursa Efek Jakarta (harga saharn individual yang masuk dalam LQ-45 dan Indeks Harga Saham Gabungan) dan Bank lndonesia (suku bunga Sertifikat Bank lndonesia l bulan) selama tahun 2003. Dari penelitian yang dilakukan penulis dapat dibuktikan bahwa dengan rnenggunakan Single Index Model temyata bisa didapat suatu kumpulan saharn yang rnasuk dalam suatu portofolio optimal. Dari 45 saham yang masuk dalam LQ-45 Bursa. Efek Jakarta, diperoleh kesimpulan penelitian :19 saham yang masuk dalarn portofolio optimal, 18 saham masuk dalam portofolio tidak optimal, dan 8 saham tidak masuk dalam portofolio. Selain itu, dari penelitian dapat pula dibuktikan bahwa portofolio optimal yang dihasilkan temyata setelah dilakukan pengujian dengan t-test statistic lewat bantuan program SPSS, memang memberikan return yang lebih tinggi secara significant hila dibandingkan portofolio yang tidak optimal.
Karya akhir ini menyajikan secara mendetil langkah-langkah yang hams dilakukan apabila ingin menerapkan Single Index Model dalam rangka pencarian portofolio saham yang optimal dalam suatu kumpulan saham. Diharapkan dengan model penyajian tersebut, orang yang awam sekalipun tetap dapat mengerti bagaimana Single Index Model itu seharusnya digunakan.
Penulis sangat berharap penelitian tentang bagaimana penerapan Single Index Model di Bursa Efek Jakarta ini bisa menjadi salah satu tools bagi para investor di Bursa Efek Jakarta dalam melakukan pemilihan saham-saham yang akan dibeli."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Zachro
"Penelitian ini mengeksplorasi dampak dari busy directors pada risiko crash harga saham jika individu memegang tiga atau lebih jabatan di dewan. Busy directors merujuk kepada Komisaris karena Indonesia mengadopsi two tier system. Sebagian besar literatur menunjukkan bahwa faktor utama risiko crash harga saham timbul karena adanya kecenderungan manajemen menahan berita buruk dari investor terkait kontrak kompensasi dan masalah karier. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi apakah busy directors membantu membatasi perilaku oportunistik manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rangkap jabatan tidak memiliki pengaruh pada risiko crash harga saham dikarenakan cross over interaction yang meniadakan pengaruh signifikan terhadap risiko crash harga saham. Sebagai negara yang identik dengan konsentrasi kepemilikan keluarga, hasil menunjukkan bahwa perusahaan keluarga akan memperkuat pengaruh negatif dari Komisaris yang melakukan rangkap jabatan dalam mengurangi risiko crash harga saham. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Indonesia di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2019. Generalized method of moment (GMM estimator) digunakan sebagai metode penelitian untuk mengurangi masalah endogenitas.

This research explores the impact of busy directors on the risk of stock price crashes if individuals hold three or more directorships. Busy directors refer to the Commissioners because based on two tier system, oversight function is performed by Commissioner. A large body of literature reports that a prominent factor of stock crash risk is the managerial tendency of withholding bad news from investors due to compensation contracts and career concerns. This study aims to verify whether busy directors help restrict these opportunistic managerial behaviors. The results show that the multiple directorship does not have an effect on the risk of stock price crash due to cross over interaction which negates the significant effect on of stock price crash risk. As a country with high family ownership concentration, the result shows that interaction between busy directors and family firms will strengthen the negative effects of Commissioners who hold dual positions in reducing stock price crash risk. This study uses a sample of listed companies in Indonesia on the Indonesia Stock Exchange's main board during the 2014-2019 period. Generalized method of moment (GMM estimator) is used as a research method to reduce endogeneity issues.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>