Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriyanti
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan teori Model Konservasi pada bayi dengan kebutuhan asuhan perkembangan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) membutuhkan adaptasi yang luar biasa agar dapat mempertahankan kelansungan hidupnya, oleh sebab itu dibutuhkan perawatan NICU. Namun ternyata dampak dari perawatan NICU yang lama mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan disabilitas pada BBLR kedepannya. Oleh sebab itu intervensi dini harus sudah diberikan sejak awal bayi mulai dirawat melalui asuhan perkembangan. Asuhan perkembangan adalah segala upaya yang dilakukan dalam rangka memberikan dukungan fisik, psiko dan sosial kepada bayi berat lahir rendah dengan cara memodifikasi lingkungan agar dapat mempromosikan pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu intervensi dini yang dapat memperbaiki kekurangan stimulasi yang membangun untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan adalah stimulasi taktil kinestetik yang dilakukan oleh ibu.

This scientific final assignment is intended to describe the application of the theory of Conservation Model in infants with developmental care needs. Low birth weight infants needs a great effort to adapt and survive, therefore need neonatal intensive care unit (NICU). But it turns out the impac to fthe old NICU care resulting in high morbidity and disability. Therefore,early intervention should have been given since the beginning of the baby was admitted through developmental care. Developmental care is all the efforts made in order to facilitate and support the physical, social and psycho of low birth weight infant through modifications to the environment to be able to promote the growth and development of low birth weight infant. One of the early intervention that can correct the lack of stimulation to promote growth and development is a tactile kinestetic stimulation by the mother.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Setyowati
"Karya ilmiah akhir ini memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada asuhan keperawatan pada bayi dengan risiko kerusakan integritas kulit dan pencapaian kompetensi sebagai spesialis keperawatan anak. Trophicognosis risiko kerusakan integritas kulit menurut Levine merupakan gangguan pada integritas struktur. Intervensi keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah integritas struktur tersebut dengan memperhatikan pula konservasi energi, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial. Intervensi dilakukan dengan menerapkan aspek perawatan kulit dan cara memposisikan yang benar. Evaluasi yang dilakukan dengan mengkaji respon organismik bayi, menunjukkan bahwa belum semua bayi mampu mencapai wholeness yang ditandai dengan cedera pada nares, namun sudah mengalami perbaikan. Perawat memegang peranan yang sangat penting dalam pencegahan cedera pada nares yaitu pemilihan alat yang tepat, pemantauan dan pemenuhan kenyamanan bayi sehingga bayi tidak banyak bergerak dan mempercepat proses penyapihan continuous positive airway pressure (CPAP).

This Final Assignment gave an overview about the application of Levine's Conservation Model in nursing care of baby with risk of skin integrity breakdown and competency achievement as a pediatric nurse specialist. According to Levine, trophicognosis of skin integrity breakdown was the structure integrity impaiment. Nursing interventions was undertaken to solve structure integrity problem, and also energy conservation, personal conservation and social conservation. Nursing interventions applied the skin care aspetcs and positioning. Evaluation had been done by evaluate the organismic responses of the baby, showed that not all the baby got wholenes, was marked by nares injury, but getting better. Nurse had the crucial role to prevent nares injury, that to choise the appropriate tool, monitored ang gave baby’s comfort so the baby did not much to move and weaned the continuous positive airway pressure (CPAP) as soon as possible."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Rahmawati
"Bayi prematur menghadapi banyak tantangan ketidakseimbangan cairan untuk bertahan di lingkungan ekstrauterin, sehingga membutuhkan pendekatan asuhan keperawatan yang komprehensif. Studi kasus ini menggambarkan proses keperawatan menggunakan model Konservasi Levine untuk merawat lima bayi prematur dengan ancaman keseimbangan cairan. Pengkajian mengidentifikasi triphocognosis meliputi risiko kekurangan volume cairan dan masalah cairan lainnya. Perawat anak merawat sesuai kompetensi, seperti pemantauan kesesuaian cairan masuk dan kebutuhan, pengurangan jumlah insensible water loss, blood management, dan peningkatan kemampuan minum melalui mulut. Intervensi membantu bayi prematur dan keluarga berhasil beradaptasi untuk mencapai wholeness. Penerapan model ini menyediakan pengalaman asuhan keperawatan yang komprehensif sebagai referensi untuk kasus serupa selanjutnya.

Preterm infants faces many challenges of fluid imbalance for survive in the extrauterine environment. It needs comprehensive nursing care approach. This study describes a nursing process using Levine’s Conservation model to care five preterm infants with threat to fluids imbalance. The assessments identified triphocognosis including risk of deficient fluid volume and other related problems. Pediatric nurse care according to competencies, such as monitoring the suitability of fluid intake and requirement, reducing the amount of insensible water loss, blood management, and increased oral feeding ability. The interventions helped the preterm infant and family adapt successfully to achieve wholeness. This application of model provides a comprehensive nursing care experience as reference for future similar cases."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa
"Bayi prematur dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lahir dengan berbagai masalah kesehatan. Masalah yang sering terjadi adalah terkait dengan lemahnya refleks hisap dan menelan sehingga mengakibatkan masalah pada pemberian nutrisi. Masalah pemberian nutrisi pada kelahiran bayi prematur akan menyebabkan nutrisi tidak adekuat sehingga terjadi malnutrisi, gagal tumbuh, dan kegagalan perkembangan otak. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis intervensi Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) untuk meningkatkan kemampuan menghisap dan menelan pada bayi Ny. A I. PIOMI merupakan salah satu metode baru dengan metode pijitan untuk meningkatkan kemampuan motorik pada bayi prematur. PIOMI bertujuan untuk meniru pengalaman oral in-utero yang memperkuat dan mengembangkan mekanisme makan. Delapan langkah memberikan gerakan yang dibantu untuk mengaktifkan kontraksi otot dan memberikan gerakan melawan resistensi untuk membangun kekuatan pada area yang dibutuhkan untuk minum secara oral. Hasil dari intervensi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menghisap dan menelan setelah 2 kali diberikan intervensi. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan intervensi PIOMI pada bayi prematur dengan BBLR yang memiliki masalah menghisap.

Premature babies with Low Birth Weight (LBW) are born with various health problems. Problems that often occur are related to weak sucking and swallowing reflexes, resulting in problems with feeding. Problems with nutrition in premature babies will cause inadequate nutrition, resulting in malnutrition, failure to thrive, and failure of brain development. This paper aims to analyze the Premature Infant Oral Motor Intervention (PIOMI) intervention to improve the sucking and swallowing ability of Ny. A I. PIOMI is a new method with massage method to improve motor skills in premature babies. PIOMI aims to mimic the in-utero oral experience that reinforces and develops feeding mechanisms. Eight steps provide assisted movement to activate muscle contractions and provide movement against resistance to build strength in the areas required for oral drinking. The results of this intervention showed an increase in the ability to suck and swallow after 2 times the intervention was given. Therefore, this paper recommends PIOMI intervention in premature infants with low birth weight who have sucking problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Francisca Shanti Kusumaningsih
"Bayi kurang bulan yang dirawat di rumah sakit seringkali mengalami nyeri yang disebabkan oleh prosedur diagnostik dan terapeutik. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan gambaran aplikasi Model Konservasi Levine pada bayi kurang bulan dengan masalah nyeri. Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi melalui prinsip konservasi untuk mencapai wholeness. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Lima bayi kurang bulan yang mengalami masalah nyeri akut dirawat dengan pendekatan proses keperawatan berdasarkan teori Model Konservasi Levine. Masalah keperawatan lain yang ditemukan adalah pemenuhan nutrisi kurang dari keutuhan tubuh, risiko volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh, risiko infeksi, ikterik neonaturum, gangguan pertumbuhan dan perkembangan risiko gangguan perlekatan orang tua dan bayi. Masalah-masalah tersebut dapat memperberat rasa nyeri dan menghambat proses adaptasi bayi kurang bulan dalam mencapai integritas diri.

Preterm infants who is hospitalized, experience pain frequently that caused by diagnostic and procedure treatment. This study aim to describe the application of Levine’s Conservation Model in preterm infants who experienced pain. Levine's Conservation Model focuses on improving adaptation through conservation principles to achieve wholeness. This research method is case study with nursing process approach. Levine’s Conservation Model applied in five selected cases that have problem acute pain. The other nursing problems are nutrition less than body requirements, risk for deficient fluid volume, risk of infection, neonaturum icteric, impaired growth and development, risk of attachment disorder between parents and babies. All of the problems can aggravate pain and inhibit the process of adaptation in preterm infant to reaches wholeness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mamak Zudi
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bayi berat lahir rendah di RSPAD Gatot Subroto, untuk masukan pada program pelayanan medik Departemen Ilmu Kesehatan Anak khususnya, RSPAD Gatot Soebroto umumnya dalam rangka pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak sebaik mungkin.
Dari hasil analisis regresi ganda yang disesuaikan dengan kerangka konsep penelitian tampak : pendidikan ibu, umur kehamilan, berat badan ibu, tinggi badan ibu, parasitas ibu, jenis kelamin dan berat plasenta bayi terbukti berpengaruh pada berat bayi waktu dilahirkan. Sedangkan faktir kadar Hb ibu, umur ibu dan kepangkatan orang tua tidak berhubungan. Faktor penyakit selama kehamilan dan komplikasi kehamilan, kebiasaan merokok selama kehamilan, pengalaman abortus dan pengalaman melahirkan bayi mati tidak dilakukan analisis lebih lanjut karena keadaan responden yang homogen.
Dengan analisis regresi ganda terbukti faktor-faktor yang diteliti berpengaruh pada berat bayi waktu lahir sebesar 36 persen, sedangkan khusus pada kejadian BBLR pengaruhnya sebesar 44 persen. Faktor yang paling berpengaruh pada kejadian BBLR dalam penelitian ini ialah umur kehamilan ibu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Dwi Insani
"Latar Belakang: Bayi sangat prematur adalah kelompok bayi risiko tinggi yang rentan terhadap luaran neurodevelopmental yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian nutrisi secara dini dan agresif dapat mengurangi kejadian malnutrisi pada bayi sangat prematur. Saat ini, RSUP Fatmawati belum mempunyai protokol nutrisi yang standar untuk bayi prematurnya dan ingin melakukan perubahan dengan menerapkan protokol standar nutrisi bayi prematur dari RSCM. Tujuan: Untuk mengetahui beda waktu kembali ke berat lahir dan pola pemberian nutrisi bayi sangat prematur/BBLSR yang lahir dan dirawat di Unit Neonatologi RSUP Fatmawati sebelum dan sesudah penerapan protokol standar nutrisi bayi prematur RSCM. Metode: Dilakukan penelitian quasi eksperimental terhadap 23 bayi sangat prematur/berat lahir sangat rendah di Unit Neonatologi RSUP Fatmawati pada bulan Juli – November 2019. Bayi dieksklusi bila orangtua menolak berpartisipasi atau mempunyai kelainan kongenital yang mempengaruhi status nutrisi. Sampel pada kelompok intervensi diberikan nutrisi sesuai protokol standar nutrisi bayi prematur RSCM dan diikuti hingga kembali ke berat lahir dan mencapai fullfeed. Pola pemberian nutrisi yang juga dievaluasi sebagai luaran sekunder (waktu dimulainya nutrisi enteral dan mencapai fullfeed, waktu dimulainya pemberian protein dan lipid, waktu tercapainya protein, lipid dan kalori tertinggi serta jumlah protein, lipid, kalori dan GIR tertinggi). Data pasien pada kelompok kontrol diambil dari data rekam medik bayi sangat prematur/berat lahir sangat rendah yang sudah pulang dari RSUP Fatmawati dari Januari 2016 – Juni 2019 dan dibandingkan dengan kelompok intervensi. Hasil: Penerapan protokol standar nutrisi bayi prematur RSCM dapat mempercepat waktu kembali ke berat lahir (kontrol vs intervensi: 16,7 (5,1) vs 7,4(3,5) hari, p= 0,00) dan mempercepat growth velocity (kontrol vs intervention: 8,9 (6,9) vs 14,6 (6,0), p=0,002) pada bayi sangat prematur/BBLSR yang dirawat di Unit Neonatologi di RSUP Fatmawati. Kesimpulan: Penerapan protokol standar nutrisi bayi prematur RSCM dapat mempercepat waktu kembali ke berat lahir dan growth velocity pada bayi sangat prematur/BBLSR yang dirawat di Unit Neonatologi RSUP Fatmawati. Kata kunci: nutrisi bayi prematur, nutrisi agresif dini, waktu kembali ke berat lahir, growth velocity.
.....Background: Very premature infants are a group of high-risk infants who are vulnerable to poor neurodevelopmental outcomes. Research shows that early and aggressive nutrition can reduce the incidence of malnutrition in very premature infants. At present, Fatmawati Hospital does not yet have a standard nutritional protocol for premature infants and want to make changes by implementing a standard protocol for preterm infant nutrition from RSCM. Objective: To determine the difference in days to regain birth weight and the pattern of nutrition for very premature/very low birth weight infants who were born and hospitalized in the Neonatology Unit of RSUP Fatmawati before and after the application of the standard protocol of premature infant nutrition of RSCM. Methods: A quasi-experimental study of 23 very preterm/very low birth weight infants in the Neonatology Unit of Fatmawati Hospital from July to November 2019. Infants were excluded if parents refused to participate or had congenital abnormalities that affects nutritional status. Samples in the intervention group were given nutrition according to RSCM premature infant nutrition protocol and followed until they return to birth weight and achieve fullfeed. Nutritional patterns were also evaluated as secondary outcome (day to begin enteral nutrition, growth velocity, days to reach fullfeed, days to start protein and lipid, days to reach the highest protein, lipid and calorie intake and the highest amount of protein, lipid, calories and GIR given). Data of samples in the control group were taken from medical records of very premature/very low birth weight babies discharged from Fatmawati Hospital from January 2016 - June 2019 and compared with the intervention group. Results: The application of RSCM premature infant nutrition protocol can shorten the days to regain birth weight (control vs intervention: 16.73 vs 7.43 days, p = 0.00) and fasten growth velocity (control vs intervention: 8,9 (6,9) vs 14,6(6,0), p=0,002) in very premature/low birth weight infant who were treated in the Neonatology Unit of Fatmawati. Conclusion: The application of RSCM premature infant nutrition standard protocol can accelerate time to regain birth weight and growth velocity in very premature/low birth weight infant in the Neonatology Unit, Fatmawati Hospital."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Antarini Idriansari
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh developmental care terhadap fungsi fisiologis (saturasi oksigen dan denyut nadi) dan perilaku tidur-terjaga bayi berat lahir rendah (BBLR). Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan self-controlled study design. Sampel penelitian sebanyak 15 BBLR yang dirawat di ruang perinatologi RSUP Fatmawati Jakarta dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan paired t test dan wilcoxon test.
Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian developmental care terhadap perilaku tidur-terjaga yaitu peningkatan tidur tenang (p=0,002) dan penurunan tidur aktif (p=0,003) serta penurunan denyut nadi (p=0,020), namun tidak signifikan terhadap peningkatan saturasi oksigen (p=0,234). Developmental care dapat memfasilitasi pencapaian fase istirahat yang lebih baik (yang ditandai dengan keteraturan fungsi fisiologis dan pencapaian perilaku tidur tenang), sehingga perlu diimplemetasikan dalam perawatan BBLR di ruang rawat perinatologi.

The purpose of this study was to identify the impact of developmental care on physiological function (oxygen saturation and heart rate) and sleep-awake behavior of low birth weight (LBW) infants. This study used quasi experimental with selfcontrolled study design. The samples size were 15 LBW infants in neonatal unit in RSUP Fatmawati Jakarta and whom were choosen by purposive sampling technique. Collected data were analyzed by using paired t test and wilcoxon test.
There were significant differences of developmental care on increasing quiet sleep (p=0.002), decreasing active sleep (p=0.003) and decreasing heart rate (0.020), but there was no significant difference on increasing oxygen saturation (p=0.234). This study recommend that developmental care can be implemented in caring for LBW infants in neonatal unit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anafrin Yugistyowati
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori Konservasi pada pemenuhan kebutuhan psikologis orang tua dengan bayi prematur. Pemenuhan kebutuhan psikologis orang tua dapat dilakukan melalui komunikasi terapeutik, pendampingan keluarga dan pemberian pendidikan kesehatan, memfasilitasi ikatan dan kelekatan orang tua-bayi, perencanaan pulang, asuhan berpusat pada keluarga, serta pendekatan asuhan perkembangan. Pemenuhan kebutuhan psikologis dapat membantu orang tua dalam proses adaptasi dalam pencapaian konservasi, yaitu konservasi melalui integritas personal sosial untuk mengoptimalkan peran orang tua dalam meningkatkan tumbuh kembang bayi prematur. Selama memberikan asuhan keperawatan, orang tua menunjukkan kondisi psikologis yang stabil, komunikasi dan kontak fisik dengan bayinya, pengetahuan dan keterampilan orang tua meningkat, serta adanya keterlibatan dalam perawatan bayi di RS

This study aims to apply Conservation theory to fulfill psychological needs of parents with premature infants. The fulfillment of psychological needs can be done through therapeutic communication, family counseling and provision of health education, facilitating the bonding and parents-infant attachment, discharge planning, family centered-care, as well as developmental care approach. The fulfillment of psychological needs help parents in the process of adaptation to achieve conservation, in this case the conservation of social-personal integrity to optimize the role of parents in improving the growth and development of premature infants. During the nursing care, parents showed a stable psychological condition, communication and physical contact with the baby, the increase in parenting knowledge and skills, as well as involvement in the infant care in the hospital"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tyagita Widya Sari
"Prematuritas merupakan salah satu penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas bayi termasuk kematian neonatal. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar hubungan prematuritas dengan kematian neonatal di Indonesia setelah seluruh variabel confounding (umur ibu, urutan kelahiran, jarak kelahiran, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status ekonomi ibu, frekuensi ANC, komponen ANC 5T plus, penolong persalinan, tempat persalinan, jenis persalinan, dan wilayah tempat tinggal ibu) dikendalikan dan mengetahui besar PAR (Population Attributtable Risk) prematuritas terhadap kematian neonatal di Indonesia tahun 2010. Desain studi penelitian ini adalah kasus kontrol (1:4) dengan analisis multivariat regresi logistik ganda menggunakan data sekunder Riskesdas 2010. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 120 kasus dan 480 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar hubungan prematuritas dengan kematian neonatal setelah dikendalikan variabel confounding (komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, frekuensi ANC) yaitu OR sebesar 9,31 (95% CI : 4,63-18,70) dan PAR sebesar 19,96%. Untuk menurunkan kematian neonatal, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat berperan aktif dalam penurunan dan penanggulangan prematuritas sedini mungkin dengan peningkatan pelayanan antenatal.

Prematurity is one of the biggest main cause of morbidity and mortality of infant including the neonatal death. Aims of this research are to know how big the relationship between prematurity and neonatal death in Indonesia after all variables of confounding (age of mother, turn of birth, gap of birth, complication of pregnancy, complication of labor, mother’s education level, mother's job, mother's economic status, frequency of ANC, component of ANC 5T plus, labor helper, place of labor, kind of labor and mother’s region) have been controlled and to know how big the PAR (Population Attributtable Risk) of prematurity and neonatal death in Indonesia on 2010. The design of this research is case control (1:4) with multiple logistic regression to multivariate analysis using secondary data of Riskesdas 2010. The number of sample in this research is 120 cases and 480 controls. The result of this research shows the strong relation between prematurity and neonatal death after controlled by variables of confounding (complication of pregnancy, complication of labor, frequency of ANC) is OR as 9,31 (95% CI : 4,63-18,70) and PAR as 19,66%. To decrease the neonatal death, hopefully the government and public will actively support in decreasing and preventing the prematurity by improving the effectiveness of ANC.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>