Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail Yahya
"Disertasi ini meneliti teks A-Mawahib al-Mustarsalah 'ala at-Tuhfah al-Mursalah. Ia merupakan komentar dari At-Tuhfah al-Mursalah ila Ruh an-Nabi karya Muhammad b. Fadlillah al-Burhanfuri. Empat pertanyaan penelitian yang diajukan: siapa pengarang teks AlMawahib al-Mustarsalah, bagaimana meneliti empat naskah yang diperoleh, apa isi teks, dan bagaimana kaitan isi teks dengan pemikiran tokoh sufi di dunia Islam dan di Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks, terjemah, dan telaah syarh wahdat al-wujud yang terkandung di dalam teks. Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan seperti kodikologi, teori resepsi, pendekatan tematik dan historis, serta teori-teori dalam dunia tasawuf. Penelitian ini berhasil menjelaskan siapa pengarang teks yaitu Ibrahim b. Abi Bakr asy-Syami al-Azhari al-Asyi asy-Syafi'i, atau singkatnya Ibrahim al-Asyi, juga berhasil menerangkan bagaimana menyajikan suntingan teks, mengungkap isi teks yang umumnya terkait dengan ajaran wahdat al-wujud, serta menjelaskan kaitan isi teks dengan pemikiran sufi di dunia Islam seperti Ibnu 'Arabi, Ibnu al-Farid, Al-Kasyani, Al-Burhanfuri, Al-Junaid dan Al-Qusyairi, serta sufi di Nusantara yaitu Syams adDin as-Sumatra'i.

This dissertation researches the text of A-Mawalib al-Mustarsalah 'ala at-Tuhfah al-Mursalah. Tt was a commentary of a well-known treatise of Sufism namely AvTuhfah al-Mursalah ila Ruh an-Nabi written by Muhammad b. Fadlillah alBurhanfuri. Four research questions were proposed: who was the author of the text, how to research four available manuscripts, what are the contents of the text, and how is the relation of the text content to the Sufi's thoughts in Islamic worlds and Nusantara at that time. The objectives of the research are to present text edition, translation and study of wahdat al-wujud's commentary. This is a philological research by using some methods and approaches such as codicology, reception theory, thematical and historical approaches, and theories in Sufism. This research successfully explains who is the author, namely Ibrahim b. Abi Bakr asy-Syami alAzhari al-Asyi asy-Syafi'i, or in short, Ibrahim al-Asyi; how to present text edition; how to describe the contents of the text that generally deal with the teaching of wahdat al-wujud or wnity of Being, and how to explain the relation of the text to Sufi's thoughts in Islamic worlds such as Ibnu 'Arabi, Ibnu al-Farid, Al-Kasyani, Al-Burhanfuri, Al-Junaid and Al-Qusyairi, and to Sufi's thought in Nusantara namely Syams ad-Din as-Sumatra'i.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1954
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hikmah
"Naskah Risalah Tabayyana Al-Tariga Ala Allahi Ta'ala (disingkat RTAAT) merupakan naskah tunggal (codex unicus) yang hanya terdapat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah ini bernomor MI. 458. Kondisi naskah RTAAT sangat memprihatinkan karena banyak kertas yang sudah bolong-bolong sehingga tulisan sulit terbaca. Naskah RTAAT merupakan naskah yang tergolong sebagai sastra kitab atau tasawuf kitab karena naskah ini berisi ajaran tasawuf yang cenderung wahdat al-wujud. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan suntingan teks, mendeskripsikan ajaran wahdat al-wujud, dan mendeskripsikan ajaran martabat tujuh dalam naskah RTAAT. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode edisi biasa, sedangkan untuk mendeskripsikan ajaran wahdat al-wujud dan ajaran martabat tujuh digunakan metode analisis deskriptif dengan tinjauan pustaka. Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa naskah RTAAT merupakan naskah yang berisi ajaran wahdat al-wujud karena diungkapkan penyatuan antara manusia dan Tuhan. Salah satunya berdasarkan hadis Nabi SAW yang berbunyi barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya. Hadis tersebut mengungkapkan penyatuan yang terjadi antara manusia dan Tuhan. Di sisi lain, hadis tersebut membuat manusia menyadari kekuasaan Allah dalam menciptakan manusia. Hal lain dapat dilihat dari kata-kata tersurat yang terdapat dalam naskah RTAAT, antara lain Ana Al-Haq, Insan itulah Allah, atau Akulah Allah itu. Kata-kata tersebut berhak diucapkan sufi ketika dalam keadaan fana. Kata-kata tersebut bermaksud untuk mengungkapkan keesaan Allah. Oleh karena ajaran yang diungkapkan dalam RTAAT merupakan ajaran sulit karena mengungkapkan hal yang rahasia, maka penyalin atau pengarang menyatakan bahwa perlunya bimbingan dari guru yang telah disempurnakan makrifatnya. Naskah RTAAT juga menyebutkan nama lima orang ulama, yaitu Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani, Ibnu Arabi, Ali Ai-Muttagi, dan Abdul Qadir Jailani. Tiga ulama pertama merupakan ulama yang beraliran wahdat al-wigud. Dua ulama terakhir merupakan ulama pendukung dan tidak beraliran wahdat al-wujud. Kemungkinan nama tersebut disatukan untuk mendamaikan ajaran wahdat al-wujud dan memberikan pemahaman yang baik terhadap ajaran wahdat al-wujud, walau diikuti dengan ucapan-ucaan rahasia. Selain itu, naskah RTAAT juga menyebutkan ajaran martabat tujuh yang meliputi ahadiyat, wahdat, wahidiyat, alam ruh, alam misal, alam ajsam, dan alam insan. Ajaran ini dijelaskan dalam bentuk kiasan. Martabat ahadiyat disebut sebagai martabat zat Allah karena Allah masih dalam sesuatu yang tersembunyi. Martabat wahdat disebut sebagai martabat sifat Allah karena Allah sudah berkehendak dan belum menampakkan diri-Nya. Martabat wahidiyat disebut martabat alma Allah karena Allah sudah mulai bernama. Martabat alam ruh, alam misal, alam ajsam, dan alam insan disebut sebagai fa'al Allah karena Allah mulai beraktivitas dalam menciptakan alam semesta, termasuk manusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
492.7 MAM b (1);492.7 MAM b (2);492.7 MAM b (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abudullah Muhammad
Jakarta: Ford Foundations, 1995
297.64 ABU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Umi Kalsum
"Kesalahpahaman terhadap penafsiran doktrin wujudiyyah menimbulkan kontroversi terhadap doktrin tersebut. Hal ini telah terjadi sejak munculnya tasawuf dalam Islam. Beberapa pendapat ada yang pro dan kontra tergantung dari sisi mana mereka melihat.
Untuk itu dalam penelitian ini, penulis mengangkat inti pokok doktrin wujudiyyah yang terdapat di dalam teks TRBHIM kemudian menyatakan penafsiran al- Palimbani mengenai doktrin tersebut. Sehingga ditemukan adanya unsur menghujat alau mendukung doktrin tersebut dengan berdasarkan Quran, Hadis dan teks-teks yang terkait unsur tasawuf seperti Risdlah karya Sihabzeddin dan Alukhtasar karya Kemas Fakhruddin. Sedangkan untuk suntingan teksnya penulis mengambil salah satu dari 3 naskah yang ada. Pemilihan teks ini berdasarkan atas kelayakannya untuk dijadikan edisi teks.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa naskah TRBHIM merupakan karya al- Palimbani dan mengenai penafsirannya terhadap doktrin tersebut ia berada sebagai juru damai; menyetujui doktrin ini, jika aspek tasybih dilihat dengan kacamata tanzih; dan menolaknya jika dilihat aspek tasybihnya saja. Selain itu teks ini juga membuktikan telah dimulainya penekanan terhadap ajaran neo-sufisme di Palembang shad ke-18. Sedangkan naskah MS A, yaitu naskah koleksi perpustakaan Nasional dengan kode v.d.w 37 yang dianggap layak untuk dijadikan suntingan teks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Arabic prose is different from Indonesian prose. Arabic prose includes speech texts, correspondences and maqamal as a part of the prose. Prose is generally divided into types: imaginative and non-imaginative. All of the imaginative literature have elemets such as characters, plot, setting, theme and beautiful language style."
297 TURAS 12 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Karim
"Ratib ar-Rifa_i sering dihubungkan dengan tarekat Rifa_iyyah dan debusnya di Banten yang mempertunjukkan ke_ajaiban-keajaiban, seperti: kebal terhadap senjata tajam, tidak hangus terbakar api, mampu menjinakkan binatang buas dan sebagainya. Skripsi ini mencoba menelusuri hubungan tersebut dengan cara menetapkan sebuah naskah Ratib ar-Ri_fa_i, kemudian membuat terjemahan dan mengungkapkan isinya. Dari terjemahan naskah dapat diketahui bahwa isi nas_kah Ratib ar-Rifa_i berbentuk doa dan zikir, di dalamnya disebutkan pula beberapa nama tokoh, seperti: Syekh 'Abd al-Qadir al-Jilani, Syekh Ahmad al-Kabir ar- Rifa_i, Syekh Safi ad-Din Ahmad ibn _Alwan, Syekh Ahmad al-Badawi ar-Ri_fa_i, Syekh Ibrahim Ahmad ad-Dasuqi, Syekh Abu Bakar Abdul_lah al-Aydarus, Syekh Musa ibn Sayyid_Abdullah al-Qadir ar-Rifa_i, Sultan Muhammad al-Arif Zain al-Asyiqin, Sultan Abu Mafakhir Muhammad _Na ad-Din dan Maulana Hasanud_din (Hasan ad-Din) ibn Maulana Mahdum. Secara garis besar isi naskah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: bagian pembukaan dan bagian isi pokok naskah. Bagian pembukaan berbentuk doa yang diawali dengan kalimat basmallah dan diakhiri dengan salawat ke_pada Nabi saw. dan puji-pujian kepada Allah. Sedangkan isi pokok naskah dikelompokkan menjadi: Hadiah al-Fatiha, Munajat Rifa_i, Salawat Nabi, Managib, Doa pujian, Zikir, Kutipan ayat-ayat al-Qur'an dan bagian penutup naskah. Penyebutan nama tiga orang sultan Banten, Yakni: Sultan Muhammad al-_Arif Zain al-Aisyiqin, Sultan Abu Mafa_khir Muhammad _Ala ad-Din dan Maulana Hasanuddin menunjuk_kan bahwa tarekat Rifa_iyyah telah diakui keberadaannya di Kesultanan Banten. Keberadaannya ini kemudian dimanifesta_sikan ke dalam seni debus, sebagaimana tercermin dalam doa munajat Rifa_i. Teks naskah Ratib ar-Rifa'i sering menyebutkan nama Syekh _Abd al-Qadir aJ-Jilani, penyebutan nama pendiri tarekat Qadiriyyah ini menunjukkan pula keberadaan tarekat Qadiriyyah dan pengaruhnya terhadap keberadaan dan perkembangan tarekat Rifa_iyyah di Kesultanan Banten. Dengan de_mikian dapat disimpulkan bahwa di Kesultanan Banten pada waktu itu berkembang di aliran tarekat yakni : tarekat Qadiriyyah dan tarekat Rifa_iyyah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezqy Julian Nur Fahmi
"Tulisan ini membahas teks naskah Nadzam Ri`ayatul Himmah (selanjutnya disebut NRH), salah satu naskah Islam-Jawa produk sastra pesantren yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah yang berkode KBG 485 ini tercatat dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara jilid 4 Perpustakaan Republik Indonesia (1997). Sebagai naskah Islam-Jawa, teksnya ditulis dengan aksara Pegon, berbentuk nadzam, dan berbahasa Jawa. Dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia informasi mengenai pencipta dan isi naskah NRH  tidak dinyatakan. Berdasarkan hal ini timbul pertanyaan, siapakah pencipta teks NRH  dan apa kandungan isinya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini teks NRH KBG 485 dikaji dengan metode penelitian filologi. Tujuannya untuk mengungkapkan siapa pengarang naskah Nadzam Ri`ayatul Himmah dan menjelaskan kandungan isi teksnya. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengarang teks naskah NRH adalah Ahmad Rifa`i dan isi teksnya tentang ajaran yang terdiri atas 3 unsur, yaitu Ushul, Fiqih, dan Tasawuf. Penelitian ini memberi sumbangan pengetahuan pada khazanah kesustraan Jawa khususnya sastra pesantren  yang mengungkapkan ajaran-ajaran Islam dengan cara yang estetis dan etik.

This paper discusses the text of the manuscript Nadzam Ri`ayatul Himmah (hereinafter referred to as NRH), one of the Javanese-Islamic texts of Islamic boarding school literature stored in the National Library of the Republic of Indonesia. The manuscripts coded in KBG 485 are recorded in the Master Catalog of Archipelago Manuscripts volume 4 of the Republic of Indonesia Library (1997). As a Javanese-Islamic script, the text is written in Pegon script, in the form of nadzam, and in Javanese. In the Master Catalog of Archipelago Manuscripts volume 4 of the National Library of the Republic of Indonesia information about the creator and the contents of the NRH manuscript was not stated. Based on this the question arises, who is the creator of the NRH text and what does it contain? To answer these questions the text of the NRH KBG 485 was assessed using a philological research method. The aim is to reveal who the author of the text Nadzam Ri'ayatul Himmah is and explain the contents of the text. The results of this study can be seen that the author of the NRH text is Ahmad Rifa'i and the contents of the text are about teachings which consist of 3 elements, namely Usul, Fiqh, and Sufism. This research contributes knowledge to Javanese literature, especially pesantren literature that expresses Islamic teachings in aesthetic and ethical ways."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Burton Club, 1934
892.73 BOO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin Mansur
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>