Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewa Ayu Nyoman Ardi Utami
"ABSTRAK
Kurang dan lemahnya komunikasi merupakan salah satu penyebab yang
mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dominan dalam penerapan manajemen
komunikasi pada proyek konstruksi bangunan tingkat tinggi agar bisa dicari
tindakan responnya. Melalui metode survey terhadap proyek konstruksi
bangunan tingkat tinggi untuk mengetahui peristiwa risiko yang selanjutnya
dianalisis berdasarkan ISO 31000 untuk mengetahui peringkat risikonya (risk
level). Untuk menganalisis faktor risiko dominan digunakan metode korelasi
antara risiko yang muncul dengan kinerja waktu proyek dari metode survey. Dari
hasil penelitian didapatkan 25 faktor risiko dominan dalam penerapan manajemen
komunikasi pada proyek konstruksi bangunan tingkat tinggi yang berpengaruh
terhadap kinerja waktu pelaksanaan

ABSTRACT
Less and lack of communication is one of the causes that affect the execution time
delays. This study aimed to identify the risk factors dominant in the application of
communication management at construction projects of highrise building in order
to look for response actions. With survey methods at construction projects of
highrise building to knowing of a risks to be further analyzed based on the ISO
31000 to determine risk ratings (risk level). To analyze the risk factors used
correlation method between the dominant risks with project time performance
from survey method. From the results, it found 25 dominant risk factors in the
application of management communication at the construction projects of highrise
building that affect the execution time performance"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Dimas Perwita Budi Utomo
"Perkembangan pembangunan suatu negara akan memberikan dampak dan pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas dan kehidupan masyarakat yang meliputi berbagai bidang dan aspek kehidupan. Dengan adanya perkembangan ini memaksa kita untuk dapat menyediakan fasilitas yang cukup memadai guna menunjang dan memenuhi segala kebutuhan hidup yang semakin meningkat pula. Salah satu wujud sarana sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat tersebut seperti tempat tinggal/hunian, pusat perbelanjaan, dan perkantoran adalah dengan adanya proyek pembangunan Residence Grand Indonesia di Jakarta.
Keterlambatan pelaksanaan yang terjadi pada proyek konstruksi sangat berhubungan erat dengan proses komunikasi, untuk itu perlu dilakukan penerapan manajemen komunikasi pada suatu proyek agar dapat memperbaiki kinerja proyek dan mengatasi keterlambatan dengan cara yang efektif dan efisien.
Metode analisa yang digunakan untuk menguji variabel didalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy process (AHP), yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari faktor?faktor komunikasi yang berpengaruh terhadap penyimpangan kinerja waktu dengan memberikan peringkat/rangking dari hasil survey yang didapat.
Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan didapat faktor kualitas komunikasi yang berpengaruh terhadap penyimpangan kinerja waktu, sehingga diperlukan suatu tindakan pencegahan dan koreksi untuk mengantisipasi dan menangani faktor kualitas komunikasi tersebut.

The development growth of a country will give a huge impact to the activity and social life which is include aspect of life. This development force us to give good enough facilities to fulfill basic life need which getting rise. One of form as a fulfillness social needs which getting rise, such as residence, shopping mall and office center that development of Residence Grand Indonesia Project in Jakarta.
The lateness of execution that happened to construction project is related with communication process, for that purpose application of communication management need to be done in one of projects to fix the work of project and to handle the lateness with effectively and efficiency way.
Analysis method which used for examining variable in this observation is a Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The method are used to find out communication`s factors that influenced to disorder of time work by giving level/ ranks from survey result.
From the observation and analysis which have been done there`s quality of communication`s factors that influenced to disorder of the schedule, so that needed preventive and correction actions to anticipate and to handle that quality of communication`s factors"
2008
S35792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Adi Nugroho
"Evaluasi Manajemen Komunikasi Proyek Berbasis Risiko pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Perumahan Bintaro JayaManajemen proses komunikasi proyek memberikan hubungan keterkaitan kritis antara personil, ide-ide atau gagasan, dan informasi yang dibutuhkan untuk kesuksesan suatu proyek. Seperti halnya dalam Proyek Pembangunan Perumahan Bintaro Jaya yang mengalami keterlambatan dalam kinerja waktu proyek akibat dari beberapa faktor risiko yang ada dalam manajemen komunikasi proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi khususnya kepada owner yang terlibat dalam proyek berupa pembangunan perumahan, agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih efektif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif pada faktor-faktor risiko dengan menganalisis setiap data kuesioner dari responden yang terlibat pada proyek Pembangunan Perumahan Bintaro Jaya. Hasil dari penelitian ini didapatkan 6 variabel peristiwa risiko yang diidentifikasikan menjadi risiko utama dalam penerapan manajemen komunikasi pada proyek Pembangunan Perumahan Bintaro Jaya.Kata Kunci : manajemen komunikasi, kinerja waktu, faktor-faktor risiko.

Evaluation Of Project Communication Management Based On Risk At Housing Project In Bintaro Jaya To Improve Schedule PerformanceManagement project communication contributing a critical relationship between members of project, many ideas or suggest, and information which for project success. Such as Housing Project Project in Bintaro Jaya has delay project in time performance because of some risk appearing in project communication management. So that is the reason this research to give recomendation for owner who mixed up with housing project in order to improve existing communication management project to be more effective. This research use qualitative approachment on risk factors with analyze Housing Project in Bintaro Jaya respondent quesioner. Six risk event variabels to be product research which is it can be principal risk in application communication management project on Housing Project Project in Bintaro Jaya.Keywords communication management, time performance, risk factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Dermawan
"ABSTRAK
Manajemen komunikasi proyek memberikan hubrmgan keterkaitan kritis antara
personil, ide-ide atau gagasaq dan informasi ya[g dibutuhkan untuk kesuksesan
suatu proyek. Seperti halnya dalam Proyek Gedung Sekolah di Yayasan X yang
mengalami keterlambatan dalam kine{a waktu proyek akibat dari beberapa
faktor risiko dominan yang ada dalam manajemen komunikasi proyek. Oleh
kerena itu penelitien ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi khususnya
kepda owner yang terlibat dalam proyek berupa pembangunan gedung sekolatL
agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi
lebih efektif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif pada faktorfaktor
risiko dengan menganalisis setiap data kuesioner dari responden yang
terlibat @ proyek Gedung Sekolah di Yayasan X. Analisa Kuantitatif dalam
penelitian ini menggunakan metode AHP (Analyical Hierarclry Process) dan
Analisa tusiko berbasis PMBOK 2013. Hasil dari penelifian ini didapatkan 9
variabel peristiwa risiko (X44, X47,X23, X21, X39, X49,X25, X26, dan X48)
yang diidentifikasikan menjadi risiko utama dalam penerapan manajemen
komunikasi pada proyek Gedung Sekolah di Yayasan X

ABSTRACT
Management project communication contnbule a critical relationship betureen
members of projcct, ideas or suggestiong and information for poject srrcccss.
Such as School Buildings Project of X Foundation has delay project in time
performance because of some risk appearing in project communication
management The refore this research is giving recomendation for owner who
mixod up with school buildiogs trojcc{ in odcr to rmfovc existing
communication menrgement project to be morc effeclive. This rescarch use
qualitative approachm?nt on risk factors analyzing School Buildings Project ofX
Foundation respondent qwsioner. AHP (Analyucal Hicrarchy Proccss) meliod
used in this research for quantitative analyze and Risk Analyze based on Ph{BOK
2013. The prodwt research has nine risks evant variables (X44,){47,){23,)f,21,
X39, X49, X25, X26, and X48) which can b us?d as a principal risk in
application project communication managemetrt in School Buildings of X
Foundation"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Sukma
"Tesis ini membahas tentang bagaimana cara mengembangkan alur komunikasi yang efektif pada pelaksanaan proyek townhouse ldquo;Y rdquo; dengan melakukan analisa risiko pada setiap kegiatan yang berlangsung selama pelaksanaan proyek konstruksi. Dari analisa risiko yang dilakukan tersebut didapatkanlah faktor risiko yang dominan secara akurat, sehingga dapat disusun strategi yang tepat dalam mengembangkan alur komunikasi proyek townhouse ldquo;Y rdquo; untuk mencapai sasaran mutu dan meningkatkan kinerja waktu proyek.
Hasil penelitian menyarankan untuk melakukan penambahan aktivitas komunikasi dari kondisi eksisting yang disertai dengan Standard Operasional Prosedur SOP secara detail dan dilengkapi oleh alat komunikasi berupa Form Checklist yang dapat dimengerti serta dilaksanakan oleh seluruh stakeholder.

This thesis discusses about how to develop effective communication by observing townhouse 'Y's project through risk analysis in every activities involved during the project construction period. Through the completed risk analysis, the dominant risk can be concluded accurately. Therefore right strategies in developing communication flow for townhouse 'Y's can be organised in order to achieve quality target and improve project 39 s time efficiency.
The result suggests the need of adding communication activities from existing condition with detailed SOP and communication tool such as checklist form which could be understood and functioned by every stakeholder.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Mardiana
"Dalam keterlibatan kompleks proyek konstruksi, kemampuan berkomunikasi diperlukan untuk berinteraksi karena apabila terdapat kesalahan, akan menyebabkan penyimpangan biaya, waktu, mutu. Pemahaman manajer proyek dalam manajemen komunikasi menjadi penting karena kekuatan manajer proyek dalam menyampaikan informasi kepada tim sangat berpengaruh. Tujuan penelitian ini adalah mencari faktor-faktor komunikasi dari pemahaman manajer proyek, aplikasinya, dan pengaruhnya terhadap mutu. Analisis yang dilakukan adalah mendata beberapa proyek di Jakarta dari PT. X dengan analisis statistic validitas dan reabilitas, non-parametrik, deskriptif, serta korelasi dan regresi. Dengan hasil ini dapat diketahui faktor-faktor komunikasi yang buruk yang mengakibatkan penurunan kinerja mutu dari implementasi manajer proyek.

In the complexity of construction project, ability of communicating is needed to decreases bad effects in cost, time, and quality. Comprehension of a project manager in project communication management being important because the power of project manager in informing is strongly influencing. The analysis for this research is taking data on projects in Jakarta from PT. X. Processing data is done by statistic analysis which is validity and realibility, non parametric, descriptive, correlation and regression analysis. With this product, will be found the communication factors that decreasing the quality performance from management communication project knowledge implementation of a project manager."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50550
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Ida Hayati
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang menangani paket pekerjaan EPC yang meliputi engineering (perancangan), procurement (pengadaan), dan construction (pelaksanaan konstruksi) sangat membutuhkan strategi pengelolaan yang cermat dari tahap perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan proyek. Kegiatan pengadaan (procurement) memegang peranan yang penting dalam proyek. Hal ini disebabkan karena biaya pengadaan baik barang maupun jasa pada kebanyakan proyek memerlukan lebih dari separuh biaya total proyek (60%-70%). Adanya faktorfaktor ketidakpastian dalam pengadaan proyek baik berupa harga, mutu, dan waktu yang tidak bisa diprediksi dengan pasti sebelumnya akan menimbulkan risiko pada proyek.
Manajemen Komunikasi merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk dapat meningkatkan performa kerja dengan sasaran kinerja biaya, sehingga tujuan proyek yang memenuhi spesifikasi klien dan memberikan keuntungan bagi perusahaan dapat tercapai. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para kontraktor yang bergerak dalam bidang rekayasa, yang meliputi bidang engineering, procurement dan construction agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih optimal dan efisien. Proses didalam manajemen resiko proyek adalah identifikasi faktor-faktor resiko, analisa resiko, evaluasi resiko, dan tindakan mengelola resiko (treatment atau risk response).
Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor resiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuisioner dengan responden manajer proyek dan team inti proyek perusahaan EPC pada PT X yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC, analisa resiko dilakukan secara kuantitatif terhadap variabel resiko dari hasil kuisioner, selanjutnya data tersebut diolah dengan softwar SPSS untuk mendapatkan faktor risiko yang dominan dan untuk mengetahui hubungan antara variabel risiko dengan penyimpangan biaya. Dengan melakukan tindakan identifikasi, analisis serta evaluasi risiko yang disusun sebagai database, maka perusahaan EPC di Indonesia, khususnya PT X diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan biaya pelaksanaan proyek.

System delivery method of construction services using EPC approach covering engineering, procurement, and construction require careful management strategy from planning phase. Activity of procurement play an important role in project. Expenses of procurement at most of EPC approximaly will come handling 60%-70% of total project cost. Existence of uncertainty factors in project procurement of good in the form of price, quality, and time which can not predicted categorically previously will generate risk of project.
Management Communication is one of the appliance which of vital importance to be able to improve project performance with performance target of expense of, so that the target of project fulfilling the specification of client and give advantage for company can reach. Target of this writing is to give input to all peripatetic contractors in the field of engineering, covering area of engineering, and procurement of construction so that can improve communications management which have owned to become more efficient and optimal. Process in project risk management are identifying risk factors, risk analysis, risk evaluation, and treatment of risk response.
Research to know risk factors conducted qualitative, by got perception data analyzis of quisioner with manager respondent and project team at PT X having experience in project of EPC, risk analysis conducted quantitatively to risk variable of result of quisioner, hereinafter the data processed by with SPSS software to get dominant risk factors and to know relation between risk variable with cost overruns. By conducted action identify, analysis and also evaluate compiled risk as database, hence company of construction services using EPC approach, specially PT X expected should be minimizated project cos overruns."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25096
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Virani Mayniana
"Dalam suatu proyek konstruksi hampir selalu terjadi pengerjaan ulang (rework) hanya saja memiliki kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Salah satu penyebab terjadinya pekerjaan ulang (rework) yaitu komunikasi yang buruk dan sering diabaikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi respon risiko dalam memperbaiki dan mengembangkan manajemen komunikasi guna meminimalisir terjadinya pengerjaan ulang (rework) pada Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor risiko manajemen komunikasi serta menganalisis setiap data kuesioner dari responden yang terlibat pada proyek konstruksi. Setelah dilakukan analisis, terdapat 6 faktor risiko dominan manajemen komunikasi terhadap terjadinya pengerjaan ulang (rework). Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab, respon preventif, dampak, serta respon korektif dari masing-masing faktor risiko dominan tersebut. Hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan alur komunikasi pada Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing untuk nantinya dapat digunakan sebagai leasson learn pada proyek lainnya yang sejenis.

In a construction project, rework almost always occurs, but it has different quality and quantity. One of the causes of rework is poor communication and is often ignored. Therefore, this research aims to provide risk response recommendations in improving and developing communication management to minimize the occurrence of rework on the Cibitung-Cilincing Toll Road Project. This research was conducted by identifying communication management risk factors and analyzing each questionnaire data from respondents involved in the construction project. After the analysis, there are 6 dominant risk factors of communication management on the occurrence of rework. Then an analysis was conducted to determine the causes, preventive responses, impacts, and corrective responses of each of these dominant risk factors. The results of the analysis are used as a guideline in developing the communication flow on the Cibitung-Cilincing Toll Road Project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikra Ananda
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang menangani paket pekerjaan engineering, procurement, dan construction (EPC) sangat membutuhkan strategi pengelolaan yang cermat dari tahap perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan proyek. Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan proyek EPC pada umumnya adalah masalah koordinasi dan komunikasi diantara bagian-bagian divisi yang saling berkaitan satu sama lain dan bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para kontraktor yang bergerak dalam bidang rekayasa, yang meliputi bidang engineering, procurement, dan construction agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih optimal dan efektif.
Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuesioner dengan responden manajer proyek dan team inti proyek yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC, analisa risiko dilakukan secara kuantitatif terhadap variabel risiko dari hasil kuesioner, selanjutnya data tersebut diolah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan prioritas faktor risiko. Dari hasil penelitian terdapat 5 variabel peristiwa risiko yang diidentifikasi menjadi risiko yang utama dalam penerapan manajemen komunikasi pada proyek EPC.

The implementation of construction projects which handles package Engineering, Procurement, and Construction (EPC) in desperate need of careful management strategy from the planning to the final stage of the project. The problems are often encountered in the implementation of EPC projects in general is a problem of coordination and communication between the parts division that are related to each other and can affect work productivity. The objective is to provide input to the contractors engaged in the engineering, covering the fields of Engineering, Procurement, and Construction in order to improve the management of communication that has been held to be more optimal and effective.
Research to determine the risk factors conducted qualitatively, by analyzing data obtained from questionnaires perception by respondents, project managers and project team who have experience in EPC projects, quantitative risk analysis conducted on risk variables from the questionnaire, then the data is processed the Analytic Hierarchy Process (AHP) to get priority risk factors. From the research there are five variables identified risk events into the main risk in the implementation of communication management in EPC project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Kasmi
"Hubungan Pemilik proyek (owner) dan kontraktor dalam suatu proyek konstruksi memiliki peranan penting dalam keberhasilan proyek. Tidak jarang permasalahan proyek berawal dari perbedaan persepsi antara pemilik proyek dan kontraktornya yang berujung pada klaim dan dispute. Manajemen Komunikasi Proyek menjadi suatu disiplin yang dapat mengatur keselarasan hubungan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek, termasuk antara kontraktor dan owner.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam manajemen komunikasi proyek EPC antara kontraktor (PT.X) dan pemilik proyek pada tahap engineering yang mempengaruhi kinerja waktu, sekaligus tindakan terhadap faktor-faktor tersebut sebagai respon resiko utama.
Proses penelitian dimulai dari identifikasi faktor-faktor risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, dan tindakan mengelola risiko (treatment atau risk response). Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuisioner dengan responden manajer proyek, atau team inti proyek pada PT.X yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC. Analisa data diolah dengan melakukan uji Reliability, uji U Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis, serta pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan analisa level risiko untuk mendapatkan prioritas/rangking faktor. Korelasi nonparametris dilakukan dengan korelasi Kendall Tau dan Spearman. Validasi ke pakar dilakukan baik pada tahap penentuan variabel maupun validasi hasil penelitian.
Hasil analisa data menunjukkan terdapat delapan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek EPC yang dilakukan PT. X, antara lain : Keterlambatan penyelesaian pekerjaan (design) dan aktivitas berikutnya yang diakibatkan oleh jangka waktu persetujuan dari pemilik proyek terhadap dokumen yang diajukan oleh kontraktor tidak dibatasi atau melebihi batas waktu yang disepakati, Terjadi penyimpangan informasi dan timbulnya idle time akibat alur informasi dan koordinasi yang berbelit-belit dari kontraktor ke owner, Timbulnya idle time (waktu tunggu) akibat kurang jelasnya alur approval dari kontraktor ke owner, dan Terjadinya idle time akibat gambaran Informasi yang disampaikan tidak jelas. Dari analisa korelasi nonparametris terlihat bahwa factor risiko tersebut berkorelasi menurunkan kinerja waktu proyek.

The Relation between owner and the contractor in a construction project, shows important role to performance of project. Not rarely, problems of project is caused by difference of perception between owner and the contractor of which resulting claim or dispute. Recently, Management Communications of Project becomes a discipline that is able to control compatibility of communications among stakeholders concerned in project, including contractor and the owner.
The objective of this research is to know dominant factors in communications management of EPC Project between the contractor ( PT.X) and the owner during phase of engineering influencing time performance, and to find the risk respond of them.
Research process started from identifying risk factors, risk analysis, risk evaluation, and action ( or treatment of risk response). The risk factors research try to find out qualitatively, by analyzing the perception data as the result of the questioners to the project manager, the core team of the EPC project company in Indonesia and whom had the experienced in EPC. The data is processed by descriptive statistic, Mann-Whitney U test, Kruskal-Wallis test, and Analytic Hierarchy Process (AHP) in order to have the priority factor, and continued with validation to expert.
Data analysis results, there are eight dominant factors which have significant effect to time performance of project, Delay of design process and activities caused unlimited time or expired status to approval documents, Interrupted informations and idle time caused complicated flow of information and coordination beetween contractor and the owner, and idle time caused the detail information is unclear. This research performs that risk factor may influence the time performance, relatively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.01.08.48 Kas i
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>