Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martinus Adinata Sardjono
"Sebagai negara yang memiliki sejarah menolak dirinya sebagai negara imigran, Jerman pada akhirnya harus mengakui adanya jarak antara warga asli dan warga dengan keturunan imigran. Kemunculan buku kontroversal karya Thilo Sarrazin hingga debat mengenai Leitkultur membuat posisi imigran di Jerman, khususnya imigran muslim terdesak. Krisis ekonomi yang melanda zona-euro juga turut menimbulkan sentimen terhadap para imigran, terlebih ketika banyak kepala negara di Eropa juga banyak yang menyerang ide mengenai multikulturalisme termasuk di Jerman, ketika Kanselir Angela Merkel menyatakan multikulti Jerman telah gagal.

As a country which has a history to deny themselves as an immigration country, Germany has to concede that there?s an enormous gap between Germans and the people with migration background. The publishing of a controversial book from Thilo Sarrazin to Leitkultur's debate puts the immigrants under pressure, especially to those Muslim's immigrants. The Economic crisis in euro-zone also increases the sentiment among the immigrants, especially when many European leaders condemn the idea of multiculturalism, including in Germany, when Chancellor Angela Merkel enunciated that Germany?s multikulti has failed.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Andika
"Skripsi ini mengangkat tema wacana multikulturalisme dalam karya sastra Migrantenliteratur di Jerman. Migrantenliteratur merupakan karya sastra yang dibuat oleh penulis yang memiliki latar belakang imigran di Jerman. Karena para penulis tersebut memiliki latar budaya yang berbeda dengan Jerman maka karya sastra mereka juga membawa aspek baru ke dalam sastra nasional Jerman, yaitu aspek multikultural. Dengan menggunakan analisis wacana dalam satu contoh cerita Migrantenliteratur dan 4 artikel berita online sebagai korpus data dapat disimpulkan bahwa Migrantenliteratur diterima sebagai hal positif di Jerman. Wacana multikulturalisme mengenai imigran di Jerman juga bersifat multidimensional dimana masalah identitas dan integrasi juga terkait didalamnya.

This thesis focuses on reading and analysing the discourse concerning multiculturalism in Migrantenliteratur in Germany. Migrantenliteratur is a type of literature that is written by writers with immigration origin on their root. Since those writers have different origin culture than Germany they can bring new aspect to German national literature, namely multicultural aspect. By analysing discourse found in one Migrantenliteratur story and four online German news article about Migrantenliteratur as data it can be seen that multiculturalism is positively accepted by the German society. Multiculturalism discourse about immigrant in Germany is also multidimensional and include identity and integration problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natila Rizka Safitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dampak krisis ekonomi Eropa tahun 2008 terhadap Diplomasi Kebudayaan dua negara Uni Eropa (Prancis, Jerman) serta Republik Federasi Rusia di Indonesia. Dalam penelitian ini akan fokus pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Pusat Kebudayaan ketiga negara yaitu Istitut Francais Indonesie (IFI), Goethe Institut, dan Pusat Kebudayaan Rusia sebagai bentuk Diplomasi Kebudayaan.

This study aimsto determine the effect and impact of the European economic crisis in 2008 against Cultural Diplomacy two EU countries (France, Germany) and the Republic Federation of Russian to Republic of Indonesia. In this research will be focus on the activities in Cultural Centre of three countries, Istitut Francais Indonesie (IFI), the Goethe Institute and Russia Cultural Centeras a form of Cultural Diplomacy.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Wurianti
"Tesis ini membahas tentang dampak integrasi ekonomi dan moneter di Uni Eropa terhadap perubahan iklim dunia usaha di Jerman. Adanya perbedaan yang kompleks di dalam Uni Eropa mengharuskan setiap perusahaan yang beroperasi di dalamnya untuk mentaati directives yang telah diterbitkan oleh Komisi Eropa. Adapun IHK sebagai kamar dagang dan industri yang memiliki wewenang terhadap jalannya roda dunia bisnis di Jerman juga harus tunduk kepada directives ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengambil studi kasus terhadap sebuah perusahaan moulding di Jerman yaitu perusahaan Schnurr GmbH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya integrasi ekonomi dan moneter terdapat perubahan iklim dunia usaha di Jerman, baik yang terjadi antar perusahaan maupun IHK sebagai badan yang memiliki otoritas untuk mengatur jalannya roda dunia usaha di Jerman.

This thesis explains about the impact of economic and monetary integration of the European Union on changes of business environment in Germany. There are many differences in European Union, so the companies in this circumstance should obey the regulation set up in directives which published by European Commission. IHK as the chamber of trade and industry in Germany that has authority to the flow of business environment in Germany should also obey these directives. This is a qualitative research with case study of company Schnurr GmbH. The result shows that there are changes in business environment in Germany after economic and monetary integration of European Union. It happens among the companies and also to IHK as chamber of trade and industry which has authority to manage business environment in Germany."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Khanza Andarina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari perbedaan jenis kepemilikan bank terhadap pertumbuhan pinjaman bank di kawasan ASEAN-5 saat krisis keuangan global periode 2008-2009 dan krisis sovereign debt di Eropa periode 2010-2013. Terdapat 3 jenis kepemilikan bank yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta domestik, dan kepemilikan asing. Peneliti menemukan bahwa dikedua periode krisis, bank milik pemerintah cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi daripada bank swasta domestik. Sedangkan, bank asing memiliki pertumbuhan pinjaman yang lebih rendah dibandingkan bank-bank domestik di kawasan ASEAN-5 saat terjadi krisis sovereign debt di Eropa. Akan tetapi, pada saat krisis keuangan global 2008-2009, pertumbuhan pinjaman bank asing di ASEAN-5 lebih tinggi dibandingkan bank milik pemerintah maupun bank swasta domestik Terdapat perbedaan perilaku antara bank asing dan bank domestik di ASEAN-5 selama periode krisis.

This study aims to identify the impact of bank ownership types on the growth of bank lending in ASEAN 5 region during the 2008 2009 global financial crisis and the European sovereign debt crisis 2010 2013. There are three types of bank ownership that used in this study state owned, private domestic owned, and foreign owned. This study found that the government owned banks had higher lending growth than domestic private owned banks during the crisis period. Meanwhile, foreign banks had lower bank lending growth than domestic banks in ASEAN 5 during the European sovereign debt crisis. However, during the global financial crisis, foreign owned banks in ASEAN 5 tend to lend more and had higher lending growth than government owned banks and domestic private banks. There are differences in the behavior of foreign and domestic banks in ASEAN 5 during the crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriz Ageng Wicaksono
"ABSTRAK
Inisiatif Silk Road Economic Belt SREB dari China menimbulkan baik entusiasme maupun keresahan di seluruh penjuru dunia. Pembangunan dari SREB akan memudahkan aliran ekonomi antara Eropa dengan Asia yang kemudian meningkatkan kerjasama dan kemakmuran di kawasan tersebut. Namun motif asli dibalik pengembangan SREB masih menjadi pertanyaan besar. Uni Eropa hingga saat ini belum memberikan respons resmi terhadap inisiatif tersebut, sementara Jerman telah menunjukkan dukungan mereka atas hal tersebut. Studi ini menganalisa motivasi dari Jerman untuk mendukung SREB melalui Teori International Political Economy. Variabel Pursuit of Wealth digunakan untuk menganalisa manfaat ekonomi yang didapat oleh Jerman dari pengembangan SREB, dan variable Pursuit of Power digunakan untuk menjelaskan kepentingan politik antara Jerman, SREB, dan juga Uni Eropa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jerman tengah berusaha menggunakan SREB sebagai alatnya untuk merealisasikan kepentingan ekonomi dan politiknya di Uni Eropa.

ABSTRACT
China rsquo s Silk Road Economic Belt SREB initiative is raising both concerns and excitement around the globe. The development of the SREB will increase the flow of economy between Europe and Asia and in turn is supposed to raise cooperation and prosperity amongst the region. However the true motive of SREB either it be politics or economics, remains a big question. The European Union have not made an official stance towards the initiative, however Germany have shown indications of their support. This study analyzes the motivation of German in doing so through the International Political Economy Theory. The Pursuit of Wealth variable is used to analyze the economic benefits Germany may receive from the SREB, while the Pursuit of Power variable is used in attempts to understand the politics involving Germany, SREB and the European Union. The results shows that Germany is trying to utilize the SREB as a vehicle in pursuing its economic and political interest in the European Union. "
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aldonino
"Laporan berikut telah dimasukkan secara komprehensif untuk menganalisis efek dari Krisis Keuangan Global dan Euro Sovereign Krisis Utang ke Barclays Bank dan OCBC Bank, kinerja kedua bank tersebut dan manajemen risiko dua bank dari Inggris dan Singapura selama krisis yang merusak sektor keuangan dunia Eropa dan. Kami tertarik untuk meninjau kinerja Barclays Bank karena mereka adalah Bank terbesar kedua dalam hal aset di Inggris bahwa selama krisis keuangan didakwa untuk memalsukan tingkat Libor, jumlah $ 451.400.000 didenda kepada Bank multinasional ini. Kami juga ingin melihat dampak dari Krisis Keuangan terhadap kinerja OCBC Bank Singapura, dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah dari Krisis Keuangan Global dan Euro Sovereign Krisis Utang, OCBC Bank dikenal sebagai yang paling beragam dari ketiga Bank lokal di Singapore. Untuk timeline laporan ini, kami memutuskan untuk menganalisis 2007-2013, karena kami berharap untuk menganalisis sebelum dan setelah Krisis Keuangan Global yang berdampak pada 2008 dan Euro Sovereign Krisis Utang meletus sekitar 2009-2010, dan jika ada setelah efek ini krisis masih berlangsung pada penampilan mereka dan manajemen risiko, kami juga ingin melihat strategi dua bank tersebut dalam mengatasi masalah ini.

The following reports has been put comprehensively to analyse the effects of the Global Financial Crisis and Euro Sovereign Debt Crisis to Barclays Bank and OCBC Bank, performance of these two Banks and the risk management of these two banks of United Kingdom and Singapore during the crises that ruin the Europe and world financial sector. We are interested to review the performance of Barclays Bank as they are the second biggest Bank in term of assets in UK that during financial crisis was charged for falsifying Libor rates, the amount of $451.4 million were fined to this multinational Bank. We also like to see the impacts of the Financial Crises to the performance of OCBC Bank of Singapore, and how they resolve the issues of Global Financial Crisis and Euro Sovereign Debt Crisis, OCBC Bank is known as the most diversified of all three local Banks in Singapore. For the timeline of this report, we decide to analyse from 2007 to 2013, as we hope to analyse before and after the Global Financial Crisis that impacted on 2008 and Euro Sovereign Debt Crisis erupted around 2009 to 2010, and if there are any after effects of this still ongoing crisis on their performances and risk managements, we also like to see the strategies of these two banks in overcoming these issues."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Humala Martua S
"Skripsi ini dibuat untuk menjelaskan mengapa Jerman mengubah sikap politik dan
kebijakannya terhadap isu pengungsian di tengah krisis pengungsian global. Dengan
metode kualitatif dan studi literatur, skripsi ini mencoba menjelaskan mengapa terjadi
perubahan Kebijakan Jerman dalam Penanganan Krisis Pengungsi pada 2015. Teori
pergeseran kebijakan Jeffrey Legro yang menjelaskan mengapa suatu negara dapat
mengubah sikap dan kebijakannya dalam suatu hal tertentu secara drastis dalam waktu
singkat, dipakai sebagai alat bantu analisa. Teori ini menjelaskan kalau suatu negara
menggeser kebijakannya apabila gagasan kolektif pemerintah maupun publik mengenai
suatu isu berubah. Sebagai temuan, terjadinya lonjakan arus masuk pengungsi ke
Jerman membawa beberapa konsekuensi yang tak terduga sebelumnya dan yang tidak
sesuai dengan ekspektasi kolektif Jerman; ekspektasi kolektif Jerman yakni bahwa
keterbukaan dan pembukaan perbatasan dapat menyelesaikan krisis pengungsian
internasional. Oleh karena dinyatakan, gagasan kolektif Jerman yang berubah membawa
pengaruh pada kebijakan, bergeser dari keterbukaan menjadi pembatasan.

This undergraduate thesis tries to explain why the Germany Government changed its
policies regarding issue of refugee amid the global refugee crisis in 2015. By using a
an change its
attitudes and policies in a particular case drastically in a short period of time. This
theory clarifies that a country changes its policies if the collective ideas of the
government and the public on an issue change. With a qualitative method and literature
studies, the author found that the surge in refugee inflows into Germany brought several
resolve refugee crisis,
and then they agreed to change the policies to more restrictive as their collective ideas
change. That is one of the reasons why German policies has been changed, shifted from
openness to restrictions at the time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnadi Yuliawan
"Tesis ini membahas fenomena munculnya kebijakan Uni Eropa di bidang perfilman, dan bagaimana kebijakan itu mempengaruhi kebijakan perfilman di negara-negara anggota Uni EropaHasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kebijakan perfilman Uni Eropa terbentuk karena adanya shared ideas yang dimiliki para pemimpin dan pejabat Uni Eropa, serta pemimpin dan pejabat di negara-negara anggotanya. Shared ideas itu tumbuh karena pemahaman yang sama akan ancaman dan kepentingan yang dihadapi, terutama di bidang perfilman.Berdasarkan studi kasus kebijakan perfilman di negara-negara Jerman, Inggris, Italia dan Perancis, terlihat bahwa kebijakan dan regulasi perfilman di negara-negara itu sangat dipengaruhi oleh kebijakan perfilman Uni Eropa. Namun, kebijakan di level nasional itu, juga mempengaruhi kebijakan di tingkat Uni Eropa.

The Focus of this study is about European Union Film Policy, and how those policy influence film policy in European Union member state.This research showed that the formulation of European Unon Film Policy, is based on shared ideas that slowly develop among European Union leaders and its member states leaders. This shared ideas is came from the same feeling of treat and interest that developed among European leader.Based on case studies of Germany, Britain, Italy and France national film policy, we can see that regulation and film policy in those country is definitely being influenced by European Union Film Policy. But those country policy also influence decision making in European level."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Sintya Defa
"Tesis ini membahas kebijakan European Financial Stability Facility EFSF yang dikeluarkan pada tahun 2010 oleh Uni Eropa berdasarkan kesepakatan negara-negara anggota Zona Euro bersama European Central Bank ECB dan International Monetary Fund IMF dalam merespon krisis ekonomi yang terjadi di Yunani, Irlandia dan Portugal pada masa Krisis Ekonomi Zona Euro. Kebijakan EFSF yang dibahas pada tesis ini adalah hal-hal yang melatarbelakangi dikeluarkannya kebijakan EFSF. Hal-hal yang melatarbelakangi tersebut didasarkan kepada kerangka pemikiran neoliberal institusional. Berdasarkan kerangka pemikiran neoliberal institusional, tesis ini menetapkan kelemahan institusional oleh Uni Eropa, European Monetary Union EMU, dan ECB yang tidak memiliki regulasi dan sistem pengelolaan krisis ekonomi telah membuat negara-negara anggota Zona Euro mencari solusi dengan meratifikasi kebijakan EFSF dengan melibatkan IMF sebagai solusi krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2010. Tesis ini juga melihat bagaimana implikasi EFSF bagi perekonomian negara-negara Zona Euro yang mengalami krisis, melihat sejauh mana harapan negara anggota Zona Euro dapat direalisasikan.

ABSTRACTThis thesis discusses about the European Financial Stability Facility EFSF policy established in 2010 by the European Union under the agreement of Eurozone member states together with the European Central Bank ECB and the International Monetary Fund IMF as the response of economic crisis in Greece, Ireland and Portugal during the Eurozone Economic Crisis. The EFSF policy discussed in this thesis is the underlying issue of EFSF policy. The underlying things are based on neoliberal institution framework. Based on neoliberal institution framework, this thesis conclude the institutional weaknesses by the European Union, the European Monetary Union EMU, and the ECB which has no regulation and economic crisis management system has made the Eurozone member states seek the solution by ratifying the EFSF policy by involving the IMF as a solution to the economic crisis that occurred in 2010. This thesis also looks at how the EFSF implications for the economy of Eurozone member states in crisis to see how far the expectations can be realized."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>