Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dipo Wicaksono
"Penelitian untuk memperoleh informasi tentang pengembangan dan uji coba media audio-visual MP-ASI terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi usia 6- 24 bulan pada kelompok 'Audio Visual dan Booklet' tentang MP-ASI di wilayah Puskesmas Kelurahan Johar Baru. Penelitian ini menggunakan desain Research & Development (R&D) untuk pembuatan dan pengembangan medianya dan Quasi Experimental untuk desain penelitiannya. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selam 3 bulan (Oktober-Desember 2013). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kelurahan Johar Baru dengan membagi menjadi 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas Johar Baru 1, Puskesmas Johar Baru 2 dan Puskesmas Johar Baru 3. Pembagian wilayah kerja Puskesmas ini karena banyaknya orang tua yang memiliki bayi usia 6- 24 bulan yang tinggal di Kelurahan Johar Baru, selain itu belum adanya media pembelajaran yang baik tentang MP-ASI. Sampel penelitian ini adalah ibu Baduta yang rutin sebulan sekali untuk datang ke Posyandu untuk mengambil MP-ASI. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa audiovisual tentang MP-ASI dan booklet dari Kementrian Kesehatan RI. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan menggunakan uji t-test, ANOVA dan regresi linear.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa terdapat 6 cara dalam pengembangan media audio-visual. Selain itu penggunaan audio visual merupakan media yang paling baik untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dan umur ibu Baduta serta pendidikan ibu Baduta merupakan faktor dominan pada terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang MPASI. Media audio visual ini dapat dijadikan promosi kesehatan dalam menilai pengetahuan, sikap dan perilaku di masing-masing puskesmas. Selain itu menampilkan audio-visual ini di berbagai pelayanan kesehatan, membuat suatu kebijakan media guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu mengenai MP-ASI dan membuat beberapa media untuk promosi kesehatan dengan production house untuk dijadikan bahan ekperimental yang lain.

Research has been conducted concerning the Influence of short presentation on audio visual media and booklet concerning MP-ASI (Side Food-Mother's Own Milk)/(Infant Child Fedding) on knowledges, attitude and behavior of infant's mother aged 6-24 months at Puskesmas Kelurahan Johar Baru working area. The objective of the research is to obtain informations about development and test-and-trial audio visual media and booklet concerning MPASI on knowledge and attitude of the infant's mother aged 6-24 months on 'Audio Visual and Booklet' group about MP-ASI at Puskesmas Kelurahan Johar Baru area. This research applies Research & Development (R&D) design for establishment and development its media and Quasi Experimental uthe research design . Puskesmas Kelurahan Johar Baru is divided into 3 Puskesmas, which are Puskesmas Johar Baru 1, Puskesmas Johar Baru 2 and Puskesmas Johar Baru 3. The division of Puskesmas working area due to the lot of parents number having infants aged 6- 24 months living at Kelurahan Johar Baru, besides the absent of good learning media concerning MP-ASI. Hence this research is entitled 'The influence of short presentation on audio visual media and booklet concerning MP-ASI on knowledge, attitude and behavior of infant's mother aged 6-24 months at Puskesmas Kelurahan Johar Baru working area , Jakarta Pusat 2013'
This research is divided into 4 groups, by comparing between 'Audio visual and booklet' group with 'Audio visual' group, 'Booklet' group and 'Control' group. Based on the research result it is found that applying audio visual is the best media for increasing knowledge , attitude and behaviour. Based on this research it is hoped that audio visual media can be used as a health promotion or guidance to asses knowledge , attitude and behavior at the each Puskesmas, either at the kecamatan or kelurahan. As well as to educate by presenting this audio visual in the waiting room at various health service anywhere , establishing a policy or similar media to increase knowledge, attitude and behavior concerning MP-ASI and establish some other media in conducting health promotion and work together with production house to make audio visual material with more attracting performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riafinola Rahma Vianti
"
BAB 1
Analisis Situasi
Kasus bunuh diri di Indonesia terhitung mengkhawatirkan. Angka kematian akibat bunuh diri setiap tahunnya mengalami peningkatan dan masih banyak orang yang tidak peka terhadap isu ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memproduksi dokudrama seputar isu kesehatan mental dan bunuh diri dengan cara yang kreatif dan edukatif
BAB 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat karya ini untuk memberikan media hiburan terhadap target yang disasar serta memberikan edukasi kepada remaja seputar isu kesehatan mental dan bunuh diri agar remaja lebih peka terhadap lingkungan sosialnya.
Tujuannya memberikan gambaran penting atas kepekaan sosial terhadap isu seperti ini agar dapat melakukan pencegahan bunuh diri
BAB 3 Prototipe yang DikembangkanDokudrama ini berdurasi 10 menit, bercerita tentang Aya, seorang remaja yang sedang mengalami permasalahan dalam hidupnya karena anxiety disordernya dan hal tersebut memicunya untuk melakukan bunuh diri. Namun tindakan tersebut dapat dicegah dengan bantuan lingkungan sekitarnya.
BAB 4 EvaluasiEvaluasi pretest menggunakan metode mini-theater dan focus group discussion serta youtube analytics
BAB 5 AnggaranAnggaran pembuatan tayangan sebesar Rp 950.000,00. Perkiraan pendapatan tayangan yang didapatkan sebesar Rp 17.930.000,00. Untuk evaluasi dikenakan biaya Rp 200.000,00 untuk FGD
BAB 6 PenutupanDi Indonesia, kasus bunuh diri kian meningkat, namun edukasi masyarakat seputar isu ini dirasa masih kurang, sehingga dokudrama menjadi pilihan media alternatif yang edukatif. Pembuatan dokudrama harus memperhatikan banyak hal penting di dalamnya agar menghasilkan suatu tayangan yang baik
BAB 6 PenutupanDi Indonesia, kasus bunuh diri kian meningkat, namun edukasi masyarakat seputar isu ini dirasa masih kurang, sehingga dokudrama menjadi pilihan media alternatif yang edukatif. Pembuatan dokudrama harus memperhatikan banyak hal penting di dalamnya agar menghasilkan suatu tayangan yang baik

Chapter 1 Situation AnalysisSuicides in Indonesia are alarming. Death rate caused by suicide increases every year and people still have no sensitivity to this issue. Hence, the writer is interested in making a creative and educative docudrama about mental health and suicide
Chapter 2
Benefits and Purpose of Prototype Development
The benefit of the project is to provide media entertainment to the audience and to educate teenagers about mental health and suicide issue, so that teenagers nowadays give more attention to their social environment.It aims at giving important picture about social sensitivity about this issue to prevent suicide.
Chapter 3 Developed PrototypeThis docudrama is 10 minutes long. It tells a story about Aya, a teenager who has a lot of problems in her life due to her anxiety disorder. It has triggered her to kill herself, however it could be prevented by her environmental assistance.
Chapter 4 EvaluationThe pretest evaluation uses a mini-theater method, focus group discussion, and youtube analytics.
Chapter 5 BudgetingThe production budget is about Rp 950.000,00. The income plan is about Rp 17.930.000,00. The cost of evaluation is Rp 200.000,00 for FGD.
Chapter 6 ClosingIn Indonesia, the number of suicide is increasing, but people have not been educated on this issue. Docudrama is chosen to be an effective alternative media. In a docudrama production, we should put attention to important things, so that the output will be excellent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rinik Eko Kapti
"Pengetahuan dan sikap ibu akan membantu penyembuhan balita diare. Media sudiovisual merupakan media penyuluhan yang menarik dan merangsang lebih banyak indera. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya efektifitas audiovisual sebagai media penyuluhan terhdap perubahan pengetahuan dan sikap ibu. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan jumlah sampel 60 orang. Pengambilan sampel melalui non probability sampling dan pengumpilan data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan independent t test. Peningkatan pengetahuan dan sikap setelah penyuluhan kontrol dan intervensi terhdap perbedaan yang bermakna (pengetahuan p=0.01 a=0.05; sikap p= 0.036 a=0.05) Peneliti merekomendasikan penggunaan media audiovisual dalam kegiatalan penyluhan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu.

Mother's knowledge and attitude will likely assist the healing of children suffering from diarrhea. The aim of this research was to identify the effectivity of audiovisual as a mean for health teaching in changing mother's knowledge and attitude. The design for this research was quasi experimental with 60 respondents. The sample was chosen with non probability sampling, specifically consecutive sampling. Questionnaire was given all respondents and then analyzed with independent t test. There were significant difference in knowledge and attitude improvement between control and intervention groups after the health teaching (knowledge; p=0,01;α=0.05; attitude: p=0,036;α=0.05). This research recommended the use of audiovisual as a means for health teaching in order to increase mother's knowledge and attitude in health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28421
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kemp, Jerrold E.
New York: Harper & Row, 1985
371.33 KEM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Mardiyah
"Di tengah gempuran teknologi yang dahsyat, berbagai media cetak berusaha mempertahankan eksistensi dirinya. Selain konvergensi media sebagai upaya perluasan digital, beberapa media cetak pun menggunakan strategi crossmedia untuk melengkapinya. Pada saat beberapa media lain tidak menerapkan strategi tersebut secara utuh dan konsisten, majalah Harper’s Bazaar Indonesia mampu menerapkan strategi crossmedia secara utuh dan konsisten hingga saat ini. Crossmedia yang baik adalah crossmedia yang tidak hanya sekadar menggunakan banyak media, tetapi juga menyesuaikan konten dengan karakteristik medianya. Berdasarkan hasil analisis, Harper’s Bazaar Indonesia telah mempersiapkan dengan baik upaya perluasan digital yang dilakukan. Majalah tersebut pun cukup baik dalam menyesuaikan konten dengan berbagai media yang dimiliki, yaitu majalah cetak, e-magz, media online, dan media sosial. Jurnal ini akan membahas bagaimana upaya perluasan digital Harper’s Bazaar Indonesia, penerapan strategi crossmedia oleh Harper’s Bazaar Indonesia, dan penyesuaian konten terhadap karakteristik tiap media yang dimiliki

Amidst the onslaught of technology, several printed media manage to maintain their existence. Besides media convergence as their digital expansion, some printed media use the crossmedia strategy to complement it. When many media don’t apply that strategy completely dan consistently, Harper’s Bazaar Indonesia magazine is capable to apply it completely and consistently until now. A good crossmedia strategy is a crossmedia that not only expand their media, but also adjust the content with the characteristics of each media or medium. Based on the outcome of the analysis, Harper’s Bazaar Indonesia has prepared the digital expansion well. The magazine is also quite good at adjusting content with every media they have, such as printed magazine, e-magz, online media, and social media. This journal will discuss how Harper’s Bazaar Indonesia expand their digital, apply the strategy of crossmedia, and adjust the content with every media they have"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gufran Pribadi
"Penelitian ini mengenai penyebaran informasi koleksi audio-visual yang terdapat di Pusat Dokumentasi dan Penelitian Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Penyebaran informasi dilakukan untuk pemenuhan fungsi informasi (Sulistyo-Basuki, 1991:27) perpustakaan terhadap pemakainya. Aspek terpenting dalam manajemen perpustakaan adalah interaksi antara layanan perpustakaan terhadap pemakainya. Secara umum, perpustakaan dipandang sebagai suatu institusi yang terlibat dalam penyebaran informasi (the dissemination of information)_perpustakaan menjadi penghubung antara pengguna dan informasi yang diciptakan. Penyebaran informasi memiliki cara dalam proses terjadinya yakni melalui penyaluran informasi. Saluran informasi dalam proses penyebaran informasi yakni melalui perpustakaan, industri tercetak, radio, telepon, industri pangkalan data, serta televisi. (Rubin, 1998:10) Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusat Dokumentasi dan Penelitian (Pusdoklit) Audio-Visual (AV) Departemen Berita (biasa disebut Redaksi atau News Departement) RCTI dapat melalui saluran informasi (1) tatap muka, (2) telepon, (3) faksimili, (4) surat, (5) intramail, (6) internet, (7) downlink, dan (8) tapeless. Masalah penelitian ini adalah penyebaran informasi koleksi audio-visual yang dilakukan di Pusdoklit AV Redaksi RCTI melalui saluran informasi yang digunakan. Masalah ini muncul dari pertanyaan penelitian, mengapa penyebaran informasi di Pusdoklit AV Redaksi RCTI dilakukan melalui saluran informasi tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian tentang penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusdoklit AV RCTI adalah untuk memahami penyebaran informasi koleksi audio-visual yang berlangsung di Pusdoklit AV Redaksi RCTI. Metode penelitian ini dengan analisis semiosis yakni analisis yang menginterpretasikan penyampaian tanda (signs) berupa pesan kebutuhan informasi audio-visual dari pihak yang ditandai (signified) yakni pengguna kepada penanda (signify) yakni petugas. Diadaptasi dari Aart van Zoest (1992:3) dalam Serba-serbi Semiotika. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini tentang penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusdoklit AV Redaksi RCTI adalah penghubung antara interpretasi petugas yang menerima pesan berupa kebutuhan informasi audiovisual pengguna dengan saluran informasi yang digunakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masmuri
"Edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual merupakan upaya promosi kesehatan yang sering digunakan untuk mencapai perilaku hidup sehat. Penggunaan media ini mempunyai kelebihan antara lain bisa memberikan gambaran yang lebih konkrit serta meningkatkan retensi memori karena lebih menarik dan mudah diingat. Berbeda dengan media yang hanya melibatkan salah satu penginderaan, seperti media audio. Anak hanya dapat mendengarkan informasi yang disampaikan, tanpa mendapatkan gambaran yang konkrit tentang informasi tersebut. Begitu juga dengan penggunaan media visual, perhatian anak hanya terpusat pada tulisan, tidak pada esensi dari tulisan tersebut. Dari ketiga media tersebut, media audivisual menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, mengingat sasaran edukasi adalah anak usia sekolah dasar yang masih berpikiran konkrit dalam menerima informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap anak usia sekolah dengan gizi lebih di sekolah dasar Kota Pontianak. Metode penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post with control group design. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Analisa data menggunakan uji t-test dependen dan independen. Hasil penelitian menunjukkan edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan (p=0,015) dan sikap (p=0,042) anak usia sekolah dengan gizi lebih.

Audiovisual media is often used in health promotion effort to obtain healthy life behaviour. The use of this media is more beneficial compared to other material since it can improve the retention of memory band is more interesting and easy to remember. Different from other media that only involve one sensing, such as the audio, children can only hear information provided, without getting a whole information. Similar to the use of visual media, children can only focus on writing, not on the essence of the writing. Of the three these forms of media, audivisual media be an adequate choice to use in this research. This is considering the target of education is primary school age children who are still think concrete in receiving information.
This research aimed to determine the effect of health education using the media audiovisual on the level of knowledge and attitude of school-aged children with overweight in primary school of Pontianak city. A method of the research used quasi experimental design with pre and post control group. Simple random sampling was used with a total number of 38 respondents. Data was Analyzed using t-test dependent and independent .The results showed health education useing the audiovisual media have significantly influenced the level of knowledge (p = 0.015) and the attitude (p = 0,042 ) of school-aged children with overweight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeski Putri Utami
"[ABSTRAK
Tesis berupa kritik terjemahan audiovisual ini membandingkan kesepadanan
makna kesantunan berbahasa dalam subtitle serial TV Sherlock, A Scandal in
Belgravia versi VCD dan Internet. Jenis kesantunan berbahasa yang dianalisis
terbatas pada politeness markers, play-downs dan committers. Penelitian ini
dilakukan dengan ancangan sosiopragmatik dan terjemahan fungsional. Temuan
dari penelitian yang telah dilakukan adalah (1) situasi komunikasi TSu berbeda
dengan TSa sehingga kesenjangan tidak dapat dihindari. Sementara itu, motif
komunikasi antara kedua penyusun subtitle juga berbeda. Penyusun subtitle versi
VCD didasari motif komersial sedangkan versi Internet didasari motif hobi. (2)
penyusun subtitle menggunakan berbagai strategi dan prosedur penerjemahan
untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skopos penerjemahan,strategi
skopos yang didominasi oleh strategi komunikatif merupakan strategi yang paling
tepat digunakan dalam penerjemahan audiovisual, (3) struktur tuturan TSu
berubah dalam TSa demi menyampaikan makna kesantunan yang antara TSu dan
TSa. (4) berdasarkan perhitungan keakuratan subtitle versi Internet adalah 99,02%
dan versi internet adalah 96,91% dan persentase tuturan dengan tingkat
keterbacaan tinggi versi Internet adalah 66,70% dan versi VCD adalah 39,70%.
Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas subtitle serial TV Sherlock, episode A
Scandal in Belgravia versi internet lebih baik daripada versi VCD.

ABSTRACT
This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version;This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version, This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance’s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version]"
2015
T43489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fadella
"ABSTRAK
Perubahan organisasi pada instansi pemerintah pelayanan publik sebagai
konsekuensi dari kebijakan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan Remunerasi
Kinerja ternyata membawa dampak yang cukup kuat terhadap kondisi internal
organisasi, yaitu menyangkut iklim komunikasi organisasi dan kepemimpinan.
Vaiabel-variabel ini sangat berkaitan dengan kepuasan komunikasi para
pegawainya.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi, Visionaritas dan
Transformasionalitas Kepemimpinan terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi
Pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh iklim
komunikasi organisasi, visionaritas dan transformasionalitas kepemimpinan
terhadap tingkat kepuasan komunikasi para pegawai di Badan Kepegawaian
Negara sebagai dampak adanya kebijakan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan
Remunerasi Kinerja. Beberapa teori utama yang dipegunakan untuk membedah
dan membahas hal tersebut, seperti Iklim Komunikasi (Redding), , Kepemimpinan
Visioner (Burt Nanus, Seth Kahan), Kepemimpinan Transformasional (Bass dan
Avolio) dan Kepuasan Komunikasi (Downs dan Hazen). Pada dasarnya teori-teori
tersebut menyatakan bahwa iklim komunikasi yang kondusif di dalam organisasi
serta penggunaan kepemimpinan visioner dan transformasional yang dengan perubahan organisasi memberikan dorongan yang kuat ke arah
pembentukan kepuasan komunikasi para pegawainya yang selanjutnya dapat
meningkatkan para pegawainya untuk berkinerja tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan
dengan metode survei. Berdasarkan populasi pegawai di Badan Kepegawaian
Negara Pusat, maka diambil 285 responden sebagai kerangka sampel penggalian
data. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis regresi linier berganda
dan uji signifikansi korelasi Pearson dengan menggunakan SPSS 21.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iklim Komunikasi Organisasi,
Kepemimpinan Visioner dan Transformasional dalam suasana perubahan pada
instansi ini masih rendah, hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa nilai mean
pada dimensi-dimensi variabel yang cukup namun cenderung rendah. Sementara
berdasarkan analisis regresi menunjukkan bahwa kekuatan pengaruh Iklim
Komunikasi Organisasi terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di
Badan Kepegawaian Negara cenderung kecil tercermin dari perolehan nilai pada
persamaan regresinya sebesar 0,184. Sedangkan kekuatan pengaruh
Kepemimpinan Visioner terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di
Badan Kepegawaian Negara cenderung moderat ditunjukkan perolehan nilai pada
persamaan regresinya sebesar 0,467. Selanjutnya kekuatan pengaruh
Kepemimpinan Transformasional terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi
pegawai di Badan Kepegawaian Negara sangat kuat ditunjukkan perolehan nilai
pada persamaan regresinya sebesar 0,865. Namun demikian penelitian ini terdapat
kelemahan karena muncul efek bias keinginan sosial (social desirebility) yang
ditunjukkan dengan keengganan bawahan untuk menilai atasannya dengan kondisi
yang sebenarnya.

ABSTRACT
Organizational change in the Goverment Institution of Public Service as
the consequence of Bureaucratic Reform policies and Remuneration Performance
allowances turned out to be strong impact against the internal condition of the
organization, which concerns to the organizational communication climate and
leadership. These variables are very concerning to the satisfy communication of
the employees.
Based on the statement above, the writer is interested in conducting
research on The Influence of Organizational Communication Climate, Visionary
and Transformational Laeaderships Against The Satisfication Level of
Communication Employees. This research aims to find out how strong The
Influence of Organizational Communication Climate, Visionary and Leadership
Transformational Against The Satisfication Level of Communication Employees
at National Civil Service Agency (BKN) as consequence of beureucratic reform
policies and performance remuneration allowances. This research used many of
grand theories such as the theory of the Communication Climate (Redding),
Visionary Leadership (Burt Nanus, Seth Kahan), Transformational Leadership
(Bass and Avolio) and Communication Satisfaction (Downs and Hazen)Basically the theories state that a conducive climate communication in the
organization as well as the use of transformational and visionary leaderships in
accordance with organizational change gives a strong impetus towards the
creation of communication satisfaction the employees that can further enhance
their employees for high performance.
This research uses the quantitative approach and implemented with the
survey method. Based on the population of employees in the National Civil
Service Agency Center, then taken 285 respondents as sample data framework. To
achieve the goal of research used multiple linear regression analysis and
correlation of Pearson significance test by using SPSS 21.00.
The results showed that the climate of communication organization,
Transformational and Visionary Leaderships in an atmosphere of change in this
institution is still low, it is shown with some mean on variable dimensions are
enough but tend to be low. While based on regression analysis shows that the
strength of the influence of Climate Communication Organization to
Communication Satisfaction level of employees in the National Civil Service
Agency tends to small values reflected in the acquisition of equation regresy of
0,184. While the strength of influence visionary leadership against the level
satisfaction of Communication employees in the Civil Servant Agency tend to
moderate gains indicated by the values in the equation regresy of 0,467.
Furthemore, the influence strength of transformational leadership against the level
satisfaction of Communication employees in the Civil Servant Agency is very
strong that are indicated by the equation regresinya of 0,865. However this
research has weaknesses because of social desirability bias effect emerged that are
demonstrated by the reluctance of subordinates to assess the leader straighly."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Rahmania
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi kerja humas Perum Perhutani dalam mengkomunikasikan logo baru dan pendapat publik internal dan eksternal terkait hal tersebut. Identitas baru perusahaan melambangkan transformasi bisnis yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Strategi kerja mencakup pendefinisian masalah humas, perencanaan dan pemrograman, melakukan tindakan dan berkomunikasi, serta evaluasi program. Penelitian menggunakan paradigma postpositivisme, pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perencanaan humas berada dalam tahap melakukan tindakan dan berkomunikasi dan humas dituntut untuk memperhatikan komunikasi logo ke internal agar makna perubahan logo dapat diwujudkan dalam bentuk sikap.

This study aims to know the strategic work of Perum Perhutani public relations in communicating the new logo and how internal and external public?s opinion about it. The new corporate identity symbolizes the business transformation being conducted by the company. Strategic work includes definition of public relations problems, planning and programming, taking action and communicating, and evaluating the program. This research uses post-positivism paradigm and descriptive qualitative approach. The data are collected through in-depth interview, observation and literature studies. The results show that public relations strategic planning is in step of taking action and communicating and public relations are required to communicate the new logo to the internal so that it gives intended impact within their attitude."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>