Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kadek Tantiyana Putri
"Tesis ini membahas pengaruh psychological safety climate, ikatan jejaring sosial dan knowledge sharing self-efficacy terhadap knowledge sharing. Ikatan jejaring sosial yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi ikatan instrumental dan ikatan ekspresif, knowledge sharing juga terbagi menjadi dua bentuk perilaku yaitu knowledge sharing donating dan collecting. Penelitian ini menggunaan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang melibatkan 168 pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa psychological safety climate dan ikatan instrumental berpengaruh terhadap knowledge sharing donating dan collecting. Penelitian ini memberikan kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi knowledge sharing (donating dan collecting) yaitu psychological safety climate dan ikatan instrumental.

The focus of this study is to examine the impact of psychological safety climate, social network ties and knowledge sharing self-efficacy on knowledge sharing. Therefore, this thesis focus on social network theory that consist of instrumental ties and expressive ties, also knowledge sharing that consist of knowledge donating and collecting. The research using quantitative approach, involving 168 respondents of Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta. This research shows that psychological safety climate and instrumental ties have significant effect to knowledge sharing donating and collecting. This research contributes to the knowledge of important factors that impact knowledge sharing (donating and collecting) are psychological safety climate and instrumental ties.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Yunindra
"Tesis ini membahas hubungan antara ikatan jejaring sosial dengan proses berbagi pengetahuan yang dimediasi oleh kepercayaan. Kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cognitive based trust dan affective based trust. Penelitian ini penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong hadirnya proses berbagi pengetahuan dalam suatu organisasi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, ikatan jejaring sosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu ikatan instrumental dan ikatan ekspresif. Sampel penelitian ini terdiri dari 254 karyawan kantor pemerintahan. Korelasi bertingkat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ikatan instrumental dan ekspresif memiliki hubungan positif dengan proses berbagi pengetahuan. Cognitive based trust tidak dapat menjadi mediator antara ikatan instrumental dengan proses berbagi pengetahuan, sedangkan ikatan ekspresif dapat menjadi mediator bagi ikatan instrumental dan ekspresif dengan proses berbagi pengetahuan. Penelitian ini memberikan kontruibusi yang signifikan bahwa affective based trust dapat memediasi kedua bentuk ikatan jejaring sosial dengan proses berbagi pengetahuan.

The Focus of this study is to explore the relationship between social network ties and knowledge sharing process mediated by trust,which is consisted of cognitive based trust and affective based trust. This research is important because to know what factors that can encourage the emergence of the knowledge sharing process within an organization. To get a better understanding, social network ties in this study were divided into two, instrumental ties and expressive ties. The sample of this research consist of 254 employees of a goverment office. Hierarchical regression analysis was used to test the research hypotheses.
The results show that the instrumental and expressive ties have a positive relationship with knowledge sharing process. Cognitive based trust does not function as a mediator between instrumental ties and knowledge sharing process, while expressive ties can be a mediator efectively mediated the relationship between instrumental and expressive ties with knowledge sharing process. The study discusees these significant contributions that affective based trust can mediate both forms of social network ties and the knowledge sharing process.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Sandaniati Samsuri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kualitas knowledge management system (KMS), self-efficacy para pekerja mengenai penggunaan KMS, sikap akan pembagian pengetahuan dan iklim organisasi yang terdiri dari tiga variabel first-order (keadilan, inovasi, dan afiliasi) terhadap intensi pembagian pengetahuan di PT Telkom Jakarta. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari 150 sampel pekerja di PT Telkom Jakarta yang pernah menggunakan KMS. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software PLS 2.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas KMS, self-efficacy, sikap akan pembagian pengetahuan, dan iklim organisasi berpengaruh secara positif terhadap intensi pembagian pengetahuan.

The aim of this research is to study the impact of knowledge management system (KMS) quality, workers‟ self-efficacy for using KMS, attitude toward knowledge sharing, and organizational climate which consist of three first order variables (fairness, innovativeness, and affiliation) toward knowledge sharing intention in PT Telkom Jakarta. The Data were collected using quesionnaire from 150 sample of PT Telkom Jakarta‟s workers who ever using KMS. The data were proceed using PLS 2.0 software. The results show that KMS quality, self-efficacy, attitude toward knowledge sharing, and organizational climate are positively effected knowledge sharing intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kharisvan
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran knowledge sharing dan readiness for change dalam memoderasi pengaruh psychological capital dan role overload terhadap readiness for change pada karyawan di perusahaan negara PT Agrifood Orysree. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu seluruh karyawan yang menjabat dan menyadari perusahaan harus berubah. Responden yang terlibat sebanyak 167 orang dari lintas generasi X, generasi Y, dan Baby Boomers. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini Role Overload Scale untuk mengukur role overload, Readiness for Change Survey untuk mengukur readiness for change, Knowledge Sharing Questionnare untuk mengukur knowledge sharing, serta Psychological capital Scale untuk mengukur psychological capital. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa knowledge sharing dan readiness for change memoderasi secara parsial psychological capital dan role overload terhadap readiness for change dan readiness for change. Readiness for change dan readiness for change juga memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan knowledge sharing

ABSTRACT
This study examines the antecedents of readiness for change in organization especially logistics food company PT Agrifood Orysree. The conceptual model of the study proposes the effect of psychological capital, role overload and knowledge sharing to readiness for change in organization "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Ardhacandra Puspacarira
"Era globalisasi yang memberikan dampak besar pada bidang industri dan organisasi, termasuk perguruan tinggi. Era globalisasi mendorong organisasi untuk terus memaksimalkan aset yang dimiliki guna dapat berkembang dan bertahan. Salah satu aset yang dimiliki oleh organisasi adalah pengetahuan yang ada pada tiap individu sebagai angota organisasi. Oleh karena itu penting bagi perguruan tinggi untuk mengelola pengetahuan antara lain melalui perilaku berbagi pengetahuan.
Faktor individu dinilai dapat mempengaruhi bagaimana perilaku berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi. Faktor individu tersebut diantaranya adalah kepercayaan interpersonal dan persepsi terhadap iklim psikologis. Penelitian ini dilakukan pada 289 dosen dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia melalui kuesioner online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim psikologis diketahui memprediksi secara positif dan signifikan kepercayaan interpersonal. Selain itu, ditemukan bahwa kepercayaan interpersonal memediasi secara parsial hubungan antara iklim psikologis dan kegiatan berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi.

The globalization era has a profound impact on industry and organizations, including higher education organizations. Globalization era encourages organizations to continue maximize their assets to grow and survive. One of the assets owned by the organization is knowledge that exists for each individual as an organizational member. It is important for higher education organizations to manage their knowledge.
Individual factors assessed can affect how knowledge sharing on higher education lecturer. The individual factors including interpersonal trust and the perception of psychological climate. This research was conducted on 289 lecturers from several higher education organizations in Indonesia through an online questionnaire.
The results showed that psychological climate are known predict positive and significantly against interpersonal trust. In addition, interpersonal trust found partially mediated the relationship between psychological climate and knowledge sharing in higher education lecturer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasya Atikafaza
"Penelitian ini menguji variable pendahulu dari perilaku inovatif karyawan dalam perusahaan. Model penelitan yang diajukan antara lain mencoba untuk menguji efek psychological capital, team member exchange dan knowledge sharing terhadap perilaku inovatif karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian diukur menggunakan multiple-item scales yang diadopsi dari penelitian sebelumnya dan diuji terhadap 114 karyawan dari perusahaan jasa minyak dan gas. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik Structural Equation Modelling (SEM) berbasis kovarian. Hasil analisis data menunjukan bahwa psychological capital memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku innovative karyawan namun tidak berpengaruh terhadap knowledge sharing. Team member exchange memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap perilaku inovatif karyawan dan knowledge sharing. Sedangkan hasil penelitian menunjukan knowledge sharing tidak berpengaruh secara signifikan positif terhadap perilaku inovatif. Penelitian ini menggambarkan pentingnya keterkaitan faktor personal dan grup dalam memahami proses yang kompleks dalam memperkuat innovative work behavior di organisasi.

This study examines the antecedents of innovative behavior in employee’s firm. The conceptual model of the study proposes the effect of team member exchange, psychological capital and knowledge sharing to innovative work behavior in organization. This research uses a quantitative approach. All constructs were measured using multiple-item scales that were adapted from previous related studies and tested among 114 employees of oil & gas services industry. Data collected analyzed using covarian based Structurak Equation Method (SEM) methods. Result shows that psychological capital has positive significant effect on innovative work behavior while it has no effect on knowledge sharing. Team member exchange has positive significant effect on both innovative work behavior and knowledge sharing. However, the result indicate knowledge sharing has no positive significant effect on innovative work behavior.  As such, the study demonstrates the importance of considering the linkage of personal factor and group context when examining the complex processes to enhance innovative work behavior.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Oktaviani
"ABSTRAK
Hasil identifikasi masalah organisasi menunjukkan bahwa knowledge sharing di PT ABC, sebuah perusahaan menara telekomunikasi, belum berjalan dengan maksimal. Penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan antara psychological capital dengan knowledge sharing yang terdiri dari dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Pengukuran psychological capital dilakukan dengan alat ukur PCQ-24 (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dengan α Cronbach sebesar .868. Sementara itu, pengukuran knowledge sharing menggunakan alat ukur yang disusun oleh Van den Hoff dan De Ridder (2004) dengan α Cronbach sebesar .779 untuk skala knowledge donating dan .826 untuk skala knowledge collecting. Hasil penelitian pada 110 karyawan menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara psychological capital dengan knowledge donating (r=.145, p<.01) dan knowledge collecting (r=.278, p<.01). Lebih lanjut, dimensi psychological capital yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating dan collecting adalah self-efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, uji coba intervensi yang dilakukan adalah pelatihan terkait pengembangan self-efficacy anggota tim, yaitu Encouraging Knowledge Sharing at Work kepada atasan yang berperan sebagai koordinator/ potensial koordinator CoP (community of practice). Uji pengetahuan diberikan kepada 16 orang peserta pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Perbandingan antara hasil pre-test dengan post-test menunjukkan peningkatan skor yang signifikan setelah peserta mengikuti pelatihan (t=-7.507, p<.01).

ABSTRACT
Problem identification showed that knowledge sharing has not run effectively in PT ABC, a telecommunication tower company. The purpose of this research, which used qualitative and quantitative method, is to investigate correlation between psychological capital and knowledge sharing, which consists of two dimensions, knowledge donating and knowledge collecting. PCQ-24 (Luthans, Avolio, Youssef, 2007) was used to measure psychological capital (Cronbach?s α=.868), and Van den hoff & De Ridder (2004a) knowledge sharing questionnaire used to measure knowledge sharing (Cronbach?s α=.779 for knowledge donating scale and .826 for knowledge colletcing scale). The result from 110 respondents showed that psychological capital correlated significantly with knowledge donating (r=.145, p<.01) and knowledge collecting (r=.278, p<.01). Self-efficacy is psychological capital dimension which has the strongest correlation with knowledge donating and knowledge collecting. Training Encouraging Knowledge Sharing at Work was held as pilot intervention. Enhancing team members? selfefficacy is the training topic. Training target are the leader who acts as champion or potential champion (coordinator of Community of Practice). Pre-test and posttest was given to 16 training participants. The comparison between pre-test and post-test revealed significant improvement in participant knowledge after they participated the training (t=-7.507, p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Cikal Fadhlia
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan langsung pada workplace ostracism terhadap knowledge sharing pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia. Selain itu, peran mediasi dari organization-based self-esteem dan organizational silence juga diteliti. Pendekatan kuantitatif digunakan, dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Dari 424 jawaban yang terkumpul, hanya 420 jawaban yang lolos tahap screening dan berpartisipasi di penelitian ini. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa workplace ostracism berpengaruh secara negatif terhadap knowledge sharing dan organization-based self- esteem (OBSE), dan berpengaruh secara positif terhadap organizational silence. OBSE juga berpengaruh secara positif terhadap berbagi pengetahuan dan memediasi hubungan antara workplace ostracism dan knowledge sharing. Di sisi lain, organizational silence terbukti tidak signifikan dalam memengaruhi knowledge sharing, serta tidak signifikan juga dalam memediasi hubungan workplace ostracism dan knowledge sharing.

The purpose of this study is to examine the direct relationship between workplace ostracism and knowledge sharing on Civil Servants (ASN) in Indonesia, and to examine the mediating role of organization-based self-esteem (OBSE) and organizational silence. This study uses a quantitative approach, where the questionnaire is spread online. From 424 responses obtained, only 420 responses passed the screening questions and participated in this research. The collected data was then analyzed using the structural equation modeling (SEM) method using the SmartPLS 3.3 application. These empirical results show that workplace ostracism affects knowledge sharing and organization-based self-esteem (OBSE) negatively, and affects positively on organizational silence. OBSE also affects positively on knowledge sharing and mediates the relationship between workplace ostracism and knowledge sharing. On the other hand, organizational silence has no effect on knowledge sharing negatively and has no mediating role. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivirza Rubyetha Krizzia
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan knowledge sharingyang dilakukan pada 112 karyawan di PT ABC. Berdasarkan teori yang digunakan, knowledge sharing memiliki dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Alat ukur knowledge sharing menggunakan alat ukur dari Van Den Hooff dan De Ridder (2004), dengan α=.771 untuk knowledge donating dan α=.854 untuk knowledge collecting. Sedangkan, untuk iklim organisasi menggunakan alat ukur dari Bock, Zmud, Kim, dan Lee (2005) dengan α=.795.
Hasil uji korelasi dengan metode Spearman menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan knowledge donating (r=.345;p<.01) dan iklim organisasi dengan knowledge collecting (r=.288;p<.01). Lebih lanjut, diketahui bahwa knowledge donating memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi affiliation pada iklim organisasi (r=.345; p<.01) dan knowledge collectingmemiliki hubungan paling kuat dengan dimensi innovativeness pada iklim organisasi (r=.366;p<.01).
Berdasarkan temuan, peneliti merancang intervensi pelatihan Encouraging Knowledge Sharing at Work for Leader. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan iklim organisasi pada dimensi affiliation dan innovativenessuntuk mendorong knowledge sharing.Uji coba pelatihandiberikan kepada 16 orang atasan, dalam hal ini senior staff/ section headyang berperan sebagai agent of change.Hasil evaluasi tahap pembelajaran menunjukkanadanya peningkatan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan (t=-7.507; p<.01).

This study aimed to investigate the relationship between organizational climate and knowledge sharing conducted on 112 employees at PT ABC. Based on theory, knowledge sharing has two dimensions, namely knowledge donating and knowledge collecting. Knowledge sharing was measured using instrument from Van Den Hooff and De Ridder (2004), with α=.771 for knowledge donating and α=.854 for knowledgecollecting. Whereas, organizational climate was measured using instrument from Bock, Zmud, Kim, and Lee (2005) with α=.795.
The results of this study using Spearman correlation showed a positive and significant relationship between organizational climate with knowledge donating (r=.345;p<.01) and organizational climate with knowledge collecting (r=.288;p<.01). Furthermore, knowledge donating has the strongest relationship with dimension of affiliation on organizational climate (r=.345;p<.01) and knowledge collecting has the strongest relationship with dimension of innovativenesson organizational climate (r=.366;p<.01).
Researcher designed training intervention Encouraging Knowledge Sharing At Work For Leader. Training is aimed to improve the organizational climate on dimensions affiliation and innovativeness to encourage knowledge sharing. Pilot project was given to 16 employee, in this case the senior staff/ section head as the agent of change. Evaluation phase 2 (learning)shown there was a significant increase in knowledge before and after training (t=-7.507; p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer, 2008
005.74 SHA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>