Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Flora Febrianindia
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dituntut untuk dapat memenuhi harapan para stakeholders nya, termasuk di antaranya perubahan dalam tubuh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana divisi humas mensosialisasikan perubahan tersebut ke masyarakat, dan perubahan apa saja yang dialami oleh tubuh divisi humas.
Metode penelitian yang digunakan adalah post positivis, dengan sifat penelitian deskriptif. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi partisipan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humas memiliki peran signifikan terhadap upaya sosialisasi perubahan pada publik internal dan eksternal, dengan menjunjung tinggi keterbukaan publik dan juga membuka akses seluas-luasnya pada publik. Perubahan dalam tubuh perusahaan pada akhirnya turut merubah kinerja humas menjadi lebih baik dan produktif.

This research is triggered by organizational change of a company to fulfill the needs of the stakeholders, including PT Kereta Api Indonesia. This study aims to get a real view about how PR division socialized the organizational change to its publics, and what is the difference of PR role before and after the organization has changed.
The research method used post positivism and the nature of this research is descriptive. The approached used qualitative data collection techniques with in-depth interview and observer as a participant.
Result of this study indicate that PR have significant role to socialized the organizational change to its publics, by open the access of information widely. Organizational change also made PR division?s work better and productive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Sefiadanna
"Hubungan Masyarakat PT. Kereta Api DAOP I Jakarta merupakan unit yang dibentuk oleh pihak direksi PT. Kereta Api. Salah satu tugas yang diemban adalah membina dan menjaga hubungan dengan publiknya, termasuk media massa. Press Relations hares selalu terbina dan terjaga baik oleh humas, karena humas merupakan juru bicara atau corong dari instansi. Baik dan buruknya instansi sangat tergantung dari peran humas dalam instansi tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, tesis ini akan membahas mengenai bagaimana press relation yang dilakukan oleh humas PT. Kereta Api DAOP I, melalui kegiatan apa press relations itu dilakukan, kemudian bagaimana pelaksanaan press relations tersebut. Untuk penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian sebagai studi kasus, yaitu Humas PT. Kereta Api Daerah Operasi I Jakarta.
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada pemikiran-pemikiran, pendapat-pendapat para ahli, definisi maupun konsep-konsep yang berkaitan dengan public relations, serta menggunakan acuan mengenai ketentuan-ketentuan apa yang dilakukan dalam membina hubungan antara humas dengan pubiknya, yaitu media massa (Press Relations).
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian Ini adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalul wawancara mendalam, penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, dimana data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder kemudian hasil yang diperoleh penulis deskrifsikan.
Terakhir dapat ditarik kesimpulan bahwa, Humas PT. Kereta Api DAOP I Jakarta telah mencoba berusaha dengan benar-benar menjalin hubungan yang baik dengan media massa melalui kegiatan-kegiatannya. Dimana tujuannya adalah agar hubungan yang telah terbina selama ini dapat terjaga, terlaksana dan dapat ditingkatkan, sehingga media massa selalu memberikan peniialan yang baik bagi Instansi., walaupun dalam kegiatan tersebut ada berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisvanni Natalia Theresia
"Jurnal ini membahas bagaimana strategi Public Relations PT KAI untuk meningkatkankepercayaan masyarakat terkait penggunaan commuter line sebagai sarana transportasi utamasehari hari Dengan menggunakan data sekunder berupa hasil penelitian yang dilakukan PT KAIterhadap tanggapan masyarakat pengguna commuter line Hasil penelitian menemukan bahwajumlah pengguna commuter line sudah meningkat namun belum menunjukkan harapan dankepuasan masyarakat sepenuhnya Jika mengacu pada strategi Public Relations maka programyang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat adalah Event Community Involvement Inform or Image dan Social Responsibility Sedangkan program yangsaat ini belum perlu dilakukan adalah Publications Lobbying and Negotiation dan News Hal inimengingat bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan program program tersebut sudahdapat meningkatkan jumlah pengguna commuter line

This journal discusses the Public Relations strategy of PT KAI to improve public trust related todaily commuter line users as main transportation Using sources such as results from a researchtowards the response of commuter line users conducted by PT KAI The result discovers anincreasing amount of commuter line users although it is not obvious in the satisfaction of thecommuter line rsquo s users in general Referring to the Public Relations strategy the programsneeded to elevate public rsquo s trust are as following Event Community Involvement Inform orImage and Social Responsibility Meanwhile the programs currently deemed ineffective arePublication Lobbying Negotiation and News These actions are considered due to the risingamount of commuter line users seen in the data result of the previous research conducted
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Soedjono
"Hubungan dengan media (Media Relations) adalah salah satu aspek dari kegiatan lembaga Hubungan Masyarakat (humas) yang cukup penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena media (diwakili oleh wartawan) sebagai mitra kerja humas memiliki fungsi penyampai informasi, mendidik dan membentuk opini publik melalui surat kabar atau majalah. Posisi media itu menjadi semakin penting bila respon publik dapat diterima dan dikomunikasikan kembali melalui media tersebut.
Namun, pada prakteknya, untuk mencapai sebuah hubungan kerja yang baik antara humas dengan media tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun juga disadari adanya kesalingtergantungan hubungan kerja antara humas dengan media, tetapi tak jarang timbul kesalahpahaman dan koflik di antaranya. Konflik itu menjadi semakin hebat, bila humas tertimpa oleh suatu krisis citra perusahaan.
Dilatari oleh kondisi tersebutlah, penulis mencoba mengkaji aspek hubungan dengan media sebagai salah satu fungsi humas, dengan mengambil kasus Humas PT. Merpati Nusantara Airlines, dengan kajian lebih mendalam di saat Humas Merpati menghadapi krisis citra perusahaan. Contoh krisis yang diniaksud adalah ketika Merpati menghadapi musibah kecelakaan pesawat dan ketika adanya pergantian direktur utama beberapa waktu silam.
'Hasil penggalian data melalui wawancara mendalam terhadap pejabat Humas Merpati dan lima wartawan - 4 surat kabar nasional (KOMPAS, Republika, Media Indonesia, Suara Karya) dan 1 majalah Gatra - beserta observasi hubungan media secara langsung, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Meskipun kedudukan Humas Merpati telah berada pada posisi yang cukup ideal dan strategis di dalam tubuh organisasi perusahaannya, namun ternyata kehadirannya di dalam sistem perusahaan kurang banyak berperan. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh adanya konflik personal yang sangat mempengaruhi hubungan kerja, baik itu konflik dari luar (Departemen Perhubungan) maupun dari dalam (Manajemen).
2. Hubungan media yang dilakukan oleh Humas Merpati telah berjalan cukup baik. Namun, terlalu baiknya hubungan tersebut -- baik formal maupun informal - nampaknya Humas Merpati "memanfaatkan" hubungan tersebut dalam mempengaruhi media untuk urusan pemuatan berita.
3. Hubungan media di saat krisis, Humas Merpati belum menampakkan perannya dalam memberikan informasi kepada media massa. Dalam hal ini, Humas Merpati lebih berkonsentrasi kepada kegiatan yang bersifat internal, seperti protokoler penyelenggaraan acaranya.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Astri Indraswari
"Era globalisasi membuat perkembangan industri semakin pesat sehingga menuntut perusahaan untuk mampu memenuhi tuntutan lebih mengenai informasi dan pengetahuan produk. Saat ini, persaingan ketat antara perusahaan direpresentasikan oleh brand. Oleh karena itu, banyak upaya yang dilakukan perusahaan demi membangun brand image yang positif. Diketahui bahwa kemampuan kampanye Public Relations dapat mempertahankan dan membangun brand image. PT. Procter & Gamble Indonesia melakukan kampanye Public Relations yang bertajuk #RambutTanpaBatas dalam membangun brand image pada produk Pantene Indonesia. Makalah ini menganalisis kampanye Public Relations yang dilakukan PT Procter & Gamble Indonesia pada brand Pantene Indonesia melalui implementasi strategi bauran public relations, yaitu P.E.N.C.I.L.S khususnya sub-strategi publikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bullet Theory dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil analisis menunjukan bahwa melalui nilai-nilai baik yang dibawa oleh brand dan pesan yang tersampaikan melalui pengadaan kampanye #RambutTanpaBatas, PT. Procter & Gamble Indonesia telah berhasil dalam membangun brand image positif terhadap brand Pantene Indonesia.

The era of globalization has made industrial development more rapid so that it requires companies to be able to meet more demands regarding information and product knowledge. Currently, the fierce competition between companies is represented by brands. Therefore, many efforts have been made by the company to build a positive brand image. It is known that the ability of a Public Relations campaign can maintain and build a brand image. PT. Procter & Gamble Indonesia conducted a Public Relations campaign entitled #RambutTanpaBatas in building a brand image on Pantene Indonesia products. This paper analyzes the Public Relations campaign conducted by PT Procter & Gamble Indonesia on the Pantene Indonesia brand through the implementation of a public relations mix strategy, namely P.E.N.C.I.L.S, especially the publication sub-strategy. The theory used in this study is Bullet Theory and the data collection method used is secondary data. The results of the analysis show that through the good values brought by the brand and the message conveyed through the #RambutTanpaBatas campaign procurement, PT. Procter & Gamble Indonesia has succeeded in building a positive brand image for the Pantene Indonesia brand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Nadina I.W.C.D
"Perusahaan Gas Negara adalah merupakan suatu Perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi dan transportasi gas bumi untuk keperluan domestik (dalam negeri) dibawah Departemen Pertambangan dan Energi. Dalam perjalanannya perusahaan ini berusaha mengaktualisasikan dirinya dengan perubahan status perusahaan yang tadinya Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan, yang secara otomatis mengalami perubahan misi dan visi perusahaan, walaupun tetap berorientasi pada pelayanan terhadap masyarakat yang terbagi menjadi rumah tangga, komersial dan industri.
Guna mensosialisasikan perubahan ini agar diketahui tidak hanya khalayak intern tetapi juga ekstern perusahaan sangat diperlukan adanya campur tangan dari bagian Public Relations. Bagian ini seharusnya mempunyai peranan yang cukup penting karena dia selain berfungsi sebagai jembatan komunikasi didalam perusahaan, juga membentuk citra perusahaan yang diwakilinya. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaannya tersebut seorang PR harus mengerti dan menguasai pekerjaan yang ditanganinya serta harus mendapat dukungan yang semestinya dari pimpinan puncak perusahaan agar dapat bekerja semaksimal mungkin.
Pada kenyataannya, Perusahaan Gas Negara ini dengan berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan (pelayanan) kepada masyarakat yang semakin berkembang belum sepenuhnya mempergunakan secara maksimal bagian Public Relations perusahaan ini. Hal ini terbukti dari masih kurangnya apresiasi pimpinan terhadap bagian ini, kurangnya tenaga pelaksana, dan lain sebagainya yang kesemuanya ini berakibat pada arti fungsi dari bagian ini sendiri yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi dengan adanya rencana perusahaan akan "GO PUBLIC" , maka Public Relations cukup memegang peranan penting, seperti apa yang diungkapkan antara lain oleh Lesly bahwa peran dari Public Relation sebagai pihak yang berada ditengah ("pihak ditengah") untuk menjembatani khalayaknya untuk saling menyesuaikan diri.
Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Deskriptif dalam pengertian bahwa penelitian ini ingin mengambarkan secara jelas peranan Public Relations pada saat perusahaan masih berstatus Perum dan setelah menjadi Persero.
Kesimpulan yang didapat dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan terlihat bahwa Public Relations yang seharusnya sebagai jembatan komunikasi didalam perusahaan tidak berfungsi dengan baik. Hal ini terlihat dari antara lain:
  • perubahan status perusahaan yang seharusnya sudah diketahui dan dipahami oleh seluruh pegawai baik mengenai hak maupun kewajiban serta dampaknya belum diketahui secara jelas, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda-beda.
  • masih adanya batasan komunikasi yang tidak dapat dihindari antara atasan dan bawahan, sehingga kurang terwujud komunikasi yang harmonis didalam perusahaan.
  • tersendatnya penerbitan media komunikasi didalam perusahaan. kurangnya apresiasi pimpinan terhadap kegiatan Public Relations
  • kurangnya tenaga pelaksana (PRO) yang handal dan cakap dalam bidangnya serta perusahaan pada umumnya.
Agar bagian ini dapat berperan secara aktif dalam rangka perubahan status perusahaan ini, maka disarankan agar antara lain :
  • penempatan posisi Public Relations dalam perusahaan sedekat mungkin dengan pimpinan puncak. (misal sebagai corporate secretary).
  • Penambahan personil serta pengetahuan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
  • Perencanaan kehumasan yang matang, sehingga pimpinan dapat mengetahui serta menyetujui kegiatan bagian ini.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Seruni Agungputri
"ABSTRAK
Public Relations dewasa ini telah menjadi senjata penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Tidak hanya pada industri tertentu, melainkan PR ini bisa digunakan di segala industri, dalam hal ini adalah industri farmasi. Sayangnya dari peran dan fungsi PR yang dijalankan, pekerja PR jarang yang melakukan kegiatan evaluasi. PT Kalbe Farma Tbk sebagai perusaahan farmasi terbesar di Indonesia menyadari pentingnya peran dan fungsi PR bagi perusahaan dengan mendirikan divisi corporate communications pada tahun 2010. Dengan berbasis model evaluasi PR Macnamara, penelitian ini akan mengevaluasi program kegiatan PR pada dimensi input dan output. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis, pendekatan kualitatif, dan penelitian ini bersifat deskriptif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa divisi corporate communications PT Kalbe Farma Tbk telah menjalankan peran dan fungsi PR pada program kegiatannya dengan baik, di mana peran yang dijalankan lebih berfokus sebagai fasilitator dan teknisi komunikasi dan fungsi PR-nya yang berfokus sebagai media relations dan internal relations. Hasil evaluasi pada dimensi input dan output mengatakan bahwa program kegiatan yang dijalankan oleh divisi corporate communications telah dijalankan dengan baik dan sesuai target. Namun dari pelaksanaan program kegiatannya masih perlu ditingkatkan lagi demi keberhasilan program kegiatan kedepannya.
ABSTRACT
Public Relations nowadays has used as a crucial tools and strategy in many companies. Not only in some industry, but PR can be applied in all kind of industries, for this matter is pharmacy industry. However, the roles and functions of PR that been used by the PR officer rarely measured with some evaluation programmes. PT Kalbe Farma Tbk as the biggest company in pharmacy industry in Indonesia aware of the important used of the roles and functions of PR by adding a new department, that is corporate communications. By using Macnamara evaluation PR model, this research will measures the PR programme that been done by using input and output stages. This study utilizes post positivist pardigm and descriptive qualitative approach.
The result of this study demonstrates how department corporate communications has been able to succesfull in performing the role and function in every activities that has been done, whereas this corporate more focusing on its role as technician and facilitator of communication and its functions in media relations and internal relations. The result of the evaluation demonstrates how in input and output, this department corporate communications has been succesfully did all of the activities in accordance to the objectives. However, the implementation of the role, function, and programs yet to be as its best as it's still need to be increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amaranila Anindita Pramesi
"Untuk menjalankan fungsi kehumasan terutama di saat yang genting diperlukan kecakapan dalam melihat kondisi institusi, kemampuan melihat perkembangan di masyarakat, dan penyajian solusi yang berdampak positif bagi citra institusi.
Dalam menjalankan fungsi Public Relations ini, institusi menyelenggarakan sosialisasi dengan berbagai elemen yang mendukung terciptanya performa institusi yang baik. Umumnya sosialisasi dilakukan jika terdapat suatu infonnasi yang penting dan baru yang ingin disampaikan ke publik.
Upaya sosialisasi inilah yang akan dilakukan PT TASPEN (Persero) sebagai salah satu BUMN yang mengurusi masalah administrasi dana pensiun. Sosiaiisasi ini dilakukan sehubungan dengan adanya gempa & tsunami di Aceh, yang mengakibatkan dokumen ketaspenan hilang. Sehingga melalui sosialisasi ini, diharapkan para ahli waris / keluarga korban dapat mengambil haknya (dana pensiun) kembali, dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan PT TASPEN (Persero) jika dikaitkan dengan salah satu strategi Public Relations termasuk dalam metode PENCILS (publication, events, news, community involvement, image marker, lobbying, social responsibility).
Sehingga rumusan permasalahan yang ada menjadi, Bagaimana fungsi dan peranan Humas PT TASPEN (Studi Kasus : Peran Humas PT TASPEN Persero Kantor Cabang Banda Aceh dalam menyosialisasikan administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh)? Bagaimana pelaksanaan metode dan pendekatan yang dilakukan dalam menyosialisasikan administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh ? Bagaimana tingkat keberhasilan sosialisasi administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh ?
Sedangkan tujuan dad penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum fungsi dan peran Humas khususnya Humas PT TASPEN (Persero). Mengetahui bagaimana sosialisasi administrasi dana pensiun yang dilakukan PT TASPEN (Persero) kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh. Menjabarkan tahapan atau metode yang digunakan dalam menyosialisasikan dana pensiun tersebut, Mendeskripsikan hasil yang dicapai dan upaya sosialisasi administrasi dana pensiun tersebut.
Kerangka konsep dislni adalah penjelasan mengenai Humas secara umum, Humas dalam institusi pemerintah, komunikasi dan sosialisasi program serta peran dan fungsi Humas dalam menyosialisasikan program melalui PENCILS.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus yang menggunakan 2 unit analisis : 1. non individu, yaitu Humas PT TASPEN (Persero), 2. individu, yaitu keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah tipe 4, yaitu lebih dari satu unit anafisis dan multi kasus (yaitu upaya sosialisasi administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh melalui PENCILS).
Key Informan terdiri dari 4 orang yaitu Humas & petugas administrasi dana pensiun TASPEN Banda Aceh serta Divisi Pelayanan TASPEN Medan. Sedang untuk lnforman terdiri dari 3 orang yaitu keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh, dan dipilih berdasarkan metode purposive. Untuk pengumpulan datanya, penulis melakukan wawancara mendalam dan observasi langsung.
Hasil penelitian ini menarik. Yaitu adanya penggunaan metode PENCILS secara tepat oleh Humas PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banda Aceh dalam menjalankan fungsi dan peranannya pads saat menyosialisasikan administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh.
Penulis membuat rekomendasi yang ditujukan kepada PT TASPEN (Persero) sebagai berikut : membuat back-up dokumen, menambah frekuensi dan memperluas area sosialisasi, serta keakuratan inforrnasi yang akan disosialisasikan. Adanya rekomendasi ini, diharapkan PT TASPEN (Persero) dapat menerapkan metode PENCILS secara maksimal dan mencapai tujuan yang diharapkan institusi.

To carry-out the Public Relations functions, particularly at a critical moment, definitely it requires capabilities to understand the condition of company, to know the issues arising in the society and to provide solutions, which yields positive impact to company image.
To endeavor the functions, aiming to achieve good performance, the company has to conduct disseminations with several elements. Generally, dissemination is conducted if there is new and important information to be published to public.
As one of the Stated-Owned Enterprises in charge of administering the Pension Fund, PT TASPEN (Persero) will conduct such dissemination. Disseminations spread information on the Aceh huge Earthquake and Tsunami, causing PT TASPEN-related documents have loosed. It is expected through disseminations, beneficiaries or next of kin meeting the requirements are able to get Pension claims.
Such dissemination in term of Public Relations strategy is categorized as PENCILS method (publication, events, news, community involvement, image marker, and lobbying, social responsibility).
Taking from the above, the summary defines What is the function and role of PT TASPEN (A Case Study: Role of the Public Relations of PT TASPEN, Banda Aceh Branch Office in disseminating the administration of Pension Fund to the beneficiaries, post the Aceh huge Earthquake and Tsunami )T. How is the application of method and approach in disseminating the administration of Pension Fund to the beneficiaries, post the Aceh huge Earthquake and Tsunami T.
What is the success ratio of disseminating the administration of Pension Fund to the beneficiaries; post the Aceh huge Earthquake and Tsunami??
Whilst the purposes of this research are: 1) to know general views of function and role of the Public Relations, particularly at PT TASPEN (Persero), 2) to witness the dissemination of the administration of Pension Fund done by PT TASPEN (Persero) to the beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami, 3) to elaborate stages or method being used during dissemination and 4) to describe the dissemination results.
Terms of Reference covers description of Public Relations in general, Public Relations of Government Institution, Communication and Dissemination Program and also role and function of Public Relations in disseminations using PENCILS method.
This is a qualitative research on the basis of a case study, using 2 analysis units: 1) non individual, that is Public Relations of PT TASPEN (Persero), 2) individuals, that are beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami. Research design used is type 4, more than 9 analysis unit and multi cases (dissemination on administration of Pension Fund to beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami using PENCILS method). Role of Key Infomnan is played by the Public Relations and Customer Service Divisions of PT TASPEN (Persero) in Banda Aceh and Customer Service Division of PT TASPEN (Persero) in Medan, all totaling of 4 persons.
Whilst 3 persons who are beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami play the role of informan. They have been selected on the basis of purposive method. For data compilation, the writer conducts deep interview and direct observation.
This has eventually been an interesting research. PT TASPEN (Persero), Banda Aceh Branch Office, in disseminating the administration of Pension Fund to beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami, has done their function and role using PENCILS methods greatly.
The writer's recommendation to PT TASPEN (Persero) is to make hard copies as back documents, increase the frequency rate and expand areas of dissemination and keep the dissemination information accurate. Though these efforts, PT TASPEN (Persero) will be able to optimize the application of PENCILS methods and successfully achieve their goals and objectives."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
659.2 MOR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
659.2 MOR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>