Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Lestari Purborini
"Adele hadir dan sukses di industri musik dengan kualitas kemampuannya sebagai penyanyi, penulis lagu, dan hits-maker. Namun, dalam bingkai industri hiburan, penampilan fisik menjadi elemen yang turut serta berperan sebagai penunjang kesuksesan artis. Perihal penampilan fisiknya, kontroversi datang dari industri fashion, dalam hal ini seorang perancang busana dan majalah fashion yang mengekspresikan penolakannya terhadap bentuk badan Adele. Kemudian, penelitian ini juga menemukan bahwa perspektif warna hitam yang dipakai Adele tidak hanya sekadar sebagai karakter atau identitasnya di industri hiburan, tetapi juga sebagai bentuk kontrol Adele atas tubuhnya sendiri yang tidak ingin diobjektifikasi. Terkait gambaran penampilan fisik Adele yang dilakukan oleh media massa, penelitian ini fokus pada bagaimana Adele ditampilkan dan tubuhnya digambarkan oleh Vogue dan Elle melalui analisis cover dan artikel kedua majalah fashion tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa wacana atau isu tubuh yang ditampilkan oleh Adele dari unsur-unsur dan dinamika penampilan fisiknya, serta melakukan suatu perbandingan konstruksi tubuh Adele yang direpresentasikan oleh Vogue dan Elle.

Adele is a successful woman pop singer with her quality of music performance as a singer, song-writer, and hits-maker in the music industry. However, in the frame of entertainment industry, physical appearance becomes an element supporting the success of the artist. In term of Adele?s physical appearance, controversy comes from fashion industry, in this case a fashion designer and fashion magazines that express their rejection of Adele?s body shape. Then, this study also finds that perspective of the color black wore by Adele is not only as her character or identity in entertainment industry, but also as her control of her own body that does not want to be objectified. Regarding the depiction of Adele?s physical performance done by mass media, this study is focused on how Adele is performed and her body is depicted by Vogue and Elle through cover and article analysis of those two fashion magazines. However, this study is aimed to analyze such a body issue performed by Adele through the elements and dynamic of her physical performance, and to do a comparison between the construction of Adele?s body represented by Vogue and Elle."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Citra Rahmani
"Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikas yang sering dipakai dalm marketing untuk memikat konsumen. Iklan media cetak Prancis pada masa sekarang ini kerap memanfaatkan keindahan tubuh perempuan untuk memasarkan produjk-produk mereka. Penelitian ini fokus pada iklan-iklan cetak Prancis yang telah menjadikan perempuan Perancis sebagai obyek fantasi seksual melalui representasi tubuh mereka dan juga slogan-slogan. Tubuh perempuan direpresentasikan sebagai objek yang memiliki daya tarik dan mengandung nilai jual.

Advertising is a particular form of communication commonly used in marketing to attract consumers. Nowadays French print media advertising frequently exploit physical beauty of female models for their products. This study focuses on how French women become objects of sexual fantasy in print advertising through representation of their body and special slogans. Women’s body is actually is seen as appealing objects and become unique selling points.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nalafaza
"Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena mengenai bias gender dalam iklan cetak di Prancis pada tahun 1970 dan 2001. Pada umumnya dalam iklan, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang tidak jauh dari peran domestik dan lekat akan atribut feminin “ideal” yang telah dibentuk sedemikian rupa oleh lingkungan masyarakat patriarkis.
Perempuan sering ditunjukkan sebagai sosok yang didomestifikasi dan hanya aktif bekerja dan berperan sebagai sosok pelayan di wilayah domestik. Hal ini menjadi masalah ketika hampir dalam semua iklan terjadi eksploitasi terhadap perempuan, sehingga iklan malah menjadi alat yang mendukung dan melegitimasi ideologi patriarki yang berkembang dalam masyarakat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama 30 tahun terakhir, eksploitasi perempuan dan diskriminasi gender masih ditemukan dalam iklan cetak. Perbedaan utamanya terletak pada trend baru dalam iklan modern, yang lebih menampilkan perempuan sebagai objek seksual daripada menonjolkan sisi domestiknya.

This research is based on the occurrence of gender bias found in women’s advertising in France, in the period of 1970 and 2001. Women in general are represented not far from their supposed domestic role and depicted closely to their "ideal" feminine attributes, which have been constructed in such a way by the patriarchal society.
Women are often represented as domestificated figures and are only active in terms of being a servant in the domestic territory. This becomes a problem when almost all adverts exploit women, permitting advertisement as a tool to support and legitimize the patriarchal ideology that is developing in the society.
The result of the research provides evidence that for the last 30 years, women's exploitation and gender discrimination is still found in French print ads. The significant difference lies in the women’s image represented in modern advertising, which emphasizes more on their sexuality rather than their domestic attributes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Winarni
"Makalah ini membahas jenis-jenis strategi berterima kasih dan pilihan kata yang digunakan oleh karakter pria dan wanita dalam novel karya Kiera Cass yang berjudul The Selection. Difokuskan pada analisis jenis-jenis ekspresi berterima kasih dan pilihan kata yang digunakan oleh karakter pria dan wanita dalam novel ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karakter pria dalam novel ini mengungkapkan rasa terima kasih mereka dengan memberikan apresiasi terhadap tindakan yang dilakukan. Bagi karakter pria, sudah cukup untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan kredit kepada tindakan dermawan. Sebaliknya, sebagian besar karakter wanita mengungkapkan rasa terima kasih mereka dengan memberikan penghargaan kepada subjek yang melakukan tindakan tersebut. Strategi ini disebut dengan berterima kasih secara tidak langsung, akan tetapi lebih mengacu pada aturan untuk berterima kasih. Hal ini menunjukkan bahwa dalam percakapan, karakter wanita lebih menunjukkan afeksi daripada pria. Selain itu, karakter pria dan wanita memilih kata-kata yang berbeda dalam mengekspresikan rasa terima kasih mereka. Wanita lebih sering menggunakan empty adjective atau kata sifat tidak bermakna, sedangkan pria lebih memilih untuk menggunakan kata sifat netral.

This paper examines the types of thanking strategies and word choices used by men and women characters in The Selection, a novel by Kiera Cass. It is focused on analyzing types of gratitude expressions and word choices used by men and women characters in this novel. This study applies descriptive qualitative method in finding gratitude expressions and gratitude response strategies that are used by the characters. The results of the study show that men characters’ mostly express their gratitude by giving appreciation towards the act. These expressions are used to give credit to the benefactor directly. For men characters, it is enough to say thank you and give credit to the act of the benefactor. In contrast, women characters mostly express their gratitude by giving appreciation to the person who did the act. This strategy does not express gratitude directly; however, it refers to the felicity conditions or rules for thanking. The person who has received a favor feels grateful and expresses her appreciation towards the benefactor. It indicates that women show more affection in conversation than men do. Moreover, women and men choose different words in expressing their gratitude. Women use ‘empty’ adjectives more often while men prefer to use neutral adjectives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Sekar Sari
"Objektifikasi wanita dalam media visual masih menjadi suatu perdebatan seiring dengan banyaknya media visual yang menjadikan wanita sebagai objek. Media visual mengarahkan wanita untuk mempertunjukkan diri mereka untuk mengundang tatapan pria (Male Gaze), dan menawarkan kepuasan kepada mereka. Pretty Little Liars, serial TV dimana alur ceritanya bergantung pada aktivitas tatapan, merupakan salah satunya. Terdapat dua hal yang digarisbawahi dalam jurnal ini. Pertama, permasalahan mengenai objektifikasi perempuan dan tatapan pria muncul dalam serial TV Pretty Little Liars. Kedua, tatapan yang dilakukan oleh karakter-karakter pria dalam serial TV ini memberi sebuah dampak negatif terhadap karakter-karakter wanita di ruang publik dan ruang privat mereka. Dengan mengacu kepada konsep male gaze yang dipaparkan oleh Mulvey, jurnal ini menunjukkan bahwa tatapan pria dan objektifikasi wanita dalam media visual masih ada hingga saat ini.

The objectification of women in visual media still becomes a debate since there are many visual media display women as the object. Visual media arrange women to exhibit themselves to invite male gaze and offer them pleasures. Pretty Little Liars, TV series which the storyline depends on the gaze activity, is one of them. There are two major points that this paper attempts to highlight. First, the issue of women’s objectification and male gaze occur in the TV series Pretty Little Liars. Second, the gaze done by the male characters in this TV series gives a significant negative impact to the female characters in their public and private space. Using Mulvey’s concept of male gaze, this paper shows that the male gaze and women objectification in visual media still exist nowadays.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho
"Jurnal ini membahas bagaimana industri periklanan di Indonesia menggunakan perempuan dan unsur sensualitasnya sebagai elemen dalam iklan. Penulis berusaha menggali bagaimana para pengiklan menampilkan perempuan dan unsur erotismenya dalam beberapa iklan yang terdiri dari kategori produk yang berbeda. Penulis juga berusaha menggali maksud ataupun pesan yang berusaha disampaikan lewat penggunaan perempuan dalam iklan-iklan tersebut. Dalam jurnal ini, penulis meneliti beberapa iklan menggunakan metode analisis konten, dimana penulis melihat isi atau konten dalam beberapa iklan dari beberapa kategori produk yang berbeda, dan menganalisis nya sesuai konteks atau jenis dari produk yang di promosikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa penggunaan simbol-simbol perempuan dan erotisme kerap ditemukan dalam iklan, baik dari kategori produk yang berhubungan dengan gender, maupun untuk produk-produk yang tidak berhubungan dengan gender. Menurut analisis penulis, hal ini dikarenakan penampakan perempuan diperkirakan dapat menambah tingkat kemenarikan dari produk tersebut, dan berujung pada meningkatnya penjualan. Meskipun praktik seperti ini sudah dilarang dalam etika pariwara indonesia, namun tampaknya hal tersebut tidak mencegah para pengiklan untuk melakukan hal yang sama.

This journal is talking about how advertising industry in Indonesia use women and it’s sensuality as an element in advertisement. In this journal, we will find out how advertisers shows woman and it’s erotic side in some advertisement from different product category. This study use content analysis as a research method. In this study, we analyze the meaning or message that delivered in such advertisement. we take an example of several ad from different product, analyze the ad, and find the relation between the product, the woman or eroticism that they used, and the context that stick to the ad. The research show that there is still many advertisement that use women, it’s simbol, and it’s sensual side, in many ways. It come from both of product that not related to gender issue, and the product that relate. This fenomena happened because the presence of women is expected to make the ad more interesting and, in the end, boost the sales of the product. altough such practice are prohibited under Indonesian advertising ethics, but that can not stop any advertisers to do such a thing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Efrilia
"Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana konstruksi nilai-nilai femininitas yang ideal dalam masyarakat perkotaan Jakarta memengaruhi perempuan dalam memandang karakter perempuan yang ideal. Pandangan tersebut menimbulkan reaksi berupa stereotipe negatif terhadap perempuan yang melakukan kegiatan yang dianggap tidak feminin. Kegiatan tersebut salah satunya adalah menekuni olahraga beladiri Taekwondo, beladiri keras asal negeri Korea yang menggunakan kaki sebagai senjata utama dalam menyerang. Skripsi ini menjelaskan bagaimana perempuan taekwondoin yang telah berlatih hingga level senior dalam memandang nilai-nilai feminin yang ideal, serta batas antara femininitas dan maskulinitas dalam diri seorang perempuan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana para perempuan taekwondoin ini memandang citra tubuh mereka sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun telah mengalami dekonstruksi, perempuan yang berlatih taekwondo sejak usia dini tetap memiliki pandangan yang terkonstruksi oleh budaya mengenai definisi perempuan feminin yang ideal.

This thesis describes how the construction values of ideal femininity in Jakarta urban society affects women’s view of the character of the ideal woman. This view is cause a reaction in the form of negative stereotypes of women who engaged in activities that considered not feminine. One of these activity is to pursue Taekwondo martial arts, origin of Korean’s hard martial art that using leg as a major weapon in attack. This thesis describes how taekwondoin women who have been practicing up to senior level in view of the values of the ideal feminine, and the line between femininity and masculinity in a woman. In addition, this study also shows how women's taekwondoin saw their own body image. The results of this study indicate that despite having deconstruction, women who practice taekwondo in early age still have a culture constructed by the definition of the ideal feminine woman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kartika
"Teori objectified body consciousness dan teori objektifikasi diri mengungkapkan bahwa basil penelitian di budaya Barat mengobjektiifikasi perempuan melalui konstruksi bahwa tubuh perempuan yang sangat kurus adalah ideal. Bila perempuan tidak dapat mencapai ukutan ideal itu akan timbul ketidakpuasan dalam diri perempuan. Di Indonesia terdapat budaya yang majemuk, dimana kurus tidak sellllu menjadi acuan ukuran tubuh yang ideal. Budaya Jakarta, sebagaimana budaya Barat pada umumuya. mencitrakan tubuh perempuan kurus sebagai sesuatu yang ideal. Sebalikuya budaya Bugis menganut tubuh perempuan yang 'berisi' sebagai tubuh ideal.
Berdasarkan hal itu peneliti berpendapat bahwa petempuau yang berlatar belakang budaya Bugis dan tinggal di Jakarta diduga mengbedapi dua budaya yang menyangkutpautkan tubuh ideal yang bertolak belakang. Melalui studi kualitatif dengan mctode wawancara terhadap empat partisipan yang bersuamikan suku Bugis di Jakarta, penelitian ini mendapatkan bahwa keempat partisipan terbukti menghadapi dua budaya yang saling bertentangan di dalam kehidupau dewasa mudanya Sebagian besar partisipan menganut tubuh ideal kurus. Penemuan lainnya adalah perempuan yang berasal dari Bugis menunjukkan kepuasan atas tubuhnya, sebaliknya perempuan yang tidak berasal dari Bugis melapurkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. lni menunjukkan bahwa ketidakpuasan dapat dijelaskan dengan mengetahui budaya mana yang diinternalisasikan secara dominan oleh individu.

Objectified body consciousness and Self-objectification theory stated that many researches found that Western culture objectifies women by cons/meting super thinness as an ideal body for women Consequently, when women cannot meet the ideal, they probably fee/less satisfied with their awn body. However, Indonesia has many various cultures, and therefore every culture has their own body standard for woman. Culture in Jakarta, like any other cultures in big cities. set the very thin body as an ideal. On the other hand, in Bugis tradition, women are expected to have a more plump or fat body, specially the married women.
Based on those facts. the researcher assumed that women with Bugis background and living in Jakarta face two cultures with contradictory body standard. By qualitative study and interview with four wives of Bugis husbands, this research found, as expected, that four participants are proved lo face the contradictory cultures in their young-adult life. Most of the participants adopted that thinness as their ideals body. Also, iJ is found that the wives from Bugis showed their body-satisfaction, hut the Non-Bugis wife did not report any body-satisfaction. This result shows us that body-dissatisfaction can be explained by finding out which culture is dominantly internalized by individuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T33700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Indriyani
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang perilaku diet penurunan berat badan yang dilakukan terhadap remaja putri di SMAN 34 Jakarta tahun 2014. Penelitian yang ada, masih menunjukkan tingginya perilaku diet, khususnya pada remaja putri. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi antara faktor individu (status gizi, citra tubuh, penghargaan diri, dan pengetahuan gizi) dan faktor lingkungan (pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media massa) terhadap perilaku diet penurunan berat badan. Metode yang dilakukan adalah kuantitatif dengan alat ukur kuesioner dan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 187 responden remaja putri di SMAN 34 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,4% responden melakukan diet dengan tujuan paling banyak adalah untuk menurunkan berat badan, yaitu sebanyak 68,7%. Cara diet yang paling banyak dilakukan adalah diet sehat, yaitu 57,83% responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor status gizi, citra tubuh, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media massa adanya hubungan bermakna dengan diet penurunan berat badan. Saran dari peneliti, pemberian edukasi mengenai gizi seimbang dan pengetahuan tentang diet penurunan berat badan yang melibatkan dinas kesehatan dan pendidikan serta menjalin kerja sama dengan media massa.

ABSTRACT
The focus of this study is the weight-loss dieting behavior among adolescent girls of SMAN 34 Jakarta 2014. Recents studies show that the numbers of weight-loss dieting have been increased, mostly in adolescent girls. The purpose of this study is to understand the proportion of individual factors (nutritional status, body image, self esteem, and nutritional knowledge) and environmental factors (family, peer, adn media mass influences) to the weight-loss dieting behavior. This study is a quantitative and measured with questionnaire, and using cross sectional design. The study participants included 187 adolescent girls of SMAN 34 Jakarta. The result of this study found that proporsion who are dieting was 44,4% with purpose of that behavior was to lose weight at most (57,83%). Healthy diet is the most common which was 61,4% respondents. The results of analysis showed that nutritional status, body image, influences of family, peer, and media mass are significantly related to the weight-loss dieting behavior. The author suggest the healt institution and school to have a role to do intervention through education to balance nutrition and nutritional knowledge to adolescent girls and also cooperation with media mass."
2014
S56598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Lestari
"Makalah ini membahas bagaimana film Hollywood tahun 2009 yang berjudul, The Proposal merepresentasikan kekuasaan wanita dalam karir, percintaan dan hubungan keluarganya. Dalam beberapa dekade terakhir, para wanita di negara-negara maju tak jarang memimpin dan memulai perubahan di dalam komunitas lokal mereka sendiri. Sebagai contoh, wanita Amerika kini menjadi lebih tegas dibandingkan sebelumnya. Mereka menegaskan peran baru dan menuntut kebebasan yang sama seperti pria. Saat ini, kebanyakan dari mereka mengambil peran sebagai pemimpin di tempat kerja mereka. Representasi wanita karir dalam posisi kepemimpinan telah menunjukkan adanya dominasi wanita terhadap pria. Ini dapat berujung kepada sebuah fenomena yang dinamakan kekuasaan perempuan. Melalui karakter Margaret Tate, gagasan kekuasaan perempuan dapat berkembang menjadi isu yang lebih luas. Namun demikian, isu seputar kekuasaan perempuan dalam film The Proposal ini lebih berfokus pada pemahaman relasi kuasa perempuan, yang mempengaruhi sikap Margaret. Ada tiga hal utama yang hendak disampaikan dalam makalah ini. Pertama, makalah ini menganalisis bagaimana Margaret menggunakan kekuasaannya sebagai wanita karir di tempat kerja. Kedua, makalah ini membahas tentang kekuasaan perempuan dalam hubungan percintaan Margaret yang dihadirkan dengan sudut pandang yang kompleks. Ketiga, makalah ini memaparkan hubungan antara isu seputar keluarga dan kekuasaan perempuan. Akhir kata, makalah ini menyimpulkan bahwa gagasan relasi kuasa perempuan memainkan peran penting dalam menggambarkan perubahan sikap Margaret.

This paper examines how a 2009 Hollywood movie, The Proposal represents female power in women?s career, love and family relationship. In recent decades, women in developed countries often take the lead and initiate change in their own local communities. Current American women, for instance, become more assertive than before. They assert new roles and demand the same freedom as men. Nowadays, most of them take up leadership roles in their workplaces. The representation of women in leadership positions has showed women?s dominance toward men. This may lead to the phenomenon called female power. The notion of female power in the movie The Proposal illustrates a broader issue of female power through the character of Margaret Tate. However, this female power focuses more on the understanding of female power relation, which affects Margaret?s attitudes. There are three major points that this paper attempts to make. First, it analyzes how Margaret uses her power capably as a career woman in the workplace. Second, it discusses the female power in Margaret?s love relationship in multiplex viewpoints. Third, it views on the relation between the idea of family and female power. At last, the paper concludes that the notion of female power relation can actually play a substantial role in depicting the change of Margaret?s attitudes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>