Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suci Indriyani
"Skripsi ini membahas tentang tingkat pemertahanan Bahasa Jawa Dialek Tegal (BJDT) bagi pedagang Warung Tegal (Warteg) di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara berstruktur dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat pemertahanan BJDT responden cukup tinggi, yaitu sebesar 78,03% dalam situasi tanpa orang ketiga dan 68,94% dalam situasi hadir orang ketiga. Hal itu karena banyaknya orang Tegal yang tinggal di Jakarta dan tingginya loyalitas bahasa orang-orang Tegal. Namun, ditemukan indikasi bahwa responden mulai meninggalkan BJDT saat berbicara dengan anaknya.

This thesis discussed about degree of Tegal Javanese Dialect (TJD) maintenance of warteg owner in South Jakarta. The research used a structured interview technique with quantitative and qualitative analysis.
The study result that respondents have high degree of TJD maintenance, amounting to 78,03% when without-third-person situation and 68,94% when with-third-person situation. That?s because many people who live in Jakarta come from Tegal and having high loyality of TJD. However, there were indications that the respondent began to leave TJD when talking to her son."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S6893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakub Prajogo
"Lokasi pelacuran pada warung-warung di sepanjang Jalan Tegal Rotan Kecamatan Pondok Aran Kabupaten Tangerang, tepatnya berada di RT 01 dan 02 pada RW 01 Desa Pondok Jaya, merupakan salah satu dari beberapa lokasi pelacuran di pinggiran kota Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan lokasi pelacuran yang timbul sebagai salah satu akibat minimya pendidikan dan kemampuan yang dimiliki para pelacur, disamping itu kegiatan mereka dimanfaatkan oleh para pemilik warung untuk menarik pengunjung guna membeli barang dagangannya di warungnya. Sehingga kehidupan para pelacur dan pedagang warung sangat ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Adapun para pelacur yang terdata sebanyak 70 orang selama penelitian, namun diperkirakan lebih dari jumlah tersebut karena terdapat para pelacur bebas yang keluar masuk lokasi tersebut yang juga tidak diketahui aparat RT setempat.
Sejak sekitar tahun 1982, lokasi pelacuran di Jalan Tegal Rotan bermula dari masyarakat setempat yang membuka warung makan dan minuman di sekitar tempat tinggalnya. Pertama kali yang membuka warung dengan mempekerjakan pelayan warung yang merupakan pelacur adalah Pak Rohim. Rohim adalah warga pendatang yang sebelumnya pernah tinggal dan berjualan di waning kopi di lokasi pelacuran di Desa Pondok Kacang Barat. Kemudian kegiatan tersebut diikuti pedagang warung lainnya seperti Bu Tasiyah, Pak Budi Pak Yanto. Kemudian sekarang bertambah dengan pedagang warung lainnya seperti Bu Siti Fatimah, Bu Nurayati, Pak Ton clan lainnya di sepanjang Jalan Tegal Rotan. Adapun pedagang waning yang terdata selama penelitian sebanyak 19 orang.
Pelacuran merupakan masalah sosial dalam masyarakat yang dianggap merupakan penyimpangan sosial, namun di sisi lain kegiatan pelacuran dianggap sebagai kegiatan yang dapat menghasilkan uang yang digunakan bagi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam linkungan pelacuran di Jalan Tegal Rotan dalam kenyataannya menjadi fungsional dalam sistem sosial masyarakat, dimana terdapat beberapa warga masyarakat memperoleh penghasilan dari adanya pelacuran di lingkungan tersebut, seperti diantaranya pemilik rumah kontrakan, tukang ojek dan pedagang warung.
Penelitian dan pembahasan dalam penuliian tesis ini terhadap pelacuran di lingkungan Jalan Tegal Ratan menggunakan Teori Patron Klien dari Keith R. Legg, Teori Penyimpangan dari Edwin Shuterland, Edwin Lemert, Robert K. Merton, Emile Durkheim dan Howard Becker, Teori Keteraturan Sosial dari Horton dan Hun, Teori Pengendalian Sosial dari Horton dan Teori Interaksionisme Simbolik dari Blumer. Agar memahami pemaknaan dari hubungan para pelaku tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode etnografi dengan metak loan pengamatan terlibat clan wawanc ara berpedoman.
Hasil penelitian mengenai kehidupan pelacur di lingkungan Jalan Tegal Rotan, menunjukan adanya hasil hubunganhubungan para pelaku pelacuran memiliki pemaknaan masingmasing yang menjadilcan keamanan bisnis pelacuran berjalan. Pemaknaan tersebut merupakan pemahaman dari para pelaku yang merupakan kebiasaan dalam lingkungan tersebut, bila dikaji merupakan hal-hal penyimpangan yang seharusnya diketahui oleh para penegak hukum untuk diantisipasi agar dapat menanggulangi masalah pelacuran yang merupakan sebagai masalah sosial dalam masyaralcat yang menyangkut masalah ekonomi pula."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Nandakusuma
"Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan tentang manajemen sebuah tempat makan dan pengalaman makan oleh konsumen di tempat tersebut. Penulis berfokus melalui tawaran dari Warde dan Martens (2003) yang melihat tiga bentuk tempat makan yaitu the commercial mode, institutional catering dan communal mode. Penelitian dilakukan di warteg (warung tegal) Warmo, Tebet Timur ,Jakarta Selatan terkenal dengan julukannya yaitu ‘warteg artis’ atau ‘warteg pejabat publik’ menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengamatan terlibat, wawancara yang mendalam dan studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagai tempat makan Warmo memiliki singgungan dan campuran dalam tiga bentuk rumah makan.

This thesis aims to illustrate and explaining the eating place management and consumer experiences. The author focuses on concepts which were presented by Warde and Martens (2003) to examine types of eating places such as the commercial mode, institutional catering, and communal mode. This research was conducted in warteg Warmo, East Tebet, South Jakarta that is famous with nicknames such as ‘warteg for celebrities’ and ‘warteg for government officials’. Using a qualitative approach that relies on participant observation, in-depth interview, and literature study. This thesis shows that warteg Warmo as a place to eat has allusions and mixed in three forms of eating place"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Sukmana
"The study analyzes the restaurant tax levied on Warung Tegal1 in DKI Jakarta and provides solutions for such. Descriptive-qualitative approach (Creswell, 2009) is used, employing both interview and library research. Results suggest that restaurants of every type, including Warung Tegal, have been taxed since 2003. The controversy was caused by negligence of excise officers in socializing the law and blow-ups by the media. The feared concomitant problems of the policy enactment are: revenue threshold exempted from the taxes is too low and the collection system is inefficient. The solutions proposed are raising the threshold and implementing the official assessment system to assess the amount of accrued taxes."
Pelita Bangsa College of Economics, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satyawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan bahasa Jawa Tegal oleh orang Tegal yang tinggal di Jakarta dan Depok. Data penelitian didapatkan melalui penyebaran kuesioner. Terdapat 44 responden yang masuk dalam kriteria penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang Tegal tetap menggunakan bahasa Jawa Tegal walaupun telah tinggal di Jakarta dan Depok. Secara keseluruhan, para responden menggunakan bahasa Jawa Tegal saat berbicara dengan keluarga dan teman yang berasal dari Tegal. Namun, saat membicarakan topik resmi, responden lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Begitu pula saat berada di luar rumah, responden lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Ketika berkomunikasi di media sosial, responden cenderung menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa campuran. Hasil lainnya adalah responden pria lebih sering menggunakan bahasa Jawa Tegal daripada responden wanita.

ABSTRACT
This thesis deals with the use of Tegal Javanese language by Tegal people who live in Jakarta and Depok. The data of this research are obtained through questionnaires. There are 44 respondents who meet the criteria in this research. The result of this research shows that the majority of the respondents still use Tegal Javanese. Overall, they use BJT when talking to family and friends who come from Tegal. However, when talking about the official topics, respondents were are likely to use BI. Similarly when outside the home, respondents are more likely to use bahasa Indonesia. When communicating in social media, the respondents tend to use bahasa Indonesia and bahasa campuran. In addition, male respondents use Tegal Javanese more than female respondents.
"
2016
S65284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas penggunaan bahasa Jawa Tegal oleh orang Tegal yang tinggal di Jakarta dan Depok. Data penelitian didapatkan melalui penyebaran kuesioner. Terdapat 44 responden yang masuk dalam kriteria penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang Tegal tetap menggunakan bahasa Jawa Tegal walaupun telah tinggal di Jakarta dan Depok. Secara keseluruhan, para responden menggunakan bahasa Jawa Tegal saat berbicara dengan keluarga dan teman yang berasal dari Tegal. Namun, saat membicarakan topik resmi, responden lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Begitu pula saat berada di luar rumah, responden lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Ketika berkomunikasi di media sosial, responden cenderung menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa campuran. Hasil lainnya adalah responden pria lebih sering menggunakan bahasa Jawa Tegal daripada responden wanita.

ABSTRAK
This thesis deals with the use of Tegal Javanese language by Tegal people who live in Jakarta and Depok. The data of this research are obtained through questionnaires. There are 44 respondents who meet the criteria in this research. The result of this research shows that the majority of the respondents still use Tegal Javanese. Overall, they use BJT when talking to family and friends who come from Tegal. However, when talking about the official topics, respondents were are likely to use BI. Similarly when outside the home, respondents are more likely to use bahasa Indonesia. When communicating in social media, the respondents tend to use bahasa Indonesia and bahasa campuran. In addition, male respondents use Tegal Javanese more than female respondents. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariel Azka
"Skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan kapital sosial dalam rangka pengembangan usaha di sektor informal, spesifiknya pada keluarga pengusaha warung tegal, sebuah usaha yang tergolong dalam kategori mikro, kecil, dan menengah di Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Informan dari penelitian ini adalah pemilik warung tegal dan anggota keluarga yang bekerja di warung tegal milik keluarga. Penelitian ini menggunakan snowball sampling dalam pemilihan informan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ada dua kategori anggota keluarga saat baru memasuki dunia usaha warung tegal, yaitu mereka yang belum memiliki kapital, maupun yang sudah memiliki kapital. Pemanfaatan kapital sosial dalam keluarga pengusaha warung tegal dilakukan dengan beberapa cara seperti ikut tinggal dengan kerabat, kemudian bekerja dan mempelajari keterampilan mengelola warung tegal di warung tegal milik keluarga, menghubungi kerabat untuk meminta bantuan, dan tinggal bersama kerabat yang sudah memiliki warung tegal di Depok selama persiapan pembukaan warung tegal. Dampak yang dihasilkan dari pemanfaatan kapital sosial berupa kapital finansial dan kapital manusia. Penelitian ini menyarankan agar pihak Dinas UMKM Kota Depok untuk mengadakan pelatihan terkait keterampilan usaha kepada warung tegal untuk meningkatkan mutu, menjaga keberlangsungan usaha.

This undergraduate thesis discusses how social capital is utilized in informal sector, specifically by a family of “warung tegal”, a small and medium enterprise owners in Depok. This is a case study qualitative research. Informants in this study are warung tegal owners and family members who works in family-owned “warung tegals.” Informants in this study are chosen by using snowball sampling technique. The results concluded that the family utilized the social capital by going to Depok to work with relatives who owns warung tegal and learn skills about warung tegal management, reach out for help to relatives, and temporarily living with relative while preparing for warung tegal opening. The effects of the utilization of social capital by the family are both financial and human capital. This study suggests that the “Small and Medium Enterprises Agency of Kota Depok to provide access to vocational tranings for warung tegal owners in order to enhance the quality of warung tegal, and to maintain the business."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatul Astar
Jakarta:: Pusat Bahasa, 2003
495.1 HID p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>