Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esti Kurniati
"Demam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian DBD pada anak usia <15 tahun cukup sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku siswa sekolah dasar tentang DBD dan upaya pencegahannya. Desain penelitian adalah deskriptif kategorik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional), menggunakan sampel usia sekolah dasar kelas IV, V, dan VI sebanyak 107sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia terbanyak adalah 11 tahun (32.7%), responden terbanyak berjenis kelamin perempuan (62.6%), dan sumber informasi lebih banyak berasal dari guru dan pelajaran di sekolah. Sebanyak (58.9%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik, namun hanya (43.9%) responden yang memiliki perilaku positif. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai DBD dan membentuk perilaku positif dalam upaya pencegahannya.

DHF is still major health problem in Indonesia. It has became endemic disease and caused many death every year. Some researches affirmed that the incidence of DHF among children under 15 years old still happened frequently. This research aimed to describe the level of knowledge and behavior against DHF and its prevention among grade IV, V, and VI elementary school students. This descriptive study employed cross-sectional design. Data was collected from 107 students with stratified random sampling technique. The data was analyzed using univariate analysis. The result showed that majority of the respondents was 11 years (32.7%), the number of female was 62.6%, and main source of DHF information was from teachers and school lessons. As much as (58.9%) of the students has a good knowledge about DHF and its prevention. However, only (43.9%) of the students have a positive behavior on the disease prevention. It is recommended to provide health education about DHF and its prevention to increase the students? knowledge and positive behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfikri Asril
"Keberhasilan pemberantasan DBD antara lain ditentukan oleh tingkat pengetahuan masyarakat mengenai DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan murid MTs Kecamatan Bayah mengenai vektor DBD setelah mendapat penyuluhan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 16 - 18 Oktober 2009 dengan mewawancarai 107 murid MTs yang dipilih secara random. Murid tersebut telah mendapat penyuluhan DBD satu bulan sebelum survei. Hasilnya memperlihatkan, murid MTs yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (2,9%), cukup 49 orang (47,1%) dan kurang 52 orang (50%). Responden laki-laki 43 orang (41,3%) dan perempuan 61 orang (58,7%). Murid yang tidak memiliki riwayat sakit DBD sebanyak 93 orang (89,4%). Sebagian besar Murid MTs mendapat informasi tentang DBD dari 2 atau 3 jenis sumber informasi dengan presentase masing- masing 28,8%. Sumber informasi yang paling berkesan adalah petugas kesehatan (59,6%) disusul oleh media elektronik (30,8%). Pada uji Kolmogorov Smirnov, tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai vektor DBD dengan jenis kelamin (p=1,000), jumlah sumber informasi (p= 0,601), sumber informasi yang paling berkesan (p= 0,239), dan riwayat sakit DBD (p=1,000). Disimpulkan tingkat pengetahuan murid madrasah mengenai vektor DBD tergolong kurang dan tidak berhubungan dengan karakteristik mereka.

The success of DHF control depends on people?s knowledge level of DHF. The objective of this study was to know the knowledge level of Madrasah Tsanawiyah Bayah students about DHF vector after given education. This cross sectional study was conducted on October 16th-18th 2009 by interviewing 107 students, chosen by random sampling technique. The students got education one month before the survey. The result showed that only 2,9% students had good knowledge, while students that had fair and bad knowledge are 47,1% and 50%, respectively. Forty three students (41,3%) were male while 61 others (58,7%) were female. Students that didn?t have family history of DHF were 93 students (89,4%). Most of the students got information from two and three information sources. The most impressive source was medical personels (59,6%); while information from electronic media hold the second position (30,8%). Kolmogorov Smirnov analysis test showed no significant differences between knowledge level of DHF vector and sex (p=1,000), the number of information sources (p=0,601), the most impressive source (p=0,239), and family history of DHF (p=1,000). It was concluded that the knowledge level of the students about DHF vector was bad and not associated with student?s characteristic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Viharsyah Aulia Akbar
"ABSTRACT
Indeks entomologi merupakan sebuah indikator yang menggambarkan kepadatan nyamuk DBD setempat. Kepadatan nyamuk ini akan dipengaruhi oleh bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tersebut tentang DBD. Untuk mengetahui hubungan antaranya maka dibuatlah studi ini mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang demam berdarah dengue yang dihubungkan dengan indeks entomologi di Desa Pangkah, Kabupaten Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik. Metode pengambilan data adalah menggunakan kuesioner untuk pengetahuan, sikap dan perilaku dan observasi langsung untuk nilai indeks entomologi. Setelah pengambilan data didapatkan nilai indeks entomologi yaitu HI 15%, CI 5% dan BI 18% yang kategorikan kepadatan nyamuk yang rendah. Sedangkan dari kuesioner didadaptkan jumlah pengetahuan tinggi (43%), sedang (38%), rendah (19%), dan jumlah sikap tinggi (96%), sedang (2%), rendah (2%), serta jumlah perilaku tinggi (45%), sedang (44%), rendah (11%). Hasil dari analisis yang dilakukan antara presentase rumah postif larva dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tidak ditemukan sebuah signifikansi yang bermakna.

ABSTRACT
"Entomology index is an indicator that describes the density of mosquito in an area. This" "density is influence on the level of knowledge, attitude and behavior of the community. To understand more about the relation between them, this studi about the relation of knowledge, attitude and behaviour about DF with entomological index in Pangkah Village, Tegal District. This study is a quantitative studi with an analytical design. The methode for data collection is with a questionnaire for knowledge, attitude and behavior and direct observation for the entomology index. After the data collection, it is found that the entomology index are HI" "15%, CI 5% and BI 18% which categorize the density figure as low. While from the questionnaire it is found that the number of knowledge high (43%), middle (38%), low (19%), and number of attitude high (96%), middle (2%), low (2%), and number of behavior high (45%), middle (44%), low (11%). The result after analyzing is found that there is no significance between the proportion of positive houses with the group of knowledge, attitude"
"and behavior."
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Winasis
"Penyakit demam berdarah dengue DBD masih merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia karena hampir terjadi setiap tahun DBD juga masih menjadi masalah kesehatan di Kota Tangerang Selatan Incidence rate IR DBD di Kota Tangerang Selatan adalah sebesar 52 per 100 000 penduduk 2011 60 per 100 000 penduduk 2011 dan 54 per 100 000 penduduk 2013 Skripsi ini membahas mengenai gambaran penyakit demam berdarah dengue DBD menurut variabel epidemiologi yaitu variabel orang variabel tempat dan variabel waktu serta hubungannya dengan kepadatan penduduk dan angka bebas jentik di Kota Tangerang Selatan tahun 2011 - 2013 Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi ekologi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 2011 - 2013 penderita DBD terbanyak adalah jenis kelamin laki laki pada golongan umur 15 tahun dan kasus tertinggi terjadi di bulan Desember 2011 dan bulan Juni 2012 dan 2013 Penelitian menunjukkan bahwa tidak cukup bukti untuk membuktikan bahwa antara kepadatan penduduk dan angka bebas jentik berhubungan dengan incidence rate IR DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2011 - 2013.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is still a serious health problem in Indonesia because almost happens every year. DHF is also still a health problem in Tangerang Selatan City. Incidence rate (IR) of DHF in Tangerang Selatan city was 52 per 100,000 inhabitants (2011), 60 per 100,000 inhabitants (2011) and 54 per 100,000 inhabitants (2013). This thesis discusses the overview of dengue hemorrhagic fever (DHF) according to the epidemiological variables (person, place, time) variables and its relation to population density and larvae-free numbers in Tangerang Selatan City in 2011-2013. This study is a descriptive research approach to ecological studies.
The results showed that during 2011 - 2013 is the highest DHF male gender, the age group > 15 years and the highest cases occurred in December (2011) and June (2012 and 2013). Research shows that there is sufficient evidence to prove that the population density and larvae-free numbers associated with incidence rate (IR) of DHF in Tangerang Selatan City in 2011-2013."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santun Setiawati
"Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko terjadinya DSS pada anak dengan DBD di RSUP Persahabatan dan RSUD Budhi Asih Jakarta.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan responden 60 anak berusia 1-12 tahun. Pengambilan sampel dengan teknik tidak acak (non probability sampling). Analisis data menggunakan uji statistik chi square, t independent, dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DSS adalah tingkat kesadaran, suhu tubuh, tekanan darah, wajah kemerahan, pembesaran hati, perabaan akral, hematokrit, dan hemoglobin (p value < 0,005). Namun tidak ada variabel yang paling berhubungan dengan kejadian DSS.
Rekomendasi untuk perawat di ruangan dalam melakukan observasi pasien DBD harus mewaspadai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DSS sehingga dapat mencegah terjadinya DSS.

Dengue fever is one of the health problems in Indonesia that often causes an extraordinary emergence. This study aims to identify the risk factors for Dengue Shock Syndrome (DSS) in children with dengue fever at Persahabatan General Hospital and Budi Asih Regional Hospital Jakarta.
Design of the study was cross-sectional with 60 children aged 1 to 12 years as respondents. The sampling for this study used non-random technique (non-probability sampling). The data analysis used Chi-square statistic test, t independent, and multiple logistic regression.
The result of the study shows factors associated to Dengue Shock Syndrome (DSS) are level of consciousness, body temperature, pulse, blood pressure, face-redness, increasing size of the liver, measurability of akral, haemoglobin, and haematocrit (p value < 0.005). However, neither variable is associated with the emergence of the DSS.
Recommendations for nurses in the ward, when performing observation to DHF patients, they should alert the factors related to DSS that can prevent DSS to emerge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Farah Diba
"Pada tahun 2007, sebelas provinsi di Indonesia mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD antara lain di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan di Desa Bayah Timur, Kabupaten Lebak dengan tujuan mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama pada DBD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara random terhadap penduduk berusia 18-65 tahun pada tanggal 16-18 Oktober 2009 dengan wawancara dan kuesioner. Data diolah dengan SPSS 11.5 dan dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Hasilnya menunjukkan 91 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang (85,8%). Responden paling banyak berusia 18-34 tahun yaitu 48 orang (45,3%), tingkat pendidikan rendah 68 orang (64,2%), jenis kelamin perempuan 89 orang (84,0%), aktivitas pengajian 43 orang (40,6%), dan tidak memiliki pengalaman menderita DBD 89 orang (84,0%). Sebanyak 30 orang (28,3%) mendapat informasi mengenai DBD dari 2 sumber informasi. Sumber informasi paling berkesan adalah televisi (65,1%) dan petugas kesehatan (15,1%).
Pada uji Kolmogorov-Smirnov tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama pada DBD di Desa Bayah Timur dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, aktivitas, pengalaman menderita DBD, jumlah sumber informasi, dan sumber informasi yang paling berkesan. Disimpulkan pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama pada DBD kurang dan tidak berhubungan dengan karakteristik responden.

In 2007, 11 provinces in Indonesia experienced outbreaks of DHF. One of the area was the Lebak district, Banten province. Therefore, this research was conducted in Bayah Timur Village, Lebak district with the aim of knowing the level of villagers' knowledge about the first aid for DHF. This research used cross-sectional design. Data were taken randomly from respondents aged 18-65 years old on October 16-18th 2009 through interview and questionnaire. The data were processed using SPSS 11.5 program, then analyzed by Kolmogorov-Smirnov.
The results show that 91 respondents had low level of knowledge (85,8%). Most respondents are aged between 18-34 years old, 48 people (45,3%), 68 have low education (64,2%), 89 female (84,0%), and recitation activity 43 people (40,6%). Eightynine people had no experience with DHF. There are 30 respondents who got information about DHF from 2 sources (28,3%). The most attracting source of information is television (65,1%) and then the health workers (15,1%).
Kolmogorov-Smirnov test shows no significant correlation between the knowledge level of fist aid on DHF with age, education, sex, activities, experience on DHF, source of information, and the most attracting source of information. It was concluded that the community?s knowledge about first aid of DHF was low and has no association with respondents? characteristics.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Syahputra
"Pada akhir tahun 2018 terjadi peningkatan kejadian penyakit DBD yang berada di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswa kelas 5 Sekolah Dasar terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekolah setelah dilaksanakannya kedua metode intervensi yang berbeda yakni metode presentasi dan video edukasi. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experimental dengan teknik rancangan pre test dan post test design.Hasilnya diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil skor pada pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah diberikan intervensi. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit DBD di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga memicu terbentuknya sikap positif dan perilaku yang baik dalam melakukan suatu upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN.

In the end of year 2018, there was an increase DHF disease in Depok City This research aims to measure and determine the differences in knowledge, attitude and practice of 5th grade students of Elementary School towards Dengue Hemorragic Fever (DHF) and Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) for increasing larvae free rates (ABJ) in schools with two different intervention methods. This study uses a quasi experimental method design with pre test and post test design techniques. The results of the study revealed that there was an increase in the score on students’ knowledge, attitudes and practice after being given intervention in both the presentation and video education methods. This study is expected to reduce the incidence of DHF in Sukmajaya district area and increase student knowledge so as to trigger the formation of positive attitudes and good behavior in carrying out an effort to prevent DHF disease through PSN activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuniarti
"Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam timbul dan penyebaran penyakit DBD, baik lingkungan biologis maupun fisik. Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap pola penyakit infeksi dan akan meningkatkan risiko penularan. Intergovernmental Panel on Climate Change tahun 1996 menyebutkan insiden DBD di Indonesia dapat meningkat tiga kali lipat pada tahun 2070. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi penyakit endemik di kota-kota besar di Indonesia. Banyak yang menduga bahwa KLB DBD yang terjadi setiap tahun hampir di seluruh Indonesia terkait erat dengan pola cuaca di Asia Tenggara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian kasus demam berdarah dengue dengan iklim (curah hujan, kelembaban dan suhu udara) di Kota Administrasi Jakarta Timur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi ekologi menurut waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2009 dan berlokasi di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan menggunakan data sekunder. Data jumlah kasus demam berdarah dengue yang digunakan berasal dari laporan jumlah tersangka kasus yang tercatat di Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur. Data iklim yang digunakan adalah data curah hujan, kelembaban dan suhu udara yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Meteorologi Kemayoran Jakarta.
Hasil penelitian hubungan kejadian kasus demam berdarah dengue dengan iklim di Kota Adminitrasi Jakarta Timur pada tahun 2004-2008 ini menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kelembaban udara (p=0,01) dan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan curah hujan (p=0,1) dan suhu udara (p=0,28). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kelembaban udara berpengaruh terhadap peningkatan kejadian kasus demam berdarah dengue. Oleh karena itu, diperlukan suatu kerjasama antar lembaga terkait yaitu Dinas Kesehatan dan BMKG sebagai pihak yang berwenang terhadap data kelembaban. Jika terjadi peningkatan kelembaban pihak BMKG disarankan untuk segera menginformasikan kepada dinas kesehatan, agar dinas kesehatan dapat waspada dan segera melakukan kegiatan untuk mengantisipasi kejadian kasus DBD dengan melakukan kegiatan preventif, seperti fogging dan pemeriksaan jentik berkala.

Environment is one of the most important factor in occurance and distribution of DHF, both of biologic and phisycs environment. Climate change can influence to infection disease pattern and will increase spreading risk. Intergovernmental Panel on Climate Change in 1996 predicted that DHF incidence in Indonesia would be tripled in 2070. Dengue hemorrhagic fever (DHF) has become endemic in many big cities in Indonesia. Most people predict that KLB of DHF happened every year almost in all of in Indonesia has strong relation with climate pattern in South East asia.
The objective of this research is to know correlation DHF cases and pattern of the climate variability in East Jakarta. This research uses the design of ecological time trend study. This research was did on May-June 2009 and located in East Jakarta District with used secondary data. Number of DHF cases were used the results indicate that DHF cases have significant related to humidity (pV=0,01) and didn?t have significant related to precipitation (p=0,1) and temperature (p=0,28).
The conclusion of this study is the increase of humidity can influence the occurance of DHF cases. Therefore, cooperation between health office and Geophisycs, Climate and Meteorologic Board is needed. If the increasing of humidity happen. Geophisycs, Climate and Meteorologic Board is suggested to inform to the health office immediately. In order that health office can be aware and the anticipating of DHF cases program can be done immediately by doing preventive program, such as fogging and periodic larva infection.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Agriani Dumbela
"Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamukbetina Ae. Aegypti. Sampai saat ini, belum ditemukan pengobatan yang spesifikuntuk menyembuhkan penderita DBD, meskipun strategi vaksinasi telah dilakukandi berbagai negara tropis. WHO menyatakan bahwa strategi pencegahan palingefektif untuk mengendalikan demam berdarah yaitu dengan mengendalikan vektornyamuk, seperti melakukan intervensi mechanical control, fumigasi dan larvasida.Sebuah model matematika pencegahan Demam Berdarah Dengue DBD denganpopulasi tidak tertutup akan dibahas dalam artikel ini. Intervensi kontrol mekanik,fumigasi dan larvasida diimplementasikan ke dalam model untuk memahami carapaling efektif untuk mencegah Demam Berdarah Dengue DBD. Analisis titikkeseimbangan dan kestabilan lokal serta Basic Reproduction Number R0 ditampilkan secara analitik. Beberapa hasil numerik untuk beberapa skenarioberbeda dilakukan untuk menunjukkan situasi yang mungkin ditemukan dilapangan.

Dengue is a mosquito borne viral disease which spread by female Ae. Aegyptimosquito. Until today, there are no specific treatment to cure people, althoughvaccination strategy are undergo in many tropical countries. WHO stated that themost efective prevention strategy to control dengue spread is by controllingmosquito strategy, such as with mechanical control, fumigation and larvacideintervention. A mathematical model of dengue spread among not closedpopulation will be discussed in this article. Intervention of mechanical control,fumigation and larvacide implemented into the model to understand the mostefective way to prevent dengue spread. Analysis of equilibrium points about theirexistence and local stability criteria along with basic reproductive ratio R0 willbe shown analytically. Some numerical results for some different scenario will beperformed to show a possible situation in the field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Oraganization , 1986
614.588 52 DEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>