Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Mawarni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dengan menggunakan metode observasi pada 60 pasang partisipan ibu berusia 16-22 tahun dan anak toddler berusia 12-36 bulan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku terlibat dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler (t(58) = 0,761, p < 0,05). Diduga, pendidikan dan usia ibu lebih memberikan pengaruh terhadap perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler. Sekalipun hasil penelitian ini tidak signifikan, diketahui perilaku terlibat ibu baik pada kelompok kehamilan terencana maupun kehamilan di luar pernikahan masih rendah sehingga perilaku terlibat ibu perlu ditingkatkan.

This study aimed to see differences in engagement behavior between the planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother by using the method of observation on 60 pairs of participants consist of 16-22 years old mother and toddler children aged 12-36 months. Measuring instruments used in this study is Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). The results of this study showed that there was no significant difference in engagement behaviors in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother who owns child aged toddler (t(58) = 0,761, p = 0,449, p < 0,05). It was assumed that mother’s age and education have more effect toward engagement behavior between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother who had toddler/s. Although the results show that there’s no significant differences, it shows that mother’s engagement behavior in both premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother is low, therefore mothers need to increase engagement behaviors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Nur Edwina
"Skripsi ini membahas mengenai perbedaan perilaku nurturing dalam interaksi ibu anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasi sebagai metode pengambilan datanya. Alat ukur Marschak Interaction Method Rating System (O'Connor, Ammen, Hitchcok, & Backman, 2001) digunakan untuk mengkuantifikasikan hasil observasi. Dengan menggunakan pengujian statistik Independent Sample t-Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginifikan pada skor rata-rata perilaku nurturing dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan kehamilan di luar pernikahan (t(58) = - 0,021, p < 0,05). Kedua kelompok memperoleh skor rata-rata perilaku nurturing yang cenderung rendah. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat membedakan perilaku nurturing dari ibu berusia remaja, yaitu usia ibu, pendidikan terakhir, dan status sosial ekonomi.

The focus of this study is to differentiate the nurturing behavior in mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother. This study used observation method in collecting the data. As this study is a quantitative research, The Marschak Interaction Method Rating System (O’Connor, Ammen, Hitchcock, & Backman, 2001) is used to quantify the result of observation. Using the Independent Sample t-Test, result shows that there is no significant differences of nurturing behavior in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother with toddler (t(58) = - 0,021, p < 0,05). Both of them have a low score in nurturing behavior. Furthermore, maternal age, maternal education, and socioeconomic status (SES) could differentiate the nurturing behavior of adolescent mother.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mawarni
"Tujuan penelitian ini untuk mencari perbedaan perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja berdasarkan status perencanaan kehamilannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain komparatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dengan rentang usia 16 hingga 22 tahun yang telah memiliki anak berusia 12 hingga 36 bulan. Penilaian perilaku challenging dilakukan berdasarkan skala Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan yang direncanakan dan kehamilan di luar pernikahan t(58) = 1,310, p < 0,195.

The aim of this study was to find differences of challenging behavior in mother-child interaction between adolescent mother based on pregnancy intentions. This study used a quantitative comparative design. The participants were women with an age range 16 to 22 years who have had children aged 12 to 36 months. Behavioral assessment is done based on the scale of challenging behavior in Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). The result of this study found that there wasn’t significant differences in challenging behavior of mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregancy adolescent mother who has had toddler children t(58) = 1,310, p < 0,195.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Amarilia
"ABSTRAK

Structuring merupakan salah satu domain dalam interaksi ibu-anak. Structuring merupakan kemampuan orangtua untuk memegang kendali, mengatur batasan, menyediakan lingkungan yang aman, teratur, dan dapat dipahami oleh anak (Lindaman, Booth & Chambers, 2000). Tujuan penelitian adalah untuk melihat perbedaan perilaku structuring pada anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dan kehamilan terencana. Enam puluh partisipan dipilih dan diukur dengan menggunakan alat ukur MIMRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perilaku structuring dalam kedua kelompok. Faktor usia dan pendidikan terakhir ibu ditemukan menjadi faktor yang lebih menentukan dalam perilaku structuring ibu.


ABSTRACT

Structuring is one of the domains in mother-child interaction. Structuring is parent’s ability to take charge, setting the limits, provide safe, comfortable, and understandable environment for children (Lindaman, Booth & Chambers, 2000). The aim of this study is to see the differences of structuring behaviour between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother with toodler. Sixty participants were selected and measured by MIMRS. The result shows that there is no significant differences of structuring behaviour between both groups. Maternal age and maternal education attainment has become the most important factors of structuring behaviour.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Gian Falah
"Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator kesehatan dalam Millennium Development Goals yang ditetapkan PBB. Hal ini meliputi frekuensi pemeriksaan kehamilan, prevalensi kelahiran yang ditemani petugas kesehatan, pemberian vaksin tetanus toksoid dan pengetahuan ibu mengenai gejala yang menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan terhadap indikator tersebut. Data diambil pada 1 Maret 2011 sampai 1 April 2012 di Jakarta timur. terdapat 463 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan diluar kriteria eksklusi dan dropout. Didapatkan 97% ibu rumah tangga melahirkan ditempat petugas kesehatan, 38,0% bisa menjawab seluruh pertanyaan tentang gejala yang menjadi tanda bahaya pada saat melahirkan dan kehamilan, 78.4% responden pernah diimunisasi vaksin tetanus toksoid ketika hamil, dan 97,2 % responden memeriksakan kehamilan lebih dari 4 kali memalui uji statistik. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan prevalensi pemberian vaksin tetanus toksoid (p = 0.650), prevalensi kelahiran ditempat petugas kesehatan (p = 0.693) dan pengetahuan mengenai bahaya kehamilan (p = 0.924). ditemukan hubungan yang bermakna untuk indikator frekuensi pemeriksaan kehamilan (p = 0.047).

Mother and and child health is one of health indicator of Millenium Development Goals from United Nation. These indicator are including daily pregnant examination, delivery which attended by skilled person, tetanus toxoid vaccination and knowledge of alarm symptom in pregnant and delivery period. This research is to find relationship between mother’s formal education with those indicator. Data collection had started from 1 march 2011 until 1 July 2011. From 2401 respondent that fill s the questionarie, 463 family are having infant in their home and filling questionnaire correctly. 97% delivery attended by skilled person, 38,0% can answer all alarm symptom correctly. 78,4% had vaccination in last pregnancy period and 97,2% doing pregnant examination more than 4 times. Significant result showed up between mother’s education and frequency of pregnant examination (p = 0,047). no significant result showed up between mother’s education and prevalence of delivery which attended by skilled person (p = 0,693), between mother’s education and alarm symptom in pregnancy and delivery period (p = 0,924) and between mother’s education and tetanus toxoid vaccination (p = 0,650)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandiar Nur Isdiaty
"Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p value: 0,135; α = 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.

One of causes of high maternal mortality rate is obstetric complications which rise through obstetric danger signs. Women knowledge in recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy care behavior to prevent further complications.
The aim of this study was to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study used descriptive correlative design with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third trimester pregnant women who attended antenatal care in Puskesmas Cimanggis and Puskesmas Sukmajaya.
This study showed that there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care behavior among third trimester pregnant women (p value: 0,135; α = 0,05). This study recommended health care professional to motivate pregnant women in practicing better pregnancy care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Reza Prabowo
"Salah satu cara menurunkan angka kematian ibu adalah meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. Penelitian ini mencari hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Koja pada Maret 2013. Sampel diambil sebanyak 109 orang dengan metode konsekutif. Kualitas pelayanan antenatal dinilai melalui daftar tilik. Sedangkan pengetahuan, sikap, dan perilaku melalu kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square. Mayoritas ibu hamil dalam golongan tidak berisiko, berpendidikan lebih tinggi, tidak bekerja, beban finansial keluarga di bawah rata-rata, paritas tidak lebih dari dua, dalam trimester ketiga, memiliki kunjungan yang lebih, ditemani saat berkunjung, dan tidak memiliki pengalaman pemeriksaan kehamilan. Kualitas pelayanan antenatal yang baik 42,2% dan tenaga kesehatan belum mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, dan memberi edukasi menyusui. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil baik. Ada hubungan kualitas pelayanan antenatal (p=0,010) dan pendidikan (p=0,020) serta pekerjaan (p=0,039) ibu hamil terhadap pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan. Ditambah, ada hubungan antara pendidikan (p=0,017) ibu hamil dengan perilaku mengenai pemeriksaan kehamilan. Kualitas pelayanan antenatal di Puskesmas Kecamatan Koja perlu ditingkatkan dengan memperketat aturan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan serta edukasi menyusui untuk meningkatkan keamanan dan wawasan pasien.

One way to reduce maternal mortality rate is to improve antenatal care (ANC) quality. This research finds association between quality of ANC with knowledge, attitude, and practice about pregnancy assessment. Research design is cross-sectional. Data collection was performed at Puskesmas Kecamatan Koja on March 2013 and 109 subjects taken with consecutive sampling method. Quality of ANC is valued in checklist, while knowledge, attitude, and practice is valued by questionnaire. Data was analyzed with chi-square test. The majority of pregnant women there are in unrisk, higher education level, unemployed, below average finance, not more than two parities, in third trimester, have more visits, accompanied while visiting ANC, and no pregnancy assessment?s experience. Good quality of ANC is 42,2% and healthcare giver haven?t washed their hands, wore gloves, and given lactacy education. Knowledge, attitude, and practices is good. There is significant difference between quality of ANC (p=0,010), education level (p=0,020), and occupation (p=0,039) with knowledge about pregnancy assessment. In addition, there is siginificant differences between education level and pregnant women?s knowledge (p=0,017). Quality of ANC at Puskesmas Kecamatan Koja needs improving by strict policy in washing hands, wearing gloves, and lactacy education in order to increase patient safety and knowledge."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.
Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.
Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.
This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables.
The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Indrian Dini
"ABSTRAK
Pendahuluan. Status kehamilan tidak diinginkan menjadi perhatian penting
karena kehamilan tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi
yang akan dilahirkannya.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan
pengaruh dari kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan
dan setelah kelahiran pada beda status ekonomi.
Metode Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunkan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012. Populasinya adalah wanita usia 15-49 tahun yang pernah hamil dan
melahirkan dalam lima tahun terakhir saat survei dilakukan dengan sampel
sebanyak 11.742 responden.
Hasil Penelitian. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa ibu yang
mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang untuk tidak
melakukan perawatan kehamilan sebanyak 1,79 dibandingkan kehamilan
diinginkan, sedangkan ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan
mempunyai peluang yang sama dengan kehamilan diinginkan terhadap perilaku
untuk tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan imunisasi dasar
lengkap. Hasil analisis stratifikasi regresi logistik multivariabel menunjukkan
bahwa pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku perawatan
kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap juga
dipengaruhi oleh status ekonomi.
Kesimpulan. Pentingnya mencegah kehamilan tidak diinginkan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

ABSTRACT
Introduction. The status of unwanted pregnancy became an important attention
because unwanted pregnancy may influence the health of mother and their baby.
Objective. To describe and study the effect of unwanted pregnancies on the
behavior of the mother during pregnancy and after birth at different economic
status.
Methods. This study is a quantitative study using secondary data from Indonesian
Demographic and Health Survey (IDHS). The population is women aged 15-49
years who had pregnant and given birth in the last five years when the survey was
conducted with a sample of 11.742 respondents.
Results. The analysis show that the mothers who experienced an unwanted
pregnancy have the odds to no prenatal care as much as 1.79 compared to the
desired pregnancy, whereas mothers who experienced an unwanted pregnancy
have the same odds with the desired pregnancy to behavior to not giving exclusive
breastfeeding and not giving complete basic immunizations. Stratified
multivariable logistic regression shows that the influence of unwanted pregnancy
towards prenatal care, exclusive breastfeeding and complete basic immunization
was also influenced by economic status.
Conclusion. The importance of preventing unwanted pregnancy to improve
maternal and infant health."
2016
T46630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiati Malasari
"ABSTRAK
Mual dan muntah adalah gejala umum yang terjadi pada trimester pertama kehamilan yang dikenal dengan morning sickness. Perencanaan kehamilan mungkin mempengaruhi morning sickness. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melibatkan 101 ibu hamil yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur variabel data demografi, cara mengatasi morning sickness, kemampuan mengatasi morning sickness dan status rencana kehamilan. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 63,6% ibu hamil mampu mengatasi morning sickness pada kehamilan direncanakan sedangkan pada kehamilan tidak direncanakan 47,8% ibu hamil mampu mengatasi morning sickness sehingga kehamilan direncanakan lebih mampu mengatasi morning sickness daripada kehamilan tidak direncanakan. Penelitian ini merekomendasikan pendidikan kesehatan dalam mengatasi morning sickness pada kehamilan tidak direncanakan untuk meningkatkan kemampuan ibu mengatasi morning sickness.

ABSTRACT
Nausea and vomiting are general symptoms that occur in the first trimester of pregnancy. These symptoms are commonly known as morning sickness. Planning the pregnancy may influence the morning sickness. The purpose of this research was to describe the ability to cope with morning sickness in planned pregnancy and unplanned pregnancy. The research used descriptive method. The sampling technique used was consecutive sampling with 101 pregnant women. The instrument used questionnaire to measure variable demographic data, how to cope with morning sickness, the ability to cope with morning sickness and plan of pregnancy. The data were analyzed using frequency distribution test. The result showed that 63,6 % of respondents were able to cope with morning sickness in planned pregnancy while 47,8 % of respondents were able to cope with morning sickness in unplanned pregnancy so that the planned pregnancy is more able to cope morning sickness than unplanned pregnancy. This study recommends health education in dealing morning sickness in unplanned pregnancy to increase mothers ability to cope morning sickness.
"
2015
S61006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>