Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prastomo Wibisono
"Infark miokard merupakan penyakit kardiovaskuler dengan resiko kematian yang tinggi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa resiko ini terkait dengan radikal bebas yang menyebabkan terjadinya iskemia. Rimpang jahe telah digunakan sejak lama oleh masyarakat dalam dunia pengobatan dan telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang baik.
Penelitian dilakukan untuk meneliti efek kardioprotektif ekstrak etanol-air rimpang jahe terhadap sel jantung tikus yang dibuat infark miokard dengan induksi isoproterenol. Enam kelompok tikus galur Sprague-Dawley, yaitu kontrol normal, kontrol négatif, kontrol ekstrak (800 mg/kgbb), dan tiga kelompok ekstrak (200; 400; 800 mg/kgbb) diberi perlakuan selama 30 hari, sebelum diinduksi dengan isoproterenol.
Pengamatan dilakukan terhadap penampakan makroskopis, bobot jantung dan histologi organ jantung. Hasilnya memperlihatkan peningkatan kemampuan ekstrak jahe seiring peningkatan dosis dalam melindungi sel jantung dari kerusakan sel jantung.

Myocardial infarction is a cardiovascular disease with high death risk. Many research show myocardial infarction is associated with free radical. Zingiber Officinale Rosc. has been used for medicinal purpose around the world and well known for its antioxidant activity.
The aim of this study was to investigate the cardioprotective effect of ethanolic extract of ginger against ischemic heart induced by isoproterenol in rats. Six groups of Sprague-Dawley rats: normal control, negative control, extract control (800 mg/kgbb) and three extract groups (200; 400; 800 mg/kgbb), were given pretreatment for 30 days, before isoproterenol administration.
Macroscopical appearance, weight of wet heart and histological slides were investigated. The results showed that administration of ginger extract was able to give protection to myocard concomitantly to the increasing extract dose, against injury induced by isoproterenol."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitriyah
"Jahe merah (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) dapat digunakan untuk mengurangi gejala inflamasi baik akut maupun kronik, terutama untuk penyakit inflamasi kronik pada artritis reumatoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiartritis ekstrak etanol 70% rimpang jahe merah ditinjau dari penurunan volume udem telapak kaki tikus yang diinduksi Complete Freund?s Adjuvant (CFA) menggunakan pletismometer dan pengaruhnya terhadap peningkatan kepadatan tulang tikus ditinjau dari kadar kalsium tulang kaki tikus dengan spektrofotometri serapan atom.
Penelitian ini menggunakan modifikasi metode adjuvant-induced arthritis, dilakukan pada 36 tikus putih betina galur Sprague Dawley, dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif, keduanya diberikan CMC 0,5%, kelompok III, IV, dan V diberikan ekstrak jahe merah dosis bervariasi, berturutturut, 14; 28; dan 56 mg/200 g bb tikus disuspensikan dalam CMC 0,5%, dan kelompok VI sebagai kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak dalam CMC 0,5%. Keenam kelompok diinduksi 0,1 ml Complete Freund's Adjuvant (CFA) pada hari ke-1 kecuali kontrol normal hanya diinduksi larutan salin pada telapak kaki kiri. Bahan uji diberikan satu kali sehari secara oral pada hari ke-2 sampai 21. Pengukuran volume telapak kaki dilakukan pada hari ke-7, 14, dan 21 setelah induksi, dan pengukuran kadar kalsium dilakukan pada akhir perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 56 mg/200 g bb tikus ekstrak jahe merah memiliki persentase penghambatan udem terbesar, setara dengan natrium diklofenak dosis 1 mg/200 g bb tikus, dan ketiga dosis ekstrak jahe merah memiliki efek dalam meningkatkan kadar kalsium tulang setara dengan natrium diklofenak dosis 1 mg/200 g bb tikus dan kontrol normal.

Red ginger (Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum) can be used to decrease the symptom of acute and chronic inflammation, especially in inflammatory disease in rheumatoid arthritis. The aim of this study was to determine antiarthritis effect of 70% ethanol extract of red ginger rhizome by evaluating from the decrease paw edema volume of rats Complete Freund?s Adjuvant (CFA) induced used plethysmometer and its influence in increasing bone density by evaluating from bone calcium content in rats by Atomic Absorption Spectrophotometry.
This study used adjuvant-induced arthritis method that had modified at 36 Sprague Dawley female rats which had been divided into 6 groups. Group I as a normal control, group II as a negative control, both had been given with CMC 0.5%, group III, IV, and V had been given with the increasing dose of red ginger, 14; 28; dan 56 mg/200 g bb rats respectively, were suspensed in CMC 0,5%, group VI as a positive control had been given with suspension of diclofenac sodium in CMC 0,5%. All group was induced by Complete Freund?s Adjuvant (CFA) 0,1 ml on day 1 except normal control only saline solution induced. Each of them orally administered once daily from day 2 to day 21. The paw volume was measured on day 7, 14, and 21 after injection, and bone calcium content measured on day 21 after adjuvant injection.
The results showed that ethanol extract of red ginger rhizome (56 mg/200 g BW) have the largest percentage inhibition of paw edema and this effect was comparable to positive control (diclofenac sodium 1 mg/200 g BW), and all of extract dose of red ginger had effect in enhancing of bone calcium content and this effect was comparable to positive control (diclofenac sodium 1 mg/200 g BW) and normal control."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42395
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Dyco Fitrahardy
"Latar belakang: Infark Miokard (MI) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Salah satu mekanisme yang mendasari terjadinya MI ialah adanya produksi reactive oxygen species (ROS) berlebihan atau keadaan stres oksidatif. Berbagai tata laksana diupayakan untuk dapat mengatasi penyakit ini salah satunya adalah pengobatan herbal. Tanaman Centella asiatica telah dikenal memiliki berbagai efek farmakologikal yang bermanfaat, salah satunya adalah sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak air daun Centella asiatica terhadap parameter stres oksidatif, khususnya aktivitas SOD dan kadar MDA jaringan jantung tikus yang telah mengalami MI. Metode: Penelitian ini menggunakan sampel jaringan jantung tikus tersedia di laboratorium yang merupakan bagian dari penelitian besar berjudul “Efek Kardioproteksi Tanaman Herbal Indonesia (Moringa oleifera, Centella asiatica, Andrographis paniculata) melalui Aktivitas Antioksidan dan Antiinflamasi pada Model Infark Miokard Tikus yang diinduksi Isoproterenol.”. Pada penelitian ini digunakan tiga kelompok dari enam kelompok yang digunakan di penelitian besar tersebut. Kelompok pertama ialah normal tanpa perlakuan, kelompok kedua (Iso) diberi isoproterenol dengan dosis 85 mg/kgBB. Kelompok ketiga (Iso + ekstrak CA) diberi isoproterenol dosis 85 mg/kgBB dan ekstrak air daun Centella asiatica dosis 200 mg/kgBB. Kadar protein jaringan dihitung menggunakan uji Bradford. Aktivitas SOD jaringan diperiksa menggunakan EZSOD Assay Kit sementara kadar MDA diperiksa menggunakan metode TBARS. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak ditemukan adanya perbedaan kadar MDA yang signifikan antar ketiga kelompok (p=0,105). Pada hasil pemeriksaan SOD, ditemukan penurunan yang tidak signifikan pada kelompok Iso (p=0,106) dibandingkan kelompok normal. Pada kelompok Iso + ekstrak CA ditemukan penurunan aktivitias SOD yang tidak signifikan (p=0,490) dibandingkan kelompok Iso. Kesimpulan: Pada penelitian ini, belum dapat dibuktikan bahwa ekstrak air daun Centella asiatica memiliki efek kardioprotektif terhadap aktivitas SOD dan kadar MDA jaringan jantung tikus.

Introduction: Myocardial infarction (MI) is one of the common causes of morbidity and mortality in the world. One of the underlying mechanisms of MI is due to excessive production of oxygen reactive species (ROS) in cells and tissues. This phenomenon is also known as oxidative stress condition. Many therapies are being developed to overcome MI such as medicinal herbs. Centella asiatica has been known for its useful therapeutic potential. For instance, it has some antioxidant compounds which can help reduce free radicals by scavenging them. Thus, this study aimed to analyze the effects of Centella asiatica water extract against SOD activity and MDA levels in isoproterenol-induced myocardial infarction in rats. Method: In this study, we used available rat heart tissues in the laboratory which were part of the previous study. Subjects were devided into three treatment groups as follows: normal, Iso, and Iso + extract CA. Isoproterenol were administered at 85 mg/kg BW and Centella asiatica water extract were administered in the third group at 200 mg/kg BW on the previous study. Bradford tests were performed to measure the concentration of total protein in samples. Activity of SOD were assessed by EZ-SOD Assay Kit. While levels of MDA were assessed by the TBARS assay method. Result: According to the findings of the study, there were non-significant differences in MDA levels among subjects in three groups (p=0,105). There was a non-significant decrease in activity of SOD (p=0,106) in the Iso group compared to the normal group. Also, there was a non-significant decrease in activity of SOD (p=0,490) in the Iso + extract CA group compared to the Iso group. These results are not in accordance with previous studies.Conclusion: In this study, it has not been proven that Centella asiatica water extract has cardioprotective effects against activitiy of SOD and MDA levels in isoproterenol-induced myocardial infarction in rats. This is probably due to some different treatments from previous studies. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venessa Chai
"Penyakit jantung, terutama infark miokard, merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Mekanisme yang mendasarinya adalah ketidakseimbangan produksi ROS dengan antioksidan. Suplemen antioksidan tidak dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular karena harus bekerja secara kombinasi dengan komponen bioaktif lainnya, sehingga mendorong penelitian terapi dari bahan herbal. Moringa oleifera mengandung berbagai senyawa aktif dan tinggi oksidan sehingga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian ini ingin membuktikan efek kardioprotektif dari ekstrak air daun Moringa oleifera terhadap parameter stres oksidatif, yaitu MDA dan SOD, pada infark miokard tikus yang diinduksi isoproterenol. Penelitian ini memakai bahan biologi tersimpan berupa kelompok kontrol negatif, kelompok ISO dengan pemberian isoproterenol 85mg/kgBB, dan kelompok ISO+MO dengan pemberian ekstrak air daun Moringa oleifera 200mg/kgBB dan isoproterenol 85mg/kgBB. Kadar protein sampel dihitung dengan uji Bradford, kadar SOD dengan EZ-SOD assay kit, dan kadar MDA dengan TBARS. Pemberian ekstrak air daun Moringa oleifera tidak menunjukkan perbedaan signifikan dari kadar MDA di antara ketiga kelompok (p=0,630). Pada pemeriksaan kadar SOD, didapatkan penurunan kadar SOD yang tidak signifikan pada kelompok ISO+MO dibandingkan dengan kelompok ISO (p=0,548). Penelitian ini tidak dapat membuktikan efek kardioprotektif dari ekstrak air daun Moringa oleifera terhadap kadar MDA dan SOD pada jaringan jantung tikus yang diinduksi isoproterenol.

Heart disease, including myocardial infarction, is the leading cause of death worldwide. One of the mechanisms underlying myocardial infarction is oxidative stress. Antioxidant supplements cannot reduce the risk of cardiovascular disease because they work in combination with other bioactive components, thus encouraging the search for herbal therapy. Moringa oleifera contain various active compounds and high amounts of antioxidants so that it has high antioxidant activity. This study aims to determine the effect of aqueous extract of Moringa oleifera leaves on MDA and SOD levels in isoproterenol-induced myocardial infarction rat. This study used negative control group, ISO group that received 85mg/kgBW isoproterenol, and ISO+MO group that received 200mg/kgBW Moringa oleifera leaf water extract and isoproterenol. Protein level was determined using Bradford test, MDA level was determined using TBARS, and SOD level was determined using EZ-SOD assay kit. MDA levels did not differ significantly between the three groups after administration of Moringa oleifera leaf water extract (p=0.630). In SOD levels, there was no significant decreased in ISO+MO groups compare with ISO group (p=0.548). This study was unable to prove the cardioprotective effect of Moringa oleifera leaf water extract against MDA and SOD levels in isoproterenol-induced myocardial infarction of rat tissue."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Bhaskara Wikanendra
"Latar Belakang: Penyakit jantung koroner PJK merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dengan penyumbang terbesar adalah infark miokard. Salah satu obat dalam penanganan PJK adalah Nitrat organik sebagai donor NO namun tidak dapat digunakan dalam jangka panjang. l-sitrulin berfungsi sebagai donor l-arginin yang akan dimetabolisme menjadi NO. Selain sebagai vasodilator, l-sitrulin juga menurunkan adhesi leukosit dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi kardioprotektif L-citrulline terhadap infark miokard yang diinduksi oleh Isoproterenol dengan fokus pada aktivitas antioksidan.Metode: Penelitian ini menggunakan 24 tikus Wistar jantan berbobot 190-220gr yang dibagi kedalam 4 kelompok. Kelompok 1 dan 2 menerima air sementara kelompok 3 dan 4 menerima 300mg/kgBB dosis rendah dan 600mg/kgBB dosis tinggi l-sitrulin per hari peroral setiap hari. Induksi dilakukan dengan injeksi subkutan 85mg/kgBB isoproterenol pada hari ke-4 dan 5 untuk kelompok 2,3 dan 4 sementara kelompok 1 menerima normal saline. Tekanan darah dan EKG diukur pada hari ke-3 dan 6. Subyek dikorbankan pada hari ke-6 untuk mengumpulkan sampel darah dan jaringan untuk pengukuran biomarker dan evaluasi histopatologi.Hasil: Induksi menyebabkan penurunan tekanan darah dan perubahan EKG dan pemberian l-sitrulin gagal menunjukkan efek proteksi yang signifikan. Suplementasi l-sitrulin gagal menunjukkan efek proteksi pada kadar AST dan LDH namun berhasil pada evaluasi histopatologis. Suplementasi l-sitrulin berhasil menunjukkan efek antioksidatif signifikan pada aktivitas katalase namun gagal pada kadar MDA, aktivitas SOD dan cenderung menurunkan kadar GSH lebih jauh dibandingkan dengan kelompok isoproterenol saja. Suplementasi menunjukkan proteksi terhadap apoptosis.Kesimpulan: Suplementasi l-sitrulin menunjukkan potensi kardioproteksi terhadap infark miokard induksi isoproterenol melalui aktivitas antioksidannya.
Background Cardiovascular diseases contribute more than 17 million deaths every year with coronary heart disease CHD being the greatest contributor. L citrulline shows potential as supplementation to treat CHD for its vasodilative and antioxidative effects The aim of this study is to find the potential cardioprotective effect of l citrulline against MI, with focus on antioxidants activity.Method This study used 24 male Wistar rats weighed 190 220 grams which divided to 4 groups. 1st and 2nd group received water while 3rd and 4th group received 300mg kgBW low dose and 600mg kgBW high dose of l citrulline daily respectively. Induction were done by injecting isoproterenol 85mg kgBW subcutaneously on day 4 and 5 for group 2,3 and 4 while 1st group served as sham. Blood pressure and ECG were recorded on day 3 and 6. Subjects were sacrificed on day 6 to collect blood and tissue samples for biomarker measurement and histopathological evaluation.Results L citrulline supplementation failed to show significant protective effect on blood pressure and ECG change. L citrulline supplementation failed to show protective effect on blood AST and LDH level but managed to show protective effect on Histopathological evaluation. On antioxidants activity, L citrulline supplementation managed to show significant antioxidative effect on tissue Catalase activity but failed on tissue MDA level, blood SOD activity and lowered tissue GSH level more than Isoproterenol only. Supplementation also showed protection against apoptosis.Conclusion L citrulline supplementation shows some potential cardioprotective effect through its antioxidant activities."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Apriani
"Akar kucing (Acalypha indica Linn.) maupun jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dapat digunakan untuk mengatasi gejala inflamasi akut pada penyakit asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi kombinasi ekstrak air akar tanaman akar kucing dan ekstrak etanol 70% rimpang jahe merah ditinjau dari penurunan volume udem telapak kaki tikus yang diinduksi karaginan. Penelitian ini menggunakan modifikasi metode Winter, dilakukan pada 28 tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang dibagi menjadi 7 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan CMC 0,5%, kelompok II, III, dan IV diberikan kombinasi akar kucing dan jahe merah, kelompok V diberikan akar kucing dosis tunggal, kelompok VI diberikan jahe merah dosis tunggal dan kelompok VII sebagai kontrol positif diberikan natrium diklofenak. Bahan uji diberikan secara oral 1 jam sebelum diinduksi dengan 0,4 ml karaginan 2%. Pengukuran volume telapak kaki dilakukan setiap jam selama enam jam setelah induksi karaginan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 5,4 g/200 g bb ekstrak akar kucing dan 28 mg/200 g bb ekstrak jahe merah memiliki persentase penghambatan udem terbesar, setara dengan natrium diklofenak dosis 27 mg/200 g bb tikus.

Indian acalypha (Acalypha indica Linn.) and red ginger (Zingiber officinale Rosc.) can be used to overcome the symptom of acute inflammation in gout. The aim of this study was to determine the anti inflammatory effect of combination aqueous extract of indian acalypha roots and 70% ethanol extract of red ginger rhizome, viewed from the decrease paw edema volume of rats carrageenan induced. This study used Winter method that had modified at 28 Sprague Dawley male rats which had been divided into 7 groups. Group I as a negative control had been given with CMC 0.5%, group II, III, and IV had been given with combination of indian acalypha and red ginger, group V had been given a single dose of indian acalypha, group VI had been given a single dose of red ginger and group VII as a positive control had been given with sodium diclofenac. Each of them were given orally 1 h before carrageenan induced (0,4 ml 2% b/v). The paw volume was measured every hour for six hours after injection carrageenan. The results showed that the combination of aqueous extract of indian acalypha roots (5.4 g/200 g BW) and ethanol extract of red ginger rhizome (28 mg/200 g BW) have the largest percentage inhibition of paw edema and this effect was comparable to that standard drug, diclofenac sodium (27 mg/200 g BW)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S52
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Stephanie Amabella Prayogo
"Penyakit kardiovaskular masih menempati peringkat pertama penyakit penyebab kematian terbanyak di dunia, yaitu 31% dari seluruh kematian. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 85% dari 17,9 juta orang yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular mengalami serangan jantung dan stroke. Moringa oleifera yang banyak ditemukan dan telah digunakan di Indonesia, memiliki bahan-bahan yang berperan sebagai antiinflamasi, seperti quercetin, kaempferol, dan flavonoid. Belum ada penelitian yang mengkaji efek ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) terhadap infark miokard tikus. Penelitian ini dilakukan menggunakan bahan biologi tersimpan jaringan jantung dari tikus yang telah menerima 3 perlakuan berbeda (kontrol negatif: tanpa perlakuan; ISO: pemberian isoproterenol 85 mg/kgBB; serta ISO+MO: pemberian isoproterenol 85 mg/kgBB dan ekstrak air daun kelor 200 mg/kgBB). Kadar nitrit diukur menggunakan Nitrite Assay Kit (Griess Reagent). Hasil uji kadar nitrit signifikan antara ketiga kelompok dengan nilai p=0,009. Uji Post-Hoc menunjukkan nilai signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan ISO (p=0,290) dan ISO dengan ISO+MO (p=0,013). Dengan demikian, ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) dapat menurunkan kadar nitrit (NO2-) secara signifikan (p=0,013) pada tikus yang mengalami infark miokard akibat induksi isoproterenol.

Cardiovascular diseases remain as the most common cause of death worldwide, accounted for 31% of all deaths. According to World Health Organization (WHO), 85% out of 17,9 million of people died due to cardiovascular disease, had heart attack and stroke. Moringa oleifera, which is found abundantly in Indonesia, is rich of anti-inflammation properties, such as quercetin, kaempferol, and flavonoids. Up to now, there is no research done to evaluate the effect of Moringa oleifera aqueous extract in myocardial infarction Sprague Dawley rats. This study was conducted using cardiac tissues from 3 groups of rats with different treatments: negative control group (no intervention), ISO group (85 mg/kg body weight of isoproterenol), and ISO+MO group (85 mg/kg body weight of isoproterenol and 200 mg/kg body weight of Moringa oleifera aqueous extract). Nitrite Assay kit (Griess Reagent) was used to evaluate nitrite concentration. Nitrite concentration was found to be significant between three groups (p- value = 0.009). Post-Hoc analysis revealed a significance difference between the negative control and ISO group (p=0.029) as well as the ISO and ISO+MO group (p=0.013). Hence, Moringa oleifera aqueous extract significantly reduced nitrite concentration in rats with myocardial infarction (p=0.013)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nova Kusumaningtyas
"Jahe merah telah lama dimanfaatkan sebagai salah satu obat tradisional untuk mengurangi peradangan atau inflamasi. Namun, herbal rimpang seperti jahe merah dilaporkan mengandung cemaran mikroorganisme yang relatif tinggi. Sehingga diperlukan metode sterilisasi untuk mendekontaminasi cemaran mikroorganisme tersebut. Iradiasi gamma sering menjadi pilihan untuk dekontaminasi, tetapi belum diketahui dosis yang efektif membunuh mikroorganisme dan tidak mempengaruhi kadar senyawa bioaktif serta aktivitas biologis jahe merah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh iradiasi gamma terhadap cemaran mikroorganisme, kadar senyawa 6-gingerol, 8-gingerol,10-gingerol, dan 6-shogaol serta aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol 70% jahe merah. Serbuk rimpang jahe merah terlebih dahulu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% 1:5. Ekstrak jahe merah kemudian diiradiasi dengan dosis 0, 5, 7,5, 10, dan 15 kGy. Evaluasi cemaran mikroba angka lempeng total dan angka kapang khamir dilakukan dengan metode tuang. Evaluasi kadar bioaktif dianalisis dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Aktivitas antiinflamasi diukur dengan metode penghambatan denaturasi protein BSA dengan spektrofotometer UV-Vis. Efektivitas iradiasi sinar gamma dalam menurunkan angka cemaran mikroorganisme meningkat seiring meningkatnya dosis iradiasi (p<0,05). Kadar bioaktif 6-gingerol menunjukkan kadar yang paling tinggi diantara tiga senyawa bioaktif lainnya. Namun, secara keseluruhan dosis iradiasi gamma yang diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kandungan 6-gingerol,8-gingerol,10-gingerol dan 6-shogaol dalam ekstrak etanol 70% jahe merah (p>0,05). Aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol 70% jahe merah juga tidak berbeda signifikan setelah di iradiasi dengan dosis 0-15 kGy (p>0,05).

Red ginger has long been used as a traditional medicine to reduce inflammation. However, rhizome herbs such as red ginger are reported to contain relatively high levels of contamination by microorganisms. So a sterilization method is needed to decontaminate the microorganisms. Gamma irradiation is often an option for decontamination, but it is not yet known which dose is effective in killing microorganisms and does not affect the levels of bioactive compounds or the biological activity of red ginger. This study aims to evaluate the effect of gamma irradiation on contamination of microorganisms, levels of compounds 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol, and 6-shogaol, and the anti-inflammatory activity of a 70% ethanol extract of red ginger. Red ginger rhizome powder was first extracted by the maceration method using 70% ethanol at 1:5. The red ginger extract was then irradiated at doses of 0, 5, 7.5, 10, and 15 kGy. The evaluation of microbial contamination of the total plate count and yeast mold count was carried out by the pouring method. The evaluation of bioactive levels was analyzed using the high-performance liquid chromatography method. Anti-inflammatory activity was measured by inhibiting BSA protein denaturation with a UV-Vis spectrophotometer. The effectiveness of gamma irradiation in reducing the number of microorganisms contaminating the environment increased with increasing irradiation dose (p 0.05). The level of bioactive 6-gingerol showed the highest level among the other three bioactive compounds. However, overall, the dose of gamma irradiation given had no significant effect on the content of 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol, and 6-shogaol in the 70% ethanol extract of red ginger (p > 0.05). The anti-inflammatory activity of the 70% ethanol extract of red ginger was also not significantly different after irradiation with dose 0-15 kGy (p > 0.05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiana Yanuar Nugraheni
"Infark miokard adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara tiba-tiba. Adapun yang mempengaruhi perkembangan infark miokard adalah stress oksidatif dan terjadinya inflamasi. Secang merupakan tanaman yang telah lama digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan dan diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi juga antioksidan yang dapat melindungi jantung dari kejadian infark miokard.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak secang terhadap sel-sel jantung tikus yang diinduksi dengan isoproterenol. Sel jantung tikus yang telah diinduksi dengan isoproterenol kemudian diamati perubahan bobot dan perubahan gambaran histologinya yang berupa adanya infiltrasi neutrofil, edema, dan nekrosis jaringan.
Tikus galur Sprague-Dawley yang akan mendapat perlakuandibagi menjadi enam kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol ekstrak (200 mg/kgbb), dan tiga kelompok dosis ekstrak (50; 100; 200 mg/kgbb) diberi perlakuan selama 30 hari, kemudian diinduksi dengan isoproterenol. Tikus yang diberi ekstrak air secang bobot jantungnya menurun seiring kenaikan dosis. Kerusakan sel jantung berupa infiltrasi neutrofil, edema dan nekrosis sangat teramati pada jantung kontrol negatif. Sementara pada sel jantung kontrol normal dan kontrol ekstrak tidak teramati kerusakan apapun.Pada kelompok dosis 1, dosis 2 dan dosis 3 kerusakan semakin berkurang seiring dengan peningkatan dosis ekstrak secang.

Myocardial infarctionisa disease that can cause sudden death. Factors that influence the development of myocardial infarction was oxidative stress and inflammation. Caesalpiniasappan Linn has been used as a treatment and known to haveanti-inflammatory and antioxidant activity that can protect the heart from myocardial infarction.
This study was to determine the effect of the water extract of Caesalpinia Sappan Linn inrats heart cells induced by isoproterenol. Rats heart cells evaluated in heart weight and cardiac histology change in the presence of neutrofil infiltration, edema and necrosis.
Sprague-Dawley rat were divided intosix groups:normal control, negative control, extract control (200 mg/kg), and three extract groups(50; 100; 200mg/kg) were given pretreatmend for 30 days, then induced with isoproterenol.
The results show that administration water extract of Caesalpinia sappan Linn decreasing heart weigh of rat extract group. Infiltration neutrofil, edema and necrosis was observed in the negative control. Meanwhile in normal control and extract control infiltration neutrofil, edema and necrosis was not observed. Cardiac cells damage decrease with increasing water extract of Caesalpinia sappan Linn doses."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S58404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>