Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136434 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hikmatul Aini Maftukhah
"Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan struktur tipografi, gaya bahasa, dan makna yang terkandung di dalam ketiga puisi Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang dipusatkan pada analisis struktural dan semiotik. Hasil analisis pada penelitian ini mengindikasikan setiap puisi memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Ketiga puisi ini memiliki pola bahr kaamil dengan modifikasi tertentu zihaf dan illat. Puisi “Fii Binaai al-Jannah” merupakan penggambaran material-material bangunan surga. Puisi “Fii Anhaari al-Jannah” menggambarkan keindahan sungai-sungai di surga. Puisi “Fii Ṭa’aami Ahli al-Jannah” menggambarkan makanan lezat yang beraneka ragam di dalam surga. Puisi “Fii Binaai al-Jannah”, “Fii Anhaari al-Jannah”, maupun “Fii Ṭa’aami Ahli al-Jannah” merupakan penggambaran dan representasi mengenai kenikmatan surga yang dianalasis menggunakan teori semiotik dengan sistem penandaan.

This research aims to describe the structure of typography, style, and meaning three poems written by Ibn Qayyim al-Jauziyyah.The method that is used is analytical description, focusing on structural and semiotic analysis. The results of the analysis in this study indicates that every poem has a unique and distinctive characteristics. All of the poems have bahr kaamil pattern with certain modifications in its zihaf and ‘illat. “Fii Binaai al-Jannah” (one of the poems) is a depiction of the materials used to build a heaven. “Fii Anhaari al-Jannah” (the other poem) describes the beautiful rivers of paradise. “Fii Ṭa'aami al-Jannah” (another poem) describes kind of delicious food available in heaven. All of the three poems, Fii Binaai al-Jannah, Fii Anhaari al-Jannah, and Fii Ṭa'aami al-Jannah are the depiction and representation of the pleasures of heaven which are analyzed using semiotic theory, and most of the poems used the kind of symbols.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Ruhimat
"Karya ilmiah ini membahas peran seorang tokoh yang bernama Ibnu Qayyim Al Jauziah dalam mengembangkan ilmu Tazkarya ilmiah ini membahas peran seorang tokoh yang bernama Ibnu Qayyim Al-Jauziah dalam mengembangkan ilmu Tazkiatun Nufuus. Ibnu Qayyim adalah seorang tokoh ulama Islam yang hidup pada abad kedelapan Hijriyah di Damaskus. Dia memiliki pengaruh dan andil yang besar dalam keilmuan Islam pada zamannya hingga saat ini. Karya-karya Ibnu Qayyim yang paling menonjol dan banyak diapresiasi oleh kaum muslimin adalah karyanya yang berkaitan dengan Ilmu Tazkiatun Nufuus. Ilmu tersebut merupakan sebuah cabang ilmu yang memiliki posisi sangat penting dalam agama Islam karena ilmu tersebut merupakan motor penggerak seseorang untuk memaknai Islam lebih mendalam. Ibnu Qayyim dikaruniai kecerdasan dan keluasan berpikir yang sangat hebat dalam mengembangkan ilmu tersebut. Dia memiliki kemampuan untuk merinci dan mensinergikan ilmu ini dengan berbagai sisi penting dalam kehidupan manusia. Kecerdasan dan kedalaman ilmu Ibnu Qayyim dalam hal ini, dapat kita ketahui ketika dia mengaitkan hubungan antara Tazkiatun Nufuus dengan kesehatan jasmani, keterkaitan Tazkiatun Nufuus dengan kebahagiaan hidup dan Tazkiatun Nufuus ketika seseorang mengalami jatuh cinta.

This paper discusses the role of a figure named Ibnu Qayyim Al-Jauziah in developing the science of Tazkiatun Nufuus. Ibnu Qayyim is a figureof Islamic scholar who lived in the eighth century Hijriah in Damascus. He has influence and a significant role in Islamic scholarship of his time to the present. The most prominent works of Ibnu Qayyim and much appreciated by the Muslims is related to his work of Tazkiatun Nufuus Sciences. This science is a branch of science that has a very important position in the Islamic religion because that science is the driving force of someone to interpret Islam more deeply. Ibn Qayyim blessed intelligence and breadth of thinking that is great at developing that science. He has the ability to specify and synergize this science with the various important sides in human life. We can know the Intelligence and depth of knowledge of Ibnu Qayyim in this case when he relates relationship between Tazkiatun Nufuus with physical health, connectedness Tazkiatun Nufuus with happiness and Tazkiatun Nufuus when a person has fallen in love.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Masrida Fitriani
"Jurnal ini membahas mengenai analisis tiga puisi epigram karya Susan Alaywan seorang sastrawan yang berasal dari Lebanon. Puisi epigram karya Susan Alaywan memiliki keunikan di dalam judul yang ia pakai, yaitu menggunakan simbol-simbol emoticon yang mengeskspresikan pesan yang ingin disampaikan di dalam puisi. Dengan menggunakan teori struktural dan semiotik penulis bertujuan untuk menganalisis tiga puisi epigram ini apakah lambang emoticon yang dipakai pada judul tersebut merupakan sebuah simbol yang memiliki makna ambigu atau semata-mata hanya sekedar mencari keunikan/pembeda dalam bentuk puisi bebas.

The journal discusses the analysis of three poems by Susan Alaywan epigram a writer who came from Lebanon. The Poetry which written by Susan Alaywan has a unique thing in that he used in the title that is using symbols emoticons that express the message in to the poem. By using the theory of structural and semiotic author aims to analyze three poems of this epigram whether the symbol of emoticons used in the title is a symbol that has meaning ambiguous or simply just looking for uniqueness in free form poetry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naupal
"ABSTRAK
A1-'1gdu I-Farid Fi Tahgigi tawhid (IFTT) adalah sebuah naskah tunggal (codex unicus) dan ditampilkan dalam bentuk edisi standar pada pengolahan teksnya. IFTT merupakan naskah keagamaan, berisi uraian mistik Islam tentang paham wahdatu I-wujud atau wujudiyah.
IFTT merupakan karya Syekh Ibnu 'Allan As-Siddigi, seorang ulama besar dari negeri Makkah (996 Hf1587 M--1057 H/1647 M). Syekh Ibnu 'Allan berusaha mendudukkan paham tasawuf wahdatu I-wujud secara benar dan proporsional akan penilaian muslim awam terhadap peristiwa yang dialami seorang sufi.
Syekh Ibnu 'Allan memperkenalkan pada apa yang disebut fana', baqa', dan hakikat tauhid Allah. Pemahaman ketiga konsepsi tersebut kemudian menyingkap pada ma'rifatu I-llah, mengenai Allah lewat suatu syuhud akan-Nya dalam suatu dimensi afektif.
Pengalaman Ma'rifatu- Ilah berlaniut pada penyingkapan tabir sirr'i i-1ah dan akhirnya berpuncak pada pemahaman wafidatu .I-wujud. Ibn 'Arabi adalah sufi yang salih dan agung, tokoh yang dikenal sebagai perintis paham wahdatu I-wujud. Tapi kemudian ajarannya dikecam kalangan ulama syariat, dan sempat pula menimbulkan kontroversi di kalangan ulama ta_sawuf sendiri.
Dalam hal ini, Ibnu 'Alla'n menguraikan pokok-pokok pikirannya berkenaan dengan paham ini secara tegas dalam karyanya yang berjudul AI-'Igdu I-Farid Fi Tahgigi t-Tarehid.

"
1995
S13335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Anggriana
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas struktur dan makna dua puisi Ahmed Mattar. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami struktur dan makna puisi Ahmed Mattar, sehingga dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang puisi Ahmed Mattar yang sudah menyebar dan terkenal. Dari penelitian ini ditemukan bahwa Dari dua puisi Ahmed Mattar yang penulis analisis, yaitu ldquo;Aqsaa minal I rsquo;daam rdquo; dan ldquo;kabuus rdquo; dapat disimpulkan bahwa struktur puisi Ahmed Mattar sangat simpel. Hal ini dapat dilihat dari tipografinya yang tetap berada di tengah, tidak ada larik yang tidak teratur penempatannya. Jumlah bait dan lariknya pun sangat sedikit dan pendek, sehingga dapat dikategorikan sebagai puisi epigram. Demikian pula, jika dilihat dari aspek isinya. Dengan tipografi yang sangat sederhana, menyebabkan tidak banyak ide yang tersalurkan. Hal ini dapat dilihat dari aspek retorikanya yang tidak banyak menggunakan gaya bahasa dan penggunaan simbol yang tidak banyak memberikan pengaruh apa-apa, sehingga kedua puisi tersebut dapat dikategorikan sebagai puisi diafan, puisi yang mudah dicerna.

ABSTRACT
Abstract This journal discusses the structure and content of the two poems by Ahmed Mattar. The method used is descriptive analysis method. The purpose of this study is to understand the structure and content of poetry by Ahmed Mattar, so it can add a greater insight into the poetry of Ahmed Mattar widespread and well known. From this study, it was found that from the two poems of Ahmed Mattar, namely Aqsaa minal I 39 daam and kabuus it can be concluded that the structure of the poem is very simple. It can be seen from typography that remain at the center, not cluttered. Total of bayt and array were very little and short, so it can be categorized as an epigram poetry. Similarly, when viewed from the aspect of its contents. With a very simple typography, cause not many ideas are channeled. It can be seen from the aspect of rhetoric is not much use style and using of symbols which little to influence anything, so both the poem can be categorized as Diafan poetry, poetry that is easy to digest."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Atika Dwi Adjeng
"ABSTRAK
Diskursus tentang nafs merupakan salah satu kunci bidang metafisika, yang bisa dilihat dari perspektif filsafat serta tasawuf yang notabene membicarakan seputar kajian ba?ini. Peranan nafs adalah sebagai proses berfikir, dari proses inilah akan timbul sebuah pemahaman yang menghasilkan pengetahuan, yaitu bagaimana seorang manusia memandang serta menyikapi hakikat dari kehidupan. Terdapat dua tokoh yang juga memiliki andil penting sebagai tokoh yang mendalami serta memperinci hakikat nafs menurut perspektif dari masing-masing zaman yang telah dilaluinya. Keduanya memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dalam pemikirannya tentang nafs. Terdapat tiga persamaan dan lima perbedaan pada pemikiran kedua tokoh dalam memandang hakikat nafs. Beberapa persamaan yang nampak mengenai definisi nafs, potensi-potensi nafs, serta kekekalan nafs, meskipun begitu memiliki lebih banyak perbedaan dalam pemikirannya seperti memandang wujud nafs, hubungan jasad dan nafs, pemikiran tentang ruh, rsquo;aql, qalb, dan nafs, tungkatan-tingkatan nafs, serta konsep kebahagiaan nafs. Dari pemikiran ini terlihat pemikiran yang saling mendominasi serta transisi perubahan yang akan mempengaruhi pemikiran tokoh, yang dianggap sebagai hasil pembahasan yang menarik. Dari ringkasan ini peneliti berusaha membandingkan konsep pemikiran kedua tokoh tersebut yang dilihat dari ranah filsafat serta tasawuf. Metode yang akan digunakan adalah deskriptif-analisis, yaitu dengan menjabarkan keseluruhan pemikiran kedua tokoh tentang hakikat nafs, kemudian menganalisis dengan menemukan persamaan serta perbedaan dari kedua tokoh.

ABSTRACT
The discourse on the nafs is one of the keys of the field of metaphysics, which can be seen from the perspective of philosophy and is certainly present in Sufism which in fact speaks of the study of ba ini. The role of the nafs is as a process of thinking, and from this process will arise an understanding that produces knowledge, that is how a human view and address the nature of life. In the talk about the nafs there are two figures who also have an important role as a figure who explore and detail the nature of the nafs according to the perspective of each era that has been passed. Both of these figures have some similarities and differences in their thinking about the nafs, which is of course some very significant differences on the background of the transition of the character 39 s thinking. There are three similarities and five differences in thinking of the two figures in viewing the nature of the nafs. Some of the apparent similarities to the definition of the nafs, the potential of nafs, and the eternal consciousness of nafs have, nevertheless, more differences in thinking such as the appearance of the nafs, the relationship of the body and nafs, the thought of the spirit, 39 aql, qalb, and nafs, nafs, and the concept of eternal bliss nafs. From this thinking will look dominant thoughts and transition changes that will affect the thinking of the figure, which is considered as the result of an interesting discussion. From this summary the researcher tried to compare the concept of thinking of the two figures that seen from the realm of philosophy and islamic mysticism. The method to be used is descriptive analysis, that is by describing the overall thoughts of the two figures about the nature of the nafs, then analyze by finding the similarities and differences of the two figures."
2017
T49182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaraf al-Din, Abd al-Azim Abd al-Salam
"Ibn Qayyim al-Jauziyyah adalah seorang tokoh terkenal di Arab di bidang ilmu fiqih, aqidah, dan tasawuf. Ibn Qayyim berasal dari Damaskus dan hidup pada tahun 691-751 Hijriah dan berguru pada Ibn Taimiyyah. Karya-karyanya dalam bentuk kitab sangat banyak jumlahnya, kebanyakan tentang tafsir Al Qur'an dan fiqh as-Sunnah."
Kairo : Maktabah Nahdah Misr, 1956
ARA 297.6 SYA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Fazriyanti
"Skripsi ini membahas puisi-puisi yang dimuat pada koran Al-Manᾱ rah Libya. Penulis menganalisis tiga puisi Ali Abdul Muthalib Al-Hauniy berjudul 1). Angin Revolusi 17 Februari; 2). Libya dan Perubahan; dan 3). Negeriku. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan objektif. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan struktur fisik dan mental (batin) yang terdapat pada ketiga puisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga puisi mengandung unsur-unsur puisi yang kaya dan bermakna. Dilihat dari segi tema, ketiga puisi mengandung tema yang berkaitan dengan revolusi Libya pada tahun 2011.

This thesis discuss poems published by newspaper Al-Manᾱ rah in Libya. The author analyzes three poems from Ali Abdul Muttalib Al-Hauniy published in the newspaper Al-Manᾱ rah. This study is a qualitative study with the objective approach. The authors choose three poems. There are Winds of Revolution 17 February; Libya and Changes; and My Country. The purpose of this study is to describe the physical and mental elements in these poems. The results showed that the three poems contains rich elements and deep meaning. These poems also shows a significant theme of the revolution as a form of expression of 2011 Libyan revolution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42814
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
AS Rakhmad Idris
"ABSTRAK
Penelitian ini memilih naskah Maulid Syaraf Al-Anam (disingkat MSA) yang disimpan di
perpustakaan King Saud University, KSA, sebagai teks yang dikaji. Pemilihan teks MSA
sebagai objek penelitian didasari oleh kontroversi pembacaan teks maulid di tengah
masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini memfokuskan kajiannya pada pemaknaan atas
kata dan kalimat dalam teks MSA. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini menggunakan
metode filologi, didukung teori Balāghah dan Takwil Balāghī. Terdapat 15 gaya bahasa
dan retorika yang ditemukan dalam teks MSA. Berdasarkan analisis Balāgah ditemukan
beberapa metafora dan simbol khas tasawuf yaitu nur (cahaya), bulan purnama, matahari,
hewan, Kabah, dan perjalanan mendaki. Simbol dan metafora tersebut mengacu pada
dimensi tasawuf yaitu tobat, khauf dan raja, maḥabbah dan isyq, nur Muhammad, dan
insan kamil. Makna tersirat yang diusung pengarang yaitu ajakan meneladani insan kamil
(Muhammad saw.) sebagai tujuan hidup manusia di dunia.

ABSTARCT
This research uses Maulid Syaraf Al-Anam (as known as MSA) script that is collected in
library of King Saud University, KSA, as the presented text. The election of MSA text as
an object of research is based on the controversy of Maulid text recitation in society.
Therefore, this research focuses on study about definition of words and sentences in MSA
text. This research uses qualititative approach with Filology, Balāghah theory and Takwil
Balāghī. This research discovers 15 language style and rethoric sentences those are used by
the author. Based on Balāgah analysis, is found some metaphors and typical symbol of
tasawuf such as nur (nur), full moon, sun, animal, Kaba, and climbing trip. The symbol
and metaphor leads to tasawuf dimention such as repentance, khauf dan raja, maḥabbah
and isyq, nur Muhammad, and insān kāmil. This research discovers implicit meaning that
is solicitation from the author to imitate insan kamil (Muhammad PBUH) as the purpose of
human life in the world."
2017
D2780
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>