Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Awaliyati Deliabilda
"Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan program MP-ASI anak usia 6-24 bulan keluarga miskin di Puskesmas Cipaku Kabupaten Ciamis tahun 2013. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan program MP-ASI belum mencapai target. Pada penggunaan sumber daya sebagai input dapat disimpulkan bahwa jumlah maupun kompetensi SDM telah sesuai dengan yang seharusnya. Nutrisi yang terkandung dalam MP-ASI belum sesuai dengan kebutuhan sasaran. Jumlah yang disediakan dengan yang direncanakan telah sesuai. Petunjuk pelaksanaan belum tersedia sehingga perlu segera disusun karena dalam pelaksanaan program banyak hal yang perlu definisi yang jelas. Proses manajemen logistik telah berjalan dengan baik. Pencatatan dan pelaporan serta monitoring program perlu ditingkatkan. Rekomendasi penyelesaian permasalahan adalah memaksimalkan kinerja pelaksana program gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, melakukan pengawasan terhadap daya terima sasaran saat penimbangan posyandu setiap minggu, penyusunan petunjuk pelaksanaan perlu dilakukan segera, pengkajian ulang terkait indikator yang digunakan, dan kerja sama dengan industri rumah tangga makanan yang ada di Kabupaten Ciamis.

This thesis aims to evaluate complementary feeding program implementation for Children 6-24 Months from Poor Families in Ciamis Regency 2013. This research is qualitative research and use purposive sampling as sampling technique of informan. The result shows that scope of program is not reach the target. Inputs that used as program resources can be concluded the the quantity and quality of human resources in accordance with the supposed. Nutrients contained in compelementary feeding is not in accordance with the needs of the target. The amount provided in accordance with the plan. Implementation guidelines are not yet available. Overall, the logistics management prosess has been going well. But the prosess of recording and reporting, also monitoring programs need to be improved. Recommendations for solving the probels is to maximize the performance of nutrition program in Dinas Kesehatan Ciamis Regency, supervising the target in posyandu everyweek, reviewing of relevant indicators used, and cooperation with domestic food isdustry in Ciamis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustam S.
"Tesis ini bertujuan mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan Program Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI ). Jenis penelitian ini dengan menggunakan penelitian evaluasi. Tehnik pengambilan sampel untuk informan dengan menggunakan tehnik purposive Sampling. Lokasi penelitian di Puskesmas Konda kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek input mengenai buku petunjuk pelaksanaan program pemberian MP-ASI Kecamatan Konda pada belum tersosialisasikan dengan baik,sarana dan prasarana belum tersedia, minimnya dana yang disediakan oleh pemerintah. Dari aspek proses penyimpanan, pengangkutan, pendistribusian, dan pemberian ke sasaran belum dilaksanakan sesuai yang ada dalam buku petunjuk.

This thesis aims to evaluate the implementation1 of program activities Complementary Feeding Mother's Milk (MP-ASI). This type of research using evaluation research. Sampling techniques to informants by using purposive sampling techniques. Research sites in the district health center Konawe Konda South Sulawesi Province.
The results showed that from the aspect of user input regarding the implementation of a program of MP-ASI Konda district in principle have not been socialized properly, infrastructure is not yet available, the lack of funding provided by the government. From the aspect of the storage, transportation, distribution, and administration to targets have not been implemented according to the user.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30723
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Silmia
"ABSTRAK
Stunting adalah permasalahan gizi yang ada di Indonesia yang masih terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut mendorong pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya menekan angka stunting. Beberapa dampak stunting adalah meningkatkan kematian anak, perkembangan kognitif motorik dan bahasa pada anak yang menurun dan perawakan pendek saat dewasa. Pemberian makan baduta yang tepat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi baduta. Penting bagi ibu untuk melakukan pemberian makan baduta yang sesuai ajaran WHO/DEPKES. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makan pada baduta stunting usia 6-24 bulan dan faktor yang berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting meliputi faktor predisposisi, penguat dan pemungkin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung melayu dari bulan Maret-Juli 2020. Sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Informan penelitian terdiri dari lima ibu yang memiliki baduta stunting usia 6-24 bulan, lima informan dari keluarga dan tiga informan kunci (Kepala Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu, Staf puskesmas bagian gizi dan kader posyandu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada ibu baduta yang melakukan pemberian makan kepada baduta secara menyeluruh sesuai WHO. Pengetahuan, dan tradisi (Faktor predisposisi) berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting. Selanjutnya faktor penguat yang berperan adalah dukungan keluarga dan kader posyandu, sedangkan sebagai pendorong yang berperan adalah daya beli keluarga.

ABSTRACT
Stunting is a nutritional problem that exists in Indonesia which still occurs in all parts of Indonesia. This has prompted the Indonesian government to make various efforts to reduce the stunting rate. Some of the effects of stunting are increasing child mortality, decreased cognitive motor and language development in children and short stature as adults. The proper feeding of baduta is one of the factors that can affect the nutritional status of the baduta. It is important for mothers to do baduta feeding according to the teachings of WHO / DEPKES. This study aims to determine the description of maternal behavior in feeding stunting at 6-24 months of age and the factors that play a role in maternal behavior in feeding stunting baduta include predisposing, reinforcing and enabling factors. This research is a qualitative research with a case study approach with data collection techniques carried out through in-depth online interviews and document review. The research was conducted in the working area of the Kampung Malay Community Health Center from March to July 2020. The sample was selected purposively according to inclusion and exclusion criteria. The research informants consisted of five mothers with stunting 6-24 months of age, five informants from their families and three key informants (the head of the Kampung Melayu sub-district Puskesmas, the staff of the health center for nutrition and the posyandu cadres). The results showed that there were no baduta mothers who had given whole feeding to baduta according to WHO. Knowledge and tradition (predisposing factors) play a role in maternal behavior in feeding stunting baduta. Furthermore, the reinforcing factor that plays a role is the support of the family and posyandu cadres, while the driving force that plays a role is the purchasing power of the family."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Rahmadiyah
"ABSTRAK
Balita merupakan kelompok resiko yang mudah terkena masalah kesehatan diantaranya masalah
pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian nutrisi pada balita usia 6-24 bulan yang sesuai dapat
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian nutrisi pada balita usia 6-24 bulan
meliputi pemberian ASI dan MPASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pemberian MP ASI dan karakteristik keluarga dengan pertumbuhan dan perkembangan anak (6-24
bulan) di Kelurahan Curug kecamatan Cimanggis, Depok. Penelitian ini menggunakan deskriptif
korelasional, pendekatan cross sectional dengan 1 02 sam pel keluarga dengan balita usia 6-24
bulan yang diambil secara proportional cluster sampling. Uji Chi Square ditemukan tidak ada
hubungan pemberian MP ASI dengan pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dikarenakan faktor
langsung yang mempengaruhi pe1iumbuhan dan perkembangan balita adalah nutrisi dimana balita
usia 6-24 bulan masih diberikan ASI. Hasil penelitian didapatkan Iebih banyak Ibu yang
memberikan MP ASI yang sesuai dengan pedoman pemberian MP ASI memiliki balita dengan
pertumbuhan baik dan perkembangan yang sesuai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan tumbuh kembang balita melalui
peningkatan promosi kesehatan tentang pentingnya MP ASI sesuai pedoman dan melanjutkan
menyusui pada balita usia 6-24 bulan

ABSTRACT
Toddler is a group in human development that are at problems including the risk of problems of
growth and development. Nutrition in toddlers aged 6-24 months that are required way to enhance
the growth and development of nutrition in toddlers including breast feeding and solid foods. The
aim of study was to determine the relationships between family characteristics and the provision of
complementary feeding with the growth and development of children (6-24 months) in Curug
Cimanggis subdistrict, Depok. This study used a descriptive correlational, cross-sectional
approach with a sample of 102 children aged 6-24 months taken by proportional cluster sampling.
Chi Square test found no association between the provision of complementary feeding and growth
and development. This was because the factors that directly influence the growth and development
of toddlers is where the nutrition of children aged 6-24 months are still breastfed. But with a good
financial arrangement and being able to modify the food, the family may have children with good
growth. The results of this study are expected to provide input in improving health care toddler
growth and development through the improvement of health promotion of the importance of
appropriate complementary feeding guidelines and continue breastfeeding in infants aged 6-24
months.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Noor Prastia
"ABSTRAK
Nama : Tika Noor Prastia Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Faktor Risiko Kejadian Stunting Anak Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kras Kecamatan Kras Kabupaten Kediri Tahun 2017 Stunting menjadi masalah kesehatan yang terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Dampak stunting menyebabkan buruknya kualitas sumber daya manusia dan menurunkan kemampuan produktifitas. Penelitian ini bertujuan menilai faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kras Kecamatan Kras Kabupaten Kediri Tahun 2017. Desain penelitian mengggunakan cross sectional dengan metode proportional random sampling dengan jumlah sampel 187 anak. Data diperoleh dari data primer melalui wawancara kuesioner dan form FFQ semikuantitatif, serta pengukuran antropometri panjang badan anak dan tinggi badan ibu. Analsisis bivariat menggunakan uji chi-square, regresi logistik ganda untuk analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stunting sebesar 20,9 . Analisis bivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu riwayat IMD dan asupan zink p0,05 . Analisis multivariat menunjukkan asupan zink OR= 12,54: 95 CI: 3,68-42,76 merupakan faktor risiko dominan yang menyebabkan kejadian stunting setelah dikontrol dengan berat badan lahir dan pendidikan ibu. Perlu diperhatikan komsumsi makan anak seperti daging, ikan, hati, dan telur yang kaya akan zink sebagai upaya pencegahan terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Kata kunci : Stunting asupan zink, anak usia 6-24 bulan

ABSTRACT
Name Tika Noor PrastiaStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul Risk Factors of Stunting In 6 24 Months Old Children InWorking Area of Puskesmas Kras, Kras Sub Districts,Kediri District 2017Stunting became a health problem that occurred in almost all regions of Indonesia.The impact of stunting causes poor quality of human resources and decreasesability. This research design used cross sectional with proportional randomsampling method with the number of samples were 187 children. Data from primarydata through questionnaire interview and semiquantitative FFQ form, andanthropometric measurement of body length and height of mother. Bivariateanalyzes used chi square, multiple logistic regression for multivariate analysis. Theresults showed that the prevalence of stunting as much as 20.9 . Bivariate analysisshowed factors related to stunting incidence of history of early breastfeedinginitiation, and zinc intake p 0.05 .Multivariate analysis showed that zinc intake OR 12,54 95 CI 3,68 42,76 wasthe dominant risk factor causing stunting event after controlled by birth weight andmother 39 s education,. Needed the consumption of children such as red meat, fish,liver, and eggs were rich in zinc as an effort to prevent the occurrence of stuntingin children aged 6 24 months.Key words Stunting, zinc intake, children 6 24 months"
2017
T48688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Nuraeni
"Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Pemberian makanan pendamping sebelum usia 6 bulan dapat berisiko terhadap gangguan tumbuh kembang bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian MP-ASI dini dan faktor yang berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI dini. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 191 ibu yang memiliki bayi umur 2-12 bulan di wilayah Kecamatan Makasar. Penelitian dilakukan di tiga Puskesmas di wilayah Kecamatan Makasar, yaitu Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu, Puskesmas Kelurahan Kebon Pala, dan Puskesmas Kecamatan Makasar. Analisa hubungan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pemberian MP-ASI dini di Kecamatan Makasar sebanyak 53,9%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status pekerjaan ibu dan tingkat pengetahuan ibu mengenai dampak pemberian MP-ASI dini dengan pemberian MP-ASI dini. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, paritas, praktik IMD, dan berat lahir bayi dengan pemberian MP-ASI dini.

Complementary foods are foods or drinks that contain nutrients, given to infants or children aged 6-24 months in order to meet the nutritional needs other than breast milk. Complementary feeding before the age of 6 months can be at risk for impaired growth and development of infants.
This study aims to describe the giving early complementary feeding and factors that influence of giving early complementary feeding. This study is a quantitative cross-sectional design and a sample size of 191 mothers of infants aged 2-12 months in the Districts Makasar. The study was conducted in three health centers in the Districts Makasar, namely Cipinang Melayu Health Centers, Kebon Pala Health Centers, and Makasar Health Centers. Analysis of the relationship using the chi square test.
The results showed that the prevalence of giving early complementary feeding in the Districts Makasar as much as 53,9%. Statistical test results showed significant relationship between maternal employment status and mother's level of knowledge about the impact of giving early complementary feeding in the giving early complementary feeding. However, there is no significant relationship between age, education, parity, early initiation of breastfeeding practices, and birth weight infants with giving early complementary feeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Getar Hati
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai permasalahan kesejahteraan anak di suatu komunitas terkait dengan kondisi anak-anak usia 6-24 bulan yang tidak berkecukupan gizi serta gambaran mengenai faktor-faktor yang memunculkan permasalahan tersebut, rumusan upaya intervensi, dan upaya intervensi yang diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan melalui tahap look, think, dan act. Hasil penelitian menyatakan bahwa orang tua terutama ibu merupakan pihak yang memegang peranan terpenting dalam menentukan kualitas hidup anak. Dalam penelitian ini juga diuraikan mengenai gambaran dinamika perubahan perilaku komunitas sasaran dalam memberikan makanan sehat dan bervariasi bagi anak.

ABSTRACT
This thesis discusses about child welfare issues of a community related to children of age 6-24 months with insufficient nutrition condition. It also describes about the factors which influenced to this condition, design of intervention, and the output of the intervention to solve the problems. This is an action research conducted through the stages of look, think, and act. This research stated that parents, especially mother has the most important roles in determining their children?s life quality. This study also discusses about the behavior change dynamics of target community in providing the healthy and varied food for their children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armitha Putri
"Latar Belakang: Permasalahan gizi pada anak di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif akan menjadi lebih rentan mengalami masalah kesehatan di masa depan dan dapat berakibat fatal pada kesehatan. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan neurologis anak usia 6-24 bulan.
Tujuan: Mengidentifikasi peran ASI eksklusif dan susu kombinasi (ASI dan susu formula) untuk memprediksi keterlambatan perkembangan neurologis anak usia 6-24 bulan.
Metode: Penelitian kasus kontrol pada anak usia 6-24 bulan di Poli Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (RSUPN Cipto Mangunkusumo) Jakarta dan Klinik Anakku Pondok Pinang Center Jakarta Selatan, dari Maret 2021 sampai Mei 2021. Data dikumpulkan dari wawancara orang tua dan pengamatan dengan subjek. Data yang diperoleh diolah dengan SPSS Statictics for Windows.
Hasil: Jumlah subjek pada studi ini adalah 140 anak, dengan 70 anak mendapatkan ASI eksklusif dan 70 anak lainnya mendapatkan ASI non-eksklusif (ASI dan Formula). Keterlambatan perkembangan neurologis pada ASI eksklusif lebih rendah dibandingkan ASI dan formula. Pada uji multivariat, variabel yang signifikan adalah usia awal bermain gadget (p = 0,002; OR= 3,035; IK 95%= 1,497-6,156).
Kesimpulan: ASI eksklusif menyebabkan keterlambatan neurologis lebih rendah dibandingkan dengan non-eksklusif. Salah satu keterlambatan neurologis yaitu keterlambatan bicara dapat dipicu oleh usia awal anak bermain gadget

Background: Sustainable Development Goals (SDGs) are the government's commitment in the national long-term plan in Indonesia related to child development. Child nutrition problems in Indonesia tend to increase every year. Children who do not get exclusive breast milk will be more susceptible to health problems in the future and can be fatal for child’s health. Therefore, this study discusses about the relationship between exclusive breastfeeding and neurological development of children 6-24 months.
Objective: Identify the role of exclusive breastfeeding and combination milk (breast milk and formula) in predicting delay in neurological development of children 6-24 months.
Method: A case-control study for children 6-24 months in Poli Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (RSUPN Cipto Mangunkusumo) Jakarta dan Klinik Anakku Pondok Pinang Center Jakarta Selatan, from March 2021 to May 2021. The data was collected from parental interviews and observations with the subject. The data obtained is processed with SPSS Statistics for Windows.
Results: The total number of subjects in these research was 140 children, 70 children consuming exclusive breastfeeding and 70 children consuming non-exclusive breastfeeding (Breastmilk and Formula). Delay in neurological development in exclusive breastfeeding is lower than breast milk and formula. In the multivariate analysis, the significant variables are the early age of children playing gadgets (p = 0.001; OR = 3.140; IK = 1.603-6.883).
Conclusion: Exclusive breastfeeding causes less neurological delays compared to non-exclusive. One of the neurological delays is speech delay, which can be trigger by the early age of children playing gadgets.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armitha Putri
"Latar Belakang: Permasalahan gizi pada anak di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif akan menjadi lebih rentan mengalami masalah kesehatan di masa depan dan dapat berakibat fatal pada kesehatan. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan neurologis anak usia 6-24 bulan.
Tujuan: Mengidentifikasi peran ASI eksklusif dan susu kombinasi (ASI dan susu formula) untuk memprediksi keterlambatan perkembangan neurologis anak usia 6-24 bulan.
Metode: Penelitian kasus kontrol pada anak usia 6-24 bulan di Poli Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (RSUPN Cipto Mangunkusumo) Jakarta dan Klinik Anakku Pondok Pinang Center Jakarta Selatan, dari Maret 2021 sampai Mei 2021. Data dikumpulkan dari wawancara orang tua dan pengamatan dengan subjek. Data yang diperoleh diolah dengan SPSS Statictics for Windows.
Hasil: Jumlah subjek pada studi ini adalah 140 anak, dengan 70 anak mendapatkan ASI eksklusif dan 70 anak lainnya mendapatkan ASI non-eksklusif (ASI dan Formula). Keterlambatan perkembangan neurologis pada ASI eksklusif lebih rendah dibandingkan ASI dan formula. Pada uji multivariat, variabel yang signifikan adalah usia awal bermain gadget (p = 0,002; OR= 3,035; IK 95%= 1,497-6,156).
Kesimpulan: ASI eksklusif menyebabkan keterlambatan neurologis lebih rendah dibandingkan dengan non-eksklusif. Salah satu keterlambatan neurologis yaitu keterlambatan bicara dapat dipicu oleh usia awal anak bermain gadget

Background: Sustainable Development Goals (SDGs) are the government's commitment in the national long-term plan in Indonesia related to child development. Child nutrition problems in Indonesia tend to increase every year. Children who do not get exclusive breast milk will be more susceptible to health problems in the future and can be fatal for child’s health. Therefore, this study discusses about the relationship between exclusive breastfeeding and neurological development of children 6-24 months.
Objective: Identify the role of exclusive breastfeeding and combination milk (breast milk and formula) in predicting delay in neurological development of children 6-24 months.
Method: A case-control study for children 6-24 months in Poli Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (RSUPN Cipto Mangunkusumo) Jakarta dan Klinik Anakku Pondok Pinang Center Jakarta Selatan, from March 2021 to May 2021. The data was collected from parental interviews and observations with the subject. The data obtained is processed with SPSS Statistics for Windows.
Results: The total number of subjects in these research was 140 children, 70 children consuming exclusive breastfeeding and 70 children consuming non-exclusive breastfeeding (Breastmilk and Formula). Delay in neurological development in exclusive breastfeeding is lower than breast milk and formula. In the multivariate analysis, the significant variables are the early age of children playing gadgets (p = 0.001; OR = 3.140; IK = 1.603-6.883).
Conclusion: Exclusive breastfeeding causes less neurological delays compared to non-exclusive. One of the neurological delays is speech delay, which can be trigger by the early age of children playing gadgets.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilliant Putri Kusuma Astuti
"MPASI merupakan sumber nutrisi utama bagi balita, khususnya bayi yang berusia 6-24 bulan. Pemberian MPASI yang tepat memiliki peran krusial dalam mempertahankan status nutrisi anak. Namun, masih banyak ibu yang belum mengetahui tentang tata cara pemberian MPASI yang tepat. Pengetahuan ibu mengenai pemberian MPASI dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah faktor sosiodemografi. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dianalisis hubungan antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang MPASI.
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dan data sekunder dari penelitian utama berjudul ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 subjek (64,7%) memiliki tingkat pengetahuan tentang MPASI yang baik, 71 subjek (53,4%) memiliki sikap pemberian MPASI yang positif, dan 68 subjek (51,1%) memiliki perilaku pemberian MPASI yang kurang baik. Karakteristik ibu berdasarkan sebaran sosiodemografi adalah sebagai berikut: 58 subjek (43,6%) berusia di atas 30 tahun; 81 subjek (60,9%) memiliki tingkat pendidikan menengah; 117 subjek (88%) tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga (IRT); 88 subjek (66,2%) memiliki status ekonomi di atas garis kemiskinan; dan 99 subjek (73,4%) memiliki bentuk keluarga inti.
Dari uji hipotesis Chi-square, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang MPASI (p=0,02). Namun, tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistika antara faktor sosiodemografi lainnya dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang MPASI.

Complementary feeding is the main nutrients supply for kids, especially in children aged 6 to 24 months. Correct provision of complementary feeding has crucial role in maintaining child nutritional status. However, there are lots of mothers with inadequate knowledge about complementary feeding. Mother's knowledge regarding complementary feeding is affected by various factors, such as sosiodemographic factors. Therefore, this study was determined to analyze the association between sociodemographic factors and the level of mother's knowledge, attitude, and behaviour regarding complementary feeding.
This study is a cross-sectional study, using primary data from questionnaire and secondary data from a primary research entitled ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.?
This study shows that 86 subjects (64,7%) had good knowledge about complementary feeding, 71 subjects (53,4%) had positive attitude regarding complementary feeding, and 68 subjects (51,1%) had mediocre behaviour regarding complementary feeding. Characteristics of subjects by sociodemographic factors were as follows: 58 subjects (43,6%) aged above 30 years old; 81 subjects (60,9%) had intermediate level of education; 117 subjects (88%) were housewifes; 88 subjects (66,2%) had economical status below poverty line; dan 99 subjetcs (73,4%) were classified as nuclear family.
Through Chi-Square test: there was significant association between mother's education and the knowlegde about complementary feeding (p=0,02). On the other hand, there were no significant association between any other sociodemographic factors and the level of mother's knowledge, attitude, and behaviour regarding complementary feeding.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>