Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 244093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Surya Kusuma
"Limbah Backwash IER merupakan hasil sampingan utama dari pabrik gula rafinasi. Limbah cair ini perlu diolah agar mencapai baku mutu sebelum dilepas ke lingkungan. Metode yang biasa digunakan untuk mengolahnya adalah dengan menggunakan bakteri aerobic (metode aerasi) tetapi metode ini memilki residence time yang lama serta tidak dapat membuat air menjadi jernih. Penelitian ini mencoba untuk membantu kerja unit pengolahan limbah yang ada dengan metode elektrokoagulasi, yaitu proses elektrolisis untuk menimbulkan reaksi koagulasi dari senyawa limbah yang terlarut. Penelitian ini mempelajari pengaruh kuat arus, jarak antar elektroda dan jumlah elektroda terhadap laju reaksi elektrokoagulasi serta mempelajari potensi penggabungan sistem aerasi dengan elektrokoagulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses elektrokoagulasi berhasil menjernihkan air limbah (menurunkan warna) tetapi tidak berhasil menurunkan nilai COD dari air limbah. Adapun penurunan COD dapat diperoleh dengan baik bila rangkaian proses digabung dengan proses aerasi. Nilai penurunan warna paling efisien diperoleh dengan mengatur jarak antar elektroda sedekat mungkin dan jumlah elektroda sebanyak mungkin, dimana pada penelitian ini adalah berjarak 5 cm antar elektroda dan elektroda berjumlah 3 pasang. Adapun penurunan warna paling efisien relatif terhadap konsumsi energi adalah dengan menggunakan kuat arus paling kecil, dalam penelitian ini adalah 5 ampere. Metode penggabungan terbaik adalah jika dilakukan aerasi sebelum elektrokoagulasi.

Ion Exchange Resin Backwash waste water is the main component of waste liquid of any sugar refinery plant. The waste water need to be treated into acceptable quality before being released into environment in accordance to laws. The most common method used locally is aerobic bacterial treatment or aeration however this method requires plenty of time thus energy. This study attempts to remedy some of the problem through added method or substitution with electrocoagulation which is an electrolysis process to coagulate dissolved matter in the waste water. This study attempts to understand the causal relation that may arise from variating the electric current, distance between electrodes and the number of electrodes used while also study the potential of combining the electrocoagulation and aeration method. The experiment showed no sign of change in the amount of COD (chemical oxygen demand) but showed remarkable result in decolorisation. COD however is successfully reduced when combining with aeration method. The best result of decolorisation is by placing the electrodes as close as possible, which in this study 5 cm, and by using as many electrodes as possible, which is 3 pairs. For the most efficient use of energy during decolorisation process, the best result is achieved when using the lowest possible electric current which is 5 ampere in this experiment. When electrocoagulation is combined with aeration, the best result is achieved when aeration is done first not vice versa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilal Karyono
"ABSTRAK
Limbah cair rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasal daii kegiatan rumah sakit. Melihat karakteristik dan sumber limbah cair rumah sakit, limbah jenis berbahaya.
Salah satu metode menguji tingkat toksisitas limbah cair adalah metode bioassay. Uji toksisitas perairan menggunakan organisme akuatik sebagai hewan uji seperti ikan nila merah. Dari hasil analisis uji toksisitas limbah cair rumah sakit dari ketiga rumah sakit diperoleh LC50-96 jam untuk Rumah Sakit St Carolus 30,834%, Rumah Sakit Cipto Mangunksumo 25,790% dan untuk Rumah Sakit Dharmais 25,715%. Berdasarkan data uji kualitas limbah cair ketiga rumah sakit didapatkan parameter seperti yang ada pada baku mutu masih dibawah baku mutu. Untuk Rumah Sakit St. Carolus Suhu 30C, zat padat tersuspensi 10, BOD 18.2Omg/l, COD 33.66mg/l, KMnO4 27.71mg/l, fenol 0.10mg/l, arnonia 0.41 mg-N/l, pH 7.30. Untuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo suhu 30C, zat padat tersuspensi 25mg/I, BOD 27.54mg/I, COD 53.40mg/l, KMnO4 57.10mg/I, fenol 0.2 5mg/I, amonia 1.20mg-N/L, pH 8.0, kuman koli 9/100ml. Untuk Rumah Sakit Dharmais suhu 30C, zat padat tersuspensi 25mg/i, BOD 25.40mg/I, COD 50.40mg/I, KMnO4 45.54mg/I, fenol 0.20mg/i, amonia 1.00mg-NIL, pH 7.60 dan kuman koli 6/100ml.

ABSTRACT
Effluen liquid from the hospital is evely effluen from hospital. From the caracter and source, efiluen hospital is dangerous thing.
One of method used toxicity test effluen liquid hospital use is metode bioassay. Aquatic toxicity test use aquatic organism, as animal sample Oreocromis niloticus. From the analyze result toxicity test for effluen liquid three hospitals result data LC50-96 hours for St Carolus hospital 30,834%, For Cipto Mangunkusumo Hospital 25,790% and for Dharmais Cancer Hospital 25,715%. According with data quality for the effluen liquids from three hospitals produce parameter like standart quality for effluen liquids. For St. Carolus Hospital temparture 30°C, total suspension solid 10mg/l, BOD 18.20mg/I, COD 33.66mg/i, KMnO4 27171 mg/I, fenol 0.1 0mg/I, amonia 0.41mg-NIL, pH 7.30. For Cipto Mangunkusumo Hospital temperature 30°C, total suspension solid 25mg/I, BOD 27.54mg/I, COD 53.40mg/i, KMnO4 57.10mg/I, fenol 0.25mg/l, amonia 1.20mg-NIL, pH 8.0, colyform 9/100ml. For Dharmais Cancer Hospital temperature 30C, total suspension solid 25mg/l, BOD 2540mg/l, COD 50.40mg/I, KMnO4 45.54mg/I, fenol 0.20mg/l, amonia 1.00mg-NIL, pH 7.60 and colyform 6/100mI.
"
2001
T3772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risza Damayanti
"Pengelolaan sampah merupakan salah satu masalah di Kota Depok. Bank sampah adalah sistem pengelolaan sampah non-organik yang berkembang pesat di Kota Depok dan terbanyak berada di Kecamatan Sukmajaya. Penelitian ini membahas bagaimana efektivitas pengelolaan sampah melalui bank sampah di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah melalui bank sampah dengan studi bank sampah di Kecamatan Sukmajaya, Depok tidak efektif dilihat dari indikator kelembagaan, teknik operasional, pembiayaan, peraturan/hukum, dan peran serta masyarakat.

Waste management is one of the problems in Depok. Bank sampah is a system of non-organic waste management which is growing rapidly in Depok and most were in the Kecamatan Sukmajaya. This study discusses how the effectiveness of waste management through bank sampah in the Kecamatan Sukmajaya, Depok. This study used a positivist approach with qualitative research method. The results showed that the waste management through bank sampah with study in Kecamatan Sukmajaya, Depok is ineffective seen from the indicators which are institutional, operational engineering, financial, regulatory/legal, and community participation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imaduddin Noor Muhashiby
"Pengelolaan sampah adalah mengumpulkan, mengangkut, mengolah, dan mendaur ulang bahan sampah dari Rumah Tangga, Tempat Pengelolaan Sampah 3R/Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, dan TPA. Pengelolaan sampah yang optimal dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Paradigma masyarakat saat ini dalam pengelolaan sampah masih bersifat kumpul-angkut-buang. Tulisan ini menjelaskan bagaimana Kecamatan Pesanggrahan mengelola sampahnya dengan menerapkan paradigma baru yaitu reduce-sorted-processing. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan mengidentifikasi dokumen peer-review dalam sistem pengelolaan sampah. Kajian ini menggunakan pendekatan kajian semi sistematik dengan mengkaji dokumen-dokumen yang relevan. Skema pengangkutan sampah yang dilakukan dalam program JRC terbagi menjadi empat jenis pada tujuh hari yang berbeda. Komposisi sampah yang paling signifikan di JRC adalah sampah organik. Pengolahan sampah organik dilakukan dengan dua metode yaitu pengomposan dan BSF. Dengan dukungan fasilitas pengangkutan dan pengolahan sampah yang memadai dari pemerintah, JRC dapat menjadi program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain dalam mengelola sampahnya.

Waste management is collecting, transporting, processing, and recycling waste materialsfrom the Household, 3R Waste Management Site / Integrated Waste Management Site, and the landfill. Optimal waste management can reduce the impact of environmental pollution caused by waste. The current community paradigm in waste management is still in the collecttransport-dispose. This paper describes how Pesanggrahan District managesits waste by applying a new paradigm, namely reduce-sorted-processing. This paper aims to evaluate the waste management system at the Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, South Jakarta, and identify peer-reviewed documents in the waste management system. This study approaches a semi-systematic review by reviewing relevant documents. The waste transportation scheme carried out in the JRC program is divided into four types on seven different days. The composition of the most significant waste in JRC is organic waste. Two methods carry out the processing of organic waste, namely composting and BSF. With the support of sufficient waste transportation and processing facilities from the government, the JRC can become a pilot program that can be applied in other areas in managing their waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diza Rahmania Zawatki
"Lindi hasil pengolahan IPAS III TPST Bantar Gebang yang dibuang ke badan air masih mengandung zat pencemar COD dan amonia dengan konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi COD dan amonia akan menurukan kualitas badan air dan ekosistemnya jika tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang. Penelitian skala laboratorium menggunakan lahan basah buatan dilakukan menurunkan konsentrasi COD dan amonia pada air lindi IPAS III TPST Bantar Gebang. Penelitian dilakukan menggunakan reaktor (50x25x40 cm) yang ditanami 6 batang Scirpus grossus dengan media tanam kerikil dan tanah merah, dengan variasi waktu tinggal 2 4, 6, 8, dan 10 hari. Nilai k (laju penurunan) dari perhitungan kinetika orde-1 untuk COD dan amonia adalah 0,1044 hari-1 dan 0,1108 hari-1.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan COD dan amonia yang paling baik pada lahan basah buatan didapatkan pada hari ke-10 penelitian dengan efisiensi sebesar 70,4% dan 75,8%. Lahan basah buatan dapat digunakan sebagai pengolahan lanjutan yang tepat untuk menurunkan konsentrasi COD dan amonia pada air lindi IPAS III TPST Bantar Gebang, dengan waktu tinggal optimum untuk menurunkan konsentrasi keduanya sesuai baku mutu berdasarkan hasil perhitungan kinetika orde-1 adalah 12 hari dan 24 hari.

Leachate from IPAS III Bantar Gebang that discharged into the stream still contain of COD and ammonia in high concentrations. Both concentrations will decreased the quality of the stream and ruined the aquatic ecosystems if it?s not processed well before discharged. A laboratory-scale research using constructed wetland has been done to reduced the concentration of COD and amonia that contain in landfill leachate from IPAS III TPST Bantar Gebang. This research used a reactor with the dimension of 50x25x40 cm which was planted by 6 stems of (Scirpus grossus) plant on the growing media that consists of gravel and red soil, with variation of time 2, 4, 6, 8, and 10 days. The value of k (decrease rate) for COD and ammonia was 0,1044 day-1 and 0,1108 day-1.
The results show that the best removal efficiency of COD and ammonia in this study was in the tenth day with the efficiency of 70,4% and 75,8%. Constructed wetlands can be used as an appropriate advanced treatment to reduce COD and ammonia that contain in leachate IPAS III TPST Bantar Gebang, with the optimum time to reach the quality standard based on the first-order kinetics calculations is 12 days and 24 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevany Valensia Ester Dien
"Zero Waste City merupakan salah satu program utama pemerintah Kota Depok dalam menangani permasalahan sampah dengan menekan bertambahnya jumlah sampah yang ditimbulkan. Program bank sampah merupakan bagian dari program tersebut. Studi yang ada sebelumnya terkait bank sampah sebagai bagian dari program zero waste masih minim melakukan evaluasi, khususnya pada beberapa aspek penting seperti relevansi, efektivitas dan keberlanjutan. Padahal, ketiga aspek tersebut penting, terutama aspek keberlanjutan dalam suatu program karena mempengaruhi keberhasilannya di masa depan. Dengan adanya hal tersebut, tulisan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi keberhasilan bank sampah Annisa yang merupakan bagian dari program zero waste city Kota Depok. Studi evaluasi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode pengumpulan data wawancara mendalam yang menggunakan kerangka analisis SWOT dan Main Analytical Categories. Hasil SWOT menunjukkan; kekuatan (Strength) utama yang dimiliki bank sampah Annisa adalah semangat kader dan dukungan lingkungan sekitar, kelemahan (Weakness) utama yang dimiliki adalah lemahnya kemandirian pada aspek ekonomi, peluang (Opportunity) terbesar yang dimiliki adalah dukungan dari ketua RW, dan ancaman (Threat) terbesar yang dimiliki bank sampah Annisa adalah kurang nya kualitas komunikasi dengan pihak lain. Sedangkan hasil analisis Main Analytical Categories menunjukkan dari 3 aspek keberhasilan program Bank Sampah Annisa, hanya 1 aspek, yaitu aspek efektivitas yang masuk dalam kategori penilaian sangat baik. Sedangkan dua aspek lain nya, yaitu aspek relevansi dan keberlanjutan hanya pada kategori penilaian cukup baik dan kurang baik. Hasil evaluasi ini memperlihatkan bahwa program bank sampah Annisa memerlukan perbaikan dari berbagai segi, khususnya kolaborasi antara pemerintah dan juga pihak swasta dengan memberikan bantuan secara materil maupun immateril agar program bank sampah Annisa dapat berjalan lebih optimal serta keberlanjutan.

Zero Waste City is one of the main programs of the Depok City government in dealing with waste problems by reducing the increase in the amount of waste generated. The waste bank program is part of this program. Previous studies regarding waste banks as part of the zero waste program still carry out minimal evaluation, especially on several important aspects such as relevance, effectiveness and sustainability. In fact, these three aspects are important, especially the sustainability aspect of a program because it influences its success in the future. Therefore, this paper aims to evaluate the success of the Annisa waste bank which is part of the Depok City zero waste city program. This evaluation study was carried out using a qualitative approach through in-depth interview data collection methods using the SWOT analysis framework and Main Analytical Categories. The SWOT results show; The main strength of the Annisa waste bank is the enthusiasm of the management members and support from the surrounding environment, the main weakness is lack of indepence in the economic aspect, the biggest opportunity is the support from the RW chairman, and he biggest threat that Annisa waste bank has is the lack of quality communication with other parties. Meanwhile, the results of the Main Analytical Categories analysis show that of the 3 aspects of the success of the Annisa Waste Bank program, only 1 aspect, namely the effectiveness aspect, is included in the very good assessment category. Meanwhile, the other two aspects, such as the relevance and sustainability aspects, are only in the quite good dan less good assessment category. The results of this evaluation show that the Annisa waste bank program requires improvement in various aspects, especially collaboration between the government and the private sector by providing material and immaterial assistance so that the Annisa waste bank program can run more optimally and sustainably.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Prihastuti
"Dalam rangka mendorong pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan yaitu pembangunan PLTN, yang menimbulkan limbah radioaktif Cs-137 dengan T1/2 = 30 tahun. Cs-137 harus ditempatkan pada fasilitas disposal limbah radioaktif dengan bahan penghalang alami yang cocok untuk menghambat transport radionuklida ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu kontak variasi 1-11 hari, konsentrasi Cs 10-8 ? 10-4 M, kekuatan ion yang diwakili NaCl dan KCl 0,1M, 0,5M dan 1 M pada sorpsi Cs-137 dengan tanah lempung formasi Karawang.
Hasil sorpsi dengan metode batch, didapatkan waktu kesetimbangan pada hari ke-8 untuk TK-3 dan TK-5 dengan nilai koefisien distribusi (Kd) 21.714 ml/g dan 4.035 ml/g. Meningkatnya konsentrasi Cs-137 di larutan telah menurunkan nilai Kd. Keberadaan ion lain di larutan telah menurunkan nilai Kd Cs-137 dan kekuatan ion K+ lebih besar dibandingkan ion Na+ dalam menurunkan nilai Kd. Pada kedua jenis tanah lempung formasi Karawang menunjukkan kecocokan dengan isoterm Freundlich dan model kinetika orde dua semu.

In order to encourage the utilization of new and renewable energy sources from construction of nuclear power plants, which generate radioactive waste Cs-137 with T1/2 = 30y. Cs-137 should be placed on radioactive waste disposal facility with a natural barrier (hostrock) that suitable for inhibiting the transport of radionuclides into the environment. The purpose of this research was to analyze the effects of contact time in variation of 1-11 days, the concentration of CsCl 10-8 ? 10-4 M, ionic strength represented NaCl and KCl 0,1M, 0,5M and 1M on Cs-137 sorption with clay of Karawang formation.
Results of sorption with batch methods, obtained equilibrium time on 8 days for the TK-3 and TK-5 with the value of the distribution coefficient (Kd) 21,714 ml/g and 4035 ml/g. The increasing concentrations of Cs-137 in solution had reduced the value of Kd. The presence of existence of other ions in solution had reduced the Kd value Cs-137 and the ionic strength of K+ is greater than Na+ on decreased the value of Kd. In both types of clay of formation Karawang were closely fit to Freundlich isotherm and pseudo-order kinetic model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Hidayat Andrianto
"Volume sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia jumlahnya lebih banyak daripada jumlah sampah yang bisa terangkut ke tempat pembuangan akhir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan volume timbulan sampah yang dihasilkan oleh SMP Negeri 230 Jakarta. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan The One Group Pre-Test and Post-Test Design. Intervensi yang diberikan berupa sosialisasi tentang sampah dan pembuatan lubang resapan biopori. Pengukuran data dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terhadap responden. Adapun responden di dalam penelitian ini ada sebanyak 101 orang siswa. Hasilnya menunjukkan terdapat kenaikan rata-rata tingkat pengetahuan siswa dari 8,01 (sebelum sosialisasi) menjadi 9,04 (setelah sosialisasi). Hasil uji statistik menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan yang signifikan (p<0,001) antara sebelum dan sesudah intervensi. Volume rata-rata timbulan sampah sekolah mengalami penurunan dari 395,275 Liter (sebelum sosialisasi dan pembuatan lubang biopori) menjadi 325,545 Liter (setelah sosialisasi dan pembuatan lubang biopori. Disimpulkan bahwa intervensi berupa sosialisasi dan pembuatan lubang biopori meningkatkan tingkat pengetahuan responden dan menurunkan volume timbulan sampah sekolah.

The volume of waste produced by human activities is higher than the amount of waste that can be transported to landfills. This study aims to determine the level of knowledge and volume of waste produced by SMP Negeri 230 Jakarta. The method of this research is a quasi-experiment using the design of The One Group Pre-Test and Post-Test Design. The intervention given was the socialization about waste and making biopori infiltration holes. Data measurements were carried out twice, namely before and after treatment of respondents. The respondents in this study were 101 students. The results indicate an increase in the average level of student knowledge from 8.01 (before socialization) to 9.04 (after socialization). Statistical test results showed a significant increase in the level of knowledge (p <0.001) between before and after the intervention. The average volume of school solid waste has decreased from 395.275 liters (before socialization and biopori hole making) to 325.545 liters (after socialization and biopori hole making) It was concluded that interventions in the form of socialization and making biopori holes increased respondents knowledge level and decreased the volume of school waste generation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sefni Yenti
"Rumah sakit St. Carolus Jakarta merupakan salah satu rumah sakit dengan predikat pengelola air limbah yang baik. Sistem pengolahan biologis adalah sistem pengolahan air limbah yang diterapkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah di rumah sakit St. Carolus Jakarta. Berdasarkan hasil pengujian terhadap kualitas effluent IPAL rumah sakit St. Carolus, nilai kadar pencemar yang terkandung pada effluent air limbah telah sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 122 Thun 2005 Tentang baku mutu limbah cair domestik. Selain itu, efektifitas IPAL rumah sakit St. Carolus tergolong bagus, terlihat dari efisiensi penurunan kadar pencemar untuk setiap parameter antar lain: pH 0,54%, TSS 82,13%, BOD5 94,17%, COD 78,6%, Minyak Lemak 14,43%, Zat Organik KMnO4 91,3%, Senyawa Aktif Methylene Blue 84,35% dan ammonia sebesar 81,42%, yang keseluruhannya diperoleh dari data sekunder dari pihak rumah sakit. Sedangkan berdasarkan analisis laboratorium, efisiensi penurunan kadar pencemar untuk setiap parameter adalah: TSS 95,42%, BOD5 75,66%, COD 73,52%, Minyak Lemak 17,30%, Zat Organik KMnO4 60,43%, Senyawa Aktif Methylene Blue 68,33% dan ammonia sebesar 98%.

St. Carolus Hospital ini Jakarta is one of activity that have good waste water treament. The Biological Treatment is the way that used in this hospital. Based on laboratorium test about effluent quality of this Waste Water Treatment Plant (WWTP), the number of pollutant in outlet of WWTP is suitable with value that permitted by Jakarta's Governor regulation No. 122 /2005 About Domestic Waste Water Quality Limitation that permitted to throw to stream or river. Beside that, the effectiveness of this WWTP is good, seen from the efficiency of pollutant removal for each parameter that found from secondary data from St. Carolus Hospital: pH 0,54%, TSS 82,13%, BOD5 94,17%, COD 78,6%, Minyak LeOil and Fat 14,43%, Organic substance KMnO4 91,3%, Methylene Blue Active Compound 84,35% and ammonia 81,42%. Based on laboratorium analysis, the efficiency of pollutant removal for each parameter are: TSS 95,42%, BOD5 75,66%, COD 73,52%, Oil and Fat 17,30%, Organic Substance KMnO4 60,43%, Methylene Blue Active Compound 68,33% and ammonia 98%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa
"Meningkatnya air limbah minyak bumi, maka diperlukan pengolahan yang baik. Proses fotolisis merupakan pengolahan yang tepat dan penambahan katalis TiO2 untuk mempercepat prosesnya. Objek studi penelitian ini adalah Air limbah produksi minyak bumi dan gas pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di PT. Pertamina (Persero) RU III, Plaju, Sumatera Selatan. Penelitian eksperimental dilakukan pada skala laboratorium. Proses ini dilakukan dengan menyinari sampel air limbah dengan lampu UV dan ditambahkan katalis TiO2. Katalis TiO2 memiliki ukuran partikel hingga mencapai 5 μm, tingkat disperse rendah, dan tingkat kemurnian 100%. Air limbah produksi memiliki debit 40 m3/jam dengan kualitas influen rata-rata COD 1035,7 mg/l; Fenol 246,6 mg/l; Suhu 28,8oC; pH 8,95; Amonia 0,076 mg/l; Sulfida 246,6 mg/l; dan tidak terkandung Minyak dan Lemak didalamnya. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini dosis katalis, waktu kontak, dan pH. Konstanta degradasi COD pada hubungan waktu kontak tehadap removal COD yaitu k = 0,0074 min-1 pada pH 4. Kondisi optimum pengolahan berada pada pH 4, dosis optimum100,8 ppm, dan waktu kontak 150 menit mencapai removal 69,154%.

The increase of petroleum wastewater needs the better treatment. Photolysis is the proper processing with catalyst TiO2 to accelerate the process. The object study is Wastewater of Oil and gas Refinery Production at Waste Water Treatment Plant (WWTP) at PT. Pertamina (Persero) RU III, Plaju, South Sumatera. This experimental research conducted in laboratory scale. This process is carried out by irradiating the sample by UV rays which has been added TiO2 catalyst. The size of catalyst TiO2 is up to 5 μm, has low disperse, and 100% purity. Wastewater discharge production has 40 m3/day with the quality of influent COD 1035.7 mg/l, Phenol 246.6 mg/l, Temperature 28.8oC, pH 8.95, Ammonia 0.076 mg/l, Sulfide 246.6 mg/l, and there wasn't oil in it. This process is carried out by irradiating the sample by UV rays which has been previously added TiO2 catalyst. Variations to be conducted in this study is the catalyst dosage, contact time, and pH. The constant degradation of COD on the relationship of time contact against the removal of COD that is k =0.0074 min-1 at pH 4. Treatment optimum condition at pH 4, catalyst dosage 100,8 ppm, and contact time 150 minutes has reached 69.154% of COD removal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>