Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dary Alhady Nugraha
"Turunnya tingkat fleksibilitas merupakan hal yang fisiologis seiring bertambahnya umur seseorang. Range of Motion pada seseorang yang mengalami penurunan tingkat fleksibiltas juga akan menurun karena adanya keterbatasan ruang gerak sendi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi FKUI dengan menggunakan metode cross sectional yang melihat perbedaan tingkat fleksibilitas antara laki-laki dan perempuan berdasarkan nilai yang didapat dari hasil percobaan. Total sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 149 sampel. Data diuji menggunakan SPSS 21 for Mac dan dilakukan uji deskriptif cross tabulation. Didapatkan sebanyak 39.6% laki-laki yang memiliki tingkat fleksiblitas excellent dan sebanyak 45.8% perempuan yang memiliki tingkat fleksibilitas excellent dengan perbedaan tingkat fleksibilitas 6.2% antara laki-laki dan perempuan. Hasil uji deskriptif cross tabulation ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat fleksibilitas antara laki-laki dan perempuan, dan lebih banyak perempuan yang mempunyai tingkat fleksibilitas dengan kategori excellent. Kesimpulan pada penelitian ini adalah perempuan lebih banyak memiliki tingkat fleksibilitas excellent daripada laki-laki.

The decline in the level of flexibility is a physiological thing as it ages face. Range of motion of someone who reduces levels of flexibility will also decrease due to the limitations of the joint space. This study was conducted at the Laboratory of Physiology, Faculty of Medicine , using a cross-sectional view of the differences in the degree of flexibility between men and women based on the value obtained from the experimental results. Total sample used for this test is 149 samples. Data is tested using SPSS 21 for Mac and descriptive test cros-tabulated. Accumulated as 39.6% of the men who have high levels of flexiblity, and the 45.8% of women who have excellent flexibility, with excellent flexibility rate 6.2% difference between men and women. Descriptive cross-tabulated test results show that there are differences in the degree of flexibility between men and women. The findings in this study were more women have excellent levels of flexibility as compared to men.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sandiningtias
"Studi ini meneliti perbedaan gender pada interupsi antara mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia serta faktor yang mempengaruhinya. Mahasiswa dan mahasiswi memiliki tendensi untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda, dan hal ini dapat diamati pada cara mereka menginterupsi satu sama lain di dalam suatu percakapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa berdasarkan strategi-strategi interupsi seperti question tags, hedges, dan intonasi yang mengacu kepada teori dari Tannen (1993) dan beberapa penelitian terkait dari Ersoy (2008), Ativoragoon dan Panyametheekul (2013) dan Cowie (2000).
Berdasarkan hasil yang didapatkan, mahasiswi cenderung menggunakan tipe high considerateness, terlihat dari penggunaan question tag dan hedges yang lebih banyak; di sisi lain, mahasiswa menggunakan tipe high involvement, terlihat dari penggunaan ujaran singkat dan intonasi naik lebih banyak ketika menginterupsi. Selain itu, mahasiswa cenderung menginterupsi ketika ingin mengganti topik atau mengoreksi ujaran sementara mahasiswi memberikan pernyataan persetujuan dan dukungan dalam percakapan. Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah bahwa strategi interupsi pada mahasiswa dan mahasiswi berbeda sebagai akibat dari kecenderungan dominasi.

This study examines gender differences in interruptions among male and female students in Faculty of Humanities University of Indonesia as well as the factor affecting them. Male and female students have a tendency to communicate differently, and this can be observed by the way they interrupt each other in a conversation. This paper is aimed to analyzed based on interruption strategies such as the use of question tags, hedges, and intonation by referring to Tannen?s theory (1993) and some studies related from Ersoy (2008), Ativoragoon and Panyametheekul (2013) and Cowie (2000).
According to the results, it is found that female students tend to use high considerateness style which indicated by using more question tags and hedges; on the other hand, male students use high involvement style which shown by performing more short utterance and raising intonation while doing interruptions. Moreover, male students have a tendency to interrupt when they want to switch topic and correct the utterance or information while female students give words of agreement and support within the conversation. This research concludes that the interruption strategies used by the students vary as a consequence of the dominance tendency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Collier, Richard, 1961-
London: Sage, 1998
305.31 COL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Erico Andreas Parulian
"Depiksi gender di media mainstream pada umumnya mengikuti norma-norma dan stereotipe-stereotipe yang konon diatribusikan ke gender tertentu layaknya sebuah peran yang dimana pria dan wanita harus bersikap secara spesifik tergantung dari jenis kelamin mereka berdasarkan apa yang dianggap normal oleh masyarakat tertentu. Acara Steven Universe 2013-sekarang adalah kartun serial yang ditayangkan di saluran Cartoon Network, yang dimana acara tersebut dibuat untuk anak-anak sebagai target demografis mereka. Akan tetapi, walaupun target demografis mereka adalah anak-anak, kartun tersebut mendepiksikan gender dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan kartun-kartun yang lain. Melalui lensa lsquo;Gender Performativity rsquo; dari buku Gender Trouble yang ditulis oleh Judith Butler, makalah ini melihat lebih dalam bagaimana kartun Steven Universe mendepiksikan gender, norma gender dan stereotipenya melalui tiga karakter utama dari acara tersebut dan bagaimana cara kartun tersebut mendepiksikan gender dibandingkan dengan cara gender sering didepiksikan di media mainstream.

Depiction of gender in the mainstream media often follows the norms and stereotypes that are often attributed to specific genders, such as gender roles that determine what women and men should be like and how they should behave based on their sex, which often falls within the purview of what a given society considers as normal. Steven Universe 2013-present is a cartoon series that is aired on the channel Cartoon Network, which, by its nature as a cartoon, is designed for and aimed at children to consume. Yet despite its target demographic being children, it stands out among other shows in how it depicts gender. Using the lens of lsquo;Gender Performativity rsquo; by Judith Butler rsquo;s Gender Trouble, this paper examines how Steven Universe depicts gender itself, its norms and stereotypes through the show rsquo;s three main characters and how it contributes to their narrative along with comparing them to how gender is often depicted in mainstream media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Aditya Nugroho
"Kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Berbagai aspek mulai dari hubungan laki-laki dengan perempuan, sikap lingkungan sosial terhadap perempuan korban, hingga keberadaan hukum yang melindungi perempuan turut berkontribusi terhadap tingginya kasus tersebut. Secara garis besar, pandangan masyarakat mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan turut menentukan sikap lingkungan sosial terhadap perempuan korban. Pandangan yang mendukung perempuan, hingga sikap bergerak bersama untuk memperjuangkan hukum yang melindungi perempuan berpotensi menciptakan kondisi lingkungan sosial yang lebih baik bagi perempuan. Perlu adanya medium untuk menyampaikan pengetahuan mengenai perempuan korban kekerasan.
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis upaya Pertunjukan Teater Ode Tusuk Konde dalam membentuk pengetahuan mengenai perempuan korban kekerasan. Pertunjukan menyediakan panggung bagi perempuan korban untuk ceritakan pengalaman, dan bersuara atas harapannya. Penulis menggunakan teori dramaturgi dalam upaya konstruksi sosial.
Temuan menunjukan bahwa pertunjukan membentuk pengetahuan mengenai bentuk kekerasan terhadap perempuan, penderitaannya, serta reaksi yang diharapkan. Upaya pertunjukan untuk memberikan pemahaman mengenai perempuan korban kekerasan dilakukan melalui kesan yang ditampilkan pemain, gestur, pengucapan dan dialog. Hal ini merupakan bagian dari objektivasi realitas subjektif perempuan korban dan isu kekerasan terhadap perempuan.

Cases of violence against women in Indonesia have increased significantly every year. Various aspects ranging from the relationship between men and women, social stances towards female victims, to the existence of laws protecting women also contributed to the high number of cases. Broadly speaking, the community's stances of cases of violence against women also determines the behaviour of the social environment towards women victims. Views that support women, to the attitude of moving together to fight for laws that protect women have the potential to create better social environmental conditions for women. Hence, there is a need for a medium to convey knowledge about women victims of violence.
This writing aims to analyze the efforts of the Ode Tusuk Konde Theater Performance in forming knowledge about women victims of violence. The show provides a stage for female victims to share experiences and voice their hopes. The author uses dramaturgy theory in social construction efforts.
The findings show that the performance shape knowledge about forms of violence against women, their suffering, and expected reactions. Performance effort to provide knowledge of women victims of violence are carried out through impressions showed by the performers, gestures, pronunciation and dialogue. This is part of the objectivation of the subjective reality of women victims and the issue of violence against women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa Bianca Swasono
"Tulisan ini membahas seksualisasi karakter perempuan di dalam video game, khususnya Honkai Impact 3rd dan Genshin Impact dan dampaknya dalam memandang cosplayer perempuan. Tulisan ini adalah tulisan kualitatif dengan model deskriptif-eksplanatori. Hasil penelitian menemukan karakter perempuan masih kerap kali didesain berdasarkan male gaze dan diobjektifikasi. Ketika perempuan cosplay sebagai karakter video game yang diseksualisasi, batas antara fantasi dan realitas seolah kabur dengan adanya standar yang diimplementasikan bagi para penikmat video game terhadap cosplayer perempuan. Standar ini seringkali mengakibatkan adanya komentar dan lelucon seksis, bermakna kekerasan dan pelecehan seksual, juga menghina tubuh cosplayer. Penelitian menggunakan visual kriminologi yang telah diintegrasikan dengan feminis kriminologi agar mendapat cara pandang untuk masalah yang diteliti.

This research discusses the sexualization of female characters in video games, especially Honkai Impact 3rd and Genshin Impact, and their impact on viewing female cosplayers. This research uses a qualitative writing style with a descriptive-explanatory model. Results found that female video game characters are often designed based on the male gaze and are usually objectified. When women cosplay as sexualized video game characters, the boundaries between fantasy and reality seem to blur due to the standards implemented by video game enjoyers towards female cosplayers. These standards repeatedly result in sexist comments and jokes, sexual harassment remarks, and insults to the cosplayer's body. The research uses visual criminology integrated with feminist criminology to get a perspective on the problem of the study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pease, Allan
Jakarta: Ufuk Press, 2006
305.3 ALL w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Rico Ananda Putra
"Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman. Keberagaman tenaga kerja berpotensi mempengaruhi kinerja suatu organisasi termasuk di sektor publik. Di sisi lain di era serba teknologi ini, transformasi digital adalah sarat mutlak untuk terus dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Transformasi digital juga telah menjadi salah satu program pemerintah. Dalam organisasi yang penuh keberagaman pimpinan perlu melakukan tata kelola yang baik. Manajemen keberagaman yang tepat sangat dibutuhkan untuk organisasi dengan pegawai yang beragam. Manajemen keberagaman dapat dirasakan oleh pegawai dari dua sudut pandang yaitu bagaimana pegawai melihat keberagaman yang ada dan bagaimana pegawai melihat upaya organisasi mempertahankan keberagaman. Selain diterapkan untuk mengelola organisasi, manajemen keberagaman berbanding lurus dengan keadilan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi keberagaman jenis kelamin dan persepsi mempertahankan keberagaman jenis kelamin terhadap upaya kerja pegawai di sektor publik yang dimediasi dengan keadilan interaksional, keadilan distributif, dan keadilan prosedural dalam organisasi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan diperoleh 148 responden. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (PLS-SEM) dengan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif persepsi keberagaman pegawai dan persepsi mempertahankan keberagaman pegawai terhadap upaya kerja dengan dimediasi keadilan prosedural, Meskipun begitu, hasil menunjukkan variabel selain itu memiliki pengaruh yang berbeda. Penelitian ini berkontribusi untuk memberikan gambaran terkait bagaimana cara meningkatkan upaya kerja pegawai di sektor publik terutama yang memiliki tingkat keberagaman yang tinggi.

Digital transformation has become one of the government programs. In an organization full of diversity, leaders need to carry out good governance. Proper diversity management is needed for organizations with diverse employees. Diversity management can be felt by employees from two perspectives, namely how employees see the existing diversity and how employees see the organization's efforts to maintain diversity. Apart from being applied to managing organizations, diversity management is directly proportional to organizational justice. This research aims to determine the effect of perceptions of sex diversity and perceptions of retaining sex diversity on employee work efforts in the public sector mediated by interactional justice, distributive justice, and procedural justice in organizations. Research data was collected using a questionnaire and obtained 148 respondents. The collected data was analyzed using the Partial Least Square (PLS-SEM) based Structural Equation Modeling method with the Smart PLS application. The results showed that there was a positive effect on perceptions of employee diversity and perceptions of retaining employee diversity on work effort mediated by procedural justice. However, the results showed that other variables had a different effect. This research contributes to providing an overview regarding how to improve the work efforts of employees in the public sector, especially those with a high level of diversity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Civita Patriana
"Penelitian ini menganalisis implikasi ideologis dari representasi atas ras dan gender di Modern Family. Dengan menggunakan analisis tekstual melalui close reading, penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan penelitian: bagaimanakah Modern Family melibatkan diri dengan ideologi ras dan gender yang dominan serta apakah implikasi ideologis akhir yang dihasilkan dari keterlibatan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modern Family melanggengkan ideologi ras dan gender yang dominan dan bukannya menentang hal tersebut. Dalam hal ras, Modern Family menujukkan superioritas orang kulit putih dibandingkan orang kulit berwarna. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam penggambaran gendernya, Modern Family melanggengkan ideologi patriarki. Pada akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa Modern Family menyangkal misinya sendiri untuk menampilkan masyarakat modern Amerika.

This research examines the ideological implications of the representation of race and gender in Modern Family. Utilized with textual analysis through close reading, this research seeks to answer the research questions: how Modern Family engages with the dominant ideology of race and gender and what the final ideological implication of the engagement with the dominant ideology is.
The findings of the research indicate that Modern Family further perpetuates dominant ideology of race and gender instead of challenging it. In terms of race, Modern Family suggests white people superiority over people of color. The research also reveals that in its gender depiction, the sitcom maintains the ideology of patriarchy. In the end, the thesis concludes that Modern Family contradicts its mission to present the modern day American society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana Trisnia Aditya
"Konflik antar orang tua yang terjadi terus menerus akan dapat diinterpretasikan
oleh anak dan memiliki dampak pada anak. Pengalaman paparan konflik ini akan
memengaruhi anak dalam ekspektasi mengenai hubungan romantis yang bersifat
negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara konflik
antar orang tua dan optimisme dalam hubungan romantis pada emerging
adulthood di Jakarta. Partisipan penelitian ini berusia 18-25 tahun, berjumlah 172
orang, saat ini masih tinggal dengan kedua orang tua, dan berdomisili di Jakarta.
Child Perception of Interparental Conflict (CPIC) yang dikembangkan oleh
Grych, Seid, dan Fincham tahun 1992 digunakan untuk mengukur persepsi anak
mengenai konflik orang tua yang dilihatnya dan Optimism about Future
Relationship Scale yang dikembangkan oleh Carnelley dan Janoff-Bulman tahun
1992 digunakan untuk mengukur optimisme dalam hubungan romantis pada
emerging adulthood. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara konflik antar orang tua dan optimisme
dalam hubungan romantis pada emerging adulthood di Jakarta. Maka, untuk
meningkatkan optimisme dalam hubungan romantis dalam diri perlu
memperhatikan dinamika konflik orang tua yang terjadi dan meminimalkan
dampaknya.

Continuous conflicts between parents will be able to be interpreted by the children and have an impact on them. The experiences of conflict exposure will affect children in forming an expectation toward romantic relationship that tend to negative. The purpose of this study is to examine the relationship between interparental conflict and optimism toward romantic relationship on emerging adulthood in Jakarta. Participants in this study were 172 participants, aged 18-25 years old, currently living with parents, and have domicile in Jakarta. Child Perception of Interparental Conflict (CPIC) developed by Grych, Seid, and Fincham in 1992 was used to measure children’s perceptions of interparental conflict that they saw. Optimism about Future Relationship Scale developed by Carnelley and Janoff-Bulman in 1992 was used to measure optimism toward romantic relationship on emerging adulthood. The results of this study indicate that there is a significant negative correlation between interparental conflict and optimism toward romantic relationship on emerging adulthood in Jakarta. Therefore, to increase optimism toward romantic relationship within oneself it is necessary to pay attention to the dynamics of interparental conflict that occurs and minimize its impact."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>