Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Zaidan Nadjib
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2895
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Doni Sutyarso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA3079
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA3016
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sriningsih
"Penelitian ini akan melakukan analisa unjuk kerja dari jaringan token ring dengan mode operasi prioritas oleh disiplin reservasi yang diambil dari Standard IEEE 802.5. Hasil simulasi yang akan dilakukan juga pada penelitian ini akan dibandingkan dengan hasil analisa di atas yang akan membuktikan bahwa jaringan yang dibentuk telah memenuhi syarat. Selama beberapa tahun terakhir ini, Lokal Area Network banyak digunakan untuk pertukaran data dan berbagi pakai pada suatu daerah lokasi seperti perkantoran, pabrik, kampus dll. Namun demikian ada batasan jumlah stasiun yang dapat dibangun untuk jaringan tunggal dan jarak yang terbatas. Untuk menaikkan jumlah stasiun atau memperbesar jarak jangkauan jaringan, Lokal Area Network perlu dihubungkan dengan bridge, yaitu suatu stasiun yang mempunyai fungsi khusus seperti untuk pengaturan route dan operasi store and forward untuk pesan-pesan antar jaringan.
Pada interkoneksi sistem jaringan token ring, yang mana mempunyai 2 macam pesan (internetwork dan intranetwork) yang terdiri dari beberapa metoda untuk operasi mode prioritas memungkinkan pemberian prioritas tinggi pada bridge yang ada pada jaringan. Salah satu realisasinya adalah gabungan dari beberapa disiplin pelayanan contohnya, apabila stasiun berprioritas tinggi mendapat token bebas, stasiun tersebut dapat mengirim pesan secara exhaustive, sedangkan stasiun dengan prioritas rendah akan mengirim hanya satu pesan untuk setiap kali mendapatkan token.
Operasi dengan prioritas yang ditekankan pada penelitian ini adalah operasi prioritas reservasi (disiplin reservasi) yang diambil dari Standard IEEE 802.5. Pada mode operasi prioritas, stasiun yang mempunyai prioritas tinggi (Stasiun ke-1) memesan transmisi berikutnya pada header dari pesan (yang dikirim oleh stasiun berprioritas rendah - stasiun ke-2) bila header pesan melewati stasiun ke-1, kemudian stasiun ke-2 mengirimkan token bebas pada tingkat prioritas tinggi setelah pengiriman pesannya selesai. Stasiun dengan prioritas rendah lainnya tidak dapat mengambil token bebas dan transmisi berikutnya diberikan kepada stasiun ke-1. Hanya setelah seluruh transmisi dari stasiun ke-1 dan stasiun berprioritas tinggi yang lain selesai, token bebas dikembalikan ke stasiun ke-2 dan memberikan token bebas pada tingkat prioritas rendah ke stasiun berikutnya setelah stasiun ke-2.
Pada penelitian ini diteliti suatu sistem yang mana stasiun dengan prioritas rendah terhubung pada jaringan token ring. Suatu stasiun dengan prioritas tinggi yang mana diwakili oleh suatu bridge dihubungkan pada jaringan token ring ini dan menerima pelayanan pilihan oleh disiplin reservasi.
Untuk penerapan disiplin reservasi terhadap interkoneksi sistem jaringan token ring, dibangun suatu model analitik yang mana terdiri dari stasiun berprioritas rendah dengan buffer tunggal dan satu stasiun berprioritas tinggi dengan buffer tak terhingga yang diwakili oleh suatu bridge. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap stasiun dengan prioritas rendah dan stasiun dengan prioritas tinggi untuk disiplin reservasi. Dengan pendekatan secara analitik ini maka dapat diamati kedua kasus yang mana field reservasi berada pada header (kepala) pesan dan pada trailer (ekor) pesan.
Sistem unjuk kerja (waktu tunggu rata-rata dan throughput) dapat diamati dari analisa tersebut dan dibandingkan dengan disiplin gabungan yang mana merupakan metoda alternatif untuk operasi mode prioritas pada jaringan token ring. Simulasi ini dilakukan dengan bahasa pemrograman Turbo S. Dengan adanya bridge dan reservasi prioritas diharapkan daya guna dan unjuk kerja jaringan akan meningkat.

This research is considered to analyze the performance of token ring network with priority-mode operation by a reservation discipline which is adopted by IEEE Standard 802.5. The simulation result will be compared with the analytical result above to prove that the network is available. During recent years, local area network have been widely used for high-speed data exchanges and resource sharing located in a single site such as office building, factory, campus etc. However, there is a limit to the number of stations that can be attached to a single network and to the distance the network can span. In order to increase the number of station and/or to extend the distance covered by the network, Local Area Networks should be interconnected by a bridge, which is a station with special function such as routing and store and forward operation for internetwork message.
In an interconnected token ring network system where two kind of messages (internetwork and intranetwork message) concist several methods for priority mode operation are possible on each network to give a higher priority to the bridge. The one is realized by a mixture of different service disciplines, for example, the high-priority station transmits messages exhaustively when it captures the free token while other low-priority station can transmit at most one message per token possession.
The priority operation which is considered in this research is a reservation priority operation (reservation discipline) which is adopted by IEEE Standard 802.5. In this priority - mode operation, the high priority station reserves the next transmission rights in the header of the message (sent by a low priority station), when the message header passes to the. first station. Then the second station issues the free token at the high-priority level after its transmitting message is returned. Their other low-priority stations cannot seize this free token and the next transmission right is given to the station. Only after all transmission from the first station and other high priority stations have been completed, the free token is return to the second station and it passes the free token at the low priority level to the station immediately downstream of the second station.
In this research are considered the system in which the low-priority station and a single high priority station are connected in the token ring network. Then the high priority station which is intended to represent the bridge in interconnected token ring network system, receives preferential service by the reservation discipline.
To apply this reservation discipline to an interconnected token ring network system, we construct an analytical model which consist of low-priority station with single buffer and a single high priority station with infinite - buffer, which is intended to represent a bridge. We present an analysis for the low-priority station and for the high priority station in the reservation discipline.
By this analytical approach, its can treat both cases where the reservation field reside in the message header and in the message trailer. System performance (mean waiting times and throughput) derive from this analysis are compared to a mixed discipline which is an alternative method for priority mode operation in token ring network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Laxman Sanjaya Pendit
"At first, this article explained a system approach (information system as a social system). The system approach apparently that have three branched like positive, intepretive, and critically. The last two branched also said an anti-positive approach. The positive approach has a dominantly used in the field of information and library in Indonesia. While the anti-positive approach nowadays not expand yet and become an alternative approach to considering. This article effort to describe the alternative approach with certain that this approach can help Indonesian librarian to getting an appropriate understand the information system in the certain society. Specifically, this article also describe the structuration theory from Anthony Giddens as one of the anti-positive theory"
1998
JIIP-1-1-Sept1998-3
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA2572
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Miryam
"Didalam usaha untuk menghindari kemacetan produksi karena terlambatnya pasokan bahan baku/pembantu dan turunnya mutu dari bahan baku, maka diperlukan pengelolaan bahan baku/pembantu yang efektif. Dengan pengelolaan bahan baku/pembantu yang baik, meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku/pembantu yang baik pada tingkat jumlah sediaan bahan baku/pembantu dapat tersedia sesuai rencana dan tepat waktu guna memenuhi kebutuhan produksi. Dengan usul penerapan sistem Just-in-Time (JlT), maka pengembangan pengelolaan sediaan bahan baku/pembantu atas perencanaan bahan baku/pembantu dan membuat produk dapat Iebih efektif dibandingkan sistem lama, sehingga perencanaan bahan baku/pembantu dan pembuatan produk dapat direncanakan sesuai kebutuhan dan biaya sediaan dapat diminimumkan.
Metode yang digunakan yaitu analisis dan parameter kinerja perusahaan, khususnya pabrik Tabung Elfiji (PTE) - Plumpang yang diamati adalah program dan realiasasi tabung elfiji ukuran 12 Kg , data dari laporan bulanan, data penyebab tidak tercapainya produksi dengan data sekunder dari tahun 1997/1998 dan 1996/1999. Sedangkan alat yang digunakan untuk menganalisa permasalahan adalah metode kualitatif dengan metode Diagram Sebab Akibat (diagram SA) Faktorfaktor yang mempengaruhi Kualitas Bahan dan metode kuantitatif dengan mengukur waktu sejumlah siklus yang cukup memadai dari populasi statistik darimana ditarik nilai-nilal yang bersangkutan (rumus Mundel) serta menghitung waktu standar dan waktu normal dengan memperhitungkan kelonggaran-kelonggaran (penyisihan waktu).
Dari hasil analisa dengan kedua metode fersebut permasalahan yang ada dikarenakan kinerja yang kurang baik disebabkan oleh kesalahan manajemen bukan oleh si pekerja dan dari hasil evaluasi diagram hubungan diketahui penyebabnya adalah proses pengadaan kurang optimal, proses administrasi yang panjang dan tersentralisasi, kurangnya kualitas pemasok, Sumber Daya Manusia (SDM)/tenaga kerja yang kurang profesional/memadai.
Usul penerapan sistem Just-In-Time meliputi pengembangan pengelolaan sediaan bahan baku/pembantu dibatasi pada membuat waktu standar untuk pembuatan tabung LPG, perencanaan dari siklus waktu material yang mengacu pada permintaan total, dan membuat produk dengan sistem tarik (pull system) menggunakan kartu kanban.
Hasil evaluasi usul penerapan sistem Just-In-time ini dapat menghitung perencanaan harian dan siklus waktu bahan baku/pembantu (material) tabung LPG dengan konsep zero inventory sebagai kondisi ideal dari sistem JIT, dan membuat produk dengan sistem Just-In-Time menggunakan kanban sesuai kebutuhan, serta membuat waktu standar sehingga perusahaan dapat mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkan dengan produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang menghasilkan produk serupa. Hal ini panting agar perusahaan dapat meningkatkan daya saing (kinerja) dari produk yang dihasilkannya di pasar global yang sanget kompetitif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA3026
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA3045
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3359
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>