Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113676 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA959
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1364
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Busmin
"Dalam 10 tahun terakhir industri rokok di Indonesia mengalami pertumbuhan fenomenal. Resesi ekonomi yang dimulai dengan krisis moneter sejak Juli 1997 tidak berpengaruh secara signifikan dalam kegiatan industri tersebut. Perkembangan industri rokok nasional masih mengalami pertumbuhan dan mempunya potensi pasar yang besar dan juga omzet penjualan yang berkonstribusi terhadap penerimaan pendapatan pemerintah dari sektor pajak iklan rokok dan juga cukai rokok. Industri rokok masih memiliki potensi pertumbuhan volume yang sangat besar di wilayah DKI untuk semua kategori jenis rokok. Para pelaku utama industri rokok adalah PT. Gudang Garam Tbk yang memiliki produk unggulan dikategori SKM Full Flavour ( GG.Fim 12, GG Surya 16 dan GG Surya 12), PT. Djarum ( Djarum Super 12, Djarum Super 16), PT. HM.Sampoerna Tbk ( Dji Sam Soe Filter dan Marlboro Filter), PT. Gelora Jaya (Wismilak Diplomat 12) PT. Bentoel Invesatma, Tbk ( Bentoel Sensasi).Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei terhadap sejumlah 300 konsumen mengenai produk rokok kategori SKM Full Flavour dan juga strategi bersaing masing - masing merk kategori SKM Full flavour di DKI Jakarta.
Penelitian ini desain dan dimaksudkan untuk mengetahui gambaran daya tarik untuk kategori rokok jenis SKM full flavour di regional jakarta yang menjadi acuan konsumen dalam memilih rokok jenis SKM Full Flavour. Hal ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi silang antara variabel yang bersifat demografi dengan variabel yang bersifat psikografi yang akan dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil analisa statistik nya. Hasil perseptual map menunjukkan bahwa Dji Sam Soe Filter 12 dan Marlboro Filter Kretek 12 memiliki kemiripan keunggulan bersaing dengan merk unggul seperti Gudang Garam 12 dan Djarum Super 12. Dengan keunggulan produk yang sudah dihasilkan oleh PT.HM.Sampoerna Tbk maka hal yang perlu di perkuat adalah strategi pemasaran yang bersifat taktis dan strategis. Pemasaran taktis meliputi pengembangan produk secara terus menerus (design/packaging), alur distribusi yang baik dan memperkuat promosi dan periklanan yang lebih kuat. Strategi pemasaran strategis mencakup pada segmentasi pelanggan yang lebih jelas dan fokus pada pasar sasaran serta pemposisian nilai merk di hati pelanggan. Dalam strategi generik, Michael Porter mengemukakan tiga strategi untuk strategi bisnis adalah: keunggulan biaya, differensiasi dan strategi fokus. ( Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2008: 68).

Indonesian cigarette industry has been experiencing phenomenal growth since the last 10 years. Economic recession that began with the monetary crisis in July 1997 does not affect significantly the activities in the industry. National cigarette industry is still growing well and has a big market potential with the current sales contributing to the government revenues which is gotten from the tax of ads and duty on cigarettes. The industry still has a big growth potential in the area of DKI Jakarta for all types of cigarettes category. The main players in cigarette industry are PT. Gudang Garam Tbk that has superior products in SKM Full Flavour category (GG.Fim 12, GG 16 and GG Surya Surya 12), PT. Djarum (Djarum Super 12 Djarum Super 16), PT. HM.Sampoerna Tbk (DJI Sam Soe Filter and Marlboro Filter), PT. Gelora Jaya (Wismilak Diplomat 12) and PT. Bentoel Invesatma, Tbk (Bentoel sensation). This is a descriptive research using survey method to 300 consumers, questioning about the cigarettes of SKM Full Flavour category and the competition strategy of each brand in the category.
This research was designed to have a picture of the attractiveness of this cigarette category in Jakarta region for consumers? reference in choosing SKM Full Flavour cigarettes. This is done by doing cross-tabulation between the demographic variables and psychographic variables which will be put as a benchmark to the results of its statistical analysis. The perceptual map shows that Dji Sam Soe Filter 12 and Marlboro Filter Kretek 12 have similar competitive advantages to the superior brands Gudang Garam 12 and Djarum Super 12. With the competitive advantages they have, PT. HM. Sampoerna Tbk needs to strengthen the marketing strategy tactfully and strategically. Tactical marketing includes continuous product development (design/packaging), good distribution channel and strong promotion and advertising campaign. Marketing strategy includes clearer customer segmentation and more focus on target markets and right positioning brand value in consumers? mind. Michael Porter proposes three generic strategies to business, they are cost differentiation, product differentiation and focus strategy. (Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2008: 68)."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26362
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meylizar Elvisyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farizan Afif
"Strategi Co-Branding merupakan cara yang paling sering digunakan untuk meningkatkan Brand Equity atau ekuitas merek pada sebuah produk atau layanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh Co-Branding terhadap Brand Equity. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek penelitian Chitato Rasa Indomie Goreng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner sebagai instrumen utama, dengan responden yang memenuhi kriteria, yaitu mengetahui sekaligus pernah mengonsumsi Chitato Rasa Indomie Goreng minimal dua kali dalam 6 (enam) bulan terakhir. Tanggapan responden kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 20.0 melalui analisis statistik deskriptif, dan analisis regresi linear sederhana. Hasil temuan dari penelitian ini ialah bahwa co-branding memiliki pengaruh positif terhadap brand equity yang dimiliki Chitato Rasa Indomie Goreng sebesar 52,8%.

Co-Branding Strategy is the most commonly way to increase Brand Equity of the products. The purpose of this study is to explain the effect of Co-Branding on Brand Equity. This research was conducted in Jakarta with the research object Chitato Indomie Goreng Flavour. This research applied quantitative approach and distributing questionnaires as the main instruments, with respondents who fit the criterias, such as knowing also had consumed Chitato Indomie Goreng Flavour, for at least twice in six months. The response from those respondents were then being processed using SPSS 20.0 through descriptive statistics analysis and simple linear regression analysis. The findings of this research were that co-branding positively affected brand equity of Chitato Indomie Goreng Flavour significantly of 52.8%."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
David Adiprakoso
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan pupuk organik cair dan tepung pakan
ayam dari pengolahan limbah pembuatan tempe. Pembuatan pupuk cair dari
limbah hasil perebusan kedelai menggunakan bioaktivator EM4 untuk tanaman
sedangkan untuk pembuatan pakan ayam menggunakan bioaktivator EM4 untuk
peternakan sebagai sumber mikroba fermentasi. Pada penelitian ini akan
dilakukan optimasi dengan memvariasikan perbandingan konsentrasi bioaktivator,
serta lama fermentasi untuk mencari kandungan karbon organik pada pupuk cair
dan protein pada pakan ayam yang memenuhi standard. Parameter lain dalam
standard kemudian juga diuji pada produk akhir hasil optimasi. Pada pembuatan
pupuk didapat nilai paling optimum dan telah memenuhi persyaratan teknis
minimal pupuk organik cair adalah pada pemberian EM4 sebanyak 20 % dari total
campuran dan waktu fermentasi 5 hari. Pada pembuatan pakan, kandungan protein
optimum didapat dari fermentasi menggunakan EM4 sebesar 10 % dari larutan
dengan lama fermentasi 14 hari. Campuran limbah padat terfermentasi dengan
voer 511 mampu memenuhi syarat minimum protein dengan waktu fermentasi 7
hari.

ABSTRACT
The purpose of this study is to produce liquid organic fertilizer and chicken feed
wheat from tempe manufacture waste. Liquid fertilizer was made from soybeansboiling
water using EM4 bioactivator for plants and the chicken feed was made
using EM4 bioactivator for livestock as a source of microbial fermentation. In this
study, optimization performed by varying the bioactivator concentration ratio and
the length of fermentation duration to find the organic carbon content in liquid
fertilizers and protein in chicken feed that meets the standard. Other parameters in
the standar also tested in the final product optimization results. In the manufacture
of fertilizers obtained the optimum value and has met the minimum technical
requirements of liquid organic fertilizer is the provision of EM4 as much as 20%
of the total mixture and 5 days of fermentation. In the manufacture of feed, the
optimum protein content obtained from the fermentation using EM4 of 10% of the
solution with 14 days of fermentation. Mixture of solid waste fermented with a
511 voer was able to meet the minimum requirement of protein with 7 days of
fermentation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"Indonesia memiliki panduan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan setiap obat yang diproduksi harus memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sebagai hasil dokumentasi bahwa industri farmasi tersebut telah memenuhi persyaratan CPOB. Mutu produk perlu dikaji secara berkala sebagai penerapan CPOB bab pertama, yaitu Sistem Mutu Industri Farmasi. Pengkajian mutu produk atau product quality review (PQR) dimuat dalam sebuah laporan yang merupakan salah satu peran dari departemen pemastian mutu. Berdasarkan CPOB tahun 2018, pengkajian mutu produk dilakukan di bawah departemen Pemastian Mutu sebagai dasar untuk memastikan mutu produk yang beredar telah sesuai dengan spesifikasi yang berlaku, sekaligus sebagai landasan data untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan demi memastikan mutu produk dan proses. Product Quality Review (PQR) di salah satu industri farmasi di Indonesia, yaitu PT. Guardian Pharmatama dilakukan secara berkala dan didokumentasikan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan bahan awal, bahan pengemas, dan produk jadi untuk mengetahui tren mutu produk tersebut sejak dari bahan awal hingga produk jadi dikormersilkan. Laporan PQR dibuat dengan meninjau beberapa aspek utama, diantaranya jumlah seluruh bets yang diproduksi, kajian bahan awal, kualitas purified water, status kualifikasi peralatan dan mesin, pemantauan lingkungan, hasil uji saat proses (in process control), setiap perubahan pada tahap proses produksi perlu dicantumkan, disertai tindakan pencegahannya, hasil analisis uji pada produk jadi, pengendalian perubahan, serta rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan. Laporan PQR di PT. Guardian Pharmatama telah disusun dengan terorganisir dan komprehensif. Namun masih ada data yang belum lengkap sesuai dengan current Good Manufacturing Products (cGMP).

Indonesia has guidelines for Good Manufacturing Practices (GMP) and every drug produced must have a certificate for Good Manufacturing Practices (GMP) as a result of documentation that the pharmaceutical industry has met GMP requirements. Product quality needs to be reviewed periodically as the implementation of the first chapter of GMP, namely the Pharmaceutical Industry Quality System. Product quality review (PQR) is contained in a report which is one of the roles of the quality assurance department. Based on the 2018 CPOB, product quality reviews are carried out under the Quality Assurance department as a basis for ensuring the quality of products in circulation is in accordance with applicable specifications, as well as a data basis for identifying necessary improvements to ensure product and process quality. Product Quality Review (PQR) in one of the pharmaceutical industries in Indonesia, namely PT. Guardian Pharmatama is conducted periodically and documented to prove process consistency, suitability with starting materials, packaging materials, and finished products to find out product quality trends from starting materials to commercialized finished products. The PQR report is made by reviewing several main aspects, including the total number of batches produced, review of starting materials, quality of purified water, status of equipment and machinery qualifications, environmental monitoring, test results during the process (in process control), any changes at the stage of the production process necessary listed, accompanied by preventive measures, results of test analysis on finished products, change control, and recommendations for actions that need to be taken. PQR Report at PT. Guardian Pharmatama has been prepared in an organized and comprehensive manner. However, there is still incomplete data according to the current Good Manufacturing Products (cGMP)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah Putri
"Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Pembuatan obat yang benar mengandalkan sumber daya manusia. Dalam pengujian produk steril, kualifikasi personalia laboratorium merupakan aspek kritis yang berperan dalam memastikan validitas hasil. Oleh karena itu, Departemen Quality Control PT Fonko International Pharmaceuticals melaksanakan kualifikasi terhadap analis baru guna menetapkan kemampuan analis tersebut dalam melakukan analisis secara akurat. Kualifikasi analis dilakukan dengan membandingkan hasil analisis oleh analis yang dikualifikasi dengan hasil analis yang telah terkualifikasi sebelumnya sebanyak tiga replikasi. Berdasarkan hasilnya, para analis dinyatakan terkualifikasi dalam pengujian yang menggunakan autotitrator. Mereka juga dapat dinyatakan terkualifikasi dalam pengujian yang menggunakan high performance liquid chromatography (HPLC). Namun, para analis tetap harus mendapatkan Pelatihan Analisis Kimia Kuantitatif Kompleks untuk menilai pemahaman kedua analis terkait pengujian yang menggunakan HPLC.
A pharmaceutical industry is a business entity who was given permission by the health ministry to produce drugs or raw drug materials. A pharmaceutical industry must adhere to the Good Manufacturing Practices. Good drug manufacturing relies on human resources. In the testing of sterile products, the qualifications of laboratory personnel is a critical aspect to ensure the validity of the results. Therefore, the Quality Control Department of PT Fonko International Pharmaceuticals performed qualifications on new analysts to establish their skills in doing accurate analysis. The qualification process was carried out by comparing the analysis results of the new analysts with a qualified analyst in three replicates. Based on the results, the new analysts are qualified to perform testing using the autotitrator. They can also be considered qualified in testing using the high performance liquid chromatography (HPLC), but they would still need to receive training on complex quantitative chemical analysis to assess their understanding on HPLC-related testing methods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>