Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dany Prihardany
"Seiring dengan perkembangan dunia industri, banyak perusahaan yang menerapkan teknologi baru dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya teknologi juga akan berdampak pada perkembangan bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja apabila tidak diikuti dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pekerja yang memadai. Faktor manusia adalah penyebab kecelakaan yang paling besar, oleh karena itu faktor manusia adalah faktor yang sangat dipertimbangkan dalam usaha pencegahan kecelakaan kerja.
Faktor manusia yang dibahas adalah mengenai motivasi, pengetahuan dan keterampilan pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan hubungannya dengan persepsi perkerja terhadap risiko. Dengan diketahuinya hubungan faktor-faktor tersebut, dapat dilakukan perbaikan atas kekurangan program keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ada, sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi, bahkan dicegah.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Plant 3-4 dan Plant 7-8 PT Indocement Tunggal Prakasa dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 178 orang. Desain penelitian observational melalui survey analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan motivasi, pengetahuan dan keterampilan dengan persepsi terhadap risiko dengan memakai uji Chi-Square dan analisa multivariat (regresi) dengan bantuan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja Plant (110 orang/ 62,5%) mempurtyai persepsi yang baik dalam menunjang keselamatan operasi harian. Berdasarkan uji chi-square dan uji regresi yang dilakukan terhadap tiga variabel independen, diketahui bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap risiko Plant adalah faktor pengetahuan karyawan.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan juga bahwa semakin baik keterampilan, maka persepsi karyawan terhadap risiko semakin memburuk. Ketidaksesuaian dengan teori ini disebabkan oleh karena kebanyakan pekerja telah berumur, sehingga mengakibatkan kemampuan fisik untuk melakukan pekerjaan berat di Plant berkurang, kemudian berakibat kepada menurunnya motivasi yang akhirnya memperburuk persepsi karyawan terhadap risiko.
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi dan masukan kepada PT. lndocement Tunggal Prakasa Tbk dalam penyempurnaan program K3, khususnya yang berhubungan dengan perilaku karyawan guna mengurangi angka kecelakaan kerja serta memperbaiki kinerja perusahaan pada umumnya.

Relation among Motivation, Knowledge and Skills of Occupational Health and Safety (OHS) and Perception of Risk at PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, Citeureup, BogorAlong with industrial development, many companies implement new technology to aim increasing of productivity. Increasing its development of technology have an impact to increase the number of hazard associated, which contribute an accident due to not balancing knowledge and skill development. Human factors are estimated as one of the most accident cause, so that human factors are strongly recommended in accident prevention effort.
Motivation, knowledge and skill of the workers and its relation to the perception of risk taking are the human factors described in this thesis. Based on relation among those factors, Occupational Health and Safety (OHS) program could be improved until accident prevented or minimized.
Population in this research are Plant 3-4 and Plant 7-8 of PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, with quantity of respondent 178 persons. Observational research design through analytic Survey with cross-sectional method to analyze relation of motivation, knowledge and skills and perception of risk of workers using Chi-Square and Regression Test of SPSS Software.
Result of research showed that majority of Plant workers (110 persons/62.5%) having good perception of risk in performing their job safely. Based on Chi-Square and Regression test showing that the most significant influence to the perception of risk taking was knowledge factor.
Based on this research, it was found that the better the skill, the worse of perception, This unconformity to the theory due to most of workers was old, causing their capability to perform a hard job getting lessen then causing decreasing of motivation afterwards perception of risk taking getting worse.
Researcher hopping this research could give useful recommendation and input to PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk in completing OHS program especially related to workers behavior to cut down accident rate as well as to improve company performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"CSR
adalah tanggung jawab sosial perusahaan dimana melalui kegiatan ini, perusahaan berusaha membina
interaksi dengan lingkungan untuk menciptakan saling pengertian dan saling memiliki. Salah satunya PT.
Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang PT. Indocement
Tunggal Prakasa, Tbk. melakukan pendekatan etis melalui reklamasi budidaya tanaman jarak (Energy
Crops) pada lahan bekas galian tambang, mengetahui pemaknaan pengusaha terhadap penerapan
CSR oleh PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk di Citeureup Bogor. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan paradigma konstruktivisme, dan jenis studi adalah Studi Kasus. Subjek Penelitian adalah pimpinan departmen
CSR dan PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. di Palimanan Cirebon dan di Citeureup Bogor yang dipilih secara purposive. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, serta analisis dokumen. Program-program yang dilaksanakan dalam upaya pengembangan Energi Crops adalah melakukan revitalisasi dan reklamasi pada lahan marginal dan lahan bekas penambangan
dengan tanaman Jarak Pagar, Kemiri Sunan, Nyamplung, King Grass, Sorgum, yang dapat diolah menjadi
biofluel dan berbagai tanaman “keras” seperti pohon Jati, pohon Jinjing yang dapat mengembalikan hara
tanah (menyuburkan). Upaya lain adalah melakukan berbagai inovasi agar dapat memaksimalkan penggunaan
energi alternatif terutama sebagai pengganti batubara. Biofluel yang ramah lingkungan akan dapat mengurangi
berbagai dampak buruk akibat operasional perusahaan pertambangan seperti berkurangnya polusi, emisi dan dampak lainya. Dengan program ini diharapakan masyarakat dapat teredukasi utntuk ikut memelihara lingkungan berkelanjutan."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Hali Komariah
"ABSTRAK
Sumber PM2,5 banyak dihasilkan dari kegiatan antropogenik seperti
transportasi industri, dan rumah tangga. Sumber dari kegiatan industri biasanya
banyak berasal dari kegiatan pertambangan, cerobong asap pabrik, hasil
pembakaran dan industri semen (WHO, 2006). Tujuan utama dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat risiko PM2,5 dan hubungannya dengan penurunan
fungsi paru. Jenis penelitian ini adalah analisis risiko dan epidemiologi dengan
desain cross sectional, jumlah sample 92 responden dan teknik pengambilan
sampel adalah proporsional simple random sampling. Data diperoleh dari
kuisioner, pengukuran PM2,5 pengukuran antropometri dan pengukuran fungsi
paru. Fungsi paru diperiksa dengan menggunakan spirometri tes untuk
mendapatkan nilai FVC dan FEV1. Konsentrasi PM2,5 diukur dengan
menggunakan High Volume Air Sampler. Analisis uji statistik menggunakan Chi
square dan regresi linear dengan derajat kepercayaan 95%. Untuk menghitung
besarnya risiko dilakukan sampling konsentrasi PM2,5 di 6 titik area. Hasil
perhitungan risiko lifetime menunjukkan terdapat 5 area berisiko dengan nilai RQ
> 1, yaitu storage, raw mill, kiln, finish mill dan packing. Prevalensi penurunan
fungsi paru pada pekerja industri semen sebesar 60,9% di mana 50% menagalami
restriktif dan 10,9% mengalami obstruktif. Hasil analisis menjukkan hubungan
yang signifikan antara gangguan fungsi paru dengan konsntrasi PM2,5 (p= 0,035,
OR=2,722), umur (p= 0,020, OR= 2,833), status gizi (p=0,007, OR= 3,323),
kebiasaan merokok (p= 0,035, OR= 2,60), aktifitas fisik (p=0,035, OR= 2,667),
lama kerja (p=0,028, OR= 3,400), masa kerja (p= 0,018, OR= 3,015). Dengan
analisis multivariat, didapatkan faktor yang paling berhubungan terhadadap
gangguan fungsi paru adalah, konsentrasi PM2,5, usia, sratus gizi, kebiasaan
merokok dan masa kerja. Selanjutnya diperlukan upaya untuk perbaikan
lingkungan area kerja dengan memperhatikan risiko yang ditimbulkan dari
pajanan PM2,5 dan melakukan manajemen risiko di area kerja.

ABSTRACT
Source PM2,5 many resulting from anthropogenic activities such as the
transport industry and households. Sources from industrial activities usually come
from mining activities, smokestacks, the products of combustion and cement
industries (WHO, 2006). The main objective of this research is to determine the
level of risk PM2,5 and its relationship with the decline in lung function. This
research is a risk analysis and epidemiology with cross-sectional design, the
number of samples 92 respondents and sampling techniques is proportional simple
random sampling. Data obtained from the questionnaire, anthropometric
measurements PM2,5 measurements and measurements of lung function. Lung
function is checked by using a spirometry test to get the value of FVC and FEV1 .
PM2,5 concentration was measured by using a High Volume Air Sampler.
Statistical analysis using Chi-square test and linear regression with 95%
confidence level. To calculate the amount of risk sampling PM2,5 concentration in
6 point area. The results show the lifetime risk calculations are five risk areas with
RQ values> 1, ie storage, raw mill, kiln, mill and packing finish. The prevalence
of lung function decline in cement industry workers amounted to 60.9% where
50% menagalami restrictive and 10.9% had obstructive. The results of the
analysis is significant association between impaired lung function by
consentration PM2,5 (p = 0.035, OR = 2.722), age (p = 0.020, OR = 2.833),
nutritional status (p = 0.007, OR = 3.323), smoking (p = 0.035, OR = 2.60),
physical activity (p = 0.035, OR = 2.667), duration of action (p = 0.028, OR =
3.400), age (p = 0.018, OR = 3.015). By multivariate analysis, it was found the
factors most associated to lung function impairment is, the concentration of PM2,5,
age, sratus nutrition, smoking habits and tenure. Further efforts are needed for
environmental improvement work area by taking into account risks arising from
exposure to PM2,5 and perform risk management in the work area."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement dan kinerja karyawan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeuereup Bogor. Kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan teori Bass dan Avolio (1995) sedangkan, employee engagemet diukur menggunakan teori Schaufelli dan Bakker (2002) serta kinerja karyawan diukur berdasarkan teori Gomez (2003). Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei menggunakan teknik pengumpulan sampel total sampel dengan responden berjumlah 267 orang. Dimana yang menjadi responden adalah karyawan tetap PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor yang telah bekerja selama satu tahun. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement dan kinerja karyawan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor.
This study aims to determine the effect of transformational leadership on employee engagement and employee performance at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeuereup Bogor. Transformational leadership is measured by using the theory of Bass and Avolio (1995) whereas, employee engagement use the theory of Schaufelli and Bakker (2002) and employees performance based on the Gomez (2003) theory. The approach used in this research is quantitative research with sample collection techniques using total sampling technique with 267 respondents. Where the respondents are permanent employees of PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor who has worked for one year. Quantitative analysis was carried out using a simple linear regression test. The results reveal that a positive influence between transformational leadership on employee involvement and employee performance at PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book presents an overview of the numerous industrial applications of ion-exchange materials.
In particular, this volume focuses on the use of ion-exchange materials in various fields including chemical and biochemical separations, water purification, biomedical science, toxic metal recovery and concentration, waste water treatment, catalysis, alcohol beverage, sugar and milk technologies, pharmaceuticals industry and metallurgical industries."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20405906
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Lena Kurniawati
"Partisipasi pekerja dalam kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan elemen penting untuk mendukung keberhasilan program K3 di perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai partisipasi pekerja dalam kegiatan K3 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Terdapat dua variabel yang dilakukan penelitian yaitu variabel eksternal dengan menggunakan metode kualitatif dan variabel internal dengan menggunakan metode kuantitatif. Dari hasil wawancara dan observasi terhadap variabel eksternal, terdapat lima dari delapan variabel yang dinilai sedang.
Dari hasil pengolahan data yang diperoleh melalui kuesioner, pada variabel internal terdapat perbedaan partisipasi pekerja dalam kegiatan K3 berdasarkan unit kerja, umur, jenis kelamin, pendidikan dan jabatan, namun hanya pada variabel jabatan mempunyai perbedaan yang signifikan.
Dari hasil penelitian terhadap dua variabel di atas, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat partisipasi pekerja dalam kegiatan K3 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. adalah sedang.Kegiatan K3 yang memperoleh nilaipartisipasi paling tinggi adalah kegiatan identifikasi potensi bahaya, sedangkan kegiatan yang memperoleh nilai partisipasipaling rendah adalah kegiatan penyusunan kebijakan K3.

Worker participation in safety and health activities ( OSH ) is an essential element to support the company's success in the OSH program. The purpose of this study was to obtain in-depth overview on worker participation in the activities of OSH at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
There are two variables that are researched which are the external variables using qualitative methods, and internal variables using quantitative methods. From the result of interviews and observations of the external variables, there are five of the eight variables were measured as Intermediate level.
From the processing of data obtained through the questionnaire, in the internal variables, there are differences in the activities of employee participation OSH based on workplace, age, gender, education and occupation, but only in occupation variable has significant difference.
From the research of two variables above, it is concluded that the level of employee participation in the activities of OSH at PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. is at intermediate level and the OSH activity that has participation level with the greatest value is the identification of potential hazards and the lowest value is OSH policy making.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hendya Perbangkara
"[Studi ini telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari EPID dosimetri yang digunakan sebagai verifikasi pasien IMRT dan VMAT. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan indeks gamma dari hasil verifikasi 5 pasien brain, 5 pasien cervix, 5 pasien kepala dan leher serta 5 pasien paru menggunakan EPID dosimetri dengan MatriXX 2D array pada dua Linac yang berbeda di instalasi radioterapi MRCCC SHS dan Siloam Hospital TBS. Dari penelitian ini dihasilkan nilai indeks gamma untuk kasus IMRT di MRCCC 99.59% ± 0.46 untuk EPID dosimetri dan 99.13% ± 0.75 untuk MatriXX 2D array, sedangkan di Siloam Hospital TBS 99.8% ± 0.20 untuk EPID dosimetri dan 99.71% ± 0.14 untuk MatriXX 2D array. Pada kasus VMAT di MRCCC 97.71% ± 1.27 untuk EPID dosimetri dan 99.50% ± 0.39 untuk MatriXX 2D array, sedangkan di Siloam
Hospital TBS 97.78% ± 1.45 untuk EPID dosimetri dan 98.66% ± 1.26 untuk MatriXX 2D array. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan antara EPID dosimetri dan MatriXX 2D array di kedua rumah sakit menunjukan nilai kurang dari 1% untuk kasus IMRT dan kurang dari 2% untuk kasus VMAT.

This work was aimed to study the characteristics of EPID dosimetry in use as patient specific QA for IMRT and VMAT. We compare result of gamma index from patient specific QA with each 5 cases of brain, cervix, head and neck, lung
using EPID dosimetry and MatriXX 2D array in two different linacs at MRCCC SHS and Siloam Hospital TBS. Calculated gamma index from IMRT case in MRCCC SHS ware 99.59% ± 0.46 for EPID dosimetry and 99.13% ± 0.75 for MatriXX 2D array, meanwhile at Siloam Hospital TBS the calculated gamma index were 99.8% ± 0.20 for EPID dosimetry and 99.71% ± 0.14 for MatriXX 2D array.Gamma index from VMAT cases in MRCCC were 97.71% ± 1.27 for EPID dosimetry and 99.50% ± 0.39 for MatriXX 2D array, and in Siloam Hospital TBS the value were 97.78% ± 1.45 for EPID dosimetry and 98.66% ± 1.26 for MatriXX 2D array. We conclude that the difference between EPID dosimetry and Matrixx 2D arrays at two hospitals were less than 1% and less than 2% for IMRT and VMAT cases, respectively. This work was aimed to study the characteristics of EPID dosimetry in use as patient specific QA for IMRT and VMAT. We compare result of gamma index from patient specific QA with each 5 cases of brain, cervix, head and neck, lung using EPID dosimetry and MatriXX 2D array in two different linacs at MRCCC SHS and Siloam Hospital TBS. Calculated gamma index from IMRT case in MRCCC SHS ware 99.59% ± 0.46 for EPID dosimetry and 99.13% ± 0.75 for
MatriXX 2D array, meanwhile at Siloam Hospital TBS the calculated gamma index were 99.8% ± 0.20 for EPID dosimetry and 99.71% ± 0.14 for MatriXX 2D array.Gamma index from VMAT cases in MRCCC were 97.71% ± 1.27 for EPID dosimetry and 99.50% ± 0.39 for MatriXX 2D array, and in Siloam Hospital TBS the value were 97.78% ± 1.45 for EPID dosimetry and 98.66% ± 1.26 for MatriXX 2D array. We conclude that the difference between EPID dosimetry and Matrixx 2D arrays at two hospitals were less than 1% and less than 2% for IMRT and VMAT cases, respectively.;This work was aimed to study the characteristics of EPID dosimetry in use as
patient specific QA for IMRT and VMAT. We compare result of gamma index
from patient specific QA with each 5 cases of brain, cervix, head and neck, lung
using EPID dosimetry and MatriXX 2D array in two different linacs at MRCCC
SHS and Siloam Hospital TBS. Calculated gamma index from IMRT case in
MRCCC SHS ware 99.59% ± 0.46 for EPID dosimetry and 99.13% ± 0.75 for
MatriXX 2D array, meanwhile at Siloam Hospital TBS the calculated gamma
index were 99.8% ± 0.20 for EPID dosimetry and 99.71% ± 0.14 for MatriXX 2D
array.Gamma index from VMAT cases in MRCCC were 97.71% ± 1.27 for EPID
dosimetry and 99.50% ± 0.39 for MatriXX 2D array, and in Siloam Hospital TBS
the value were 97.78% ± 1.45 for EPID dosimetry and 98.66% ± 1.26 forMatriXX
2D array. We conclude that the difference between EPID dosimetry and Matrixx
2D arrays at two hospitals were less than 1% and less than 2% for IMRT and
VMAT cases, respectively., This work was aimed to study the characteristics of EPID dosimetry in use as
patient specific QA for IMRT and VMAT. We compare result of gamma index
from patient specific QA with each 5 cases of brain, cervix, head and neck, lung
using EPID dosimetry and MatriXX 2D array in two different linacs at MRCCC
SHS and Siloam Hospital TBS. Calculated gamma index from IMRT case in
MRCCC SHS ware 99.59% ± 0.46 for EPID dosimetry and 99.13% ± 0.75 for
MatriXX 2D array, meanwhile at Siloam Hospital TBS the calculated gamma
index were 99.8% ± 0.20 for EPID dosimetry and 99.71% ± 0.14 for MatriXX 2D
array.Gamma index from VMAT cases in MRCCC were 97.71% ± 1.27 for EPID
dosimetry and 99.50% ± 0.39 for MatriXX 2D array, and in Siloam Hospital TBS
the value were 97.78% ± 1.45 for EPID dosimetry and 98.66% ± 1.26 forMatriXX
2D array. We conclude that the difference between EPID dosimetry and Matrixx
2D arrays at two hospitals were less than 1% and less than 2% for IMRT and
VMAT cases, respectively.]
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diane Marlina
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembajakan dalam bentuk file-sharing secara ilegal. Faktor-faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah faktor intention-to-use, willingness-topay, customer value, risk perception, advantage perception, attitude toward illegal file-sharing, persepsi terhadap government concern, label and artist concern, dan Online Music Service (OMS) Promotion. Pemodelan faktor-faktor
ini dilakukan dengan metode Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembajakan dalam bentuk file-sharing ilegal yang dilihat dari intention to use-nya terhadap OMS baik secara langsung maupun tidak langsung adalah attitude toward illegal filesharing, willingness-to-pay, advantage perception, customer value, dan persepsi
terhadap label and artist concern. Sedangkan faktor persepsi terhadap
Government Concern, Risk Perception dan OMS Promotion tidak mempengaruhi pembajakan

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify and model the factors that influence illegal file-sharing. Factors used in this study are intention to use, willingness to pay, customer value, risk perception, advantage perception, attitude toward illegal filesharing, government concern, label and artist concern, and Online Music Service (OMS) Promotion. Modeling method for these factors is Structural Equation Model (SEM). As a result, from the intention-to-use factor, illegal file-sharing
piracy is influenced by attitude toward illegal file-sharing, willingness to pay, customer value, label and artist perception and advantage perception. While government concern perception, risk perception, and OMS Promotion have no influence to illegal file-sharing."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T 25947
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>