Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salampessy, Hany
"Gizi lebih merupakan suatu masalah gizi yang prevalensinya cenderung meningkat. Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan Mei 2006 terhadap 36 mahasiswa program pascasarjanan FKM UI didapatkan 19.4% mahasiswa mempunyai status gizi lebih. Sebelumnya penelitian yang dilakukan oleh Lianawati (2005) terhadap mahasiswa pascasarjana FKM UI menemukan prevalensi gizi lebih sebesar 36.8%. Keadaan tersebut tentunya berbahaya dan mencemaskan karena dapat berdampak pada timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner (PJK) di masa mendatang.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara konsumsi makanan (energi, karbohidrat, lemak, protein), umur, jenis kelamin, suku, pendidikan, pengeluaran, status perkawinan, dan status tempat tinggal dengan status gizi mahasiswa pascasarjana (S2) FKM UI angkatan 2006 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan disain crosssectional yang dilakukan pada tanggal 5 Mei-2 Juni 2007. Jumlah sampel adalah 146 orang berumur 22-48 tahun. Instrumen yang digunakan antara lain kuesioner, timbangan seca, mikrotois, dan food model. Pengumpulan data makanan menggunakan metoda food record 2 hari. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata IMT adalah 23.6 kg/m2 dan prevalensi gizi lebih sebesar 33.6%. Bila dilihat dari tingkat konsumsi makanan, maka rata-rata energi yang dikonsumsi adalah 1576.9 Kalori yang mana 48% berasal dari karbohidrat, 37.0% dari lemak, dan 15.0% dari proein. Terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi energi, konsumsi karbohidrat, jenis kelamin, dan status perkawinan dengan status gizi mahasiswa. Hasil analisis stratifikasi menunjukkan bahwa jenis kelamin dan status perkawinan merupakan variabel konfonding terhadap konsumsi makanan dan status gizi. Guna mencegah dan menanggulangi masalah gizi lebih, maka diperlukan upaya-upaya seperti peningkatan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) gizi dan penelitian lanjutan berdasarkan faktor lain yang belum diteliti.

Overnutrition is one of nutritional problems that tends to increase in adult. A rapid survey conducted in May 2006 to 36 postgraduate students showed that 19.4% of them were overnutrition. Lianawati (2005) also showed that 36.8% of postgraduate students at FKM UI classified as overnutrition. These situation, of course, harmed and worried because its impact on emerged degenerative disease such as coronary heart disease (CHD) in the future.
The study aimed to find out the relationships between dietary intake (energy, carbohydrate, fat, and protein), age, sex, ethnic, and social-economic factors with nutritional status in postgraduate students at FKM UI. This study used cross sectional design, a quantitative approach, conducted between 5th May-2nd June 2007. Total sample were 146 students aged 22-48 years old. The instrument of the study were questionnaire, seca electronic digital scale, microtoise, and a food model. Dietary data collection used a two-day food record. The data were analyzed through univariate, bivariate, and stratification-analyses.
This study showed that average BMI was 23.6 kg/m2 and the prevalence of overnutrition was 33.6%. The average of total energy intake was 1576.9 Calories out of which 48% comes from carbohydrates, 37.0% from fat, and 15% from protein. There was relations between nutritional status and total energy, % energy from carbohydrate, sex, and marital status. Stratification analysis showed that sex and marital status were confounding factors to nutritional status. To prevent and treatment overnutrition some efforts like increasing a pockage of communication, information, and education training; health promotion; and following study based on others factors need to be done."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T41345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Cipako Sinamo
"Skripsi ini membahas hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), persen lemak tubuh (PLT), asupan zat gizi makro (kalori, karbohidrat, lemak dan protein), asupan zat gizi mikro (thiamin, riboflavin, piridoksin, vit.C dan Fe), dan aktivitas fisik dengan VO2max. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 81 mahasiswa Reguler Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI angkatan 2010 dan 2011. VO2max diukur dengan menggunakan alat Fitmate Med Hasil uji korelasi menunjukkan hubungan negatif antara IMT (r= -0,231) dan persen lemak tubuh (r= -0,447) dengan VO2max pada responden keseluruhan. Terdapat hubungan positif antara asupan Fe (r=0,231), dan aktivitas fisik (r=0,338) dengan VO2max pada responden keseluruhan. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar pada atlet dengan pengendalian yang lebih ketat terhadap faktor-faktor lain yang berpotensi menyebabkan bias dalam penelitian agar korelasi variabel indepenen dengan data VO2max dapat merepresentasikan kekuatan hubungan yang sebenarnya.

This thesis discusses the relationship between body mass index (BMI), body fat percent (BFP), the intake of macro nutrients (calories, carbohydrates, fats and proteins), the intake of micro nutrients (thiamin, riboflavin, pyridoxine, vit. C and Fe), and physical activity with VO2max. The study was a quantitative study with cross sectional design conducted in 81 undergraduate students of Public Health University of Indonesia majoring Nutrition in 2012. VO2max was measured by using Fitmate Med. The result of correlation test showed a negative relationship between BMI (r= -0,231) and percent body fat (r= -0,447) with VO2max in the overall respondents. Artifacts positive association between intake of Fe (r=0,231) and physical activity (r=0,338) with VO2max in the overall respondents. There were no significant relationship between other independent variables with VO2max. Further research is needed with larger samples in athletes with a more strict control of other factors that could potentially lead to bias in the study so that the data correlation with VO2max independen variables can represent the real strength of the relationship."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Aning Diyani
"ABSTRAK
Air merupakan salah satu unsur penting tubuh dan salah satu zat gizi makro selain
karbohidrat, lemak, dan protein. Namun, air sering dilupakan sehingga tanpa disadari banyak
remaja yang mengalami dehidrasi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan aktivitas fisik, pengetahuan dan faktor lainnya dengan konsumsi air putih pada
mahasiswa FKM UI. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan
pada bulan April 2012 di FKM UI dengan total sampel 123 orang yang diambil dengan
simpel random sampling. Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden
(jenis kelamin, uang saku, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan luas permukaan
tubuh), pengetahuan, kebiasaan, cara mendapatkan air minum, dan aktivitas fisik. Konsumsi
air minum diperoleh dengan pengisian FFQ semi kuantitatif sementara variabel lainnya
diperoleh dengan pengisian kuesioner. Untuk luas permukaan tubuh diperoleh dari perkalian
dengan rumus Du Bois antara berat badan yang diambil dengan timbangan seca dan tinggi
badan yang diambil dengan microtoise. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square.
Terdapat 49,6% responden yang konsumsi air minumnya masih kurang dengan rata-rata
minum 2.233 ml/hari. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsumsi air minum
mempunyai hubungan signifikan dengan aktivitas fisik, kebiasaan minum dan pengetahuan.
Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik
sehingga dapat menyadari pentingnya air bagi tubuh.

ABSTRACT
Water is one important element of the body and one of the macro nutrients
other than carbohydrates, fats, and proteins. However, water is often forgotten that
many teens who unwittingly mild dehydration. The purpose of this study was to
determine the relationship of physical activity, knowledge and other factors with
the consumption of water in FKM UI students. The study design was cross
sectional. The experiment was conducted in April 2012 in FKM UI with total
sample 123 people are taken by simple random sampling. Independent variables
taken are the characteristics of the respondents (gender, allowances, parental
education, parental employment, and body surface area), knowledge, habits, how
to get drinking water, and physical activity. Consumption of drinking water is
obtained by semi-quantitative FFQ while the other variables obtained by filling a
questionnaire. Body surface area obtained from the multiplication formula of Du
Bois weight taken with Seca scales and height are taken with microtoise. Bivariat
analysis is carried out by chi square test. There were 49.6% of respondents still
lack drinking water consumption by an average drink 2233 ml / day. The results
of statistical tests indicate that the consumption of drinking water has a significant
relationship with physical activity, drinking habits and knowledge. Students are
expected to increase the knowledge of good and drinking habits so as to realize
the importance of water for the body.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Utami
"ABSTRAK
Status gizi merupakan gambaran kebutuhan gizi jika tidak tercukupi
menimbulkan masalah bagi tubuh, baik yang berkurang maupun yang lebih banyak. Masalah gizi berlebih meningkatkan risiko berbagai penyakit dan mengganggu produktivitas some one. Mahasiswa S1 Gizi Reguler FKM UI adalah pihak-pihak tertentu diharapkan mampu menjaga kesehatan diri dan masyarakat khususnya dalam hal status gizi dengan penerapan ilmu gizi yang dipelajari salah satunya adalah penerapan gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan hubungan antara perilaku dan pengetahuan tentang pilar gizi seimbang dan faktor lain tentang status gizi mahasiswa sarjana Gizi Reguler FKM UI. Ada 143 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini merupakan total populasi mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI 2019 Alat kelamin wanita angkatan 2016, 2017, dan 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Data penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner independen.
Wawancara penarikan makanan 2x 24 jam, dan pengukuran berat badan dan tinggi badan menurut berat badan hidup. Penelitian dilakukan pada Mei 2019. Hasil analisis univariat mendalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi status gizi kurang pada responden adalah sama 37,1% dan tidak ada responden yang memenuhi porsi rekomendasi dalam Pedoman Gizi Seimbang. Berdasarkan uji chi square ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan signifikan antara tunjangan makan (nilai p = 0,038) dan persepsi citra tubuh (p nilai = 0,001) terhadap status gizi siswa.
ABSTRACT
Nutritional status is a description of nutritional needs if not fulfilled
cause problems for the body, both less and more. Excess nutritional problems increase the risk of various diseases and interfere with the productivity of some one. Students of S1 Regular Nutrition FKM UI are certain parties who are expected to be able to maintain the health of themselves and the community, especially in terms of nutritional status, by applying the science of nutrition that is learned, one of which is the application of balanced nutrition. This study aims to look at the description and relationship between behavior and knowledge about the pillars of balanced nutrition and other factors regarding the nutritional status of Regular Nutrition undergraduate students of FKM UI. There were 143 respondents who participated in this study, constituting the total population of the 2019 Undergraduate Program in Nutrition FKM UI 2019 female genitalia. This study used a cross-sectional study design. The research data were obtained through filling out an independent questionnaire. Twice 24 hour meal withdrawal interviews, and measurements of body weight and height for live weight. The study was conducted in May 2019. Results of in-depth univariate analysis The results showed that the proportion of malnutrition status among respondents was the same as 37.1% and none of the respondents fulfilled the portion of the recommendations in the Balanced Nutrition Guidelines. Based on the chi square test, it was found that there was a significant relationship between meal allowance (p value = 0.038) and body image perception (p value = 0.001) on the nutritional status of students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keyla Edvana Sugiarto Jayalaksana
"Perilaku gizi seimbang berkaitan dengan status gizi dan performa akademik. Mahasiswa FKM UI merupakan calon tenaga kesehatan yang sedang menempuh pendidikan kesehatan sehingga diharapkan mahasiswa sudah memiliki pengetahuan, menerapkan perilaku gizi seimbang, dan dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Namun, belum terdapat penelitian mengenai perilaku gizi seimbang mahasiswa FKM UI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan perilaku gizi seimbang mahasiswi FKM UI angkatan 2021. Perilaku gizi seimbang (konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, memantau berat badan) merupakan variabel dependen. Sementara pengetahuan gizi seimbang, citra tubuh, uang saku, tempat tinggal, keterpaparan informasi mengenai prinsip gizi seimbang, dukungan keluarga, dan pengaruh teman sebaya merupakan variabel independen. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, dilakukan pada September 2023-Mei 2024 pada 110 mahasiswi. Data dianalisis menggunakan Chi-square. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak terdapat responden yang berperilaku gizi seimbang secara keseluruhan dikarenakan tidak ada yang mengonsumsi anekaragam pangan atau data homogen. Analisis bivariat dilakukan pada setiap variabel independen dengan variabel dependen yang memiliki data heterogen (perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, memantau berat badan). Hasil analisis bivariat menemukan hubungan antara citra tubuh dengan memantau berat badan (p-value=0,013).

Balanced dietary behavior is related to nutritional status and academic performance. Public Health students Universitas Indonesia are prospective health workers currently pursuing health education so it is hoped that students will have knowledge and implement balanced dietary behavior. This research aims to determine the relationship between nutritional knowledge and other factors with balanced dietary behavior of Public Health students Universitas Indonesia class of 2021. Balanced dietary behavior (consumption of various foods, clean living behavior, physical activity, monitoring body weight) is the dependent variable. Meanwhile, nutrition knowledge, body image, pocket money, place to live, exposure to information regarding the principles of balanced nutrition, family support, and peer influence are independent variables. This research used a cross-sectional study design, conducted in September 2023-May 2024 on 110 female students. Data were analyzed using Chi-square. The results of the research found that there were no respondents who implement overall balanced dietary behavior because no one consumed various foods. Bivariate analysis was carried out on each independent variable with the dependent variable having heterogeneous data (clean living behavior, physical activity, monitoring body weight). The bivariate analysis found a relationship between body image and monitoring body weight (p-value=0.013)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalinda Zahara
"ABSTRAK
Penelitian Simanjuntak (2002), Wulandari (2007), dan Surasno (2008)
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kecenderungan status gizi kurang (kurus)
pada mahasiswa FKM UI. Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian dengan
tujuan mengetahui gambaran dan hubungan antara asupan makanan (konsumsi
energi, karbohidrat, lemak, dan protein), perilaku makan (kebiasaan sarapan dan
kebiasaan konsumsi fast food), dan faktor lainnya dengan status gizi kurang
(kurus) mahasiswi S1 Reguler angkatan 2008-2010 FKM UI tahun 2011.
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
pada bulan April tahun 2011 dengan 138 responden. Jenis penelitian kuantitatif
dengan rancangan studi cross sectional. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan Stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu
kuesioner, alat pengukuran berat badan dan alat pengukuran tingi badan. Uji
statistik yang digunakan adalah uji chi-square untuk melihat hubungan dua
variabel. Pada penelitian ini didapat gambaran status gizi mahasiswa FKM UI
angkatan 2008-2010 yaitu mahasiswi yang kurus sebesar 23,2% dan mahasiswi
yang tidak kurus sebesar 76,8%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara konsumsi lemak dan protein, pengetahuan gizi
dan kebiasaan olahraga dengan status gizi kurang (kurus) mahasiswi S1-Reguler
angkatan 2008-2010 FKM UI tahun 2011.

ABSTRACT
Researches Simanjuntak (2002), Wulandari (2007), and Surasno (2008)
showed that an increase in the tendency of undernutritional status (thinness) at
FKM UI students. These researches underlying the researcher to conduct the study
aiming to know the description and the relationship between nutrient intake
(consumption of energy, carbohydrates, fats, and proteins), eating behavior
(breakfast habits and habits of consumption of fast food), and other related factors
with undernutritional status (thinness) of female student S1-Regular class of 2008
to 2010 FKM UI in 2011. This research was conducted at the Faculty of Public
Health University of Indonesia in April 2011 of 138 respondents. Type of research
is a quantitative cross-sectional study design. The method of sampling carried out
by stratified random sampling. Research instruments used were questionnaires,
weight body measurement tools, and height body measurement tools. The
statistical test used chi-square to see the relationship between two variables. In the
study showed that the description of the undernutritional status (thinness) of
female students of the FKM UI class of 2008-2010 whose thin at 23.2% and the
others who are not thin at 76.8%. Statistical analysis showed that there was a
significant correlation between fat and protein intake, nutrition knowledge, and
exercise habit with undernutritional status (thinness) of female student S1-Regular
class of 2008 to 2010 FKM UI in 2011."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Dwi Mulia
"Dari seluruh periode kehidupan wanita, periode remaja merupakan periode yang sangat rentan dengan gizi salah. Gizi salah pada wanita dapat memberikan pengaruh buruk kepada dirinya sendiri maupun kepada bayi yang akan dikandungnya kelak. Berdasarkan penelitian menunjukan masih banyak ditemukan gizi salah pada wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan konsumsi makanan dan aktivitas fisik serta citra tubuh terhadap status gizi pada mahasiswi FKM UI tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional, dengan sampel 210 mahasiswi S1 reguler angkatan 2009 sampai dengan 2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 15% responden mengalami gizi lebih dan 17% gizi kurang. Berdasarkan hasil uji bivariat didapatkan hasil umur, suku orang tua, uang saku untuk makan, aktivitas fisik, variasi makanan dan konsumsi makanan fast food tidak berhubungan secara statistik terhadap status gizi. Sedangkann citra tubuh dan konsumsi makanan junk food mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan status gizi.

Teenager is the most vulnerable life phase for suffering from malnutrition in female. It could give bad effect for both herself and her fetus as well. Recent researches show that there are still a lot of malnutrition found in female. This research then comes to find the relationship between style of food consumptions, physical activities, and the ways how female value their body physically with their nutritional condition. Object of the research was focus on Undergraduate female students on Faculty of Public Health, University of Indonesia. The research was done with cross-sectional design with 210 samples of regular undergraduate student year 2009-2010. It found that 15% of respondents were underweight, and 17% of them were overweight. Based on bivariate analysis by chi-square, the research also found that age, ethnicitiy of parents, budget for meal, physical activities, variety on meal, and fast food consumptions were not related statistically with female nutritional condition. However the ways to value body physically and junk food consumptions was related statistically with female nutritional condition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Shavira
"ABSTRAK
Emotional eating merupakan kecenderungan seseorang untuk makan secara berlebih dalam menanggapi emosi negatif. Kecenderungan emotional eating erat hubungannya dengan konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak, makanan bertekstur renyah, dan minuman berpemanis. Apabila pola konsumsi ini dilakukan secara terus menerus, akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan Diabetes Mellitus tipe II. Kecenderungan emotional eating dapat terjadi karena berbagai faktor seperti tingkat stres, stresor perkuliahan, status gizi, dan eating dysregulation. Untuk melihat hubungan emotional eating dengan faktor-faktor tersebut dilakukan penelitian cross-sectional pada mahasiswi S1 Reguler FKM UI. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode stratified random sampling. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu uji chi square dan uji t independen. Hasil uji t independen menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan skor eating dysregulation berdasarkan kecenderungan emotional eating (p value = 0.011). Pada penelitian ini, tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan kejadian emotional eating berdasarkan status gizi, namun ditemukan bahwa variabel eating dysregulation juga dapat menjadi variabel confounding yang mempengaruhi hubungan antara status gizi dengan emotional eating (p value = 0.035)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Setiawati Rahayu
"[ABSTRAK
Sindrom pramenstruasi merupakan sekumpulan gejala yang dirasakan 7-10 hari sebelum siklus
menstruasi, gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood, nyeri sendi atau otot, food
carving. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik sampling yang
digunakan adalah sensus, sehingga responden dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswi yang
terdaftar di program studi gizi dari angkatan 2011?2013. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa
sebagian besar mahasiswi Gizi FKM UI mengalami defisiensi zat gizi mikro, sedangkan hasil uji
hubungan antara asupan zat gizi dengan sindrom pramenstruasi menyatakan beberapa asupan zat
gizi memiliki hasil yang signifikan dengan sindrom pramenstruasi yaitu, Protein (0.047),
Vitamin A (0.014), Vitamin B1 (0.000), Vitamin B2 (0.002), Vitamin B6 (0.000), Magnesium
(0.000) dan Kalsium (0.000). adapun asupan zat gizi yang paling dominan memengaruhi sindrom
pramenstruasi adalah vitamin B1, mahasiswi yang memiliki asupan vitamin B1 yang cukup
memiliki resiko 61 kali lebih kecil mengalami sindrom pramenstruasi dibandingkan dengan
mahasiswi yang mengalami defisiensi.

ABSTRACT
Premenstrual syndrome is a group of symptoms that is felt 7-10 days before the menstrual cycle,
which is often perceived symptoms are changes in mood, muscle pain, food carving and many
more. Design study in this research used cross-sectional with sampling technique used is the
census, so the respondents of this study are all female students enrolled in the course nutrition of
force from 2011 to 2013. From this study it can be seen that most of the FKM UI student
Nutritional deficiency of micronutrients, while the test results the relationship between nutrient
intake with premenstrual syndrome reveals some nutrient intake had significant results with
premenstrual syndrome, namely, Proteins (0047), Vitamin A (0014), Vitamin B1 (0.000),
Vitamin B2 (0002), Vitamin B6 (0.000), Magnesium (0000) and Calcium (0000). As for the
nutrient intake of the most dominant influence of premenstrual syndrome is vitamin B1, a student
who has a sufficient intake of vitamin B1 has a 61 times lower risk of experiencing premenstrual
syndrome compared with students who are deficient;Premenstrual syndrome is a group of symptoms that is felt 7-10 days before the menstrual cycle,
which is often perceived symptoms are changes in mood, muscle pain, food carving and many
more. Design study in this research used cross-sectional with sampling technique used is the
census, so the respondents of this study are all female students enrolled in the course nutrition of
force from 2011 to 2013. From this study it can be seen that most of the FKM UI student
Nutritional deficiency of micronutrients, while the test results the relationship between nutrient
intake with premenstrual syndrome reveals some nutrient intake had significant results with
premenstrual syndrome, namely, Proteins (0047), Vitamin A (0014), Vitamin B1 (0.000),
Vitamin B2 (0002), Vitamin B6 (0.000), Magnesium (0000) and Calcium (0000). As for the
nutrient intake of the most dominant influence of premenstrual syndrome is vitamin B1, a student
who has a sufficient intake of vitamin B1 has a 61 times lower risk of experiencing premenstrual
syndrome compared with students who are deficient, Premenstrual syndrome is a group of symptoms that is felt 7-10 days before the menstrual cycle,
which is often perceived symptoms are changes in mood, muscle pain, food carving and many
more. Design study in this research used cross-sectional with sampling technique used is the
census, so the respondents of this study are all female students enrolled in the course nutrition of
force from 2011 to 2013. From this study it can be seen that most of the FKM UI student
Nutritional deficiency of micronutrients, while the test results the relationship between nutrient
intake with premenstrual syndrome reveals some nutrient intake had significant results with
premenstrual syndrome, namely, Proteins (0047), Vitamin A (0014), Vitamin B1 (0.000),
Vitamin B2 (0002), Vitamin B6 (0.000), Magnesium (0000) and Calcium (0000). As for the
nutrient intake of the most dominant influence of premenstrual syndrome is vitamin B1, a student
who has a sufficient intake of vitamin B1 has a 61 times lower risk of experiencing premenstrual
syndrome compared with students who are deficient]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Larasati Hapsari
"Skripsi ini membahas tentang konsumsi fast food dan minuman berpemanis karena tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia serta dengan variabel. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2020 dengan total sampel sebanyak 256 sampel. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dan pengeluaran per bulan dengan konsumsi fast food, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan konsumsi minuman berpemanis. Maka dari itu, peneliti menyarankan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk memberikan intervensi mengenai cara-cara menurunkan tingkat stres pada mahasiswa, baik merupakan poster, spanduk, atau intervensi lainnya. Serta diadakannya program atau kegiatan untuk mahasiswa seperti senam bersama yang dilakukan setiap minggu, guna menurunkan tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa.

This thesis discuss about consumption of fast food and sugar-sweetened bevereges with stress level on students in the Faculty of Public Health University of Indonesia. This research is a quantitative study with a cross-sectional design study that was conducted on November-December 2020 with a total of 256 samples. The result finds that there is a significant relationship between stress level and expenses per month with fast food consumption, but there is no significant relationship between stress level with consumption of sugar sweetened beverages. Therefore, the researcher suggests that the Faculty of Public Health University of Indonesia to provide the students with intervention about how to decrease their stress level, either through posters, banners, or other interventions. As well as holding programs or activities for students such as weekly exercise together, in order to reduce the level of stress experienced by students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>