Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilhamsyah Edwar
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Sudaryoko
"ABSTRAK
Ketidak lengkapan data informasi bagi perencanaan di patologi klinik mengakibatkan pengadaan barang reagensia tidak pernah dapat dipenuhi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut patologi klinik mengadakan pinjaman barang reagensia pada setiap bulannya yang akan dibayarkan pada triwulan berikutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas perencanaan barang reagensia di laboratorium patologi klinik serta mengetahui gambaran tentang perencanaan, sistem informasi yang dikehendaki bagi perencana, dan membuat suatu sistem informasi dalam perencanaan barang reagensia.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengarah sample diambil pinjaman dari kwartal II, karena pada kwartal ini jumlah pinjaman dan jenisnya sangat besar, yaitu jenis pinjaman 103 item penyebabnya dikarenakan faktor perencanaan tidak akurat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan barang reagensia di patologi klinik dilaksanakan oleh urusan perencanaan yang dalam struktur organisasinya di bawah koordinator administrasi dan keuangan patologi klinik. Perencanaan yang dibuat berdasarkan data pembelian triwulan lalu dan rencana permintaan triwulan sebelumnya ditambah 10% untuk cadangan.
Instalasi patologi klinik pada setiap bulannya melakukan permintaan langsung ke pihak ke-3 (luar) sebagai pinjaman yang akan dikembalikan pada rencana triwulan berikutnya.
Perencanaan dari patologi klinik haruslah dibuat berdasarkan data-data yang akurat seperti, data pemakaian, jumlah pasien, jumlah tindakan dan jumlah pemeriksaan pada pasien, jumlah tindakan dan jumlah persetujuan pada triwulan sebelumnya, dan jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan oleh pengelola anggaran. Informasi data ini didapat dari patologi sendiri dan dari instalasi farmasi sebagai perencana, sehingga rencana kebutuhan yang dibuat dani patologi klinik dapat disetujui.
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi sangat dibutuhkan oleh patologi klinik dalam membuat suatu perencanaan, karena dengan diperoleh informasi yang akurat maka dapat diambil suatu keputusan dengan cepat dan tepat untuk membuat suatu perencanaan.
Diperlukan adanya SOP (Standart Operating Procedure) yang jelas dalam perencanaan, agar alur informasi dapat berjalan secara terpadu, disamping itu perlu dibuat suatu sistem informasi yang terpadu antara pemakai dan perencana. Dengan menggunakan sistem komputerisasi.

ABSTRACT
Due to incomplete information file for fore-cast in the Clinical Pathology, the source supply for Reagensia can not be made, so to carry out this need Clinical Phatology has to berson for the Reagensia into they and will he paid by nextquarter.
This information is to affect the dance supply of Reagensia in the Clinical Phatology Laboratory and get the idea of the source supply, the information system that needed for the supply and to make out an information system in the source supply of Reagensia.
The source file is base on samples from quarter II, because in this quarter the dont of and the load was very big, that is evan of 103 item and the usult of it is the in accurate faktur.
From the cheched resultd we know that Reagensias ine-cast of supply in the Clinical Phatology was done by supply sources which organization structur is uder the administration and finance of Clinical Phatology.
Fore-cast that base on purchases of last quarter and demand quarter befor plus 10% form sources.
Clinical Phatology instalation make a mointhey direct demand to a third person as a load which will be paid by the next quarter.
Fore-cast (supply air) of Clinical Phatology must be base on accurate file like used file (spending file) what of patients, total of agreement and ains in quarter before, total amount of of fire-cast which was first agreed by the main incharge. File of this information is form Clinical Phatology and from medical instalation as a fore-cast, so that the needed fire-cast that was made by Clinical Phatology.
The conclusive is that the needed information is indeed need badly by clinical Phatology in preparing a fire-cast, because by gaining an accurate information, a quick and night decision can be made for preparing a fore-cast.
A Clear Standard Operating Procedure is needed in preparing a fire-cash, to that the flow of information can be realised, beside an information system between the user and supplier needed to by made with computerize.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Marina
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk memahami peran, fungsi, serta tanggung jawab apoteker dalam kegatan manajerial dan pelayanan farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Tugas khusus yang diberikan adalah pembuatan leaflet cara menggunakan heparin dan cara menggunakan dan membersihkan rotahaler di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional (Rsupn) Dr. Cipto Mangunkusumo.

The aim of Pharmacist Internship Program at Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo is to understand the role, functions, and reponsibilites of pharmacist in pharmaceutical management and pharmaceutical care practice. Spesific task that given in pharmacist internship program is making flyer about the way of using heparin and the way of using and cleaning rotahaler in Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional (Rsupn) Dr. Cipto Mangunkusumo.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Zubaidah
"ABSTRAK
Limbah padat rumah sakit termasuk dalam kelompok limbah bahan beracun dan berbahaya (limbah B3) berdasarkan PP No. 19/1995, karena adanya limbah yang dapat berpotensi menimbulkan penyakit infeksi (limbah infeksius). Pengelolaan limbah padat rumah sakit perlu mendapatkan perhatian terutama karena adanya limbah infeksius tersebut. Selain itu limbah rumah sakit juga dapat bersifat radioaktif, toksik/sitotoksik karena adanya bahan kimia yang berbahaya, ataupun bersifat seperti limbah domestik.
Berdasarkan pengamatan penulis saat ini, limbah padat rumah sakit belum dikelola dengan baik. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengelolaan limbah padat di RSCM, informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku para pegawai dan petugas RSCM dalam pengelolaan limbah padat rumah sakit, serta informasi tenntang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan limbah padat rumah sakit.
Jenis penelitian adalah deskriptif analitis. Dipakai data primer dengan penyebaran kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan serta data sekunder untuk melengkapi data primer. Analisis data untuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai dan petugas RSCM dilakukan dengan mengelompokkan dan memberi katagori terhadap data sebagai berikut : katagori baik, cukup, kurang dan kurang sekali dengan prosentase masing-masing 76%-100%, 56%-7S%, 40%-55% dan kurang dari 40%.
Untuk pola penanganan limbah padat RSCM dilakukan dengan pengamatan langsung di tiap-tiap bagian pada setiap tahap pengelolaan (pewadahan, pengangkutan, pengolahan, pembuangan akhir). Alga dilakukan wawancara terhadap pihak terkait dengan pedoman wawancara berstruktur. Dilakukan pengamatan terhadap volume limbah yang dibuang ke TPA setiap harinya, kemudian dihitung volume rata-rata produksi limbah padat RSCM.
Dari penelitian diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pengetahuan responden terhadap limbah padat rumah sakit dan Cara pengelolaannya adalah baik, dengan nilai rata-rata berkisar antara 82%-93%. Sikap dan persepsi responden terhadap pengelolaan limbah padat RSCM adalah cukup baik, dengan nilai rata-rata berkisar antara 65% - 81% (untuk sikap) dan 70% - 81% untuk persepsi.
2. Terdapat hubungan positif antara pengetahuan dan sikap dari seluruh responden terhadap pengelolaan limbah padat. Data empiris menunjukkan hasil perhitungan nilai r hitung adalah 0,362 lebih besar dari r tabel pada taraf nyata 5 % maupun 1 % berdasar tabel harga kritik Product Moment Pearson.
3. Hasil pengamatan pola pengelolaan limbah padat RSCM adalah sebagai berikut :
a. Belum dilakukan pemilahan untuk semua jenis limbah berdasarkan karakter limbah rumah sakit.
b. Untuk limbah infeksius yang berasal dari ruang isolasi (pasien dengan penyakit infeksi) telah dilakukan pemilahan pada tahap?"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Imastuti
"Praktik kerja profesi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Periode Bulan Oktober-November Tahun 2018 bertujuan untuk  memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di Rumah Sakit, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian.
Pelaksanaan praktik kerja profesi ini berlangsung selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu Peran Apoteker Dalam Mencegah Medication Error Akibat LASA di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Periode Bulan Mei-September Tahun 2018. Tujuan tugas khusus ini adalah mengetahui persentase medication error akibat LASA,  persentase fase dan tipe medication error akibat LASA, dan persentase peran apoteker dalam penyelesaian medication error akibat LASA di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo periode Mei-September 2018.

The aims of internship held in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo in October-November 2018  are to understand the duties and responsibilities of pharmacists at the hospital in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in hospital, have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development.
This internship was conducted for two month with a special assignment The Role of Pharmacists in Preventing Medication Errors due to LASA in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Period May-September 2018. The purpose of this special assignment is to know the percentage of medication error due to LASA, the percentage of phase and type of medication errors due to LASA, and the percentage of pharmacist role in solving medication errors due to LASA at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo May-September 2018.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Lisna
"Penelitian ini membahas mengenai Pengorganisasian akreditasi JCI pengelolaan akreditasi JCI di RSUP Nasional Dr Cipto Magunkusumo Jakarta Tahun 2012. Pengorganiasaian akreditasi JCI berdasarkan pada standar pelaksanaan akreditasi JCI yaitu tahap Initial Assessment, Preparation, Tracer, Implementasi, Evaluasi, Milestone, Mock Survey, Survey akreditasi dan Keputusan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian akreditasi JCI di RSCM sudah berjalan cukup optimal. Walaupun dalam Penatalaksanaannya penyelenggara menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya dukungan dari Depkes dalam hal pendanaan, besarnya kapasitas dan ruang lingkup rumah sakit, budaya organisasi yang belum sepenuhya berubah dan kurangnya dukungan dari SDM lain diluar kepanitiaan.

This study discuss the organization overview of JCI accreditation in Dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta 2012. This JCI accreditation organization based on the JCI standard of organizing which start with Initial assessment, Preparation process, Tracer Method, Implementation of the program, Evaluation, Mock survey and survey accreditation / full survey, the milestone, the decision of accreditation . This study uses qualitative research methods with in-depth interviews, observations, and review of the secondary data.
Research shows that the organization of JCI accreditation already been running optimally, even though in conducting the organization of JCI accreditation, the organizer faced many challenges. Some of these challenge being the obstacles for the success of this program. Research result seen from the result of in-depth interviews, all the tables which indicates factual data, and guidelines for review of secondary data.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Prarika
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Puskesmas Kecamatan Jatinegara, dan Apotek Prima Sehat Periode Juli-November 2019

ABSTRACT
Internship at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Puskesmas Kecamatan Jatinegara, and Apotek Prima Sehat Period July-November 2019
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Yama Irawan
"Latar belakang: Menurunkan angka kematian ibu menjadi prioritas program kesehatan global, dan merupakan salah satu target dalam United Nation Millennium Development Goals (MDGs), yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga 75% pada tahun 2015. Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2012 adalah 359/100.000 kelahiran hidup, dan merupakan salah satu negara dengan angka tertinggi di Asia Tenggara dengan Jakarta memiliki jumlah kematian ibu sebanyak 97 jiwa.
Tujuan : Mengidentifikasi karakteristik kematian ibu di RSCM, meliputi karakteristik sosio-demografi, riwayat obstetri dan medis, serta kondisi klinis pasien saat tiba di rumah sakit.
Metode : Penelitian ini merupakan survey untuk mengetahui data deskriptif kematian maternal menggunakan rekam medis selama rentang waktu penelitian. Dilakukan telaah rekam medis 51 kasus kematian ibu yang terjadi selama 2 tahun dari Januari 2013 hingga Desember 2014 di bagian Obstetri dan Ginekologi, RSCM.
Hasil: Dari 51 kasus kematian maternal, diketahui kelompok usia yang dominan adalah 25-34 tahun (58,8%) dengan mayoritas berpendidikan setingkat SMA (70,6%). Tiga puluh dua (62,8%) subjek dengan paritas lebih dari 2 dan tidak ada subjek yang menggunakan metode kontrasepsi IUD atau implan. Sembilan puluh dua persen subjek melakukan ANC, dengan sebagian besar ≥ 4 kali (33 subjek, 64,7%) dan umumnya dilakukan di bidan (41 subjek, 80,4%). Preeklampsia berat merupakan kelainan dalam kehamilan yang paling banyak dijumpai (26 subjek, 65%). Empat puluh tujuh subjek (92,2%) merupakan pasien rujukan, dengan 10 subjek mengalami eklampsia (19,6%) dan 12 subjek dengan perdarahan (23,5%). Preeklampsia adalah penyebab kematian utama.
Kesimpulan: Karakteristik dominan pada kematian maternal di RSCM adalah Ibu dengan preeklampsia, kelompok umur 25-34 tahun, pendidikan setaraf SMA, ANC di bidan, dan jumlah ANC lebih dari 4 kali.

Background: Reducing maternal mortality is a priority in global health programs, and is one of the targets in the United Nations Millennium Development Goals (MDGs), which is to reduce maternal mortality by 75% by 2015. The maternal mortality rate in Indonesia in 2012 was 359 / 100,000 live births , and is one of the countries with the highest rates in Southeast Asia with 97 maternal death in Jakarta as its capital city.
Objective: Identify characteristics of maternal mortality in tertiary hospitals in Jakarta, including socio-demographic characteristics, previous medical and obstetric history, and patient?s clinical condition on arival to the hospital.
Method: This was a survey to identify descriptive data of maternal mortality using medical records during study period. Manual review of 51 medical records was conducted for 2 years from January 2013 to December 2014 in Department of Obstetric & Gynecology, Cipto Mangunkusumo Hospital.
Results: From 51 maternal mortality, 58,8% was 25-34 years old, with most of them had education at a level of senior high school (70,6%). Thirty two subjects (62,8%) with parity more than 2, there was no history of using IUD or implant as contraception methods. Ninety two percents subjects had antenatal care visits, and mostly ≥ 4 times (33 subjects, 64,7%) and visit midwives (41 subjects, 80,4%). Severe preeclamsia was the dominant comorbid during pregnancy (26 subjects, 65%). Forty seven subjects (92,2%) are referral patients, ten subjects (19,6%) had eclampsia and 12 subjects (23,5%) had hemorrhage. Most of death occured as a result of severe preeclampsia (26 subjects, 50,98%).
Conclusion: Maternal mortality characteristics were identified. Severe preeclamsia was the dominant comorbid during pregnancy, with 25-34 years old group, high school education background, had at least 4 times antenatal care and visit midwife for antenatal care.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chakti Ari Swastika
"Latar belakang: Salah satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka
kematian dan morbiditas Ibu adalah sistem rujukan yang efektif. Pandemi
COVID-19 memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan sistem rujukan.
Belum pernah dilakukan penilaian terhadap penerapan sistem rujukan obstetri di
era pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian deskriptif-analitik berdesain potong lintang yang
membandingkan efektivitas rujukan sebelum (Juli-Desember 2019) dan saat di era
pandemi COVID-19 (Maret-Agustus 2020) di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Efektivitas rujukan dinilai berdasarkan dua
kriteria, yakni kesesuaian diagnosis rujukan dan ketepatan prosedur yang meliputi
komunikasi melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT),
pengantaran dengan ambulans, dan pelampiran surat rujukan.
Hasil: Penelitian menemukan 198 kasus rujukan dari 464 kasus obstetri (42,67%)
sebelum pandemi dan 231 kasus rujukan dari 486 kasus obstetri (47,53%) di era
pandemi. Kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur rujukan di era pandemi
COVID-19 secara signifikan lebih tinggi. Kesesuaian diagnosis meningkat dari
57,58% sebelum pandemi menjadi 71,00% di era pandemi (p = 0,004). Ketepatan
prosedur rujukan meningkat dari 28,28% sebelum pandemi menjadi 45,45% di era
pandemi (p < 0,001). Berdasarkan kriteria tersebut, efektivitas rujukan di Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo pada era pandemi COVID- 19 ditemukan lebih tinggi secara signifikan, yakni sebelum masa pandemi sebesar 21,72% dan di era pandemi sebesar 40,26% (p < 0,001).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan efektivitas rujukan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan kesesuaian diagnosis dan
ketepatan prosedur di era pandemi COVID-19 hingga 2x dibanding sebelum masa pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albar Abshar Muhamad
"Tumor odontogenik merupakan jenis tumor yang sering terjadi di regio kepala leher terutama di rongga mulut. Badan Kesehatan Dunia WHO telah membuat klasifikasi yang baru terhadap jenis tumor odontogenik. Kejadian tumor odontogenik di Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal di antaranya kondisi demografi, sosioekonomi dan keadaan klinis masing-masing individu. Penelitian mengenai tumor odontogenik masih sangat sedikit dilakukan di Indonesia sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan distribusi tumor odontogenik di Indonesia periode 2012-2015. Analisis dilakukan pada 118 rekam medik pasin tumor odontogenik. Frekuensi dan distribusi dilihat berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi, pekerjaan, pendidikan, diagnosis tumor, jenis perawatan, spesialisi, gambaran histopatologis, lama rawat inap dan tingkat rekurensi. Mayoritas pasien berusia 31-40 tahun 26,27. Tumor odontogenik ditemukan lebih banyak pada laki-laki dengan rasio 1.03:1. Tingkat pendidikan paling banyak adalah tamat SMA, 35 pasien 29,67. Mayoritas pasien tidak bekerja sebanyak 26 pasien 22,03. Ameloblastoma merupakan jenis tumor paling banyak yaitu 101 kasus 85,60. Tumor odontogenik paling banyak ditemukan di rahang bawah sebanyak 102 kasus 86,44. Penanganan tumor paling banyak dilakukan oleh spesialis bedah mulut sebanyak 91 kasus 77,12. Rata-rata lama rawat inap pasien adalah 9,87 7,60 hari. Terjadi 15 kasus rekurensi pada jenis tumor ameloblastoma.

Odontogenic tumor is a common tumor in the head and neck regio especially oral cavity. World Health Organization WHO in 2005 currently reclassify the classification of tumor odontogenic. The incidence of the odontogenic tumor in Indonesia were depends on demographic conditions, socio economic and clinical condition of the patients. The research about odontogenic in Indonesia are currently limited so this research are conducted to see the frequency and distribution of odontogenic tumor in Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital from 2012 2015. 118 medical records was analyzed. Frequency and distribution analyzed concerning age, gender, location of tumor, educational level, occupation, diagnosis, treatment, specialization, histopatologic type, length of stay, and reccurent rate. Most of the patients were 31 40 years old in age 26,27. Odontogenic tumor mostly happen in man with ratio 1.03 1. The educational level of the patients mostly are graduated high school student 29,67 and mostly are not work 22,03. Ameloblastoma is the most common odontogenic tumor 85,60. Mandible is the common site of the odontogenic tumor 86,44. The treatment of the odontogenic tumor mostly done by the oral and maxillofacial surgeon 77,12. Mean of patient length of stay were 9,87 7,60 days. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>