Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djadja Subagdja
"Memasuki era pasar bebas, industri garmen Nasional mau tidak mau harus dapat mempertahankan posisinya dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja serta mengefektifkan komunikasi dengan calon pembeli/pemesan. Salah satu solusi yang dapat mengakomodasi tuntutan-tuntutan ini adalah mengimplementasikan sistem terintegrasi berbasis teknologi informasi.
Sistem yang dimaksud, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan dan mengelola data yang diperlukan daIam proses produksi garmen dan informasi yang dihasilkannya. Sistem juga harus mampu melayani kebutuhan komunikasi antarepartemen dan antara perusahaan dengan pihak luar yang mempengaruhi proses produksi dan pemasaran.
Sebagaimana layaknya sebuah investasi bam di sebuah perusahaan, implementasi sistem terintegrasi ini juga memerlukan anaIisis cost-benefit dan analisis keuntungan-keuntungan yang akan didapat.
Tesis ini berisi analisis-analisis biaya tetap dan berjalan serta analisis keuntungan-keuntungan yang dilakukan dengan bantuan metodologi Information Economics (IE). Sementara itu, analisis cost-benefit dilakukan dengan memanfaatkan metodologi discounted cash flow (DCF).
Dari penelitian yang dilakukan ternyata penghematan biaya cetak tidak dapat memberikan keuntungan yang berarti atas nila investasi. Tetapi dengan metodologi IE kemudian diketahui ada keuntungan lain yakni penghematan pengadaan bahan dan restrukturisasi staf senior dan manajer yang memberikan keuntungan yang berarti atas nilai investasi sistem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parapat, Maria Devina
"Untuk meningkatkan produktiftas dan daya samg sebuah perusahaan, implementasi teknologi informasi sangat dibutuhkan. Teknologi Informasi membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Teknologi Informasi yang semakin kompleks dan kebutuhan sistem informasi yang semakin meningkat membutuhkan proses perhitungan biaya dan keuntungan yang semakin rumit pula. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu sistem informasi.
Information Economics adalah suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis suatu sistem informasi. Konsep keuntungan diperluas menjadi konsep nilai yang merupakan kombinasi dampak finansial diskrit dan kinerja bisnis yang dikuantifikasi. Konsep biaya diperluas menjadi semua efek negatif pada perusahaan. Penilaian dilakukan dalam lima kategori utama, yaitu nilai finansial, nilai strategis, nilai stakeholder, resiko strategi kompetitif dan resiko organisasi, yang tergabung dalam dua domain utama, yaitu bisnis dan teknologi.
Dalam tesis ini kasus yang dipergunakan oleh penulis adalah mengevaluasi nilai ekonomis sistem Intranet pada sebuah perusahaan yang bergerak di industri kimia, khususnya specialty chemicals. Dengan menggunakan metodologi Information Economics maka akan dibahas manfaat tangible, yang langsung berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan secara finansial, dan manfaat intangible, yang tidak berpengaruh langsung terhadap pendapatan perusahaan. Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan metodologi Information Economics rnaka dapat dilihat manfaat terbesar diperoleh dari manfaat intangible yaitu value acceleration . Pada penilaian awal dengan menggunakan analisis cost-benefit tradisionaI, yang hanya memperhitungkan pengurangan biaya operasionaI, diperoleh nilai ROJ -38,2%. Setelah manfaat intangible seperti manfaat value linking, value acceleration, dan value restucturing, diperhitungkan, maka nilai ROJ meningkat menjadi 335%.

The application of appropriate Information Technology will help to increase the company's productivities and improve its competitiveness. Companies spend substantial funds for the development and use of Information system in its operations. Rapid development in technology, and the ever increasing need for better Information system make it more difficult to assess the cost and benefit of an investment on the required Information system. It becomes obvious that the companies' management would like to have a certain concept to evaluate the contribution of an Information System in its business before they decide to invest on one. Information Economics is a concept that could be used to measure the economic value of an Information system. The concept of benefit is expanded to become value concept which is the combination of discrete financial impact and quantifiable business performance. The cost concept is expanded to include all negative impacts to the company. Evaluation is based on five main categories, which are, Financial Value, Strategic Value, Stakeholder Value, Strategic Competitive Risks, Organizational Risks, which can also be combined into two domain, Business Domain and Technology Domain.
Company X is a local national company with its core busin ess being Industrial chemicals. In the effort to improve its competitiveness , the company decided to implement Intanet system as part of its business process. This thesis will review the economic values of the Intranet system in the company X, by using the methodology of Information Economics. After doing the evaluation on tangible and intan gible benefit of the Intranet System, the highest value came from intangible benefit, which was value acceleration. Using the traditional cost benefit analysis, the ROI was -38,2%, after included the value linking, value acceleration, value restructuring, the ROI was increased to 335%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistijo
"ABSTRAK
Dalam dekade terakhir ini, Internet telah mengubah jalan di dalam berbisnis. Salah satu kelemahan dari penggunaan jaringan internet adalah lemahnya keamanan terhadap data yang melewati jaringan tersebut. Data yang lewat akan dapat dengan mudah dikenali sehingga mudah pula untuk diganti atau disadap oleh seseorang yang berniat ingin mencuri. Oleh sebab itu adalah sangat riskan membiarkan data-data yang menjadi rahasia perusahaan dapat diganggu di dalam perjalanannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, tersedia suatu teknologi yang relatifbaru yang dikenal dengan sebutan Virtual Private Network (VPN).
Pemanfaatan VPN sebagai jaringan komunikasi data di dalam PT Jasa Raharja (Persero) dinilai sangat tepat, mengingat perusahaan ini memiliki banyak kantor yang secara geografis tersebar di seluruh pelosok Indonesia serta tidak mementingkan kecepatan di dalam koneksi. Namun demikian, penerapan teknologi intranet-VPN memerlukan suatu pengkajian yang mendalam terhadap kelayakan investasi dengan melihat azas manfaat dan biaya.
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada dasamya adalah suatu sistem pelaporan atau penyedia yang khusus dirancang untuk manajemen puncak. Informasi yang dihasilkan pada umumnya bersifat ringkasan dan memiliki cakupan yang luas. Dengan informasi yang disajikan oleh SIE, manajemen puncak dapat mendayagunakan teknologi informasi untuk mengendalikan organisasi dengan lebih mudah. Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada analisis informasi yang mutakhir. Disamping itu, suatu SIE akan dapat menyediakan beberapa indikator keadaan kritis yang dapat dipantau dengan mudah oleh pemakainya.
Terdapat 2 (dua) jenis manfaat yang akan diperoleh ketika menerapkan suatu teknologi, yaitu manfaat yang tidak terukur (intangible benefit) dan manfaat yang terukur (tangible benefit). Namun seringkali analisis manfaat dan biaya (cost and benefit analysis) tidak memperhatikan manfaat-manfaat yang bersifat intangible dari suatu sistem.
Metode Information Economics (IE) menawarkan suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis dari sistem informasi serta menentukan scheduling priority dari beberapa aktivitas atau proyek. Metode IE menambahkan perhitungan Return On Investment (ROI) dengan analisis domain bisnis dan domain teknologi. Kedua domain tersebut merupakan kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi teknologi informasi, dan risiko.
Dalam tesis yang akan disusun, metode Information Economics diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis serta melakukan analisis perbandingan dalam implementasi teknologi intranet-VPN dan pembangunan Sistem Informasi Eksekutif di PT Jasa Raharja (Persero).

ABSTRACT
In the late decade, internet has changed a way in business. One of the weaknesses of the use of internet network is the weaknesses on data security through the network. Data that passes the network can be easily identified to be changed or took by someone who wants to steal it. Therefore, it is very risky to let companies confidential data can be disturbed on this way. Nevertheless, there is a technology that relatively new named as Virtual Private Network (VPN) to solve this problem.
The use of VPN as data communication network in PT Jasa Raharja (Persero) sounds to be appropriate as the company has a lot of branch offices that spread geographically around Indonesia and does not need a speed in connection. However, implementation of the intranet- VPN technology needs a detail assessments toward investment feasibility by looking at cost and benefit aspects.
Executive Information Systems (EIS) basically is a reporting system or special provider that is designed for top management. Information produced, generally in a form of summary that covered broad aspects. Information provided by EIS can be used by top management as information technology to control the organization easier. Decision making can be based on the analysis of latest information. In addition, an EIS can provide some current critical indicators that will be used easily by user.
There are 2 (two) benefit from application of a technology, intangible benefit and tangible benefit. However, often cost and benefit analysis does not consider on the intangible benefit of a system .
Information Economics (IE) method offers a concept to measure economic value of an information systems and place a schedule of several project activities. IE method adds calculation on Return on Investment (ROI) by business domain and technology domain analysis. Both domains are quantitative of a companies business aspect, investment cost on information technology and risk.
This thesis present a study on the implementation on Information Economics by measuring economic value and provide a comparative analysis on the implementation of intranet-VPN technology and the development of executive information systems at PT Jasa Raharja (Persero)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hendra Setya
"Dewasa ini Teknologi Informasi adalah salah satu hal penting yang menentukan kinerja suatu organisasi, sehingga setiap perusahaan yang berhubungan dengan pasar berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.
Kelayakan proyek Teknologi Informasi perlu ditinjau keuntungan dan kerugiannya bagi perusahaan tersebut. Peninjauan ini bisa berdasarkan nilai ekonomisnya atau keuntungan lain yang tidak langsung berupa uang.
Perhitungan nilai uang dari keuntungan yang tidak langsung tersebut diperoleh dengan cara merubah berbagai nilai yang ada, misalnya percepatan waktu operasi pada bagian yang terkena langsung akibat penggunaan tknologi informasi (Value Acceleration), atau percepatan waktu pada bagian lain (Value Linking), atau peningkatan kinerja sistem manajemen keseluruhan (Value Restructuring).
Untuk mempermudah penghitungan maka peninjauan dapat dikelompokkan dalam dua lingkup yaitu business domain dan technology domain.
Buku ini melaporkan hasil penelitian konsep di atas yang merupakan elemenelemen dari metodologi Information Economics dengan mengambil kasus pada perencanaan penerapan Teknologi Informasi di lingkungan Divisi KOMLEK PERTAMINA. Adapun hasil tersebut dapat dipergunakan untuk acuan proyek sejenis di lingkungan Divisi KOMLEK.

Information System is a key factor to determine performance of an organization. That is why all of customer-oriented companies tend to increase their productivity through information technology.
An IS project feasibility study always considers cost and benefit for the company. Cost and benefit are determined using economic values and indirect economic values (some of them can be converted to economic value and some can 't).
Convertion of indirect economic value to economic value can be done using Information Economic Concept, such as value acceleration, value linking and value restructuring.
Values that can't be converted to economic values are measured valued using weighting concept in business and technology domains.
This thesis implements those concepts to the case study, which is information technology implementation planning in Divisi Komlek PERTAMINA. Hopefully this analysis can be used as a reference for similar projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Wahyu Arjaya
"Teknologi Informasi saat ini dipandang sebagai salah satu pilar yang penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif perusahaan. Investasi di bidang teknologi informasi ini diharapkan akan mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui efisiensi dari current business line dan membuka peluang bisnis yang baru di masa mendatang.
lnvestasi di bidang teknologi informasi seperti Cash Forecasting System diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menekan biaya operational dari idle cash di ATM dengan mempelajari pattern cash withdrawal. Namun walaupun value yang dihasilkan terasa sangat nyata biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan solusi tersebut pada umumnya cukup tinggi. Oleh karena itu evaluasi yang mendalam untuk mengetahui berapa besar investasi yang diperlukan dan benefit yang dihasilkan dari implementasi solusi tersebut sangat diperlukan.
Terdapat banyak metode yang ada untuk mengevaluasi kelayakan sebuah proyek teknologi informasi, misalnya dengan menggunakan analisis Return On investment (ROI) dan Payback Period Namun kedua pendekatan tersebut hanya mengevaluasi project dari sisi financial (tangible) sementara banyak project teknologi informasi yang Iebih banyak memberikan manfaat intangible dibandingkan yang bersitat tangible.
Metode information Economics yang diperkenalkan oleh Marylin M. Parker, memberikan guidance tentang bagaimana cara kita mengevaluasi sebuah proyek teknologi informasi dengan memperhatikan tangible dan intangible benefit yang dihasilkan. Pengukuran benefit dalam information Economics ini didasarkan atas lima aspek yaitu : Financial Values, Strategic values, Stakeholder values, Competitive Strategy Risk dan Organizational Strategy Risk & Uncertainty. Diharapkan evaluasi yang menyeluruh terhadap tangible dan intangible benefit dari proyek teknologi informasi ini dapat menjadi salah satu metode dalam menilai kelayakan investasi di bidang teknologi inforrnasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalis nilai wajar saham PT Erajaya Swasembada Tbk. dengan menggunakan metode discounted free cash flow to firm dan free cash flow to equity. Analisis nilai wajar saham ini menggunakan analisis fundamental dengan pendekatan top-down-approach, yang meliputi analisis makroekonomi, analisis industri, analisis perusahaan dan valuasi, dan dilengkapi dengan simulasi Monte Carlo, Price to Earning ratio, dan Price to Book Value ratio.
Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan dalam studi ini, diharapkan studi ini dapat memberikan hasil berupa nilai wajar saham, prospek industri dimana perusahaan beroperasi, dan rekomendasi kepada investor terhadap saham PT Erajaya Swasembada Tbk.

This research aims to analyze the fair value of PT Erajaya Swasembadas stock with discounted free cash flow to firm and free cash flow to equity method.. This study uses fundamental analysis with top-down approach which includes macroeconomics analysis, industry analysis, company analysis, and valuation, also Monte Carlo Simulation, Price to Earning Ratio and Price to Book Value Ratio.
Based on this analysis, this study is expected to provide results of the fair value of the stock, industry prospect, and recommendation for investor about PT Erajaya Swasembadas Stock.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goeroeh Andhi Djaja
"Teknologi Informasi saat ini telah menjadi bagian panting dalam strategi bisnis perusahaan-perusahaan, khususnya dunia perbankan. Banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan peningkatan keuntungan dan keunggulan bersaing akibat pemakaian TI di perusahaannya. Disadari juga bahwa investasi TI sangatlah mahal, sehingga proses justifikasi yang tepat sangat diperlukan.
Untuk mencapai hasil yang terbaik, analisa manfaat-biaya (cost-benefit) harus dilakukan untuk mengukur hasil yang diharapkan dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat, yaitu intangible benefit atau manfaat tidak terukur dan tangible benefit atau manfaat terukur. Kesulitan timbul saat melakukan justifikasi intangible benefit, karena dengan metode tradisional sukar untuk mengevaluasinya.
Metode Information Economics (IE digunakan untuk mengatasi masalah ini. Metode IE menambahkan perhitungan ROI dengan analisa business domain and technology domain. Kedua domain ini adalah kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi TI, dan resiko.
Thesis ini berdasarkan studi kasus pada proyek Centralized Operation di Bank "U". Tujuannya adalah justifikasi investasi proyek yang tidak hanya berlandaskan perhitungan ROl semata, tapi melibatkan pengkajian intangible benefit.

Information Technology (IT) has now become an integral part of business strategies in many companies, especially in banking industries. Most companies gain benefit and achieve competitive advantage through the implementation of IT. There is no disagreement that IT investment is very expensive, so a proper justification is needed.
In order to achieve best result, a cost benefit analysis has to be done by comparing benefits to its cost. There are two different kind of benefits, the intangible benefit and tangible benefit. Problem arises when justifying intangible benefit. With traditional cost benefit analysis method, it is difficult to justify intangible benefit.
The method of Information Economics (IE) by Marilyn. M. Parker is used to overcome those problems. The IE method enhance ROI calculation by analyzing the business domain and technology domain. These domain are quantified value of business performance, IT investment cost, and risk factors.
This thesis was based on case study and focused on implementation of Centralized Operations project in Bank "LT. The aim of this case study is to justify project investment, not only based on the ROI calculation but also on intangible benefit calculation in particular.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T1563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Yulius Sancoko H. P.
"Restrukturisasi merupakan isu penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia, bahkan restrukturisasi pula yang menjadi salah satu butir kesepakatan Letter of Intents antara IMF dengan pemerintah Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa organisasi PERTAMINA yang dibentuk sesuai dengan Keppres No.11 tahun 1990 menjadi tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.
Untuk mendapatkan sebuah proses bisnis baru yang sesuai dengan Visi perusahaan menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia, diperlukan sebuah metodologi restrukturisasi yang sesuai dengan metodologi Business Process Reengineering (BPR) atau rekayasa ulang proses bisnis.
Dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis, teknologi informasi memegang peran penting sebagai pemungkin (enabler) sehingga proses bisnis yang baru dapat berlangsung dengan baik. Teknologi informasi akan memberikan kontribusi dalam: otomatisasi, memungkinkan bisnis dilakukan dalam lokasi yang berbeda, memberikan fleksibilitas pada manufaktur dan memberikan layanan yang cepat kepada pelanggan. Implementasi SAP R/3 sebagai sebuah produk teknologi informasi yang memuat rekyasa ulang proses bisnis, akan melakukan integrasi seluruh proses bisnis sehingga akan didapatkan tujuan tersebut.
Implementasi SAP R/3 dalam penerapan rekayasa ulang proses bisnis akan melibatkan sumberdaya (baik sumberdaya manusia maupun sumber daya keuangan) yang tidak sedikit, sehingga dalam penerapannya diperlukan justifikasi yang mampu memberikan kuantifikasi. Untuk hal tersebut dengan menggunakan metodologi Information Economics (IE) akan diukur secara kuantitatif proyek implementasi SAP R/3. Hasil perhitungan dengan menggunakan kajian Information Economics (IE) untuk proyek implementasi SAP R/3 di PERTAMINA didapat hasil sebagai berikut: Simple ROI sebesar 48,56%, IE scorecard menghasilkan skor 89,7 dan payback period selama 2,45 tahun.

Restructuring is an ultimately important issue in Indonesian economical rebuilding, even it becomes one of the main points in letter of intents agreement between IMF and Indonesian governments. This is a proof that PERTAMINA's organization which is based on Presidential Decree Nov 11, 1990 is not appropriate.
To get a new business process which is in accordance with company's vision to become an international gas and oil company, a restructuring method which is in line with Business Process Reengineering (BPR) method is needed.
In carrying out BPR, information technology (IT) holds an important role as enabler for the new business process to happen. IT will contribute in creating automation, enabling business to be performed in different places, improving flexibilities for manufacturers, and delivering quick services to customers.
SAP R/3 implementation as an IT product which brings BPR, will integrate all business process to achieve those mentioned purposes. SAP R/3 implementation as the best practice model of the application of BPR will involve a huge amount of various resources both manpower and fund, therefore it needs a justification which is able to present quantification. For this purpose, Information Economics (IE) method is used to quantitatively measure SAP R/3 implementation project.
The result of applying such method on SAP R/3 implementation project are as follows: simple ROI 48.56%, IE scorecard 89.7 and payback period 2.45 years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Gita Purnama
"ABSTRAK
Saat ini Teknologi Informasi semakin berkembang dan semakin kompleks, sulit untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan keuntungan yang akan diperoleh dari investasi teknologi inforrnasi. Analisis cost-benefit tradisional tidak cukup akurat untuk mengevaluasi dampak dari investasi teknologi informasi karena ada intangible benefit yang harus dipertimbangkan. Manajemen perusahaan harus membuat keputusan investasi Teknologi Informasi yang dipilih dan diprioritaskan yang akan memberikan dampak bagi kemampuan bisnis perusahaan.
Information Economics merupakan suatu alat (tool) dan konsep yang dapat membantu menilai dampak finansial dari investasi teknologi informasi terhadap perusahaan. Information Economics merupakan suatu struktur untuk mengevaluasi nilai (value), biaya, dan risiko dari investasi Teknologi Informasi. Benefit dari investasi Teknologi Informasi dikuantifikasi dan dikembangkan menjadi konsep nilai (value), dengan memperluas evaluasi ekonomi dari Teknologi Informasi melalui penambahan business domain dan technology domain.
Tesis ini menerapkan konsep Information Economics yang diperkenalkan oleh Marilyn M. Parker untuk mengevaluasi investasi Teknologi Infomasi yaitu proyek Jaringan Sistem Informasi di Garuda Maintenance Facility. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner untuk menerapkan nilai korporat (corporate value) serta mendapatkan nilai business domain dan technology domain yang akan dipakai menilai kelayakan dari pmyek tersebut. Nilai korporat tersebut dapat dijadikan acuan oleh Garuda Maintenance Facility untuk mengevaluasi investasi Teknologi Informasi lainnya.

ABSTRACT
Information technology is growing and becoming more complex nowadays that makes it also difficult to calculate the costs and benefits of the information technology. Traditional Cost-Benefit Analysis does not accurately evaluate the effect of information technology investments because other benefits, like intangible benefits, are rarely considered. Management has to make a decision and priority on information technology investments that gives the best result on the company business performance.
Information Economics is a computational tool for evaluating values, costs and risks of information technology investments. The cost and benefit of information technology investments are quantified and developed into value concept, enlarging Economic Evaluation from information technology by providing business and technology domains.
This thesis applies Information Economics concept, introduced by Marilyn M. Parker, to evaluate information technology' investments on information system network project at Garuda Maintenance Facility (GMF). Data collection is managed by interviewing and giving questionnaires to define corporate value and business and technology domains. The result is the feasibility valuation of the project and corporate value that can be used as the GMF reference to evaluate other information technology investments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjay Lay Tardja
"ABSTRAK
Banyak pendekatan penilaian yang telah lama dikenal dan digunakan untuk kepentingan menilai perusahaan, ada yang berbasis pada cash flow, accounting profit, penjualan dan lain-lain. Masing-masing metode penilaian tersebut digunakan untuk menilai perusahaan dengan jenis usaha dan kondisi yang berbeda-beda, dan pada prakteknya terdapat suatu kesepakatan tidak tertulis dari para pelaku penilaian dalam menilai perusahaan tentang pendekatan apa yang harus digunakan dalam menilai suatu perusahaan dengan jenis bisnis ataupun kondisi tertentu.
Pendekatan discounted cash flow (DCF) dapat dikatakan merupakan pendekatan penilaian yang paling banyak digunakan dalam menilai suatu perusahaan dan paling darat dijelaskan secara logis baik secara matematis maupun bisnis, karena mengacu pada jumlah arus kas yang akan diterima dimasa akan datang, yang tentunya tingkat kepastian dari nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan lainnya.
Dalam perkembangannya akhir-akhirnya pendekatan penilaian dengan menggunakan metode economic value added (EVA) menjadi salah satu metode penilaian yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di dunia, dimana keunggulan dari metode ini adalah dapat memberikan nilai atau penambahan nilai dari suatu perusahaan dan juga unit usaha pada suatu periode tertentu, dimana pada umumnya penilaian yang dapat diberikan oleh metode-metode lainnya yang ada adalah untuk suatu perusahaan saja dan tidak dapat dipisahkan penambahan nilai yang diperoleh untuk suatu jangka waktu periode tertentu.
PT Pyridam Farma Tbk yang menjadi bahan kajian untuk membandingkan antara pendekatan dengan menggunakan metode EVA dan DCF merupakan perusahaan Farmasi yang pada tahun 2001 mencatatkan sahamnya di papan pengembangan bursa efek Jakarta. Tentunya dalam rangka go public tersebut
manajemen perusahaan berusaha untuk mempercantik laporan keuangannya agar harga jual yang diperolehnya tinggi. Hal ini sangat berpengaruh pada nilai perusahaan yang mana mengakibatkan harga dari saham perusahaan terlalu tinggi dan dikarenakan para investor mendapatkan harga fundamental yang jauh lebih rendah mengakibatkan saham perusahaan menjadi kurang menarik dan tidak aktif
diperdagangkan di bursa.
Secara matematis, jika dibandingkan, kedua pendekatan ini pada seharusnya jika diterapkan secara konsisten dan untuk jangka waktu yang cukup lama mulai dari perusahaan berdiri hingga jangka waktu tertentu akan memberikan hasil penilaian yang kurang lebih adalah sama.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>