Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luce, Gordon H.
New York: J.J. Augustin, 1970
R 709.591 LUC o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Luce, Gordon H.
New York: J.J. Augustin, 1969
R 709.591 LUC o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hose, Charles, 1863-1929
Oxford: Oxford University Press, 1993
306.8 HOS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hose, Charles, 1863-1929
Singapore: Oxford University Press, 1993
306.8 HOS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Rakhmi Mantu
"ABSTRAK
Latar belakang: Penting bagi orangtua untuk mengetahui apakah anaknya telah memiliki kesiapan dan kematangan masuk sekolah. Di Indonesia belum ada alat skrining yang mudah dan efisien untuk menilai kesiapan bersekolah seorang anak bagi dokter anak. Brigance Early Screen III merupakan alat skrining untuk mendeteksi gangguan perkembangan sekaligus menilai kesiapan memasuki dunia pendidikan  anak usia 3-5 tahun  yang terstandarisasi dan mudah digunakan ,tetapi belum diuji kesahihan interna dan keandalanya dalam bahasa Indonesia.
Tujuan: Menguji kesahihan interna dan keandalan kuesioner BRIGANCE Early Screen III bahasa Indonesia sebagai alat penapisan keterlambatan perkembangan dan kesiapan awal bersekolah anak usia 3-5 tahun
Metode: Penelitian potong lintang  pada 3 kelompok umur (3,4 dan 5 tahun) di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar baru, Jakarta Pusat. Penelitian dibagi 2 tahap,  pertama (Januari-Februari 2019) merupakan adaptasi transkultural  dari bahasa Inggris ke Indonesia. Tahap kedua (Mei-Juni 2019) merupakan uji kesahihan dan keandalan kuesioner BRIGANCE  bahasa Indonesia dengan minimal 30 anak setiap kelompok umur, menggunakan metode consecutive non-random sampling. Uji kesahihan konstruksi dianalisis menggunakan Pearson correlation dan sahih jika nilai rho (r) > 0,3. Uji keandalan dinilai uji konsistensi internal yang dianalisis dengan menggunakan Alpha Cronbach's coefficient dengan nilai Cronbach's Alpha minimum 0,6.
Hasil: Uji kesahihan  interna menunjukkan beberapa butir pertanyaan yang tidak sahih pada kuesioner di semua kelompok usia disebabkan karena homogenitas jawaban, proses transkulturasi budaya dan bahasa serta jumlah subyek yang kurang banyak.  Hasil test dan re-test didapatkan korelasi tiap butir pertanyaan per-domain menunjukkan kesahihan baik dengan nilai r > 0,80. Kuesioner  usia 3 dan 5 tahun  menunjukkan keandalan baik (Cronbachs alpha 0,662 dan 0,712). Sedangkan kuesioner untuk kelompok usia 4 tahun tidak andal  Cronbachs alpha 0,452).
Kesimpulan: Kuesioner Brigance Early Screen III  usia 3 dan 5 tahun  telah teruji sahih dan andal dipergunakan sebagai alat deteksi gangguan  perkembangan dan penilaian awal  kesiapan anak bersekolah. Kuesioner  usia 4 tahun  yang tidak sahih dan tidak  andal  diperlu dilakukan peninjauan ulang periode adaptasi transkultural.

ABSTRACT
Background: It is important for parents to find out whether their child has school readiness In Indonesia there is no easy and efficient screening tool to assess  school readiness used by  pediatrician. Brigance Early Screen III is a screening tool to detect developmental disorders while assessing school  readiness which already standardized and easy-to-use  for children, but has not yet been tested for internal validity and reliability.
Aim: To find out the internal validity and reliability of the Indonesian language BRIGANCE Early Screen III questionnaire as a screening tool for developmental delays and  early assesment school readiness  for children aged 3-5 years.
Methods: A cross-sectional study in 3 age groups (3.4 and 5 years) in Tanah Tinggi, Johar Baru, Central Jakarta. The study was divided into two phases, first phase (January-February 2019) was a transcultural adaptation of English into Indonesian. The second phase  (May-June 2019) was the validity and reliability test of the Indonesian BRIGANCE questionnaire with a minimum of 30 children per age group, using the consecutive non random sampling method. The analyzed test  using Pearson correlation and valid if the value of rho (r) > 0.3. Reliability tests were assessed for internal consistency tests analyzed using Alpha Cronbach's coefficient with  minimum 0.6.
Results: The internal validity test  showed some  non valid questions in all off those groups. This can be due to the homogeneity of the answers, process of transculturation of culture and language, and insufficiency  number of subjects. Reliability of the Indonesian language Brigance Early Screen III questionnaire at ages 3 and 5 showed good reliability (Cronbachs alpha 0.662 and 0.712). Whereas for the age group of 4 years showed poor reliability (Cronbachs alpha 0.452). Correlation of each item per-domain questions generally showed good validity with a value of r> 0.80.
Conclusion: Brigance Early Screen III age 3 and 5 Indonesian language questionnaires proved to be valid and  reliable as a developmental screening  tool and early assessment for   school readiness. The  4-year questionnaire showed poor validity and reliability and need further re-assesment."
2019
T55565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Donzelli, Aurora
"Tulisan ini menggambarkan sebuah eksplorasi etnografis di Tana Toraja pada masa kini, mengenai retorika nasional 'Bhinneka Tunggal Ika' (unity in diversity) yang diartikulasi secara lokal melalui ideologi pembangunan. Penulis menunjukkan bahwa di daerah Toraja retorika nasional mengenai pembangunan pada masa setelah penjajahan (poskolonial) berawal dari masa prakemerdekaan dan terkaitkan dengan sejarah penyebaran agama (missionarisasi). Penulis memberikan analisis tentang pemaknaan ulang ritual Toraja sepanjang era penjajahan Belanda dan masa setelah penjajahan. Ritual yang pada masa Belanda dianggap salah satu contoh 'pemborosan kafir' diubah menjadi 'lelang moderen'.
Praktik penyelenggaraan penggalangan dana melalui lelang dalam upacara/ritual adat yang diperkenalkan oleh Belanda pada awal abad ke-20, memiliki peran yang amat penting dalam proyek penyebaran agama dan, pada masa poskolonial. Hal ini menjadi salah satu strategi untuk memasukkan daerah adat Toraja ke dalam negara Indonesia yang dalam retorika nasional digambarkan sebagai 'moderen dan bersatu'. Dalam usaha memahami Toraja masa kini, analisis terhadap proses dimana wacana kolonialisme Belanda?dan yang baru-baru ini?ideologi nasionalis, telah memanipulasi praktik, dan makna dari sistem ritual Toraja tidak bisa dilepaskan.
Ritus pembagian daging dan ideologi modernis nasional seharusnya dapat dimengerti sebagai kedua-duanya terkaitkan dengan dua bentuk kesadaran sejarah (historical consciousness) yang saling bertentangan. Penulis memberi perhatian secara khusus pada isu temporalitas. Menurut penulis, isu ini sering dilupakan dalam studi nasionalisme Indonesia. Sebagian dari efektifitas retoris dari slogan 'Bhinneka Tunggal Ika' tersampaikan karena slogan tersebut sejalan dengan konstruksi antitesis antara 'modernitas' dan 'tradisi'. Dalam sebuah kerangka diskursif yang menyamakan 'perbedaan' dengan 'tradisi', dan 'modernitas' dengan 'kesatuan', tradisi lokal diakui hanya sejauh hal tersebut dikonseptualisasikan sebagai tahap awal dari modernitas yang bersatu.
"
2003
AIIJ-XXVII-72-SeptDes2003-38
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Purwanti
"Tujuan Pemeriksaan: Melakukan analisis nilai DNA EBV dalam serum penderita KNF Stadium Awal (I/II) dan Stadium Lanjut (III/IV).
Material dan Metode: Sebanyak 83 serum darah penderita kanker nasofaring (ICNF) bClj8IliS undWerenzia1e¢ diambil sebelum pcmberian tempi. Sampel dibagi menjadi 2 group berdasarkan sistem TNM (UICC) dan didapatkan: 25 sampel berasal dari sennn pendcrita KNF stadium awal (I/ll) dan 58 dari penderita stadium Ianjut (III/IV). Mcnggtmakan real time pobwmerase chain reaction (PCR) dilakukan pengukuran kadar DNA EBV dengan LMP2 sebagai gen target. Perbedaan kadar DNA EBV ditentukan menggunakan analisa dcskriptif menggunakan test non parametrik antara penderita KNF stadium awal dan stadium lanjut dan terhadap status T,N dan M.
Hasil: Pengukuran kadar senun DNA EBV pada penderita KNF stadium awa! (I/Il) sebelum memulai pengobatan, menunjukkan sebanyak I7 dari 25 sampei (66.7%) tidak terdeieksi adanya copy DNA EBV dan 8 sampe] (33.3%) terdeteksi. Pada penderita KNF stadium lanjut (Ill/IV), 37 dari 58 sampel (63.I5%) terdeteksi adanya copy DNA EBV dan 21 sampel (36.84%) tidak terdeteksi. Kadar DNA EBV pada penderim KNF stadium lanjut menunjukkan hasil yang lcbih tinggi dibandingkan dengan hasil penderita KNF stadium awal (median 24.8 copy/ml vs 0 copy/ml), dengan nilai cut off pada 7.15 copy/ml (sensitititas 60.3% dan spcsifisitas 72.0%). Kadar DNA EBV yang lcbih tinggi terdapai pula pada hasil pengukuran serum DNA EBV antara penderita KNF dengan status T3-T4, N2-N3 dan Ml dibandingkan dengan penderita KNF dengan status Tl-'I`2, N0-Nl dan M0.
Kesimpulan: Pengukuran kadar serum DNA EBV merupakan cam yang potensial untuk membedakan antara pcnderita IONIF stadium awatl (l/ll) dan Qadium lanjut (III/IV) dengan perkiraaan nilai cut off pads 7.15 copy/ml. Termasuk pula untuk membedakan antara status T,N dan M. Pcngukumn kadar DNA EBV dapat menyempurnakan penggunaan sistem TNM pada tingkst molekuler.

To analyze the difference of pretreatment serum EBV DNA concentration between early stage (l/II) and advance stage (Ill/IV) nasopharyngeal carcinoma (NPC) patient.
Methodes: Eighty-three (83) pretreatment serum of undifferentiated with all stages of NPC were studied and devided into two groups: 25 samples cattle from early stage (I/II) NPCand 58samplesB~omadvancestage(IIl/IV)NPCasbyUlCCTNM staging system. LMP2 was used as target gene and the concentration were quantified by real-time polymerase chain reactant assay. EBV DNA concentration of the two groups were measured and the difference were accessed, including the T,N,M status with non parametric test.
Result: Pretreatment EBV DNA serum concentration from early stage (I/ll) NPC patients showed: I7 of 25 sampels (66.7%) were undetectable for copy of EBV DNA, and 8 sampels (33.3%) were detectable. Pretreatment EBV DNA from advance stage NPC showed: 37 of 58 patiens (63.l5%) were detectable for copy of EBV DNA and 21 patients were not. Pretreatment EBV DNA serum consentration ti-om advance stage NPC showed higher senzm concentration than early stage (median 24.8 copylml vs 0 copy/ml), on cuz of point prediction at 7.15 copy/ml. Higher concentration as well, were found among those patients whose had T3-T4, N2-N3 and Ml stages compared with Tl-T2, N0-Ni and M0 stages NPC.
Conclusion: EBV DNA semm concentration was found potential to differentiate between early and advance stage NPC, on out ojfpoinr prediction at 7.l5 copy/ml, as well as to differentiate T,N and M stages. EBV DNA measurement was good to improve UICC TNM staging system in clinical practice based, on molecular level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sholokov, Mikhail
"Buku ini berisi tentang kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh Mikhail Sholokhov. Ada 6 cerita pendek yang dimuat dalam buku ini yang diterjemahkan oleh Robert Daglish dan Yelena Altshuler."
Moscow: Progress, 1966
891.73 SHO e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>