Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endro Puspo Wiroko
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan untuk
mendengarkan radio pada dewasa muda dan aspek-aspek gaya hidup dan
demografi yang berhubungan dengannya. Penggabungan antara metode kualitatif
dan kuantitatif dilakukan dalam penelitian ini. Metode kualitatif berupa diskusi
kelompok terarah dan wawancara mendalam dilakukan untuk menyusun
kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada 443 responden dan diolah dengan SPSS
versi 15 dengan menggunakan analisis cluster dan crosstab. Hasil kuesioner akan
dilengkapi dengan temuan-temuan data kualitatif.
Melalui penelitian ini ditemukan bahwa kelompok dewasa muda pendengar radio
yang potensial untuk diraih adalah kelompok pencari hiburan. Kelompok gaya
hidup yang berhubungan dengan kelompok ini adalah kelompok ordinary. Waktu
dengar juga ditemukan berhubungan dengan kelompok yang terbentuk
berdasarkan proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, pihak manajemen
radio dapat memperhatikan karakteristik dari kelompok pencari hiburan lengkap
dengan karakter kelompok ordinary guna menyusun format program acara radio
dan bentuk promosi yang tepat sesuai dengan karakter dewasa muda yang menjadi
target pendengarnya."
2009
T37980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endro Puspo Wiroko
"ABSTRAK
Penelitian perilaku konsumen ini bertujuan untuk mengetahui pengambilan keputusan untuk mendengarkan radio pada dewasa muda. Diskusi kemlompok terarah dan wawancara mendalam dilakukan untuk menyusun kuesioner tentang pengambilan keputusan untuk mendengarkan radio. Kuesioner disebarkan ke 443 responden dengan kriteria pria dan wanita, 24-35 tahun, dan mendengarkan radio minimal 1 jam per hari. Data diolah dengan menggunakan analisis cluster dan crosstab. Hasil menunjukkan bahwa kelompok dewasa muda pendengar radio yang potensial untuk diraih adalah kelompok pencari liburan. Berdasarkan hal ini, pihak manajemen radio dapat memperhatikan karakteristik dari kelompok pencari hiburan guna menyusun format program acara radio dan bentuk promosi yang tepat sesuai dengan karakter dewasa muda yang menjadi target pendengarnya."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Khalista Dwi Asri
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dini Susilowati
"Merokok merupakan salah satu dari kebiasaan atau gaya hidup yang kurang baik karena memberikan resiko atau dampak yang tinggi terhadap penurunan kesehatan atau bahkan menjadi penyebab kematian. Studi WHO menunjukan kematian akibat merokok sekitar 30 juta orang setahun, 10 kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kecelakaan berlalulintas. Di Indonesia sendiri perokok aktif mencapai 70 % dari total penduduk atau sebesar 141,44 juta orang. Dan kecenderungan perokok di kalangan wanita dan remaja pada usia 15-18 tahun mengalami peningkatan (http://www.koalisi.org). Sedangkan penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok (Tandra, 2003).
Berbagai alasan yang melatarbelakangi mulai maraknya kebiasaan merokok di kalangan wanita, salah satunya adalah gaya hidup. Persepsi tersebut dipicu oleh gencarnya iklan yang ditayangkan media massa, yang mencitrakan wanita modem dengan kebiasaan merokok. Realita ini berbeda dengan kondisi puluhan tahun lalu dimana wanita perokok distereotipkan sebagai wanita "nakal" alias tidak baik. Komponen yang paling berbahaya dari merokok dengan membakar tembakau adalah nikotin, carbon monoxide, yang dikenal sebagai carcinogens. Efek jangka panjang dari merokok adalah kanker paru, emphysema, kanker larynx dan esophagus dan sejumlah penyakit cardiovascular (Davison & Neale, 2001). Pada wanita yang merokok terdapat dampak-dampak khusus yang ditimbulkan oleh rokok antara lain masalah-masalah pada organ reproduksi wanita (diantaranya menurunkan kesuburan), meningkatkan jumlah kehamilan ektopik, aborsi spontan, kelahiran prematur, menopause dini, serta meningkatkan resiko kanker leher rahim.
Informasi mengenai dampak buruk dari rokok terhadap kesehatan tersebut di atas, menjadi salah satu alasan untuk berhenti merokok. Kaplan, Sallis dan Patterson (1993) mengatakan bahwa perokok berhenti atau mencoba berhenti merokok untuk berbagai alasan, antara lain: masalah kesehatan, masalah penerimaan sosial, usia, serta alasan untuk menjadi contoh yang baik. 50% dari usaha untuk berhenti merokok adalah membuat keputusan untuk berhenti. Terkadang sangat sulit bagi perokok untuk memutuskan berhenti merokok. Berbagai pertimbangan dilakukan seorang perokok dalam memutuskan berhenti merokok Karenanya penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran proses pengambilan keputusan yang terjadi pada seorang mantan perokok beserta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Selain itu diteliti pula strategi ketika memutuskan untuk berhenti merokok.
Penelitian ini mengacu pada teori pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Janis & Mann (1977). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Oleh karena itu dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dan observasi. Subyek penelitian berjumlah 4 orang dengan kriteria wanita usia dewasa muda yang dulu pernah merokok tetapi telah berhenti minimal 6 bulan.
Hasil penelitian menujukkan hanya satu subyek yang terlihat melalui kelima tahap. Subyek umumnya tidak melalui tahap kedua (mencari alternatif). Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor circumstances dan preferences. Hal ini menunjukkan bahwa selain merupakan proses internal, pengambilan keputusan untuk berhenti merokok juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Sedangkan strategi yang digunakan dalam situasi berhenti merokok ini adalah safe strategy (memilih alternatif yang paling aman dan membawa keberhasilan) atau escape strategy (memilih alternatif yang paling memungkinkan untuk menghindar dari hasil yang buruk)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nimas Nurul Nawangwulan
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu penyakit yang membahayakan karena dapat merenggut nyawa seseorang yang terkenanya. Tidak ada jawaban sederhana menyangkut apa yang sesungguhnya menyebabkan kanker. Zat-zat kimia beracun dalam radiasi, kemoterapi dan pengkonsumsian zat-zat karsinogenik penyebab kanker yang di temui dalam makanan (Sheridan dan Radmacker, 1992; Teo 2003). Faktor lain seperti lingkungan dan gaya hidup seseorang juga dapat menimbulkan kanker sekitar 90 % (Greenwald dan Sondik, 1986 dalam Sheridan dan Radmacker, 1992). Terlebih lagi, stress dapat menurunkan kekebalan tubuh kita sehingga memperbesar kemungkinan munculnya kanker (Teo, 2003). Pengobatan kanker yang terbaik adalah pengobatan yang di lakukan pada stadium dini yaitu ketika kanker belum menjalar luas di tubuh penderitanya. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dengan kualitas baik menjadi sangat penting agar jenis pengobatan tersebut dapat di sesuaikan dengan kondisi penderita. Proses pengambilan keputusan pengobatan pada penderita kanker usia dewasa ini dianalisa berdasarkan teori Model of Emergency Decision Making (Janis dan Mann, 1979) yang di kaitkan dengan faktor-faktor lain yang berperan, seperti kontrol diri, otonomi diri, keterlibatan diri, kesempatan untuk terlibat, perolehan informasi, peranan dan pengaruh orang tua penderita kanker yang terankum dalam bagan kerangka berpikir (Bergsma, 2002; Haes dan Koedoot, 2003; Dodd dan Ahmed, 1987; Davidson, dkk., 1999; Kem, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengambilan keputusan pengobatan pada penderita kanker usia dewasa muda Mengingat masalah penelitian yang di bahas membutuhkan penghayatan individu dan tergolong sensitif, maka peneliti menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini subjek yang di gunakan sebanyak empat orang dan tidak di batasi oleh jenis kelamin penderita kanker, tingkat stadium kanker, dan jenis kanker dengan alasan perbedaan-perbedaan tersebut dapat memperkaya hasil penelitian. Dari data yang di peroleh, Bagan II yang menjelaskan Model of Emergency Decision Making yang di kaitkan dengan faktor-faktor lain yang berperan dapat sejalan dengan proses pengambilan keputusan pengobatan pada penderita kanker usia dewasa muda (subjek S dan R) meskipun mereka memiliki hambatan-hambatan yang berbeda. Pada akhirnya kedua subjek penelitian ini dapat mengatasi masalah proses pengambilan keputusan pengobatan secara efektif terlihat dari munculnya sikap kewaspadaan dalam menentukan keputusan pengobatan yang mereka jalani. Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi penderita kanker dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat kanker, khususnya dalam proses pengambilan suatu keputusan jenis pengobatan. Berikutnya, jjenelitian ini berguna bagi orang tua penderita kanker di harapkan memperoleh gambaran mengenai dukungan yang berdampak positif dan negatif pada penderita kanker. Terlebih lagi, di harapkan orang tua mengetahui hal-hal yang secara tidak sengaja dapat di katakan tidak mendukung penderita kanker dalam menjalani kesehariannya beijuang melawan kanker. Disamping itu, penelitian ini dapat di kembangkan lebih lanjut dengan menambah responden penelitian dan mengikutsertakan dokter beserta para medis untuk di wawancara, sehingga informasi di peroleh dari tiga sudut pandang yang berbeda."
2005
S3514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Trisna
"Hubungan interpersonal merupakan hal yang penting dalam menjalani kehidupan, karena sebagian besar perjalanan hidup kita terbentuk berdasarkan adanya keijasama dengan orang lain. Ketika telah mencapai tahap dewasa muda, seseorang memiliki tugas penting yaitu mengembangkan intimate relationship melalui pacaran. Dalam menjalani hubungan pacaran terkadang timbul ketidakcocokan dan ketidakpuasan baik terhadap hubungan itu sendiri maupun terhadap pasangan. Jika masalah sulit teratasi, maka alternatif cara untuk mengatasinya adalah dengan mengakhiri hubungan. Salah satu masalah yang menyebabkan putusnya hubungan dengan pasangan adalah perselingkuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengambilan keputusan untuk mengakhiri hubungan pacaran pada wanita dewasa muda yang pasangannya berselingkuh. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dan didukung oleh metode observasi. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam pedoman wawancara mengacu pada teori tahapan pengambilan keputusan untuk mengakhiri hubungan yang diungkapkan oleh Loren Lee. Wawancara dan observasi ini dilakukan pada lima orang subyek berusia 20-25 tahun dengan lama hubungan pacaran di atas enam bulan, dan memiliki intensitas pertemuan minimal tiga kali dalam satu minggu. Subyek juga telah mengakhiri hubungan dengan pasangan yang berselingkuh.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan yang diungkapkan oleh Loren Lee tidak dengan mudah diterapkan secara utuh dalam mengambil keputusan, khususnya dalam kasus pengakhiran hubungan karena perselingkuhan. Lima tahapan yang diungkapkan oleh Loren Lee adalah discovery of dissatisfaction, exposure, negotiation, resolution, dan transformation. Tiga orang subyek telah melewati lima tahap secara berurutan dan memutuskan hubungan dengan pasangan dengan membicarakannya berdua. Namun, dua orang subyek tidak secara keseluruhan melalui lima tahap tersebut. Tahapan yang terlewat adalah tahap negotiation, dimana kedua subyek tersebut tidak mendiskusikan kelanjutan hubungan pacaran dengan pasangan. Satu subyek memutuskan melalui pesan singkat (sms), dan satu subyek lain putus dalam keadaan tidak jelas.
Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan agar dilakukan wawancara terhadap pihak yang berselingkuh; wawancara terhadap subyek dengan karakteristik yang bervariasi; dan menggunakan subyek yang lebih banyak. Bagi wanita yang pernah mengalami perselingkuhan, untuk menghindari kejadian perselingkuhan di masa datang hendaknya sejak awal mengembangkan komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan. Ini ditujukan untuk mengetahui ketidakpuasan dan masalah sejak dini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dwi Suprapti
"ABSTRAK
Dalam hidup, manusia dihadapkan pada berbagai masalah dan tuntutan
yang sifatnya sederhana sampai dengan yang kompleks. Untuk memecahkan
masalah dan tuntutan hidup tersebut, seseorang memiliki berbagai pilihan.
Pilihan-pilihan dalam hidup yang diambil oleh seseorang berbeda-beda. Hal itu
erat kaitannya dengan keunikan individu, seperti: kepribadian, persepsi, proses
pengolahan informasi atau aspek kognitif.
Penelitian ini membahas tentang salah satu proses pengambilan
keputusan dalam hal pribadi yang penting, yaitu pengambilan keputusan dalam
memilih karir. Secara umum, wanita dipandang sebagai pekerja, baik di dalam
maupun di luar rumahnya. Pekerjaan atau karir memungkinkan wanita untuk
melakukan aktivitasnya di luar rumah, memberinya ketersediaan peran yang
jelas, dan imbalan atas jasanya dalam berinteraksi dengan orang lain.
Keunikan proses pengambilan keputusan merupakan salah satu bahasan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam penelitian ini, khususnya tentang
pengambilan keputusan karir pada wanita dewasa muda yang ingin menjadi
jurnalis di media cetak. Menurut Janis & Mann (1977), terdapat lima tahap dalam
proses pengambilan keputusan yaitu: menilai masalah, melihat alternatifalternatif
(mencari informasi), mempertimbangkan alternatif, menetapkan pilihan,
dan menilai ulang keputusan.
Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan
kuantitatif, untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai proses,
faktor-faktor yang mempengaruhi, dan gaya yang dilakukan seseorang dalam
pengambilan keputusan karir. Pendekatan kualitatif dipilih sebagai pendekatan
yang dominan dalam penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan umum
penelitian, yang ingin melihat gambaran proses, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan gaya seseorang dalam pengambilan keputusan karir untuk
menjadi jurnalis melalui wawancara terstruktur. Sedangkan, pendekatan
kuantitatif dipakai untuk melengkapi hasil yang diperoleh dari pendekatan
kualitatif pada jumlah sampel yang lebih besar atau umum. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua
subyek dalam penelitian ini mengalami tahap-tahap pengambilan keputusan
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Janis & Mann (1997) dan Crozier
(2001) dalam memilih untuk berkarir sebagai jurnalis (reporter) di media cetak.
Faktor-faktor yang memberikan pengaruh bagi subyek dalam memutuskan untuk
berkarir sebagai jurnalis tidak terlepas dari faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal), seperti preferensi, emosi, dan keyakinan yang dimiliki. Faktor
yang berasal dari luar diri subyek juga memberikan pengaruh, namun tidak
dominan. Subyek pada umumnya memiliki lebih dari satu macam gaya dalam
melakukan pengambilan keputusan karir sebagai jurnalis, dimana hal tersebut
sangat berkaitan dengan perbedaan individual, situasi, dan masalah yang
dialami."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuniek Yuniati
2004
S3486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>