Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasrul Fatah
"Energi listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil yang semakin menipis jumlahnya. Pemborosan energi listrik harus segera diatasi agar tercipta pemakaian yang lebih hemat dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi pemborosan energi listrik pada beban penerangan sebuah perusahaan tekstil. Penelitian ini menggunakan data pola perilaku konsumsi energi penerangan serta teknologi peralatannya untuk mengetahui besar penggunaan energi. Potensi pemborosan energi dihitung dengan mengurangi penggunaan energi dengan perilaku penghematan energi serta penggantian teknologi lampu yang digunakan. Pada skenario pertama dilakukan penggantian teknologi lampu yang lebih hemat energi didapatkan potensi penghematan energi sebesar 10.011,96 kWh/bulan. Sedangkan pada skenario kedua dilakukan perbaikan pola perilaku pemakaian energi penerangan didapatkan potensi penghematan pemborosan energi sebesar 1.720,80 kWh/bulan. Adapun pada skenario ketiga merupakan gabungan dari kedua skenario didapatkan potensi penghematan energi sebesar 10.968,48 kWh/bulan.

Most of the electrical energy is still using fossil fuel dwindling in number. Electrical energy waste must be overcome in order to create a more efficient use. This study was conducted to analyze the potential waste of electrical energy on lighting load in a textile company. This study used patterns of behavior data and the lighting equipment technology to learn the energy consumption. Waste energy potential calculated by reducing energy usage with energy saving behavior and replacement lamp technology used. The first scenario is to replace lamps by more efficient lamps that can save potential energy equal to 10,011.96 kWh/month. While in the second scenario is to improve lighting energy usage behavior that can save potential energy equal to 1720.80 kWh/month. The third scenario is a combination of both scenarios obtained potential energy savings of 10,968.48 kWh/month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Awalia
"Tesis ini membahas mengenai kedudukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara sebagai Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dalam penugasan Pemerintah untuk melakukan pelayanan publik dengan membeli tenaga listrik yang berasal dari pembangkit tenaga listrik yang berbasis energi terbarukan. Kebijakan Pemerintah dalam rangka mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan secara optimal untuk memenuhi penyediaan tenaga listrik secara khusus tertuang dalam ketentuan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi dan peraturan pelaksanaannya serta beberapa Peraturan Menteri yang mengatur mengenai penugasan Pemerintah kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk melakukan pembelian tenaga listrik yang berbasis dari energi terbarukan yang dijual oleh pengembang pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai suatu badan usaha selayaknya dapat menentukan sendiri pelaksanaan bisnis dan harga listriknya sendiri namun dengan penugasan dimaksud seperti tidak diberi kebebasan untuk berunding sendiri dengan investor, padahal dengan segala keahlian dan pengalamannya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) lebih tahu kebutuhan mengenai berapa tenaga listrik yang harus dibeli, berapa harga pantasnya, dan sebagainya. Tesis ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan bentuk hasil penelitian preskriptif analitis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penugasan dimaksud diperlukan dalam rangka mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan secara optimal dalam penyediaan tenaga listrik.

This thesis discusses about the position of PT PLN (Persero) is a State Owned Enterprise License Holder of Electricity Supply in the assignment of the Government to perform a public service by purchasing electricity from power plants based on renewable energy. Government policy in order to encourage the development and utilization of renewable energy optimally to meet the electric power supply is specifically stipulated in the provisions of Article 19 of Government Regulation No. 59 Year 2007 on Geothermal Operations and its implementing regulations as well as some of the regulation governing the assignment of the Government to the PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) to purchase electricity from renewable energy based being sold by a private power plant developer or Independent Power Producer (IPP).
PT PLN (Persero) as a business entity should be able to determine its own conduct of business and the price of the electricity itself, but with such an assignment is not given the freedom to negotiate with the investors themselves, but with all the expertise and experience, PT PLN (Persero) more know about how much power needs to be purchased, what price, and so on. This thesis research using normative juridical form of prescriptive analytical research results The results of this study concluded that the assignment is necessary in order to encourage the development and optimal utilization of renewable energy in electricity supply.
"
Salemba: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
"ABSTRAK
Mengingat dewasa ini negara kita sedang memasuki era industrialisasi, maka kebutuhan energi listriknya di masa mendatang perlu diperkirakan, sehingga kelak dunia industri khususnya di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bukan itu saja, karena dalam pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/negara, sektor industri dan komersial memberikan saham yang cukup besar maka tak salah kiranya bila kebutuhan energi listrik dari sektor komersial tutur diperkirakan pula. Sebab dalam era teknologi modern seperti sekarang ini, segala aktifitas atau kegiatan, termasuk kedua sektor di atas, tak dapat dipisahkan dari pemakaian energi listrik. Namun demikian di lain sisi, studi ini bersifat ramalan, sehingga tak ada yang dapat menjamin kebenaran hasilnya secara absolut atau mutlak. Tetapi melalui pendekatan kwantitatif, studi ramalan dengan menggunakan data-data bersifat empiris ini, diharapkan hasilnya dapat mendekati kebenaran yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arrester Christiana Slamet Rahayu
"Tujuan karya akhir ini meliputi analisis dan menemukan masalah operasi yang dominan dalam menyebabkan kerugian PT PLN (Persero) serta menyusun alternatif penyelesaian masalah untuk meminimalkan kerugian dan melakukan kegiatan usaha secara lebih efisien. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, studi literatur, data-data sekunder, pendapat para pakar dan sumber-sumber tertulis, serta penelitian empirik dengan mengkaji kondisi lampau. Adapun alat yang digunakan dalam menganalisis PT PLN (Persero) adalah Five Forces Porter yangs ebenarnya merupakan alat analisis industri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Agustina
"Listrik merupakan unsur penting bagi perekonomian Indonesia mengingat pelanggan terbesar pemakai listrik adalah lndustri. Bagi masyarakat rumah tangga yang merupakan pelanggan terbanyak listrik, telah menjadikan listrik sebagai kebutuhan primer, terutama bagi masyarakat di kota-kota besar. Sementara itu permasalahan yang ada seperti pemerintah tidak dapat lagi membiayai bidang listrik dalam bentuk subsidi listrik dan migas, serta nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing turun, menutup kemungkinan bagi pasokan listrik untuk dapat menutupi kebutuhan listrik masyarakat. Peningkatan kebutuhan listrik yang tidak dapat dipenuhi akan menyebabkan krisis/pemadaman. Karena itu restrukturisasi listrik adalah faktor penting dalam memecahkan masalah listrik. Cakupan program yang bersifat nasional dan melibatkan banyak pihak merupakan hal yang menarik untuk melihatpemahaman dan cara mensosialisasikan program dengan pendekatan pemasaran sosial.
Dalam tesis ini peneliti mengangkat seperangkat aktifitas yang berupaya mengungkap proses restrukturisasi listrik di DJLPE, dengan pendekatan penelitian Kualitatif, constructivisme/interpretative. Strategi penelitian studi kasus dengan multilevel analysis dimana unit analisanya adalah organisasi DJLPE dan unit respon individu dari beberapa tingkat dalam struktur organisasi DJLPE. Metode pengumpulan data dengan wawancara lapangan, data historis, dan analisis data.
Temuan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tataran pemahaman program antara DJLPE dan publik yang mendukung dengan publik yang tidak mendukung restrukturisasi.
Bagi yang memberikan dukungan telah memandang restrukturisasi pada tataran value. Dimana telah mendapat informasi dan melakukan pemikiran menyeluruh mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Sementara yang tidak mendukung hanya pada tataran belief dimana hanya didasari oleh sesuatu yang faktual dan tanpa evaluasi. Hal ini juga ditunjang dengan fakta bahwa media belum menempatkan program restrukturisasi listrik sebagai hal yang penting sehingga masih dianggap belum layak berita dan masyarakat terjebak dengan isu-isu yang merupakan bagian dari isu besar ketenagalistrikan seperti tidak pada kerugian bila listrik tidak ada, namun pada bagian kecilnya seperti isu tarif dasar listrik yang naik dan efisiensi pada PLN.
Karenanya pada kesimpulan dan rekomendasi diharapkan adanya program pemasaran sosial yang komprehensif bagi program restrukturisasi yang memiliki cakupan dan tujuan agar seluruh masyarakat memiliki kesamaan bahasa mengenai program, peran dan tanggung jawab terhadap suksesnya program restrukturisasi program, kejelasan peran dan pola komunikasi, pemahaman yang sama antara pelaksana program DJLPE dan publiknya, serta program sosialisasi yang sistematis mengingat potential conflict yang ada didalamnya.
Electricity is a vital element for Indonesian economy, considering that large-scale customers of electricity are industries. Households, which constitute the majority of electricity customers, have turned electricity into a primary need, especially for those living in big cities. Meanwhile, the problems faced, such as the fact that the government can no longer provide subsidies for electricity and oil, as well as decreasing exchange rate of Rupiah against foreign currencies, have blocked up the possibility for the electricity supply to meet the public needs for electricity. The increase of electricity needs that cannot be unfulfilled will result in a crisis/black-out. Therefore, electricity restructuring is a significant factor in resolving electricity-related issues. The national scope of the program and involvement of numerous parties are interesting aspects for viewing the understanding of and method for socializing the program, by applying social marketing approach.
In this thesis, the writer adopts a series of activities aiming at disclosing the process of electricity restructuring at DJLPE (Directorate General of Electricity and Energy Development), by applying Qualitative, constructivism/interpretative research approach, and the strategy of case studies with multilevel analysis, the analysis unit of which is the organization of DJLPE and individual response units from several levels in the organizational structure of DJLPE. The methods used for gathering data were field interview, historical data and data analysis.
This research has came up with a finding that there are different levels of understanding of the program between DJLPE and the public supporting the restructuring on one side, and the public opposing to the restructuring on the other side.
Those giving their support have viewed the restructuring at the level of value. They have obtained information and performed comprehensive thinking about what is right and what is wrong. While those opposing to the same have only viewed it at the level of belief, based on factual matters and without evaluation. This is also supported by the fact that the media has not considered the electricity-restructuring program as an important matter, so that it cannot be considered as news. Meanwhile, the public is trapped with issues that constitute parts of the big issue of electricity, such as there would be no loss if there is no electricity, but only small parts of the issue, such as the increase of basic electricity price and efficiency at the State Electricity Company (PLN).
Accordingly, the conclusion and recommendation section conveys an expectation for the existence of a comprehensive social marketing program for the restructuring program, having the scope and objective that all members of the community would share the same opinion about the program, role in and responsibility for the successful implementation of the restructuring program; clarity with regard to roles and communication patterns; corresponding comprehension between the program administrator, DJLPE, and the public; as well as a systematic socialization program considering the potential conflict existing therein.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asril Irsadi
"Berdasarkan data dari IRENA Indonesia 2017, Indonesia memiliki potensi tenaga surya sebesar 532,6 GW atau 74,34% dari potensi sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia berasal dari tenaga surya. Namun pemanfaatannya masih sangat jauh sekali dari potensi yang ada. Total kapasitas Solar Photovoltaic (Solar PV) atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terpasang bervariasi sekitar 42 MW sampai 80 MW di akhir 2012.
Berdasarkan data dari RUPTL PLN 2018 – 2027, tarif dasar listrik (TDL) rata - rata untuk wilayah Indonesia di tahun 2008 sampai 2017 menunjukkan tren peningkatan hampir di setiap tahun. Di sisi lain, berdasarkan data dari web irena.org, harga beberapa modul Photovoltaic (PV) mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun pada periode 2010 – 2015.
Konsep Peer-to-Peer (P2P) dapat diterapkan di Indonesia sebagai suatu model bisnis yang mampu membantu memaksimalkan pemanfaatan tenaga surya di Indonesia. Dengan menerapkan P2P, masyarakat tidak hanya membeli energi listrik tetapi dapat menjualnya ke orang lain sehingga bisnis ini tidak hanya menguntungkan bagi suatu kelompok perusahaan tetapi tiap individu juga dapat merasakan manfaatnya.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses perhitungan jual beli listrik dengan konsep P2P dengan menggunakan software Homer dan Microsoft Excel. Kemudian untuk menentukan kelayakan model tersebut dilakukan peramalan terhadap TDL dengan nilai LCOE terhadap sistem yang menggunakan Solar PV secara global. Ketika nilai LCOE tersebut sudah dibawah dari TDL maka dapat ditentukan berapa persen sistem penyedia P2P dan juga PLN yang menyediakan grid untuk mendistribusikan energi listrik antar peers serta sebagai backup karena sistem yang disimulasikan tidak menggunakan baterai dapat memperoleh keuntungan. Selanjutnya akan didapatkan formula untuk menghitung total biaya atau tarif yang harus dikeluarkan masing – masing pelanggan untuk membeli listrik dari sistem P2P ini.

Based on data from Indonesia 2017, Indonesia has a solar power potential of 532.6 GW or 74.34% of Indonesia’s potential renewable energy resources derived from solar power. But its utilization is still very far from the potential that exists. The total capacity of installed Solar Phtovoltaic (Solar PV) or solar power plants varies from around 42 MW to 80 MW at the end of 2012.
Based on data from the RUPTL PLN 2018 – 2027, the average basic of electricity tariff for Indonesia in 2008 to 2017 shows an increasing trend almost every year. On the other hand, based on data from the irena.org website, the prices of several Photovoltaic (PV) Modules have experienced a downward trend every year in the period 2010 – 2015.
The Peer-to-Peer (P2P) concept can be applied in Indonesia as business model that can help maximize the utilization of solar power in Indonesia. By implementing P2P, people do not only buy electricity but also can sell it to other people so that this business is not only profitable for a group or companies but each individual can also get the benefit.
In this study, a simulation process of electricity purchasing using the P2P concept was carried out using Homer and Microsoft Excel software. Then to determine the feasibility of model was did the forecasting of TDL with LCOE value that also using Solar PV system globally. When the LCOE value is already below the TDL, it can be determined how many the percentage of the P2P system provider and also PLN that provides a grid to distribute electrical energy between peers and as a backup because the simulated system that does not use batteries can take the profit. Furthermore, a formula will be obtained to calculate the total cost or tariff that each customer must spend to buy electricity from this P2P system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh
"Salah satu usaha untuk mengetahui penghematan energi dengan melakukan Audit Energi. Rumah Sakit telah dilakukan Audit Energi tahun 1991, dengan tujuan mengidentifikasi kebocoran energi, potensi penghematan energi dan langkah yang diambil/direkomendasikan.
Dengan diimplementasikannya hasil audit tahun 1991, maka untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya rekomendasi yang telah diberikan, pemakaian energi di Rumah Sakit lebih efisien, perlu dilakukan evaluasi pemakaian energi. Evaluasi pemakaian energi ini dititik beratkan pada peralatan pengguna energi yang telah dilakukan renovasi atau sudah mengimplementasikan hasil audit tahun 1991.
Hasil dari evaluasi adalah dengan adanya penambahan peralatan Electroflow pada sistem kelistrikan, ternyata dapat meningkatkan besarnya faktor daya pada TR-1 dari 0,83 menjadi 0,9019, sehingga pihak rumah sakit tidak dibebani biaya pinalti yang disebabkan rendahnya faktor daya.
Penggantian mesin pendingin dari sistem absorbsi menjadi sistem kompresi pada Sistem Tata Udara mengakibatkan konsumsi pemakaian listrik rata-rata naik sebesar 135.360 kWH per bulan, sedangkan disisi lain terjadi penurunan pemakaian solar sebesar 150.810 liter per bulan.
Secara keseluruhan energi yang dapat dihemat rata-rata per bulan adalah sebesar 19,62 % atau Rp. 22.476.200,- (harga solar dan listrik tahun 1991 dihitung harga tahun 1991).
Investasi yang dibutuhkan untuk pembelian mesin pendingin sistem kompresi sebanyak 3 unit adalah sebesar Rp. 1.170 Juta (harga tahun 1995) dan masa pakai 20 tahun. Sedangkan mesin pendingin yang lama (sistem absorbsi) sebanyak 2 unit, harga pembeliannya adalah Rp. 760 Juta (harga tahun 1977) dan masa pakai 15 tahun. Berdasarkan perhitungan biaya dengan pendekatan biaya tahunan, penerapan mesin pendingin jenis kompresi (yang baru), pihak rumah sakit dapat menghemat biaya sebesar Rp. 336.881.000,- per tahun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Oscareino Malik
"Sistem off-grid merupakan salah satu solusi untuk daerah yang masih terisolasi dari jaringan listrik interkoneksi sehingga kebutuhan konsumen akan listrik dapat terpenuhi melalui adanya sistem pembangkitan sendiri untuk daerah tersebut. Sebagai salah satu sistem yang berkembang maka diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap sistem ini khususnya terhadap aspek kualitas daya sistem. Penelitian ini akan mempelajari distorsi harmonik tegangan yang berasal dari sumber pembangkit sehingga dapat dianalisa salah satu aspek kualitas dayanya. Dengan adanya penelitian distorsi harmonik sumber maka dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih sumber pembangkit yang bekerja secara efisien dan kontinu untuk sistem off-grid yang lebih baik.

Off grid system is one of the solution for the isolated and unreachable area by interconnection system, so that consumer?s demand of electricity could be fulfilled with their own energy generation system in the area. The new developed system need to be analyzed especially in the term of power quality. This observation will study the harmonics voltage distortion caused by energy generator source so at least one of the power quality aspect could be analyzed. Harmonics voltage observation hopefully could become one of the consideration in choosing the best power supply that could work efficiently and continuesly for the better off grid system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jackson, Albert
London: HarperCollins, 1995
621.319 24 JAC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>