Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana Wahyu Saputri
"Media diperlukan untuk membantu proses pembelajaran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan aplikasi DHESTA dan flipchart sebagai media edukasi dilihat dari peningkatan dan retensi pengetahuan. Pada 30 siswa SD N Menteng 01 dan 30 siswa SD N Menteng 02 diberi tes pra perlakuan menggunakan kuesioner kemudian tiap kelompok diberi edukasi menggunakan media yang berbeda. Tes paska perlakuan dilakukan 20 menit, 1 hari, 6 hari, dan 14 hari setelah perlakuan.
Hasil menunjukkan terdapat perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan (p = 0,000) dan penurunan retensi pengetahuan (p = 0,05) pada kedua kelompok. Aplikasi DHESTA menghasilkan peningkatan pengetahuan yang lebih rendah namun retensi pengetahuan yang dihasilkan lebih baik daripada flipchart.

Media is needed to assist the learning process. The research aimed to determine the effects of using DHESTA application and flipchart as seen from the increase of knowledge and knowledge retention. 30 student of SD N Menteng 01 and 30 SD N Menteng 02 were given a pre-test questionnaire and then each group was given dental health education using different media. Then post-test given 20 minutes, 1 day, 6 days, and 14 days after learning.
The results showed there were significant differences in the increase of knowledge (p = 0.000) and decrease retention of knowledge (p = 0.05) in both groups. DHESTA application can increase knowledge lower than flipchart however knowledge retention is better.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syiva Sakinatun
"Studi ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara media berbasis komputer DHESTA dengan lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi mulut dan retensinya, pada anak usia 7-8 tahun. 30 subjek diberikan edukasi menggunakan DHESTA, dan 30 subjek lain diberikan edukasi menggunakan lembar balik. Dilakukan pra tes, dan tes pasca 20 menit, 1 hari, 6 hari, dan 14 hari.
Hasil menunjukan tidak ada perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan antara kedua media (p=0,49). Namun retensi pengetahuan kelompok DHESTA lebih tahan lama daripada lembar balik, penurunan retensinya dari hari ke-6 sampai ke-14 hanya 2,59%, nilai p=0,122. Media DHESTA efektif untuk retensi pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.

This study due to know effect of computer based media DHESTA compared with flipchart towards dental health knowledge improvements and its retention. A group consist of 30 subjects is educated using DHESTA and another group is educated using flipchart. The subjects fill the pretest and posttest 20 minute, 1 day, 6 day, and 14 day after.
There is no significant difference of knowledge improvement using each media (p=0,49). But, knowledge retention of DHESTA group is better than flipchart group, decrease of its retention from day 6 to 14 just 2.59% (p=0.12). DHESTA effective for knowledge retention and recommended for DHE.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annastasia Dinny S.
"Kecemasan gigi merupakan respon rasa cemas pasien terhadap hal yangberhubungan dengan bidang kedokteran gigi dikarenakan kurangnya edukasitentang kesehatan gigi mulut sehingga dapat menyebabkan masalah saatpemeriksaan gigi mulut. Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untukkondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam inderapenglihatan sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam memperolehedukasi tentang kesehatan gigi mulut, memiliki kecemasan yang tinggi dan statuskesehatan gigi mulut yang rendah.Tujuan: Memberikan edukasi kesehatan gigi mulut pada anak tunanetramenggunakan leaflet-dental-braille LDB dan audio-dental AD untukmengurangi kecemasan dental Disain penelitian: adalah studi eksperimental klinisVariabel yang dihubungkan adalah tingkat kecemasan dental setelah LDB padaanak tunanetra serta tingkat kecemasan dental setelah AD pada anak tunanetra.Kuisioner untuk mengukur tingkat kecemasan menggunakan Modified Dentalanxiety Scale MDAS yang diubah menjadi huruf brailleHasil:uji T test tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan bermaknatingkat kecemasan dental pada anak tunanetra setelah mendapat edukasi denganmetode AD p0.05 Disimpulkan bahwa menguji keefektifan alatLDB dan AD sebagai metode edukasi non tatap muka tentang kesehatan gigi mulutanak tunanetra dengan indikator tes kecemasan dental.

Dental anxiety is patient rsquo s anxious response to dentistry due to lack of educationabout dental health care therefore causing problems while doing dental check up.Visually impairment is a common term for individual who has disturbance orobstacle of sense of sight which influence the ability to obtain dental healtheducation, Aim this individual also having high anxiety and low dental healthstatus. Leaflet dental braille LDB and audio dental AD are tools to approachvisually impaired child to facilitate dental health education. Method clinicalexperimental study. The variables are dental anxiety level after LDB and AD invisually impaired child. Questionnaire that is used to measure dental anxiety isModified Dental Anxiety Scale MDAS in braille letter. Result Unpaired T teststatistical analysis showed significance difference of dental anxiety in visuallyimpaired children after receiving dental health education using MD method p0.05 . In conclusion, effectiveness test on LDB and AD toolsas a non face to face education method for visually impaired children in receivingdental health education with dental anxiety as indicator."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiany Fadillah
"Latar Belakang: Menuruthasil Riskesdas, prevalensi masalah gigi dan mulut anak usia7-9 tahun meningkat dari 21,6% pada tahun 2007 menjadi 28,9% pada tahun 2013. Dalam usaha mencegah karies gigi anak, peran guru dan orangtua (ibu) sangat penting sehingga diperlukan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, kegiatan sikat gigi bersama juga dapat dilakukan dalam upaya mencegah karies dengan menghilangkan plak gigi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikankesehatan gigi dan mulutkepada guru dan orangtua (ibu) terhadap program menyikat gigi 16 permukaan pada anak usia 7-9 tahun.
Metode: Kuasi eksperimenta ldengan desain nonrandomized control group, pretest-posttest. Responden adalah 20 guru dan 66 ibu sebagai kelompok intervensi, kelompok kontrol adalah 10 guru dan 54 ibu. Seluruh responden diberikan edukasi mengenai cara menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut anak lalu memberikannya kepada anak. Pengambilan data pengetahuan dan sikap guru dan ibu melalui pengisian kuesioner pretest dan posttest.Kepada 66 anak dalam kelompok intervensi diberikan program menyikat gigi, sedangkan 54 anak pada kelompok kontrol hanya diberikan edukasi oleh guru dan orangtua (ibu). Evaluasi pemeriksaan dilakukan setelah 1 bulan untuk menilai indeks plak gigi anak.
Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut guru dengan persentase 16.7%,sikap kesehatan gigi dan mulut guru 20%, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ibu 16.7%, sikap kesehatan gigi dan mulut ibu 20%dan penurunan indeks plak anak 47%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada guru dan orangtua (ibu) disertai program menyikat 16 permukaan terhadap penurunan indeks plak gigi pada anak usia 7-9 tahun. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Alfi Maziyah
"[ABSTRAK
Tujuan : Mengetahui perbedaan perilaku menyikat gigi pada anak usia 10-11 tahun
setelah mendapatkan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dengan dan tanpa metode
teach-back. Metode : studi analitik komparatif yang dilakukan dengan pengisian
kuesioner perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan), pemeriksaan indeks plak, dan
observasi keterampilan menyikat gigi pada anak usia 10 ? 11 tahun di Sekolah Dasar
Negeri Kukusan. Hasil : Pada minggu ketiga, terjadi peningkatan skor pengetahuan,
sikap, tindakan, penurunan indeks plak, dan peningkatan keterampilan menyikat gigi
yang bermakna pada kelompok intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol,
peningkatan bermakna hanya pada domain sikap. Perbedaan bermakna antara kedua
kelompok ini hanya pada perubahan indeks plak. Kesimpulan : tidak ada perbedaan
bermakna pada perilaku antara kelompok yang diberikan pendidikan kesehatan gigi
dan mulut dengan dan tanpa metode teach-back
ABSTRACT
Objective: To determine the differences in tooth brushing behavior in children aged
10-11 years after getting dental health education with and without the teach-back
method. Methods: comparative analytical studies conducted by behavioral
questionnaires (knowledge, attitudes and actions), examination of plaque index, tooth
brushing and observation skills in children aged 10-11 years old at the State
Elementary School Kukusan. Results: In the third week, there are significant
difference in improvement score of knowledge, attitude, action, reduction in plaque
index, and tooth brushing skills in the intervention group. Whereas in the control
group, increased significantly only in the domain of attitude. Significant differences
between the two groups is only on plaque index changes. Conclusion: No significant
difference in behavior between the group given dental health education with and
without the teach-back method.;Objective: To determine the differences in tooth brushing behavior in children aged
10-11 years after getting dental health education with and without the teach-back
method. Methods: comparative analytical studies conducted by behavioral
questionnaires (knowledge, attitudes and actions), examination of plaque index, tooth
brushing and observation skills in children aged 10-11 years old at the State
Elementary School Kukusan. Results: In the third week, there are significant
difference in improvement score of knowledge, attitude, action, reduction in plaque
index, and tooth brushing skills in the intervention group. Whereas in the control
group, increased significantly only in the domain of attitude. Significant differences
between the two groups is only on plaque index changes. Conclusion: No significant
difference in behavior between the group given dental health education with and
without the teach-back method., Objective: To determine the differences in tooth brushing behavior in children aged
10-11 years after getting dental health education with and without the teach-back
method. Methods: comparative analytical studies conducted by behavioral
questionnaires (knowledge, attitudes and actions), examination of plaque index, tooth
brushing and observation skills in children aged 10-11 years old at the State
Elementary School Kukusan. Results: In the third week, there are significant
difference in improvement score of knowledge, attitude, action, reduction in plaque
index, and tooth brushing skills in the intervention group. Whereas in the control
group, increased significantly only in the domain of attitude. Significant differences
between the two groups is only on plaque index changes. Conclusion: No significant
difference in behavior between the group given dental health education with and
without the teach-back method.]"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrinia Ristia Putri
"Latar belakang: Anak penyandang sindroma Down mengalami keterlambatan perkembangan, terutama kemampuan kognitifnya. Hal ini menyebabkan rendahnya pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut. Metodeedutainmentdapat digunakan sebagai pendekatan khusus dalam mengedukasi kesehatan gigi dan mulut anak penyandang sindroma Down, menggunakan alat permainan edukatif busy book. Anak penyandang sindroma Down belajar dengan baik secara visual, oleh karena itu busy bookdapat dibuat sesuai dengan kondisi anak dalam memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut
Metode: Penelitian eksperimental klinis ini terdiri dari 30 anak penyandang sindroma Down dengan rentang usia 8-13 tahun; dengan 15 anak mendapatkan edukasi kesehatan gigi dan mulut menggunakan busy book, dan 15 anak mendapatkan secara verbal konvensional. Rentang umur subjek dipilih setelah disesuaikan dengan mental anak normal usia prasekolah. Penelitian ini dilaksanakan di tujuh Sekolah Dasar Luar Biasa di DKI Jakarta dan Yayasan POTADS. Delta skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak penyandang sindroma Down pada kelompok busy bookdan kelompok verbal konvensional dianalisis perbedaannya menggunakan independent T-test(nilai p<0.05).
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara delta skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak penyandang sindroma Down melalui edukasi dengan busy bookdan verbal konvensional.
Kesimpulan: Alat permainan edukatif busy bookdapat menjadi media pembelajaran efektif dalam mengedukasi kesehatan gigi dan mulut anak penyandang sindroma Down.

Introduction: Children with Down Syndrome are developmentally delayed particularly in cognitive ability, and it affects their oral health knowledge. An edutainment method can be used as special approach to educate them regarding the oral health knowledge, using the busy book. Down syndrome children has strength in visual memory, therefore the busy book has been customized for Down syndrome children to help them in learning the DHE.
Methods: This experimental clinical study included 30 Down Syndrome children (aged 8-13); 15 children had DHE using busy book (experiment group) and 15 children (control group) had conventional verbal DHE. The study was conducted in 7 special primary schools in Jakarta and POTADS foundation. This age range was chosen after adjustment of mental age of children without Down Syndrome. The scores of the dental health knowledge of children in experiment and control group were analysed and their differences measured using independent T-test (with p value <0.05)
Results: There is a statistically significant difference between delta score of dental health knowledge after DHE using busy book and after conventional verbal DHE (P<.05).
Conclusion: Busy book appears to be an effective learning tool for dental health education in Down Syndrome children.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Ayu Rahmawati
"ABSTRAK
Tujuan: mengetahui pengaruh aplikasi SDF (Silver Diamine Fluoride) dan pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap peningkatan kualitas hidup murid PAUD Banjar tahun 2014. Metode: Studi longitudinal dengan mengevaluasi karies gigi anak sebelum dan sesudah aplikasi SDF pada murid usia 5-6 tahun yang memiliki karies dentin aktif. Memberikan kuesioner perilaku kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua dan guru. Hasil:evaluasi 6 bulan menunjukkan karies terhenti 85,9%, 96,1% orang tua berperilaku kesehatan gigi dan mulut baik, dan 100% guruberperilaku kesehatan gigi dan mulut baik. Kesimpulan: SDF efektif meningkatkan kualitas hidup anak melalui penghentian karies aktif dalam waktu 6 bulan.

ABSTRACT
Objective: know the effect of SDF (Silver Diamine Fluoride) application and oral health education towards quality of life enhancement of kindergarten students.Method: Longitudinal study by evaluate childhood caries before and after SDF application on 5-6 years old students who had active dentin caries. Oral health behavior questionnaires filled by parent’s and teacher’s subject.Results: 85,9% caries arrested after 6 months evaluation, 96,1% parents have a good oral health behavior, and 100% teachers have good oral health behavior. Conclusion: SDF effective on increasing child’s quality of life by arresting active caries on 6 months."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Eszwara
"Kesehatan gigi dan mulut merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang merata di Indonesia, memengaruhi individu dari berbagai kelompok usia. Kesehatan gigi yang buruk tidak hanya mengurangi kualitas hidup tetapi juga meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes. Tingginya prevalensi masalah gigi seperti karies, kehilangan gigi, dan penyakit gusi menunjukkan perlunya strategi promosi kesehatan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak berbagai metode edukasi dalam meningkatkan pengetahuan pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Dengan menilai efektivitas pendekatan ini, penelitian ini bertujuan memberikan wawasan dalam meningkatkan praktik kebersihan gigi dan kesehatan umum pasien.

Oral health is a pervasive public health issue in Indonesia, affecting individuals across all demographics. Poor oral health not only diminishes quality of life but also exacerbates risks for systemic diseases such as cardiovascular conditions and diabetes. The prevalence of dental problems like cavities, tooth loss, and gum disease underscores the urgent need for effective health promotion strategies. This study focuses on evaluating the impact of various educational methods on enhancing patients' knowledge of dental and oral health at the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia Dental Hospital. By assessing the effectiveness of these approaches, the research aims to contribute insights into improving oral hygiene practices and overall health outcomes among patients."
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Roswita
"Sedentary behavior pada anak usia sekolah menunjukkan peningkatan di beberapa negara. Menghabiskan waktu dengan sedentary behavior yang dilakukan secara berlebihan dapat berdampak pada masalah kesehatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa besarnya dampak sedentary behavior terhadap anak usia sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran jumlah waktu yang dihabiskan untuk sedentary behavior yang digunakan anak usia sekolah dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sedentary behavior pada anak usia sekolah di SDN Ujung Menteng 01 Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling dan sampel berjumlah 107 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama sedentary behavior sebesar 4,03 jam dan adanya hubungan yang signifikan antara IMT, pekerjaan ibu, pembatasan screen time, ketersediaan media elektronik serta kebiasaan makan dengan sedentary behavior dengan nilai p < 0,05. Faktor yang paling dominan terhadap sedentary behavior adalah pembatasan screen time. Pembatasan screen time sebaiknya dapat diterapkan pada anak usia sekolah untuk menurunkan risiko sedentary behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edlyn Dwiputri
"Dental black stain adalah diskolorasi eksternal oleh suatu substansi eksogen berpigmentasi gelap dalam bentuk garis atau titik-titik hitam yang sejajar dengan tepi gingiva dan melekat erat pada 1/3 servikal mahkota gigi permukaan labial/bukal, lingual/palatal dan menyebar ke proksimal. Perilaku ibu yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu mengenai kesehatan gigi dicurigai mempengaruhi tingkat keparahan dental black stain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku ibu mengenai kesehatan gigi dengan tingkat keparahan dental black stain. Subjek penelitian adalah 21 anak dengan dental black stain berusia 4-8 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ibu dengan tingkat keparahan dental black stain memiliki hubungan tidak bermakna.

Dental black stain is an external discoloration caused by an exogenous substance dark pigmented in the form of a black line or dots and firmly attached on cervical third of crown teeth on labial/buccal, lingual/palatal and spread into proximal. Mother's dental health behaviour that is consist mother's knowledge, attitudes and actions suspected of affecting the severity of dental black stain in children. The aim of this study is to determine the relationship of Mother's dental health behavior with the severity of dental black stain in children's age 4-8 years. Subjects are 21 children aged 4-8 years old with dental black stain. The results showed that there were no significant relation between mother's dental health behavior and the severity of dental black stain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>