Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Richard Praditya Candra Pranantyo
"Pemeriksaan IVU merupakan pemeriksan yang sering digunakan di Indonesia untuk mengevaluasi traktus urinarius mengingat ketersediaannya yang luas dan cukup murah. Sekalipun demikian, pemeriksaan IVU memerlukan pajanan dan serial film yang cukup banyak sehinga dosis radiasi yang diterima pasien cukup tinggi dan biaya yang dikeluarkan untuk film cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan cost effectiveness pemeriksaan IVU dan menurunkan pajanan radiasi yang diterima pasien dengan menilai sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan IVU dengan serial film terpilih pada diagnosis klinis obstruksi traktus urinarius.
Penelitian ini merupakan uji diagnostik yang membandingkan sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan IVU serial film terpilih (radiografi abdomen polos, serial film 5 menit, 20 menit, buli penuh dan post void) serta serial film lengkap (radiografi abdomen polos, serial film 5 menit, 10 menit, 20 menit, 30 menit, buli penuh serta post void). Populasi studi penelitian terdiri dari pasien dengan diagnosis klinis obstruksi traktus urinarius yang dievaluasi dengan pemeriksaan IVU standar yang tersimpan dalam Picture Archiving and Communication System (PACS) Departemen Radiologi FKUI-RSCM antara bulan Februari 2012 hingga Januari 2013 yang dipilih secara random, sehingga didapatkan jumlah subjek penelitian sebanyak 75, dengan 1 set data drop out. Masing-masing set data dievaluasi secara double blind dalam serial film terpilih dan lengkap oleh peneliti dan pembimbing. Bila terdapat ketidaksesuaian maka dievaluasi ulang oleh pihak ketiga.
Didapatkan sensitivitas dan spesifisitas serial film terpilih untuk evaluasi ginjal sebesar 100% dan 99,16%, untuk evaluasi ureter sebesar 100% dan 99,29% serta hasil evaluasi keseluruhan sebesar 93,1% dan 97,7%. Pada statistik analitik yang menggunakan uji McNemar, tidak terdapat perbedaan bermakna antara evaluasi serial film terpilih dan serial film lengkap.

IVU is commonly used in evaluation of urinary tract in Indonesia due to its widespread availability and low cost. Nevertheless, IVU posed extensive radiation exposure and requires numerous serial films, leading to high radiation dose on patients and considerable expenses on films. The aim of this research is to increase cost effectiveness of IVU and minimizing radiation exposure by assessing sensitivity and specificity of selected serial film IVU and complete serial film IVU.
This research is a diagnostic test comparing sensitivity and specificity of selected serial film IVU (consisting of scout film, 5 minutes, 20 minutes, full bladder and post void films) and complete serial film IVU (consisting of scout film, 5 minutes, 10 minutes, 20 minutes, 30 minutes full bladder and post void films. The study population consists of patients with clinical diagnosis of urinary tract obstruction evaluated with standard IVU which are stored in Picture Archiving and Communication System (PACS) at Radiology Department Faculty of Medicine, University of Indonesia- Cipto Mangunkusumo General Hospital (FKUI-RSCM) in February 2012 until January 2013, which are randomly selected, hence 75 subjects obtained with 1 drop out data set. Each data set undergone double blind evaluation both in selected serial film and complete serial film by the researcher and the supervisor. In case of discrepancy, re-evaluation by a third party was obtained.
Sensitivity and specificity of selected serial films in evaluation of kidneys is 100% and 99,16%, in evaluation of ureters is 100% and 99,29% while in general evaluation of urinary tract is 93,1% and 97,7%. Upon analytic statistics using McNemar test, no significant difference is found between selected serial films and complete serial films.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T59162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Nugraha
"Tesis ini membahas representasi bullying yang dibangun oleh tanda verbal dan tanda nonverbal dalam serial kartun Doraemon. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dengan menggunakan analisis semiosis Peirce, dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dan nonverbal dalam serial kartun Doraemon merepresentasikan bullying dalam berbagai jenis seperti bullying verbal, bullying fisik, memaksakan kehendak, merebut barang, dan ancaman fisik.
Penelitian ini memiliki implikasi teoritis yang membedah teks film dalam sekuens ke dalam dua level, yaitu audio dan visual untuk kemudian dianalisis proses semiosisnya satu per satu, masing-masing dalam beberapa tahap kemudian mengelaborasikan dua level teks tersebut ke dalam suatu pemaknaan tanda yang saling menguatkan. Implikasi sosial penelitian ini merangsang pemirsa untuk sadar dan kritis terhadap konten yang sarat akan bullying. Implikasi praktisnya, penelitian ini bisa dijadikan acuan pengambil kebijakan untuk membuat regulasi yang dapat menyaring tayangan anak yang kontennya mengandung bullying.
Penelitian ini memberi rekomendasi bagi akademisi yang tertarik untuk mengkaji representasi suatu fenomena dalam teks terjemahan untuk memperhatikan pengaruh penerjemahan suatu teks yang berasal dari suatu kultur ke kultur lain. Penelitian ini juga merekomendasikan penghentian tayangan serial film kartun Doraemon karena kontennya yang sarat akan bullying. Penelitian ini juga merekomendasikan pendampingan terhadap pemirsa anak-anak yang lebih ketat dalam menonton.

This thesis discusses the representation constructed by the signs of bullying are verbal and nonverbal signs in the Doraemon film cartoon series. The study was a descriptive research using a qualitative design. By using Peirce semiosis analysis, it can be concluded that the verbal and nonverbal signs in the Doraemon cartoon series represent the various types of bullying such as verbal bullying, physical bullying, imposing the will, seize goods, and physical threats.
The research theoretical implications dissected the movie text sequences into two levels, audio and visual then analyzed one by one through some stage of semiosis process, at the end of the process it will elaborate two levels of text into a sign meaning which is mutually beneficial. Social implications of this study stimulates the viewer to be aware and critical of the movie content which is full of bullying scene. For the practical implications, this study can be used as a reference for policy makers to make regulations that can filter the content that shows impressions of children bullying.
This study provides recommendations for academics who are interested to examine the representation of a phenomenon in translation texts to consider the influence of translation of a text from one culture to another culture. The study also recommends termination Doraemon cartoon series and movies because of its content will be full of bullying. It also recommends to stringent assistance for child viewers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rena Evriyanti Zagoto
"Sweet Teeth merupakan film serial Cina yang diadaptasi dari novel A Speck Amid the Dust of the World karya Mu Fu Sheng. Film ini menceritakan seorang gadis yang bekerja sebagai pustakawan di sebuah universitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pustakawan digambarkan, bagaimana pandangan masyarakat terhadap pustakawan dan stereotip pustakawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Jager dan Maier. Sweet Teeth terdiri dari 22 episode dan penelitian ini mengkaji 9 episode sebagai unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat stereotip negatif terhadap pustakawan. Namun film ini juga menunjukkan pertentangan terhadap stereotip tersebut. Pustakawan tidak lagi digambarkan sebagai sosok yang wanita tua berambut putih dengan kacamata, namun tampil dengan penampilan yang lebih modern dan santai. Selain itu pustakawan yang ditampilkan terlihat muda. Sweet Teeth menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terperangkap dalam stereotip kepustakawanan sehingga menciptakan persepsi negatif terhadap pustakawan yang pada kenyataannya berbeda dengan bagaimana sosok pustakawan sebenarnya ditampilkan dalam film.

Sweet Teeth is a Chinese film series adapted from A Speck Amid the Dust of the World novel by Mu Fu Sheng. This film tells the story of a girl who works as a librarian at a university. This study aims to describe how librarians are portrayed, how people view librarians, and what librarian stereotypes are in this film. This study uses a qualitative approach with the critical discourse analysis method developed by Jager and Maier. Sweet Teeth consists of 22 episodes and this study examines 9 episodes as the unit of analysis. The results show that despite still having negative stereotypes about librarians, this film also shows the opposite of these stereotypes about librarians. The librarian was no longer depicted as a grey-haired old woman, but appeared young, with a more modern and casual appearance. Sweet Teeth shows that people still view librarians based on negative stereotypes, thus creating negative perceptions of librarians that are different from how the librarian actually is presented in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Andriani
"Persaingan yang ketat di dunia hiburan menyebabkan meningkatnya permintaan sinetron-sinetron baru. Peningkatan permintaan akan sinetron ini seharusnya semakin meningkatkan daya kreativitas dari Production House dalam menghasilkan tayangan yang bermutu dan orisinil, namun yang terjadi justru sebaliknya. Banyak penonton yang menilai bahwa sinetron-sinetron yang ditayangkan oleh stasiunstasiun televisi saat ini mempunyai kemiripan dengan filmfilm serial asing. Terlebih apabila film serial asing aslinya ternyata ditayangkan pada salah satu stasiun televisi, akan sangat mudah bagi penontonnya untuk membandingkan sinetron tersebut dengan film serial asing aslinya. Salah satu contohnya adalah sinetron Benci Bilang Cinta (SCTV) yang mirip dengan Princess Hours (Indosiar) dan Buku Harian Nayla (RCTI) yang mirip dengan One Litre of Tears (Indosiar). Biasanya apabila suatu Production House membuat sinetron yang mengadaptasi dari film lainnya maka judul film aslinya akan dicantumkan pada credit title, namun yang terjadi pada kedua sinetron tersebut tidaklah demikian. Hal inilah yang menarik minat penulis untuk membahas masalah ini. Adapun pokok permasalahannya adalah apakah adaptasi yang dilakukan oleh sinetron Benci Bilang Cinta dan Buku Harian Nayla merupakan suatu pelanggaran Hak Cipta, bagaimanakah perlindungan hukum yang diberikan terhadap film serial Princess Hours dan One Litre of Tears yang diadaptasi oleh sinetron-sinetron tersebut, dan siapakah yang berhak mengajukan gugatan pelanggaran atas Hak Cipta atas suatu karya yang diadaptasi tanpa ijin. Penulis menggunakan metode penulisan doktrinal. Kesimpulan dari penulisan ini adalah bahwa adaptasi yang dilakukan sinetron Benci Bilang Cinta dan Buku Harian Nayla merupakan adaptasi yang melanggar Hak Cipta karena dilakukan tanpa meminta ijin terlebih dahulu, film serial aslinya yaitu Princess Hours dan One Litre of Tears mendapatkan perlindungan yang sama di Indonesia sebagaimana Indonesia memberikan perlindungan terhadap karya-karya lokal sesuai dengan prinsip Nationality Treatment yang diatur dalam Berne Convention dan TRIPs, mengenai masalah pelanggaran Hak Cipta maka Produser atau dalam hal ini Production House-lah yang berhak mengajukan gugatan pelanggaran atas Hak Cipta karena filmnya telah diadaptasi tanpa ijin."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TEKNODIK 15:1 (2011)(1-2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syakira Wardatul Aisyi
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan studi kasus peran gender perempuan yang terdapat dalam serial Caliphate. Serial ini menarik untuk dibahas sebab gambaran di dalam film tersebut, diangkat dari kisah nyata sehingga melahirkan pandangan baru terhadap isu perempuan ISIS. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan peran gender perempuan sebagai fokus utama. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari serial Netflix berbahasa Swedia dengan teks terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dalam menganalisis peran gender perempuan ISIS yang terdapat dalam serial Caliphate, penulis menggunakan teori pendekatan semiotik Roland Barthes dan teori analisis gender. Dalam teori tersebut menyimpulkan bahwa para perempuan ISIS dalam serial Caliphate mengisi berbagai peran, mulai dari sebagai istri, pendukung agenda ISIS hingga bagian dari militan. Dari peran-peran tersebut di temukan beberapa manifestasi ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh-tokoh perempuan di dalam serial.

This study aims to describe case studies of women's gender roles contained in the Caliphateseries. This series is interesting to discuss because the picture in the film is based on a true story that gives birth to a new perspective on the issue of ISIS women. This research was conducted using a qualitative method with the gender role of women as the main focus. The data source used in this study came from the Swedish Netflix series with English and Indonesian subtitles. In analyzing the gender roles of ISIS women in the Caliphate series, the author uses Roland Barthes' semiotic approach and gender analysis theory. This theory concludes that ISIS women in the Caliphate series fill various roles, ranging from being wives, supporters of the ISIS agenda to part of the militants. From these roles, several manifestations of gender inequality experienced by female characters in the series are found."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Maharani
"Penelitian ini membahas mengenai analisis konsep omotenashi dalam film serial Izakaya Bottakuri menggunakan konsep omotenashi dari Ichijou. Izakaya Bottakuri bercerita tentang ketangguhan seorang perempuan yang bernama Mine yang harus hidup mandiri bersama sang adik yang bernama Kaoru dalam menjalankan bisnis di kedai kecilnya. Di dalam film serial ini, terdapat unsur-unsur omotenashi dari tindakan yang dilakukan oleh tokoh. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk penampilan, perilaku, dan tutur kata dalam film serial Izakaya Bottakuri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan kata-kata dan perilaku tokoh. Hasil analisis dari penelitian ini ditemukan tiga bentuk omotenashi yaitu bentuk penampilan, bentuk perilaku,dan bentuk tutur kata. Dalam bentuk penampilan, tokoh selalu menjaga penampilan kedai dengan selalu dibersihkan, memakai pakaian rapih dalam menjaga penampilan, dan memerhatikan penampilan makanan yang akan dihidangkan. Dalam bentuk perilaku, tokoh melakukan ojigi di hadapan tamu, senyum, dan tindakan profesional. Dalam bentuk tutur kata, tokoh menggunakan bahasa sopan dan tidak lupa mengucapkan aisatsu.

This study discusses the analysis of the omotenashi concept in the Izakaya Bottakuri film series using the omotenashi concept from Ichijou. Izakaya Bottakuri tells the story of the resilience of a woman named Mine who has to live independently with her sister named Kaoru in running a business in her small restaurant. In this film series, there are elements of omotenashi from the actions taken by the characters. The purpose of this study is to describe the form of appearance, behavior, and speech in the Izakaya Bottakuri film series. This study uses a qualitative research method that produces the words and behavior of the characters. The results of the analysis of this study found three forms of omotenashi, namely the form of appearance, form of behavior, and form of speech. In the form of appearance, the character always maintains the appearance of the shop by always being cleaned, wearing neat clothes in maintaining the appearance of the character, and paying attention to the appearance of the food to be served. In the form of behavior, the character performs ojigi in front of guests, smiles, and acts professionally. In the form of speech, the characters use polite language and aisatsu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sesa Nurfiani
"Dalam beberapa tahun terakhir, kandidosis traktus respiratorius semakin mendapat perhatian akibat frekuensinya yang semakin meningkat. Hal tersebut berhubungan dengan menigkatnya faktor resiko seperti penggunaan antibiotik spectrum luas, penggunaan steroid, dan faktor komorbid lainnya. Diagnosis kandidosis di traktus respiratorius bukanlah hal yang mudah, perlu dilakukan pemeriksaan komprehensif yang menyeluruh seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, gambaran radiologis dan sebagainya. Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan mikologi dan serologi. Pemeriksaan kultur merupakan salah satu pemeriksaan mikologi dan digunakan sebagai gold standard dalam mendiagnosis kandidosis. Dalam mendiagnosis, pemeriksaan serologi dengan metode imunodifusi digunakan sebagai konfirmasi. Kedua pemeriksaan tersebut telah dilakukan di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode diagnosis Candida traktus respiratorius menggunakan pemeriksaan serologi dengan metode imunodifusi.
Penelitian ini menggunakan metode uji diagnostik dengan 72 sampel dari data sekunder yang didapat dari rekam medis kandidosis pada tahun 2010-2011 di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Analisa data dilakukan dengan analisa deskriptif dan analisis uji diagnostik.
Secara demografi hasil penelitian didapatkan bahwa infeksi kandidosis traktus respiratorius banyak ditemukan pada laki-laki dan pada usia produktif. Pada hasil uji diagnostik didapat nilai sensitivitas 43,6%, spesifisitas 94,1%, nilai duga positif 96%, nilai duga negative 34%, Likelihood ratio positif 7,39, Likelihood ratio negatif 0,59. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan serologi dengan metode imunodifusi pada diagnosis kandidosis traktus respiratorius memiliki nilai diagnostik sensitivitas yang rendah namun spesifisitas yang tinggi.

In the last few years, respiratory tract candidiasis increasingly received attention due to the increasing frequency. It is associated with increased risk factors such as use of broad spectrum antibiotics, steroids, and other comorbidities. Diagnosis of candidiasis in the respiratory tract is not an easy thing, to do such a thorough comprehensive examination such as physical examination, laboratory tests, radiologic, and so on. Laboratory examination that commonly used are mycological examination and serology examination. Culture examination is one of the mycological examination and used as the gold standard in the diagnosis of candidiasis. In diagnosing, serologic immunodiffusion method used as confirmation. Both examination have been performed in the Mycology Laboratory of the Department of Parasitology Faculty of Medicine, University of Indonesia. This study aims to analyze the respiratory tract Candida diagnosis method using serologic immunodiffusion method.
This research is using diagnostic test with 72 samples from the secondary data obtained from medical records of candidiasis in 2010-2011 in the Mycology Laboratory of the Department of Parasitology Faculty of Medicine, University of Indonesia. Data analysis was done by descriptive analysis and analysis of diagnostic tests.
Demographically result showed that the respiratory tract candidiasis infections more common in men and in the productive age. On diagnostic test results obtained On diagnostic test results obtained value of sensitivity is 43.6%, specificity 94.1%, positive predictive value 96%, negative predictive value 34%, positive likelihood ratio 7.39, negative likelihood ratio 0.59. From the results, it can be concluded that serologic immunodiffusion method in the diagnosis of respiratory tract candidiasis has diagnostic value of low sensitivity but high specificity."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athya Rachmani
"Penelitian ini menggunakan novel Layangan Putus karya Mommy ASF yang telah dialihwahanakan atau yang mengalami ekranisasi menjadi film Layangan Putus karya Benni Setiawan. Tujuan penelitian ini mengungkapkan terjadinya proses alih wahana yang memaksa terjadinya penciutan, penambahan, dan variasi dari novel ke film. Berdasarkan analisis terhadap persamaan dan perbedaan antara novel Layangan Putus karya Mommy ASF dan film serial Layangan Putus karya Benni Setiawan, penelitian ini menelusuri lebih jauh berbagai alasan dan pertimbangan terjadinya persamaan dan perbedaan itu. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta menguraikan alasan-alasan terjadinya perubahan akibat alih wahana dari novel Layangan Putus karya Mommy ASF dan film serial Layangan Putus karya Benni Setiawan. Pengumpulan data dan analisis informasi berdasarkan teks yang terdapat dalam novel Layangan Putus, foto, atau gambar, video, rekaman suara dan hasil analisis ditemukan adanya penciutan, karena tidak mungkin semua novel ditambahkan dalam film, ada beberapa perkembangan, variasi agar keseluruhan film menjadi lebih menarik, itu semua tidak terlepas dari permasalahan komersial.

This research uses the novel Layangan Putus by Mommy ASF which has been translated or which has been ecranized into the film Layangan Putus by Benni Setiawan. The purpose of this study is to reveal the process of transfer of rides that forces the occurrence of reductions, additions, and variations from novel to film. Based on the analysis of the similarities and differences between the novel Layangan Putus by Mommy ASF and the film series Layangan Putus by Benni Setiawan, this study goes further than the various reasons and considerations for the occurrence of these similarities and differences. This research method uses a qualitative descriptive method and describes the reasons for the changes as a result of the vehicle from the novel Layangan Putus by Mommy ASF and the film series Layangan Putus by Benni Setiawan. Data collection and analysis of information based on the text contained in the novel Layangan Putus, photos, or pictures, videos, sound recordings and others. the results of the analysis found that there was a shrinkage, because it was impossible for all novels to be added to the film, there were several developments, variations to make the whole film more interesting, it was all inseparable from commercial problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Khaifaz Drinanda
"Drama serial televisi memiliki penggemar tersendiri dan telah meluas di berbagai negara. Perkembangan drama serial televisi semakin lama semakin meningkat, dan kehadirannya memiliki daya-tarik sendiri.Salah satu drama serial televisi yang menarik adalah drama serial televisi untuk anak-anak yang ditayangkan juga di Indonesia berasal dari Malaysia. Drama televisi ini berhasil memperkenalkan tokoh-tokoh yang beragam suku, agama, dan budaya. Jika kita menonton drama serial televisi “Upin-Ipin” ini, akan terlihat kekentalan dialek bahasa setiap tokoh, yaitu dialek Melayu. Pada tahun 2009, drama serial televisi Malaysia ini memasukkan satu tokoh baru, yaitu seorang anak perempuan bernama Susanti dan berasal dari Indonesia. Dengan metode kualitatif analisis, penelitian ini menganalisis dialog-dialog dari delapan serial “Upin-Ipin” yang diakses melalui kanal Youtube, dan menemukan bahwa tokoh Susanti yang berasal dari Indonesia dalam adegan-adegan tertentu merepresentasikan budaya Indonesia. Beberapa teori mengenai representasi dari Barker, Hartley, Giles dan Middleton, dan Hall berserta teori penokohan menunujukkan bahwa Susanti memiliki kesesuaian dengan anak-anak Indonesia, meskipun ada juga yang tidak sesuai dalam karakter Susanti. Kata kunci: representasi, drama televisi, tokoh, dialog, Indonesia,

Drama television series has its own fans and has been widespread in various countries. The development of television drama series is increasing, and its presence has its own charm. One of the interesting television series dramas is a television series for children which is also broadcast in Indonesia from Malaysia. This television drama succeeded in introducing characters from various ethnic groups, religions, and cultures. If we watch the drama television series "Upin-Ipin", it will be seen the thickness of the language dialect of each character, namely the Malay dialect. In 2009, this Malaysian television drama series included a new character, namely a girl named Susanti who came from Indonesia. Using a qualitative analysis method, this study analyzes the dialogues of the eight “Upin-Ipin” series accessed through the Youtube channel, and finds that Susanti's character from Indonesia in certain scenes represents Indonesian culture. Several theories regarding the representation of Barker, Hartley, Giles and Middleton, and Hall along with the theory of characterizations show that Susanti is compatible with Indonesian children, although some are not appropriate in Susanti's character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>