Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raymond Utomo Salim
"Latar Belakang: Eliminasi Porphyromonas gingivalis (Pg) dan Treponema denticola (Td), dengan skeling dan penghalusan akar (SPA) meningkatkan densitas tulang alveolar. Tujuan: Analisis densitas tulang alveolar serta jumlah bakteri Pg dan Td sebelum dan sesudah SPA pada kasus periodontitis kronis.
Metode: Empat puluh subjek menyetujui informed consent, dilakukan pemeriksaan klinis, radiografis densitas tulang alveolar, penghitungan jumlah Pg dan Td dengan RT-PCR.
Hasil: Perbedaan bermakna jumlah bakteri Pg, Td, serta densitas tulang antara sebelum dan sesudah SPA (p<0,05); Hubungan bermakna antara jumlah bakteri Pg dan Td dengan densitas radiografis (p<0,05).
Kesimpulan: SPA menurunkan jumlah bakteri Pg, Td, dan meningkatkan
densitas radiografis tulang alveolar.

Background: Elimination of Porphyromonas gingivalis (Pg) and Treponema denticola (Td) with scaling and root planing (SRP) can increase the radiographic alveolar bone density.
Objective: To analyze radiographic bone density, amount of Pg and Td before and after SRP.
Methods: Fourty subjects fill the informed consent, clinical examination, radiographic examination for bone density, count of Pg and Td using RT-PCR.
Result: Significant differences between radiographic bone density, amount of Pg and Td before and after SRP. Significant association between amount of Pg and Td and bone radiographic density.
Conclusion: Scaling and root planing decrease the amount of Pg and Td and increase radiographic bone density.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mora Octavia
"Latar belakang: Skeling dan penghalusan akar (SPA) dapat mengubah komposisi bakteri patogen.
Tujuan: Mengetahui efek klinis dan mikrobiologis (P. gingivalis, T. forsythia) setelah SPA pada periodontitis kronis poket 4-6 mm.
Metode: Empat puluh tiga subjek diperiksa kedalaman poket, indeks pendarahan gingiva, sampel plak subgingiva, serta dilakukan SPA pada kunjungan awal, bulan kedua, ketiga, keenam.
Hasil: Kedalaman poket, pendarahan gingiva, populasi P. gingivalis, T. forsythia menurun (p<0,05). Penurunan kedalaman poket tidak berhubungan dengan penurunan populasi P.g (p>0,05).
Kesimpulan: SPA meningkatkan kondisi klinis dan mikrobiologis poket 4-6 mm. Perbaikan kondisi klinis berhubungan dengan penurunan kedua bakteri kecuali kedalaman poket dengan populasi P.gingivalis.

Background: Scaling and root planing (SRP) can change the composition of bacterial pathogens.
Objective: To know the clinical and microbiological effects (P.gingivalis and T. forsythia) of SRP at 4-6 mm pocket depth of chronic periodontitis.
Method: Forty-three subject were performed with SRP on the initial visit, two, three, six month. Pocket depth, gingival bleeding index (PBI) and subgingival plaque samples were examined.
Result: (There is a) decrease in pocket depth, gingival bleeding index, populations of P. gingivalis and T. forsythia (p <0.05). The decrease in pocket depth was not associated with a decrease in the population of P.g (p >0.05).
Conclusion: SRP can improve clinical and microbiological condition in the treatment of chronic periodontitis with 4-6 mm pocket depth. The improvement of clinical condition is associated with the decreasing of bacteria population, except pocket depth is not associated with the P. gingivalis population.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Hartanto
"Latar belakang: Periodontitis adalah suatu keadaan radang kronis pada jaringan periodontal yang progresif, mengakibatkan kerusakan jaringan penyangga gigi dan bersifat irreversibel sehingga dapat menyebabkan kehilangan gigi. Treponema denticola merupakan salah satu bakteri yang menjadi etiologi utama dalam patogenesis periodontitis dengan cara membentuk dan melepaskan berbagai faktor virulensi, seperti enzim proteolitik dan faktor sitolitik yang memodulasi terjadinya inflamasi dan menyebabkan kerusakan tulang alveolar. Tujuan: mengkaji peran bakteri Treponema denticola dalam mekanisme kerusakan tulang alveolar pada penyakit periodontitis. Metode: Penyusunan systematic review dilakukan dari bulan Juli hingga November 2020. Literatur terpilih harus memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut, artikel dipublikasikan dalam bahasa Inggris, diterbitkan dalam waktu 10 tahun terakhir, artikel tersedia dalam full text, dan berupa research article. Penentuan literatur inklusi menggunakan alir Preferred Reporting Item for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA). Hasil: Terdapat enam jurnal yang sesuai kriteria inklusi dan membahas mekanisme kerusakan tulang oleh bakteri T. denticola. Mekanisme tersebut dapat terjadi melalui flagella sebagai faktor virulensinya maupun melalui infeksi bakteri utuh yang dapat menghambat diferensisasi sel osteogenik dan menginduksi sekresi sitokin proinflamasi yang berperan dalam osteoklastogenesis, yaitu IL-1β, IL-6, dan TNF-α. Mekanisme induksi berbagai sitokin ini pada akhirnya dapat meningkatkan diferensiasi osteoklas dengan peningkatan ekspresi RANKL dan menurunkan ekspresi OPG. Kesimpulan: Bakteri Treponema denticola terlibat dalam proses kerusakan tulang alveolar melalui inhibisi pembentukan tulang, dan melalui induksi respons inflamasi pada sel imun yang dapat meningkatkan diferensiasi osteoklas sebagai sel utama dalam kerusakan tulang alveolar.

Background: Periodontitis is a chronic inflammation condition of the periodontal tissue, which can cause irreversible progressive deterioration of the tooth supporting tissue that will lead to tooth loss. Treponema denticola is one of the main bacteria in the pathogenesis of periodontitis by producing and releasing various virulence factors, such as proteolytic enzymes and cytolytic factors, thereby modulating the inflammatory conditions and alveolar bone destruction. Objective: To examine the role of Treponema denticola in the mechanism of alveolar bone damage in periodontitis. Methods: This systematic review is conducted from July until November 2020. Qualified literature is evaluated based on inclusion criteria, including published in English within the last ten years and research articles which are available in full text. The inclusion literature’s determination is based on the PRISMA (Preferred Reporting Item for Systematic Review and Meta-Analysis) Results: Six journals fit the inclusion criteria and discuss that Treponema denticola can occur bone destruction through periplasmic flagella as virulence factors and whole bacterial infection, which can inhibit osteogenic cell differentiation and induce the secretion of proinflammatory cytokines that play a role in osteoclastogenesis, such as IL-1β, IL-6, and TNF-α. The induction mechanism of these various cytokines can ultimately increase osteoclast differentiation by increasing RANKL expression and decreasing OPG expression. Conclusion: Treponema denticola is involved in the process of alveolar bone destruction through inhibition of bone formation and induction of an inflammatory response in immune cells that can increase osteoclast differentiation as the main cell in alveolar bone destruction."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hocky Benny Kasim
"ABSTRAK
Bakteri mikroorganisme gram negatif dalam rongga mulut seperti Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola dapat melekat dan berkolonisasi pada permukaan gigi pada daerah subgingiva dan berorganisasi sebagai biofilm. Pada penelitian ini digunakan obat kumur minyak kelapa murni 12,5 dengan metode fermentasi , dimana berdasarkan penelitian sebelumnya pada konsentrasi diatas 12,5 menunjukkan bahwa efek antibakteri dari minyak kelapa murni akan mengalami penurunan jumlah mikroorganisme. Tujuan: Untuk dapat menganalisa pengaruh mikrobiologi obat kumur minyak kelapa murni 12,5 terhadap penurunan jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola pada margin mahkota tiruan penuh metal porselen. Metode: Data dari 23 subjek berasal dari pasien RSKGM FKG Universitas Indonesia menyetujui informed consent, dilakukan pemeriksaan status periodontal, penghitungan jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola dengan Real Time Polymerase Chain Reaction. Kesimpulan: Penggunaan obat kumur minyak kelapa murni 12,5 terdapat penurunan jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola pada margin mahkota tiruan penuh metal porselen.ABSTRACT Microorganism bacteria Gram negative in the oral cavity such as Porphyromonas gingivalis and Treponema denticola can adhere and colonies on the surface of the tooth in the area of subgingiva and as biofilm. In this research, pure coconut oil 12.5 mouth wash is used with fermentation method, while based on earlier research using a concentration above 12.5 showed that an antibacteria effect from pure coconut oil will decreased the number of microorganism. Aim To analyze the clinical effect microbiological of pure coconut oil 12.5 on the decrease in number of bacteria Porphyromonas gingivalis and Treponema denticola on the margin of porcelain fused to metal crown. Method 23 subjects , was patients with porcelain fused to metal crown in posterior of RSKGM FKG Universitas Indonesia fill the informed consent, clinical periodontal examination, patient was gargled twice daily with a pure coconut oil 12.5 of 30cc for 1 minute performed for 4 days, sampling saliva with paper point for calculating the number of bacteria Porphyromonas gingivalis and Treponema denticola using Real Time Polymerase Chain Reaction. Conclusion Using pure coconut oil 12.5 as a mouthwash showed a decrease amount of bacteria Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola in the margin porcelain fused to metal crown."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marie Louisa
"[Latar Belakang: Merokokmempengaruhi peran host danbakteridalam patogenesis periodontitis kronis. Tujuan: Menganalisis efek merokok terhadap kebersihan mulut, perdarahan gingiva, dan jumlah bakteri P. gingivalis. Materi dan metode: Tiga puluh satu subjek laki-laki diperiksa indeks plak (PI), kalkulus (KI), kebersihan mulut (OHI-S), dan perdarahan papilla (PBI) kemudian diambil plak subgingiva untuk dihitung jumlah bakteri P. gingivalis. Hasil: Skor PI, KI, OHI-S, PBI, dan prevalensi bakteri P.gingivalis perokok lebih tinggi namun peningkatannya tidak bermakna. Kesimpulan: Merokok tidak mempengaruhi kebersihan mulut, perdarahan gingiva, dan jumlah bakteri P.gingivalis pada periodontitis kronis., Introduction: Smoking affects host and bacteria roles in chronic periodontitis. Objectives: Analyzing smoking effects towards oral hygiene, gingival bleeding, and P. gingivalis prevalence. Material and methods: Thirty one male subjects were examined with plaque(PI), calculus (CI), oral hygiene (OHI-S), and papilla bleeding index (PBI). Sub-gingival plaque was taken to quantify P. gingivalis. Results: Smokers had higher PI, CI, OHI-S, PBI score, and P. gingivalis was more prevalent, though the differences were not significant. Conclusion: Smoking does not affect oral hygiene, gingival bleeding, and P. gingivalis prevalence in chronic periodontitis. ]"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Rahayu
"Latar Belakang: Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri Gram-negatif anaerob yang telah terbukti sebagai patogen utama periodontitis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini mampu menyebabkan kerusakan tulang alveolar dengan mekanisme yang bervariasi. Oleh karena itu dibutuhkan analisis literatur secara sistematis untuk dapat menjelaskan bagaimana mekanisme utama bakteri Porphyromonas gingivalis dalam menyebabkan kerusakan tulang. Tujuan: Mengevaluasi secara sistematis literatur ilmiah yang relevan untuk menganalisis mekanisme kerusakan tulang alveolar oleh bakteri Porphyromonas gingivalis pada penyakit periodontitis. Metode: Penelitian dilakukan dengan berpedoman pada PRISMA sebagai panduan dalam penulisan tinjauan sistematis. Literatur yang memenuhi syarat dievaluasi pada empat kriteria inklusi: 1) artikel dipublikasikan dalam Bahasa Inggris, 2) artikel diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, 3) artikel tersedia dalam fulltext, 4) literatur berupa research article. Hasil: Pencarian literatur mengidentifikasi sebanyak sebelas artikel yang memenuhi syarat. Sebelas artikel yang terpilih semuanya membahas tentang mekanisme kerusakan tulang alveolar akibat paparan faktor virulensi bakteri Porphyromonas gingivalis dengan empat sel tulang target utama yaitu osteoklas, osteoblas, osteosit, dan periodontal ligament stem cells (PDLSC). Kesimpulan: Melalui berbagai mekanisme, bakteri Porphyromonas gingivalis memicu kerusakan tulang alveolar dengan meningkatkan produksi sitokin proinflamasi, meningkatkan diferensiasi osteoklas, menghambat diferensiasi osteoblas, dan meningkatkan apoptosis osteoblas.

Background: Porphyromonas gingivalis, an anaerobic Gram-negative bacteria, has been shown to be the main pathogen of periodontitis. Several studies have shown that these bacteria are capable of causing alveolar bone destruction with various mechanisms. Therefore it is necessary to evaluate the literature to be able to explain the main mechanism of Porphyromonas gingivalis in causing this damage. Aim: To systematically evaluate the relevant scientific literature in relation to the mechanism of alveolar bone destruction by Porphyromonas gingivalis in periodontitis. Methods: The study was conducted based on the PRISMA as a guide in writing a systematic review. Eligible literature were evaluated on four inclusion criteria: 1) articles published in English, 2) articles published in the past 10 years, 3) articles available in full text, 4) literature in the form of research articles. Results: The literature search identified eleven eligible articles. All eleven selected articles discussed the mechanism of alveolar bone destruction due to exposure to the virulence factor of Porphyromonas gingivalis with four main target bone cells: osteoclasts, osteoblasts, osteocytes, and periodontal ligament stem cells (PDLSC). Conclusion: Through various mechanisms, Porphyromonas gingivalis induced alveolar bone destruction by increasing proinflammatory cytokine production, increasing osteoclast differentiation, inhibiting osteoblast differentiation, and increasing osteoblast apoptosis."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Rahayu
"Latar Belakang: Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri Gram-negatif anaerob yang telah terbukti sebagai patogen utama patogenesis periodontitis, sejak awal proses peradangan hingga terjadinya kerusakan tulang alveolar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini mampu menyebabkan kerusakan tulang alveolar dengan mekanisme yang bervariasi. Oleh karena itu dibutuhkan analisis literatur secara sistematis untuk dapat menjelaskan bagaimana mekanisme utama bakteri Porphyromonas gingivalis dalam menyebabkan kerusakan tulang.
Tujuan: Tinjauan sistematis ini bertujuan mengevaluasi secara sistematis dan terstruktur literatur ilmiah yang relevan untuk menganalisis mekanisme kerusakan tulang alveolar oleh bakteri Porphyromonas gingivalis pada penyakit periodontitis.
Metode: Pencarian literatur secara daring dilakukan dari bulan Juli hingga November 2020. Penelitian dilakukan dengan berpedoman pada PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) sebagai panduan dalam penulisan tinjauan sistematis. Literatur yang memenuhi syarat dievaluasi pada empat kriteria inklusi: 1) artikel dipublikasikan dalam Bahasa Inggris, 2) artikel diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, 3) artikel tersedia dalam fulltext, 4) literatur berupa research article.
Hasil: Pencarian literatur mengidentifikasi sebanyak sebelas artikel yang memenuhi syarat. Sebelas artikel yang terpilih semuanya membahas tentang mekanisme kerusakan tulang alveolar akibat paparan faktor virulensi bakteri Porphyromonas gingivalis dengan empat sel tulang target utama yaitu osteoklas, osteoblas, osteosit, dan periodontal ligament stem cells (PDLSC).
Kesimpulan: Melalui berbagai mekanisme, bakteri Porphyromonas gingivalis memicu kerusakan tulang alveolar dengan meningkatkan produksi sitokin proinflamasi, meningkatkan diferensiasi osteoklas, menghambat diferensiasi osteoblas, dan meningkatkan apoptosis osteoblas.

Background: Porphyromonas gingivalis is an anaerobic Gram-negative bacteria that has been shown to be the main pathogen underlying the pathogenesis of periodontitis, from the beginning of the inflammatory process to alveolar bone destruction. Several studies have shown that these bacteria are capable of causing alveolar bone destruction with various mechanisms, therefore it is necessary to evaluate the literature to be able to explain the main mechanism of Porphyromonas gingivalis in causing this damage.
Aim: The aim of this systematic review is to systematically evaluate the relevant scientific literature in relation to the mechanism of alveolar bone destruction by Porphyromonas gingivalis in periodontitis.
Methods: Online literature searches was carried out from July to November 2020. The study was conducted based on the PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) as a guide in writing a systematic review. Eligible literature were evaluated on four inclusion criteria: 1) articles published in English, 2) articles published in the past 10 years, 3) articles available in full text, 4) literature in the form of research articles.
Results: The literature search identified eleven eligible articles. All eleven selected articles discussed the mechanism of alveolar bone destruction due to exposure to the virulence factor of Porphyromonas gingivalis with four main target bone cells: osteoclasts, osteoblasts, osteocytes, and periodontal ligament stem cells (PDLSC).
Conclusion: Through various mechanisms, Porphyromonas gingivalis induced alveolar bone destruction by increasing proinflammatory cytokine production, increasing osteoclast differentiation, inhibiting osteoblast differentiation, and increasing osteoblast apoptosis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Chaerisa Saleh
"Latar Belakang: Kebiasaan bernafas melalui mulut menjadi perhatian
di bidang kesehatan karena 50%-56% kebiasaan bernafas melalui mulut terjadi pada anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak pada dehidrasi pada rongga mulut anak sehingga dapat mengakibatkan munculnya peradangan pada jaringan periodontal dan kecenderungan untuk anak mengalami bau mulut. Kemungkinan penyebab penyakit periodontal terlibat dalam kejadian pernapasan melalui mulut antara lain adalah bakteri Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola, namun prevalensi keduanya belum sepenuhnya diketahui bersih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan prevalensi Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola pada biofilm permukaan lidah dan air liur anak-anak bernafas melalui mulut. Metode: Deteksi dan identifikasi bakteri Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola pada 60 subjek (19 subjek bernapas melalui mulut)
dan 41 subjek pernapasan normal) menggunakan teknik PCR konvensional. Analisis Statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis dapat dideteksi pada biofilm saliva dan lidah, tetapi tidak Ada perbedaan yang signifikan dalam prevalensi kedua bakteri di rongga mulut anak-anak
yang bernapas melalui mulut dan normal (p>0,05). Hasil studi menunjukkan ada hubungan positif antara skor organoleptik dan skor OHI-S dengan kejadian bernafas melalui mulut. Kesimpulan: Treponema denticola dan Porphyromonas gingivalis dapat ditemukan pada anak-anak dengan dan tanpa kebiasaan bernapas melalui mulut dengan tingkat prevalensi yang sama.

Background: The habit of breathing through the mouth is a concern
in the health sector because 50%-56% of the habit of breathing through the mouth occurs in children. This habit can have an impact on dehydration in the child's oral cavity so that it can result in the appearance of inflammation in the periodontal tissue and a tendency to swell
child has bad breath. Possible causes of periodontal disease involved in the incidence of mouth breathing include the bacteria Porphyromonas gingivalis and Treponema denticola, but the prevalence of both is not yet fully known. Objective: The aim of this study was to compare the prevalence of Porphyromonas gingivalis and Treponema denticola in the biofilm of the tongue and saliva surfaces of children breathing through the mouth. Methods: Detection and identification of Porphyromonas gingivalis and Treponema denticola bacteria in 60 subjects (19 subjects breathed through the mouth) and 41 normal respiratory subjects) using conventional PCR techniques. Statistical analysis was performed using the Chi-square test. Results: Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis were detected in salivary and tongue biofilms, but there was no significant difference in the prevalence of the two bacteria in the oral cavity of children. who breathed through the mouth and were normal (p>0.05). The results of the study showed that there was a positive relationship between organoleptic scores and OHI-S scores with the incidence of mouth breathing. Conclusion: Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis can be found in children with and without mouth breathing habits with the same prevalence rate.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikha Sundjojo
"Latar Belakang: Periodontitis kronis adalah penyakit multifaktorial yang dipengaruhi oleh plak bakteri dan respon inflamasi tubuh dengan matriks metalloproteinase sebagai salah satu molekul inflamasi yang ditemukan meningkat pada penyakit periodontal. Skeling dan penghalusan akar (SPA) telah umum digunakan sebagai pengobatan konvensional atau non-bedah dalam terapi periodontal. Tujuan: Untuk mengevaluasi ekspresi m-RNA matriks metalloproteinase-9 (MMP-9), jumlah Tannerella forsythia (T. forsythia), dan parameter klinis periodontal satu bulan setelah SPA. Metode: Lima puluh gigi dengan poket 4-6 mm dari enam pasien periodontitis kronis dan satu subjek periodontal sehat disertakan dalam penelitian ini. Data penelitian cairan sulkus gingiva diambil dari poket terdalam setiap gigi dengan poket periodontal 4-6 mm untuk mengukur tingkat ekspresi m-RNA MMP-9 dan T.forsythia menggunakan quantitative real time-PCR (qPCR). Kedalaman poket, indeks perdarahan gingiva, dan kehilangan perlekatan klinis diukur pada hari pertama sebagai baseline dan pada hari ke 30. SPA dilakukan pada hari ke-1. Data dianalisis menggunakan program perangkat lunak SPSS 22.0. Hasil: Dibandingkan dengan kontrol, parameter klinis periodontal dan T.forsythia secara signifikan berkurang sementara pengurangan ekspresi m-RNA ­MMP-9 ditemukan tidak signifikan pada hari ke-30 setelah SPA. Kesimpulan: Satu bulan setelah SPA pada periodontitis kronis dengan poket 4-6 mm didapatkan penurunan jumlah T.forsythia dan parameter klinis periodontal secara signifikan dengan ekspresi m-RNA MMP-9 menurun tidak signifikan. Penelitian lebih lanjut dengan periode pengamatan lebih lama diperlukan untuk mengkonfirmasi atau menolak temuan di atas.

Background: Chronic periodontitis is a multifactorial disease influenced by both bacterial plaque and host inflammatory response with matrix metalloproteinase as one of inflammatory molecules found elevated in periodontal disease. Scaling and root planning (SRP) has been commonly used as conventional or non-surgery treatment in periodontal therapy. Aim: To evaluate m-RNA expression of matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), Tannerella forsythia (T. forsythia), and clinical periodontal parameter one month after SRP. Methods: Fifty tooth with pocket 4-6 mm from six CP patients and one periodontally healthy subject was recuited in this study. Gingival crevicular fluid (GCF) were collected from deepest pocket of every tooth with pocket 4-6 mm, the expression level of MMP-9 m-RNA and T.forsythia was measured using quantitative real time-PCR(qPCR). Pocket depth (PD), papilla bleeding index (PBI), and clinical attachment loss (CAL) were measured on day 1 as baseline and on the 30th day. SRP were performed on day 1. Data were analyzed using SPSS 22.0 software program. Results: By comparing to control, the periodontal clinical parameters and T.forsythia were significantly reduced after SRP while the reduction of MMP-9 m-RNA expression was found no significantly after 30th day. Conclusion: Our study show that SRP was clinically effective for CP with 4-6 mm pocket although the expression of MMP-9 m-RNA was not significantly reduced following SRP for one month period. Further studies with longer observation period are needed to confirm or reject the above finding."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahfina Farahmida Aljogja
"ABSTRAK
Pendahuluan: Bernapas melalui mulut merupakan suatu kebiasaan buruk yang berdampak terhadap tumbuh kembang dentokraniofasial anak serta menyebabkan masalah lain pada rongga mulut, seperti kebersihan rongga mulut yang buruk dan bau mulut. Bau mulut dihasilkan oleh hasil produk akhir bakteri anaerob proteolitik. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai parameter biologis yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Tujuan: Mengetahui prevalensi bakteri Treponema denticola dan Porphyromonas gingivalis pada anak bernapas melalui mulut. Metode: Jumlah seluruh subjek pada penelitian ini adalah 60 subjek dan telah dilakukan uji bernapas melalui mulut (19 subjek bernapas melalui mulut dan 41 subjek bernapas melalui hidung). Setelah itu, subjek diklasifikasikan berdasarkan skor organoleptik dan status kebersihan mulut. Identifikasi bakteri Treponema denticola dan Porphyromonas gingivalis pada plak supragingiva dan mukosa bukal subjek dilakukan menggunakan metode PCR konvensional. Hasil: Korelasi antara skor OHI-S dan organoleptik pada kelompok bernapas melalui mulut merupakan korelasi positif (r=0.001), sedangkan pada kelompok bernapas melalui hidung merupakan korelasi negatif (r= -0.046). Prevalensi bakteri Treponema denticola dan Porphyromonas gingivalis pada anak yang bernapas melalui mulut dan hidung tidak berbeda signifikan. Demikian pula nilai signifikansi terhadap prevalensi bakteri berdasarkan parameter klinis yang tidak menunjukkan perbedaan. Kesimpulan: Pada penelitian ini, prevalensi Treponema denticola dan Porphyromonas gingivalis tidak dapat dijadikan sebagai indikator biologis pada subjek bernapas melalui mulut.

ABSTRACT
Introduction: Mouth breathing is a bad habit that has several impacts on dentocraniofacial growth and development in children and other problems in the oral cavity condition, such as poor oral hygiene and halitosis. Halitosis caused by an anaerobic proteolytic bacteria product. Therefore, a further study about oral cavity microflora associated these conditions is needed. Objective: To determine the prevalence of Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis in mouth breathing children. Method: A total number of 60 subjects had a mouth breathing test (19 subjects were diagnosed as mouth breathers and 41 subjects were diagnosed as nose breathers). Then, subjects were classified based on organoleptic score and oral hygiene status. Identification of Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis in supragingival plaque and buccal mucosa subjects were used a conventional PCR method. Result: The correlation between OHI-S and organoleptic score in mouth breathers has a positive correlation (r= 0.001), meanwhile in nose breathers has a negative correlation (r= -0.046). Prevalence of Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis in mouth and nose breathers have no significant differences. Moreover, significance value of prevalence Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis based on clinical parameters have no differences. Conclusion: The prevalence of Treponema denticola and Porphyromonas gingivalis cannot be used as a biomarker in mouth breathers."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>