Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uus Kuswara
"Partisipasi atau peran serta adalah suatu proses individu atau keluarga bertanggung jawab atas kesehatan, kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat, berkembang kemampuannya untuk berkontribusi dalam pembangunan keschatan. Tingkat pcngetahuan, sikap mental, tingkat kebutuhan individu, tingkat ketcrikatan dalam kelompok dan tingkat kemampuan sumer daya adalah merupakan faktor internal yang mempcngaruhi partisipasi ibu balita datang ke posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi partisipasi ibu yang mémpunyai balita datang ke posyandu. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana dan pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Sampel sebanyak 78 responden diambil pada minggu ke dua november 2005.
Hasil penelitian mcnggambarkan dari 78 orang responden sebanyak 41 orang (52,6%) mempunyai tingkat partisipasi yang tinggi dan sebanyak 37 orang (47,4%) mempunyai tingkat partisipasi yang rendah. Tinggi dan rendahnya tingkat partisipasi sebagai factor internal akan mempcngaruhi ibu yang mempunyai balita untuk datang ke posyandu.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang dapat diberikan adalah mcningkatkan penyuluhan secara berkala dan berkesinambungan dan mengembangkan kemampuan kader dengan pelatihan-pelatihan, peneliti selanjutnya dapat menggali lebih lanjut faktor Iain yang mempengaruhi partisipasi ibu balita datang ke posyalidu dengan tchnik pengambilan sampel terhadap sernua kategori ibu balita dan posyandu sehingga dapat digeneralisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5529
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Maharsi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Olivia
"Posyandu adalah salah satu sarana yang dapat mendeteksi secara dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Namun kunjungan ibu yang mempunyai balita ke posyandu di Kota Solok tergolong masih rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dengan kunjungannya ke posyandu di Kota Solok tahun 2011. Desain penelitian adalah cross sectional melalui pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah ibu yang mempunyai anak balita 5-59 bulan dengan sampel penelitian berjumlah 126 orang. Analisis menggunakan chisquare. Dari hasil analisis data diperoleh faktor yang berhubungan secara signifikan adalah pendidikan, jumlah anak balita dan kebutuhan akan pelayanan posyandu. Saran mengadakan lomba masak dan balita sehat agar ibu lebih rajin membawa anaknya ke posyandu.

Posyandu is one of facility which can detect early impairment of growth and development of toddlers. But maternal visit who has a toddler to posyandu in Solok town place in low classified. This study intends to observe factors related to maternal behavior in visiting to posyandu in Solok Town 2011. Study design The is crosssectional by quantitative approach. Maternal who have young children between 5-59 months with samples of research totaling 126 peoples. The analysis Using chisquare. From the analysis of data obtained significantly related factors were education, number of children under five and the need of posyandu. It suggest to carry on cooking and healthy toddlers contest in order that maternal will be more diligent to take their infant to posyandu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedet B. Utoyo
"Pos Yandu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat, yang menciptakan komitmen masyarakat terutama para ibu, dalam mengembangkan kesejahterasn keluarga terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya-upaya dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan di Pos Yandu memerlukan partisipasi seluruh masyarakat di wilayah cakupan Pos Yandu, baik partisipasinya dalam bentuk idea, tenaga, sarana dan biaya. Pada kenyataannya masih banyak Pos Yandu yang tumbuhnya tersendat-sendat karena tidak adanya biaya untuk melaksanakan kegiatannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi ibu-ibu istri Kepala Keluarga diwilayah cakupan Pos Yandu dalam pendanaan Pos Yandu.
Janis penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan sample yang diambil secara purposive. Dari 6 faktor yang diteliti, hanya. 3 faktor yang memberikan hasil dalam analisa. Faktor pendidikan, faktor pengetahuan dan faktor sikap mempunyai hubungan yang bermakna dalam partisipasi pendanaan Pos Yandu yang terlihat dalam hasil uji chi kuadrat dan analisa korelasi. Disamping itu ditemukan adanya kolinieritas yang bermakna dari ketiga faktor tersebut.
Setelah dilakukan analisa regresi berganda biner, faktor tingkat pendidikan sedang, faktor sikap kurang baik dan sikap bali terhadap keniatan Pos Yandu ternyata yang paling berpengaruh dalam partisipasi pendanaan Pos Yandu tersebut. Sedangkan faktor lainnya yaitu faktor pekerjaan ibu, faktor jumlah balita dan faktor pendapatan per kapita keluarga tidak mempunyai pengaruh bermakna, baik dalam uji chi kuadrat, uji korelasi maupun dalam uji regresi berganda.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan adanya 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam partisipasi pendanaan Pos Yandu yaitu faktor tingkat pendidikan sedang ibu, sikap kurang baik dan sikap baik dari ibu terhadap kegiatan Pos yandu; sedangkan faktor lain walaupun tidak bermakna pengaruhnya, tetapi mendukung teniadinya partisipasi dalam pendanaan Pos Yandu. Untuk ini disarankan pentingnya disarnpaikan modul tentang penatalaksanaan pembiayaan Pos Yandu pada setiap penataran leader, tokoh maupun pembina Pos Yandu agar kesadaran terhadap Pos Yandu, tidak hanya sekedar tentang tujuan , manfaat, kegiatan dan sasaran saja, tapi yang paling penting adalah bagaimana menghimpun pembiayaan Pos Yandu, agar lebih dapat menciptakan kemandirian dalam pengelolaan Pos Yandu.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi partisipasi ibu dalam pendanaan Pos Yandu serta dalam populasi yang berbeda dan dengan sampel yang lebih besar, agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Pradianto
"Posyandu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat, serta merupakan wadah kegiatan guna pembinaan kelangsungan hidup anak dan pembinaan perkembangan anak. Keberhasilan penyelenggaraan Posyandu dipengaruhi oleh penggunaan Posyandu oleh masyarakat setempat. Sejauh mana pemanfaatan Posyandu serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya masih belum diketahui. Pada kenyataannya cakupan Posyandu di Bogor Barat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu.
Janis penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara systematic random sampling. Dari 10 faktor yang diteliti, hanya 4 .faktor yang memberikan hasil dalam analisa. Dari uji regresi ganda didapatkan faktor pekerjaan (status bekerja) ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu, dan persepsi ibu tentang perilaku kader mempunyai pengaruh bermakna terhadap index kunjungan (penggunaan) Posyandu. Sedangkan faktor lainnya yaitu faktor pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang Posyandu, persepsi ibu tentang jenis pelayanan di Posyandu, persepsi ibu tentang perilaku petugas, adanya jaminan kesehatan/ asuransi kesehatan dan pendagatan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan index penggunaan Posyandu.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kelangsungan anak balita dalam mengikuti program penimbangan di Posyandu cukup baik. Ada 4 faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap penggunaan Posyandu yaitu pekerjaan ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu dan persepsi ibu tentang perilaku kader.
Dengan demikian intervensi yang disarankan adalah memperbaiki persepsi ibu tentang perilaku kader, menelaah lebih lanjut terhadap persepsi jarak Posyandu dan persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu apakah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Kemudian membahasnya untuk memperoleh intervensi yang tepat.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu dengan populasi yang berbeda agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan gizi anakbalita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus kurang gizi dangizi buruk sulit ditemukan di masyarakat, karena ibu tidak menimbangbalitanya ke Posyandu. Di Kota Bandar Lampung tahun 2009 cakupan D/S dancakupan N/D pada balita belum mencapai standar KW-SPM, pada PuskesmasPanjang sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 menunjukkan trend yangmenurun dari 89,2% pada tahun 2006, menjadi 75,8% tahun 2007, dan tahun2008 hanya 70,71%. Tahun 2009 meningkat menjadi 82,6% namun di wilayahkerja Puskesmas Panjang masih ditemukan 2 kasus gizi buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengantingkat partisipasi ibu menimbang Balita ke Posyandu. Penelitian dengandesain studi croos sectional, dilakukan pada bulan Desember 2010 pada 407orang ibu yang mempunyai balita sampai umur 60 bulan.Hasil penelitian didapatkan 54,8% ibu berpartisipasi aktif menimbang balita kePosyandu, hal ini menunjukan bahwa partisipasi ibu untuk menimbang balitake Posyandu di wilayah Puskesmas Panjang belum optimal. Hasil uji statistikmenunjukan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, pengetahuanibu, dukungan keluarga, kehadiran petugas, pemberian makanan tambahan,motivasi, dan umur balita dengan partisipasi ibu. Variabel yang palingdominan pengaruhnya adalah interaksi antara pengetahuan ibu denganpendidikan ibu setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, umur balita, motivasidan dukungan keluarga dengan nilai OR 4,614.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara Komprehensifdalam meningkatkan kunjungan ibu datang ke Posyandu melalui pengaktifanPokjanal, pemberian makanan tambahan, penyuluhan pada saat hari bukaPosyandu, peningkatan sumber daya manusia dalam pengadaan PMTpenyuluhan dan pemulihan.Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan gizi anakbalita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus kurang gizi dangizi buruk sulit ditemukan di masyarakat, karena ibu tidak menimbangbalitanya ke Posyandu. Di Kota Bandar Lampung tahun 2009 cakupan D/S dancakupan N/D pada balita belum mencapai standar KW-SPM, pada PuskesmasPanjang sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 menunjukkan trend yangmenurun dari 89,2% pada tahun 2006, menjadi 75,8% tahun 2007, dan tahun2008 hanya 70,71%. Tahun 2009 meningkat menjadi 82,6% namun di wilayahkerja Puskesmas Panjang masih ditemukan 2 kasus gizi buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengantingkat partisipasi ibu menimbang Balita ke Posyandu. Penelitian dengandesain studi croos sectional, dilakukan pada bulan Desember 2010 pada 407orang ibu yang mempunyai balita sampai umur 60 bulan.Hasil penelitian didapatkan 54,8% ibu berpartisipasi aktif menimbang balita kePosyandu, hal ini menunjukan bahwa partisipasi ibu untuk menimbang balitake Posyandu di wilayah Puskesmas Panjang belum optimal. Hasil uji statistikmenunjukan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, pengetahuanibu, dukungan keluarga, kehadiran petugas, pemberian makanan tambahan,motivasi, dan umur balita dengan partisipasi ibu. Variabel yang palingdominan pengaruhnya adalah interaksi antara pengetahuan ibu denganpendidikan ibu setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, umur balita, motivasidan dukungan keluarga dengan nilai OR 4,614.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara Komprehensifdalam meningkatkan kunjungan ibu datang ke Posyandu melalui pengaktifanPokjanal, pemberian makanan tambahan, penyuluhan pada saat hari bukaPosyandu, peningkatan sumber daya manusia dalam pengadaan PMTpenyuluhan dan pemulihan.
"
610 JKY 20:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gun Gun Sambas
"Partisipasi masyarakat dalam segala bidang pembangunan mutlak diperlukan demi menyukseskan pembangunan itu sendiri termasuk salah satunva pembangunan program kesehatan dan sebagai wujud nyata dari partisipasi masyarakat ialah kunjungan ibu-ibu anak balita membawa anaknya ke Posyandu.
Berdasarkan data dari Puskesmas setempat bahwa angka rata-rata partisipasi masyarakat di Kelurahan Bojongherang Kabupaten Cianjur periode Januari s/d Desember 2001 baru mencapai ± 60%. Angka ini berada di bawah angka rata-rata Kabupaten maupun angka target D/S 80%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu-ibu anak balita ke Posyandu di Kelurahan Bojongherang Kabupaten Cianjur yang dilaksanakan pada bulan Juli 2002.
Rancangan penelitian ini adalah pendekatan cross sectional. Populasi sasaran adalah anak balita yang terdaftar di Kelurahan Bojongherang Kabupaten Cianjur.
Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 300 anak balita, jumlah ini melebihi jumlah sampel minimal dari hasil perhitungan sampel. Sebagai respondennya adalah ibu-ibu anak balita tersebut. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian diperoleh bahwa angka kunjungan ibu-ibu anak balita yang membawa anaknya ke Posyandu hanya mencapai 57,7% lebih rendah dari tahun 2001 (60%). Angka ini juga lebih rendah dari angka rata-rata Kabupaten tahun 2001 (63,3%) maupun target nasional (80%). Dari 12 variabel independen yang diteliti, hanya ada tiga variabel yang secara statistik berhubungan bermakna dengan kunjungan ibu-ibu anak balita ke Posyandu yaitu variabel-variabel: kepemilikan KMS OR=5,381 (95%Cl: 2,580-11,221), Bimbingan dari petugas Puskesmas OR=2,081 (95%C1: 1,123-3,857) dan Pembinaan dari Kader OR= 5,476 (95%0: 2,501-11,992). Menurut perhitungan dampak potensial variabel kepemilikan KMS merupakan variabel yang paling dominan karena memberikan kontribusi terbesar terhadap kunjungan ibu-ibu anak balita ke Posyandu sebesar 69,17%.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan: pertama; pihak pembina agar dapat menyediakan Kartu Menuju Sehat (KMS) sesuai dengan jumlah anak balita di Kelurahan Bojongherang terutama untuk mengganti yang hilang maupun yang belum memiliki KMS sehingga diharapkan akan menaikkan kunjungan ibu-ibu anak balita ke Posyandu, kedua; kegiatan bimbingan kepada para kader dan masyarakat oleh petugas Puskesmas agar terjadwal dengan materi yang jelas/terarah dan ketiga; kerjasama antara kader dengan berbagai pihak khususnya dengan tokoh masyarakat perlu secara terus menerus ditingkatkan meialui kegiatan Posyandu dan mendapat pemantauan serta pembinaan dari pihak Puskesmas.

Related Factors to Mothers of Under Five Years Old Children Visited to Integrated Health Service in Sub-District of Bojongherang Sub-Province of Cianjur Year 2002Community participation is absolutely needed for successful development including one of them health program development. A real form of community participation is mothers of under five years old children visit and take their children to integrated health service. According to the data of local Health Centre, the average of community participation in Sub-District of Bojongherang Sub-Province of Cianjur in the period of January to December 2001 was ± 60%. This number was under the average of Sub-Province and also the target number of D/S 80%.
The purpose of this research is to study factors related to mothers of under five years old children who visited integrated health service in Sub-District of Bojongherang Sub-Province of Cianjur executed in July 2001.
The research methodology was a cross sectional study. The target population was all under five year’s old children which registered in Sub-District of Bojongherang Sub-Province of Cianjur. The number of sample for this research were 300 children of under five years old, which were more than the minimum sample calculation result. Respondent were mothers of under five year’s old children. Analysis used for this study was univariate, bivariate and multivariate.
The result of research showed that there were 57,7 % of mothers visited taking their children to integrated health service, this was lower than the year 2001 (60%). This number was also lower than the average at the Sub-Province in 2001 (63,3%) and also from the national goals ( 80%). From 12 independent variables in this study , there were three variables which statistically correlate significant to mothers of under five years old children visited to integrated health service which were: having Health Card (KMS) OR=5,381 ( 95%Cl: 2,580-11,221), Guidance of health centre personnel 0R=2,081 ( 95%0: 1,123-3,857) and building of cadres of OR= 5,476 ( 95%C1: 2,501-11,992). According to calculation of potential impact of variables the having of Health Card (KMS) represent most dominant variable because it gave biggest contribution to mothers of under five years old children visited to integrated health service as much as 69,17%.
Based on the result of this research, it was suggested that, first; officials have to provide Health Cards according to the amount of under five years old children in Sub-District of Bojongherang especially to replace the missing and also for those which have not yet owned Health Card, this was that expected to boost up mothers of under five years old children visited to integrated health service, secondly: activity of guidance to all society and cadres by officer of the health centre has to be scheduled with clear and directional items and the third; cooperation among cadres with various parties especially with key person need continuous, be improved through activities of integrated health service and get monitoring and guidance from the local health centre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Sarikasih
"ABSTRAK
Latar Belakang : Kurang gizi masih menjadi masalah utama yang dihadapi dunia. Setiap tahunnya sekitar 55.000 orang meninggal karena kurang gizi. Dan dua per tiga dari jumlah yang meninggal ini adalah anak-anak. Di negara-negara berkembang, kontribusi kurang gizi terhadap kematian anak balita yang berhubungan penyakit infeksi meneapai 53%. Anak yang kurang gizi cenderung lebih rentan terhadap penyakit infeksi baik dalam hal jumlah kejadian (misalnya insidens) maupun durasi setiap kejadian penyakit Tahun 2006, jumlah penderita gizi buruk mengalami peningkatan dati tahun sebelumnya. Jumlah balita gizi buruk di Indonesia, menurut laporan UNICEF 2006 meningkat dari 1,8 juta pada tahun 200412005 menjadi 2,3 juta jiwa Peningkatan balita
gizi buruk ini tentulah sangat mengkhawatirkan, karena depat menyebabkan "lost
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen pre-post test dengan jumlah sampel 114 yang terdiri dari 60 balita yang menerimn intervensi PMT-P dan
54 balita yang menerima konseling gizi. Untuk menguji hipotesis digwtukan uji t-test
dan anova. Analisa multivariat dengan Analisis Regress!Berganda.
Hasil: Hasil uji ststistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara Zsrore
balila gizi buruk sebelum dan sesudah mendapatkan intervensi. Konseling gizi berhasil
meningkatkan Zscore belita gizi buruk sebesar 0.2237. Pemberian PMT- berhasil meningkatkan Zscore balita gizi blll1lk sebesar 0.2181. Untuk kelompok konseling, faktor-faktor yang mempengarohi peningkatan Zscore balita gizi blll1lk adalah status gizi {Zscore) balita di awal penelitian. Sedangkan untuk kelompok PMT-P, adalah umur
analk, dan umur balita disapih.
Kesimpulan : Setelah intervensi, prevalensi gizi buruk turon 38,6%. Darl kelompok konseling, prevalensi balita gizi buruk turun 50,0%, sedangkan prevalensi gizi buruk pada kelompok PMT-P turun 28,3%. Pada kelompok PMT-P juga ditemukan balita yang meningkat statusnya menjadi gizi balk. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Zscore balita gizi buruk adalah status gizi {Zscore) balita di awal penelitiaa (konseling), umur anak, dan umur balita disapih {PMT-P).

Background : Poor nutrition still become prior problem in the world. Every year, about
55.000 people die due to malnutrition. And 2 out of3 death was children. Poor nutrition contributes to 1 out of2 death (53%) associated with infections diseases among children aged under five in developing country. Children with malnutrition more vulnerable to infection, both incidens and duration of diseases. In 2006, the number of malnutrition increased than in 2005. Unicef(2006) reports, the malnutrition children aged under five increased from I ,8 million in 2004/2005 to 2,3 million in 2006. This increasing was very concerned, leads to "lost generation". One of program conduct by government to care of children with malnutrition was nutritional intervention (supplementation). To cure dan
care of malnutrition children, was conduct food supplementation breastfeeding for Methods : This research conduct quasi experiment design with pre-post test. The number of sample was 114 children, contain of 60 children in the food supplementation group and 54 children in the counseling group. For testing the hypothesis was conduct t-test dan one-way anova. Multivariat analysis with Multiple Linier Regression Analysis.
Result : There is significant differences between Zscore weight for aged of under five chidren with malnutrition at the pre intervention and post intervention. Counseling program increased Zscore weight for aged of underfive chidren about 0,2237 SD. Food supplementation program increased Zscore weight for aged of underfive chidren about 0,2181 SD. In the counseling group, the factors related to the increasing Zscore weight for aged of underfive children malnutrition is the nutrition statue of children at the begining of intervention. In the food supplementation group, the factors is the children's aged and the children's aged while weaning.
Summary : After intervention program, malnutrition prevalence decreased 38,6%. In the counseling group, prevalence decreased 50,0%, While in the food supplementation group prevalence decreased 28,3%. In the food supplementation group also found a child with nonnal statue. In the counseling group, the factors related to the increasing Zscore weight for aged of underfive children malnutrition is the nutrition statue of children at the beginning of intervention. In the food supplementation group, the factors is the children's aged and the children's aged while weaning."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21026
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto
"Keadaan gizi masyarakat, terutama status gizi anak balita, adalah salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Prevalensi gizi kurang pada anak balita di Kota Tangerang sebesar 17,35%. Keadaan ini dapat dideteksi melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita di posyandu. Cakupan penimbangan balita (D/S) di posyandu Kota Tangerang tahun 2006 masih rendah, yaitu 50,2%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran, faktor-faktor yang berhubungan, dan melihat faktor yang paling dominan terhadap cakupan penimbangan balita di posyandu di Kota Tangerang tahun 2006. Rancangan penelitian adalah cross-sectional, dengan dilakukannya FGD sebagai data pendukung ibu balita (pendidikan dan jumlah anak balita) yang dilaksanakan dari tanggal 11-21 Juni 2006 di Kota Tangerang. Sampel posyandu sebagai unit analisis sebanyak 200 posyandu. Untuk mendapatkan data karakteristik posyandu, setiap posyandu diambil sampel ketua kader, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 200 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Data karakteristik posyandu merupakan agregat dari seluruh responden (ibu kader) tiap posyandu. Data yang dikumpulkan mencakup cakupan penimbangan posyandu, faktor kader (umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, dan pelatihan), supervisi petugas kesehatan, pembina kelurahan (frekuensi kunjungan ke posyandu, frekuensi pemberian dana, dan frekuensi rapat membicarakan posyandu), serta kelengkapan sarana pokok penimbangan di posyandu. Analisis dilakukan secara deskriptif, korelasi, uji t independen, ANOVA, dan regresi linier.
Rata-rata cakupan penimbangan balita di posyandu di Kota Tangerang adalah 50,82%. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan adalah pengetahuan kader. Dengan uji regresi linier, faktor yang paling dominan mempengaruhi cakupan penimbangan balita adalah rapat posyandu di kelurahan.
Untuk meningkatkan cakupan penimbangan balita di posyandu, perlu dibuat kebijakan dari kepala daerah mengenai pembentukan kelompok kerja operasional (Pokjanal) posyandu. Selain itu, saat rapat kader di puskesmas, materi perlu disesuaikan dengan kebutuhan kader. Pelaksanaan pelatihan kader harus disesuaikan antara waktu yang disediakan dengan metode dan banyaknya materi yang harus disampaikan. Kelurahan diharapkan mengadakan rapat rutin bulanan dalam rangka evaluasi dan perencanaan kegiatan posyandu.
DAFTAR PUSTAKA: 39 (1978-2006)"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T32008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Senandung Tua Ravika
"Prof. DR. Dr. Solihin Pudjiadi, DSAK (1990) mengatakan bahwa pada umunya anak memilih sayuran menjadi makanan yang paling tidak disukai. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksukaan anak balita mengonsumsi sayuran. Tempat penelitian adalah RW 03, Pancoran Mas, Depok dengan 81 responden ibu dari anak balifa yang tidak menyukai sayuran. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan analisisa data deskriptif data katagorik sehingga diperoleh gambaran faklor-faktor yang mempengaruhi ketidaksukaan anak balita mengonsumsi sayuran berupa faktor intemal yaitu gangguan saluran pencemaan sebesar 39,81 %, faktor ekstemal yaitu karakteristik makanan sebcsar 65,625 % dan karakteristik lingkungan sebesar 57,295 % sehingga penclitian ini merekomendasikan agar memperhatikan karakteriktik makanan seperti rasa, rupa, tekstur, dan kombinasi makanan pada saat pemberian sayur pada anak balita sehingga anak suka mengonsumsi sayuran."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5274
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>