Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi teks tentang ujungan (adu manusia) yang terjadi pada tahun 1918, ditulis oleh Ruslan Sumadirja di karangsari, Ajibarang. Ujungan umumnya bermula dari selisih paham antara dua orang, antara lain berebut wanita jalanan, yang lalu melibatkan orang-orang di desanya. Masing-masing desa diwakili oleh seorang yang dianggap jagoan, dan keduanya berkelahi dengan memakai rotan untuk saling memukul. Sebelum tiba hari yang ditentukan, masing-masing pihak berisaha mencari kekuatan dengan cara bersemedi, maupun berpuasa. Dalam cerita ini terjadi ujungan antara pemuda-pemuda desa Ciledug dengan desa Kalisegung. Kemudian ujungan ini dilarang oleh Pemerintah Belanda.
Pada bagian akhir teks dijumpai candrasangkala: Leng lima kaesthi noenggil (1859 J = 1928 M). Tidak diketahui secara pasti keterangan ini merupakan tarikh penulisan atau penyalinan naskah. Pigeaud mendapat naskah salinan ini dari Bale Poestaka, kemudian diketik oleh stafnya pada bulan November 1929."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.156-A 18.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Winter, Karel Fredrik
"Cerita ini diambil dari kisah berbahasa Belanda dan Inggris. Menyajikan sebanyak lima puluh cerita mengenai kisah binatang dan lain-lainnya. Adapun cerita tersebut adalah: 1. nelayan pengambil ikan; 2. anjing dan burung gagak; 3. anjing hutan dan anak kambing dan kambing jantan; 4. kucing hutan dan macam tutul; 5. lalat dan kereta kecil; 6. burung merak; 7. orang desa dan anak lelakinya; 8. orang desa dan burung jalak; 9. orang perempuan dan anak kecil dan burung kuntul; 10. keledai dan kuda, dan lain-lainnya."
Batawi: Kangjeng Gupremen, 1922
BKL.0414-CL 20
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Gesta Bayuadhy
Yogyakarta: Laksana, 2014
181.16 GES j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar ini memuat tiga teks, yaitu Tutur Nawarupi, Angkus Prana, dan Carcan Sato. Di bawah ini adalah keterangan isi masing-masing teks tersebut: (1) Tutur Nawaruci (h.1-46), menguraikan perjalanan Bima (Wrekodara) mencari Tirta Pawitra atas perintah Danghyang Drona. Perintah ini adalah upaya licik Drona dan Duryodana untuk membunuh salah seorang Pandawa terutama Bima. Bima yang sifatnya penurut dan setia terhadap guru, segera berangkat ke sumur Sinorangga. Bima mulai memasuki sumur itu untuk menjalankan perintah gurunya yang pertama. Ternyata ada dua ekor naga laki perempuan yang sangat galak. Terjadilah perang sengit, dan naga dapat dicekik lehernya dengan kuku Pancanaka. Kedua naga itu adalah penjelmaan sepasang bidadari yang tengah menjalani hukuman. Perintah kedua, Bima disuruh Drona mengulangi untuk mencari Tirta Pawitra ke Tegal Sihandadawa. Di tempat ini Bima dihadang oleh raksasa besar bagaikan gunung berjalan, bernama Indra Bahu. Terjadilah perang mati-matian antara Bima dengan raksasa Indra Bahu. Dengan keampuhan kuku Pancanakanya, Bima berhasil membunuh raksasa tersebut. Ternyata raksasa itu penjelmaan Dewa Indra yang sedang menjalani hukuman. Kepala raksasa dibawa Bima ke hadapan Drona dan menyampaikan bahwa di tempat itu tidak ada Tirta Pawitra. Drona mengulangi perintahnya yang ketiga, menyuruh Bima mencari Tirta Pawitra di tengah samudra. Drona dan Duryadana yakin bahwa Bima akan menghembuskan nafasnya yang terakhir di tengah samudra, karena dia tidak bisa renang. Demi kesetiaan terhadap guru, Bima pun segera berangkat dan tak berpikir panjang lagi dan segera mencemplungkan dirinya ke tengah samudra. Akhirnya Bima berhasil meraih Tirta Pawitra setelah bertemu dan mendapat petunjuk dari Dewa Nawa Ruci (Sanghyang Acintya), walaupun sebelumnya banyak rintangan yang dia alami. (2) Angkus Prana (47-63); merupakan lanjutan ajaran Sanghyang Acintya kepada Bima, yang di dalamnya menguraikan tentang kebenaran sejati serta awal mula terciptanya bumi dengan segala isinya atau mulai adanya Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit. Berdasarkan ajaran inilah Bima mulai sadar dan mengenal dirinya sendiri dan dapat bertemu dengan kebenaran sejati atau guru sejati yakni Dewa Nawaruci (Sanghyang Acintya). (3) Carcan Sato (1-10); menguraikan beberapa Carcan Sato seperti Carcan Kuda; Carcan Banteng (sapi); Carcan Asu (anjing); dan Carcan Meyong (kucing). Masing-masing carcan ini menyebutkan nama dan jenis-jenis sato (binatang) tersebut berdasarkan warna, ciri dan pengaruhnya terhadap kehidupan pemiliknya. Untuk teks-teks lain dengan judul Nawaruci lihat LOr 9636; Kirtya/1129, yang berbentuk geguritan dan kidung, sedangkan FSUI/CS.100 ini berbentuk prosa. Menurut kolofon dan catatan pada naskah (h.9b, lOa, 46a, 63b), dapat diketahui bahwa naskah disalin pada tahun 1900, dan dinyatakan milik Ida I Gusti Putu Jlantik, Singaraja, Bali, pada tahun 1903."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.100-LT 225
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Priyana Winduwinata, Pak
Djakarta: Balai Pustaka, 1952
899.2223 PRI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tema dan amanat yang terdapat pada kumpulan
cerita Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata. Dongeng Sato Kewan
terdiri dari lima cerita, yakni Anantaswara, Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan
Tega Ing Rat, dan Konggres Kagunan Joged. Dalam menganalisis cerita
menggunakan struktur pada alur, tokoh dan penokohan, dan latar, kemudian
menentukan tema dan amanat. Penelitian ini menghasilkan tema dan amanat dari
masing-masing cerita yang terdapat dalam Dongeng Sato Kewan.

ABSTRACT
This thesis discussed about theme ang moral value from Dongeng Sato Kewan by
Priyana Winduwinata. Dongeng Sato Kewan consist of five stories, Anantaswara,
Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Konggres Kagunan Joged.
This study using a structure analysis to analyze the plot, character and
characterize, background, themes and moral value of the story. This study to find
the themes and moral value from every story in Dongeng Sato Kewan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Estiningsih
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan sesuai dengan cerita Dongeng Sato Kewan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kalimat yang mengandung laku ?berjalan? dalam cerita Dongeng Sato Kewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan-hewan yang ada di dalam cerita itu. Penelitian ini menggunakan teori segitiga semiotik Ogden & Richards (1952) dan konsep fabel dari Gorys Keraf (1988). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah 19 konsep laku ?berjalan? yang dijabarkan dengan definisi dari setiap kalimat yang mengandung unsur laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan.

ABSTRAK
The thesis discusses about the concept of laku ?walking? animals do based on Dongeng Sato Kewan story. The data of research is all of sentence that has a concept of laku ?walking? in Dongeng Sato Kewan story. The purpose of the thesis is to describe about how is the concept of laku ?walking? animals do in it. This study uses the theory of referential meaning triangle by Ogden & Richards (1952) and a concept of fable by Gorys Keraf (1988). The methods that being used in this research is descriptive-analysis. The result of this research are 19 concepts of laku ?walking? that describe with definitions from each sentence that has a concept of laku ?walking? animals do."
2016
S65520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiarachmi
"ABSTRAK
Skripsi ini secara khusus membahas tentang citra Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan karya Irwan Sudjono edisi revisi tahun 2010. Citra Kancil sebagai tokoh utama di dalam enam belas cerita dalam buku Dongeng Sato Kewan dilihat dari sikap dan tindakannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pengarang menggambarkan tokoh Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan yang berfungsi untuk mengajarkan nilai-nilai etika.

ABSTRACT
This essay specifically discusses the depiction of the character ?Kancil? in the 2010 revised edition of Dongeng Sato Kewan, a story book written by Irwan Sudjono. The depiction of Kancil as the main character in the 16 stories of Dongeng Sato Kewan is seen by it?s attitude and behaviour in each story. The method used in this study is descriptive analysis method. The output of this study shows how the writer depicts Kancil in Dongeng Sato Kewan to give ethic values to readers."
2016
S63273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), 2012
306.959 8 RIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sato, Shigeru
Singapore Allen & Unwin 1994,
959.82 Sat w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>