Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Atun Wahyuningsih
"Ansietas adalah perasaan samar tentang ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon otomatis, sebuah perasaan takut akan menyebabkan antisipasi terhadap bahaya NANDA 2012 (Herdman, 2012). Pemberian terapi thought stopping, relaksasi progresif dan psikoedukasi dapat menurunkan ansietas. Thought stopping merupakan terapi yang dapat diberikan pada klien dengan perilaku kekerasan (Boyd & Nihart, 1996).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan manajemen asuhan keperawatan klien ansietas dengan pendekatan model adaptasi Roy. Penerapan terapi thought stopping, relaksasi progresif dan psikoedukasi dilakukan pada 56 klien di ruang Melati Bawah dan Kebidanan 3 pada kurun waktu 20 Pebruari -20 April 2012.
Hasil terapi thought stopping, relaksasi progresif dan psikoedukasi sangat efektif pada 56 klien dengan menunjukkan penurunan skala ansietas. Pemberian paket terapi juga menunjukkan efektif untuk klien dan keluarga selain mampu mengatasi pikiran negative dan mampu mengontrol emosi secara mandiri.

Anxiety is a vague feeling of discomfort or dread accompanied by an automatic response to a feeling of fear which will lead to the anticipation of danger NANDA 2012 (Herdman, 2012). Stopping thought therapy, progressive relaxation and psychoeducation can reduce anxiety. Thought stopping is a therapy that can be given to the client with violent behavior (Boyd & Nihart, 1996).
The aim of this final scientific pappers is to describe the nursing care management on anxiety clients by approaching Roy adaptation model. Therapeutic application of thought stopping, progressive relaxation and psychoeducation were conducted on 56 clients in the Melati Bawah and Kebidanan 3 during the period 20 February - 20 April 2012.
The results of thought stopping therapy, progressive relaxation and psychoeducation is very effective on 56 clients with a demonstrated anxiety scale reduction. The therapy package is also demonstrated effectively for clients and families, which are able to overcome negative thoughts and control emotions independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Nur Hidayati
"Klien dengan penyakit fisik cenderung mengalami ansietas dan kondisi tersebut dapat memperburuk kondisi fisiknya. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap respons ansietas klien. Responden sejumlah 71 klien ansietas dengan penyakit fisik, terdiri dari 36 klien mendapatkan paket pertama yaitu tindakan ners dan ners spesialis (terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif dan psikoedukasi keluarga) serta 35 klien mendapatkan paket kedua yaitu tindakan ners dan ners spesialis (terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga).
Analisis dilakukan terhadap tanda dan gejala dan kemampuan klien dan keluarga sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan. Hasil penerapan tindakan paket pertama dan paket kedua menunjukkan penurunan tanda gejala ansietas secara bermakna pada semua respons, kedua paket tidak ada perbedaan signifikan. Kedua paket tindakan ini direkomendasikan untuk mengatasi ansietas pada klien.

Clients with physical illness tend to experience anxiety and the condition can worsen their physical condition. The aim of this study was to determine the result of the implementation of the thought stopping therapy, progressive muscle relaxation therapy, cognitive therapy and family psychoeducation for client with anxiety. A total of 71 anxiety clients with physical illness participated in this study, from which 36 clients received the first intervention: general nurses and nurse specialists intervention (thought stopping therapy, progressive muscle relaxation and family psychoeducation) and 35 clients received the second intervention: general nurses and nurse specialists intervention (cognitive therapy and family psychoeducation).
The analysis was conducted on the signs and symptoms of anxiety clients and the ability of clients and families before and after the nursing intervention. The results of the first and second of nursing intervention showed a decrease in signs and symptoms of anxiety on all the responses and the increased capacity of clients and families in overcoming anxiety. There was no significant difference from giving the first and second intervention in the reduction of the signs and symptoms of anxiety. This intervention, therefore, is recommended to overcome anxiety in clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Surtiningrum
"Ansietas dan Gangguan Citra Tubuh merupakan diagnosis keperawatan psikososial yang sering ditemukan pada klien gangguan fisik yang dirawat di rumah sakit. 100% klien yang dikelola oleh penulis mengalami ansietas, sedangkan klien gangguan citra tubuh sebesar 51.47%.
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah diketahuinya hasil terapi spesialis pada klien ansietas dan gangguan citra tubuh terhadap kemampuan klien dalam mengatasi ansietas dan gangguan citra tubuh, melalui pendekatan model Hildegard Peplau. Metode penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi serial kasus dengan kombinasi tiga terapi spesialis.
Hasil pelaksanaan terapi kognitif dikombinasikan dengan thougth stopping dan relaksasi progresif menunjukkan bahwa tanda dan gejala ansietas dan gangguan citra tubuh pada klien sebagian besar mengalami penurunan. Kemampuan klien dan keluarga untuk mengatasi ansietas dan gangguan citra tubuh mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil ini perlu direkomendasikan bahwa terapi kognitif, thought stopping dan relaksasi progresif dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit umum.

Anxiety and body image disturbance are nursing diagnosis that found frequently in physical disorder clients that nursed at general hospital. 100% that nursed by writer had anxiety, while 51.47% had body image disturbance.
The aims of this report was to show the effect of specialist therapy to anxiety and body disturbance client’s abilty to solve problems. This report used serial case study method using three specialist therapy combination.
The results of the implementation of cognitive therapy combined with progressive relaxation, thougth stopping and show that the signs and symptoms of anxiety and body image disturbance in the majority of clients has decreased. While the ability of clients and families to cope with anxiety and body image disorders has increased.
Based on therapies applied (cognitive therapy, thought stopping, and progressive relaxation), it could be recommended as a standariezed of mental nursing spesialist therapy and need to socialized on all public healthy services primary on general hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Butet Agustarika
"ABSTRAK
Prevalensi gangguan mental emosional di Propinsi Papua Barat sebesar 13,2%, diantaranya adalah ansietas. Asuhan keperawatan jiwa bagi klien gangguan fisik yang mengalami ansietas belum berjalan optimal, 75% klien dengan gangguan fisik yang dirawat di RSUD Kabupaten Sorong mengalami ansietas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi thought stopping terhadap ansietas klien dengan gangguan fisik di RSUD Kabupaten Sorong. Desain yang digunakan ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Penetapan sampel dengan random permutasi sebanyak 86 klien. Ansietas klien diukur menggunakan kuesioner dan lembar observasi, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi, independent-t test, paired-t test dan regresi linier ganda. Terapi Thought Stopping dilakukan dengan melatih klien memutuskan pikiran yang mengganggu dengan mengatakan “stop”yang dilakukan dalam tiga sesi selama 3-5 hari untuk setiap klien. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan ansietas secara bermakna pada klien yang mendapatkan terapi Thought Stopping (p-value<0,05) yang meliputi respon fisiologis, kognitif, perilaku dan emosi. Pada perempuan penurunan ansietas lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pada pria. Klien yang mendapatkan terapi Thought Stopping mengalami penurunan ansietas lebih tinggi secara bermakna dibandingkan klien yang tidak mendapatkan terapi. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Dombeck yang menyatakan bahwa tindakan konfrontasi terhadap pikiran yang mengganggu dalam terapi Thought Stopping sangat membantu secara nyata menurunkan ansiatas. Terapi Thought Stopping dapat dilakukan di rumah sakit umum untuk mengurangi ansietas klien. Untuk itu perlu dikembangkan CLPN (Consultant Psychiatric Liaison Nursing) di rumah sakit umum agar terapi Thought Stopping dapat dijalankan untuk mengatasi ansietas klien dengan gangguan fisik.

ABSTRACT
Prevalence of psychiatric mood disorders in West Papua 13,2%, that several of them had anxiety. Psychiatric nursing care to the client with the psysical and psycosocial illness was not implemented optionally. 75% client with physical illness in Sorong general hospital had anxiety. The research aim was gathering data of the effect of thought stopping theraphy to the client anxiety who suffer physical illness in Sorong general hospital. The design was “Quasi experimental pre-post-test with control group”. The sample determine by permutation random, they were 86 clients. The anxiety was measure by questioner and observation sheet and analized by frequency distribution, independent t test, paired t test and multiple regression linear. In thought stopping theraphy, the anxiety client interrupted their negative or stressor thought and say “stop”. They followed this teraphy in three session. The result showed that the client anxiety reduced significantly (p value < 0,05) that include physical, cognitive, behavior and emotion response. The female client have anxiety decrease higher than the male client. Intervention group was more reduced than control group significantly. That similar with Dombeck research that confrontation act to stress mind in thought stopping theraphy can help for reduced anxiety. Thought stopping theraphy can implemented in general hospital to reduced anxiety. Recommended for increased psychiatric nursing care for suffer psysical client that anxiety with build CLPN (Consultan Liaison Psychiatric Nursing) in general hospital. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriyah Nur Afriyanti
"ABSTRAK
Ansietas merupakan masalah kejiwaan yang sering dialami oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya yang mengalami penyakit fisik seperti hipertensi. Tindakan keperawatan ners, Thought Stoping, psikoedukasi keluarga dan terapi suportif diberikan pada klien ansietas dengan tujuan untuk melihat tanda gejala, kemampuan klien mengontrol ansietas, dan kemampuan keluarga dalam merawat. Tindakan keperawatan terhadap 5 klien ansietas dengan hipertensi yang dilaporkan dalam bentuk case series. Hasil yang didapatkan adalah terjadi hillagnya tanda gejala yaitu fokus pada kondisi sakit, takut pada konsekuensi tidak spesifik, adanya perubahan fisiologis, kurang mampu memecahkan masalah dan kurang konsentrasi. Sedangkan tanda gejala yang masih ditemukan diantaranya adalah adanya perubahan dalam kehidupan dan merepotkan kelurga. Kemampuan klien yang dimiliki mengalami peningkatan dalam mengontrol ansietas dan kemampuan keluarga dalam merawat. Studi ini merupakan salah satu evidence based efektivitas dari tindakan keperawatan ners dan ners spesialis terhadap klien dengan ansietas yang memerlukan evaluasi lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jumlah pertemuan yang lebih sering.

ABSTRACT
Anxiety is a psychiatric problem that is often experienced by a person in everyday life and especially those experiencing physical illnesses such as hypertension. Nursing care, Thought Stoping, family psychoeducation and supportive therapy are given to anxiety clients in order to see signs of symptom, the ability of the client to control anxiety, and the ability of the family to care for. Nursing action against 5 anxiety clients with hypertension reported in case series form. The results obtained are hillagnya signs of symptoms that focus on the condition of the pain, fear of non-specific consequences, the physiological changes, less able to solve problems and lack of concentration. While the signs of symptoms that are still found among them is a change in life and troublesome kelurga. The client's ability has improved in controlling anxiety and the ability of the family to care for. This study is one of the evidence-based effectiveness of nursing ners and specialist ners actions against clients with anxiety requiring further evaluation with larger sample quantities and more frequent meetings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Banon
"Ansietas adalah suatu keadaan yang ditandai oleh rasa takut dan khawatir yang tidak didukung dengan situasi disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf autonomik, hal ini merupakan respons normal terhadap situasi yang mengancam dan dapat menjadi faktor motivasi yang positif dalam kehidupan seseorang (Kaplan, 1998; Varcarolis, 2000; Videbeck, 2008). Ansietas dapat diturunkan dengan pemberian terapi relaksasi progresif, thought stopping, cognitive behavioral therapy dan psikoedukasi keluarga.
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan model hubungan interpersonal Peplau. Kegiatan asuhan keperawatan dilakukan pada 54 klien di Dahlia Bawah dan Anggrek Bawah RSUP Persahabatan pada kurun waktu 20 Pebruari-20 April 2012.
Hasil pemberian terapi relaksasi progesif efektif pada 53 klien (98.1%), terapi thought stopping efektif pada 54 klien (100%), cognitive behavioral therapy pada 51 klien (94.5%), dan psikoedukasi keluarga pada 15 keluarga (27.8%) dalam menurunkan ansietas klien. Berdasarkan hasil di atas direkomendasikan bahwa keempat terapi tersebut dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada tatanan pelayanan kesehatan umum.

Anxiety is a state characterized by fear and worry are not supported with somatic symptoms accompanied by a situation that indicates an excessive activity of the arrangement of nerve autonomik, this is a normal response to situations which threaten motivation and can become a positive factor in a person’s life (Kaplan, 1998; Varcarolis, 2000; Videbeck, 2008). Anxiety can be derived by administering a progressive relaxation therapy, thought stopping, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation.
The purpose of writing this scientific paper is to described how to managed nursing model approach by Peplau interpersonal relationships. Activities carried out on 54 clients at Dahlia Bawah and Anggrek Bawah RSUP Persahabatan in the period 20 February until 20 April 2012.
The result of progressive relaxation therapy effective in 53 clients (98.1%), thought stopping therapy is effective at 54 clients (100%), cognitive behavioral therapy on 51 clients (94.5%) and family psychoeducation effective in 15 familys (27.8%), in reducing anxiety clients. Based on the result above recommended that four of the therapy could become standard for mental health nursing specialist therapy and also need to be socialized of public health service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Supriati
"Thought stopping pada penelitian sebelumnya efektif terhadap ansietas tetapi belum optimal menurunkan respon fisiologis ansietas. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi thought stopping dan progressive muscle relaxation terhadap ansietas klien dengan gangguan fisik. Metode penelitian adalah quasi experimental pre-post test with control group. Penelitian dilakukan pada 56 klien yaitu 28 kelompok intervensi mendapat thought stopping dan progressive muscle relaxation dan 28 kelompok kontrol hanya mendapat thought stopping.
Hasil menunjukan ansietas klien yang mendapat thought stopping dan progressive muscle relaxation menurun dari ansietas sedang ke ansietas ringan sedangkan yang mendapat thought stopping menurun tetapi tetap berada pada ansietas sedang. Thought stopping dan progressive muscle relaxation menurunkan respon fisiologis, kognitif, perilaku dan emosi secara bermakna (p value<0,05).

Thought stopping dan progressive muscle relaxation direkomendasikan unruk penanganan ansietas di tahanan rumah sakit umum dan masyarakat. Previous research had showed that thought stopping decreased anxiety but not yet optimal in physiological responses of anxiety. This study aims to determine the influence of thought stopping and progressive muscle relaxation on anxiety of physical disorder patient. This study used quasi experimental design with pre test-post test control group. Total population were 56 patients that divided into two group. They were 28 patients as control group that received thought stopping and 28 patients as intervention group received combination thought stopping and progressive muscle relaxation.
Result showed anxiety in intervention group decreased from moderate anxiety to mild anxiety and control group decreased still in moderate anxiety. Thought stopping and progressive muscle relaxation decreased physiologic, cognitive, behavior and emotional responses of anxiety significantly (p-value<0,05). The combination of this therapy was recommended as therapy to solve the anxiety at general hospital and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28409
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Cahyawati
"Klien gagal jantung yang mengalami nyeri dan ansietas, memerlukan upaya untuk mengatasnya supaya tidak memperberat kondisi sakit fisik klieni . Tujuan dari karya ilmiah akhir spesialis ini menerapkan tindakan keperawatan ners, edukasi keluarga, terapi penghentian  pikiran, dan psikoedukasi keluarga terhadap nyeri dan ansietas pada pada klien gagal jantung di rumah sakit umum. Penelitian ini menggunakan desain operational research dengan jumlah sampel 36 klien yang dibagi menjadi 17 klien  dalam kelompok kontrol dan 19  klien dalam  kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKN, edukasi keluarga dan pendampingan serta latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKN, edukasi keluarga, terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga  secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan  TKN, terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan karena dapat menurunkan  tanda gejala nyeri dan ansietas, meningkatkan kemampuan klien mengatasi nyeri dan ansietas dan kemampuan keluarga merawat klien gagal jantung.

Heart failure clients who experience pain and anxiety require efforts to overcome this so as not to aggravate the client's physical illness. The aim of this specialist's final scientific work is to apply health protection measures, family education, thought prevention therapy, and family psychoeducation to pain and anxiety in heart failure clients in public hospitals. . This research used an operational research design with a sample size of 36 clients divided into 17 clients in the control group and 19 clients in the intervention group. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there was a significant difference between the control group that was given TKN, family education and mentoring and independent training and the intervention group that was given TKN, family education, thought empowerment therapy and family psychoeducation (p value < 0.05). The application of TKN, thought strengthening therapy and family psychoeducation is recommended because it can reduce signs of pain and anxiety, increase the client's ability to deal with pain and anxiety and the family's ability to care for clients with heart failure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanudin
"Pasien Diabetes Mellitus, akan menimbulkan masalah gangguan  fisik yaitu nyeri akut/kronis, dan gangguan psikologis (kecemasan,) bila tidak ditanganii dengan baik.Tujuan dari penelitian ini menerapkan terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, dan psikoedukasi keluarga pada kelompok kontrol dan intervensi. Penelitian ini mengunakan desain penelitian operasional research dengan jumlah sampel 38 individu dibagi menjadi 18 induvidu kelompok kontrol dan 22 kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri, terapi penghentian pikiran, terapi otot progresif dan psikoedukasi keluarga  secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri, terapi penghentian pikiran, terapi otot progresif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan karena dapat menurunkan nyeri dan ansietas pada klien diabetes melitus, meningkatkan kemampuan pasien dan kemampuan keluarga dalam merawat nyeri dan ansietas dengan diabetes melitus.

Diabetes Mellitus patients will cause physical problems, namely acute/chronic pain, and psychological disorders (anxiety) if not treated properly. The aim of this research is to apply thought stopping therapy, progressive muscle relaxation, and family psychoeducation in the control and intervention groups. This research used an operational research design with a sample size of 38 individuals divided into 18 control groups and 22 intervention groups. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there were differences between the control group which was given TKN, family education, assistance and independent training and the intervention group which was given TKN, family education, assistance and independent training, thought stopping therapy, progressive muscle therapy and family psychoeducation significantly (p value < 0.05). The application of TKN, family education, mentoring and independent training, thought stopping therapy, progressive muscle therapy and family psychoeducation are recommended because they can reduce pain and anxiety in clients with diabetes mellitus, increase the patient's ability and the family's ability to treat pain and anxiety with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naedi
"Ansietas sering ditemukan pada klien hipertensi akibat kekhawatiran kesehatan dan masa depannya. Selain itu, kegagalan berkomitmen untuk mengurangi faktor risiko dan rejimen pengobatan dalam kehidupan sehari-hari menjadi indikator klinis dengan nilai sensitif paling tinggi pada hipertensi. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan, progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan klien hipertensi. Pemberian terapi progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga dapat menurunkan tanda dan gejala ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan secara bermakna pada klien hipertensi. Pemberian paket 3 terapi yaitu terapi progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga diketahui mampu menurunkan tanda dan gejala ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan lebih tinggi dibanding jika hanya diberikan satu terapi saja atau 2 terapi saja. Sehingga, terapi kombinasi 3 terapi lebih direkomendasikan dalam mengatasi ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan pada klien hipertensi.

Anxiety is often found in hypertension clients due to worries about their health and future. In addition, failure to commit to reducing risk factors and treatment regimens in daily life is a clinical indicator with the highest sensitive value in hypertension. This scientific paper aims to determine the effect of nursing actions, progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation on anxiety and ineffective health management of hypertensive clients. Provision of progressive muscle relaxation therapy, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation can significantly reduce signs and symptoms of anxiety and ineffective health management in hypertensive clients. Giving a package of 3 therapies, namely progressive muscle relaxation therapy, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation is known to be able to reduce signs and symptoms of anxiety and ineffective health management higher than if only given one therapy or only 2 therapies. Thus, combination therapy of 3 therapies is more recommended in overcoming anxiety and ineffective health management in hypertensive clients."
Depok: Fakultas Ilmu SKeperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>