Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imaduddin Sukamto
Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2008
492.7 IMA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Firdaus
"Skripsi ini membahas tentang kosakata bahasa Arab laras tata busana yang diteliti melalui kajian morfo-semantik. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif. Tujuan analisis ini adalah memaparkan analisis pembentukan kata dan analisis makna dalam kosakata bahasa Arab laras tata busana. Data-data dalam skripsi ini secara garis besar didapatkan dari Fashion Glossary fashionglossary.herokuapp.com, kamus istilah tata busana daring berbahasa Arab-Inggris/Inggris-Arab yang disusun oleh Muhammad Abdul Hamid Hagag. Peneliti menggunakan 126 kosakata sebagai sampel penelitian. Penulis menemukan dua proses pembentukan secara morfologis arabisasi dan derivasi dan dua proses pembentukan secara semantis metafora dan penerjemahan dalam korpus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembentukan morfologis yang paling banyak muncul adalah cara derivasi yang berjumlah 25 data dan proses pembentukan semantis yang paling banyak muncul adalah cara penerjemahan yang berjumlah 43 data. Secara morfologis, hal ini menunjukkan kekayaan gramatika bahasa Arab karena memiliki pola pembentukan kata-kata baru yang sepadan dengan kosakata dalam menghasilkan kosakata baru. Sedangkan secara semantis, hal ini menunjukkan bahwa dalam bahasa Arab belum terdapat padanan terhadap konsep kosakata laras tata busana bahasa Inggris sehingga pembentukannya dihasilkan dengan cara menerjemahkan per kata.

This thesis discusses the Arabic vocabulary of the fashion that is examined through morpho semantic studies. The method of this analysis is qualitative method. The purpose of this analysis is to explain about word forming analysis and meaning analysis in the Arabic vocabulary fashion. The data in this thesis was obtained from Fashion Glossary fashionglossary.herokuapp.com, online dictionary of the Arabic English English Arabic fashion terms created by Muhammad Abdul Hamid Hagag. The researcher discovers 126 vocabulary as the research sample. The researcher discovers the two morphological forming process arabization and derivation and two semantical forming process metaphors and translations in the research corpus. The results of this study indicate the morphological forming process that appear the most is derivation with 25 data and semantical forming process that appear the most is translation with 43 data. Morphologically, this shows the richness of Arabic grammar because it has a pattern of new words formation that is commensurate with the vocabulary in generating new vocabulary. While semantically, this shows that in Arabic there is no equivalent to the concept of English fashion barrel vocabulary therefore its formation is produced by translating per word.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Prasetiani
"Penelitian ini bertujuan tmtuk mendeskripsikan masalah deiksis dalam bahasa Arab dan untuk meugetahui kata-kata dalam bahasa Arab apa saja yang dapat diidentifikasikan bersifat deiksis juga untuk mengetahui kapan kata-kata tersebut bersifat deiktis atau nondeiktis.
Ancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah ancangan kualitatif . Penelitian ini terbatas pada analisis kosakata bahasa Arab ragam standar ahalm yang terdapat pada Al-Qur'an dan surat kabar. Data diperoleh dari beberapa sumber data seperti Al-Qur'an, beberapabuku pelajaran bahasa Arab, dan surat kabar.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa deiksis dalam bahasa Arab mencakup lima jenis deiksis yaitu deiksis persona, ruang, waktu,, social, dan wacana. Pada deiksis persona, semua bentuk pronomina persona dalam bahasa Arab dapat dikategorikan sebagai deikais, sedangkan pada deiksis ruang dan waktu, tidak semua kosakata yang mempunyai makna ruang dan waktu dapat dikategorikan sebagai deiksis. Dalam kosakata bermakna ruang, yang termasuk deiksis adalah pronomina demonstra of dan beberapa verba yang menyatakan perpindahan lokasi.
Pada deiksis waktu, bahasa Arab mengenal kosakata yang menunjukkan waktu yang absolut dan tidak absolut. Konteks kalimat sangat mempengaruhi kosakata- kosakata yang bermakna ruang atan waktu tersebut dalam menentukan sifat kedeiktisannya Acuan kata-kata yang bersifat deiktis harus bertitik labuh pada pembicara.
Bahasa Arab juga mengenal tingkatan sosial yang mempeugaruhi pegggunaan beberapa kata yang berhubungan dengan penghormatan terhadap Para petiuggi pemerintahan dan bersifat deiktis. Dalam wacana berbahasa Arab terdapat beberapa ungkapan yang merupakan penghubung antar tema dalam wacana dan penggunaan ungkapan tersebut bertitik labuh pada penulis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Madubrangti
"Bahasa dipergunakan manusia di seluruh dunia sebagai alat komunikasi berbicara. Bermacam--macam bahasa ada di dunia ini, di antaranya bahasa Jepang. Seperti bahasa-bahasa Inggris dan Jarman, bahasa Jepang pun mengalami perubahan bentuk claim kata kerja dan kata sifatnya, hanya tidak mengalami perubahan bentuk dalaan jum_lah dan status jenisnya. Misalnya: hana bunga atau bunga-bunga haka hana hana saita sake' berkembang' 'saiteimasu 'sedang berkembang' sakimasu akan berkembang' 'sudah berkembang' Pada contah di atas dapat kita lihat perubahan bentuk di dalam kata kerjanya, sehingga kita tahu apakah 'bunga itu sedang berkembang', 'akan berkembang', 'sedang berkembang', atau 'sudah berkembang'. Selain itu bahasa Jepang di dalam perubahan bentuk kata kerja dan kata sifatnya mengenal polite style (gaya sopan) dan plain style (gaya sederhana)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustamin Fattah
Depok: Rajawali Press, 2022
492.7 MUS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Subijanto
"Pokok pembicaraan skripsi ini ingin menentukan kata kerja iku dan kata kerja kuru sebagai pokok pembicaraan dengan kelima alasan ialah : Dari hasil pengamatan saya selama ini, kata kerja iku dan kata kerja kuru tidak hanya memilki satu arti saja, terlebih bila dilihat dari peranan yang dibawakanya, sebagai morfem leksikal dan sekaligus sebagai morfem gramatikal. Tingkat pemakaian yang cukup tinggi dari kata kerja iku dan kata kerja kuru dalam bahasa Jepang sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan. Seringnya terjadi kekacauan dalam penggunaan dan pemahaman kedua kata kerja tersebut.Masalah yang dibahas dalam skripsi ini ialah bagaimana seseorang dapat menentukan arti dari kata kerja iku dan kata kerja kuru dalam suatu konteks tertentu secara tepat, dan juga bagaimana seseorang dapat mempergunakakan kedua kata kerja tersebut dengan benar dan tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S13511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
492.7 MAM b (1);492.7 MAM b (2);492.7 MAM b (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Apipudin
"ABSTRAK
Relative clause (KR) in Arabic Language is an additional constituent describing a nominal head (FN hulu) in sentences. Its location in sentences is always behind the nominal head. Between the nominal head and the relative clause, there is a relative pronoun (PR), which relates both of them. The arrangement is like this: nominal head + relative pronoun + relative clause (FN hulu + PR + KR).
In Arabic, relative clause acts like an adjective. There are two reasons that show that relative clause function like an adjective. First, relative pronoun must concord with the nominal head in number, case, and gender. Second, a pronoun that is co-referential with nominal head must appear in the relative clause.
In the Arabic language, there are three things have to be concerned. First, the location of the nominal head is always before the relative pronoun and the relative clause. Second, relative pronoun always appears if the nominal head is a definite noun, and disappears after an indefinite nominal head. Third, the relative pronoun man will appear if the nominal head syahsurr `someone' is deleted, and the relative pronoun ma will appear if the nominal head syai'un `something' is deleted.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjoa, Tiong Kwan
"Kita tak dapat membajangkan sebuah bahasa tanpa kata-kata. Kata-kata merupakan unsur penting dari bahasa. Kata-kata jang terdapat didalam sebuah bahasa lazim disebut perbendaharaan kata . Dengan bertambahnja pengetahuan pemakai bahaa, dengan bertambah madjunja masjarakatnja, bertambah kaja pula perbendaharaan katanja. Kata-kata baru timbul, tetapi ada djuga kata-kata jang usang, jang makin lama makin menghilang dari pergaulan sehari-hari, dan achirnja hanja terdapat dalam buku-buku lama sadja. Untunglah djumlah kata jang timbul itu djauah lebih besar daripada jang menghilang. Disamping kedua matjam kata itu masih ada lagi kata-kata jang tetap bertahan, tahan udji sepandjang masa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1958
S11270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, 2011
492.7 MAM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>