Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Urbaniec, K
New York: John Wiley & Sons, 1986
670.42 URB ot
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meyer, Heiko
New York: McGraw-Hill, 2009
670.285 Mey m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tempelman, Erik
"Manufacturing and design presents a fresh view on the world of industrial production: thinking in terms of both abstraction levels and trade-offs. The book invites its readers to distinguish between what is possible in principle for a certain process (as determined by physical law); what is possible in practice (the production method as determined by industrial state-of-the-art); and what is possible for a certain supplier (as determined by its production equipment). Specific processes considered here include metal forging, extrusion, and casting; plastic injection molding and thermoforming; additive manufacturing; joining; recycling; and more.
By tackling the field of manufacturing processes from this new angle, this book makes the most out of a reader's limited time. It gives the knowledge needed to not only create well-producible designs, but also to understand supplier needs in order to find the optimal compromise. Apart from improving design for production, this publication raises the standards of thinking about producibility."
Oxford, UK: Butterworth-Heinemann, 2014
e20427190
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hudson, Jennifer
London: Laurence King Pub , 2011
R 745.2 HUD p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Rosa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi berbagai pemborosan yang terjadi pada proses produksi tahu isi milik UKM TAISI, dengan menggunakan salah satu lean tool yaitu value stream mapping (VSM) demi tercapainya prinsip lean manufacturing. Untuk dapat memahami dan menggambarkan proses bisnis dan kegiatan produksi tahu isi, diperlukan observasi dan wawancara dengan beragam operator produksi dan nonproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan VSM untuk merancang solusi produksi yang dapat mengeliminasi berbagai pemborosan. Hasil dari penelitian ini adalah telah diidentifikasi enam pemborosan utama yaitu menunggu, produk tidak sesuai spesifikasi, produksi berlebih, transportasi tidak efisien, pergerakan (motion) yang tidak perlu, dan proses yang tidak perlu. Solusi yang dihasilkan antara lain menjaga konsistensi kualitas dan datangnya bahan baku, automasi alat produksi, pemesanan bahan baku maksimal 2% melebihi permintaan harian, menggunakan conveyor/troli, penerapan paletisasi, penerapan aktivitas quality control di proses pembelahan, dan penerapan kanban system antara proses pembelahan dan pengisian. Pada future state map, solusi tersebut ditargetkan mengurangi total cycle time dari 30,74 menit menjadi 10,47 menit, total nonvalue added cycle time dari 2,92 menit menjadi 0,8 menit, dan penghematan biaya pemesanan bahan baku hingga 60%. Penelitian ini juga memberikan saran dan implementasi berbagai solusi improvement yang dijelaskan pada action plan dengan membaginya kedalam tiga kelompok aktivitas yaitu supplier loop, processing loop, dan pacemaker loop.

This study is purposed to identify and eliminate wastes in filled tofu production of UKM TAISI, by using one of lean tools called value stream mapping, to achieve lean manufacturing. To understand and map the process correctly, observations and interview techniques with workers from various types of work were done. This study using VSM approach is to propose solution regards on production process to eliminate wastes. Major findings resulted from the study are six wastes being identified which are waiting, defect, overproduction, inefficient transportation, unnecessary motion, and overprocessing. The proposed solutions are maintaining the consistency of raw material?s quality and arrival, automating production equipment by using automatic machine, ordering raw material maximum 2% more than demand on daily basis, using conveyor/trolley, installing palletization system, proceeding quality control on cutting process, and adopting kanban system between cutting and filling process. In future state map, those improvements are targeted to achieve reduction on total cycle time from 30,74 minutes to 10,47 minutes, total nonvalue added cycle time from 2,92 minutes to 0,8 minutes, and reduction on raw material ordering cost by 60%. This study also suggests implementation showed in annual action plan by dividing improvements plan into three loop of activities which are supplier loop, processing loop, and pacemaker loop."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niebel, Benjamin W.
New York: McGraw-Hill, 1989
670.42 NIE m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Fachmi R.
"Proses perencanaan selalu melibatkan aktivitas merinci sejumlah pekerjaan dan sejumlah sumber daya yang akan digunakan untuk memastikan bahwa proyek tersebut layak dikerjakan. Kewenangan, tanggung jawab, dan tingkat kepercayaan harus direncanakan pula, dengan begitu sejumlah tim yang bekerjasama dalam suatu proyek mengetahui kapasitas masing-masing dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Dalam hal perencanaan penggunaan alat berat data yang dibutuhkan untuk analisa adalah batasan kerja dan tujuan daripada perusahaan atas digunakannya satu atau lebih alat berat. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah dengan mengkoleksi data dari lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan rumusan masalah pada penelitian ini, kedua data yang telah terkumpul diberikan kode dan direncanakan untuk di analisa, ketiga adalah pelaksanaan analisa data, keempat membaca dan menginterpretasikan hasil analisa, dan langkah terakhir adalah menarik kesimpulan untuk dijadikan jawaban atas rumusan masalah tersebut.
Dari hasil analisa dengan menggunakan teori "Linear Programming" yang diaplikasikan dalam program SPSS, menghasilkan sebuah persamaan linear; 4 9 1,567 0,198 0,161 y x x = + + . Dimana X4 adalah variabel bebas kedalaman galian dan X9 adalah jumlah konsumsi solar per hari. Setelah persamaan ini di ramalkan variabel tujuannya (Y), yaitu tingkat produktifitas ekskavator per hari dengan simulasi Monte-Carlo didapatkan variasi tingkat keyakinan pencapaian produktifitas harian, dengan keyakinan 90% seharusnya dapat memberikan produktifitas sebesar 5,93 m3. Nilai yang optimal dari variabel pembatas untuk tujuan dari perusahaan tersebut didapatkan dari hasil optimasi-Opquest, yaitu untuk kedalaman galian (X4) sedalam 1,725 m dan untuk konsumsi solar (X9) sebanyak 2,5 tangki per hari. Proses pengambilan keputusan untuk penggunaan alat berat ekskavator bergantung pada kualitas dari hasil pengolahan data tersebut dan kualitas dari kelompok kerja yang bertanggung jawab dalam hal analisa dan pengambilan keputusan.

Planning process is always entangle the itemize a number of works and a number of resources activity that used to ensure the project competent to be done. Authority, responsibility, and trust storey level have to be planned also, on that way a number of the teams cooperating in a project know each capacities and how do they correlate one to another. In the case of heavy equipment usage planning, required data for analysis are constrain of work and purpose of the company in using one or more heavy equipment. The first step of this research is collecting datas from the project by spreading a numbers of quesionairs containing several question that relate with the research target, second is coding each of the question that answered and plan those to be analys, third is analyzing the data, fourth are reading and interpretating the anlysis result, and the fifth step of this research is drawing the conclusions of the result.
From the analysis by using theory "Linear Programming" which running by application called SPSS, will result an equation: 4 9 1,567 0,198 0,161 y x x = + + . Where X4 is depth of cut variable and X9 is solar consumption in a day variable. The next analysis is forecasting the dependent variable (Y) that is productivity rate of ekscavator by running simulation with Monte-Carlo simulation program, this result a number of productivity rate variance, with a confidence level 90% the ekscavator should've give productivity 5,93 m3 a day. The optimal values of dependent variables to the intention of the company is drawed by optimizing those variables with Optquest, and the result is 1,725 m for digging depth variable and should expend 2,5 tank of solar a day. Decision-Making processes for the heavy equipment (excavator) usage planning basically depend on the quality of the data-processing result and the quality of team working who in charge in the case of analysis and decision making.
"
[, ], 2008
S35797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Ujung
"PT. X adalah sebuah perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan kemasan industri dengan sistem proses berdasarkan pesanan (job order), dimana desain produk ditentukan oleh konsumen eksternal (external customers). Produk yang dihasilkan terbagi atas 2 jenis, Kemas Bentuk (Fine Flexible Packaging) yaitu kemasan jadi yang masih dalam bentuk gulungan atau rol untuk diproses lanjut oleh konsumen yang bersangkutan dan Pengemasan (Packaging) yaitu kemasan jadi yang telah berbentuk kantong (bag).
Kualitas memiliki peranan penting dalam proses produksi, karena berhubungan dengan fungsi produk yang dihasilkan dan kepuasan konsumen yang memakainya. Proses merupakan integrasi sekuensial dari orang (manusia), material, metode dan mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan yang bekerja sama guna menghasilkan nilai tambah output (produk), dan berkualitas yang selanjutnya diserahkan kepada konsumen agar memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dari konsumen itu. Proses juga merupakan sekumpulan kondisi yang berbeda-beda, akan menghasilkan unit produk yang berbeda pula, yang tentunya akan menimbulkan adanya variasi atau keragaman pada produk yang dihasilkan sehingga perlu dilakukan pencegahan melalui pengendalian proses.
Suatu proses dikatakan beroperasi dalam pengendalian statistikal apabila variasi-variasi yang timbul hanya bersumber dari variasi penyebab umum. Metode pengendalian proses secara statistik merupakan salah satu pendekatan agar proses berada dalam pengendalian secara statistikal melalui catatan data yang secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis agar menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan meningkatkan proses sehingga proses itu memiliki kemampuan untuk memenuhi spesitikasi output yang diinginkan konsumen. Kemampuan ini disebut dengan kapabilitas proses.
Analisa kapabilitas proses dan mesin merupakan salah satu analisa kualitas proses, yaitu untuk menentukan kapabilitas proses dan merupakan suatu cara untuk mengetahui dan mengukur kemampuan proses dan mesin dengan membandingkannya terhadap toleransi yang ditentukan oleh spesifikasi.
Analisa kapabilitas proses dilakukan pada proses pelapisan (laminasi) pada mesin extrution laminating. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan memperlihatkan bahwa hampir seluruh data tidak berada dalam kendali secara statistik, kecuali proses untuk jenis laminasi ukuran 351.1 kerataan (berat) gramatur dan kerataan ketebalan (thickness). Demikian juga hasil perhitungan dan analisa terhadap kapabilitas proses, memperlihatkan bahwa hampir seluruh proses tidak mampu untuk menghasilkan unit produk yang memenuhi batas toleransi spesifikasi yang ditetapkan, kecuali proses untuk jenis laminasi ukuran 351.1 kerataan gramatur.
Dari kondisi tersebut maka perlu dilakukan pengecekan dan bahkan perbaikan terhadap proses agar dicapai proses terkendali secara statistik dan mampu manghasilkan output (produk) yang memenuhi batas spesikasi yang ditentukan sebelumnya."
2001
T9523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naily Istianah
"Dunia industri menjadi salah satu hal yang terpenting dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Akan tetapi, perusahaan di bidang industri khususnya
manufaktur tidak sedikit. Perusahaan-perusahaan di industri manufaktur di dalam maupun luar negeri saling bersaing agar dapat memenuhi permintaan produk sesuai dengan keinginan konsumen. Akan tetapi setiap perusahaan dalam proses produksinya pasti mengalami produksi barang cacat yang tidak bisa dihindari. Adanya produk cacat akan sangat merugikan pihak perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan terhadap produk cacat diperusahaan.
Penelitian ini menganalisis kecacatan potensial dan penyebab potensial terjadinya produk cacat menggunakan metode FMEA dan Diagram Fishbone. Setelah mendapatkan identifikasi penyebab kecacatan, lalu menentukan prioritas resiko dengan Diagram Pareto dan Matriks FMEA untuk dicari rekomendasi perbaikan dengan tool PICA.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kecacatan yang sering terjadi pada jaring nylon multifilament adalah jaring sobek dan jaring lerek. Penyebab potensial mayoritas terjadi pada jaring sobek adalah karena upper hook tajam/kasar bagian pengaitnya. Sedangkan pada jaring lerek, penyebab potensial mayoritas terjadi karena sekoci seret. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya jaring cacat adalah faktor mesin, manusia, dan material. Oleh karena itu, diperlukannya penanganan dalam mengatasi masalah pada proses produksi.

The industrial world is one of the most important things in the economic development of the country. However, there are many companies in manufacturing sector. Domestic and foreign manufacturing companies compete each other to meet
consumer demand from their products. However, each company process must experience the production of defective goods that cannot be avoided in its production.
The existence of a defective product will be very detrimental to the company. Hence, resolving the defective products in the company is needed.
This study analyze the potential defects and the potential cause of defect product could occur using the FMEA and Fishbone Diagram methods. Since obtaining the identification of the defect causes, then determining risk priorities using the Pareto
Diagram and FMEA Matrix to find recommendations for improvement using the PICA tool.
Based on the research results, the defects that can occur in the nylon multifilament net are torn net and lerek net. A potential cause of torn net is because of the sharp/rough upper hook. Whereas in lerek nets, the potential cause is sluggish bobbin case. Factors that affect the occurence of defect nets are machine, human, and material. Therefore, it is necessary to solve problems in the process production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Winoto
"Reconfigurable Manufacturing Systems (RMS) adalah sistem manufaktur yang mempunyai kemampuan mengkonfigurasi ulang hardware, software dan pusat kontrol pada level fungsional dan organisasional supaya secara cepat menyesuaikan kapasitas dan fungsionalitas produksi sebagai respon terhadap pasar atau syarat pengaturan sistem yang berubah secara tiba-tiba.
Tesis ini membahas mengenai pengembangan model simulasi RMS dalam rangka perancangan RMS yang dilihat berdasarkan hasil produksi dan penggunaan waktu produksi. Model ini dibuat dengan menggunakan metode simulasi berorientasi objek.
Dari hasil simulasi dan analisis model dapat disimpulkan bahwa model simulasi RMS ini telah mengandung kaidah dari keenam karakteristik RMS (scalability, convertibility, integrability, modularity, customization dan diagnosability) sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka perancangan dan penerapan RMS pada industri manufaktur.

Reconfigurable Manufacturing Systems (RMS) is a manufacturing system that has an ability to reconfigure hardware, software and control resources at all on the functional and organizational levels, in order to quickly adjust production capacity and functionality in response to sudden changes in market or in regulatory requirements.
This thesis discusses the development of simulation model in order to design the RMS which is observed based on the production result and the use of production time. This model was made by using the method of object-oriented simulation.
From the results of simulation and analysis models can be concluded that the RMS simulation model already contains the rules of the six characteristics of RMS (scalability, convertibility, integrability, modularity, customization and diagnosability) so it can be used as a tool in the design and implementation of RMS in manufacturing industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>