Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christoper Bagus Rijadi
"Skripsi ini membahas tentang hubungan usia, jenis kelamin, penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, penyajian makanan, dan pelayanan penyaji dengan daya terima makanan lunak pada pasien dewasa di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara purposive sampling yaitu sebanyak 94 pasien. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional). Daya terima diukur berdasarkan hasil selisih antara penimbangan berat awal makanan dengan sisa makanan pasien dalam sehari.
Dari hasil penelitian ini prevalensi rata-rata total daya terima makanan lunak responden dalam sehari adalah sebesar 72,4%. Terdapat hubungan bermakna antara penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, dan pelayanan penyaji dengan daya terima makanan responden. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, dan penyajian makanan dengan daya terima makanan responden. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan lagi mengenai mutu makanan terutama penampilan makanan, rasa makanan, menu makanan, dan pelayanan penyaji di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta agar daya terima pasien menjadi baik.

This thesis discusses the relationship of age, sex, food appearance,taste of food, food menu, food presentation, and service providers with soft food acceptance in adult patients at Gatot Soebroto The Army Hospital Jakarta. Sample of this study were inpatients who met the inclusion criteria and were selected by purposive sampling. The number of sample is 94. This study is a descriptive cross-sectional study design. Food acceptance is measured by the difference between the initial weighing of food with the rest of the patients in the daily diet.
From the results of this study the prevalence of the average total power received in a day soft foods respondent amounted to 72.4%. There is a significant relationship between the appearance of food, the taste of food, the menu and service providers with the food acceptance. There were no significant associations between age, gender, and presentation of food with the respondents food acceptance. Therefore there is need for more improvement of the quality of food, especially food appearance, taste of food, food menu, and service providers Gatot Subroto Central Army Hospital in Jakarta to force patients into good eating.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Dian Berdhika Sari
"Sisa makanan adalah indikator standar pelayanan minimal gizi rumah sakit menurut Depkes RI (2008). Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan penampilan makanan dan faktor lainnya dengan sisa makanan biasa pasien kelas 3 Seruni RS Puri Cinere. Penelitian dilakukan selama bulan April dan Mei 2012 dengan desain cross sectional dengan cara work sampling. Pemberian kuesioner kepada pasien untuk mengetahui pendapat tentang penampilan makanan, rasa makanan, ketepatan waktu penyajian dan keramahan petugas penyaji diberikan menurut waktu makan sebanyak 73 kali makan. Sisa makanan diperoleh dengan cara penimbangan setiap waktu makan.
Hasil analisis univariat dengan distribusi frekuensi diperoleh persentase sisa makanan 21.4%, sisa terbanyak sisa makan siang 24,86% dan sisa sayur 29,22%. Hasil analisis bivariat dengan Chi Square diperoleh penampilan makanan dan rasa makanan berhubungan dengan sisa makanan, sedangkan ketepatan waktu penyajian dan keramahan petugas penyaji tidak berhubungan dengan sisa makanan.

Plate Waste is an indicator of minimum service standards of nutrition unit in hospital by Health Ministry of Indonesia (2008). This study showed the relationship among food appearance and other factors with the plate waste of regular diet in the third grade Seruni ward's patients in Puri Cinere Hospital. This study has been done during April and May 2012 with cross sectional study and work sampling. The questionnaire was given to know opinion about food appearance, taste, delivery mealtime and hospitality staff to 73 mealtimes. The plate waste was obtained with weighted during a mealtimes.
The result showed that 21.4% plate waste, most plate waste at lunch time 24.86% and most plate waste in vegetable 29.22%. Chi Square analysis obtained there are relationships among food appearance and taste with plate waste, but there are no relationships among delivery mealtime and hospitality staff with plate waste.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carlita Rozetta
"Berdasarkan survei survei awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa sebanyak 56% siswa SMA di salah satu sekolah swasta di Tangerang menggunakan suplemen makanan. Angka ini ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi penggunaan suplemen makanan di dunia (31%). Dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi penggunaan suplemen makanan pada siswa SMA serta menilai hubungan antara status kesehatan dan faktor lainnya dengan konsumsi suplemen makanan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan April di SMA Islamic Village Tangerang. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden yang dipilih secara systematic random sampling. Konsumsi suplemen makanan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Sedangkan variabel bebas terdiri dari status gizi (Indeks Massa Tubuh), riwayat si, riwayat penyakit kronis, jenis kelamin, pengetahuan gizi, asupan karbohidrat, asupan protein, konsumsi sayur, konsumsi buah, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media promosi, dan pengaruh teman sebaya. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, form FFQ-SQ, timbangan seca, microtoise, dan food model. Penelitian ini melibatkan analisis univariat dan analisis bivariat berupa uji chi square.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan proporsi pengguna suplemen makanan pada siswa SMA Islamic Village Tangerang Tahun 2012 sebesar 53,3%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media massa, dan pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan. Hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,020) sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rock (2007). Hubungan yang bermakna antara praktek konsumsi suplemen orang tua dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga didukung dengan penelitian Ramadani (2005). Adanya hubungan antara keterpaparan media promosi dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga sejalan dengan penelitian Putri (2004). Sedangkan hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) didukung oleh penelitian O’Dea (2003).
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit kronis dengan faktor lingkungan sosial dengan konsumsi suplemen makanan. Selain itu, diperoleh saran bagi pihak siswa dan orang tua agar lebih selektif dalam memilih produk suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, serta bagi pihak sekolah dan pihak pemerintah (dinas kesehatan dan pendidikan Kabupaten Tangerang) agar lebih mensosialisasikan informasi terkait gizi kepada masyarakat.

There has been 56% of private high school students in Tangerang using food supplement based on the early survey that has been made. It was higher than the number of food supplement users in the world (31%) so that the researcher was interested to find out the proportion of the food supplement users in senior high students and also to evaluate the association between health status and the other factors with food supplement consumption.
This study used a cross sectional design study. It was held in April 2012 at Islamic Village Tangerang Senior High. There were 135 respondents which was selected by systematic random sampling. The food supplement consumption was a dependent variable of this study, meanwhile the body mass index, infectious disease history, chronic disease history, gender, nutrition knowledges, carbohydrate intake, protein intake, vegetable consumption, fruit consumption, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences were independent variable. Questionnaire, FFQ-SQ form, seca scale, microtoise, and food model were used as the instruments of this study. This study used two kind of analysis, there were univariate analysis and bivariate analysis which was chi square test.
The result of this study was showed that there were 53,3% food supplement users among Islamic Village Tangerang students in 2012. Besides, there were a significant assocation between chronic disease history, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences with food supplement consumption. A significant association between a chronic disease history and food supplements consumption (p value = 0.020) was in line with research by Rock (2007). A significant association between supplement consumption by parents with food supplements consumption (p value = 0.000) are also supported Ramadani's research in 2005. An association between media exposure with the food supplements consumption (p value = 0.000) also in line with research by Putri (2004). While a significant association between peers influences with the food supplements consumption (p value = 0.000) supported by O'Dea’s research in 2003.
In conclusion, this study showed that there are a significant association between chronic disease history and social environment influences with food supplements consumption. Besides, it was obtained the suggestions for the students also the parents to be more selective in choosing food supplements product that suit their needs and for the school and government to socialize nutrition information to society, especially for high school students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Adani
"Pemilihan makanan merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan banyak faktor, mulai dari biologis hingga antropolgis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan makanan pada mahasiswa S1 Reguler Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pemilihan makanan dalam penelitian ini diukur menggunakan skor pemilihan makanan yang mencakup aspek kecukupan asupan zat gizi, variasi, dan keseimbangan zat gizi makro. Variabel independen yang dinilai berhubungan signifikan dengan skor pemilihan makanan berdasarkan penelitian ini adalah tempat tinggal, motivasi dalam memilih makanan, dan pengetahuan gizi.

Food Choice is a complex process involving different factors from biological to anthropological. This study was conducted to find the factors influencing food choice in undergraduate students of University of Indonesia. This study uses cross-sectional design with quantitative method. Food choice in this study were measured using food choice score which includes aspects of nutrition intake adequacy, variety, and macronutrient balance. Independent variables considered significantly related to food choice score in this study are place of recidency, food choice motivation, and nutrition knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanaka, Meis Larissa
"Makanan yang disajikan oleh instalasi gizi di sebuah rumah sakit amat panting dalam membantu pemulihan serta memperpendek hari rawat yang merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan/citra dari pelayanan yang diberikan rumah sakit tersebut. Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang sebagai satu-satunya rumah sakit pemerintah yang sudah terakreditasi senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelayanan baik melalui angket ataupun penelitian untuk mengetahui apa saja yang diharapkan/diinginkan oleh pasien selama mereka dirawat. Pada tahun 1996 suatu angket telah dilakukan oleh mahasiswa Akademi Gizi di RSU Tangerang, dimana diperoleh gambaran bahwa lebih dari separuh responden yang diteliti dari sepuluh ruang rawat inap tidak menghabiskan makanannya. Bertolak dari masalah tersebut diatas, dan diperkuat dari wawancara dengan Wakil Direktur Pelayanan Medis RSU Tangerang, peneliti ingin mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi daya terima makan pasien rawat inap dewasa di RSU Tangerang.
Metodologi yang dipergunakan adalah rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner. Yang menjadi sampel adalah pasien rawat inap dewasa di RSU Tangerang yang telah dirawat minimal dua hari dan telah menjalani waktu makan minimal tiga kali (pagi, siang dan malam), tanpa diet dan tidak dalam persiapan suatu tindakan tertentu. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan tekstuler.
Dari penelitian ini diperoleh hasil yang positif yaitu bahwa pasien puas dengan waktu pemberian makan yang dianggap tepat bahkan untuk makan pagi, siang dan malam. Namun dari penelitian ini juga didapatkan hasil yang lain seperti sebanyak 73,8% dari sampel pasien rawat inap dewasa di RSU Tangerang tidak menghabiskan makanannya. Pasien rawat inap dewasa di RSU Tangerang beranggapan bahwa penampilan dan penyajian makanan masih kurang memadai dan rasa makanan yang disajikan juga belum sesuai, serta siklus menu sepuluh hari dianggap masih kurang bervariasi. Penggunaan alat makan dianggap kurang lengkap dan kurang sesuai.
Dari hasil yang diperoleh, peneliti menyarankan agar Instalasi Gizi RSU Tangerang lebih memperhatikan daya terima makan pasien rawat inap dewasa dengan meningkatkan penampilan makanan, penyajian makanan dan rasa makanannya. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah memperbanyak variasi menu makanan, sehingga pasien dapat memilih jenis makanan yang mereka sukai secara lebih leluasa. Penggunaan alat makan yang lengkap dan sesual mungkin perlu dipertimbangkan sebagai kelengkapan untuk meningkatkan daya terima makan.

The food provided by Nutrition Department of a hospital is very important in helping patient to recover and therefore, reducing the average of length of stay which is one of the success criteria of the hospital. The Tangerang General Hospital (RSU) as the government hospital, is always trying to maximize its service quality by gathering data through questioner or research on what is expected by a patient while they are staying at the hospital. In 1996, The students of Akademi Gizi Tangerang had conducted a research which results showed that more than half of patients staying on ten pavilions did not clean up the provided food. Based on the results, the author tried to find out the factors influencing patient in accepting provided food in RSU Tangerang.
The method used is descriptive analytic in a cross sectional research/survey using questioner. Samples are adult patients in RSU Tangerang who have been staying for more than two days and have had at least three times meals (morning, noon and evening), without special diet related to diseases and were not in preparation for an action/surgery. Results of the survey are presented in the tables and textural.
The survey shows the following results:
73.8% of adult patient did not clean up the provided food, appearance, task of the provided food are not good. The variation of menu is not enough and serving equiment is not complete. But here the timing is very well, that the food arrived just in time in the morning, noon and evening.
From the result, the author suggests Nutrition Department of RSU Tangerang to give more attention to patient acceptance of food by improving the appearance and taste of the served food. Also the hospital should pay attention on the food that patient prefer by adding more variation of food. Another important thing is the right 'use of serving equipment."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianty Ayu Putri
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik individu, perilaku, konsumsi makanan dan faktor lainnya dengan status gizi pada karyawan PT. Phyto Kemo Agung Farma tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada tanggal 16 - 20 April 2012 di PT. Phyto Kemo Agung Farma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang karyawan memiliki status gizi kurang, 62 orang karyawan memiliki status gizi normal, dan 29 orang lainnya memiliki status gizi lebih. Melalui uji statistik didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan kebiasaan merokok dengan status gizi pada karyawan. Diharapkan karyawan dapat diberikan pengetahuan mengenai makanan yang bergizi sehingga diharapakan dapat mempertahankan status gizi yang optimal serta meningkatkan produktivitas kerja.

This thesis discusses the relationship of individual characteristics, behavior, food consumption and other factors with the nutritional status of PT. Phyto Kemo Agung Farma in 2012. The research design used in this study is through quantitative research using cross sectional study design, conducted on 16th - 20th April 2012.
The results showed that nine employees were undernutrition, 62 employees were normal nutrition, and 29 other were overnutrition. There was significant association between sex, age, educational level, marital status, and smoking habits with nutritional status of employees. Employees are expected to be given the knowledge of nutritious food that is expected to maintain an optimal nutritional status and improve work productivity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roza Maimun
"Instalasi Gizi merupakan salah satu unit pelaksana fungsional di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, melaksanakan 4 kegiatan pokok yaitu: pengadaan makanan, pelayanan ruang rawat inap, penyuluhan/konsultasi gizi dan rujukan gizi serta penelitian dan pengembangan gizi terapan. Pengadaan makanan untuk orang sakit mempunyai aspek terapi dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan memperpendek hari rawat. Makanan pasien akan berpengaruh pada citra pelayanan rumah sakit bersangkutan. Instalasi Gizi RSCM sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas pelayanan gizi dan melayani kebutuhan makanan bagi pasien dan pegawai dinas rumah sakit, memerlukan sistem pengendalian persediaan yang baik. Populasi pada penelitian ini adalah semua bahan makanan yang dibeli Instalasi Gizi RSCM. Sedangkan sampel diambil dengan menentukan bahan-bahan makanan pada kelompok A, B dan C.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata anggaran yang tidak terealisasi pada tahun 1994/1995 dan 1995/1996 berturut-turut adalah 4.9% dan 1.86%, sedangkan rata-rata perbedaan perbandingan persediaan nyata dengan ramalan tahun 1994/1995 dan 1995/1996 berturut-turut adalah 39.61% dan 39.30%. Pada perencanaan kebutuhan bahan makanan, ramalan jumlah konsumen dihitung hanya dengan melihat jumlah konsumen rata-rata 3 bulan sebelumnya tanpa memperhatikan kemungkinan trend naik atau turun. Disamping itu perencanaan kebutuhan untuk lauk hewani ditambahkan 30 porsi, sehingga perencanaan kebutuhan bahan makanan menjadi besar. Pengendalian persediaan bahan makanan tahun 1995/1996 masih belum tepat. Ramalan persediaan akhir triwulan yang digunakan untuk perencanaan bahan makanan diperoleh dari pemakaian bahan makanan 30 hari pertama. Sedangkan untuk 60 hari berikutnya dianggap 2 kali 30 hari pertama tersebut, tanpa memperhitungkan naik turunya pemakaian. Setiap jenis bahan makanan juga diperlukan sama tanpa memperhatikan seringnya penggunaan bahan makanan tersebut dan besarnya investasi, sehingga persediaan bahan makanan tidak stabil.
Dari hasil analisa ABC terhadap besarnya investasi bahan makanan pada triwulan I 1996/1997 diperoleh 18 jenis bahan makanan kelompok A, 38 janis bahan makanan kelompok B dan 109 jenis bahan makanan kelompok C, dengan besar investasi berturut-turut 70,03%; 20,09% dan 9,88%. Peramalan kebutuhan jenis bahan makanan dapat dihitung dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing, Single Moving Everage dan Trend. Pengendalian persediaan bahan makanan dilakukan dengan menghitung Economic Order Quantity (EOQ) dan Lead Time. Sedangkan untuk waktu dan jumlah pemesanan bahan makanan diperoleh dari perhitungan Order Interval dan Reorder Point (ROP).
Saran yang diusulkan :
1. Penampilan jumlah persediaan bahan makanan untuk lauk hewani sebanyak 30 porsi tidak perlu dilakukan jika perhitungan perencanaan bahan makanan sudah tepat.
2. Perlunya anggaran tambahan dari swadana untuk meningkatkan mutu makanan pasien khususnya untuk pemenuhan nilai gizi pasien.
3. Perlunya penggunaan komputer dalam pengendalian persediaan bahan makanan.

Foodstuff Stock Controlling Of Food Production In Dr. Cipto Mangonkusumo National Central General Hospital, JakartaDietary Department is one of functional unit in Dr. Cipto Mangunkusumo performs the four major activities such as food purchases, ward services, dietary consultation/instruction and referral service to nutrition problems, research and development in applied nutrition. Food purchasing to the sick patients have therapy aspect purposes to fulfill the requisites and to shorten the day care. The food of patient will be directly involved in service image of the hospital itself. Dietary department is as a responsible organization for nutrition servicing and fulfills the meals of patients and also meals of the hospital's staff and duty, requires stock control system. This research population is all of the foodstuffs to be purchased by the dietary department of RSCM, for research samples were taken to -classify foodstuff at A,B,C groups.
From the result of the research are found that approximately budgeting can't be realized in 1994/1995 and 1995/1996 on sequence were 4,9% and 1,86%, where as in comparison of differential from the real stock with a prediction in 1994/1995 and 1995/1996 are as follows 39,61% and 39,30%. The foodstuff requisite planning, consumer amount prediction just was calculated by looking at average consumer amount prior to 3 months ignorance fluctuation of possibility tendency. Besides the livestock requisite planning is added 30 portions so making foodstuffs planning is increased. Foodstuff stock controlling in 1995/1996 weren't suitable. Stock prediction at last first three-months was used to foodstuff planning taking from the first 30 days foodstuff consumption. For the next 60 days will be estimated double days from the first 30 days, without calculating the fluctuation consumption. Each varieties of foodstuff also are needed on the same level without showing repeatedly on utilization of the foodstuff and have large investment, making the foodstuff stock was unstable.
From the result of ABC analysis to be knowledgeable about a large of foodstuff and C group 109 varieties of foodstuff, with investment as follows 70,04%, 2004% and 9,92%. Foodstuff variety requisite prediction can be counted by using the methods of single exponential smoothing, single moving average and trend. Foodstuff stock controlling was performed to calculate the economic order quantity (EOQ) and lead time. And for foodstuff order values and when foodstuff timing were obtained by calculating order interval and reorder point (ROP).
The recommendation are:
1. Foodstuff stock amount improvement for 30 portions of livestock can?t be realized if the calculation of foodstuff is done properly.
2. The additional budgeting of private funding improves the patient food quality, especially to fulfill nutrition value of the patients.
3. Computerization programmed should be prepared in stock and foodstuff controlling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Melinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 28 Jakarta dan SMP Negeri 1 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan 50,3% responden sering mengonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi makan pagi (p-value 0,028; OR 3,054) dan contoh dari orangtua (p-value 0,002; OR 2,785).
Analisis multivariat menunjukkan bahwa contoh dari orangtua menjadi faktor yang paling berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Walaupun responden sering mengonsumsi buah dan sayur tetapi rata-rata buah dan sayur yang dikonsumsi setiap harinya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan contoh yang baik dari orangtua dalam hal mengonsumsi buah dan sayur serta lebih mengajak anaknya untuk teratur dalam makan pagi.

The purpose of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among student in SMPN 28 Jakarta and SMPN 1 Jakarta. This study was held in April until May 2013. The method used in this study was cross sectional design with questionnaire and FFQ as an instrument. The result of this study showed that 50,3% respondent often consumed fruit and vegetable. From analyses data used chi-square, there were significant association between breakfast frequency and parents modeling.
Multivariate analysis showed that the strongest correlations fruit and vegetable consumption was parents modeling. Eventhough, they often consumed fruit and vegetable, the mean of fruit and vegetable which consumed everyday is so little. So that, parents must be a good models for their teenagers and ask their teenager to breakfast regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wijayanti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko makanan dan minuman jajanan pada anak sekolah dasar di Kabupaten Sukabumi tahun 2012. Data sekunder yang digunakan bersumber dari data BBTKL-PP Jakarta. Dari hasil uji statistik yang dilakukan menemukan hubungan yang bermakna antara cuci tangan dan kebersihan pribadi dengan hasil uji bakteriologis E. coli serta cuci tangan dengan hasil uji bakteriologis Bacillus cereus (p<0,05). Akhirnya disarankan bahwa masih perlu dilakukan penyuluhan pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) bagi komunitas sekolah (guru, murid dan pedagang jajanan di sekolah), pemberdayaan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan penyediaan fasilitas sanitasi di sekolah-sekolah, terutama tempat cuci tangan dan alat makan.

The research is aimed to know risk factor snacks food and drinks on children elementary school in Sukabumi Distric year 2012. The data was used from BBTKL – PP Jakarta. The resulted from statistical test founded relationship meaningfully between hand wash and personal hygiene with bacteriologis E. Coli test result and hand wash with bacteriologis Bacillus cereus (p<0,05) test result. Finally, that sugested need to do counseling of Clean and Healthy Living Behavior, and Washing Hand Wearing Soap for school comunity ( teacher, children, and school food traders), School Healthy Unit Empowerment, and provision of sanitation fasility in schools, especially washbowl and cutlery."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>