Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 2012
306.7 TAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: University Press, 1998
306.709 73 SEX
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astrida Budiarti
"Seksualitas merupakan keinginan menjalin relasi, kemesraan, dan cinta. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap fenomena pengalaman seksualitas perempuan selama masa kehamilan. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif sesuai filosofi Hussler digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode interview semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan tehnik analisa data Colaizzi. Sebanyak 8 ibu post partum berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil penelitian adalah diidentifikasinya 4 klaster tema, yaitu ekspresi kasih sayang selama masa kehamilan, coital activity selama masa kehamilan, pelayanan keperawatan seksualitas selama masa kehamilan, dan harapan terhadap petugas kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bagi perawat untuk proaktif melakukan pengkajian dan memberikan asuhan keperawatan yang berhubungan dengan aspek seksualitas selama masa kehamilan. Selanjutnya direkomendasikan bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum mata ajar keperawatan maternitas terkait konseling seksualitas pada level S2 keparawatan maternitas.

Sexuality was a desire to built relationship, intimacy and love. The aim of this research was to explore the phenomenon of women experience of sexuality during pregnancy. A qualitative approach with Husserlian phenomemenological design was used in this research. Data was obtained by a semi-structured interview and analyzed by using the Colaizzi?s method. There were 8 postpartum mothers participated in this research.
The result was 4 clusters of themes, which were the expression of love and care during the pregnancy, coital activity during pregnancy, nursing service for pregnant women and the expectation toward health care team. Based on the result, it was recommended for nurses to be proactive in assessing and providing nursing care related to women sexuality during pregnancy. Furthermore, it was recommended for nursing education institution to develop curriculum that incorporated sexuality counseling during pregnancy in maternity nursing subject in master degree."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hyde, Janet Shibley
New York: McGraw-Hill, 1983
612.6 HYD u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Narisa Nurazizah
"Tiap masyarakat tentunya berbeda-beda dalam mengonstruksi seksualitas mereka dan hal tersebut tercermin pada norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut. Saya berusaha menjelaskan hubungan antara konstruksi masyarakat Mekarwaru tentang seksualitas perempuan dalam titik ini pengawasan dan pengaturan seksualitas kepada perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, metode life-history, observasi partisipan, dan wawancara mendalam dengan melibatkan tidak hanya para perempuan sebagai subjek yang diawasi dan diatur, tapi juga orang tua, aparat desa, remaja Karang Taruna, serta masyarakat sekitar yang saya kategorikan menjadi gossipers sebagai bentuk triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian saya, ada dua hal yang menjadi alat untuk mengontrol seksualitas perempuan Mekarwaru, yakni pertalian rasa malu (kinship of shame) dan gosip. Rasa malu nyatanya tak dapat muncul begitu saja, tetapi diaktifkan menggunakan gosip. Tulisan ini juga ingin menunjukan bahwa aliran kekuasaan tidak melulu secara top-down ataupun bottom-up, tapi juga horizontal. Hal ini tercermin dari pelaksanaan apel malam serta bekerjanya pertalian rasa malu [kinship of shame] dan gosip sebagai praktik village biopower untuk mewujudkan performative regulation.

Each community constructs their ows sexuality, which could be reflected in their social norms that they carries and applies. Through this writing, I explained the connections between the social construction in the village of Mekarwaru regarding their women’s sexuality with the surveillance and sexuality regulation for women. I use ethnographic approach, life-history methods paired with participant observation and in-depth interview to not only the women as the subject that are being watched and regulated, but also their parents, village apparatus, Remaja Karang Taruna, and the community members that I categorizes as ‘the gossiper’ as a form of triangulation. My research shows that there’s two things that plays the role as a ‘tool’ to control Mekarwaru’s women’s sexuality, that are kinship of shame and gossip. The shame aspect could not stand by itself without the active role of gossip. Through this writing, I would also like to show that power flow is not as stagnant as ‘top-down’ or ‘down-top’, but could also be horizontal, which proven through the ’apel malam’ activity, and the work of kinship of shame with gossip as a practice of village biopower to manifest the performative regulation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Indrayati Ganis
"Penelitian dilakukan untuk rnengetahui hubungan tingkat pengetahuan seksualitas dengan persepsi remaja terhadap perilaku seks pranikah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 67 Jakarta Timur dengan 100 responden remaja. Penelitian menggunakan metode purposive random sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai p=0,592 >= nilai α=0,05 sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan seksualitas dengan persepsi remaja terhadap perilaku seks pranikah. Penelitian ini merekomendasikan adanya faktor lain yang lebih mempengaruhi persepsi remaja terhadap perilaku seks pranikah.

The objective of this research is to know the relationship between sexuality knowledge and the perception of adolescence about sexual behavior before marriage. The subjects of this research are 100 students of SMAN 67 Jakarta Timur. This research use purposive random sampling method.
The result of analysis shows that p value=0,592 >= α=0,05 so that there is no significant correlation between a sexuality knowledge and the perception of adolescence to sexual behavior before marriage. These research recommend another factor that more influence the perception of adolescence about sexual behavior before marriage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5806
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Aprilia Kumala Dewi
"ABSTRAK
Remaja mengalami masa pubertas, yaitu masa dimana terjadi perkembangan
menuju maturasi atau menuju tahap dewasa. Pubertas ini dialami oleh remaja,
khususnya remaja awal. Dari studi pendahuluan 36 dari 41 siswa SMPIT
Anugerah Insani telah mengalami salah satu ciri pubertas yaitu menstruasi
ataupun mimpi basah. Skripsi ini membahas tingkat pengetahuan siswa SMPIT
Anugerah Insani tentang perkembangan seksualitas remaja awal. Desain pada
penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif, yaitu menggambarkan
mengenai tingkat pengetahuan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 69,1%
responden (n=65) yang memiliki pengetahuan rendah. Responden yang memiliki
pengetahuan tinggi 30,9% (n=29). Responden rata-rata berusia 13 tahun dengan
jenis kelamin laki-laki berjumlah 57,4% dan sisanya perempuan. Mayoritas diasuh
oleh orang tua (97,8%, n=92). Informasi utama tentang perkembangan seksualitas
sebagian besar dari teman (44,7%, n=42).

Abstract
Adolescents experience puberty, which is the era of progress towards maturation
or to the adult stage. Puberty is experienced by young people, especially his early
teens. From a preliminary study 36 of the 41 students Islamic Junior High School
Anugerah Insani Bogor has been one of the traits of puberty is menstruation or
wet dreams. This study discusses the students' level of knowledge about the
development of the Islamic Junior High School Anugerah Insani early adolescent
sexuality. Design of the study is a descriptive design, which describes the level of
knowledge. The results showed that there were 65 respondents (69.1%) who had
low knowledge. Respondents who have high knowledge about 30.9% (n=29). The
average respondent was 13 years old. The majority are cared for by parents
(97.8%, n = 92). The main information about the development of sexuality mostly
from friends (44,7%, n=42)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiha Nefissa Kinandera
"This study investigates how construction of female sexuality is represented in the game VA11 Hall-A: Cyberpunk Bartender Action. Research on female sexuality and objectification in video games thus far has focused predominantly on visual aspects, which creates a research gap in language-based representations. Visual novel-type games are also seldom discussed using Critical Discourse Analysis (CDA) despite its predominantly text-based gameplay. The present study employs qualitative research methods, aided with Fairclough (2001)’s three-dimensional model of CDA and Nussbaum (1995)’s objectification theory. The study examines four thematically relevant dialogues from the game, predominantly from the perspective of female characters, with one dialogue including the perspective of a male character. The result of the analysis shows that the construction of sexuality in the game depicts emphasis on the female body in relation to physical attractiveness, as well as fragmenting body parts for the enjoyment of other characters in the game. Although the findings also show attempts to challenge patriarchal norms and stigma against women expressing their sexuality, further examination on the linguistic features in the game’s dialogues finds depictions that contradict this effort. The findings are interpreted as the game maker’s attempt to show charming and attractive characters to the players. The study believes that sexualised representation of female characters in the game is likely shaped by the dominant discourse on sexuality, and in turn, ultimately contributes to the perpetuation of this cultural phenomenon. This highlights the importance of scrutinising the representation of female sexuality, given the growing popularity of video games and ideological influence of pop culture in society.

Penelitian ini menyelidiki bagaimana konstruksi seksualitas perempuan direpresentasikan dalam game VA11 Hall-A: Cyberpunk Bartender Action (Valhalla). Penelitian-penelitian sejauh ini tentang seksualitas dan objektifikasi perempuan dalam video game baru berfokus pada aspek visual. Maka dari itu, terdapat kesenjangan penelitian dalam representasi berbasis bahasa untuk topik tersebut. Game berjenis visual novel juga jarang dibahas dengan menggunakan Critical Discourse Analysis (CDA) meskipun jenis game ini didominasi gameplay berbasis teks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan model three-dimensional CDA oleh Fairclough (2001) dan teori objektifikasi Nussbaum (1995). Studi ini mengkaji empat dialog yang relevan secara tematis dari game tersebut, sebagian besar dari perspektif karakter perempuan, dengan satu dialog termasuk perspektif karakter laki-laki. Hasil analisis menunjukkan bahwa konstruksi seksualitas dalam game tersebut menggambarkan penekanan pada tubuh dan daya tarik fisik perempuan, serta fragmentasi bagian tubuh untuk kesenangan karakter lain dalam game tersebut. Valhalla menunjukkan upaya untuk menantang norma patriarki dan stigma terhadap perempuan dalam mengekspresikan seksualitasnya. Namun, penelitian lebih lanjut terhadap fitur linguistik dalam dialog game tersebut menemukan gambaran yang bertentangan. Temuan ini dimaknai sebagai upaya dari produser game untuk menampilkan karakter perempuan yang menarik kepada pemain game. Studi ini meyakini bahwa representasi seksualitas karakter perempuan dalam Valhalla dibentuk oleh pandangan normatif tentang seksualitas. Hal ini berkontribusi dalam melanggengkan representasi karakter perempuan yang konsisten dengan objektifikasi seksual. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mengkaji kembali representasi seksualitas perempuan, terutama karena semakin populernya video game dan pengaruh ideologi yang terkandung dalam budaya populer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carroll, Janell L.
United State: Thomson Wadsworth, 2007
616.69 CAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Reza Chairani
"ABSTRAK
Inses merupakan salah satu isu yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Ketika mendengar kata inses, masyarakat cenderung memiliki konotasi negatif mengenai isu tersebut. Penyebab kecenderungan ini adalah berbagai peraturan dan norma dalam masyarakat yang sudah ada sejak lama dan memiliki sanksi yang berat jika dilanggar. Hal ini menyebabkan ketika peristiwa inses terjadi, peninjauan dari sudut pandang pelaku luput untuk dilakukan. Penelitian ini mencoba membahas inses dari sudut pandang seksualitas pelaku, mengulik lebih dalam mengenai alasan mengapa pelaku memilih untuk melakukan inses dan bagaimana pelaku memaknai hubungan inses dibalik tabu inses yang kuat di masyarakat. Data yang didapat selama penelitian kemudian ditelaah dengan sudut pandang antropologi, dalam perdebatan antara Freud yang mengatakan bahwa inses merupakan hal alamiah, dan Westermarck yang mengatakan bahwa manusia secara alamiah menghindari inses. Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih sembilan bulan menggunakan metode kualitatif, wawancara mendalam untuk mengulik life history, serta studi literatur. Penelaahan peristiwa inses dari sudut pandang seksualitas pelaku akan memberi gambaran yang lebih luas mengenai peran lingkungan sosial dalam peristiwa inses serta pembahasan kembali mengenai cultural constraints yang ada dalam masyarakat.

ABSTRACT
Incest is a very sensitive issue for Indonesian people in general, as people tend to connote that word to negative things. The negative tendency is due to various rules and norms that established the sanction to those who violated the rules. It is then caused people to overlook the doer rsquo s point of view. This research discusses incest from the doer rsquo s sexuality, to seek more about the reason why they choose to do incest and how they percieved what they have done amongst the strong taboo in society. Data collected during the time of research then being analized from anthropological perspective, between Freud mdash who said that incest is a natural thing mdash and Westermarck mdash who said that human naturally averse to do incest mdash theory debate. The data were collected over a period of approximately nine months using qualitative methods, in depth interviews to know the doer rsquo s life history, and literature studies. Seeing incest from the doer rsquo s sexuality will give broader picture of the social environment rsquo s roles in the context of incest itself and give space to reconsider about cultural constraints that exist in society."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>