Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Budiharjo, 1944-2014
Jakarta: Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2012
306.09 EKO t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2020
574.509 598 DIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
305.8 KEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asyura
"Kemponan merupakan perwujudan kebudayaan lokal masyarakat Melayu Pontianak yang mengajarkan nilai sosial dalam bentuk sugesti. Kemponan merupakan budaya menghargai dan mengapresiasi sebuah tawaran ataupun pemberian orang lain berupa makanan dan minuman. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya kemponan berdasarkan sebab dan media terjadinya, pola pencegahannya, dan nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebab terjadinya budaya kemponan ialah adanya sugesti negatif dalam diri seseorang mana kala tidak memakan atau meminum yang disuguhkan atau yang diinginkan sehingga akan menimbulkan bala atau celaka bagi orang tersebut. Media terjadinya kemponan ialah makanan dan minuman, bahkan terdapat beberapa makanan dan minuman yang disakralkan oleh masyarakat Melayu Pontianak. Sebagai sebuah ‘sugesti negatif’ kemponan dapat dicegah dengan cara ‘dipatahkan’ melalui perilaku khas yang disebut jamah, cempalet, dan palet; yang mengandung nilai-nilai sosial yang berfungsi sebagai penangkal bala atau celaka mana kala seseorang menolak ajakan untuk menyantap makanan ataupun minuman tertentu yang dianggap sakral. Di dalam perilaku menjamah, cempalet dan palet, budaya kemponan mengandung nilai kearifan lokal yaitu 1) nilai budaya saling menghargai sesama manusia, 2) nilai budaya menghargai alam, dan 3) nilai budaya religi.

Kemponan is an embodiment of Pontianak Malay local culture which teaches social values in the form of suggestion. Kemponan is regarded as the culture which acknowledges and appreciates someone’s offer or gift especially food and beverage. This research was qualitative research with in-depth interview technique. The purpose of this research was to describe kemponan according to the reason, its media, prevention pattern and social culture value within it. This research has shown that kemponan happened because of negative suggestion in someone who believes that harm or accident may happen if he/she does not eat or drink what has been offered by the host. Media of kemponan is food and beverage, even sacred refreshment of Pontianak Malay. As a negative suggestion, some certain actions can break kemponan, either by touching the refreshment or saying the words ‘cempalet’ and ‘palet’ which contain social values to prevent unexpected harm if someone refuses the offer of sacred refreshment. The local wisdom of kemponan in touching the offer or saying ‘cempalet’ ‘palet’ are 1) the cultural value which appreciates fellow human beings; 2) the cultural value which appreciates the nature; and 3) the religious and cultural value."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Medan: Balai Arkeologi Medan, 2010
913.92 KEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lucas Partanda Koestoro
Medan: Balai Arkeologi Medan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata , 2010
930.1 KEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Purwahyuningtyas
"Kearifan lokal menjadi budaya bagi masyarakat Jawa, khususnya di Keraton Yogyakarta. Skripsi ini menjelaskan bagaimana abdi dalem di KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta melestarikan manuskrip dan bagaimana pihak keraton menyikapi perkembangan budaya modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi yang mana fokus kepada perlakuan abdi dalem sebagai pelaku pelestari manuskrip. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta masih eksis hingga kini dengan cara kearifan lokal dan pihak keraton menerima adanya perkembangan budaya modern tanpa meninggalkan budaya tradisional.

Local wisdom becomes a culture for Javanese peoples, mostly in Keraton Yogyakarta. This mini - thesis describes about how abdi dalem preserving, conserving the manuscript in KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta also how abdi dalem responding the globalization. This research is qualitative etnography method. The focus of this study is abdi dalem as a preservator and conservator. The results suggest that KHP Widya Budaya Keraton Yogyakarta still exist until now with local wisdom and keraton accept the globalization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Andi Mangeppe Manggabarani
Bogor: Universitas Pertahanan, 2017
345 JPUPI 7:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>