Ditemukan 118885 dokumen yang sesuai dengan query
M. Urfi Setiawan Fudaili
"Artikel ini membahas mengenai perilaku konsumtif di media sosial melalui kajian atas gaya busana seorang selebritas, dalam hal ini penyanyi Syahrini di media Instagram. Di era postmodern seperti saat ini, perilaku konsumeris yang dilakukan oleh masyarakat konsumen sudah jamak terjadi, yang pada akhirnya berujung pada fenomena gaya hidup konsumerisme. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep masyarakat konsumeris yang dikemukakan oleh Jean Baudrillard. Syahrini, sebagai seorang selebritas, dengan memanfaatkan media sosial Instagram tidak lagi hanya mengonsumsi produk-produk mewah miliknya tersebut, melainkan mengonsumsi citra yang ditawarkan oleh produk-produk tersebut. Ia tidak lagi mengonsumsi objek hanya karena kegunaan atau fungsi dari suatu objek konsumsi, melainkan karena citra atau tanda dari objek tersebut.
This article discusses about consumer behavior in social media by analyzing a celebrity’s fashion, in this case Indonesian pop singer Syahrini in Instagram. In this post-modern era, consumer behavior conducted by the consumer society is happening, which ultimately led to the phenomenon of concumerism lifestyle. This research conducted by using the concept of consumer society by Jean Baudrillard. Syahrini, as a celebrity, by utilizing social media Instagram, not only consumes her luxury products, but also consumes the image that is offered by the products. She is no longer consuming an object simply because of the usability or functionality of consumption’s object, but because of its image or its sign."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dimas Rizki Alfandi
"Penelitian ini berfokus untuk menjelaskan perilaku konsumtif generasi Y akibat paparan iklan di media sosial. Studi terdahulu tentang consumption behavior menunjukkan hubungan yang saling terkait dengan social media marketing. Akan tetapi penelitian terdahulu tidak membahas secara khusus faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumtif dalam konteks pemasaran produk melalui media sosial. Peneliti memilih Instagram sebagai media penelitian disebabkan memiliki intensitas dan pengguna yang lebih tinggi dibanding dengan media sosial lainnya. Pada penelitian sebelumnya juga dijelaskan bahwa generasi Y merupakan kelompok usia yang paling sering terpapar iklan di media sosial dan menunjukkan perilaku konsumtif pada barang-barang tertentu. Terciptanya perilaku konsumtif generasi Y tidak terlepas dari faktor sosial dan bentuk iklan yang ada di media sosial. Dengan begitu penelitian ini berfokus pada perilaku konsumtif generasi Y yang disebabkan oleh iklan suatu barang di media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Untuk mencegah konsumsi produk yang berlebihan sangat penting untuk menganalisis fenomena social media marketing dalam menjelaskan perilaku konsumtif generasi Y. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pemasaran melalui Instagram dapat mempengaruhi perilaku konsumtif generasi Y. Pada umumnya mereka lebih tertarik pada iklan di Instagram yang mampu menunjukkan konsep yang berbeda dan detail produk. Selain itu, tindakan prosumption menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan followers di Instagram. Perilaku konsumtif yang terjadi memang didorong akan fitur iklan di Instagram, namun generasi muda dapat mencegah itu dengan menentukan skala prioritas kebutuhan.
On social media. Previous studies about consumptive behavior show an interrelated relationship with social media marketing. However, previous studies did not specifically discuss the social factors that influence consumptive behavior in the product marketing context through social media. Instagram is the main focuse for the social that is used in this research, which it is based on the high intensity of advertising on Instagram compared to other social media. In previous studies, it was also explained that generations Y are the age group most often exposed to advertisements on social media and show consumptive behavior on certain products. The creation of consumptive behavior of generations Y cannot be separated from social factors and forms of advertising on social media. Individuals who are often exposed to advertisements on social media will be stimulated to buy some product.The advertising content and social factors become the main factors that cause a person to become consumptive of certain products. This research is using qualitative method by collecting datas through observation, interviews, and literature study. To prevent excessive consumption, it is very important to analyze the phenomenon of social media marketing to explain the consumptive behavior of generations Y. Based on the results of this study, it shows that marketing through Instagram can affect the consumptive behavior of Generation Y. In general, they are more interested in advertising on Instagram, which is able to show different concepts and product details. In addition, the act of prosumption is one of the factors that influence followers' decisions on Instagram. Consumptive behavior that occurs will indeed assess the advertising features on Instagram. The younger generation can prevent it by determining the priority scale of needs."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Marbun, Chiquita Carolyne
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan keputusan konsumen dan hal-hal yang turut berperan dalam melakukan pembelian produk fashion di sosial media Instagram menggunakan konsep pembuatan keputusan pembelian klasik dari Engel, Kollat, dan Blackwell yang telah diaplikasikan di beberapa jurnal pembelian online terdahulu dan dikembangkan oleh Darley, Blankson, dan Luethge pada tahun 2010 untuk model keputusan pembelian online. Dengan menggunakan metode induktif kualitatif dan melakukan wawancara mendalam pada pengguna yang pernah melakukan pembelian online di Instagram, ditemukan bahwa proses pembuatan keputusan konsumen yang diambil tidak membentuk model yang linier seperti yang dikemukakan sebelumnya, namun membentuk model yang lebih kompleks dan fleksibel antar tahap, dimana ketika berada di suatu tahap, informan dapat maju ke tahap berikutnya atau kembali ke tahap sebelumnya. Tahapan tersebut adalah Pemebelian vs Browsing, Multi-pencarian, Komparatif vs Konsisten, Beli dan Transfer, serta Tahap Penghindaran Toko, Pembelian Ulang, Testimonial Rekomendasi. Ditemukan pula hal-hal yang turut berperan dalam pembuatan proses pembelian tersebut adalah keadaan karakteristik indivdual, keadaan situasional ekonomi, karakteristik produk, atribut pelayanan toko, serta kelompok referensi.
The research aim to explore the process of consumer decision making and related things that have roles in fashion product purchases on Instagram social media using the classic decision making concept from Engel, Kollat, and Blackwell that have been applied on prior several online purchasing journal and also developed by Darley, Blankson, and Luethge in 2010 for online purchase decision making model. Using qualitative inductive method by doing in depth interview to users that also consumers of Instagram online purchasing, it is found that the consumer decision making process does not create a linear model as has been proposed earlier, but more complicated and flexible between stages which informant can move to the next stage or go back to the prior stage. The stages are Buying vs Browsing, Multi search, Comparative vs Consistent, Purchase and Transfer, and Store avoidance, repurchase, testimonials and recommendation. The study also found that individual characteristics, situational economic situation, product characteristics, store attributes services, and reference group take parts in shaping consumer purchase decision making process."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48067
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Intan Sarah Ceasaria
"Kini salah satu strategi yang dilakukan oleh pemasar di dunia digital yaitu dengan menggunakan strategi influencer marketing. Strategi ini digunakan brand sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan kesadaran khalayak terhadap suatu brand maupun jasa melalui media sosial yang dianggap dekat dengan khalayak.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh seorang influencer yang bekerja sama dengan produk fashion akun @zaloraid dalam strategi pemasaran dan promosi produknya di Instagram. Menggunakan metode analisis konten kuantitatif dan kualitatif yang diunggah oleh influencers @zaloraid, dengan melihat jumlah likes dan comment dari unggahan foto influencers tersebut. Selain itu, juga melihat empat kriteria pengukuran dari konsep Influencer Marketing (Duncan Brown dan Nick Hayes, 2008) dalam menentukan Influencer yang dilakukan oleh @zaloraid berdasarkan Market Reach, Frequency of Impact, Quality of Impact dan Closeness to Decision.
Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa penggunaan social media influencer sangat berpengaruh pada strategi pemasaran yang dilakukan Zalora Indonesia. Dengan banyaknya followers yang dimiliki oleh influencer tersebut di Instagram, dan strategi pemasaran melalui influencer marketing dapat diterima dengan baik oleh para pengikutnya, sehingga masing-masing akun juga mendapatkan feedback yang positif dari followers-nya.
Nowadays, one of the strategies carried out by marketers in the digital world is Influencer Marketing strategy. This strategy is used by brands as a marketing strategy to increase audience awareness of a brand or service through social media that is considered close to the audience. This paper aims to see the impact of an influencer working with @zaloraid fashion products for their marketing strategies and product promotion on Instagram. Using quantitative and qualitative content analysis methods uploaded by @zaloraid influencers, by looking at the number of likes and comments from their photos. Moreover, this paper also used the four measurement criteria from the concept of Influencer Marketing (Duncan Brown and Nick Hayes, 2008) in determining Influencers conducted by @zaloraid based on Market Reach, Frequency of Impact, Quality of Impact and Closeness to Decision. The results of this paper found that the use of social media influencers is very influential on the marketing strategy undertaken by Zalora Indonesia. With the number of followers that these influencers have on Instagram, and marketing strategies through Influencers Marketing can be well received by the audience, therefore each account gets positive feedback from its followers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Clarissa Setyadi
"Media sosial telah menjadi salah satu sarana bagi brand dan pemasar untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Media sosial menyediakan cara baru bagi brand untuk berinteraksi dan menjalin hubungan yang erat dengan konsumen melalui penerapan strategi pemasaran media sosial. Salah satu hal utama yang dapat dicapai oleh pemasar dalam penggunaan strategi pemasaran media sosial adalah keterlibatan konsumen yang dapat diterjemahkan ke dalam pembelian produk, penciptaan word-of-mouth, pemberian rekomendasi dan penciptaan hubungan yang erat antara konsumen dengan brand.
Tulisan ini ditujukan untuk menganalisis strategi pemasaran media sosial Instagram sebagai salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh brand yang dilakukan oleh brand sepatu Ittaherl. Hasil analisis memperlihatkan adanya sebelas strategi pemasaran media sosial yang dilakukan Ittaherl yang menciptakan enam manifestasi keterlibatan konsumen.
Social media has been one important platform for brand and marketer to communicate with their consumer. Social media provides new way for brand to interact and have a firm relation with consumer through the application of social media marketing strategy. One of main thing to be achieved by marketer in applying social media marketing strategy is consumer engagement that can be translated to product purchase, word-of-mouth creation, recommendation giving and firm relation between consumer and brand.This writing is intended to analyze social media marketing strategy in Instagram as one of most used social media by brand which is done by Ittaherl. The results show Ittaherl has done eleven strategies of social media marketing that creates six manifestations of consumer engagement."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sembiring, Surya Anantatama
"
ABSTRAKPenelitian ini mengkaji hiperrealitas Modest Fashion yang dilakukan oleh influencer fashion traveler melalui foto perjalanan berwisata yang diunggah di Instagram. Dian pelangi merupakan seorang fesyen desainer dan juga influencer fashion traveler yang memiliki pengaruh di Indonesia. Rekam gambar dari aktivitas berwisata yang dilakukan dengan penggunaan modest fashion di abadikan melalui teknologi kamera yang diunggah di Instagram ini kemudian dijelaskan melalui pemikiran Jean Baudrillard yang dimulai dari masyarakat konsumeris hingga hiperrealitas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara crawling data akun media sosial Instagram Dian Pelangi kemudian gambar yang sesuai dengan konsep terkait influencer fashion traveler di analisis menggunakan semiotika sosial guna menampilkan sumber semiotik yang kemudian dielaborasi dengan gagasan yang dimiliki oleh Baudrillard terkait masyarakat konsumeris dan hiperrealitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hiperrealitas modest fashion yang dilakukan oleh Dian Pelangi melalui unggahan foto perjalanan wisata di Instagram untuk menaikkan nilai yang sebelumnya melekat pada nilai kegunaan Modest Fashion sebagai pakaian sederhana menjadi nilai simbol baru. Dian Pelangi sebagai influencer fashion traveler melakukan aktivitas berwisata guna membedakan dirinya dengan influencer fashion lainya sehingga apa yang tampak dari penggunaan modest fashion Dian Pelangi berbeda dengan influencer modest fashion lainnya. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unggahan foto penggunaan modest fashion dalam berwisata di Instagram menampilkan sisi berbeda dalam pembentukan nilai baru dalam penggunaan modest fashion di media sosial Instagram
ABSTRACTThis study examines the Modest Fashion hyperreality carried out by influencer fashion travelers through photos of travel trips uploaded on Instagram. Dian Pelangi is a fashion designer and influencer of fashion traveler who has influence in Indonesia. Image recordings of travel activities carried out with the use of modest fashion are captured through camera technology uploaded on Instagram and then explained through Jean Baudrillard`s thoughts, starting from consumerist society to hyperreality. Data collection was done by crawling data from Dian Pelangi`s Instagram social media account and then drawing in accordance with the concepts related to influencer fashion traveler in an analysis using social semiotics to display semiotic sources which were then elaborated on Baudrillard`s ideas related to consumerism and hyperreality. The results showed that there was a modest hyperreality of fashion carried out by Dian Pelangi through uploading travel photos on Instagram to increase the value previously attached to the value of the usefulness of Modest Fashion as simple clothing into a new symbol value. Dian Pelangi is a fashion traveler influencer to do activities to distinguish herself from other fashion influencers so that what appears from the use of Dian Pelangi`s fashion modest is different from other fashion modest influencers. Then, the results of this study indicate that uploading photos of the modest use of fashion in traveling on Instagram show a different side in forming new values in the use of modest fashion on Instagram social media.
"
Lengkap +
2019
T53068
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Michelle Amorra Thiananda
"
ABSTRAKPerkembangan teknologi telah membawa munculnya jaringan baru yang dikenal dengan media sosial. Melalu media sosial setiap orang dapat berkomunikasi dan berbagi maupun mendapatkan informasi dengan yang lain. Media sosial juga dapat meningkatkan eksistensi seseorang melalu akun pribadinya. Salah satu dari media sosial tersebut adalah Instagram. Di Indonesia, Instagram dimanfaatkan individu maupun komunitas untuk berkomunikasi dengan dunia. OOTDIndo (Outfit of the Day Indonesia) adalah salah satu komunitas fashion yang memanfaatkan media sosial Instagram. Tujuannya adalah untuk mewadahi para remaja untuk mengekspresikan diri mereka melalu pakaian mereka. OOTDIndo menjaga konsistensinya dengan menggunakan Instagram sebagai media penyebaran fashion trend.
ABSTRACTThe development of technology has brought about the emergence of new network, known as social media. Through social media everyone can communicate and share and receive information with others. Social media can also improve one's existence through his personal account. One of the social media is Instagram. In Indonesia, Instagram is exploited by individuals and communities to communicate with the world. OOTDIndo (Outfit of the Day Indonesia) is one of the fashion community that utilizes social media Instagram. The aim is to facilitate the youth to express themselves through their clothes. OOTDIndo maintain consistency by using Instagram as a medium for the spread of a fashion trend."
Lengkap +
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Gracias Theobaldi Pujima S.
"Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan strategi social media marketing yang dilakukan oleh Kafe Nurani Bicara dan melakukan analisis secara ringkas mengenai consumer engagement pada strategi social media marketing tersebut. Nurani Bicara dalam menghadapi kondisi pandemi dan ketatnya persaingan akibat laju pertumbuhan kafe memutuskan untuk menggunakan strategi social media marketing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desk research. Terdapat tiga dimensi yang digunakan oleh Nurani Bicara dalam strategi social media marketing-nya, yaitu hiburan, interaksi, dan kekinian. Melalui penggunaan ketiga dimensi tersebut, Nurani Bicara berhasil menciptakan consumer engagement dalam bentuk konsumsi, kontribusi, dan kreasi.
This paper aims to describe the usage of the social media marketing strategy implemented by Nurani Bicara Cafe and conduct a brief analysis of the consumer engagement from the social media marketing strategy. Facing the pandemic condition and tough competition on the market, Nurani Bicara decided to use a social media marketing strategy. The method used in this paper is desk research. There are three dimensions that Nurani Bicara used in the social media marketing strategy: entertainment, interaction, and trendiness. Using the three dimensions above, Nurani Bicara has successfully built consumer engagement in the form of consumption, contribution, and creation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muchammad Farchan Febriananto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah consumer engagement dari suatu platform media sosial dipengaruhi oleh keberadaan User-Generated Content (UGC) di dalamnya. Konsep UGC mencakup berbagai pola di media sosial ketika masing-masing individu memilih untuk mengonsumsi, berkontribusi, atau membat UGC baru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengguna instagram, khususnya milenial dan generasi Z yang berdomisili di Jabodetabek. Terdapat sebanyak 197 responden terkumpul yang menggunakan metode purposive sampling. Kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan efek signifikan dan positif dari UGC pada niat para pengguna Instagram untuk engage dengan platform tersebut, serta pengaruh dari nilai yang dirasakan dari UGC terhadap penggunaannya. Temuan ini memperdalam pemahaman mengenai mekanisme mendasar UGC dalam keterlibatannya dengan consumer engagement di Instagram, sehingga implikasi tersebut dapat digunakan oleh manajer, marketers. UMKM, dan lainnya dalam menentukan metode yang tepat dalam mengembangkan akun Instagram mereka dengan UGC.
This research aims to determine whether consumer engagement on a social media platform is influenced by the presence of User-Generated Content (UGC) within it. The concept of UGC encompasses various patterns on social media when individuals choose to consume, contribute to, or create new UGC. The sample used in this study consisted of Instagram users, specifically millennials and Generation Z living in Jabodetabek. A total of 197 respondents were collected using purposive sampling method. The data was then processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study show a significant and positive effect of UGC on the intention of Instagram users to engage with the platform, as well as the influence of the perceived value of UGC on its usage. These findings deepen the understanding of the fundamental mechanism of UGC in its involvement with consumer engagement on Instagram, so that these implications can be utilized by managers, marketers, SMEs, and others in determining the appropriate methods to develop their Instagram accounts with UGC."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanako Fatimah Pertiwi
"Maraknya pertumbuhan e-commerce dan pengguna media sosial di Indonesia telah menggeser penjualan barang fashion dari offline ke online. Konten seringkali dibuat melalui dari perusahaan saja, namun sekarang penting memahami persepsi pelanggan mengenai sebuah merek berdasarkan konten dari orang lain yang dibagikan di media sosial. Banananina merupakan e-commerce yang menjual barang mewah yang memanfaatkan Instagram sebagai media untuk memasarkan produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi media sosial Instagram baik oleh pengguna (user-generated content) maupun perusahaan Banananina (firm-generated content) yang dapat membentuk e-WOM terhadap minat beli konsumen pada produk merek Banananina. Kuesioner disebarkan kepada 162 pengikut Instagram Banananina di Jakarta dan belum pernah membeli produk Banananina. Kemudian data hasil penelitian diolah dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah bahwa user-generated content dan firm-generated content memiliki pengaruh signifikan terhadap e-WOM. Kemudian e-WOM secara signifikan memengaruhi minat beli dan juga ekuitas merek. E-WOM yang dimediasi oleh ekuitas merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada merek Banananina di media sosial Instagram.
The rapid growth of e-commerce and social media users in Indonesia has shifted sales of fashion goods from offline to online. Content is often created through the company alone, but now it is important to understand customer perceptions of a brand based on content from other people shared on social media. Banananina is an e-commerce that sells luxury goods that use Instagram as a medium to market products. This study aims to analyze the influence of Instagram social media communication both by users (user-generated content) and the Banananina company (firm-generated content) which can form e-WOM on consumer purchase intention in Banananina products. The questionnaire was distributed to 162 Banananina Instagram followers in Jakarta and had never bought a Banananina product. Then the research data were processed by Structural Equation Modeling (SEM) analysis using Partial Least Square (PLS) analysis. The results found in this study are that user-generated content and firm-generated content have a significant effect on e-WOM. Then e-WOM significantly affects buying interest and also brand equity. E-WOM which is mediated by brand equity has a significant effect on consumer purchase interest in the Banananina brand on Instagram social media."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library