Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Nengah Kusumawati
"Pengobatan kemoterapi pada anak yang menderita leukemia umumnya memberikan efek mual-muntah. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang menderita leukemia limfositik akut yang mengalami mual-muntah akibat kemoterapi, dengan menerapkan teknik distraksi. Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus anak dengan leukemia yang mendapat kemoterapi, didapatkan gejala mual, lemah, pucat, dan anemia. Masalah keperawatan utama yang ditegakkan meliputi mual, risiko cedera akibat kemoterapi, keletihan, dan risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang diberikan meliputi manajemen untuk menurunkan mual melalui teknik distraksi, melakukan pencegahan infeksi (universal precaution), melakukan pengawasan/pemantauan terhadap efek kemoterapi, dan mengatur aktivitas anak. Teknik distraksi yang dilakukan pada anak menunjukkan hasil bahwa perhatian anak teralihkan, sehingga mual dan muntah menjadi berkurang. Hasil evaluasi yang didapatkan adalah mual menjadi berkurang, risiko cedera tidak terjadi, letih menjadi berkurang, dan risiko infeksi tidak terjadi. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi pelayanan kesehatan untuk mengoptimalkan teknik distraksi sebagai tindakan penunjang untuk mengurangi mual muntah.

Chemotherapy in children with leukemia usually make nausea-vomiting effect. The aim of this study was to provide an overview of nursing care in children with acute lymphocytic leukemia who experience nausea, vomiting due to chemotherapy, by applying distraction techniques. Based on the results of the assessment in the case of children with leukemia who received chemotherapy, the found symptoms are nausea, weak, pale, and anemic. The main nursing problems include nausea, risk of injury due to chemotherapy, fatigue, and risk of infection. Nursing interventions provided include management techniques to reduce nausea through distraction, infection prevention (universal precautions), supervise/monitor the effects of chemotherapy, and regulates the activity of the child. Distraction techniques that performed on children, showed that children's attention diverted, so that nausea and vomiting is reduced. Evaluation results obtained are nausea is reduced, the risk of injury does not occur, fatigue is reduced, and the risk of infection does not occur. Results of this paper suggest to health care institution to optimize distraction techniques as a supporting measures to reduce nausea and vomiting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Leukemia merupakan salah satu masalah kesehatan degeneratif daerah perkotaan yang banyak menyerang anak-anak. Salah satu penatalaksanaan leukemia adalah dengan terapi kemoterapi. Dampak dari kemoterapi dapat terjadi mukositis. Mukositis merupakan inflamasi dan ulserasi pada mukosa mulut.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi dilakukan tindakan oral care dengan madu sebagai pencegahan terjadinya mukositis.
Hasil dari tindakan oral care dengan madu ini terbukti efektif dalam mengurangi komplikasi mukositis pasca kemoterapi. Rekomendasi penulisan ini perawat perlu mengajarkan dan mengaplikasikan tindakan kebersihan mulut dengan madu untuk menghindari terjadinya komplikasi lebih lanjut akibat mukositis setelah kemoterapi.

Leukemia is one of degenerative health problems which is common in urban children. One of the treatments is by doing leukemia chemotherapy. The impact of chemotherapy can be mucositis. Mucositis is an inflammation and ulceration of the oral mucosa.
The purpose of this paper is to overview nursing care in children with acute lymphocytic leukemia who undergo chemotherapy oral care be taken with honey as the prevention of mucositis.
The results of oral care with honey has proven effective in reducing mucositis post chemotherapy complications. Recommendation of this paper is that nurses need to teach and apply the oral hygiene treatment with honey to avoid further complications due to mucositis after chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fannya Ayu Permatasari
"Salah satu dari komplikasi kemoterapi adalah kejadian Febrile Neutropenia (FN), yang mana ditandai dengan demam lebih dari 38o C dalam jangka waktu lebih dari 1 jam dengan hitung jenis neutrophil kurang dari 500/mm3.  Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus anak dengan LLA, didapatkan kejadian FN post kemoterapi dengan gejala umum demam, serta ditambah dengan Pneumonia sehingga timbul sesak dan batuk berdahak. Masalah keperawatan yang ditegakkan terdiri dari ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia, dan risiko infeksi. Intervensi yang menjadi fokus dalam karya ilmiah ini yaitu kompres hangat Tepid Water Sponge (TWS). Selain itu, dilakukan intervensi untuk mengatasi masalah lainnya, seperti penerapan manajemen jalan napas dan pencegahan infeksi. Hasil evaluasi dari intervensi yang telah dilakukan adalah sesak dan batuk berkurang, demam tidak ada, dan penyebaran infeksi tidak terjadi. TWS yang dilakukan menunjukkan efektifitas pada pasien dengan LLA yang mangalami demam ketika dilakukan segera minimal 30 menit setelah pemberian antipiretik. TWS dapat menurunkan suhu dengan rata-rata penurunan 0.43o C. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi kesehatan atau rumah sakit untuk menerapkan teknik kompres hangat TWS sebagai tindakan non-farmakologi yang efektif menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam. 

One of the complications of chemotherapy is the occurrence of Febrile Neutropenia (FN), which is characterized by fever of more than 38o C in a period of more than 1 hour with a count of neutrophils of less than 500/mm3. Based on the results of studies in cases of children with LLA, post-chemotherapy FN was found with common symptoms of fever and added to Pneumonia resulting in tightness and coughing up sputum. The established nursing problems consist of ineffectiveness of airway clearance, hyperthermia, and risk of infection. The intervention that is the focus of this scientific work is warm compresses of Tepid Water Sponge (TWS). In addition, interventions are done to address other problems, such as the application of airway management and prevention of infection. The results of the evaluation of the interventions that have been done are reduced dipsnoe and coughing, no fever, and the spread of infection doesnt occur. TWS performed shows effectiveness in patients with ALL who experience fever when done immediately at least 30 minutes after antipyretic administration. TWS can reduce the temperature by an average temperature drop of 0.43o C. This scientific work suggests health institutions or hospitals to apply the warm TWS compress technique as a non-pharmacological action that effectively lowers the body temperature of children who have fever.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Riyani
"Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan dari leukemia. Efek yang paling umum dari kemoterapi adalah mual dan muntah. Tujuan Penulisan dari karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang menderita leukemia limphoblastik akut yang mengalami mual akibat kemoterapi, dengan mengaplikasikan teknik distraksi (terapi musik) untuk menurunkan rasa mual. Terapi musik yang dilakukan pada anak menunjukkan hasil rasa mual berkurang. Disarankan agar terapi musik dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dalam menangani pasien yang mengalami mual akibat kemoterapi.

Leukemia is a proliferation of white blood cells that are still in the immature blood-forming tissues. Chemotherapy is one of terapy for leukemia. The most common effects of chemotherapy are nausea and vomitting. The aim of this study to provide an overview of nursing care in children with acute leukemia limphoblastik who experience nausea due to chemotherapy, by applying the technique of distraction (music therapy). Music therapy is performed in children showed reduce nausea. It is suggested that music therapy can be applied as a nursing intervention in dealing with patients who experience nausea due to chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmiyati
"Latihan kekuatan otot bertujuan untuk mencegah atrofi otot, memelihara kekuatan otot dan mempersiapkan ambulasi dini paska operasi. Gangguan mobilisasi fisik pada anak yang menderita fraktur umumnya disebabkan tidak mau melakukan ambulasi dini paska operasi. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang menderita fraktur yang mengalami gangguan mobilisasi fisik. Berdasarkan hasil pengkajian, anak dengan fraktur mempunyai masalah keperawatan utama yang meliputi gangguan rasa nyaman nyeri, gangguan mobilisasi fisik dan gangguan integritas kulit. Intervensi keperawatan yang diberikan meliputi manajemen untuk masalah gangguan mobilisasi fisik melalui tehnik latihan kekuatan otot dengan cara melakukan latihan Range of Motion, yang bertujuan meningkatkan kekuatan otot untuk mempersiapkan pasien agar dapat melakukan mobilisasi secara dini. Tehnik latihan kekuatan otot yang dilakukan pada anak menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan kekuatan otot dari tiga menjadi empat. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi pelayanan kesehatan untuk mengoptimalkan tehnik latihan kekuatan otot sebagai tindakan penunjang untuk masalah gangguan mobilisasi fisik.

Strength training aims to prevent muscle atrophy, maintaining muscle strength and preparing early post operative ambulation. Physical mobilization disorders in children with fractures are usually caused not want to do the early post operative ambulation. Writing scientific papers end aims to provide an overview of nursing care in children with impaired fracture physical mobilization. Based on the results of the assessment, children with fractures have a major nursing problems that include a sense of comfort pain disorders, Physical mobilization disorders and impaired skin integrity. Provided include nursing interventions for the management of physical mobilization interference problems through strength training techniques by doing exercises Range of Motion, Which aims to improve muscle strength to prepare the patient in order to perform early mobilization. Muscle strength training techniques are performed on children, shows that there is an increase in muscle strength of three to four. The results of this paper suggest health care institutions to optimize muscle strength training techniques as supporting act for physical mobilization interference problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Kurniawati
"ALL merupakan malignansi hematologi yang berasal dari salah satu jenis sel darah putih yaitu limfosit. Rata-rata kejadian ALL meningkat setiap tahunnya dalam decade terakhir. Masyarakat perkotaan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menderita penyakit ini karena kondisi lingkungan, kepadatan penduduk, gaya hidup dan industrialisasi. Cancer Related Fatigue (CRF) merupakan gejala yang paling sering dialami oleh penderita kanker baik dewasa maupun anak-anak. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis praktik klinik keperawatan kesehatan masalah perkotaan pada klien Acute Limfoblastik Leukemia (ALL) dengan intervensi Body Mechanism Promotion (BMP). Hasil analisa menunjukan bahwa kombinasi BMP dengan pengobatan kemoterapi dan transfusi darah mampu menurunkan tingkat fatigue yang dialami klien dari skala 6 (Moderate fatigue) ke skala 3 (mild fatigue). Sosialisasi penanganan CRF diperlukan bagi perawat supaya dapat meningkatkan asuhan keperawatan dan membantu klien meningkatkan kualitas hidupnya

ALL is a hematological cancer that starts from the early version of white blood cells called lymphocytes. The rate for new ALL cases have been rising each year over the last decade. Society in urban area have a higher risk for having ALL than rural area due to high pollutan, high society density, western life style, and industry. Cancer Related Fatigue (CRF) is the most common symptom experienced by adults and children with cancer, including client with ALL. This final clinical nursing report aimed to analyze Body Mechanism Promotion (BMP) to ALL’s client who expereience CRF in Internal Medicine Ward, 6th North Floor, Fatmawati Hospital. Result shown that BMP could decrease the fatigue from moderate fatigue to mild fatigue. Socialization about this Body Mechanism Promotion is needed for nurse to improve the clinical nursing management of this troubling symptom and help client increasing their quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jemirda Sundari Y.
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak kejang demam dengan menerapkan model konservasi Levine. Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh adanya infeksi luar susunan saraf pusat. Pada anak kejang demam diperlukan intervensi keperawatan yang menunjukkan prognosis baik dengan penurunan suhu tubuh menjadi normal (36,5-37,5°C). Tepid sponge merupakan tindakan keperawatan yang tepat dalam penurunan suhu tubuh anak. Pemberian tepid sponge dapat memberikan sinyal ke hipotalamus dan memacu terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer. Hal ini menyebabkan pembuangan panas melalui kulit meningkat sehingga terjadi penurunan suhu tubuh menjadi normal kembali. Pada kondisi demam intervensi keperawatan yang juga dilakukan adalah mempertahankan lingkungan tetap nyaman, meningkatkan istirahat, mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat. Hasil dari penerapan intervensi yang telah dilakukan pada anak kejang demam selama 4 hari dengan diagnosa keperawatan hipertermi dapat diatasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh dari 38,8°C hingga 37,7°C.

This paper aimed to describe nursing care in children with febrile seizures by applying Levine’s conservation model. Febrile seizures is seizures that occur due to increasing of body temperature caused by extracranial infection. Children with febrile seizures need for nursing interventions to obtain good prognosis by decreasing body temperature to be normal (36,5-37,5°C). Tepid sponge is a nursing intervention to deacreasing body temperature. Giving tepid sponge can provide a signal to hypothalamus and stimulates the peripheral vasodilatation. This leads to increased heat dissipation through the skin till decreasing body temperature to be normal. Intervention of fever condition was to maintain comfortable environment, increase relaxation, and maintain adequate nutrition. The results of interventions application to children with febrile seizures during 4 days with hyperthermia can be solved and proven by decreasing of body temperature from 38,8°C to 37,7°C."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Gustiana
"Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan khususnya pada anak-anak. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak yang menderita leukemia dan optimalisasi perawatan mulut pasca kemoterapi. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada kasus kelolaan yang terdiagnosis leukemia limfoblastik akut (ALL), didapatkan prioritas masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, kerusakan membran mukosa oral, risiko cedera, dan risiko kekurangan volume cairan.
Hasil evaluasi asuhan keperawatan didapatkan bahwa penerapan perawatan mulut berupa menggosok gigi dan berkumur-kumur dengan normal salin (NaCl 0.9%). Perawatan mulut secara teratur dengan normal salin sangat efektif dilakukan dalam mencegah dan mempercepat penyembuhan mukositis. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan evaluasi secara rutin terkait perawatan mulut pada anak yang menderita leukemia menjadi penting untuk dilakukan.

Leukemia is one of the types of cancer which most commonly found in urban communities, especially in children. The purpose of this scientific work is to describe nursing care to child who suffering leukemia and optimization of oral care in post-chemotherapy. Based on the assessment conducted on the management of diagnosed cases with acute lymphoblastic leukemia (ALL), obtained priority nursing problems that are inforced are ineffective airway clearance, oral mucous membrane damage, risk of injury, and risk of lack of fluid volume.
The evaluation results application of nursing showed that implementation of oral care such as teeth brushing and mouth rinsing with normal saline (0.9% NaCl). Regular oral care with normal saline is very effective in preventing and accelerating the healing process the mucositis. Therefore, health education and evaluation are routinely associated oral care in children with leukemia be important to do.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rona Cahyantari Merduaty
"Meningioma adalah salah satu jenis tumor otak primer yang tumbuh pada meninges otak. Meningioma menjadi kasus tumor otak yang paling banyak dijumpai di masyarakat perkotaan saat ini. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan menganalisa aplikasi keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan terhadap peningkatan prevalensi meningioma di masyarakat perkotaan saat ini. Metodologi penulisan karya ilmiah akhir ini menggunakan studi literature dari hasil riset terkait konsep kesehatan lingkungan urban dan epidemiologi meningioma. Hasil analisa keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan terhadap peningkatan insiden meningioma adalah bahwa faktor lingkungan mempunya peran penting sebagai pemicu keabnormalitasan pertumbuhan sel pada meninges otak. Latihan mobilisasi progresif menjadi intervensi keperawatan yang direkomendasikan untuk mengatasi komplikasi yang disebabkan oleh meningioma.

Meningioma is a type of primary brain tumors that grow in the meninges of the brain. Meningioma is one of brain tumor which most often found in today's urban society. This scientific papers aimed at analyzing applications of urban public health nursing to the increased prevalence of meningioma in urban communities. Metodology of scientific paper?s writing is literature study on the use of research results related to the concept of urban environmental health and epidemiology meningioma. The results of the analysis of the urban public health nursing to the increased incidence of meningioma is that environmental factors possessed an important role as a trigger the abnormality cell growth in the brain meninges. Progressive mobilization exercises is a nursing interventions that recommended to address complications caused by meningioma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Rahmi Putri
"Angka kejadian kecelakan pada anak di daerah perkotaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kejadian kecelakaan ini menimbulkan berbagai efek, salah satunya cedera kepala. Anak yang mengalami cedera kepala rentan mengalami peningkatan tekanan intra kranial, dengan salah satu manifestasinya adalah nyeri kepala. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami cedera kepala. Karya ilmiah ini juga menerapkan terapi komplementer berupa terapi bacaan Al-Qur'an dengan media audio. Didapatkan kesimpulan bahwa anak yang mengalami cedera kepala sering mengalami nyeri kepala akibat peningkatan TIK. Respon nyeri pada anak dapat dikurangi dengan mengaplikasikan terapi bacaan Al-Qur'an melalui media audio pada anak yang mengalami cedera kepala.

Rate occurrence of accident on children in urban areas has increased year by year. The accident have various effects, one of them is a head injury. Children who suffer a head injury susceptible of experiencing the increase of intra cranial pressure, which one of the manifestation is headaches. This scientific word aims to describe about nursing care for child who suffer a head injury. This scientific word also implemented therapy complementary in form of Qur’an listening therapy. The conclusion is the child who suffer a head injury often experience headache as result of an increase in intra cranial pressure. The response of pain in children can be reduced by applying the Qur’an listening therapy with audio on children who suffered a head injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>