Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28975 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masniar Elysabahtini
"Analisis Situasi
1. Lingkungan Harmoni BTN merupakan program kegiatan CSR yang memiliki sasaran lingkungan pada pemberdayaan masyarakat dan berfokus pada kegiatan secara terpadu serta berkesinambungan melalui kegiatan penataan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
2. Komunikasi program hanya dilakukan melalui Laporan Berkelanjutan, website, dan artikel hasil liputan oleh media massa.
3. Bank BTN perlu mengadakan serangkaian kegiatan komunikasi secara terpadu dan sinergis untuk menyampaikan masalah yang hendak diselesaikan perusahaan dan keterlibatan Bank BTN dalam penyelesaian masalah tersebut melalui program Lingkungan Harmoni BTN.
Tujuan Memberikan informasi secara menyeluruh dan terintegrasi mengenai Lingkungan Harmoni BTN sehingga menghasilkan opini yang positif mengenai tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Bank BTN.

Situation analysis
1. Lingkungan Harmoni BTN is a CSR activity program which has an environment target on community empowerment and focus on integrated and sustainable activities through community empowerment and environment setup.
2. The communication program is only done through the sustainability report, websites, articles as the results of mass media coverage.
3. Bank BTN should hold a series of activities communication integrally and synergistic to addressing the issue that will be resolved by the companies and the involvement of Bank BTN in the settlement of the issue through the program of Lingkungan Harmoni BTN.
Goal Provide an integrated information about Lingkungan Harmoni BTN so that can make a positive opinion regarding social responsibility carried out by Bank BTN.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1970
S54683
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Luhur
"Analisis Situasi
1. Indomie adalah produk andalan Indofood yang membawa nama baik perusahaan hingga dunia internasional. Di mata masyarakat, Indomie sudah menjadi identitas utama perusahaan. Gaungnya melebihi produk Indofood lainnya, bahkan hampir menutupi publikasi kegiatan perusahaan lainnya.
2. Namun, Indomie sendiri telah beberapa kali jatuh bangun tertimpa isu dan krisis yang juga berujung pada krisis perusahaan, khususnya stagnansi harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).
3. Indofood memerlukan langkah reputation management untuk menghilangkan asumsi buruk masyarakat akan perusahaan akibat citra Indomie. Langkah ini akan dilakukan melalui perbaikan dan publikasi salah satu kegiatan CSR Indofood, yaitu Indofood Service Day.
Tujuan
Indofood Service Day diharapkan dapat menjadi ciri khas perusahaan yang dikenal oleh masyarakat, sehingga masyarakat juga aware akan kegiatan perusahaan di samping mengingat produk andalannya, Indomie.
Sasaran
Sasaran program komunikasi:
- Menumbuhkan awareness masyarakat di seluruh Indonesia akan program donor darah Indofood yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pendonor dalam setahun menjadi minimal 20.000 pendonor.
- Mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya mendonorkan darah beserta manfaat donor darah bagi pendonor dan penerima donor.
- Membangun reputasi Indofood sebagai perusahaan produksi makanan yang peduli akan kesehatan nasional, khususnya akan ketersediaan darah nasional
Sasaran Bisnis Perusahaan:
- Peningkatan harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) beserta harga saham anak perusahaannya.
- Peningkatan jumlah penjualan keseluruhan produk Indofood.
Strategi
Peningkatan awareness masyarakat luas tentang “Indofood Service Day” sebagai salah satu kegiatan CSR Indofood melalui kegiatan media relations, community relations, dan edukasi masyarakat tentang donor darah
Khalayak Sasaran
1. Masyarakat umum se-Indonesia (termasuk pendonor darah rutin, pendonor darah tidak rutin, dan calon pendonor darah)
2. Media massa
3. Komunitas / Organisasi yang memiliki kepentingan dengan donor darah
Pesan Kunci
1. Indofood menyelenggarakan kegiatan donor darah rutin dengan nama “Indofood Service Day” sebagai bentuk kepedulian perusahaan akan ketersediaan darah di Indonesia.
2. Indofood berkomitmen untuk meningkatkan jumlah persediaan darah nasional (dari pendonor sukarela) yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
3. Indofood menjadi salah satu perusahaan yang berjasa dalam membantu pengadaan persediaan darah di seluruh Indonesia, khususnya dimana kantor dan pabrik Indofood berada.
4. Indofood mendukung kegiatan komunitas / organisasi terkait terutama yang berhubungan dengan kegiatan donor darah.
Program
1. Indofood Service Day (dilaksanakan empat kali)
2. Publikasi media baru (website, Twitter, dan Facebook)
3. Workshop Jurnalis
4. Konferensi Pers
5. Komunikasi rutin dengan komunitas yang berkepentingan dalam hal donor darah
Jadwal
Januari - Desember 2014
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan Indofood Service Day 2014 adalah Rp 2.142.250.000
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.
Input: evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan
Output: evaluasi terhadap sesuatu yang nyata sebagai hasil dari kegiatan
Outcome: pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.

Situation Analysis
1. Indomie is a flagship product that brings Indofood to the international market. Indomie has become a major corporate identity and it exceeds other product, even nearly covering any other corporate publication of corporate activities .
2. However, Indomie itself has several times fallen up hit issues and crisis that also led to the crisis of the company, particularly stagnant of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) stock price.
3. In this situation, Indofood have to eliminate the people’s bad assumptions about the company due to the image of Indomie. This step will be done through an improvement and publication of Indofood Service Day, as one of CSR activities which have been done by Indofood.
Goal
Indofood Service Day is expected to be a hallmark of the company, so that people will also know it as a part of company’s activities, besides they will remember Indomie.
Objectives
Communications program objectives:
- Growing awareness in communities across Indonesia about Indofood blood donation program which will be marked by the increasing number of donors in a year (20,000 donors on minimum).
- Educate the public about the importance of blood donation and its benefits for the blood donor and its recipient.
- Building Indofood reputation as a food company which is really concerned about national health care, in particular national blood supply.
Company’s business objectives:
- Increasing the price of the shares of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) and its subsidiary's stock price.
- Increased number of sales in overall Indofood products.
Strategy
Increase public awareness about "Indofood Service Day" as one of Indofood CSR activities through media relations, community relations, and educating the public about blood donation
Target Audience
1. Indonesian society (including regular blood donors, occasional blood donors, and people who have not donate their blood yet)
2. Mass media
3. Communities / organizations who have an interest in blood donation
Key Messages
1. Indofood conducting regular blood donation program which called "Indofood Service Day" as a form of company’s concerns about blood supply in Indonesia.
2. Indofood is committed to increase the number of national blood supplies (donated by voluntary) in order to improve the quality of public health in Indonesia.
3. Through this program, Indofood helps the procurement of blood supply throughout Indonesia, especially where Indofood offices and factories are located.
4. Indofood is supportive to community / organizations activities whose concern primarily associated with blood.
Programs
1. Indofood Service Day (which held four times).
2. New media” publication (website, Twitter, and Facebook).
3.Journalists Workshop.
4. Press Conference.
5. Regular communication with the communities in which concern about blood donation issues.
Schedule
January – December 2014
Budget
Total budget required for the implementation of all Indofood Service Day 2014 activities is Rp 2,142,250,000,-
Evaluation
The evaluation method that used in this program is input, output, and outcome method.
Input: an evaluation towards all process that take place in the implementation of activities
Output: an evaluation towards tangible things as a result of activities
Outcome: impact measurement and evaluation of the activities implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meilani Dhamayanti
"Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu wujud dari kepedulian perusahaan terhadap Iingkungannya. Sebagai sebuah organisasi, perusahaan dituntut dapat memperhatikan Iingkungannya sebagai wujud kepedulian sosial dari perusahaan yang tidak semata berorientasi kepada profit semata.
Kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan Iingkungannya, juga dapat menjadi jalan strategis dalam membangun hubungan dengan stakeholder. Hal ini disebabkan sebagai sebuah organisasi dukungan stakeholder akan menciptakan sebuah image positif terhadap organisasi dan membangun reputasi.
Image dan reputasi perusahaan akan tercapai dengan baik, jika ada kerjasama serta hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan stakeholder-nya. Dan, hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran serta public relations dalam setiap program. Walaupun demikian, harus disadari bahwa program komunikasi tidak semata-mata menjadi tangggungjawab departemen public relations dan komunikasi. Setiap individu dan bagian dalam perusahaan memiliki peran yang penting untuk menciptakan image yang positif terhadap perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian, yaitu ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi PT.Bogasari dalam menyelenggarakan program tanggungjawab sosial. Bagaimana peranan departemen public relations dan komunikasi dalam penyelenggaraan program tangungjawab sosial. Bagaimana bentuk program tanggungjawab sosial yang diselenggarakan PT.Bogasari, dan bagaimana pandangan dan reaksi penerima manfaat program tangungjawab sosial.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitalif dan jenis penelitian deskriptif. Data dan informasi diperoleh melalui wawancara melalui bentuk wawancara tidak terstruktur atau indepth interview dengan sejumlah informan yang menurut penulis cukup kompeten, yaitu asisten CEO merangkap Direktur Departemen Kemitraan, Bp.Paulus Soegiono, Manager humas, Bapak Roland Tunay, praktisi departemen kemitraan lbu Sukwanti dan praktisi public relations, lbu Santi Sumiyati. Di pihak stakeholder penerima manfaat. wawancara dilakukan pada Sakijan, perwakilan dari UKM; Ahmad Kohar dari pengurus rumah singgah puspita, Rika Anggraini dari LSM dan Fhelis Sudaryanto dari Dewan kelurahan Kalibaru.
Dari data-data yang dikumpulkan ternyata program tanggungjawab sosial yang diselenggarakan oleh PT.Bogasari masih berorientasi pada produk yang mereka hasilkan. Hal ini dapat dilihat dari seluruh UKM yang didukung adalah berbasis tepung. PT.Bogasari delam memberikan bantuan Iebih pada pinjaman lunak pada UKM tersebut. Karena UKM memberi kontribusi yang besar bagi perusahaan, maka budget yang dikeluarkan PT.Bogasari lebih besar pada penguatan UKM. Beberapa program langungjawab sosial lain, ada yang dalam bentuk charity. Namun hal itu hanya sebagian kecil saja.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan praktis bagi PT.Bogasari dan perusahaan lainnya dalam menyelenggarakan program langgungjawab sosial. Dari sisi akademis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi kepentingan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan program tanggungjawab sosial dan reputasi perusahaan. Selain itu diharapkan pula penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu komunikasi, khususnya manajemen korporasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Imada Pinarsinta
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai perencanaan komunikasi sosial terpadu yang ditujukan bagi karyawan PT Unilever Indonesia Tbk dalam kaitannya dengan pengembangan program bank sampah di DKI Jakarta. Berdasarkan data dari Yayasan Unilever Indonesia per Juni 2014, jumlah bank sampah binaan Unilever yang terdapat di DKI Jakarta berjumlah 158 bank sampah. Bila dibandingkan dengan jumlah RT di DKI Jakarta yang mencapai 30.442 RT, angka bank sampah tersebut masih tergolong kecil. Padahal bank sampah merupakan salah satu solusi dalam mengatasi masalah persampahan di DKI Jakarta. Hal ini disebabkan karena perilaku ramah lingkungan belum menjadi kebiasaan dari masyarakat dan belum adanya agen yang menjadi penggerak perilaku ini.
Atas dasar itu, maka Yayasan Unilever Indonesia sebagai yayasan yang bernaung di bawah Unilever menganggap bahwa perlu dibuat sebuah komunikasi pemasaran sosial terpadu untuk meningkatkan jumlah wilayah adaptor bank sampah dengan melibatkan para karyawan PT Unilever Indonesia Tbk sebagai wujud prinsip sustainable living yang menjadi dasar sekaligus visi Unilever.
Kampanye ini akan mengusung ide besar "The Ultimate Champion" yang bertujuan untuk menggali jiwa kompetitif khayalak sasaran untuk berlomba menjadi yang terdepan dalam urusan menjaga lingkungan. Kampanye ini akan dibuat dalam bentuk kompetisi dan dibagi ke dalam tiga periode.
Program kampanye yang dilakukan selama enam bulan ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp 617.771.461. Demi kelancarannya, kampanye ini akan diawasi dan dievaluasi dalam rangka melihat dampak dan efektivitas kampanye.

EXECUTIVE SUMMARY
This final assignment will be discussing a social communication planning as an integrated advertising for Unilever Indonesia?s employees, related to development of waste bank program in DKI Jakarta. Based on data gathered by Unilever Indonesia Foundation, as per June 2014 there are 158 waste banks in DKI Jakarta which has been developed under Unilever Indonesia. If compared to total residential in DKI Jakarta that reached 30.422 units, the number of waste banks is still categorized as low. Moreover, waste bank development is one of solution to handle waste problem in DKI Jakarta. This situation is caused by people have not been implementing the environmental friendly behavior, yet no agent of change promoting this behavior.
According to this situation, Unilever Indonesia Foundation, as an organization which under the auspices of Unilever, agreed that there is a need to initiate an integrated social marketing communication in order to elevate the number of adaptor of waste bank, which involve Unilever Indonesia?s employees as an implementation of sustainable living which has been being Unilever?s principle and vision as well to run business.
This campaign will carrying the big idea "The Ultimate Champion", which aim to explore the competitive nature of the target to compete being the champion in order to defend mother earth. This campaign will be packaged in ?competition? form and divided into three stage of process.
This campaign will run for six months and consume the total budget Rp 617.771.461For its progress, this campaign will also be monitored and evaluated in order to see the impact and the effectiveness of the campaign itself."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Arsyad
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program CSR Agribisnis PT. NFI di wilayah Bogor dengan komoditinya yaitu Srikaya, serta faktor pendukung dan penghambatnya. Model evaluasi merunut dari Pietrzak (1991), meliputi evaluasi input, proses, dan outcome. Hasil penelitian menunjukkan dari input, dan proses cukup banyak ketidaksesuaian sehingga beberapa tujuan program tidak tercapai seperti rendahnya kompetensi petani dan turunnya jumlah partisipasi petani, meskipun penghasilan petani meningkat. Faktor pendukung program yaitu dukungan dari komisaris perusahaan, perkembangan ilmu teknologi pertanian, dan kebutuhan pasar terhadap komoditi srikaya yang luas. Faktor penghambat program dari internal yaitu keterbatasan jumlah tenaga pendamping, dan eksternal yaitu hama, musim, keterbatasan sumberdaya petani.

ABSTRAK
This study aimed to evaluate the CSR program Agribusiness PT. NFI in Bogor with skrikaya as a commodity. The evaluation model was taken from Pietrzak (1991), includes the evaluation of input, process, and outcome. The results showed such low competence of farmers and the decreasing the number of farmers participation (input and process), although the income of farmers was increase. Programs supporting factors, among other are, the support of its commissioners, competent assistant program, the developing of agricultural technology and wide market needed for srikaya. Program inhibiting factors are lack of the facilitators, pests, season, limited resource farmers.
"
Depok: Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destri Adveni Sipayung
"Corporate Social Responsibility (CSR) semakin menjadi bagian integral dalam strategi perusahaan, terutama dalam merespons isu-isu sosial. Banyak perusahaan, termasuk brand mewah global, mulai menyadari pentingnya tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak sosial yang mereka berikan kepada masyarakat dengan melaksanakan program CSR yang mengangkat berbagai isu, salah satunya adalah kesetaraan gender dan kekerasan dalam hubungan. Artikel ini membahas implementasi program CSR oleh YSL Beauty melalui #AbuseIsNotLove, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kekerasan dalam hubungan berpasangan (intimate partner violence/IPV). Program ini memanfaatkan edukasi, pelatihan, dan kemitraan dengan organisasi non-profit seperti Yayasan Pulih di Indonesia untuk memperluas dampaknya. Dengan menggunakan pendekatan cause promotions, YSL Beauty berkomitmen untuk mendukung kesetaraan dan keadilan gender melalui penggalangan dana, pelatihan, serta publikasi global. Melalui analisis data sekunder dari berbagai sumber, termasuk artikel media, publikasi resmi, dan platform digital YSL Beauty, penelitian ini menunjukkan bahwa program CSR ini tidak hanya memperkuat citra brand, tetapi juga berkontribusi pada isu-isu sosial yang relevan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa program CSR yang didorong oleh kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi dapat menjadi strategi efektif untuk menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan dan memperkuat eksistensi brand di pasar yang kompetitif.

Corporate Social Responsibility (CSR) has increasingly become an integral part of corporate strategies, particularly in addressing social issues. Many companies, including global luxury brands, have recognized the importance of focusing not only on financial profits but also on the social impact they have on society through CSR programs that tackle various issues, including gender equality and intimate partner violence. This article discusses the implementation of CSR by YSL Beauty through the #AbuseIsNotLove program, aimed at raising public awareness of intimate partner violence (IPV). The program utilizes education, training, and partnerships with non-profit organizations such as Yayasan Pulih in Indonesia to expand its impact. Through a cause promotions approach, YSL Beauty is committed to supporting gender equality and justice through fundraising, training, and global publicity. By analyzing secondary data from various sources, including media articles, official publications, and YSL Beauty’s digital platforms, this study demonstrates that the CSR program not only strengthens the brand's image but also contributes to relevant social issues. The findings suggest that CSR programs driven by cross-sector collaboration and the use of technology can be an effective strategy to create sustainable social change while strengthening the brand's presence in a competitive market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wimba Adhirabrata
"Corporate Social Responsibility (CSR) beberapa dekade terakhir mulai menjadi sorotan di berbagai belahan dunia, disebabkan permasalahan lingkungan dan sosial yang semakin komppleks sebagai akibat meningkatnya proses produksi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan. Dari hasil penelitian antara tahun 1998 hingga 2006, diketahui bahwa kinerja Program Kemitraan BUMN dalam membina UKM di lingkungan sekitar BUMN menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dan memeberikan sumbangan bagi pertumbuhan PDB UKM. Namun, masih terdapat inefisiensi dalam pembinaan UKM karena tidak terjadi transfer informasi teknologi secara langsung dari BUMN pembina yang mampu memanfaatkan UKM binaan sebagai bagian dari faktor produksi dan memberikan nilai tambah nagu output BUMN pembina. Pelaksanaan program kemitraan masih dilakukan sebatas pemberian modal namun belum menyentuh arahan pengembangan usaha dalam jangka panjang. Selain itu juga masih terjadi tumpang tindih dalam implementasi antara alokasi Program Kemitraan (PK) dan Bina Lingkungan (BL) yang perlu diselesaikan dengan optimalisasi penyisihan laba BUMN."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27708
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Marietta Secoa
" ABSTRAK
Skripsi ini mencoba membuktikan pengaruh Corporate Social Responsibility CSR pendidikan terhadap citra perusahaan, dalam studi kasus CSR XL Future Leaders E-Learning terhadap XL Axiata. Penelitian menggunakan paradigma positivis dan pendekatan kuantitatif serta termasuk jenis penelitian asosiatif. Metode pengumpulan data yang dipakai survei dengan instrumen penelitian kuesioner yang dibagikan acak kepada 98 peserta CSR sebagai sampel penelitian. Metode analisa penelitian adalah regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan varian dari elemen CSR XL Future Leaders E-Learning, yakni keberlanjutan, pertanggungjawaban dan keterbukaan program memberikan kontribusi pengaruh pada citra perusahaan. Namun terdapat perbedaan kecenderungan kadar pengaruh di antara varian dimensi CSR tersebut.
ABSTRACT The focus of this study is to prove the influence of educational Corporate Social Responsibility towards corporate image, in case of XL Future Leader E Learning towards XL Axiata. This associative study takes positivism paradigm and quantitative approach. Data collection method uses survey with questionnaire as research instrument, which is distributed randomly to 98 CSR participants. Research analysis method uses single linear and multiply regression. The results showed the variance between sustainability, accountability and transparency of XL Future Leaders E Learning as CSR is giving influence toward image bulding of XL Axiata with different levels and tendency of those three CSR dimensions. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayat
"Penelitian ini membahas bagaimana pelaksanaan pelatihan Information and Communication (ICT) dalam bentuk program pendidikan bagi para guru sebagai salah satu program Corporate Social Responsibility PT. Telekomunikasi Selular Telkomsel), di lakukan untuk meningkatkan kemampuan para guru khususnya dalam memahami, memanfaatkan, menambah wawasan dan pengetahuan tentang ICT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan ICT ini dalam proses pelaksanaan program pelatihan ICT bagi guru serta beberapa faktor-faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaanya. Dampak positif dari pelatihan ini, selain dapat membuka wawasan, pengetahuan peserta terhadap ICT dapat bertambah, yang selama ini belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pengajar khususnya guru. Kekurangan dan kelemahan selama pelaksanaan pelatihan,menjadi pengalaman berharga untuk perbaikan pelaksanaan program berikutnya.

The research was discussed how the implementing training Information and Communication Technology (ICT) in Program for teachers as one of Corporate Social Responsibility program PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) to improve the ability of teachers, especially teachers in understanding, utilizing, adding insight and knowledge about ICT.
Research was aims to determine how utilization of ICT is in the process of implementing ICT for teacher training programs as well as several supporting factors and barriers to implementation. The positive impact of ICT teacher training, the knowledge of participants on ICT can be increased, which probably has not been fully utilized by the teachers. Strengths and weaknesses during the training, valuable experience to enhance the implementation of the next program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30382
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eltanin Rahayu Putri
"Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi tingkat pelaporan CSR pada website perusahaan sektor keuangan di Indonesia tahun 2014. Tingkat CSR disclosure pada website dinilai melalui scoring dengan menggunakan indikator pelaporan GRI G4. Penulis menemukan bahwa semakin besar profitabilitas dan ukuran perusahaan semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan sektor keuangan di Indonesia dalam website nya. Variabel leverage dan market to book ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan CSR pada website. Selain itu dalam penelitian ditemukan bahwa perusahaan sektor keuangan di Indonesia paling banyak melaporkan aspek kinerja sosial dan sangat sedikit melaporkan aspek kinerja lingkungan dalam website nya.

The objective of this research is to analyze factors affecting CSR disclosure on financial sector website in Indonesia on 2014. CSR disclosure on financial sector websites are obtained through scoring with GRI G4 sustainability reporting guidance. It can be concluded that the extend of disclosure of CSR on website in Indonesia is greater in large company and also in companies in greater profitability. The independent variables leverage and market to book ratio are founded not significantly affect CSR disclosure on website. Therefore the most disclosed aspect by financial sector companies listed in Indonesia is social aspect and the least disclosed aspect is environment aspect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>