Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127087 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhermanto
"Pembahasan dalam tesis ini adalah bahwa terus meningkatnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polda Metro Jaya menuntut Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya melakukan upaya terobosan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi, yaitu dengan penyadapan telepon seluler milik para pelaku kasus narkoba dan upaya tersebut secara langsung berdampak terhadap peningkatan kinerja baik terhadap para penyidiknya maupun dalam jumlah kasus narkoba yang berhasil ditanganinya. Penelitian yang digunakan adalah penelitian penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, wawancara dan pengamatan atau obervasi. Hasil penelitian menunjukan: 1) Peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Hukum Polda Metro Jaya sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan karena sindikat peredaran internasional maupun lokal lebih memilih kota Jakarta sebagai daerah peredarannya, hal tersebut dibuktikan dengan data selama kurun waktu tahun 2011 dan tahun 2012 total pelaku yang berhasil ditangkap mencapai 11.968 orang; 2) Pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan oleh Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu metode konvensional, metode pemanfaatan teknologi informasi dan metode kombinasi; 3) Dalam pengungkapan kasus narkoba, Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya dihadapkan pada kendala-kendala baik yang berasal dari internal maupun eksternal; 4) Dampak pemanfaatan teknologi informasi dalam pengungkapan kasus narkoba oleh Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya: (a) Peningkatan kinerja personil para Penyidik; (b) Pengungkapan kasus narkoba dapat optimal; (c) Jaringan narkoba akan dapat terungkap sampai bandar level atas; (d) Peningkatan Sarana dan Prasarana yang tersedia di Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya. Implikasi dari kajian tesis ini adalah: (a) Perlu adanya penambahan sarana utama kendaraan operasional; (b) Perlunya penambahan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan IT; (c) Perlunya penambahan jumlah personil penyidik Polri (d) Perlunya penambahan anggaran operasional; (e) Perlunya peningkatan kemampuan para penyidik dalam berbagai kegiatan pelatihan khususnya dalam bidang IT dan analisa data; dan (f) Perlunya mempersingkat proses birokrasi dalam pengungkapan kasus narkoba.

This thesis discussed about the increasing of drugs distribution and misuse in legal area of Metro Jaya Resort Police demands Directorate of Drug Research (Dit Resnarkoba) Metro Jaya Resort Police to perform new innovation by utilizing IT, which is set up cellular phone owned by drugs suspects and the effort directly has an effect to the increasing of performance either toward the investigators or the number of case that succeeded to be handled. The research that is conducted is descriptive qualitative research. Data collection is conducted through library research, interview and observation. The research shows: 1) Illegal distribution and the misuse of drugs in the legal area of Metro Jaya Resort Police has reached high concern level because either international or local syndicate choose Jakarta as their operational city, it is proven by data on a period of 2011 to 2012 with total of suspects that were captured reached 11.968 people; 2) Drug case reveal conducted by the Directorate of Drug Research Metro Jaya Resort Police was conducted using three methods, conventional, information technology (IT) utilization and combination of both methods; 3) In revealing drug Directorate of Drug Research of Metro Jaya Resort Police is dealing with obstacles, either internal or external; 4) The impact of information technology utilization in exposing drug case by Directorate of Drug Research of Metro Jaya Resort Police: (a) The increasing of performance of the investigators; (b) Optimal result in exposing drug cases; (c) Drug network will be revealed to upper level; (d) The increasing of existed infrastructure at the Directorate of Drug Research of Metro Jaya Resort Police. Implication this thesis discussion contains: (a) The need to increase operational vehicles as major infrastructure; (b) The need of infrastructure in information and technology (IT); (c) The need to improve the number of Indonesian Police investigators personnel (d) The need to increase operational budget; (e) The need to improve the ability of investigators in various training activities particularly in the field of IT and data analysis; and (f) The need to shorten bureaucracy process in reveal drug case an kasus narkoba."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomy Prambana
"Tesis ini membahas tentang penerapan dan implementasi kepemimpinan transformasional di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya periode 2017-2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah menerapkan empat komponen dalam teori kepemimpinan transformasional yang dikemukakan oleh Bass dan Riggio (2006:6-7). Komponen tersebut terdiri dari pengaruh ideal, motivasi inspirasional, pertimbangan individu, dan stimulasi intelektual. Namun keempat komponen tersebut belum sepenuhnya berjalan efektif dengan adanya kendala-kendala dalam penerapannya di lingkungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Hasil penelitian juga memberikan rekomendasi yang dilakukan pemimpin dalam menerapkan kepemimpinan transformasional di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, antara lain perlunya pemimpin menerapkan management by walking around, mengembangkan pelatihan kepemimpinan di lingkungan direktorat, dan perlunya mengembangkan pemahaman tentang keamanan informasi di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

This thesis discusses the application and implementation of transformational leadership in the Directorate of Drug Research Metro Jaya Regional Police for the 2017-2018 period. This research is descriptive qualitative research. The results showed that the leaders in the Directorate of Drug Research Metro Jaya Regional Police had implemented four components in the theory of transformational leadership proposed by Bass and Riggio (2006:6-7). The component consists of ideal influences, inspirational motivation, individual consideration, and intellectual stimulation. However, the four components have not been fully implemented effectively due to constraints in their application in the Directorate of Drug Research Metro Jaya Regional Police.
The results of the study also provide recommendations made by leaders in implementing transformational leadership in the Directorate of Drug Research Metro Jaya Regional Police, the need for leaders to implement management by walking around, developing leadership training in the directorate's environment, and the need to develop an understanding of information security in the Directorate of Drug Research Metro Jaya Regional Police.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ardhy
"Penyalahgunaan narkoba masih menjadi ancaman utama diberbagai belahan dunia, termasuk saat pandemi Covid-19 mewabah. Penyalahgunaan narkoba tidak menunjukan penurunan ditengan pembatasan mobilitas manusia dan barang. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana strategi penanggulangan dan kendala yang dihadapai dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba selama pandemi Covid-19 diwilayah hukum Polda Metro Jaya. Adapun lokasi penelitian adalah pada Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di Jakarta. Dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder, analisa menggunakan triangulasi sebagai uji validitas data. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi penanggulangan dilakukan dengan beberapa cara antara lain melalui razia kegiatan rutin yang ditingkatkan, pembentukan kampung tangguh jaya bersih narkoba, operasi kewilayahan nila jaya dan operasi gabungan serta pembentukan satuan tugas. Kendala yang ditemukan untuk melakukan penegakan hukum terdiri dari kendala internal diantaranya personil yang terinfeksi virus Covid-19 dan terbatasnya pergerakan personil. Sedangkan kendala eksternal perubahan konsumsi narkoba,serta perubahan pola distribusi narkoba.

Drugs abuse is still a major threat in various parts of the world, including during the Covid-19 pandemic. Drugs abuse does not a decrease in the midst of restrictions on the mobility of people and goods. This study seeks to see how strategies and obstacles are faced in countermeasures drugs abuse during the Covid-19 pandemic in the jurisdiction of the Metro Jaya Regional Police. The research location is the Directorate of Narcotics Investigation of the Metro Jaya Regional Police in Jakarta. By using qualitative research with primary and secondary data sources, triangulation analysis as a test of data validity. The result of the study show that the countermeasures strategy is carried out in several ways including kegiatan rutin yang ditingkatkan raids, drug-free villages call with kampung tangguh jaya, nila jaya regional operations, and joint operations dan the formation task forces. Obstacles found in carrying out law enforcement consisted of internal obstacles including personnel infected with the Covid-19 virus and limited personnel movement. While the external constraints are changes in drug consumption, as well as changes in drug distribution patterns."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Victor S.P.
"Tindak pidana narkoba dikategorikan sebagai kejahatan yang luar biasa atau extra ordinary crime karena dilakukan dengan menggunakan modus operandi yang luar biasa. Peredaran gelap narkoba di Indonesia khususnya di DKI Jakarta sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan, hal ini disebabkan dampak yang ditimbulkan dari peredaran gelap tersebut berupa penyalahgunaan narkoba telah banyak memakan korban di masyarakat. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah melakukan upayaupaya untuk menekan peredaran narkoba di daerah Jakarta.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis ditemukan bahwa banyak pelaku tindak pidana narkoba yang masuk kategori pengedar maupun pembuat narkoba adalah orang-orang yang tadinya merupakan pemakai narkoba. Mereka naik status nya menjadi seorang pengedar/bandar ataupun pembuat narkoba berawal dari pengalaman selama didalam tahanan. Ketika sipemakai narkoba ditangkap oleh penyidik, mereka ditempatkan satu sel dirumah tahanan dengan para tersangka pengedar maupun pembuat narkoba dimana penempatan secara bersama-sama dalam ruangan tahanan akan memberi peluang kepada tersangka pengedar/bandar untuk mempengaruhi dan mengajak tersangka pemakai tersebut untuk mau bekerjasama menjalankan bisnis peredaran narkoba tersebut kelak setelah keluar dari lembaga permasyarakatan.
Melihat kenyataan diatas, maka penulis mencoba membuat tulisan ini dimana didalamnya berisi anjuran agar pemakai narkoba dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan narkoba dan agar kepada para tersangka pemakai tersebut dapat diberikan rehabilitasi medis atas ketergantungan narkoba. Anjuran untuk memberikan rehabilitasi kepada tersangka pemakai narkoba juga sesuai dengan amanat UU No. 35 tahun 2009 tentang narkoba dan SEMA No. 4 tahun 2010 dan terakhir ditegaskan dalam PP No. 25 tahun 2011.

Criminal drugs categorized as exceptional crimes or extra ordinary crime because it is done by using the modus operandi. Illicit drugs in Indonesia especially in Jakarta already at the stage that is very worrying, this is due to the impact arising from illicit drug abuse form has many take toll on society. Directorate of drug Polda Metro Jaya by has made efforts to suppress the circulation of drugs in the area of Jakarta. Criminal drugs categorized as exceptional crimes or extra ordinary crime because it is done by using the modus operandi. Illicit drugs in Indonesia especially in Jakarta already at the stage that is very worrying, this is due to the impact arising from illicit drug abuse form has many take toll on society. Directorate of drug polda metro jaya by has made efforts to suppress the circulation of drugs in the area of Jakarta.
In research conducted by the authors found that many of the perpetrators of the crime of drugs that enter the category of drug dealers and makers are the ones who used a drug user. They boarded his status of being a hustler or maker of drugs derived from the experience over in custody. When drug users arrested by investigators, they are placed in one cell at a prisoner with the suspected drug dealers and makers where the placement of a prisoner in a room together will give opportunities to suspect dealers to influence and engage users to suspect cooperates running a business that later after the circulation of drugs out of prison.
See the fact above, then the author tried to make this article contains recommendations that specify which user drugs categorized as victims of drug abuse and to keep to the suspect user may be given the medical rehabilitation of drug dependence. The suggestion to provide rehabilitation to drug users are also suspects in accordance with the mandate of UU No. 35 tahun 2009 tentang narkoba and SEMA No.4 tahun 2010 and last reaffirmed in PP No. 25 tahun 2011.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Dwi Nugroho
"Tesis ini mengangkat permasalahan pemanfaatan Teknologi Informasi melalui sarana internet dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SPZHP) kepada pelapor oleh penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan sistem jaringan website http://www.resktimwn.metrQ.1;0lri.go.id merupakan salah satu upaya Direktorat Resérse Kriminai Urnum Polda Metro Jaya untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyidikan perkara yang ditanganinya, sehingga diharapkan akan te1jadi komtmikasi antara penyidik yang menangani perkara dengan pelapor.
Fokus penelitian ini mengenai pengelolaan Teknologi Informasi oleh penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dalam menyampaikan SPZHP kepada pelapor, alasan pernanfaatan teknologi informasi melalui .saluran internet dalam menyampaikan SPZHP kepada pelapor, kendala penyidik dalam memanfaatkan teknologi informasi dan harapan dari pelapor kepada penyidik Ditreskrimum dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan SPZHP.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatifl Pendekatan kualitatif ini digunakan oleh peneliti memperoleh pemahaman dan gambaran/deskripsi secara mendetail tentang pemanfaatan teknologi informasi oleh penyidik Dit Resklimum Polda Metro Jaya dalam menyampaikan SPQHP kepada pelapor sebagai suatu sasaran dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian SPZHP kepada pelapor melalui website http://www.reskrimum.metro.polri.go.id oleh penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya cukup bermanfaat, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan adanya kendala, khususnya terkait dcngan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (Penyidik Dit Reskrimum) dan dalam operasionalisasinya belum terdukung oleh anggaran dalam DIPA.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya pembinaan terhadap Penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas kepolisian yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam penyelenggaraan penyampaian SPZHP kepada pelapor dengan memanfaatkau teknologi informasi melalui jaringan internet dan dukungan anggaran dalam operasionalisasinya.

The thesis discusses about problems concerning the use of information technology through the Intemet in delivering letters of informing the progress of investigation (SPZHP) to complainants by investigators of Jakarta Metropolitan Regional Police Command. The usage of information technology through http://www.reskrimnum,metro.polri.go.id is a new effort implemented by the Criminal Investigation Department of General Crime Directorate (Dit Reskrimum) in order to realize the transparency and accountability in investigating cases. It is expected by using such technology, there will be a good communication between investigators and complainants.
The thesis focuses on the management of information technology held by investigators of Jakarta Metropolitan Regional Police Command in delivering SP2HP to complainants, reasons of using information technology through the Internet in delivering SP2HP to complainants, investigators? obstacles in using information technology and the expectation of complainants to the investigators of Dit Reslcrimum in using information technology in delivering SPZI-IP.
The research employs qualitative approach. Such approach is employed by researchers in order to gain an understanding and detailed description about the use of information technology by the investigators of Ditreskrimum in delivering SPZHP to complainants as the targets of this research.
The results of the research reveal that the delivery of SPZHP to the complainants through http://www.reskrimnum,metro.polri.go.id by the investigators of Ditreskrimum of Jakarta Metropolitan Regional Police Command has some advantages. In fact, there are still some problems, especially those are related tothe quality and quantity of human resources. Moreover, the implementation of such program has not been supported by official budget from the government (DIPA).
The research recommends that there is a necessity to guide the investigators involved in the program as the spearhead in implementing police duties that are directly related to community in organizing the delivery of SPZHP to the complainants through the Internet. In addition, it goes without saying that such program needs support in a form of oficial budget.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33412
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Huda
"Pembahasan dalam tesis ini adalah bahwa informasi yang ada pada Subdit Harda Ditresrkimum Polda Metro Jaya memerlukan penyimpanan dan pemeliharaan data secara akurat, baik untuk tindak lanjut penyelesaian tugas maupun untuk menjaga kerahasiaan supaya tidak disalahgunakan oleh pihak lain. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan:
1) Potensi ancaman gangguan keamanan informasi pada Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya berasal dari dalam dan dari luar, dimana yang dari dalam yakni terkait penyimpanan dokumen yang dilakukan oleh para penyidik, sedangkan ancaman yang berasal dari luar adalah upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu kasus yang sedang ditangani oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
2) Pelaksanaan kegiatan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya belum sepenuhnya mencerminkan pelaksanaan manajemen sekuriti informasi yang baik;
3) Dalam prakteknya pelaksanaan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya mempunyai beberapa kendala meliputi aspek SDM, sarana dan prasarana serta sistem dan metode yang dilakukannya, sehingga kegiatan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan menjadi tidak maksimal;
4) Kondisi ideal pelaksanaan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan oleh Subdit Harda Ditreksrimum Polda Metro Jaya berdasarakan komponen yang terdapat dalam ISO 27702 adalah meliputi dua belas bagian utama identifikasi sasaran hasil dari tiap kendali relatif untuk diterapkan.
Implikasi dari kajian tesis ini adalah:
(a) Perlu dilakukan berbagai upaya penanggulangan potensi ancaman terjadinya gangguan keamanan informasi;
(b) Perlu dibuatkan suatu Peraturan dari pihak pimpinan yang mengikat untuk dilaksanakan oleh semua penyidik dan PNS yang bekerja di Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
(c) Para penyidik perlu diikutsertakan dalam program pendidikan dan latihan maupun kejuruan dibidang teknologi informasi; dan (d) Perlu dibuatkan ruangan khusus yang dipergunakan untuk penyimpanan dokumen maupun berkas-berkas hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh para penyidik Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
(e) Perlu dilakukan pengklasifikasian informasi, menjadi informasi sangat rahasia, informasi rahasia, informasi terbatas/konfidensial, informasi biasa, guna menghindari terjadinya kebocoran informasi.

This thesis discussed about the information at Subdit Harda Ditresrkimum Polda Metro Jaya that require storage and accurate maintenance, either for task completion or in order to maintain confidentiality. This research used descriptive qualitative metode. Data collection is conducted through observation, interview and documentation.
The research shows:
1) There are two potential threats for security of information at Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya, first is internal threat that came from the investigator?s document handling methode and second is external threat that came from other parties whom concern for the case being handled by Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
2) The implementation for security management of information that is done by Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya has not been reflecting a good security management of information yet;
3) The implementation for security management of information that is done by Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya has some constraints that is : human resources, infrastructure, systems and methods;
4) Ideal implementation for security management of information that is done by Subdit Harda Ditreksrimum Polda Metro Jaya based on twelve main target identification results in ISO 27702.
Implication of this thesis discussion are:
(a) Reduce the potential threats for information security;
(b) Regulation is need to rules all investigators and civil servants that work in Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya; (c) The investigator should be having an educational programs and vocational training about information technology; and
(d) It should be a special room that is used for storage of documents and files that have been collected while investigation prosessed;
(e) Classification of information is necessary, which is : extremely confidential information, confidential information, limited information/confidential and regular information.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Pramudianto
"Penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja serta teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan. Kebanyakan penelitian sekarang lebih melihat pada kemampuan organisasi dalam mengatur dan mengelola sumber daya yang dimilikinya dimana yang menjadi fenomena adalah budaya organisasi dan teknologi informasi yang diterapkan masih belum diteliti lebih lanjut. Adanya kontradiksi penelitian terdahulu dan fenomena tersebut di atas, maka penelitian ini memotivasi untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan penerapan teknologi informasi terhadap kinerja personil.
Tujuan penelitian tesis ini untuk mengetahui pengaruh dari budaya organisasi dan penerapan teknologi informasi, terhadap Kinerja Personil Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya. Untuk melihat seberapa besar pengaruh dari budaya organisasi dan penerapan teknologi informasi, terhadap Kinerja Personil Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, digunakan metode penelitian kausal komparatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel tidak bebas. Ketiga varibel bebas tersebut adalah budaya organisasi (X1) dan teknologi informasi (X2). Sedangkan variabel tidak bebas adalah kinerja personil (Y) dengan obyek yang diteliti sebanyak 100 orang. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji reliabilitas dan validitas serta uji normalitas, sementara uji hubungan dengan menggunakan chi square. Pengolahan semua data menggunakan SPSS ver 13.

Prior research stated that there are relationship and effect between information technology and personnel performance, corporate culture and personnel performance,. Most studies have overlooked at the organization's ability to organize and manage its resources is a phenomenon in which the culture of the organization and information technology applied has not been studied further. Research gap motivated to examine the effects of corporate culture and application of information technology relatedness on personnel performance.
The research objective of this thesis to investigate the influence of organizational culture and the application of information technology, the Personnel Performance Sub Regident Jakarta Police Traffic Directorate. To see how big the influence of organizational culture and the application of information technology, the Personnel Performance Sub Regident Jakarta Police Traffic Directorate, used a causal comparative research methods. The data used are primary data using two independent variables and the dependent variable. The third independent variable is organizational culture (X1) and information technology (X2). While the dependent variable is the performance of personnel (Y) with the object under study as many as 100 people. Testing the quality of data used and the reliability and validity testing normality test, while the test of the relationship by using chi square. Processing all data using SPSS ver 13.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seala Syah Alam
"Kepemilikan senjata api telah menjadi isu penting di kalangan TNI/Polri belakangan ini. Bermula dari tertangkapnya anggota TNI AD yang menyuruh orang untuk membeli senjata api ilegal membuktikan adanya indikasi bahwa senjata api yang bebas dijual diluar berpangkal dari beberapa oknum militer maupun Polri. Pengawasan pendataan kepemilikan senjata api yang bersifat konvensional di DitIntelkam yang sarat dengan prosedur yang berbelit-belit dan panjangnya tahapan yang makan banyak waktu diduga menjadi salah satu faktor penyebab banyak pemilik senjata api enggan untuk meregistrasikan pucuk senjata yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan digitalisasi teknologi informasi dalam upaya mengawasi kepemilikan senjata api untuk mereduksi jumlah kasus-kasus penembakan dengan senjata api yang tidak teregistrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan melibatkan wawancara kepada informan penelitian dan observasi terhadap proses pengawasan pendataan yang terjadi di DitIntelkam. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa sudah saatnya sistem konvensional yang diterapkan di DitIntelkam Polda Metro Jaya melakukan transformasi besar-besaran dengan basis Teknologi Informasi untuk mengoptimalkan pengawasan pendataan senjata api, khususnya yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

The ownership of firearms among Army and Police personnel has become an important issue lately. Beginning with the seizure of an ex-army personnel who ordered an unknown individual to buy illegal firearms has empirically proven that are illegally sold out freely come from several personnel members of army and police. The conventional way of controlling data collection of firearms in DitIntelkam which involves some complicated procedures along with long stages and time consuming is presumed to be one of the factors of lots of firearms owners feel reluctant in registering their own firearms. The aim of this research is to describe the use of information technology digitilization in an attempt to control the firearms ownership addressed to reduce the number of shootings using the unregistered firearms. The research method in this reseearch is qualitative describe by involving research informants and observations of controlling data collection in DitIntelkam Polda Metro Jaya. The research finding is that it is the time for DitIntelkam to transform from conventional way to apply the digitilization in the basis of Information Technology to optimalize the control of data collection of firearms, particularly in the DitIntelkam, Polda Metro Jaya.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Nurzam
"Intelijen adalah satu unit khusus di bawah Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang memiliki tugas rahasia untuk mencari informasi yang tidak boleh diketahui oleh siapapun yang tidak berkepentingan. Oleh sebab itulah diperlukan upaya peningkatan kemampuan anggota intelijen, khususnya yang tergabung dalam Ditintelkam Polda Metro Jaya, yang dapat melalukan tugasnya dengan observasi digital melalui drone dan aplikasinya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan teknologi drone dapat digunakan sebagai strategi yang dilakukan oleh Ditintelkam Polda Metro Jaya dalam meningkatkan sumberdaya Polri yang Presisi khususnya dalam kemampuan observasi digital di bidang Intelkam, begitu juga dengan dampak penggunaanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan gejala-gejala yang muncul untuk dijadikan data analisis. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara informan penelitian yakni Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Kabid Intel, dan Karo SDM sebagai narasumber utama. Selain itu juga peneliti melakukan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi drone di Ditintelkam Polda Metro Jaya dinilai belum optimal, baik dalam penggunaan sebagai kelengkapan dinas anggota maupun dalam kapasitas sumberdayanya yang belum mahir dalam mengoperasikan drone. Sementara itu, diketahui bahwa dampak dari penggunaan yang belum optimal ini berpengaruh pada kinerja anggotanya.

Intelligence is a special unit under the National Police of the Republic of Indonesia, which has a secret task to find information that should not be known by anyone who is not authorized. For this reason, several efforts are needed to increase the ability of intelligence members, especially those who are members of the National Police Security Agency, where this can be done through digital observations through drones and the applications. Therefore, the main purpose of this study is to describe the use of drone technology as a strategy carried out by the National Police Ditintelkam in increasing the Precise Police Resources, especially in digital Observation capabilities and the impact of its use. The method used to achieve this goal is a qualitative approach by describing the symptoms that appear to be used as data analysis. Data collection techniques used were interviews with the Director of Intelkam Polda Metro Jaya, Head of Intel, and Karo HR as the main sources; and through document review. The results of the study indicate that the drone application in the National Police's Baintelkam is considered not optimal, both in its use as a complement to member services and in the capacity of its resources who are not yet proficient in operating drones. Meanwhile, it is known that the impact of this suboptimal use has an effect on the performance of its members."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doly Septian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja anggota pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus  Kepolisian Di Polda Metro Jaya. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada anggota pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus  Kepolisian Di Polda Metro Jaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 103 responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS)-SEM dengan menggunakan alat analisis data Smart PLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi dan motivasi. Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja, memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,509 dan memiliki nilai p-value sebesar 0,002 serta nilai T-statistik sebesar 3,109 (T-statistik > T tabel 1,96). Motivasi terhadap Kinerja, memberikan nilai koefisien jalur sebesar -0,009 dan memiliki nilai p-value ssebesar 0,127 serta nilai T-statistik sebesar 1,529 (T-statistik < T tabel 1,96). Hal ini menunjukkan bahwa, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karena nilai Tstatistik memenuhi persyaratan yaitu T-statistik > T-tabel 1,96, sedangkan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja.

This research aims to determine the influence of leadership style and organizational commitment on the performance of members in the Directorate of Special Criminal Investigation at the Metro Jaya Regional Police, with motivation as an intervening variable. The study uses primary data by distributing questionnaires to the members in the Directorate of Special Criminal Investigation at the Metro Jaya Regional Police. Sampling is conducted using purposive sampling method, with a sample size of 103 respondents. The data analysis method used in this research is Partial Least Square (PLS)-SEM, using SmartPLS 3.0 as the data analysis tool. The results of this study indicate that leadership style has a significant positive effect on performance, with a path coefficient of 0.509, a p-value of 0.002, and a T-statistic of 3.109 (T-statistic > T-table 1.96). On the other hand, motivation has a negligible effect on performance, with a path coefficient of -0.009, a p-value of 0.127, and a T-statistic of 1.529 (T-statistic < T-table 1.96). This indicates that leadership style and organizational commitment influence performance because the T-statistic values meet the requirement of T-statistic > T-table 1.96, while motivation does not affect performance."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>