Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwik Setyowati
"ABSTRAK
PT NPP adalah salah satu anak perusahaan jasa kontraktor pertambangan PT WSA Tbk (Group WSA). Dalam pengelolaan LK3 PT WSA Tbk menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMLK3) yang dikembangkan dari standar Nasional maupun Internasional (SMK3, OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001). Di PT NPP walaupun mengalami penurunan kecelakaan, namun masih ada kecelakaan berat bahkan fatal sehingga perlu dikaji kembali proses penerapan SMLK3.
Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, asesmen dilakukan dengan wawancara, verifikasi dokumen dan tinjauan lapangan kemudian dianalisis untuk mendapatkan rekomendasi dari ketidak sesuaian penerapannya.
Hasil penelitian menunjukkan 5 Site mendapatkan kategori Emas dan 4 Site kategori Hijau. Tingkat pemenuhan elemen SMLK3 tahun 2012 <60% ada 10 elemen, ada 7 elemen yang mengalami penurunan tahun 2012 dibandingkan tahun 2009.
Kelemahan ditemukan pada 1). Strategi manajemen, disarankan program LK3 merupakan tanggung jawab semua fungsi dalam perusahaan; sosialisasi & internalisasi kebijakan LK3 seluruh karyawan; tinjauan manajemen mencakup juga review kebijakan LK3, program cleaner production dan perkembangan peraturan perundangan; memperbaharui dan mengendalikan dokumen eksternal; sistem komunikasi yang efektif; Hazard identification faktor fisik pada area kerja; 2). Sosialisasi dan awareness, seyogyanya meningkatkan sosialisasi dan pengawasan seluruh subkontraktor; 3). Teknis Operasional, sebaiknya melengkapi alat keselamatan & alat pelindung; meningkatkan tingkat keberhasilan re-vegetasi sesuai Rencana Tahunan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, melakukan preventive maintenance; melengkapi standar pewarnaan, rambu, simbol dan demarkasi; pengecekan sarana dan prasarana alat kesiap-siagaan tanggap darurat; inspeksi dan perawatan instalasi listrik; 4). Pengelolaan limbah B3 seharusnya meningkatkan pengelolaan & pemantauan limbah B3.

ABSTRACT
PT NPP is one of the mining contractor subsidiary of PT WSA Tbk (WSA Group). In Managing of Environment, Health and Safety aspects, PT WSA Tbk implements Environment, Health and Safety Management System which adopted and modified from the national and international standards (SMK3, OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001). Although the overall number of accidents has declined, there were severe accidents and fatality. Therefore, it was needed to be analysed the implementation of EHS in PT NPP.
The method of the study was qualitative, using analitical descriptive approach through interview, document verifications, and field inspection. Then the data were being analysed to get recommendation from the nonconformity.
The Result showed 5 sites in Gold Category and 4 sites in Green Category. There were 10 SMLK3 elements which the level of compliance was less than 60% in 2012 and 7 elements were decreased in comparison to 2009.
The study found the weaknesses were 1). Management Strategy, EHS Programs should be the responsibility of all level in the company; communication and internalitation EHS policy to all employees; management review should cover review of EHS policy, cleaner production program, and development of regulation; updating and controlling external documents; effective communication system; identifying physical hazard in workplace; 2). Socialization and awareness, should be improved socialization and monitoring to all subcontractors; 3). Technical Operations, providing tools and protective safety equipments completely; improving revegetation success rate based on environment monitoring and management annual plan, implementing preventive maintenance; implementing coloring standard, sign, symbol and demarcation; inspection of facillities and emergency preparedness tools; inspection and coloring electrical instalations; 4). Hazardous waste management, it should be improve monitoring and management hazardous waste.
"
2013
T39298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiarto
"PT PERTAMINA EP juga telah mengembangkan Sistem Manajemen K3 yang terintegrasi dalam Pendirian Sistem Manajemen Health, Safety dan Environment (SMHSE) yang terdiri dari l3 (tiga belas) elemen. Salah Satu Area Operasi PT PERTAMINA EP Region Sumatera adalah Area Pendopo yang melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi serta transmisi sumber daya migas. Kegiatan tersebut disadari memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan Kelja (K3). Salah satu dampak terhadap aspek K3 yang merugikan yang terjadi Area adalah teljadinya kebakaran/ledakan, kecelakaan, kerja.
Dari beberapa kejadian kecelakaan kerja, kebakaran/ledakan yang teljadi di Area Pendopo, jika dilihat dari konsep Kesehatan dan Keselamatan Kelja (K3) pada era modem yang dikemukakan oleh Frank Bird (1967) dan Loftus (1970), Dan Petersen bahwa kejadian yang terjadi 1ebih disebahkan oleh ketimpangan manajemen (lack of management control). Oleh karena itu pedu dilakukan evaluasi penerapan Sistem Manajemen HSE PT PERTAMINA EP Region Sumatera Area Pendopo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data kualitatif Elemen Sistem Manajemen HSE yang telah dikembangkan oleh PT PERTAMINA EP dalam bentuk tabel dan narasi dianalisis dengan membandingkan dengan Sistem Manajemen K3 yang telah dikembangkan oleh BP M!GAS yang mengaeu pada persyaratan OHSAS 18001 : 1999, OHSMS Australian/New Zealand Standard 4801 : 2001 dan OHSMS ILO : 2001. Data kualitatif kondisi eksisting penerapan Sistem Manajemen HSE diperoleh dari basil wawancara, observasi dokumen dan tinjauan.
Kesimpulan dari penelitian mengenai perbarulingan Sistem Manajemen HSE yang dikembangkan oleh PT PERTAMINA EP dengan Sistem Manajemen K3 BP MIGAS secara substansi sarna. Untuk evaluasi penerapan Sistem Manajemen HSE PT PERTAMINA EP Area Pendopo diketahui bahwa tingkat pencapaian penerapannya adalah 59,98%. Saran dari peoelitian mengenai perbandingan Sistem Manajemen HSE yang dikembangkan oleh PT PERTAMINA EP dengan Sistem Manajemen K3 BP MIGAS adalah PT PERTAMINA EP perlu mengembangkan 2 (dua) elemen dalam Sistem Manajemen HSE yaitu ; elemen Manajemen Risiko dan Tinjauan Ulang Manajemen.
Untuk Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen HSE PT PERTAMINA EP Area Pendopo adalah Kebijakan HSE perlu dijabarkan lebih spesifik sesuai deogan kondisi setempat, sebaikaya program HSE tersusun lengkap dengan jangka waktu, pencapaian sasaran dan tujuan bidang HSE dan dirumuskan dalam bentuk sasaran pokok dan target-target kuantitatif, perlu dilakukan pelatiben aspek HSE bagi pekelja yang pekeljasnnya berisiko bahaya tinggi, dilakukan identiflkasi behaya pada tahap disain konseptuadibuat dan dikembangkan prosedur keselamatan kelja operasi, inspeksi peralatan agar dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, dalarn setiap kemasan bahan dan produk perlu dilengkapi lembar data keselarnatan bahan, perlu ditinjau dan dianalisis aspek HSE terhadap setiap perubehan, dibuat dan dikembangkan prosedur komunikasi internal dan ekstemal, dibuat dan dikembangkan prosedur penanggulangan keadaan darurat, dilakukan panyelidikan setiap kejadian near miss, dokumen parlu dikelompokkan sesuai.

In the globalization era Indonesia is in its reforming phase anticipating the free trade in 2020 along with all consequences to our Jives. To strengthen our competitiveness in the globalization era, preferred standardization is required; qua1ity management, environmental management and occupational safety and health management. PT PERTAMINA EP has also developed its HSE Management System integrated with Health, Safety and Environment Management System Guideline (SMHSE) comprising 13 (thirteen) elements. One of the operating areas ofPT PERTAMINA EP, Sumatera Region is Pendopo Area engaged in explorations and productions as well as oil and gas transmission. It is known that these operations would bear potential impacts on Occupational Health and Safety.
Some of the adverse impacts on HSE in this area include fire/explosion and occupational accident. By occupational accidents and fire/explosion occurred in Pendopo Area, in the context of Occupational Health and Safety in modem area stated by Frank Bird (1967) and Loftus (1970) and Peterseen, such events are mostly attributable to Lack of Management Control. For that reason, evaluation on HSE Management of PT PERTAMINA EP Sumatera Region, Pendopo Area must be performed.
The method applied in the research is descriptive analytical. Qualitative data of HSE Management System developed by PT PERTAMINA EP in tables and narrations are analyzed by comparing the internal HSE system ofBP M!GAS by OHSAS 18001: 1999, OHSMS, Australian/New Zealand Standard 4801; 2001 and OHSMS ILO: 2001. Qualitative data of the existing condition of HSE Management System is generated through interview, observation and site review, later analyzed by comparing HSE Management System ofPT PERTAMINA EP. substantially equal.
Based on evaluation on HSE Management System of PT PERTAMINA EP, Pendopo Area, the achievement level is 59,98%. Recommendations generated from the research on comparative analysis on HSE Management System developed by PT PERTAMINA EP and BP Migas; PE PERTAMINA EP needs to develop 2 (two) elements in its internal HSE Management System; Risk Management and Management Review.
Based on evaluation on HSE Management System ofPT PERTAMINA EP, Pendopo Area, HSE specific policy must be established and fu!ly elaborated by looking at local conditions, HSE PROGRAM shall be fully organized with specific perind, quantitative target achievement, specific HSE training must be delivered for workers highly exposed to occupatioual risk, hazard identification during conceptual design phase, occupational safety procedures shall be organized fur equipment operating and inspection as per fixed schedule, in each package of materials and products, material safety data sheet must be attached, review and analysis on HSE aspect on changes, internal and external communication procedures must be set up and developed, emergency response. near miss investigation, documents shall be grouped as per classification level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T21055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizawahyu
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26652
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Try Sadewo Primadana
"Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas implementasi safety promotion pada pekerja di PT Lautan Otsuka Chemical Tahun 2012. Efektivitas pelaksanaan dilihat dari perbandingan angka kecelakaan antara tahun 2012 dengan tahun 2011. Kemudian diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu media, sifat pesan, jangkauan target, keterlibatan target dan keterlibatan pihak manajemen. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan telaah dokumen pada unit informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi safety promotion telah efektif yang dipengaruhi oleh media, sifat pesan, jangkauan target, keterlibatan pekerja dan keterlibatan pihak manajemen. Selain itu, juga dipengaruhi oleh komitmen kontraktor, ketersediaan sarana pendukung program, sumber informasi dan kondisi target atau pekerja.

This research is qualitative research with descriptive design that aims to analyze the effectiveness of the implementation of safety promotion of the workers in PT Lautan Otsuka Chemical in 2012. The effectiveness seen from the comparison of the accident rate between 2011 to 2012. Then, examined the factors that influenced is media, the message characteristic, the reach of target, the target involvement and the management involvement. Data was collected by observations, interviews, and documents review on the informan units. The result showed that the effective implementation of safety promotion has been influenced by the media, the message characteristic, the reach of target, the target involvement and the management involvement. In addition, it is also influenced by the commitment of the contractor, the availability of support programs, information sources and target or worker condition."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogo Suntoro Murti
"Perusahaan obat P.T. XX membuat sediaan padat berupa sediaan tablet dan kapsul. Tahapan proses produksi meliputi penimbangan, pengayakan, pencampuran granulasi, pencetakan, pelapisan, pengisian kapsul, dan pengemasan. P.T. XX belum pernah menggunakan metoda risk assessment untuk menilai bahaya yang ada di perusahaan.
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko, serta memberikan peringkat dari bahaya yang teridentifkehilangan pendengaran dan program perlindungan terhadap paparan bahan kimia.ikasi dengan maksud untuk menganalisa risiko agar didapatkan skala prioritas Serta altematif pengendaliannya.
Analisa risiko menggunakan metoda semikuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan, pengukuran kondisi lingkungan kerja, wawancara dengan karyawan, serta menganalisa data milik perusahaan. Setelah ditentukan prioritas risiko, ditunjukkan ada lima sumber bahaya utama yang meiiputi kebisingan, manual handling, debu, bahan kimia dan mekanik dengan 26 risiko spesifik yang direkomendasikan untuk dilakukan langkah pencegahan dan koreksi.
Dari peringkat bahaya dan tingkat risiko yang ditemukan diharapkan perusahaan dapat meningkatkan pengendaiian dan monitoring bahaya, serta melaksanakan program-program kesehatan dan keselamatan kerja khususnya dalam program pencegahan cidera punggung, program penoegahan kehilangan pendengaran dan program perlindungan terhadap paparan bahan kimia.

Pharmaceutical company P.T. XX produce solid product as tablet and capsule. Production process stages consist of weighing, sieving, mixing, granulation, tableting, coating, capsule filling, and packing. P.T. XX has never used a risk assessment method to assess hazard in their company.
The research aims were to identify hazards and risk, also to give a rank of these hazards identified in order to analysis risk to find priority level and control alternative.
Semi quantitative method was used to conduct risk analysis. Data were collected by field observation, interview to employee, measurement of environment condition, and analysis data own by the company. After priority of risk was revealed, recommendation of preventive and corrective action was showed that 5 major hazards sources consisting of noise, manual handling, dust, chemical material and mechanic with 26 specific risks.
From the hazard ranked by level of risk which are found, it's hoped that the company could increase hazard controlling and monitoring, and conduct safety and health programs. specially in back injury prevention, hearing loss prevention and chemical exposure protection.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Niken Rahmita Sari
"PT. MRT Jakarta sebagai moda transportasi publik dengan risiko kerja tinggi perlu dengan detail memperhatikan arahan kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan SMK3 pada PT. MRT Jakarta menggunakan teori model implementasi kebijakan (communication, resources, disposition, dan bureaucratic structure). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 17 narasumber, observasi, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpenuhinya 16 indikator membuat PT. MRT Jakarta dinilai berhasil dalam mengimplementasikan kebijakan SMK3. Berdasarkan hasil analisis, hambatan terkait pergantian kerja pegawai nyatanya tidak terlalu berpengaruh pada implementasi SMK3 karena adanya komunikasi proaktif dengan pekerja. Tantangan atas penurunan penjualan tiket pada PT. MRT Jakarta pun dapat diatasi melalui penerapan crisis management dan mampu mengidentifikasi dengan tepat kebutuhan terkait K3 yang menjadi prioritas untuk dilakukan. Adapun konsistensi kebijakan SMK3 melalui kebijakan terintegrasi perlu diperhatikan implementasi dari pekerjanya.


PT. MRT Jakarta as a public transportation with high work risk needs to pay close attention to the policy directions for the Occupational Safety and Health Management System (OSHMS). Therefore, this study aims to analyze the implementation of OSHMS policies at PT. MRT Jakarta uses the theory of policy implementation models (communication, resources, disposition, and bureaucratic structure). This study uses a post-positivist with qualitative data collection techniques through in-depth interviews with 17 sources, observations, and literature study. The results showed that the fulfillment of 16 indicators made PT. MRT Jakarta is considered successful in implementing the SMK3 policy. Based on the results of the analysis, obstacles related to employee job turnover do not really affect the implementation of SMK3 because of proactive communication with workers. Challenges over the decline in ticket sales at PT. MRT Jakarta can also be overcome through the implementation of crisis management and being able to correctly identify the needs related to K3 which are priorities to be carried out. As for the consistency of the SMK3 policy through integrated policies, it is necessary to pay attention to the implementation of the workers.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyatmoko
"Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) adalah merupakan cara dalam mengelola resiko di tempat kerja yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman. Sejak tahun 1996 penerapan SMK3 menjadi ketentuan wajib bagi perusahaan berdasarkan Permenaker No. PER. 05/MEN/1996 tentang SMK3, namun jumlah perusahaan yang menerapkannya masih belum sebanding dengan jumlah perusahaan yang ada di Indonesia.
Tesis ini meneliti dan menganalisa tingkat pemenuhan penerapan SMK3 berdasarkan laporan audit eksternal badan audit tahun 2010 sampai dengan 2012. Penelitian ini merupakan study evaluatif terhadap data skunder sebanyak 793 perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa perusahaan pada sektor industri pengolahan mempunyai tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang lebih tinggi di banding sektor lain. Sedangkan perusahaan di sektor konstruksi tingkat penerapan K3 nya lebih rendah dibanding sektor yang lain. Faktor yang menjadi kendala dalam pemenuhan penerapan Sistem Manajemen K3 adalah permasalahan yang berkaitan dengan pembuktian kompetensi personil khususnya di bidang manajemen resiko.

Implementation of occupational safety and health management systems (SMK3) is a way of managing risks in the workplace that aims to create a safe working environment, safety and comfortable. Since 1996 the implementation of the provisions SMK3 become mandatory for companies based decree of the Minister of Manpower No. PER. 05/MEN/1996 about SMK3, but the number of companies that implement it are still not comparable to the total number of companies in Indonesia.
This thesis examines and analyzes the application of SMK3 level of compliance by the external audit agency audit report in 2010 until 2012. This study is an evaluative study on secondary data as much as 793 companies that have been certified SMK3 of the Ministry of Manpower and Transmigration.
From the research shows that companies in the manufacturing sector have a level of regulatory compliance is higher than other sectors. While companies in the construction sector level of OSH implementation is lower than the other sectors. Factors which become obstacles in the fulfillment of the occupational safety and health management systems implementation is the problems related to proving the competence of personnel especially in the area of risk management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Raresputi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Tri Wijayanti
"Pada industri konstruksi, permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting. Jenis, sifat, kondisi dan lokasi pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi yang sering cenderung berbahaya mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Di Amerika, 85% kecelakaan kerja yang terjadi diakibatkan kerena kecerobohan manusia, (unsafe acts) dan 15% karena kondisi lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe cinditions) (Clough and Sears, 1994). Kejadian kecelakaan kerja, tidak hanya akibat dari satu penyebab melainkan akibat kombinasi berbagai faktor. Karena dengan terjadinya kecelakaan kerja akan berakibat menurunnya produktivitas tenaga kerja yang dampaknya negatif bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penanganan terhadap risiko kecelakaan, salah satunya adalah dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi di proyek konstruksi serta factor penyebabnya dan penerapan safety management pada perusahaan kontruksi dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan AHP dan pendekatan risiko. Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui bahwa risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi adalah kejatuhan/tertimpa benda dari ketinggian dan faktor risiko penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang dominan disebabkan oleh faktor manusia, yaitu karena kurang disiplinnya tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai k3, salah satunya perihal penggunaan APD. Penerapan safety management yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja adalah pada saat pelaksanaan dan pengawasan K3. Dengan melakukan penerapan Manajemen K3 secara konsisten akan membuat suatu industri konstruksi akan semakin produktif dan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.

In contruction industry, safety problems are very important things. Characteristic, condition and location of activity in contruction project with inclined danger have potensial to accident happens more occur than another industry. At America, 85% accident accur becuse unsafe acts and 15% because of unsafe cinditions (Clough and Sears, 1994). The accident occur, not only because one risk safety factor but because the combination some risk safety factor. If the accident happen it can be decreace of labour productivity and have the negative impact for the contruction company. That's why we need some kind of solution about this accident risk, one of those is health & safety managemen system in working environment.
This thesis is made to know different kind of accident that happen in construction project and its root cause and also for applying safety managemen in construction industry in order to improve productivity. Here we use AHP and risk approach as research methodes. According to the research, then we can know that most accident risk that could happen in construction project is fall things down from height and the most cause is human error, which is undicipliner in health and safety management, and one of them is in using of APD. Safety management can be very usefull for job productivity. Doing the health and safety management consistently will improve productivity in construction industry.
"
2008
S35333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>