Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizqi Ulla Amaliah
"Tesis ini membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta dalam menghadapi bencana alam gempa bumi. Penelitian kesiapsiagaan rumah sakit ini mengacu pada Hospital Safety Index yang disusun oleh Pan American Health Organization (PAHO). Penelitian ini dilakukan dengan pengisian cheklist, wawancara, dan observasi terhadap sarana dan fasilitas di rumah sakit. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah Safety Index RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I dalah 0,63. Dengan demikian maka RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I termasuk dalam klasifikasi B, dengan implementasi bahwa rumah sakit dapat bertahan dalam situasi bencana, tetapi masih berpotensi risiko mengalami kegagalan dalam menghadapi bencana.

This thesis discusses about hospital preparedness PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I in the face of natural disasters earthquakes. Hospital preparedness research refers to the Hospital Safety Index compiled by the Pan American Health Organization (PAHO). The research was conducted by charging checklist, interviews, and observations of the equipment and facilities at the hospital. The study design is a qualitative descriptive study. The results showed that the number of PKU Muhammadiyah Hospital Safety Index Yogyakarta Unit I is 0.63. Thus, the RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I is included in the classification of B, with implementations that hospitals can survive in a disaster, but it still has the potential risk of a failure in the face of disaster."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulianingsih
"Skripsi ini membahas kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana gempa bumi di D.I. Yogyakarta pada tahun 2013 dengan melihat gambaran keamanan struktur bangunan rumah sakit, keamanan non-struktural (generator, panel listrik, sanitasi, dan sebagainya), serta kapasitas fungsional dari rumah sakit tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif menggunakan Hospitas Safety Index.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah sakit di daerah Yogyakarta masih dapat berfungsi saat terjadi bencana, terutama gempa bumi, namun masih memerlukan intervensi di beberapa hal terutama di ketahanan struktur bangunan, dan perlengkapan dari prosedur keselamatan rumah sakit.

This study focused on hospital preparedness in dealing with devastating earthquake in DI Yogyakarta in 2013 to see an overview of the structural hospital safety building, the safety of non-structural (generators, electrical panels, sanitation, and etc), and also the functional capacity of the hospital. This study uses descriptive analytic approach using qualitative methods Hospitas Safety Index.
The results of this study showed that hospitals in Yogyakarta is still able to function during a disaster, especially earthquakes, but still require intervention at some case, especially in resistance building structures, and equipment of the hospital safety procedures.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
"The global changes in all sectors open a tight competitions among hospitals which create a much higher need of a marketing strategy. Until now the marketing department was not yet established in the PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. In this study we conduct three step in determining the marketing strategy. The first step analyzed the overall study on hospital comprising the organization, the missions, the product and the appearance. The second step was a the costumer's opinion survey that included demographical characteristics. The last step conducted a SWOT analysis and determining the hospital position. Following those steps then the marketing strategy was determined.
The results of the analysis showed that the marketing oriented was not applied. It was found that the market segment consist of low to middle level of sosioeconomical society, comprising private workers, farmer, private laborer, retired worker, government workers and armed-forces. Majority of the customers were Moslem (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or promotions patients to be hospital customers. The results of the poll gave, in general, sufficient hospital services, Although there were some bad comment which needed further action. At present the hospital is developing skin cosmetic surgery. The hospital is at present in the position to raise the manpower and the hospital physical building.
As a follow up; the hospital her sit three objectives for improvement, which are to make the hospital more popular and serve to be chosen, and give better 2 valith of services. The program of the marketing strategy consist of establishing the marketing department, improving and training the manpowers. As a follow up of the marketing audit , hospital introduce to all related hospital staffs, the goal of the organization the position of the target markets, and prepare alternatives concerning product, price, place, promotion.

Arus perubahan di era globalisasi memberikan dampak persaingan antar rumah sakit menjadi semakin diperlukan. Namun sampai saat ini rumah sakit PKU Muhammadiyah ternyata belum memiliki lembaga yang secara khusus mengelola bidang pemasaran. Dalam upaya penetapan strategi pemasaran, dilakukan analisis pertama gambaran umum rumah sakit baik menyangkut organisasi, visi, dan misi serta produk dan penampilan tahap kedua analisis konsumen terhadap layanan jasa rumah sakit. Tahap selanjutnya dilakukan analisis SWOT, dan penentuan posisi rumah sakit. Atas dasar itu dibuat penetapan kebijakan strategi pemasaran.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rumah sakit belum berorientasi pada pemasaran. Segmen pasar terdiri atas golongan ekonomi menengah kebawah dengan jenis pekerjaan swasta, petani, buruh, pensiunan, pegawai negeri/ABRI. Sebagian besar konsumen beragama Islam (96,05). Seluruh dokter spesialis sebagai dokter tamu dan belum optimal menjadi motivator dan atau promotor acuan kedatangan konsumen ke rumah sakit. Terhadap kualitas layanan, sebagian besar konsumen berpendapat cukup, bahkan terdapat nilai kurang dan buruk. Ini berarti perlunya peningkatan kualitas layanan. Rumah sakit sedang mengembangkan bedah kosmetik kulit. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pada posisi yang memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sarana fisik.
Sebagai saran dibuat rumusan tujuan rumah sakit yaitu agar lebih dikenal oleh masyarakat, pantas untuk dipilih dan dapat menyajikan pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas. Strategi program meliputi pembentukan badan yang mengelola pemasaran, penambahan dan pelatihan tenaga. Tindakan lanjut dari audit pemasaran adalah memasyarakatkan tujuan organisasi kepada seluruh jajaran rumah sakit yang terlibat, pemahaman keadaan pasar sasaran, dan disusun alternatif pengembangan menyangkut produk, harga, tempat, dan promosi."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jurisman Nazara
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Lebih dari 600.000 orang menderita bencana di Indonesia setiap tahun. Menurut WHO, 67 persen dari sekitar 18.000 rumah sakit berada di daerah yang memiliki bahaya bencana alam. Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli di Pulau Nias adalah salah satu rumah sakit yang rentan dan perlu dipersiapkan untuk menghadapi bencana alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kesiapsiagaan petugas kesehatan rumah sakit dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode Kualitatif dan Semi Kuantitatif (Mix-method). Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen pengukuran dalam pelaksanaan penilaian seperti kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam. Ada beberapa aspek yang telah dinilai termasuk pengetahuan dan sikap, kebijakan, perencanaan rumah sakit bencana, sistem peringatan, mobilisasi sumber daya, dan kelangsungan bisnis.
Hasil: Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar responden (51.6%) berpengetahuan Cukup Baik mengenai pengetahuan umum terkait bencana gempa bumi dan tsunami, 62.3% responden berpengetahuan Baik dalam sistem peringatan dan evakuasi, dan 60.2% responden berpengetahuan Cukup Baik mengenai mobilisasi sumber daya dan respons bencana. 50.5% responden mempunyai sikap baik mengenai rekognisi bahaya, 50.5% responden mempunyai sikap baik pada sistem peringatan bahaya, dan 50.5% responden bersikap baik dalam mobilisasi sumber daya dan sistem evakuasi terkait sikap kesiapsiagaan bencana. Seluruh sampel tenaga kesehatan yang dipilih hanya mampu untuk memenuhi 40% hingga 65% keterampilan mengenai triage dan 25% hingga 33% keterampilan mengenai basic first aid. Sebanyak 51.6% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa rencana kegiatan bencana rumah sakit berjalan Baik, sebanyak 49.64% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa implementasi mobilisasi sumber daya tergolong Kurang Baik, dan sebanyak lebih dari 70% sampel tenaga kesehatan menyatakan bahwa implementasi tiga komponen lainnya tergolong Kurang Baik. Hasil Hospital Safety Index sebesar 0 tidak memenuhi standar. Disimpulkan secara keseluruhan, kesiapsiagaan tenaga kesehatan RSUD Gunungsitoli tergolong kurang baik.

Indonesia is one of the most vulnerable countries to natural disasters, especially earthquakes and tsunamis. More than 600,000 people suffer from disasters in Indonesia every year. According to WHO, 67 percent of the approximately 18,000 hospitals are located at natural disaster hazards areas. The Gunungsitoli Regional General Hospital on Nias Island is one of the hospital that is vulnerable and needs to be prepared to deal with natural disasters. The purpose of this study was to assess the preparedness of hospital health workers to face earthquakes and tsunamis disasters.
Method: This research was observational with Qualitative and Semi-Quantitative methods (Mix-method). This study used several measurement instruments in conducting assessments such as questionnaires, observations, and in-depth interviews. There were several aspects that have been assessed including knowledge and attitudes, policies, disaster hospital planning, warning systems, resource mobilization, and business continuity.
Results: The results of the study found that most of the respondents (51,61%) had fair levels of knowledge related to earthquake and tsunami disasters, 62,37% of respondents had well levels of knowledge about the warning and evacuation system, and 60,21% of respondents had well levels of knowledge about the mobilization of resources and disaster response. 50.5% of respondents have good attitudes regarding hazard recognition, 58,5% of respondents have a good attitude on the hazard warning system and 50.5% of respondents are good at mobilizing resources and evacuation systems related to disaster preparedness attitudes. All selected health workers were only able to fulfill 40% to 65% of skills regarding triage and 25% to 33% of skills regarding basic first aid. As many as 51.61% of the sample of health workers stated that the planned hospital disaster activity went well, as many as 49.64% of the sample of health workers stated that the implementation of resource mobilization was classified as Poor, and more than 70% of the sample health workers stated that the implementation of the other three components was classified as Poor. The Hospital Safety Index result fulfilled 0 standard compliance. In conclusion, overall, the preparedness of health workers at the Gunungsitoli General Hospital was inadequate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Arifin
"Peningkatan kualitas keperawatan tidak akan terlepas dari bagaimana sebuah institusi melakukan manajemen keperawatan secara baik yang diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan manajerial kepala rang (P1, P2, dan P3) dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cratis sectional. Populasi penelitian adalah perawat di Ruang rawat Inap PKU Muhammadiyah Pekajangan sejumlah 61 sedangkan sampel adalah keseluruhan perawat pelaksana sebanyak 56 dengan kriteria bukan kepala ruang. Untuk analisis univariat menggunakan distnibusi frekuensi, untuk analisis bivarial digunakan uji chi square, sedang untuk analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik gartda. Kepala ruang diberikan format tersendiri yaitu 2 format penilaian kinerja secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan manajerial kepala ruang adalah masih kurang (mean : 2,65) sedangkan kinerja perawat pelaksana adalah cukup (mean = 0,71). Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kemampuan manajerial kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi keperawatan (asuhan keperawatan secara tidak langsung) dengan p=0,013. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah kemampuan P1 (Perencanaan) dengan nilai Odds Ratio= 7,410. Untuk itu rumah sakit dalam hal ini bidang keperawatan disarankan untuk melakukan pelatihan manajemen bagi kepala ruang, sosialisasi tentang perlunya penguasaan proses keperawatan terutama dokumetasi asuhan keperawatan bagi kepala ruang maupun perawat pelaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwi Nugraha
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh bencana alam terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan studi kasus gempa bumi Yogyakarta dan fixed effect model, kesimpulan penelitian ini menunjukan hubungan negatif antara bencana alam dengan pertumbuhan ekonomi pada saat terjadi bencana. Sementara, sesudah bencana alam terjadi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum bencana alam terjadi. Hal ini sesuai dengan teori pertumbuhan neo klasik yang menyatakan bahwa pada saat bencana alam pertumbuhan ekonomi akan menurun, kemudian akan meningkat menuju kondisi steady state. Pertumbuhan ekonomi sesudah bencana alam yang lebih tinggi juga sesuai dengan teori Schumpeter Creative Destruction.

This study aim to analize the impact of natural disaster on economic growth. By using Yogyakarta earthquake case and fixed effect model, the conclusion of this research show negative relation between natural disaster and economic growth on the year where disaster happens. In other side, economic growth after disaster is higher than economic growth befor disaster. This conclusion consistent with neo clasic growth model which state at the beginning, disaster create economic growth lower than befor then economic will grow faster to achieve steady state. The bigger economic growth after disaster also consistent with Schumpeter Creative Destruction theory.
, This study aim to analize the impact of natural disaster on economic growth. By using Yogyakarta earthquake case and fixed effect model, the conclusion of this research show negative relation between natural disaster and economic growth on the year where disaster happens. In other side, economic growth after disaster is higher than economic growth befor disaster. This conclusion consistent with neo clasic growth model which state at the beginning, disaster create economic growth lower than befor then economic will grow faster to achieve steady state. The bigger economic growth after disaster also consistent with Schumpeter Creative Destruction theory.
]
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Permatasari Istanti
"Latar belakang: Interdialytic Weight Gains (IDWG) merupakan peningkatan volume cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai indikator untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik dan kepatuhan pasien terhadap pengaturan cairan pada pasien yang mendapatkan terapi hemodialisis. Peningkatan IDWG melebihi 5% dari berat badan kering dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti hipertensi, hipotensi intradialisis, gagal jantung kiri, asites, pleural effusion, gagal jantung kongestif, dan dapat mengakibatkan kematian. IDWG dapat disebabkan oleh berbagai macam factor baik faktor internal yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rasa haus, Stres, Self efficacy, maupun faktor eksternal yaitu dukungan keluarga dan social serta jumlah intake cairan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berkontribusi terhadap IDWG pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional, dengan menggunakan 48 pasien sebagai responden penelitian yang diambil dari 79 pasien yang menjalani HD. Hasil; Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara masukan cairan dengan IDWG (r=0,541, p-value = 0,000), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, rasa haus, dukungan keluarga dan sosial, self efficacy serta stress dengan IDWG. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masukan cairan merupakan factor yang berkontribusi secara signifikan terhadap IDWG. Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya pendidikan kesehatan secara terstruktur tentang pengaturan masukan cairan secara mandiri oleh pasien.

Background: Interdialytic Weight Gains (IDWG) is fluid volume excess that manifest by increasing body weight as an indicator of patient fluid intake and patient compliance on fluid restriction during interdialytic period of hemodialysis treatment. Increasing IDWG more than 5% from dry weight can affect more complications like hypertension, intradialysis hypotension, left heart failure, ascites, pleural effusion, Congestive heart failure, and death. Many factors that contribute IDWG are internal factors like age, gender, education, thirst, stress, self efficacy; extemal factors like family and social support, and fluid intake. The purposes of this research is to know the factors that contribute IDWG on Chronic Kidney Deseases (CKD) patient with haemodialysis at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital. Methods: Forty eight patients were collected from seventy nine HD patients. Bivariate analysis reveaied that the demographic factors (age, gender, education), fluid intake, sensation of thirst, family and social support, self efficacy, and stress was independent determinant of IDWG. The result of this research showed significant relationship between fluid intake and IDWG (r=0,54I, p-value = 0,000), and no significant relationship between age, gender, education, thirst, family and social support, self efficacy and stress with IDWG. The research concluded fluid intake is a significant factor contribute of IDWG. It is recommended to develop health education about fluid management to increase the self care of haemodialysis patient in health care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26578
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutianingsih
"Gempa bumi merupakan bencana yang dapat berdampak pada berbagai aspek, salah satunya aspek psikologis, dimana lansia merupakan salah satu kelompok yang paling rentan mengalami dampak ini. Kesiapsiagaan psikologis merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak psikologis yang diakibatkan oleh gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesiapsiagaan psikologis dan kecemasan pada lansia di daerah rawan bencana gempa bumi. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel sebanyak 355 dan kriteria inklusi yaitu berusia 60-83 tahun, tidak mengalami gangguan kognitif, pernah mendapatkan penyuluhan gempa bumi, bisa membaca dan menulis, dan bersedia menjadi responden. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini telah melalui uji validitas dan reliabilitas dengan nilai nilai Cronbach Alpha untuk kuesioner Sense of Community Index yaitu 0,88; kuesioner Psychological Preparedness for Disaster Threat Scale (PPDTS) yaitu 0,87; dan kuesioner Geriatric Anxiety Inventory 0,89. Penelitian ini juga telah dinyatakan lolos uji etik. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara kesiapsiagaan psikologis dengan kecemasan (p value = 0.041). Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan (p value = 0.001), pengalaman (p value = 0.008) dan sense of community (p value =0.000) dengan kesiapsiagaan psikologis lansia. Faktor yang paling memengaruhi kesiapsiagaan psikologis adalah sense of community (OR = 2.620). Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk membentuk kelompok swabantu dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan psikologis dan sense of community pada lansia di daerah rawan bencana gempa bumi.

Earthquake is disasters can have an impact on various aspects, one of them is psychological aspect, where the elderly are one of the groups most vulnerable to this impact. Psychological preparedness is one effort that can be done to reduce the psychological impact caused by earthquakes. This study aims to determine the factors that influence psychological preparedness and anxiety in the elderly in earthquake-prone areas. The study design used cross sectional with a sample of 355 people. and the inclusion criteria were 60-83 years old, had no cognitive impairment, had received earthquake counseling, could read and write, and were willing to become respondents. The questionnaire used in this study has tested the validity and reliability with the value of Cronbach Alpha for the Sense of Community Index questionnaire which is 0.88; the Psychological Preparedness for Disaster Threat Scale (PPDTS) questionnaire, which is 0.87; and the Geriatric Anxiety Inventory questionnaire 0.89. This research has also passed the ethical test. The results showed a significant relationship between psychological preparedness with anxiety (p value = 0.041). Besides that, it was also found that there was a significant relationship between education (p value = 0.001), experience (p value = 0.008) and sense of community (p value = 0.000) with the psychological preparedness of the elderly. The factor that most influence psychological preparedness is the sense of community (OR = 2,620). The results of this study can be used as a basis for forming self-help groups in an effort to improve psychological preparedness and sense of community in the elderly in earthquake-prone areas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Pramesti Putri
"ABSTRAK
Kualitas udara mikrobiologi dalam ruangan di rumah sakit perlu diperhatikan terutama pada ruang poliklinik karena di ruang tersebut banyak pengunjung berkumpul dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian, peluang tersebarnya penyakit melalui udara oleh bakteri dan jamur patogen juga tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi bakteri dan jamur di udara pada ruangan di poliklinik, perbedaan konsentrasi bakteri dan jamur antar ruang poliklinik pada hari padat dan sepi pengunjung dan jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram. Sampel kualitas udara mikrobilogis diambil dengan menggunakan EMS E6 dengan menggunakan media TSA (Oxoid, 2011) untuk bakteri dan media MEA (Oxoid, 2011) untuk jamur dan dilakukan secara duplo. Pengambilan sampel dilakukan pada ruang poliklinik yang berbeda dan waktu yang berbeda dimana hari senin mewakili hari sepi dan sabtu mewakili hari padat pasien/pengunjung. Hasil sampling bakteri dan jamur diuji secara statistik dengan menggunakan statistik nonparametriks Pearson product moment dan two-tailed t-test. Hasil pengukuran sampel menunjukkan konsentrasi bakteri dan jamur telah melebihi baku mutu mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1204 Tahun 2004 yaitu rata-rata 2.545 ± 9,11 CFU/m3 untuk bakteri dan 306 ± 2,91 CFU/m3 untuk jamur. Konsentrasi bakteri dan jamur paling tinggi terdapat pada ruang Poliklink Umum. Uji statistik Pearson product moment menunjukkan jumlah pengunjung memiliki korelasi yang rendah (r = 0,29) dengan konsentrasi bakteri dan memiliki korelasi sedang (r = 0,45) dengan konsentrasi jamur. Selanjutnya, uji statistik two-tailed t-test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara jumlah pengunjung dengan konsentrasi mikrobiologi di udara. Identifikasi bakteri dengan pewarnaan gram menunjukkan bahwa 84,2% bakteri yang ditemukan merupakan bakteri gram negatif dan 15,2% gram positif. Bakteri gram negatif berpotensi lebih besar dalam menginfeksi manusia karena memiliki endotoksin. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemasangan filter HEPA atau ULPA pada sistem ventilasi (AC) untuk menurunkan konsentrasi bakteri dan perbaikan sistem ventilasi agar kelembaban ruangan terjaga antara 30-60% dan suhu ruangan dibawah 25oC sehingga dapat menurunkan konsentrasi jamur.

ABSTRACT
Microbial indoor air quality in hospital has to be considered, especially in the examining and waiting room because many people gathered at the same time. Hence, chances for spreading airborne disease by pathogenic bacteria and fungi are high. The objectives of this study are to find out indoor air bacteria and fungi concentrations at the examining room, the difference of bacteria and fungi concentrations during high and low numbers of visitors, and types of bacteria based on gram staining. Microbial air samples were taken in Duplo by using EMS E6 with TSA (Oxoid, 2011) and MEA (Oxoid, 2011) media for bacteria and fungi, respectively. Samplings were conducted on different examining rooms and days, which Monday and Saturday represented as low and high numbers of visitors, respectively. The sampling results tested statistically by using non-parametric statistical method, Pearson product moment and two-tailed t test. The measurement results showed that indoor air bacteria and fungi concentrations have exceeded the quality standards by Menteri Kesehatan RI No. 1204 in 2004, with the average are 2.545 ± 9.11 CFU/m3 and 306 ± 2.91 CFU/m3 for bacteria and fungi, respectively. The highest concentration of bacteria and fungi is found in examining room for children and general, respectively. Pearson product moment test showed a low correlation (r=0.29) between number of visitors and indoor air bacteria concentration and moderate correlation (r=0.45) between number of visitors and indoor air fungi concentrations. Furthermore, two-tailed t-test results showed that there was no significant relationship between number of visitor and indoor air microbial concentrations. Identification of bacteria with gram staining showed that 84.2% of bacteria found are gram-negative and 15.8% are gram-positive bacteria. The gram-negative bacteria are having greater possibly infected human than gram-positive bacteria because it has endotoxin. Therefore, it is necessary to install HEPA or ULPA filters on ventilation system (air conditioned) and maintain relative humidity between 30-60% and temperature below 25oC in the hospital to reduce indoor air bacteria and fungi concentrations"
2015
S59502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lowly Cania Armys
"Dalam menjalankan operasional rumah sakit, diperlukan peran yang sangat penting dari Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK). Ketersediaan dan kompetensi tenaga kesehatan yang memadai sangat penting untuk memastikan pelayanan kesehatan yang efektif, aman, dan berkualitas. Tingginya tingkat pengajuan lembur di Unit Farmasi bisa menjadi salah satu tanda beban kerja yang tinggi, ketidakefisienan proses kerja, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kerja lembur dan hubungannya dengan jam kerja lembur pegawai Unit Farmasi Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada pegawai Unit Farmasi Rumah Sakit Universitas Indonesia secara daring dengan metode pengisian self-administered questionnaire. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pegawai kerja lembur karena beban kerja yang tinggi, hal ini tidak sesuai dengan perhitungan analisis beban kerja yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil uji univariat dalam penelitian ini menyatakan bahwa pegawai bekerja lembur karena beban kerja yang tinggi, menyukai pekerjaan, dan untuk pengembangan diri. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja yang tinggi dan faktor kerja lembur untuk pengembangan diri terhadap jam kerja lembur pegawai.

In carrying out hospital operations, a very important role is needed from Health Human Resources (HRK). The availability and competence of adequate health personnel is very important to ensure effective, safe and quality health services. The high rate of overtime applications in the Pharmacy Unit can be a sign of high workload, inefficiency in work processes, and so on. This research aims to determine the factors of overtime work and their relationship with overtime working hours for employees of the Pharmacy Unit at the University of Indonesia Hospital using quantitative research methods. This research was carried out by distributing questionnaires to employees of the Pharmacy Unit at the University of Indonesia Hospital online using the self-administered questionnaire method. The results of this research showed that employees worked overtime because of the high workload, this was not in accordance with the workload analysis calculations that had been carried out previously. The results of the univariate test in this study stated that employees worked overtime because of the high workload, liked the job, and for self-development. In this research it can be concluded that there is a significant relationship between high workload and overtime work factors for self-development towards employee overtime working hours."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>