Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henrika
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas manajemen media televisi RBTV Yogyakarta beroperasi di antara kepentingan bisnis dan idealisme kepentingan publik dalam ranah penyiaran di Yogyakarta. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran yang mendalam dan menyeluruh tentang dinamika manajemen sistem penyiaran Indonesia pada saat ini. Bagaimana Teori Ekonomi Media dikaitkan dengan Teori Tanggung Jawab Sosial yang dipadukan dalam penelitian ini menjadi teori utama penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan desain penelitian Studi Kasus digunakan untuk dapat memberikan deskripsi yang komprehensif akan dinamika tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan manajemen yang dilakukan oleh sebuah stasiun televisi lokal memang tidak mudah. Banyak hambatan dan kerja keras yang harus dilakukan. Berjaringan dengan Stasiun TV Nasional dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memaksimalkan proses itu. Bagaimanapun sebuah TV Lokal mempunyai tanggung jawab untuk kepada masyarakat daerahnya, tetapi tentu saja RBTV Yogyakarta adalah Industri TV dimana bisnis mempunyai tuntutan secara ekonomi.

ABSTRACT
This study aims to analyze the activity of television media management RBTV Yogyakarta operates between business interests and ideals in the realm of public interest broadcasting in Yogyakarta. This study also aims to provide a deep and comprehensive overview of the dynamics of Indonesian broadcasting system management at this time. How Economic Media Theory associated with the Social Responsibility Theory combined in this study to be the main theory of this study. This study uses a descriptive qualitative research approach research design Case Study used to be able to provide a comprehensive description of the dynamics of these. Data were collected through interviews and document research. The results show that management is done by a local television station is not easy. Many obstacles and hard work to be done. Networking with National TV can be used as an alternative in the process maximizing. However a Local TV has a responsibility to the local community, but of course RBTV Yogyakarta is a business where the TV industry has economic demands."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherman, Barry L.
New York: McGraw-Hill, 1995
384.068 SHE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusti Fatmaningdyah
"Perizinan adalah simpul utama dari pengaturan mengenai penyiaran. Dalam sistem perizinan diatur berbagai aspek persyaratan, dari sisi proses dan tahapan pemberian atau perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran di butuhkan beberapa hal yang diberikan oleh KPI. Hal-hal tersebut sebagai rujukan bagi Ditjen PPI untuk mengeluarkan keputusan mengenai perizinan tersebut, beberapa di antaranya yaitu masukan dari hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI, dan surat rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dari KPI.
Skripsi ini menjelaskan bagaimanakah pelayanan yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Infromatika dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam memberikan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) kepada setiap lembaga penyiaran televisi swasta. Dalam skripsi ini juga menjelaskan kendala-kendala apa saja yang ditemui baik oleh pihak penyelenggara ataupun pihak pemohon perizinan. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif dan paradigma pospositifis, dengan desain deskriptif. Pelayanan yang diberikan oleh setiap penyelenggara harusnya efektif dan efisien di lihat dari segala dimensi pelayanan publik.

The development of television broadcasting in indonesia is huges. There are many new tv stations exsist in local scope. One of the important to be submit in setting TV station is license which are involving both the Indonesian broadcasting commission (KPI) and Directorate General of Posts and Informatics (PPI) Minisyty of Communication and Informatics. As Authorized body in issuing such licenses. The main taste of KPI is to publish a letter of reference after evaluating the seasibility of the applicant in conducting TV broadcasting in Indonesia. Such letter of reference is based for Directorat Post and Informatics to issue licenses of permission for broadcasting (IPP) for TV broadcaster tough.
This Thesis describes the service level of the licensesing process provider of the Indonesian Broadcasting Commissions (KPI) and the Ministry of Communication and Informatics. In this Thesis, will be describest such constraits wich in countered by both applicant and authorized bodies. This research is qualitative research methods and paradigms pospositivist, with descriptive design. The service provided by each authorized body should be effective and efficient in view of all the dimensions of the public service.;The development of television broadcasting in indonesia is huges. There are many new tv stations exsist in local scope. One of the important to be submit in setting TV station is license which are involving both the Indonesian broadcasting commission (KPI) and Directorate General of Posts and Informatics (PPI) Minisyty of Communication and Informatics. As Authorized body in issuing such licenses. The main taste of KPI is to publish a letter of reference after evaluating the seasibility of the applicant in conducting TV broadcasting in Indonesia. Such letter of reference is based for Directorat Post and Informatics to issue licenses of permission for broadcasting (IPP) for TV broadcaster tough.
This Thesis describes the service level of the licensesing process provider of the Indonesian Broadcasting Commissions (KPI) and the Ministry of Communication and Informatics. In this Thesis, will be describest such constraits wich in countered by both applicant and authorized bodies. This research is qualitative research methods and paradigms pospositivist, with descriptive design. The service provided by each authorized body should be effective and efficient in view of all the dimensions of the public service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J.B. Wahyudi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
384.540 68 WAH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1994
384.54 WAH d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Tangerang: Raminda Prakarsa, 2005
384.552 1 MOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maulati Aziza Zain
"Tujuan-Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan dari elemen-elemen marketing 4.0 dengan kepuasan dan loyalitas konsumen, serta bagaimana peran preferensi merek religius dalam hubungan tersebut. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan pada pelanggan wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal di Indonesia.
Desain/metodologi/pendekatan- metode yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan pengukuran Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data dari sampel yaitu pelanggan Wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal yang berjumlah 259 responden.
Hasil- Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara elemen-elemen marketing 4.0 yaitu identitas merek, citra merek, integritas merek, dan interaksi merek dengan kepuasan serta, citra merek dan interaksi merek pada hubungan nya dengan intensi kesetiaan wanita muslim Indonesia dari merek fashion muslim lokal. Hasil lainya, menemukan adanya moderasi preferensi merek religius pada hubungan hubungan elemen marketing kecuali pada integritas merek dengan kepuasan dan intensi kesetiaan konsumen nya.
Implikasi praktis- Penelitian ini memberikan insight dari elemen-elemen marketing 4.0 dalam industri yang berkembang. Secara khusunya implikasi manajerial dituju bagi kewirausahaan merek fashion muslim lokal untuk mendapat insight dan pemahaman terkait efektifitas marketing pada konsumen wanita muslim di era digital ini.
Originalitas- Marketing 4.0 telah mendapat banyak perhatian dan implementasi dari kalangan akademisi dan praktisi, namun masih kurangnya penelitian tentang model teori di bidang pemasaran, khususnya pada industri yang belum established dan kaitannya dengan kepuasan dan loyalitas pelanggannya.

Purpose-The purpose of this study is to empirically examine the impacts of Marketing 4.0 Elements on customer satisfaction and loyalty intention and how religious brand preference contributes to the relationship. This study specifically examines on Indonesian Muslim consumers of local Modest Fashion Brands.
Design/methodology/approach- The method used was quantitative analysis with Structural equation modeling to analyze the data collected from 259 Indonesian Muslim Woman customers of Modest Fashion Brands.
Findings- The result found the significant effects of marketing 4.0 elements on the customers’ satisfaction that is brand identity, brand image, brand integrity, and brand interaction while the marketing 4.0 elements that is found to have a significant effect on the loyalty intentions are brand image and brand interaction. Other findings are the moderation role of religious brand preference on the marketing 4.0 elements to customer satisfaction and loyalty intentions of Indonesian Muslim woman customers of local modest fashion brands, except for brand integrity.
Practical implications- This study provides new insights to the marketing 4.0 model theory in an emerging industry. Specifically, the managerial implication is directed to Indonesian modest fashion brands entrepreneurs, to gain insights and understanding the effectivity of marketing modest fashion brands in the digital age among Muslim consumers.
Originality- Marketing 4.0 has received levels of attention and implementations from academics and practitioners, however there is still a lack of research on the model theory in the marketing field, particularly on a non-established industry and its relation to satisfaction and loyalty of its customers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazaya Rizy Safira
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana eksistensi televisi lokal di Indonesia dalam hal ini JTV Surabaya melalui Model Organisasi Industri pada media. Model Organisasi Industri digunakan untuk memahami hubungan antara struktur pasar, perilaku, dan performa sebuah industri. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pekerja media dan studi dokumen dari lembaga rating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat bertahan di tengah struktur pasar televisi yang oligopoli dan persaingan antar pemilik media, diperlukan strategi, seperti diferensiasi produk, riset program dan penentuan target khalayak.

This study aims to analyze the existence of local television in Indonesia, in this case JTV Surabaya with The Industrial Organization Model. The Industrial Organization Model was used to understand the relation, specifically on market conduct, and
performance, specifically in media industry. This study used post-positivism through descriptive qualitative approach with case study research design. Data were collected through interviews with media workers and study documents from the rating agencies. The results showed that in order to survive in the middle of the television market structure of oligopoly and competition among media owners and concentration, a strategy was needed to be done, such as product differentiation, research programs and determining the target audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Ras Amanda G.
"Dunia pertelevisian di Indonesia berkembang Sejalan dengan perkembangan dunia politik di Indonesia pada tahun 1998. Angin reformasi saat itu tidak hanya membuka peluang untuk menambah jumlah stasiun televisi Swasta, namun juga gerakan di daerah untuk mendirikan televisi maupun radio, balk swasta, komunitas maupun publik. Materi siaran selama ini dikuasai stasiun nasional yang berpusat di Jakarta, yang relatif selalu mengangkat isu dan wacana nasional sedangkan wacana di daerah seringkali tidak mendapat perhatian. Di sisi lain dengan hadimya televisi-televisi Iokal. maka perebutan kue iklan di televisi yang sudah sangat ketat akan semakin ketat PT Bali Ranadha Televisi adalah salah satu televisi swasta Iokal di Indonesia, yang mengudara di daerah Bali dan sekitamya. Kehadiran BaliTV di Bali mendapat perhatian khusus dari masyarakat Bali, dengan program bermuatan Iokal, posisi rating BaliTV di Bali berada pada urutan keempat setelah Indosiar, RCTI dan SCTV.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pola masyarakat di Denpasar dalam menggunalcan televisi, jenis hiburan dan informasi apa yang dikonsumsi mereka, dan mengetahui ragam kebutuhan program teievisi yang diinginkan masyarakat di Bali khususnya di Denpasar.
Penelitian menggunakan kerangka pemikiran studi ekonomi media, yang terfokus pada konsumen pengguna media dengan mempelajari karakteristik konsumen pengguna media televisi, meliputi kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan kelompok berdasarl-can status sosial ekonomi sampai pacla budaya yang mereka anut hingga pola penggunaan media televisi. Pole penggunaan ini terbagi dari program acara yang mereka sukai, saluran televisi hingga durasi menonton televisi.
Penelitian ini menggunakan dua metode penelitian, yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Sifat penelitian ini bersifat deskriptif, dimana memaparkan suatu situasi atau peristiwa. Sedangkan tehnik pengumpulan data dengan dua tehnik ; yakni dengan studi dokumen data rating yang dikeluarkan Nielsen Media Research Indonesia. Lalu untuk memperkaya data dan menjawab fenomena yang didapatkan peneliti melakukan wawancara pada masyarakat pengguna televisi di Denpasar, Bali.
Dari hasil penelitian diketahui, di antara faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang, faktor budaya adalah faktor terbesar yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat khususnya dalam menggunakan televisi. Untuk kelompok masyarakat yang mempunyai kecenderungan budaya yang homogen dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan norma-norma yang sangat mengikat di dalam masyarakat, maka faktor budayalah yang memberi kontribusi terbesar dalam menentukan pola konsumsi seseorang.
Berdasarkan pada asumsi studi ekonomi media, media berfungsi dalam dual pasar produksi, yakni menjual program kepada masyarakat dengan, dan sebagai mempromosikan produk dari pengiklan. Dari hasil penelitian ini, diketahui peran televisi khususnya televisi swasta komersial, Iebih sebagai wadah untuk melayani pengiklan dibanding melayani masyarakat pada umumnya.
Televisi bagi masyarakat di Denpasar lebih digunakan sebagai media hiburan dibandingkan dengan media informasi. Tipe program acara yang mereka sukai adalah acara serial komedi, atau aoara yang mengundang tawa. Terutama komedi yang ditayangkan BaliTV dengan mengangkat budaya Iokal, yang menggunakan bahasa daerah.
Penelitian ini mengimplikasikan pada perlunya menyusun program dengan terus menerus melakukan riset terhadap budaya Iokal serta unsur proximity atau lokalitas lainnya antara Iain program acara variety show, yang menampilkan kesenian-kesenian Bali, muiai dari lawak Bali hingga sajian musik Bali."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Valerie Shanaz
"Penelitian ini berusaha menjelaskan terjadinya komodifikasi pekerja media (jurnalis) dalam industri media massa televisi dengan studi kasus pada grup media MNC. Peneliti mengembangkan kerangka pemikiran dari teori ekonomi politik komunikasi, dengan menggunakan konsep utama komodifikasi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam perkembangan MNC Media menjadi stasiun televisi terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, telah terjadi praktik komodifikasi para pekerjanya. Spasialisasi yang dilakukan MNC Media melalui integrasi empat stasiun televisi swasta menyebabkan para jurnalis mengalami komodifikasi. Pekerja media telah ditransformasikan menjadi komoditas utama dalam industri media massa sebagai alat untuk mengakumulasi modal kapital. Industri media massa yang erat kaitannya dengan kapitalisme menerapkan struktur yang menguntungkan pemodal semata kepada pekerjanya melalui waktu kerja yang tidak menentu, pemberian upah minimum, serta struktur eksploitatif lainnya seperti pengulangan kontrak kerja. Para pekerja media ini kemudian menerima komodifikasi baik secara sadar maupun tidak sadar melalui eksploitasi, alienasi, mistifikasi, reifikasi, dan naturalisasi. Kekuasaan yang berpusat pada pemilik modal membuat proses komodifikasi dapat dengan mudah dilakukan terhadap pekerja media, sementara mereka menerima bentuk komodifikasi tersebut sebagai suatu kewajaran atas profesinya.

This study seeks to reveal the commodification of media workers (journalists) in the television mass media industry with a case study on the MNC media group. The researcher develops a framework of thought from the political economy theory of communication, using the main concept of commodification. This study uses a critical paradigm with a qualitative approach and case study method. This research reveals that in the development of MNC Media into the largest integrated television station in Southeast Asia, there has been a practice of commodification of its workers. The spatialization carried out by MNC Media through the integration of four private television stations has caused journalists to experience commodification. Media workers have been transformed into a major commodity in the mass media industry as a means to accumulate capital. The mass media industry, which is closely related to capitalism, applies a structure that benefits investors only through erratic working hours, the provision of minimum wages, and other exploitative structures such as the repetition of work contracts. These media workers then receive commodification both consciously and unconsciously through exploitation, alienation, mystification, reification, and naturalization. The power that is centered on the owners of capital makes the process of commodification easy for media workers, while they accept this form of commodification as a natural thing for their profession."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>